• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN

11 Februari 2009

Mari kita ubah SKK (Sikap, Konsentrasi dan Komitmen) Pertama : SIKAP

Sikap merupakan kependekan dari SI = EMOSI; KA = TINDAKAN; P = PENDAPAT, IDE & PERKATAAN.

Keterangan :

Secara sederhana Sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Sebagaimana diungkapkan La Pierre (Azwar, 1995). Secord dan

Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi) = emosi; pemikiran (kognisi) = Pendapat/ide; dan predisposisi tindakan

(konasi) = tindakan seseorang terhadap suatu aspek tertentu.

Komponen kognitif = Pendapat; berkaitan dengan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sesuatu yang telah diyakini akan menjadi suatu stereotipe pada individu tersebut, sehingga pikirannya selalu terpola. Misalnya, bila individu percaya bahwa mencuri adalah sesuatu yang buruk maka kepercayaan tersebut akan selalu terpola pada pikirannya. Komponen afektif = Emosi; menunjuk pada perasaan emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek. Senang dan tidak senang, gemar dan malas, puas dan kecewa merupakan emosi yang ada pada seseorang yang terkadang positif atau negatif.

Komponen konatif = Tindakan; merupakan struktur sikap yang menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang dikaitkan dengan obyek sikap yang dihadapinya. (Azwar, 1995)

Apa itu Emosi ? Emosi sebagaimana diungkap Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan :

Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik. Adapun yang disebut kematangan emosi menurut Hurlock (1990) adalah yang memiliki:

(2)

a. Self Control artinya mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara sosial atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan dengan cara yang dapat diterima secara sosial;

b. Self Understanding artinya memahami berapa banyak kontrol yang dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhannya sesuai dengan harapan masyarakat;

c. Self Critical artinya kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut.

Kedua : KONSENTRASI

Konsentrasi terjadi ketika pikiran dan energi bersatu. Dan lebih efektif pada saat kondisi otak dalam keadaan rileks atau dalam kondisi gelombang Alpa. Gelombang Alpha merupakan gelombang yang terjadi saat otak bekerja optimal dan berfungsi sebagai pintu masuk ke alam bawah sadar. Orang yang rileks, melamun dan berkhayal ada dalam keadaan gelombang Alpha ini.

Otak dengan gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz.) mengeluarkan hormon

serotonin dan endorfin sehingga akan merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia.

Kondisi fisiologisnya pun berubah, terutama pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil dan panca indera memiliki kapasitas yang meningkat.

Dengan demikian, pikiran yang tenang akan bersatu dengan kondisi fisik yang prima dan berenergi sehingga meningkatkan konsentrasi.

Keterangan :

Gelombang Beta (14 – 100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan dominasi logika. saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan nerofinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.

Gelombang yang lebih rendah dari Beta adalah gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz). Pada Alpha ini terdapat pintu masuk menuju alam bawah sadar, dimana otak bekerja secara optimal. Orang yang sedang rileks, melamun, atau berhayal gelombangnya sedang berada pada level ini. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia. Hormon ini membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.

(3)

Gelombang selanjutnya adalah Theta (4 – 7,9 Hz). Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam kondisi ini berada dalam kondisi khusyuk, rileks yang dalam, ikhlas, perasaan hening, intuisi muncul. Katanya, di gelombang ini akses ke realitas kuantum akan terasa semakin nyata.

Frekuensi terendah adalah gelombang Delta (0,1 – 3,9 Hz), dimana seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfikir. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dengan tubuh terasa segar.

Ketiga : KOMITMEN

Komitmen merupakan perwujudan dari usaha keras untuk mewujudkan hasil terbaik. Usaha keras itu berupa tindakan - tindakan yang diambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu. Sehingga pilihan tindakan itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Contoh :

- Memutuskan untuk bersekolah di MTsN berarti harus mengambil beberapa tindakan yaitu : (1) Rajin belajar baik di rumah maupun di sekolah demi prestasi yang terbaik; (2) Mematuhi peraturan Madrasah; (3) Disiplin saat datang dan pulang. Tindakan 1, 2, & 3 disebut komitmen.

- Memutuskan untuk beragama Islam berarti harus mengambil tindakan yaitu : (1) Melaksanakan segenap kewajiban dari Allah SWT; (2) Melaksanakan sholat lima waktu; (3) Baik dalam ucapan, amalan dan keyakinan. Tindakan 1,2 dan 3 disebut komitmen.

Komitmen dapat diumpamakan sebuah kursi. Kursi ditopang oleh empat kayu penyangga di sisi kanan dan kirinya. Kalau salah satu kayu yang menopang patah, maka kursi tersebut tidak dapat digunakan. Atau umpama sebuah bangunan yang memiliki beberapa tiang penyangga, kalau salah satu tiang roboh maka bangunan lambat laun akan ambruk.

Adapun jika kita ingin merubah pilihan tindakan dengan tindakan yang lain. Maka untuk merubah pilihan tindakan semula, kita harus meninggalkan komitmen yang menopang pilihan tindakan sebelumnya. Dan kita pilih tindakan yang lain dengan ditopang oleh komitmen yang lain pula.

Permasalahan yang muncul adalah tidak selamanya pilihan tindakan itu bisa diganti dengan pilihan yang lain begitu saja. Hal ini disebabkan oleh biaya, waktu dan perhatian yang sudah banyak diberikan. Komitmen yang menopang pilihan tindakan

(4)

kita itu sudah terlalu banyak sehingga seringkali orang tidak bisa berlalu begitu saja meninggalkan suatu pilihan. Seperti tidak bisa begitu saja kita mengorbankan untuk berhenti bersekolah demi kepentingan yang lain. Karena komitmen yang sudah dibangun untuk bersekolah, seperti membeli buku, sepatu, lama kita belajar, dsb. tidak bisa begitu saja kita ubah.

Keterangan :

KOMITMEN DAN DE-KOMITMEN

Rizal Panggabean

Pengertian KOMITMEN:

 Pembuatan komitmen adalah proses atau mekanisme yang lumrah terjadi dalam hidup kita.

 Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Anda ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.

Contoh:

1. AIi memutuskan mengikuti kelab sepakbola. Kemudian, ia mengambil beberapa tindakan seperti (1) rajin mengikuti jadual latihan, (2) membayar iuran anggota kelab, dan (3) membeli sepatu sepakbola. Tindakan 1, 2, dan 3 adalah tindakan yang diambil untuk menopang pilihan tindakan, yaitu

mengikuti kelab sepakbola. Dengan demikian, tindakan 1, 2, dan 3 adalah KOMITMEN.

2. Si Cecep memutuskan menjadikan si Dede sebagai pacar pujaan hatinya. Kemudian, ia mengambil serangkaian tindakan berikut: (1) apel setiap malam minggu; (2) mengantar dan menjempunya ke tempat kerja; (3) memberikan hadiah ulang tahun bila harinya tiba; (4) mengajaknya berdarmawisata. Tindakan 1 – 4 adalah KOMITMEN Cecep terhadap Dede sebagai kekasihnya. 3. Contoh lain yang dapat dibahas: memilih suatu pekerjaan; memilih menjadi

guru madrasah.

Pengertian DE-KOMITMEN

 Kadang-kadang, kita harus melakukan de-komitmen karena kita tidak dapat lagi melanjutkan pilihan tindakan tertentu dan ingin mengambil pilihan tindakan yang baru.

 De-komitmen adalah tindakan memutuskan atau menghentikan tindakan (atau program, kebijakan, dan lembaga) tertentu supaya kita dapat mengambil pilihan tindakan baru yang berbeda dari pilihan yang lama. Contoh:

(5)

1. Dalam contoh di atas, Ii perlu menghentikan tindakan 1, 2, dan 3 ketika ia memutuskan berhenti dari kelab sepakbola.

2. Dalam contoh, si Cecep harus menghentikan tindakan 1-4 ketika ia, karena satu dan lain alasan, memutuskan berhenti pacaran dengan si Dede. 3. Dilema atau masalah dalam dekomitmen adalah, seringkali kita tidak bisa

menghentikan suatu pilihan tindakan karena kita telah banyak memberikan perhatian, tenaga, atau biaya. Dulu banyak negara masih saja punya kavaleri atau pasukan berkuda walaupun sudah ada motor, tank, sepeda, dan

pesawat udara. Sebab, sudah banyak komitmen di bidang kavaleri yang telah dilakukan, seperti ada dokter kuda, pabrik makanan kuda, guru/pelatih kuda, rumah sakit kuda, dan lain-lain. Dengan kata lain, ada kalanya kita sulit mengubah langkah karena sudah banyak komitmen yang kita lakukan. Memutuskan pacar seringkali tidak semudah yang kita bayangkan karena sudah banyak komitmen yang kita lakukan – orang-orang sudah pada tahu, dan perhatian maupun waktu dan emosi kita sudah banyak kita berikan.

Referensi

Dokumen terkait

ii Kami harapkan dengan adanya Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pengelolaan perpustakaan dapat mewujudkan pandangan yang sama dalam pengembangan

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menambah sampel populasi perusahaan perbankan dan tahun pengamatan yang lebih panjang, menambah proksi variabel dari

Hasil prediksi nilai erosi dan sedimentasi DTA Cipopokol dengan menggunakan model hidrologi ANSWERS dari kejadian hujan tanggal 8 Januari 2005 dengan intensitas 46,70

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

22  Menjelaskan tentang konsep kerentanan ekonomi, faktor-faktor yang diperhitungkan dalam kerentanan erkonomi  Memahami kerentanan ekonomi dalam kaitannya dengan

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai program diklat ini, maka metode diklat yang akan digunakan adalah proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran untuk orang dewasa

Berdasarkan Pasal 26 Undang- undang Pengelolaan Keuangan Haji disebutkan bahwa prinsip pengelolaan dana haji yaitu harus difokuskan untuk kepentingan jamaah haji

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja pegawai negeri sipil Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan,