• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Kelapa Sawit Di Dusun Batang Rejo Kecamatan Babalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Kelapa Sawit Di Dusun Batang Rejo Kecamatan Babalan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pros. SemNas. Peningkatan Mutu Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Januari 2021

Halaman 69-73

E-ISSN: 2745-5297

Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Kelapa Sawit Di

Dusun Batang Rejo Kecamatan Babalan

The impact of paddy fields land use to oil palm in the Batang Rejo

sub-village, Babalan sub-district

Putri Melisa dan Wulandari

Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra Meurandeh, Langsa Lama, Kota Langsa Aceh, Indonesia

Email: putrimelisa688@gmail.com

ABSTRAK

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perekonomian di kelurahan batang rejo kecamatan babalan, masyarakat sekitar merubah peruntukan lahan dari persawahan menjadi lahan kelapa sawit yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan yang kaya yang mengakibatkan penurunan kekayaan. produksi di lahan persawahan sehingga dapat mengurangi pengamanan pangan bagi masyarakat sekitar hal ini dikarenakan perkebunan kelapa sawit dianggap lebih efektif dan praktis dari segi ekonomi, namun selain itu dampak alih fungsi lahan juga berdampak tentang sulitnya mendapatkan air bersih bagi masyarakat sekitar. Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu metode pemeriksaan sekelompok orang. Sebuah objek, sekumpulan kondisi, sistem pemikiran di masa kini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan perubahan penggunaan lahan dan dampak dari konversi lahan sawah menjadi lahan kelapa sawit di Dusun Batang Rejo Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Hasil penelitian adalah peningkatan pertumbuhan lahan sawit di dusun batang rejo dan dampaknya berupa konversi lahan sawah menjadi lahan sawit seperti kekeringan dan pertumbuhan tanaman yang tidak merata di sekitar lahan kelapa sawit.

Kata Kunci: Produksi, dampak, padi, konversi, kelapa sawit

ABSTRACT

Along with the increase in population and economy in the batang rejo sub-vllage, babalan sub district, the surrounding community changed the fungction an land from paddy fields to oil palm land which had a negative impact on rich growth which resulted in a decrease in rich production in paddy fields so that it could reduce food securing for the surrounding community this is because the oil palm plantations are considered to be more effective and practical from an economic point of view, but apart from that the impact of land conversion also has an impact on the difficulty of getting clean water for the surrounding community. The method in this reaserch is a descriptive basis, namely the method of examining a group of people. An object, a set of condition, a system of thought in the present. The purpose of this paper is to identify the level of development of land use change and impact of the conversion of paddy fields into oil palm land in the batang rejo hamlet, babalan sub district, langkat district. The result of the study are increased growth of oil palm land in batang rejo hamlet and the impact coursed by the conversion of paddy fields to oil palm fields such as drought and uneven plant growth around the oil palm land.

(2)

1. PENDAHULUAN

Lahan adalah salah satu sumber daya yang cukup vital bagi perekonomian, terutama pertanian dan para petani, sementara itu Indonesia adalah negara yang masih bertumpu pada lahan untuk sektor pertaniannya (Catur et al., 2010)

Alih fungsi lahan merupakan perubahan penggunaan atau fungsi sebagian atau seluruh bagian lahan menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negative (masalah) terhadap lingkungan atau potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan penyalah gunaan lahan sawah yang dipengaruhi faktor untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat. Hal ini selaras dengan pernyataan (Ruswandi, 2011) yang mendefinisikan konversi lahan termasuk peralihan penggunaan lahan ke penggunaan lainnya yang akan menimbulkan akibat terkait kebijakan tata guna penggunaan lahan.

Lahan pertanian merupakan sektor yang paling banyak terjadi penyalah gunaan atau pengadilan fungsi lahan yang sesungguhnya. Hal ini terjadi dikarenakan jumlah/luas lahan di sector pertanian relative lebih besar dibadingkan dengan sector lainnya. Lahan pertanian yang sering menjadi sasaran alih fungsi lahan adalah lahan persawahan, hal ini disebabkan karena rendahnya insentif atau pendapatan yang didapat oleh para petani selama mengelola lahan sawah dibandingkan dengan sector lainnya, pengerjaan yang lama serta waktu panen yang relative lebih lama dibandingkan dengan sector lainnya juga merupakan suatu alasan terjadinya alih fungsi lahan tersebut (Prasada dan Rosa, 2018)

Tingginya alih fungsi lahan sawah menyebabkan terjadinya penurunan ketersediaan pangan bagi penduduk sehingga berdampak pada penurunanan produksi pangan yaitu beras yang nantinya dapat menjadikan ancaman untuk ketahanan pangan penduduk sekitar. Sedangkan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk yang ada (Sunanto & Rauf. 2018) padahal lahan pertanian (sawah) juga dapat memberikan manfaat bagi ekologi diantaranya mengatur kecukupan/intensitas/tata air, mengurangi kadar karbon yang ada diudara dengan penyerapan oleh tanaman yang ditanam, dan lainnya (Hariyanto. 2010)

Di dusun batang rejo kecamatan babalan kabupaten langkat alih fungsi lahan sawah terjadi degan menjadikan perkebunan sawit. Hal ini berpengerahuh terhadap kerusakan di lingkungan lahan sawah. Sehingga mengkibatkan turunnya hasil panen atau produksi padi di lahan tersebut. Alih

fungsi ke perkebunan sawit ini dilandaskan alasan karena mereka menganggap berkebun kelapa sawit dianggap lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan menanam padi. Namun dengan adanya aih fungsi ke perkebunan sawit memberikan dampak negative yaitu kelapa sawit dapat mengganggu persediaan air tanah untuk tanaman lain sebab pengurasan air tanah oleh tanaman sawit sangat banyak, hal inilah yang menjadi faktor kurangnya produksi padi pada lahan sawah disekitar kawasan tersebut. Diketahui presentase pengaruh pengurangan debit air akibat penanaman kelpa sawit adalah 30-40%, sehingga dengan adanya tanaman kelapa sawit menyebabkan akses untuk mendapatkan air menjadi sulit untuk masyarakat.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan metode dasar deskriptif yaitu meneliti sekelompok objek bisa berupa manusia, satu set kondisi, ataupun sistem pemikiran yang tengah terjadi saat ini. Penelitian deskriptif tujuannya untuk membuat deskriptif atau gambaran mengenai fakta-fakt dan sifat-sifat secara otomatis yang aktual mencakup fenomena yang diteliti (Nazir, 1983). Selain itu juga menggunakan survey masyarakat dengan observasi, kuesioner dan wawancara (Dewi, 2013). Penelitian ini dilakukan didaerah desa securai selatan, dusun Batang Rejo, kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat pertumbuhan lahan sawit

Pertumbuhan lahan sawit di daerah desa securai selatan, dusun Batang Rejo, kabupaten Langkat, Sumatra utara semakin meningkat seiring dengan kebutuhan penduduknya yang semakin bertambah. Perkebunan sawit dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan lahan persawahan karena hanya dengan sekali penanaman bisa bertahan hingga bertahun-tahun produksi panennya, sementara pada lahan persawahan harus bercocok tanam setiap tiga atau enam bulan sekali. Semula lahan sawit pada tahun 2015 seluas 7 ha, hingga pada tahun 2020 lahan sawit seluas 12 ha, sementara luas lahan persawahan dihitung dari terakhir tahun 2015, data ini didapat dari wawancara pengurus lahan sawit dan pemilik lahan persawahan. Tingkat penyebaran lahan sawit yang tidak disatu tempat melainkan tersebar menyebabkan lahan persawahan terkepung dilahan sawah.

(3)

Gambar 1. Kondisi tanah. (A) musim penghujan; (B) musim kemarau

Gambar 2. Kondisi tanaman cabai disekitar lahan sawit. (A) musim penghujan; (B) musim kemarau

Dampak alih fungsi lahan

Luas lahan persawahan di daerah desa securai selatan, dusun batang rejo, kabupaten langkat, sumatra utara semakin menurun dari tahun 2015 seluas seluas 15 ha, dan saat ini pada tahun 2020 seluas 10 ha mengakibatkan penurunan hasil panen yang diperoleh. Selain itu pada sumber air untuk lahan persawahan juga berkurang, pada musin penghujan air didaerah lahan sawit meluap sehingga menyebabkan lahan persawahan yang ada di sekitarnya dipenuhi air, sementara pada saat musim kemarau tanah pada lahan persawahan sangat kering dan pecah pecah dikarenakan sumber air diserap oleh akar sawit. Selain itu pertumbuhan padi dan tanaman lain disekitar lahan sawit didak maksimal dan mengakibatkan kerugian bagi petani di lahan persawahan. Dampak yang sangat jelas akibat alih pungsi lahan yang dapat dilihat dengan mata adalah

pada pertumbuhan tanaman cabai dan pembibitan padi yang ada di sebelah lahan sawit,pertumbuhan cabai menjadi tidak merata sehingga terjadi perbedaan pertumbuhan, selain itu pada saaat musim penghujan ataupun kemarau terlihat sangat jelas dampak dari alih fungsi lahan persawahan dan perkebunan dengan lahan sawit yang dapat dilihat pada gambar 2.

Semua gambar diatas menunjukkan bahwa dampak dari alih fungsi lahan memiliki dampak yang siknipikan bagi para petani selain berdampakpada tanah dan pertumbuhan tanaman hal ini juga merugikan para petani persawahan dikarenakan ketidak maksimalan produksi tanamannya.

Di ajukan juga dua pertanyaan didalam kuesioner yang diajukan ke 30 orang yaitu 15 orang petani dan 15 orang pengurus lahan sawit diperoleh para petani persawahan merasa sangat terganggu akan adanya lahan sawit yang terus meluas dari tahun ketahun,

A

B

(4)

sementara pada pengurus lahan sawit merasa tidak merugikan para petani sawah. Petani padi tetap mempertahankan lahan persawahannya karena beranggapan lebih cepat mendapatkan hasil panen dibandingkan harus mengganti dengan lahan sawit yang harus menunggu bertahun tahun dari penanaman awal hingga sawit dapat berbuah, sementara pada pemilik lahan sawit mempertahankan lahan sawitnya dikarenakan sawit yang sudah berbuah akan tetap berproduksi selama perawatan lahan dan tanamannya tetap dijaga. Kebanyakan pemilik lahan sawit merupakan orang atau warga yang lanjut usia yang tidak sanggup harus membuka lahan persawahan sebanyak dua atau tuga kali setiap tahunnya.

Faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan Salah satu faktor utama dari persawahan menjadi lahan sawit dikarenakan faktor usia dikarenakan kekuatan fisik yang berkurang yang mengakibatkan ketidak mampuan dalam membuka lahan pertanian (Kusumastuti, 2013) kembali sehingga mengakibatkan kemudian beralih ke lahan sawit yang sekali penanaman akan terus mampu memproduksi hasil panen. Selain itu ada juga lagi faktor lain yaitu Faktor ekonomi semakin meningkatnya kebutuhan maka pemasukan yang dibutuhkan juga harus semakin besar pula, masyarakat beranggapan bahwa lahan sawit lebih menguntungkan dibandingkan dengan lahan sawah yang bisa kapan saja gagak akibat perubahan iklim ataupun hama, sementara pada tanaman sawit hama dan faktor lingkungan yang mempengaruhi relative lebih sedikit dan lebih kecil terkena resiko gagal panen. Sehingga banyak yang memilih merubah lahan persawahan menjadi lahan sawit.

Model Tumpang Sari Tanaman Perkebunan Lahan kering tadah hujan berpeluang untuk pengembangan integrasi tanaman perkebunan (kepala sawit) dengan tanaman pangan (hortikultura). Peningkatan pendapatan petani melalui budidaya kelapa sawit akan berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga. Disisi lain, alih fungsi lahan menjadi perkebunan monokultur berdampak negatif bagi keseimbangan ekosistem. Konsep perkebunan terintegrasi menjadi pilihan bijak dalam pengelolaan lahan. Integrasi sawit dengan tumbuhan buah-buahan dapat memberikan manfaat ganda. Pohon buah-buahan dapat menyediakan sumber nutrisi (Navia dan Chiknawati, 2015; Navia et al., 2017; Suwardi et al., 2019a; Navia et al., 2019; Elfrida et al., 2020; Najira et al., 2020; Purba et al., 2020; Suwardi et al., 2020a; Sembiring et al., 2020), obat (Suwardi et al., 2019b), alat rumah tangga (Navia et al., 2020a; Suwardi et al. 2020b), dan mendukung upacara tradisional (Sutrisno et al. 2020) bagi masyarakat. Penanaman tumbuhan buah-buahan juga dapat berkontribusi terhadap pendapatan masyarakat (Suwardi et al., 2020c). Disamping penanaman

tumbuhan buah, masyarakat juga dapat menanam tumbuhan lain sebagai sumber rempah dan bumbu dapur (Navia et al., 2020b) dan obat-obatan (Nurlinda et al., 2018) yang berpotensi memberikan manfaat secara ekonomi. Konsep perkebunan tumpeng sari (multikultur) dapat berdampak pada menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan pendapatan rumah tangga petani.

4. SIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas didapat kesimpulan bahwa alih fungsi lahan dapat menggangu kestabilan produksi lahan pertanian dan perkebunan, sehingga menurunkan perekonomian bagi para perani sawah. Selain itu alih fungsi lahan dari persawahan menjadi lahan sawit dapat mengakibatkan ketidak stabilan kecukupan air pada daerah lahan sawit, sehingga pada saat musim kemarau terlihat jelas dengan penampakan tanah yang retak dan banyak pertumbuhan tanaman yang terganggu. Konsep tumpang sari tanaman perkebunan menjadi solusi bijak dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan peningkatan pendapatan rumah tangga petani.

DAFTAR PUSTAKA

Ani. (2007). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Sektor Non Pertanian Terhadap Ketersediaan Beras Di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Agribisnis. UNS.

Catur TB. (2010). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Sektor Non Pertanian Terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Caraka Tani XXV. No 1. Dewi, NK dan Rudiarto, I. (2013). Identifikasi Alih

Fungsi Lahan Pertanian Dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan. Vol 1 no 2.

Elfrida, Mubarak, A dan Suwardi, AB. 2020. The fruit plant species diversity in the home gardens and their contribution to the livelihood of communities in rural area. Biodiversitas 21 (8), 3670-3675

Hariyanto. 2010. Pola dan Intensitas Konversi Lahan Pertanian Di Kota Semarang Tahun 2000-2019. Unnes.

Kusumastuti, AC, Kolopaking, LM, dan Barus, B. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal IPB. Bandung.

Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta

Najira, Selviyanti, E, Tobing, YB, Kasmawati, K, Sianturi, R dan Suwardi, AB. (2020). Diversitas Kultivar tanaman Durian (Durio zubethinus Murr.) Ditinjau dari Karakter Morfologi. Jurnal Biologi Tropis 20 (2), 185-193

(5)

tanjungpurensis (Malvaceae), a new species and its one new variety from West Kalimantan, Indonesia. Bangladesh Journal of Botany 44 (3), 429-436

Navia, ZI, Suwardi AB, Saputri, A. (2017). Penelusuran ragam jenis tanaman buah pekarangan sebagai sumber nutrisi bagi masyarakat di Kota Langsa, Aceh. Dalam: Agustien, A., Syaifullah, Pitopang, RP, Nurainas, Ilyas, S. & Kurniawan, R.(editor) Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia Ke-4 dan Kongres Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia Ke-12. Padang. Hal 774-782

Navia, ZI, Suwardi, AB dan Saputri, A. (2019). Karakteristik Tanaman Buah Lokal dikawasan Aceh. Buletin Plasma Nutfah 25 (2), 133–142 Navia, ZI, Suwardi, AB, Harmawan, T, Syamsuardi,

dan Mukhtar, E. (2020). The diversity and contribution of indigenous edible fruit plants to the rural community in the Gayo Highlands, Indonesia. Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 121(1): 89-98

Navia, ZI, Suwardi, AB dan Seprianto. (2020). Ethnobotany of wild edible fruit species and their contribution to food security in the North Aceh region, Indonesia. The International Conference on ASEAN 2019, 203-210

Navia, ZI, Audira, D, Afifah, N, Turnip, K, Nuraini dan Suwardi, AB. (2020). Ethnobotanical investigation of spice and condiment plants used by the Taming tribe in Aceh, Indonesia. Biodiversitas 21 (10), 4467-4473

Nurlinda, Payung, I, Juana, P dan Suwardi, AB. (2018). Anti-Microfilarial Activity of Rhizome Extract of Curcuma aerugenosa Roxb. (Zingiberaceae). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research 10 (8): 33-36

Prasada, IMY dan Rosa TA. (2018). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Ketahanan Pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 14 (3): 1-10

Purba, M, Marsela, A, Mustika, R, Subakti, R, Khairani, S, dan Suwardi, AB. (2020). Potensi Pengembangan Agroforestri Berbasis Tumbuhan Buah Lokal. Jurnal Ilmiah Pertanian 17 (1), 27-34

Purwanto, T.B, Catur, J, Uchyani, R, dan Ani, SW. (2007). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Sektor Non Pertanian Terhadap Ketersediaan Beras Di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Agribisnis. UNS.

Sunanto dan Rauf, AW. (2018). Respon Petani Terhadap Pelaksanaan Displai Padi Gogo VUB Pada Lahan Sub Optimal. Jurnal SosialEkonomi Pertanian. 14 (2): 1-10

Sutrisno, IH, Akob, B, Navia, ZI, Nuraini, dan Suwardi, AB. (2020). Documentation of ritual plants used among the Aceh tribe in Peureulak, East Aceh District, Indonesia. Biodiversitas 21 (11): 4990 – 4998

Suwardi, AB, Navia, ZI, Harmawan, T, Syamsuardi, dan Mukhtar, E. (2019). The diversity of wild edible fruit plants and traditional knowledge in West Aceh region, Indonesia. Journal of Medicinal Plants Studies 7 (4), 285-290

Suwardi, AB, Navia, ZI, Harmawan, T, Syamsuardi, dan Mukhtar, E. (2019). Sensory Evaluation of Mangoes Grown in Aceh Tamiang District, Aceh, Indonesia. Advances in Ecological and Environmental Research 4 (3): 79-85

Suwardi, AB, Navia, ZI, Harmawan, T, Syamsuardi, dan Mukhtar, E. (2020). Ethnobotany and conservation of indigenous edible fruit plants in South Aceh, Indonesia. Biodiversitas. 21 (5): 1850-1860

Gambar

Gambar 1. Kondisi tanah. (A) musim penghujan; (B) musim kemarau

Referensi

Dokumen terkait

Artinya kamera CCTV tidak bias melihat suatu keadaan yang dimana tidak dapat terlihat oleh kameranya / tidak ada pada dalam jangkauan cctv tersebut. Ditambah system operasi

Fungsi-fungsi tersebut yang akan bekerja untuk dapat menampilkan hasil penetuan dari algoritma Generate and Test dan algoritma Hill Climbing dalam menentukan hasil

Dari permasalahan tersebut di angkat lah topik tugas akhir ini yang berjudul “ANALISIS PENETRASI TEST PADA TRANSAKSI PEMBAYARAN NEAR FIELD COMMUNICATION MOBILE” tugas akhir

Skor rata-rata kompetensi pedagogik pada dimensi “melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran” diperoleh skor 58,33% atau 2,33 dari skor maksimal

Coklat (kabel diurut dari sebelah kiri, gagang pengait konektor ada dibawah).. Mengevaluasi situasi dengan metoda yang logis dan efisien untuk mengidentifikasi penyebab

Tidak memiliki pendidikan formal dan nonfromal yang kurang memadai sehingga jumlah penduduk yang buta huruf masih tinggi.. Masih menemui adanya kemiskinan yang

Dengan menggunakan metode mix use konsep compact city ini dapat menekan angka mobilisasi dari suatu kawasan menuju kawasan lainnya sehingga permasalahan

Hal ini terjadi apabila LDR meningkat berarti terjadi peningkatan total kredit dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan dari Dana