• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Monitoring Dan Kontrol Produksi Garam Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Sistem Monitoring Dan Kontrol Produksi Garam Berbasis Web"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sistem Monitoring Dan Kontrol Produksi Garam

Berbasis Web

Alhumaidi1, Miftahul Walid2, Hoiriyah3

1,2Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Madura 3Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Islam Madura

Jl. PP. Mifathul Ulum Bettet, Pamekasan 69351, Madura

Email: alhumaidi083@gmail.com1, miftahwalid@gmail.com2, hoiriyah.file.uim@gmail.com3

ABSTRAK

Saat ini metode pengukuran air pada tambak garam masih dilakukan secara manual. Petani harus mengukur dan memantau tambak garam secara langsung pada lahan tambak garam sehingga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal itu. Pekerjaan itu sangat tidak mudah dan kurang efisien untuk dilakukan secara manual apalagi dengan jumlah tambak yang sangat banyak.Internet of Things merupakan konsep dan metode untuk kontrol jarak jauh, monitoring, pengiriman data, dan berbagai tugas lainnya. IoT terhubung dengan suatu jaringan sehingga dapat di akses dimana saja yang dapat mempermudah berbagai hal. IoT dapat dimanfaatkan diberbagai bidang, salah satunya adalah bidang pertanian garam. pada bidang ini IoT dapat digunakan untuk memantau dan mengatur berbagai hal untuk menunjang pertanian, dan lain-lain. pada penelitian ini akan dibuat suatu peralatan yang digunakan untuk memonitoring dan kontrol produksi garam berbasis web. Dimana nanti pengguna akan menerima data tersebut melalui web yang bisa dibuka di SmartPhone dan PC (PersonalComputer). Peralatan ini diharapkan dapat membantu petani untuk mengontrol produksi garam dari jarak jauh dan memantau kondisi cuaca pada lahan tambak garam.

Kata kunci: Rancang Bangun, Monitoring Dan Kontrol, Monitoring Garam.

ABSTRACT

Currently, the method of measuring water in salt ponds is still done manually. Farmers have to measure and monitor the salt farms directly on the salt farms so they spend a lot of time doing this. The work is very difficult and less efficient to do manually, especially with the large number of ponds. Internet of Things is a concept and method for remote control, monitoring, data transmission, and various other tasks. IoT is connected to a network so that it can be accessed anywhere which can make things easier. IoT can be used in various fields, one of which is salt agriculture. in this field the IoT can be used to monitor and regulate various things to support agriculture, and others. In this research, an equipment used for monitoring and control of web-based salt production will be made. Where later the user will receive the data via the web which can be opened on SmartPhone and PC (PersonalComputer). This equipment is expected to help farmers to control salt production remotely and monitor weather conditions on salt ponds.

Keywords: Design, Monitoring and Control, Salt Monitoring 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Garam merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pembuatan garam sebagian besar dilakukan secara tradisional oleh petani garam begitupun alat ukur yang

digunakan juga manual. Selain pembuatannya yang manual, proses pembuatan garam juga banyak diproduksi diberbagai negara didunia, khususnya bagi wilayah perairan Indonesia timur yang mempunyai curah hujan rendah seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan sebagaian besar timur Jawa dan Madura.(Chrisayu and Sulistiyono

(2)

2016)Madura merupakan salah satu suku di Indonesia juga kaya dengan hasil alam dimana salah satunya adalah garam. Pulau Madura identik dengan produksi garam terbesar dalam skala regional Jawa Timur maupun secara Nasional. Sehingga saat ini pun, Pulau Madura identik sebagai Pulau Garam, namun Petani garam masih menggunakan cara tradisonal dalam kegiatan pengolahan garam. Pengetahuan yang mereka dapatkan berlangsung secara turun temurun berdasarkan kearifan lokal masyarakat Madura.

Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat. Salah satunya adalah sistem pemantauan dan kontrol yang sudah banyak kita ketahui. Dalam kehidupan sehari-hari, Salah satunya seperti penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Ahmad Nufairi yang berjudul Rancang Bangun Alat Monitoring dan Kontrol Sistem Irigasi Berbasis Web, dimana didalamnya menghasilkan sebuah alat untuk memantau kelembapan tanah secara otomatis mengguanakan sistem kontrol yang sudah dibuatnya. (Nufairi, 2019), adapun penelitian yang lain yang pernah dilakukan oleh Nuzlya Ramadhana yang berjudul Rancang Bangun Sistem Monitoring Konsentrasi Kadar Garam Pada Tambak Ikan Bandeng Menggunakan Android dimana didalamnya menghasilkan sebuah aplikasi Android yang terhubung langsung ke kontroler untuk mengontrol kadar garam dari tamba ikan bandeng, agar memininalisir kematian ikan saat dibudidayakan. (Nuzlya Ramadhana, 2019), Maka dari itu peneliti disini mencoba membuat sebuah sistem monitoring dan kontrol pada garam guna untuk mengontrol tambak garam, kepekatan garam, cuaca, air garam dan juga kesiapan garam untuk dipanen, sistem tersebut dibangun untuk mempermudah petani dalam melakukan proses pemantauan dan kontrol tambak garam secara realtime tanpa harus mengontrol langsung ke tambak.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa denganbagian terbesar Natrium Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,

Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan

lain-lain. Garam mempunyai sifat atau karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air,

bulkdensity (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 -

0,9 dan titik lebur pada tingkatsuhu 801ºC (Burhanuddin, 2001).Pengelompokan garam di Indonesia berdasarkan SNI adalah garam konsumsi dan garam industri. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk konsumsi rumah tangga,industri makanan, industri minyak goreng, industri pengasinandan pengawetan ikan, sedangkan kelompok kebutuhan garam industri antara lain untuk industri perminyakan, tekstil danpenyamakan kulit, CAP (Chlor Alkali Plant) garam industri yang digunakan untuk proses kimia dasar pembuatan soda, chlor, dan pharmaceutical

salt (BRKP, 2001).Sedangkan menurut penelitian dari Zandhika, jenis garam dibagi menjadi tiga yaitu kategori garamrakyat, garam konsumsi dan garam industri. Menurut Permenperin No. 8 Tahun 2014 garam berkualitas industri apabila mengandung kadar NaCl>97%, garam konsumsi memiliki kadar NaCl minimal 94%, dangaram rakyat hanya mengandung kadar NaCl <94%. Tabel 1. berikut adalah komponen dan % berat komposisi garam berdasarkan jenisnya.

Tabel 1Komponen Dan KomposisiGaram

Jenis Garam % Berat Komponen Na CI CaS O4 MgC I2 MgS O4 H2O Rakyat 84,6 -94 <1,02 <2,56 <0,81 <10,4 3 Konsum si >97 <0,06 <0,5 <0,5 <4,5 Industri >97 <0,06 <0,06 <0,06 <0,5

Garam rakyat adalah garam kristal yang masih banyak mengandung pengotor dan kadar NaCl rendah dikarenakan dalam pembuatannya hanya melalui proses rekristalisasi total. Garam rakyat hanya dimanfaatkan sebagai garam dapur dan garam mandiatau garam spa untuk perawatan kesehatan. Sedangkan garam industri adalah garam dengan kadar NaCl yaitu 97% dengan kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium sertakotoran lainnya) yang sangat kecil.

Tidak semua air laut itu bisa dibuat menjadi garam, ada beberapa faktor yang diantaranya yaitu di daerah yang berdekatan dengan sungai karena air laut yang berdekatan dengan sungai keasamannya akan berkurang dan akan mempengaruhi keasaman dalam pembuatan dan proses pembuatan garam,

(3)

alangkah lebih baiknya air laut yang akan dibuat menjadi garam jauh dari sungai. Kemudian kalau dilihat dari cuaca yang baik untuk pembuatan garam itu ketika musim kemarau, namun ada juga yang menjadi faktor penghambat pembuaan garam seperti musim hujan dan angin kencang yang dingin, untuk kepekatan garam yang sudah dikristalkan atau sudah siap dipanen itu nilainya yang baik anara 25 – 28Be, jika lebih dari nilai itu maka magnesium akan banyak mengendap.

2.2 Monitoring

Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya. Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar seperti yang terlihat pada gambar 1, yaitu:

1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.

2. Proses di dalam analisis data monitoring. 3. Proses di dalam menampilkan data hasil

monitoring.(Bandung, 2016)

Gambar 1. Proses Monitoring

2.3 Aplikasi

Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jadi aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransfomasikan ke komputer dengan membuat system/program agar data dapat diolah serta lebih berdaya guna secara optimal. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah sebuah perangkat luak yang berisiperintah untuk menyelesaikan masalah dan pengolahan data.(Carina Adji Pratiwi, 2018)

2.4 ESP8266

Gambar 2 ESP8266

ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang akhirakhir ini semakin digemari para hardware developer. Selain karena harganya yang sangat terjangkau, modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC (System on Chip), sehingga kita bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya, ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien sekaligus. (Nuzlya Ramadhana, 2019)

2.5 Sistem Informasi

Sistem adalah jaringan daripada elemen - elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut Sistem adalah himpunan benda nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian - bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Sumber dari suatu informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa “ Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik ”.

(4)

2.6 Arduino Uno

Gambar 3 Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC

atau baterai untuk

menjalankannya.(Rahmadiansah, Instrumentasi, and Vokasi 2017) 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk merancang pengembangan sistem monitoring dan kontrol untuk tambak garam. Hal ini dilakukan untuk membantu agar mampu mendapatkan informasi tambak garam dan memberikan kemudahan bagi petani untuk dapat mengontrol kepekatan, suhu, dan level air laut tanpa harus pergi ke tambak garam.

3.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian pembuatan pengembangan sistem ini diambil dari sumber data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari pihak yang berkaitan dengan metode wawancara, dan observasi dilapangan, dimana data keseluruhan disini hanya diperoleh menggunakan wawancara dan gambar tambak garam beserta ukuran kepekatannya.

Gambar 4 Tambak Garam

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari literature, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

3.3 Tahapan (Metode) Penelitian

Dalam penelitian disini yang akan dilakukan tahapan-tahapan aktifitas-aktifitas dimana tahapan-tahapan tersebut merupakan cara untuk mencapai tujuan dalam penelitian, tahapan dalam aktifitas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5 Tahapan Penelitian

Penjelasan kerangka kerja 1. Studi Literature

Studi literature dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku-buku pemrograman artikel-artikel bahasa pemrograman dan alat kepustakaan lainnya yang mendukung dalam pembuatan pengembangan sistem monitoring dan kontrol produksi garam.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data dimulai dengan merumuskan permasalahan dari penelitian, selanjutnya melakukan pengambilan data. Pengumpulan data meliputi beberapa hal, yaitu mencari atau mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan data yang dalam penelitian ini, khususnya data yang berkaitan dengan garam. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara

Penelitian akan melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan(Pak Nurul) tepatnya di Desa Baddurih Pademawu sebagai petani tambak garam guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

(5)

b. Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil terkait sistem ini, yang mana disini yang kita ambil adalah nilai dari kepekatan dalm proses aaupun panen garam, cuaca yang baik untuk pembuatan garan dan juga air yang baik yang bagus untuk dijadikan garam.

c. Dokumentasi

Selanjutnya akan dilakukan dokumentasi atau mencatat data yang sudah ada untuk dijadikan sebagai bahan sistem informasi monitoring dan kontrol garam.

3. Identifikasi Masalah

Permasalahan pokok yang akan diangkat dalam penelitian dirumuskan sesuai dengan batasan-batasan masalah yang telah ditentukan sehingga hasil penelitian tidak melenceng dari tujuan utama penelitian.

4. Prancangan sistem

Bab ini membahas tentang prosedur perancangansistem monitoring garam serta penjelasan tiap tahap yang dituang dalam sebuah diagram pengguna dan flowchart dari alur sisem yang akan dirancang.

5. Pembuatan Sistem

Pada tahap ini akan membahas tentang pembuatan sistem dimana akan dibuat sebuah

user interface dan implementasi dari sistem

monitoring yang dibuat oleh peneliti secara garis besar.

6. Uji Coba Sistem

Uji coba yang dilakukan yaitu pada microcontrol dan website apakah bisa dipakai atau tidak dengan cara mengoneksikan website ke microcontrol melalui jaringan WSN. 7. Kesimpulan

Selanjutnya akan diberikan kesimpulan tentang project yang telah dibuat supaya dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya agar project ini bisa dikembangkan lagi.

3.4 Perancangan Sistem

Hasil dari analisa yang telah dilakukankemudian dituangkan ke dalam perancangan sistem dalam bentuk diagram pengguna, flowchart dan tampilan aplikasi user

interface yang akan dihasilkan.

3.4.1 Analisis Arsitektur Sistem

Gambar 6 Analisis Arsitektur Sistem

Pada gambar 3.2 arsitektur sistem pengguna dalam sistem ini adalah admin. Untuk dapat masuk ke dalam sistem admin harus melakukan login. Admin adalah orang yang mempunyai hak untuk memakai konten dalam sistem. Admin mempunyai wewenang untuk memonitoring garam dalam pengembangan sistem monitoring dan kontrol produksi garam. 3.4.2 Flowchart

Pada gambar 3.3 – 3.4 adalah flowchart admin yang terdapat didalam perancangan sistem informasi monitoring dan kontrol garam.

Gambar 7 Flowchart System Monitoring IoT

Gambar 8 Lanjutan Flowchart System Monitoring IoT

Gambar 9 Lanjutan Flowchart System Monitoring IoT

Berikut penjelasan Flowchart Sistem monitoring seperti yang terlihat pada gambar 3.3 – 3.5:

(6)

2. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan dan menginisialisasi perangkat.

3. Apabila perangkat telah terhubung, lanjut pada tahap berikutnya. Apabila tidak terhubung, kembali pada tahap sebelumnya.

4. Tahap berikutnya , sensor cuaca dan sensor konduktifitas mulai mendeteksi suatu aktifitas, dimana sensor cuaca mendeteksi cuaca pada tambak garam dan sensor konduktivitas akan mendeteksi kepekatan air garam.

5. Data yang diperoleh dari kedua tersebut berupa nilai.

6. Kemudian data tersebut akan dikirimkan oleh mikrokontroler pada serveryang dapat diakses langsung oleh aplikasi web yang sudah dibuat sebelumnya.

7. Tahap berikutnya nilai dari sensor konduktivitas akan diproses oleh mikrokontroler sehingga mendapatkan keputusan.

8. Apabila sensor konduktivitas membaca kepekatan air sudah mencapai nilai 20, dan sensor ultrasonik membaca ketinggian air sudah mencapai batas yang sudah ditentukan, maka solenoid valve akan terbuka dan mengaliri air ke tambak 2, dan apabila sensor ultrasonik membaca ketinggian air sudah mencapai batas pada tambak 2 maka solenoid valve kembali tertutup sehingga aliran air ke tambak 2 terhenti.

9. Selesai

4. IMPLEMENTASI DAN HASIL 4.1 Implementasi Sistem

Implementasi merupakan tahap penerapan dan sekaligus pengujian sistem berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi hasil rancangan menjadi sebuah website monitoring dan kontrol produksi garam.

4.1.1 Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi system yang sudah dirancang sebelumnya, terbagi atas dua lingkungan yaitu lingkungan keras (hardware) dan lingkungan perangkat lunak (software) 1. Lingkungan perangkat keras (Hardware)

Website monitoring dan kontrol produksi garam ini dapat dijalankan pada smartphone dan komputer.

2. Lingkungan perangkat lunak (software) Website monitoring dan kontrol produksi garam ini dikembangkan menggunakan text editor Atom dengan pemrograman PHP dan javascript.

4.2 Implementasi Antarmuka (Interface) Implemenasi antar muka merupakan bagian yang akan menjelaskan fungsi dan kegunaan dari setiap antarmuka pada sistem yang sudah dirancang. Pada bagian implementasi antarmuka ini akan membantu pengguna untuk memahami fungsi dan kegunaan dari setiap antarmuka pada sistem. 4.2.1 Antarmuka Microcontroller

Gambar 10 Antarmuka Micro Controller

Cara kerja alat ini yaitu apabila sensor Tds mendeteksi air laut yang ada pada kotak cadangan sudah mencapai 20, maka wemos akan memberi perintah kepada solenoid untuk membuka kran air dan ketika air sudah mencapai ketinggian yang sudah ditentukan pada kotak pengkristalan, maka sensor level air akan mengirimkan data ke wemos untuk memerintahkan solenoid untuk menutup kran kembali. Data yang di peroleh oleh sensor tds juga secara otomatis akan diinputkan ke database, yang nantinya data tersebut akan ditampilkan ke web sebagai monitor dan semua kontrol berjalan otomatis.

4.2.2 Antarmuka Website 1. Login

Gambar 11 Halaman Login

Halaman login ini akan ditampilkan pertamakali ketika pengguna mengakses alamat

(7)

web ini. Pengguna harus melakukan login terlebih dahulu untuk bisa masuk ke halaman utama aplikasi.

2. Halaman Monitoring

Setelah pengguna berhasil login maka akan menampilkan halaman Monitoring ( halaman utama), diaman untuk mengetahuai hasilnya kita harus klik tombol Cek Monitoring yang ada pada halaman tersebut.

Gambar 12 Halaman Monitoring

3. Halaman grafik monitoring

Setelah pengguna mengklik Cek Monitoring maka akan di alihkan ke halaman grafik monitoring dimana penjelasan dari tampilan halaman grafik monitoring ini sebagai berikut :

a. Sensor TDS yaitu untuk mendeteksi kepekatan air laut pada proses produksi garam dilengkapi dengan nilai desimalnya. b. Sensor DHT11 yaitu untuk mendeteksi

Suhu dan Kelembapan cuaca secara realtime dilengkapi dengan nilai desimalnya.

Gambar 13 Halaman Grafik Monitoring

4. Halaman pengaturan pengguna

Gambar 14 HalamanPengaturanPengguna

Pada halaman ini Admin bisa mengatur siapa saja yang dapat mengakses web ini, utamanya pada halaman Pengaturan. Dengan cara menambahkan username dan password pada kolom tambah pengguna, dimana disini admin juga bisa mengubah dan hapus data pengguna yang ingin dihapus maupun diedit. Dan ada juga tombol Logout untuk keluar dari web ini.

Gambar 15 HalamanTambahPengguna

5. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem ini dapat membantu pemantauan

tambak garam dalam melaporkan bahwa garam siap panen atau belum.

2. Dengan sistem ini, Rekapitulasi laporan akan sangat mudah dan cepat.

3. Dengan sistem ini petani garam akan semakin mudah dalam memantau proses pengkristalan garam yang ada di tambak. 6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Kemas Rafi, M. F. (2017).

MEMBANGUN SISTEM

MONITORING PENJERNIHAN AIR BERBASIS SENSOR .

[2] Muhammad Insan Aulia, P. D. (2018).

PERANCANGAN APLIKASI

ANDROID UNTUK SISTEM

MONITORING DAN PREDIKSI

BERBASIS SNMP (SIMPLE

NETWORK MANAGEMENT

PROTOCOL) MENGGUNAKAN

METODE LOGISTIC REGRESSION . [3] Nadia Chrisayu Natasha, E. S. (2016).

EKSTRAKSI GARAM MAGNESIUM DARI AIR LAUT MELALUI PROSES KRISTALISASI .

[4] Nufairi, A. (2019). RANCANGBANGUN

(8)

DANKONTROLSI STEMI RI GASIBERBASI S W E .

[5] Nuzlya Ramadhana, A. W. (2019).

RANCANG BANGUN SISTEM

MONITORING KONSENTRASI

KADAR GARAM PADA TAMBAK IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ANDROID .

[6] Pramana, R. (2018). Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan . [7] Priyani Kusrini, G. W. (2016). Sistem

Monitoring Online Kualitas Air Akuakultur untuk Tambak Udang Menggunakan Aplikasi Berbasis Android .

[8] Rikha Bramawanto, S. L. (2015).

STRUKTUR DAN KOMPOSISI

TAMBAK TEKNOLOGI ULIR FILTER UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI GARAM RAKYAT .

[9] Wenda Priyanto, D. N. (2015). SISTEM

INFORMASI MONITORING

PERKULIAHAN BERBASIS WEB DI

STMIK SINAR NUSANTARA

SURAKARTA .

[10] WIDOWATI, A. (2017). RANCANG

BANGUN SISTEM MONITORING

TEMPERATUR PADA PROSES

REKRISTALISASI DI PLANT

PEMURNIAN GARAM RAKYAT

Gambar

Tabel 1Komponen Dan KomposisiGaram
Gambar 4 Tambak Garam
Gambar 8 Lanjutan Flowchart System  Monitoring IoT
Gambar 10 Antarmuka Micro Controller  Cara kerja alat ini yaitu apabila sensor Tds  mendeteksi  air  laut  yang  ada  pada  kotak  cadangan  sudah  mencapai  20,  maka  wemos  akan  memberi  perintah  kepada  solenoid  untuk  membuka  kran  air  dan  ketik

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang menyentuh tempat tidurnya harus mencuci pakaiannya, mandi di air dan akan menjadi tak suci sampai petang.. Orang yang menyentuh barang apa pun, yang pernah didudukinya,

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen

Masalah yang akan kami focuskan dalam hal ini adalah Bisnis Efisiensi, karena jenis usaha ritel ini mendapatkan laba kotor ( keuntungan kecil ) untuk itu kita harus

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk menjaga hubungan baik dengan pihak koperasi sehingga untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang bisa memberatkan Sodara/i, agar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada pembelajaran matematika di kurikulum 2013 pokok

Bahwa perhitungan yang dilakukan tergugat tidak menurut jalur hukum karena penggugat telah menguraikan bahwa pembayaran hanya dilakukan dengan pokok saja dan

Sekurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: pertama inteligensi yaitu kecakapan untuk

terhadap perkembangan regulasi yang berlaku. Sehingga PDAM Surya Sembada dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar regulasi yang ada dan dapat