• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN

METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR

UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN

SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING

SKRIPSI

Oleh :

ARIEF NURHIDAYAT 311410629

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

(2)

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN

METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR

UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN

SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

ARIEF NURHIDAYAT 311410629

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

(3)

i

PERSETUJUAN

SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN

METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN

SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING Yang disusun oleh

Arief Nur Hidayat 311410629

telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal ...

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Sufajar Butsianto, S.Kom., M.Kom Miftah Wangsadanureja., S.Pd., M.Pd.I NIDN: 0424068106 NIDN: 0428098306

Mengetahui

Kaprodi Teknik Informatika

Aswan Supriyadi Sunge, SE, M.Kom NIDN : 0426018003

(4)

ii

PENGESAHAN

SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN

METODE CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN

SEPEDA MOTOR YAMAHA RX KING Yang disusun oleh

Arief Nurhidayat 311410629

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 13 November 2018

Susunan Dewan Penguji

Penguji 1 Penguji 2

Suherman, M.Kom Irfan Afriantoro, M.M NIDN : 0308086805 NIDN : 0430048704

Mengetahui

Kaprodi Teknik Informatika Ketua STT Pelita Bangsa

Aswan Supriyadi Sunge, SE, M.Kom Dr.Ir. Supriyanto, M.P NIDN : 0426018003 NIDN : 0401066605

(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa, skripsi ini merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademis di suatu institusi pendidikan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Segala sesuatu yang terkait dengan naskah dan karya yang telah dibuat adalah menjadi tanggungjawab saya pribadi.

Bekasi, ………… 2018

Materai 6.000

Arief Nur Hidayat NIM: 311410629

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Laporan skripsi ini dibuat dengan judul “ Implementasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning Dan Nearest Neighbor Untuk Identifikasi Kerusakan Mesin Sepeda Motor Yamaha RX King”. Disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata 1 pada program studi teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.

Pada kesempatan kali ini ingin menyampaikan terimakasih kepada banyak pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa.

2. Bapak Aswan S. Sunge, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.

3. Bapak Sufajar Butsianto, S.Kom.,M.Kom dan Bapak Miftah Wangsadanureja, S.Pd, M. Pd.I selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

5. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

(7)

v

6. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya tim JOSS dari kelas TI.14.B1, yang telah banyak memberi inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

7. Bapak Listyan selaku kepala mekanik sekaligus owner dari Bengkel Tyan BTRAC yang telah memberikan banyak informasi dan masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Ibu Eni Kusrini dan Bapak Ratman, orang tua tercinta yang selalu memberikan do‟a, kasih sayang, kesabaran dan juga dukungan kepada penulis dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

9. Saudari tersayang, Inggit Khofifah Dwi Wardhani yang telah memberikan dukungan serta do‟a untuk keberhasilan ini.

10. Kiki Fibrian Wulandari, penyemangat perjuangan saya, terimakasih atas dukungan serta do‟a untuk keberhasilan ini.

Tidak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula dengan penyusunan laporan ini. Penulis sadar masih ada kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca dan pihak lainnya untuk penulisan laporan selanjutnya yang lebih baik. Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat sedikit memberi wacana bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya, Aamiin.

Bekasi,………….2018

(8)

vi DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1 Tujuan Penelitian ... 4

(9)

vii

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II ... 7

LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 7

2.1.1 Pengertian Sistem ... 7

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi ... 7

2.2 Sistem Pakar ... 8

2.2.1 Artificial Intellegence dan Sistem Pakar ... 8

2.2.2 Pengertian Sistem Pakar ... 9

2.2.3 Keunggulan Sistem Pakar ... 10

2.2.4 Kekurangan Sistem Pakar ... 10

2.2.5 Ciri Dan Karakteristik Sistem Pakar ... 11

2.2.6 Langkah- Langkah Membangun Sistem pakar ... 11

2.2.7 Komponen Sistem Pakar ... 12

2.2.8 Teknik Representasi Pengetahuan ... 13

2.2.9 Akusisi Pengetahuan ... 14

2.2.10 Case Based Reasoning ... 16

2.2.11 Nearest Neighbor ... 17

2.3 Mesin Sepeda Motor ... 18

(10)

viii

2.3.2 Bagian – Bagian Utama Mesin Sepeda Motor ... 21

2.3.3 Diagnosa Kerusakan Sepeda Motor ... 23

2.4 Teori Basis Data ... 26

2.4.1 Basis Data ... 26

2.4.2 Database Management System (DBMS) ... 28

2.4.3 MySQL ... 29

2.5 Teori Bahasa Pemrograman ... 30

2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 30

2.6 Teori Perancangan Sistem ... 34

2.6.1 Analisa Sistem ... 34

2.6.2 UML (Unified Modeling Language) ... 35

2.7 Penelitian Terdahulu ... 36

2.8 Kerangka Berfikir ... 41

BAB III ... 43

METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Objek Penelitian ... 43

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 43

3.3 Tahap Penelitian ... 44

3.4 Metodologi Pengumpulan Data ... 44

(11)

ix

3.6 Analisa Kebutuhan Sistem ... 47

3.6.1 Analisa Software ... 49

3.6.2 Analisa Hardware ... 49

3.6.3 Analisa Brainware ... 49

3.6.4 Analisa Kebutuhan Data ... 50

3.6.5 Analisa Basis Pengetahuan ... 51

3.6.6 Proses Penentuan Jenis Kerusakan ... 62

3.6.7 Analisa Metode Case Based Reasoning dan Nearest Neighbor... 63

3.6.8 Perhitungan Case Based Reasoning dan Nearest Neighbor ... 65

BAB IV ... 82

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 82

4.1 Perancangan Sistem Pakar ... 82

4.2 Diagram Pemodelan Sistem ... 83

4.2.1 Use Case Diagram ... 84

4.2.2 Activity Diagram ... 86

4.2.3 Sequence Diagram ... 95

4.2.4 Class Diagram ... 101

4.3 Rancangan Basis Data ... 102

4.3.1 Relasi Antar Tabel... 102

(12)

x

4.3.3 Desain Tabel... 104

4.4 Perancangan Interface ... 107

4.5 Implementasi Program ... 114

4.5.1 Implementasi Antarmuka Pengguna ... 114

4.5.2 Implementasi Antarmuka Admin ... 119

4.6 Pengujian Sistem Dan Program ... 123

4.7 Pengujian Perbandingan Diagnosa Sistem Dengan Diagnosa Pakar ... 126

BAB V ... 128

KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

5.1 Kesimpulan ... 128

5.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Gejala Kerusakan dan Nilai Bobot ... 56

Tabel 4.1 Definisi Aktor Sistem Pakar ... 85

Tabel 4.2 Definisi Use Case Sistem Pakar ... 85

Tabel 4.3 Tabel User ... 104

Tabel 4.4 Tabel Member ... 104

Tabel 4.5 Tabel Pemeriksaan ... 105

Tabel 4.6 Tabel Pemeriksaan Detail ... 105

Tabel 4.7 Tabel Gejala ... 106

Tabel 4.8 Tabel Diagnosa ... 106

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black Box Pengguna ... 124

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Black Box Admin ... 124

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah Kerja Mesin 2 Tak ... 21

Gambar 2.2 Skema Kerja PHP ... 33

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir ... 42

Gambar 3.1 Rencana Penelitian ... 44

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar Menggunakan Metode CBR ... 64

Gambar 3.3 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 1 ... 69

Gambar 3.4 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 2 ... 70

Gambar 3.5 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 3 ... 70

Gambar 3.6 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 4 ... 71

Gambar 3.7 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 5 ... 71

Gambar 3.8 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 6 ... 72

Gambar 3.9 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 7 ... 72

Gambar 3.10 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 8 ... 73

Gambar 3.11 Proses Retrieve Kasus baru Dengan Kasus 9 ... 73

Gambar 3.12 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 10 ... 74

Gambar 3.13 Proses Retrieve Kasus Baru Dengan Kasus 11 ... 74

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Pakar ... 84

Gambar 4.2 Activity Diagram User Daftar Member ... 86

Gambar 4.3 Activity Diagram Login Member ... 87

Gambar 4.4 Activity Diagram Member Cek Kerusakan ... 88

Gambar 4.5 Activity Diagram Member Melihat History Pemeriksaan ... 89

Gambar 4.6 Activity Diagram Member Melihat Daftar Kerusakan ... 89

Gambar 4.7 Activity Diagram Login Admin ... 90

(15)

xiii

Gambar 4.9 Activity Diagram Admin Kelola Data Diagnosa ... 92

Gambar 4.10 Activity Diagram Admin Kelola Data User ... 93

Gambar 4. 11 Activity Duagram Admin Melihat Laporan Pemeriksaan ... 94

Gambar 4.12 Activity Diagram Admin Melihat Laporan Data Member ... 94

Gambar 4.13 Sequence Diagram User Daftar Member ... 95

Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Member ... 96

Gambar 4.15 Sequence Diagram Member Cek Kerusakan ... 96

Gambar 4.16 Sequence Diagram Member Melihat History Pemeriksaan .... 97

Gambar 4.17 Sequence Diagram Member Melihat Daftar Kerusakan ... 97

Gambar 4.18 Sequence Diagram Login Admin ... 98

Gambar 4.19 Sequence Diagram Admin Kelola Data gejala ... 98

Gambar 4.20 Sequence Diagram Admin Kelola Data Diagnosa ... 99

Gambar 4.21 Sequence Diagram Admin Kelola Data User ... 99

Gambar 4.22 Sequence Diagram Admin Melihat Laporan Pemeriksaan ... 100

Gambar 4.23 Sequence Diagram Admin Melihat Laporan Data Member ... 100

Gambar 4.24 Class Diagram Sistem Pakar Kerusakan Sepeda Motor ... 101

Gambar 4.25 Relasi Antar Tabel ... 102

Gambar 4.26 Struktur Database Sistem ... 103

Gambar 4.27 Perancangan Halaman Utama ... 107

Gambar 4.28 Perancangan Daftar Kerusakan ... 108

Gambar 4.29 Perancangan Registrasi Member ... 108

Gambar 4.30 Perancangan Login Member ... 109

Gambar 4.31 Perancangan Pemeriksaan Kendaraan ... 109

Gambar 4.32 Perancangan Pemilihan Gejala ... 110

(16)

xiv

Gambar 4.34 Perancangan Halaman History ... 111

Gambar 4.35 Perancangan Login Admin ... 111

Gambar 4.36 Perancangan Laporan Data Member ... 112

Gambar 4.37 Perancangan Halaman Data Gejala ... 112

Gambar 4.38 Perancangan Master Data Diagnosa ... 113

Gambar 4.39 Perancangan Master Data User ... 113

Gambar 4.40 Perancangan Laporan Pemeriksaan ... 114

Gambar 4.41 Tampilan Halaman Utama ... 115

Gambar 4.42 Tampilan Daftar Kerusakan ... 115

Gambar 4.43 Tampilan Registrasi Member ... 116

Gambar 4.44 Tampilan Login Member ... 116

Gambar 4.45 Tampilan Pemeriksaan Kendaraan ... 117

Gambar 4.46 Tampilan Pemilihan Gejala ... 117

Gambar 4.47 Tampilan Hasil Pemeriksaan ... 118

Gambar 4.48 Tampilan History ... 119

Gambar 4.49 Tampilan Login Admin ... 119

Gambar 4.50 Tampilan Laporan Data Member ... 120

Gambar 4.51 Tampilan Master Data Gejala ... 120

Gambar 4.52 Tampilan Master Data Diagnosa ... 121

Gambar 4.53 Tampilan Master Data User ... 121

(17)

xv ABSTRAK

ARIEF NURHIDAYAT. NIM 311410629. Implementasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning Dan Nearest Neighbor Untuk Identifikasi Kerusakan Mesin Sepeda Motor Yamaha RX King.

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat indonesia pada umumnya,Yamaha RX King adalah salah satunya. Yamaha RX King telah resmi berhenti diproduksi sejak tahun 2009 sehingga kerusakan-kerusakan pada mesin sepeda motor tersebut kini banyak dialami oleh para penggunanya. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sepeda motor Yamaha RX King mengakibatkan kerugian bagi para pengguna baik dalam hal biaya dan waktu. Menyadari hal tersebut,timbul inisiatif untuk membuat sistem pakar identifikasi kerusakan mesin sepeda motor berbasis web. Tujuannya untuk membantu pengguna dalam mengidentifikasi kerusakan mesin sepeda motor Yamaha RX King. Sistem pakar dirancang menggunakan metode waterfall serta dengan mengimplementasikan metode case based reasoning dan algoritma nearest neighbor. Sistem pakar dibuat dengan pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis datanya, dengan tampilan yang user friendly sehingga memudahkan user dalam menggunakan sistem tersebut. Para pengguna dapat mengetahui jenis kerusakan pada mesin sepeda motor Yamaha RX King dengan memilih gejala yang ada pada sistem. Basis pengetahuan sistem dapat diubah,ditambah,ataupun dihapus oleh admin (pakar). Hasil pengujian diagnosa sistem dengan pakar memiliki presentase kesesuaian sebesar 80%, hal ini menunjukkan bahwa sistem pakar berfungsi dengan baik sesuai dengan identifikasi pakar.

Kata kunci : sistem pakar, sepeda motor Yamaha RX King, metode case based reasoning, algoritma nearest neighbor.

(18)

xvi

ABSTRACT

ARIEF NURHIDAYAT. NIM 311410629. Implementation Of Expert System Using Case Based Reasoning And Nearest Neighbor Methods For Identify Yamaha RX King Motorcycle Engine Damage.

Motorcycle is a means of transportation that is widely used by Indonesian people in general, Yamaha RX King is one of them. The Yamaha RX King has officially ceased production since 2009 so that the damage to the motorcycle engine is now being experienced by its users. The lack of public knowledge about Yamaha RX King motorbikes resulted in losses for users both in terms of cost and time. Realizing this, an initiative arose to create an expert system for identifying damage to web-based motorcycle engines. The aim is to assist users in identifying damage to the Yamaha RX King motorcycle engine. Expert systems are designed using the waterfall method and by implementing the case based reasoning method and the nearest neighbor algorithm. The expert system is made with PHP and MySQL programming as its database, with a user friendly display that makes it easier for users to use the system. Users can find out the type of damage to the Yamaha RX King motorcycle engine by selecting the symptoms on the system. The system knowledge base can be changed, added, or deleted by the admin (expert). The results of testing system diagnoses with experts have a percentage of suitability of 80%, this indicates that the expert system functions properly in accordance with expert identification.

Keywords : expert system, Yamaha RX King motorcycle, case based reasoning

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya, Yamaha RX King adalah salah satunya. Sepeda motor yang telah resmi berhenti diproduksi pada tahun 2009 ini kini telah menjadi legenda sepeda motor sport yang masih sangat banyak diminati karena akselerasi dan performanya cukup tinggi untuk ukuran sepeda motor berkapasitas 135cc. Meskipun sepeda motor Yamaha RX King ini telah resmi berhenti diproduksi sejak 2009, akan tetapi suku cadang keseluruhan mesin masih diproduksi oleh PT Yamaha Motor, sehingga para pengguna sepeda motor tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari suku cadang kendaraanya. Namun karena merupakan sepeda motor tua, pengguna dan penghobi sepeda motor tersebut saat ini mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kerusakan dan abnormalitas pada kendaraan tersebut, meskipun masih banyak bengkel yang menawarkan jasa perbaikan ataupun modifikasi sepeda motor ini, namun jika terdapat sistem yang dapat membantu dalam mengidentifikasi kerusakan sepeda motor tersebut tentunya akan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam memperbaiki kendaraannya.

Seiring perkembangan teknologi, kini telah banyak dikembangkan sistem yang mampu mengadopsi cara berfikir manusia yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Sistem pakar merupakan salah satu dari kecerdasan buatan. Oleh karena itu, sistem pakar dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk

(20)

2

permasalahan di atas. Dengan mengadopsi kemampuan seorang pakar, dalam hal ini adalah seorang mekanik spesialis sepeda motor Yamaha RX King, maka akan tercipta sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi permasalahan pada kendaraan tersebut dengan mudah dan cepat. Pada proses pembuatan sistem pakar identifikasi kerusakan mesin, tentu membutuhkan banyak data kerusakan pada kasus-kasus lama sehingga dapat memprediksi jenis kerusakan pada kasus baru berdasarkan kemiripan-kemiripan gejala yang ada. Case based reasoning merupakan sebuah metode pemecahan masalah yang dalam mencari solusi dari suatu kasus baru, sistem akan melakukan pencarian terhadap solusi dari kasus lama yang memiliki permasalahan yang sama. Maka dari itu, metode case based reasoning sangat baik digunakan dalam kasus ini melihat dari produksi kendaraan tersebut sudah resmi berhenti sejak sembilan tahun lalu sehingga buku-buku panduan perawatan sepeda motor tersebut sudah sangat sulit ditemukan. Berdasarkan data-data kasus lama tersebut maka proses identifikasi kerusakan mesin dapat dilakukan melalui perhitungan kemiripan gejala pada kasus baru dengan kasus lama menggunakan algoritma nearest neighbor.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dipilih judul “Implementasi Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning Dan Nearest Neighbor Untuk Identifikasi Kerusakan Mesin Sepeda Motor Yamaha RX King (Studi Kasus Bengkel Tyan BTRAC)” yang merupakan perwujudan untuk membantu mengaplikasikan pengetahuan manusia ke dalam sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

(21)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya :

1. Minimnya pengetahuan masyarakat khususnya para penghobi dan pengguna sepeda motor Yamaha RX King.

2. Penanganan servis yang lambat oleh pemilik ataupun mekanik bengkel karena tidak mengetahui penyebab kerusakan.

3. Buku panduan tentang mesin sepeda motor RX King sudah sulit ditemukan dan kurang praktis.

4. Belum maksimalnya metode case based reasoning untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam sistem pakar.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Pembahasan hanya pada pembuatan sistem pakar identifikasi kerusakan yang berkaitan dengan mesin sepeda motor Yamaha RX King (jenis mesin 2 tak berkapasitas 135cc).

2. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah metode case based reasoning.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang diambil adalah sebagai berikut :

(22)

4

1. Bagaimana membangun sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan mesin sepeda motor Yamaha RX King yang dapat digunakan dengan mudah oleh user sekalipun tanpa kehadiran seorang ahli ?

2. Bagaimana menerapkan metode case based reasoning dan nearest neighbor untuk mengidentifikasi kerusakan pada sepeda motor Yamaha RX King serta solusi perbaikannya ?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

1. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar menggunakan metode case based reasoning.

2. Menggali masalah yang muncul berkaitan dengan identifikasi kerusakan sepeda motor khususnya Yamaha RX King.

3. Membuat sistem pakar yang dapat digunakan oleh pengguna sepeda motor Yamaha RX King dalam memperbaiki motornya.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak khususnya mahasiswa dan untuk menambah pengetahuan serta wawasan.

1. Manfaat bagi penulis :

a. Menambah wawasan dalam bidang teknik informatika khususnya perancangan sistem pakar.

b. Memahami konsep rancang bangun sistem pakar identifikasi kerusakan sepeda motor Yamaha RX King.

(23)

5

c. Mempelajari bahasa pemrograman yang mendukung penulisan coding. d. Memperdalam pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah.

2. Manfaat bagi prodi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa : a. Mendorong terwujudnya budaya penelitian kajian keilmuan.

b. Meningkatkan konsep, seni dan teknologi baru dalam menunjukan peningkatan kualitas pendidikan nasional.

c. Menjadi dokumentasi yang dapat digunakan untuk pengembangan software ini dikemudian hari.

d. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya dibidang sistem pakar.

3. Manfaat bagi masyarakat

a. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat luas khususnya para pengguna dan penghobi sepeda motor tua yaitu Yamaha RX King dalam mengidentifikasi kerusakan dan mengetahui perbaikannya. b. Aplikasi ini juga diharapkan dapat mengatasi keterbatasan tenaga ahli

atau pakar mesin sepeda motor Yamaha RX King. Tetapi tidak menggantikannya secara penuh, hanya diharapkan mendekati kemampuan dan kecerdasan pakar dalam mengidentifikasi kerusakan dan perbaikan sepeda motor Yamaha RX King.

1.6 Sistematika Penulisan

Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya penulis menjelaskan dahulu secara garis besar mengenai sistematika penulisan sehingga memudahkan pembaca memahami isi skripsi ini.

(24)

6

Dalam penjelasan sistematika penulisan skripsi ini yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas tentang teori-teori dan konsep terkait dengan pengembangan sistem yang akan dirancang, yaitu yang berkaitan dengan kecerdasan buatan, sistem pakar, metode yang digunakan dan yang berhubungan dengan judul penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang tahapan tahapan aplikasi yang meliputi perancangan sistem, metodologi pengumpulan data yang terdiri dari wawancara, observasi, dan studi pustaka.

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahas mengenai implementasi dan pembahasan program aplikasi yang telah disusun.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini merupakan penutup atau akhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem menurut Fat dalam Jeperson (2014) merupakan suatu himpunan “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang salin berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Pendapat lain mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional (Harijono Djojodihardjo dalam Jeperson, 2014).

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa sistem adalah sekumpulan objek – objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai suatu kesatuan yang dirancang untuk satu tujuan.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan, informasi dapat dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Menurut Turban, McLean dan Wetherbe dalam Kadir (2014) mengatakan bahwa sistem infromasi adalah proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Bodnar dan HopWood dalam Kadir (2014) mendefinisikan sistem informasi adalah kumpulan perangkat

(26)

8

keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa sistem informasi adalah proses dalam mengolah informasi menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mencapai sebuah tujuan yang spesifik.

2.2 Sistem Pakar

2.2.1 Artificial Intellegence dan Sistem Pakar

“Artificial Intellegence (AI) atau sering disebut kecerdasan buatan merupakan sebuah studi khusus yang bertujuan membuat komputer berfikir dan bertindak layaknya manusia” (Sri, 2003). AI juga merupakan terobosan baru dalam ilmu komputer yang perkembangannya sangat pesat. Saat ini banyak sekali implementasi AI dalam bidang ilmu komputer seperti sistem pendukung keputusan, jaringan syaraf tiruan, robotic, bahasa alami, sistem pakar dan lain-lain.

“Sistem pakar (Expert System) adalah merupakan suatu sistem yang menggabungkan antara pengetahuan dengan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia” (Sri, 2003). Tujuan dari pengembangam sistem pakar yang sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi adalah untuk men-subtitusi-kan pengetahuan manusia ke dalam sebuah bentuk sistem komputer sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

(27)

9

2.2.2 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dapat dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem ini diharapkan orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik „sedikit‟ rumit atau rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman (Kusumadewi, 2003).

Perbandingan sistem konvensional dengan sistem pakar sebagai berikut (Kusumadewi, 2003) :

1. Sistem Konvensional

a. Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program Sequential.

b. Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah). c. Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil

diperoleh.

d. Data harus lengkap.

e. Perubahan pada program merepotkan. 2. Sistem Pakar

a. Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan. b. Program bisa melakukan kesalahan.

(28)

10

c. Penjelasan merupakan bagian dari sistem pakar. d. Data tidak harus lengkap.

e. Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah. 2.2.3 Keunggulan Sistem Pakar

Manfaat yang diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003):

1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kesadaran langsung seorang pakar.

2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.

3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.

4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.

5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikomninasikan tanpa ada batas waktu.

6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan

2.2.4 Kekurangan Sistem Pakar

Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan perancangan sistem pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003):

1. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.

(29)

11

2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.

2.2.5 Ciri Dan Karakteristik Sistem Pakar

Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukaan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu. 5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap. 6. Keluarannya atau output bersifat anjuran.

2.2.6 Langkah- Langkah Membangun Sistem pakar

Sitem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah user interface, basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inference, workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.

(30)

12

2.2.7 Komponen Sistem Pakar

Komponen-komponen sistem pakar menurut Sri Hartati dan Sari Iswanti (2008) adalah sebagai berikut :

1. Antar muka pengguna (User Interface)

Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu kondisi tertentu maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan komunikasi antar sistem dan pemakainya yang disebut sebagai antar muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna sangat diperlukan terutama pada pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang diterapkan pada sistem pakar tersebut. 2. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkat pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya. Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke waktu.

3. Memori Kerja

Merupakan dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat proses konsultasi. Fakta fakta inilah yang nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan keputusan dalam pemecahan masalah.

4. Fasilitas Penjelasan

Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama proses konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena

(31)

13

pemakai terkadang bukanlah ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan.

5. Fasilitas Akusisi Pengetahuan

Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan yang sudah ada tidak berlaku lagi. Hal ini akan dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar yang komplit dan sesuai dengan perkembangan.

6. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar. Berupa perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan sebagai mesin pemikir. Pada prinsipnya mesin inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin inferensi memulai pelacakan dengan mencocokan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

2.2.8 Teknik Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk mempresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh kedalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antar suatu data dengan data yang lain (Yudatama, 2008). Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu (Yudatama, 2008) :

(32)

14

1. Rule-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.

2. Frame-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.

3. Object-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metode (proses).

4. Case Based Reasoning

Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases). 2.2.9 Akusisi Pengetahuan

Proses membangun atau mengembangkan sistem pakar disebut akusisi pengetahuan. Perekayasa pengetahuan menyerap prosedur-prosedur dan pengalaman untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu dari pakar tersebut dan membangunnya menjadi program sistem pakar (Kridasantausa, 2006). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan-pengetahuan keahlian sebagai dasar pengambilan keputusan. Terdapat beberapa metode untuk menyajikan pengetahuan dalam perangkat lunak sistem pakar, diantaranya (Kridasantausa, 2006) :

1. Metode kerangka (frames).

2. Jaringan semantik (semantic network). 3. Kaidah produk (produktion rules).

(33)

15

Penyajian basis pengetahuan yang banyak digunakan adalah kaidah produksi. Masing-masing kaidah mengandung sebuah atau lebih kondisi yang jika dipenuhi akan memberikan satu atau lebih aksi. Kaidah produksi disajikan dalam pernyataan IF … AND … OR … THAN … ELSE …

Ada 2 pendekatan dalam menentukan basis pengetahuan, yaitu : 1. Penalaran berbasis aturan (rule based reasoning)

Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan bentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita mempunyai sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan pada jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi. Contoh : aturan identifikasi hewan.

Rule 1 : IF hewan berambut dan menyusui THEN hewan mamalia.

Rule 2 : IF hewan mempunyai sayap dan bertelur THEN hewan jenis burung. Rule 3 : IF hewan mamalia dan pemakan daging THEN hewan karnivora Dst…

Pada aturan ini bersifat statis, yaitu aturan sistem yang tidak diubah-ubah ataupun jika dapat diubah membutuhkan waktu yang lama, dan hanya berlaku pada satu sistem.

2. Penalaran berbasis kasus (case based reasoning)

Penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk

(34)

16

keadaan (fakta) yang ada sekarang (Kridasantausa, 2006). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tau lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama. Selain itu bentuk ini digunakan apabila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan. 2.2.10 Case Based Reasoning

Metode Case-Based Reasoning adalah penyeselesaian masalah dengan memanfaatkan pengalaman sebelumnya. Case-Based Reasoning merupakan salah satu metode pemecahaan masalah yang dalam mencari solusi dari suatu kasus yang baru, sistem akan melakukan pencarian terhadap solusi dari kasus lama yang memiliki permasalahan yang sama (Kosasi, 2015).

Tahapan-tahapan Case Based Reasoning adalah sebagai berikut (Kosasi, 2015) : 1. Retrieve

Mendapatkan atau memperoleh kembali kasus yang paling menyerupai atau relevan (similar) dengan kasus yang baru. Tahap retrieval ini dimulai dengan menggambarkan atau menguraikan sebagian masalah, dan diakhiri jika ditemukannya kecocokan terhadap masalah sebelumnya yang tingkat kecocokannya paling tinggi. Bagian ini mengacu pada segi identifikasi, kecocokan awal, pencarian dan pemilihan serta eksekusi.

2. Reuse

Memodelkan atau menggunakan kembali pengetahuan dan informasi kasus lama berdasarkan bobot kemiripan yang paling relevan ke dalam kasus yang baru, sehingga menghasilkan usulan solusi dimana mungkin diperlukan suatu adaptasi dengan masalah yang baru tersebut.

(35)

17

3. Revise

Meninjau kembali solusi yang diusulkan kemudian diuji coba pada kasus nyata (simulasi). Jika diperlukan maka solusi tersebut akan diperbaiki agar cocok dengan kasus yang baru.

4. Retain

Mengintegrasikan atau menyimpan kasus baru yang telah berhasil mendapatkan solusi agar dapat digunakan oleh kasus-kasus selanjutnya yang mirip dengan kasus tersebut. Tetapi jika solusi baru tersebut gagal, maka menjelaskan kegagalannya, memperbaiki solusi yang digunakan, dan mengujinya lagi.

2.2.11 Nearest Neighbor

Algoritma Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari sejumlah fitur yang ada. Merupakan teknik sederhana untuk mencari jarak terdekat dari tiap-tiap kasus (cases) yang ada di dalam database, dan seberapa mirip ukuran kemiripan (similarity) setiap source case yang ada di dalam database dengan target case (Kusrini, 2009). Fungsi similarity pada kasus diformulasikan sebagai berikut (Kusrini, 2009) :

………(1)

Keterangan :

(36)

18

S : kasus yang ada dalam penyimpanan (source) n : jumlah atribut

i : jumlah atribut dalam masing-masing kasus

f : fungsi similarity atribut i antara kasus T dan kasus S Wi : bobot yang diberikan pada atribut ke i

Kedekatan biasanya berada pada nilai antara 0 s/d 1. Nilai 0 artinya kedua kasus mutlak tidak mirip, sebaliknya untuk nilai 1 kasus mirip dengan mutlak.

2.3 Mesin Sepeda Motor

Menurut Barodi (2014), sistem kerja yang baik pada sebuah mesin kendaraan sangat ditentukan oleh beberapa faktor. Demikian pula pada mesin kendaraan sepeda motor. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan agar mesin kendaraan sepeda motor dapat bekerja dengan baik :

1. Mengisap bahan bakar (campuran bensin dengan udara) masuk ke dalam ruang bakar.

2. Menaikkan tekanan gas campuran bensin dan udara agar diperoleh tekanan hasil pembakaran yang cukup tinggi.

3. Meneruskan gaya tekan hasil pembakaran sehingga dapat digunakan sebagai tenaga penggerak.

4. Membuang gas hasil pembakaran keluar dari ruang pembakaran.

Panas yang timbul karena adanya pembakaran bahan bakar inilah yang dipergunakan oleh mesin untuk menghasilkan daya tenaga penggerak sepeda motor. Pada sepeda motor, tenaga didapat dari hasil pembakaran bensin bercampur udara di dalam suatu ruang bakar yang kemudian akan menimbulkan

(37)

19

panas. Panas ini kemudian diubah menjadi tenaga gerak/tenaga mekanis di dalam suatu mesin yang disebut motor bakar.

2.3.1 Prinsip Kerja Sepeda Motor 2 Tak

Menurut Rahadi (2014), menjelaskan bahwa mesin dua tak dalam satu putaran kruk as/crankshaft melaksanakan empat siklus, mesin dua tak ini lebih responsif dan akselerasinya bagus. Akan tetapi, mesin ini mengeluarkan tenaga yang besar pada saat putaran/RPM tinggi sehingga membuat mesin ini membutuhkan bahan bakar yang lumayan banyak, akan tetapi mesin ini menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin empat tak. Bahan bakar mesin ini tak hanya bensin, tetapi bensin tersebut dioplos dengan oli khusus yang biasa disebut oli samping untuk sekalian melumasi bagian dalam mesin. Jadi oli mesin hanya melumasi bagian transmisi. Itu lah kenapa mesin dua tak fogging atau berasap knalpotnya, karena membakar oli samping. Mesin dua tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak, sehingga rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat tak.

Prinsip kerja mesin dua tak melalui dua langkah yaitu (Rahadi, 2014) : 1) Langkah ke 1

Piston bergerak dari TMA ke TMB.

a. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.

(38)

20

b. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.

c. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.

d. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.

e. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

2) Langkah ke 2

Piston bergerak dari TMB ke TMA.

a. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.

b. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.

c. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA. d. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk

membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan

(39)

21

agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.

Gambar 2.1 Langkah Kerja Mesin 2 Tak

(Sumber: http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/)

2.3.2 Bagian – Bagian Utama Mesin Sepeda Motor

Menurut Alfian (2016), ada beberapa bagian penting dalam sepeda motor, khususnya pada sektor mesin, diantaranya:

1. Silinder

Silinder adalah sebagai tempat pembakaran campuran bahan bakar dengan udara untuk mendapatkan tekanan dan temperatur yang tinggi. Pada mesin 4 tak dinding silindernya berbentuk rata dan polos.

(40)

22

2. Kepala silinder

Umumnya kepala silinder dibuat dari bahan aluminium paduan. Untuk menghindarkan terjadinya kebocoran gas terutama pada langkah kompresi maka pemasangan paking dan pengencangan baut untuk merapatkan kepala silinder terhadap silindernya haruslah seteliti mungkin.

3. Bak mesin

Bak mesin merupakan tempat silider, poros engkol, dan gigi transmisi. Pada motor 4 tak, bak mesin juga merupakn tempat minyak pelumas sekaligus juga sebagai pendingin minyak pelumas di dalam sirkulasinya.

4. Torak (Piston)

Torak atau piston terbuat dari bahan aluminium paduan yang mempunyai sifat: ringan, penghantar panas yang baik, pemuaian kecil, tahan terhadap keausan akibat gesekan dan kekuatan yang tinggi terutama pada temperatur tinggi.

5. Ring piston

Fungsi ring piston adalah untuk mempertahankan kerapatan antara torak dengan dinding silinder agar tidak ada kebocoran gas dari ruang bakar ke dalam bak mesin. Selain itu, ring piston juga berfungsi membantu pengontrolan lapisan minyak pelumas di dinding silinder.

6. Pena torak

Pena torak berfungsi untuk mengikat torak terhadap batang penggerak. Selain itu, pena torak juga berfungsi sebaga pemindah tenaga dari torak ke batang

(41)

23

penggerak agar gerak bolak balik dari torak dapat diubah menjadi gerak berputar pada poros engkol.

7. Batang penggerak

Batang penggerak adalah suatu batang yang menghubungkan torak dengan poros engkol

8. Poros engkol

Pada umumnya poros engkol dibuat dari baja. Jenis poros engkol yang dipergunakan pada mesin sepeda motor adalah: jenis built up digunakan pada motor jenis kecil yang mempunyai jumlah silinder satu atau dua, dan jenis one piece digunakan pada motor jenis besar yang mempunyai jumlah silinder banyak.

9. Roda gaya atau roda penerus

Berputarnya poros engkol secara terus-menerus itu adalah akibat adanya tenaga gerak (energi kinetis) yang disimpan pada roda penerus sebagai kelebihan pada saat langkah kerja. Pada mesin sepeda motor umumnya roda penerus berfungsi juga sebagai rotor generator.

2.3.3 Diagnosa Kerusakan Sepeda Motor

Menurut Alfian (2016), diagnosa pada sistem pakar ini merupakan upaya atau proses menemukan kelemahan atau gangguan apa yang dialami oleh mesin sepeda motor. Diagnosa dilakukan oleh user atau pengguna sepeda motor dengan mengidentifikasikan gejala yang dialami, lalu gejala diperiksa dan dianalisis oleh sistem pakar dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya. Studi yang seksama terhadap fakta sesuatu hal untuk menemukan

(42)

24

karakteristik atau kesalahan yang esensial. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan studi yang seksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal ditampilkan di sistem pakar ini sebagai kesimpulan diagnosa kerusakan mesin sepeda motor. Gangguan mesin sepeda motor dapat diketahui dengan gejala yang ada, berikut gejala-gejala pada mesin sepeda motor :

1. Mogok

Mogok merupakan sebuah gejala yang mengakibatkan motor tidak jalan total atau macet. Biasanya motor mogok disebabkan karena kerusakan busi, karburator, atau mungkin bensin habis.

2. Mesin berputar, tetapi tidak dapat hidup

Gejala ini merupakan gejala saat motor di starter jalan akan tetapi hanya mesinnya yang berputar, sedangkan motor tidak dapat hidup. Biasanya disebabkan oleh bensin habis, kerusakan pada karburator, busi mati, kerusakan pada kepala silinder, kontak longgar pada tutup kepala besi, dan digital CDI rusak.

3. Mesin cepat panas

Mesin cepat panas merupakan gejala mesin yang mengalami overheat. Kondisi mesin cepat panas bisa diketahui dengan mendekatkan bagian tubuh kita di depan mesin atau dari bau panas seperti karet yang dipanaskan. Faktor yang menyebabkan mesin cepat panas yaitu pemakaian oli boros, ada kerak-kerak karbon berlebihan pada kepala torak, dan torak aus.

(43)

25

4. Mesin tersendat-sendat saat jalan

Mesin tersendat-sendat saat jalan merupakan sebuah gejala ketika saat motor jalan terasa jalannya terputus-putus atau tersendat-sendat sehingga motor kurang maksimal dalam kinerja. Kondisi seperti ini diakibatkan busi yang kotor atau rusak, maupun karburatornya.

5. Mesin kekurangan tenaga

Mesin kekurangan tenaga merupakan sebuah gejala sepeda motor yang dapat menyebabkan kurang maksimalnya kinerja motor. Akibat gejala ini tarikan motor kurang enak terutama pada jalan yang tinggi. Biasanya diakibat oleh kampas kopling yang habis, kabel kopling tertekuk, kotor atau rusak, rantai mesin longgar atau aus, busi, rangkaian sistem bahan tersumbat atau rusak, torak aus dan jarak main tidak tepat.

6. Ada backfiring (nembak-nembak) atau misfiring (brebet) pada waktu akselerasi

Gejala ini bisa ditemukan ketika mulai menjalankan motor atau saat akselerasi terdengar suara nembak-nembak atau brebet. Gejala ini disebabkan oleh karburatornya yang kotor atau rusak, sistem pengapian rusak dan rantai mesin longgar atau aus.

7. Suara berlebihan

Gejala ini bisa ditemukan ketika motor sedang jalan terdengar suara berlebihan pada mesin yang tidak membuat nyaman buat pengendara. Gejala ini disebabkan oleh sekhernya rusak, kerusakan pada kepala silinder, rantai mesin longgar atau aus, stasioner putus dan kehabisan oli.

(44)

26

8. Suara mesin mengetuk atau abnormal

Motor yang mengalami gejala ini ciri-cirinya terjadi suara aneh yang kadang-kadang berbunyi pada mesinnya. Gejala ini diakibatkan oleh cincin torak aus dan ada kerak-kerak karbon berlebihan pada kepala torak atau ruang pembakaran.

9. Suara-suara berisik pada poros engkol

Gejala ini bisa ditemukan saat motor dijalankan terdengar suara berisik yang terjadi di poros engkol. Gejala ini disebabkan oleh buntalan poros engkol atau batang penggerak aus dan kerusakan pada gigi transmisi.

10. Bahan bakar boros

Bahan bakar boros merupakan cepat habisnya bensin seperti tidak biasanya. Bahan bakar boros disebabkan oleh kerusakan pada karburator.

11. Gas buang berwarna hitam

Saat motor dijalankan, keluar asap atau gas pada knalpot yang berwarna hitam. Gas buang berwarna hitam disebabkan oleh kerusakan pada gasket kepala silinder, kerusakan pada kepala silinder dan torak aus.

2.4 Teori Basis Data 2.4.1 Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek, seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar, bunyi

(45)

27

atau kombinasinya. Basis data sendiri didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang menurut Robi (2016), yaitu:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis data juga didefinisikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat (Budi, 2011).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan penyimpanan data yang terstruktur, terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat diakses dengan berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau metadata). Definisi data disini dibedakan dari program aplikasi, yang umumnya sama dengan pendekatan pengembangan modern perangkat lunak, dimana definisi internal dan eksternal dari sebuah objek dipisahkan. Salah satu keuntungan dari pendekatan tersebut adalah abstraksi data dimana kita dapat mengubah definisi internal dari sebuah

(46)

28

objek tanpa mempengaruhi pengguna dari objek jika definisi eksternal objek tersebut tidak berubah.

Keuntungan menggunakan basis data (Robi, 2016): 1. Pengendalian terhadap data terpusat.

2. Redudansi data dapat dikurangi. 3. Terciptanya data yang konsisten. 4. Data dapat dipakai bersama.

5. Dapat dilakukan pembatasan keamanan data. 6. Integritas data dapat dipelihara.

7. Independensi data.

Kerugian menggunakan basis data (Robi, 2016):

1. Biaya yang dibutuhkan sangat mahal dikarenakan membutuhkan hardware, software, dan brainware berkualitas.

2. Bersifat kompleks dalam penggunaan hardware yang berkapasitas besar sehingga dibutuhkan tingkat keahlian yang tinggi.

2.4.2 Database Management System (DBMS)

Database Management System merupakan paket program (software) yang dibuat agar memudahkan dan megefisiensikan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong Database Management System antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain (Robi, 2016).

Database Management System adalah kumpulan program yang digunakan untuk mendefinisikan, mengatur, dan memproses database. Sedangkan database

(47)

29

itu sendiri esensinya adalah sebuah struktur yang dibangun untuk keperluan penyimpanan data. Database Management System merupakan alat atau tool yang berperan untuk membangun struktur tersebut (Budi, 2011).

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Database Management System adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke Basis Data.

2.4.3 MySQL

MySQL (My Structure Query Language) menurut Anhar (2010) adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). Pendapat lain mengatakan bahwa MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki 2 bentuk lisensi yaitu free software dan shareware (Wahana, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan server database yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user, dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan.

Kelebihan MySQL (Anhar, 2016), antara lain:

1. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan lain-lain.

(48)

30

2. Bersifat open source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

3. Bersifat multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL). Dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuriti, seperti level subnet mask, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

6. MySQL fleksibel dengan berbagai pemrograman, juga memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrogaman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

2.5 Teori Bahasa Pemrograman 2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP atau Hypertext Preprocessor (Anhar, 2010) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang

(49)

31

diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

PHP juga diartikan sebagai bahasa script yang ditanam disisi server. Preprosesor PHP dijalankan di server (Windows atau Linux). Saat sebuah halaman dibuka dan mengandung kode PHP, preprosesor itu akan menerjemahkan dan mengeksekusi semua perintah dalam halaman tersebut, dan kemudian menampilkan hasilnya ke browser sebagai HTML biasa. Karena penerjemahan ini terjadi di server, sebuah halaman ditulis dengan PHP dapat dilihat dengan menggunakan semua jenis browser, di sistem operasi apapun (Prasetio dalam Wahyudi, 2016).

Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari Hypertex Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Bermula pada tahun 1994 saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat riwayat hidupnya. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP versi 2. Pada versi ini pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Selain itu, kode PHP juga biasa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks (Yusra, 2010).

Selain ini PHP cukup popular sebagai piranti pemrograman web, terutama dilingkungan Linux. Namun demikian PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT dan Macintosh. Bahkan versi

(50)

32

untuk Windows 95/98 pun tersedia. Pada awalnya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun saat ini PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), ISS (Internet Information Server) dan Xintami. PHP dapat di download secara bebas dan gratis melalui situs www.php.net (Yusra, 2010).

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML (Hypertex Markap Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Berikut contoh kode PHP yang berada di kode HTML:

<HTML> <HEAD>

<TITLE> CONTOH PROGRAM </TITLE> </HEAD>

<BODY>

WELCOME TO RESTU MAHKOTA RAYA <BR> <? php

printf (“Tanggal : %s”, Date (“D M Y “)); ?>

</BODY> </HTML>

Kode di atas disimpan dengan ekstensi .php. kode PHP diawali dengan <? dan diakhiri dengan ?>. Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi denagai tag kode

(51)

33 Web Server Skrip PHP Mesin PHP Kode HTML Client Permintaan HTTP (file.php) Browser Tanggapan HTTP

PHP. Berdasarkan tag inilah server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya. Hasilnya dikirim ke browser (Yusra, 2010).

Prinsip kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator), yang dikenal dengan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server mencari berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser menampilkan isinya ke layar pemakai. Sedangkan prinsip kerja PHP mirip dengan kode HTML, hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirim ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya berupa kode HTML ke web server dan selanjutnya web server menyampaikan ke client (Yusra, 2010).

(52)

34

Kelebihan dari PHP dibanding bahasa pemrograman lainnya yang sejenis seperti ASP, JSP, dan lainnya yaitu (Wahyudi, 2016):

1. Kegunaan maksimum.

2. Dapat dihubungkan dengan banyak sistem database. 3. Lisensi bebas (tidak memerlukan biaya).

4. Mudah untuk dipelajari dan digunakan. 5. Dapat dijadikan pada banyak sistem operasi. 2.6 Teori Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang di kerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru (Kristanto,2008).

2.6.1 Analisa Sistem

Analisa sistem didefinisikan sebagai uraian dari sistem informasi yang besar dan utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem (Kendall , 2002):

(53)

35

2. Memahami kerja dari sistem yang ada 3. Menganalisa sistem

4. Membuat laporan hasil analisis

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terinci. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.

2.6.2 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language adalah tujuan umum, perkembangan, bahasa pemodelan dibidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem. Merupakan bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorentiasi objek), permodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Ritonga, 2015).

Jenis-jenis Diagram UML menurut Widodo (2010):

1. Class Diagram : Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antamuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi relasi.

2. Package Diagram : Bersifat statis, memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Use Case diagram : Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

(54)

36

4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis, merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5. Communication Diagram : Bersifat dinamis, Sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktual dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis, memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

7. Activity Diagram : Bersifat dinamis, merupakan tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram : Bersifat dinamis, memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram : Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

2.7 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu tentang sistem pakar diagnosa suatu penyakit maupun suatu kerusakan sudah banyak dilakukan. Dari hasil penelitian tentang sistem pakar sudah banyak manfaat yang dapat membantu para pakar maupun masyarakat umum disegala bidang. Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai implementasi metode case based reasoning pada sistem pakar dalam pengembangan perangkat lunak pada platform web. Dalam upaya pengembangan perangkat lunak berbasis web ini dengan memanfaatkan metode

(55)

37

case based reasoning untuk identifikasi kerusakan sepeda motor Yamaha RX King perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu langkah penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya yaitu untuk mengidentifikasi metode dan implementasi sistem pakar pada kasus lainnya.

Berikut adalah hasil review penulis dari penelitian yang terdahulu, berdasarkan nama-nama yang telah disebutkan diatas. Hasil review dari penelitan tersebut sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada dan sebagai bahan referensi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

1) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Case Based Reasoning (Indra Warman & Minarni, 2017)

Dalam penelitian tersebut Indra Warman dan Minarni menggunakan metode penalaran case based reasoning dan nearest neighbor similarity untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit tanaman padi sehingga pencegahan kerusakan tanaman dapat lebih mudah ditangani dan hasil panen padi dapat meningkat. Hasil pengujian sistem untuk identifikasi terhadap penyakit tanaman padi dengan metode nearest neighbor similarity yang diformulasikan Sim(T,Si) = ∑ f(Ti,Si) * Wi / Wi dengan T = kasus baru, S = kasus yang ada dalam penyimpanan, n = jumlah atribut, i = jumlah atribut masing – masing kasus, f = fungsi similarity atribut I antara kasus T dan kasus S, dan Wi = bobot yang diberikan pada atribut ke-i. Kemiripan berada pada nilai 0 sampai dengan 1, nilai 0 artinya kedua kasus mutlak tidak mirip dan sebaliknya untuk nilai 1 kasus mirip dengan mutlak.

Gambar

Gambar 2.2 Skema Kerja PHP
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar Menggunakan Metode CBR
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Pakar
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan

Manakala, kedudukan anak-anak pula mampu mempengaruhi ibu bapa dalam memberikan hibah kepada mereka disebabkan mereka telah menjaga ibu bapa dan keadaan ekonomi

Menurut peneliti, tingkat pendidikan sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan SDM Hakim Pengadilan Agama, karena Hubungan antar proses pendidikan dengan terciptanya

- Pneumonia nosokomial (HAP) adalah pneumonia yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di rumah sakit dan disingkirkan semua infeksi yang terjadi sebelum masuk

Agak sulit menentukan nama ulama yang tepat yang menjadi rujukan Syeikh Nawawi, sebab Al-Ghazali yang disebut-sebut dalam Qami’ al-Tugyan tidak menyebut redaksi

Perlakuan modifikasi perilaku dengan teknik token economic pada kelompok eksperimen dapat meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat di kelas karena pemberian

✓ ✓ Requirement ini bersifat “Fit” sehingga tidak perlu Customizing/ Developing Sistem memiliki kemampuan untuk melakukan pengurangan stock barang sesuai dengan

Hasil yang berbeda didapat dalam penelitian yang dilakukan Spitale dkk, dimana dalam penelitian tersebut didapatkan usia 70 tahun ke atas merupakan kelompok usia