commit to user
MODEL MATERI AJAR DAN EVALUASI MENGGUNAKAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING
(PBL) PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 di SMK KOTA SURAKARTA
JURNAL
Oleh :
PARAMA FAHMI KURNIA K1509031
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2016
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
1
MODEL MATERI AJAR DAN EVALUASI MENGGUNAKAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING
(PBL) PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 di SMK KOTA SURAKARTA
Parama Fahmi Kurnia1, A. G. Tamrin2, Abdul haris Setiawan3 Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
email: [email protected]
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendesain model materi ajar dan
evaluasi yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) pada mata pelajaran Gambar Teknik. 2) Mengetahui efektifitas model materi ajar dan evaluasi yang memanfaatkan Buku
Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Proyek) pada mata pelajaran Gambar Teknik. Penelitian ini termasuk penelitian
Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, dengan tiap tahap terdiri atas studi pendahuluan, studi pengembangan, dan evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, angket, dan tes. Pengujian produk menggunakan teknik Alpha Testing,
Beta Testing, dan Sumatif Testing. Hasil penelitian menunjukkan terciptanya modul yang layak digunakan sebagai media pendukung pembelajaran, ditinjau dari: 1) Aspek Substansi, 68% (baik). 2) Aspek Instruksional, 72% (baik). 3) Manfaat Hand Out terhadap pengguna, yaitu 75,92% pada pre test dan 76,25% pada post test. 4) Peningkatan hasil belajar siswa khususnya materi proyeksi, yaitu mencapai nilai signifikansi t-test sebesar -1,45, dimana rata-rata nilai pre test sebesar 70,56 menjadi
78,09 pada post test, sehingga model pengembangan pembelajaran dengan modul ini
kedepannya dapat digunakan sebagai referensi guru dalam mengajar. Simpulan penelitian ini menunjukkan hasil materi ajar yang memanfaatkan Buku Sekolah
Elektronik (BSE) berbasis Project Based Learning berdasarkan kurikulum 2013
dengan susunan pendahuluan, isi materi ajar, penutup, membuat daftar pustaka, memberi halaman, dan membuat daftar isi dengan hasil evaluasi nilai pre test dan post test pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Modul ini merupakan materi
ajar yang efektif sehingga materi pengembangan kedepannya dapat
direkomendasikan sebagai salah satu sumber belajar guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada pokok materi proyeksi.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
2
THE MODEL OF TEACHING MATERIALS AND EVALUATION USING ELECTRONIC SCHOOL BOOK (BSE) BASED PROJECT BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECTS OF DRAWINGS ENGINEERING
BASED ON CURRICULUM 2013 IN SMK SURAKARTA Parama Fahmi Kurnia1, A. G. Tamrin2, Abdul haris Setiawan3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret email: [email protected]
Abstrack: The purposes of this research are 1 ) Designing the teaching materials and evaluation models that utilize Electronic School Book (BSE) based Project Based Learning (PBL) based on the subjects of Drawings Engineering. 2) Determine the effectiveness of teaching materials and evaluation models that utilize Electronic School Book (BSE) based Project Based Learning (PBL) based on the subjects of Drawings Engineering. This research is Research and Development ( R & D ). The research was conducted in three phases, consist of Preliminary Studies, Development Studies, and Evaluation. Data collection techniques using documentation , questionnaire, and test . The product testing using Alpha , Beta Testing, and Summative Testing. The results showed the creation of decent module used as a medium of learning support , in terms of: 1) Aspects of Substance, 68% (good). 2) Aspects of Instructional 72% (good). 3) The advantages of Hand Out to users are 75,92% in the pre test and 76,25% in the post test. 4) Improved the student learning outcomes, especially on the subject of projection, which reached the significance t- test value of -1.45, where the average of pre-test is 70.56 become 78.09 in the post-test, so in the future of the model of material development using this module can be used as reference for the teachers. The conclusion of this study indicate the results of teaching materials that utilize Electronic School Book ( BSE ) -based Project Based Learning -based curriculum in 2013 with the order of introduction, contents of teaching materials , cover , create a bibliography , give the page , and create a table of contents with the results of the evaluation of the pre -test and post test on cognitive, affective , and psychomotor . This module is an effective teaching materials so that the future development of the material can be recommended as a source of learning teacher Vocational High School ( SMK ) in particular on the subject of projection.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
3
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan sewajarnya
mengambil peran aktif untuk
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) demi kemajuan
pendidikan. Reformasi pendidikan
adalah kuncinya, dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah urat nadi yang memperlancar
reformasi tersebut. Pendidikan
merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Dalam melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan
pendidikan. Dalam proses
pembelajaran sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah atau di luar sekolah dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya sebagai sumber belajar alternatif bagi guru dan siswa.
Sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan salah satunya adalah media Buku Sekolah Elektronik atau yang biasa kita kenal dengan nama BSE, yaitu sumber belajar berupa file yang dapat di unduh melalui internet atau buku yang sudah berbentuk buku
cetak yang berlabelkan BSE. BSE dapat digunakan guru dan siswa sebagai buku pendamping atau sumber belajar alternatif. Sumber belajar media BSE ini sudah disosialisasikan oleh Depdiknas ke sekolah – sekolah, salah satunya adalah di SMKN (SMKN 5) yang ada di Kota Surakarta. Oleh karena itu, dunia pendidikan juga perlu bersikap lentur dan adaptif terhadap perubahan. Untuk itulah, sebagai sosok yang berdiri digarda depan dalam dunia pendidikan, guru (pendidik) dituntut untuk kreatif dalam
melakukan berbagai inovasi
pembelajaran, salah satunya adalah cara memilih sumber belajar yang tepat untuk peserta didiknya. Sehingga
mempermudah seorang pendidik
dalam menyampaikan materi ajarnya. Jika dalam silabus ditentukan standar kompetensi, kompetensi dasar,
kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian sebagai kerangka, materi ajar merupakan isi yang melengkapi
kerangka tersebut. Materi ajar
merupakan rincian spesifikasi isi yang menjadi panduan bagi guru dalam hal
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
4
insensitas cakupan dan jumlah
perhatian yang dituntut oleh isi tertentu atau tugas – tugas paedagogis. Pengembangan materi ajar dilakukan berdasarkan atas kebutuhan belajar peserta didik. Materi ajar yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan menunjang ketercapaian kompetensi dasar.
Masalah yang penting adalah rendahnya kemampuan guru dalam menyusun materi ajar beserta evaluasi yang lengkap dan sesuai untuk
membantu peserta didik dalam
pencapaian kompetensinya. Hal ini disebabkan bahwa dalam standar isi, materi ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut menjadi materi ajar yang lengkap. Selama ini guru hanya menggunakan buku-buku teks yang banyak dijual oleh para penerbit yang materi belum
tentu sesuai dengan kondisi
lingkungan, kebutuhan peserta didik, sehingga peserta didik kurang dapat memahami materi ajar tersebut.
Menurut Rokhman (2006:4)
menyatakan bahwa dalam mengajar guru cenderung menggunakan buku paket atau memanfaatkan materi ajar yang ada pada buku teks.
Penelitian ini merupakan
bagian penelitian dengan tema “Model Penggunaan Buku Sekolah Elektronik
(BSE) Berbasis Project Based
Learning sebagai Salah Satu Sumber
Belajar di Sekolah Menengah
Kejuruan” program penelitian hibah fundamental DIPA BLU Universitas Sebelas Maret tahun 2013.
Dari uraian pendahuluan,
rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah model materi ajar dan evaluasi yang memanfaatkan
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
berbasis Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) pada mata pelajaran gambar teknik serta bagaimanakah efektifitas model materi ajar dan evaluasi yang memanfaatkan
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
berbasis Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) pada mata pelajaran gambar teknik.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
5
TINJAUAN PUSTAKA Buku Sekolah Elektronik
Buku Sekolah Elektronik
(BSE) merupakan buku teks atau sumber belajar yang biasa dijadikan buku pegangan siswa maupun guru. BSE memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar saat ini. Sistem pendidikan saat ini yang mengharuskan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas menuntut siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dalam kelas. Buku teks sebagai pegangan yang akan memacu keaktifan siswa.
Macam-macam bentuk Buku Sekolah
Elektronik hak ciptanya telah dimiliki Pemerintah tersedia dalam beberapa bentuk, antara lain 1) BSE Internet adalah buku teks layak (bermutu) yang diunggah ke internet sehingga dapat diunduh oleh siapa pun baik untuk dicetak dalam jumlah terbatas. 2) BSE CD adalah buku layak (bermutu) yang isinya sama dengan BSE internet
namun disediakan dalam bentuk
cakram padat (compact dist). 3) BSE
Cetak adalah buku teks layak
(bermutu) yang isinya sama dengan BSE Internet maupun BSE CD namun disediakan dalam bentuk cetakan di
atas kertas dalam bentuk buku
konvensional. 4) Buku Layak atau Buku Teks Layak adalah buku yang telah lolos penilaian dan dinyatakan layak oleh Pemerintah. Buku tersebut
diperbanyak, didistribusikan, dan
dijual kepada masyarakat oleh
penerbit, distributor, dan toko buku secara mandiri.
Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pengajaran dimana guru atau pengajar sebagai penyedia sumber belajar dan partisipan dalam kegiatan belajar dan murid atau siswa sebagai pusata pembelajaran sehingga dapat mendorong inisiatif dan memfokuskan siswa pada dunia nyata dan dapat
meningkatkan motivasi mereka
terhadap suatu proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek menjadi model pembelajaran yang dapat membangun kemandirian dan kreativitas siswa. Selain itu, melalui
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
6
pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih untuk terbiasa bertanggung jawab mewujudkan apa yang telah direncanakan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Hal tersebut sangat
berarti untuk memberikan bekal
kompetensi siswa sekolah kejuruan agar siap terjun ke dunia kerja.
Pembelajaran dengan
menerapkan project based learning
akan sangat bermanfaat bagi
pengembangan diri dan masa depan siswa. Siswa yang terbiasa belajar dengan pekerjaan proyek akan menjadi pribadi yang ulet, kritis, mandiri, dan produktif.
Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran
merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan
yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia. Dalam proses
pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok (5M) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Kelima
pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar mengajar dan diurai dalam RPP.
Langkah selanjutnya dalam
pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di
SMK N 5 Surakarta berlokasi di jalan L.U. Adi Sucipto No. 42 pada bulan Januari 2015 – Juli 2016. Metode penelitian menggunakan dokumentasi, angket, dan tes. Angket digunakan untuk mendapatkan data desain materi ajar yang layak, instrumen penelitian ditujukan pada ahli substansi, ahli instruksional, guru mata pelajaran gambar teknik, dan siswa. Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
7
data efektifitas materi ajar dan evaluasi.
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian dan
pengembangan (Research and
Development) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Penelitian ini termasuk pada penelitian yang mengembangkan dan menghasilkan produk baru dalam suatu
sistem pembelajaran yang akan
diterapkan kepada peserta didik
sebagai pengguna (users) dengan
pendekatan kuantitatif deskriptif.
Pendekatan tersebut digunakan untuk
menjawab tingkat validitas,
kepraktisan dari model materi ajar dan evaluasi dalam penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis
Project Based Learning PBL, serta
menjawab efektifitas tentang
penggunaan Buku Sekolah Elektronik
(BSE) dan pelakasanaan model
pembelajaran Project Based Learning
PBL.
Sampel yang digunakan yaitu guru pengampu mata pelajaran gambar teknik, kelas X TSA, dan X TSB Program Keahlian Teknik Bangunan tahun ajaran 2015/2016 SMKN 5 Surakarta.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan
terarah sehingga diharapkan
perencanaan desain produk dapat terencana dengan baik. Prosedur kerja
yang akan dilaksanakan dalam
penelitian ini mulai dari pemilihan materi sampai uji coba program dapat
digambarkan dalam alur
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
8
Model Evaluasi
Produk berupa modul materi ajar yang telah dihasilkan maka perlu
dilakukan suatu pengujian untuk
mengetahui layak atau tidaknya modul
pembelajaran tersebut dapat
digunakan. Hal ini untuk menjawab dari rumusan masalah yang telah
dibuat. Pengujian dilakukan dalam
beberapa tahapan yaitu:
Alpha Testing
Alpha testing merupakan
pengujian tahap awal dari
pengembangan materi ajar dan
evaluasi menggunakan Buku Sekolah Elektronik. Pengujian alpha dalam pengembangannya dilakukan validasi pakar oleh ahli materi pembelajaran. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
yang ada pada materi ajar
menggunakan Buku Sekolah
Elektronik, untuk menentukan apakah pengembangan materi menggunakan Buku Sekolah Elektronik sudah layak atau belum digunakan sebagai materi
ajar. Dengan demikian dapat
diperbaiki baik dari segi materi
maupun evaluasi yang akan
dilaksanakan sesuai saran validator sebelum produk siap untuk diujicoba secara terbatas.
Beta Testing
Untuk pengujian beta,
dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam uji beta ini dilakukan dengan uji terbatas dan uji diperluas. Hasilnya untuk melakukan revisi akhir.
Sumatif Testing dan Penyusunan Laporan
Sumatif testing merupakan pengujian akhir dari poduk yang sudah dinyatakan valid dari ahli materi.
Dalam evaluasi sumatif testing
dilakukan terhadap penggunaan model materi ajar ini dan di ujikan kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran. Evaluasi sumatif testing
dilakukaan untuk mengukur efektifitas pembelajaran.
Analisis Data
Analisis untuk Desain Materi Ajar dan Evaluasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
9
teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif.
Untuk menentukan kategori kelayakan media pembelajaran ini, dipakai skala
pengukuran (ratiing scale). Skala
pengukuran dilakukan pada uji
kelayakan berdasarkan uji ahli dan
pengguna. Skala pengukuran
kelayakan sebagai berikut:
Skor dalam Persen
(%) Kategori Kelayakan
81% - 100% Sangat Layak
61% - 80% Layak
41% - 60% Cukup Layak
21% - 40% Tidak Layak
< 20% Sangat Tidak Layak
Analisis untuk Efektifitas Materi Ajar dan Evaluasi
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara keadaan
sebelum dan sesudah memakai sitem baru (before-after). Sehingga untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini, diambil dahulu nilai dari pre test dan post test, kemudian hasil dari kedua nilai
tersebut dihitung secara statistic
dengan t-test berkorelasi (related),
adapun rumusnya adalah sebagai berikut: 𝑡 = 𝜇1− 𝜇2 √𝑆12 𝑛1 + 𝑆22 𝑛2 − 2𝑟 ( 𝑆1 √𝑛1 ) ( 𝑆2 √𝑛2 ) Dimana:
𝜇1 : Rata-rata sampel 1 (sistem kerja lama)
𝜇2 : Rata-rata sampel 2 (sistem kerja baru)
S1 : Simpangan baku sampel 1 (sistem kerja lama)
S2 : Simpangan baku sampel 2 (sistem kerja baru)
S12 : Varians sampel 1 S22 : Varians sampel 2
r : Korelasi antara data dua kelompok
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Model materi ajar dan evaluasi menggunakan buku sekolah elektronik (bse) berbasis project based learning
(pbl) pada mata pelajaran gambar teknik berdasarkan kurikulum 2013 di smk kota surakarta ini menggunakan
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
10
metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Model materi ajar dan evaluasi telah melalui
tahap studi pendahuluan, studi
pengembangan, evaluasi. Tahapan – tahapan tersebut dapat dilihat secara rinci sebagai berikut.
Tahap Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan ini
bertujuan untuk mengumpulkan
informasi hingga analisis kurikulum terhadap materi ajar dan evaluasinya.
Studi Lapangan
Proses pengembangan materi ajar dan evaluasi dalam tahapan ini
terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan materi yang telah
diimplementasikan ke dalam produk penelitian berupa garis – garis besar isi program pembelajaran yang berisi
kompetensi dasar, materi pokok,
indikator pencapaian hasil, latihan dan tes. Kemudian mengimplementasikan pada peserta didik/siswa SMK N 5 Surakarta kelas X TSA dan X TSB sesuai dengan subjek evaluasi yang telah ditetapkan.
Studi Literatur
Proses pengembangan materi ajar dan evaluasi dalam tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengetahui teori-teori pendukung penelitian. Hal ini diperoleh dari buku pegangan guru serta Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Analisis Kurikulum
Pada tahapan ini, hasil analisis kurikulum pada materi proyeksi untuk siswa kelas X TSA dan TSB yaitu
menggunakan standar kompetensi
proyeksi piktorial dan proyeksi
ortogonal.
Tahap Studi Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan
penyusunan modul setelah indikator-indikator pencapaian kompetensi pada
tahap sebelumnya dilakukan.
Penyusunanya sebagai berikut:
pendahuluan, isi materi ajar modul, penutup, membuat daftar pustaka, memberi halaman, dan membuat daftar isi.
Sebelum proses review
dilaksanakan, hand out yang dirancang telah mengalami beberapa kali revisi. Revisi ini dilakukan karena adanya
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
11
masukan dan saran dari ahli validitas produk media (baik ahli subtansi maupun ahli Instruksioanal).
Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi, dilakukan tes awal untuk mengetahui tes hasil belajar siswa sebelum produk di implementasikan atau diujikan pada proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Setelah produk (modul) melalui proses review dari ahli substansi dan instruksional dengan menyempurnakan berdasarkan saran dari revisi produk di implementasikan di kelas dengan menggunakan model pembelajaran, kemudian barulah dilakukan tes akhir
untuk mengetahui perkembangan
dengan hasil dari tes awal. Jika tes akhir yang dilakukan tadi mengalami peningkatan, berarti modul gambar teknik sudah layak digunakan guru pengampu maupun siswa.
Pembahasan
Modul yang diujikan
merupakan modul yang sudah baik digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang kemudian dijabarkan dalam indikator- indikator kelayakan
modul, dimana hasil dari dua ahli, baik
dari ahli substansi maupun
instruksional menujukkan nilai
kulitatif yang cukup tinggi, yaitu 68%
untuk ahli substansi dan 72%
instruksional dengan kriteria sesuai dengan hasil masing-masing ahli.
Dengan demikian modul yang
dirancang sudah siap untuk diujikan kedalam uci coba skala kecil.
Uji coba skala kecil dilakukan hanya untuk mengetahui sejauh mana kebermanfaatan media terhadap proses belajar gambar teknik, serta untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan
modul sehingga didapatkan
masukan-masukan untuk menyempurnakan
media sebelum diujikan lapangan. Uji coba lapangan dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana
kebermanfaatan hand out pada
pembelajaran gambar teknik, serta
untuk mengetahu pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa. Dalam uji coba ini didapatkan pula masukan-
masukan untuk menyempurnakan
modul menjadi lebih baik lagi. Pada
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
12
kebermanfaatan hand out meningkat cukup banyak jika dibandingkan dengan sebelumnya, dimana pada uji skala kecil memperoleh nilai kualitatif 75,92% sedangkan pada uji lapangan mencapai 76,25%. Hal ini dikarenakan pada uji coba lapangan, produk yang dibuat sudah disesuaikan dengan masukan ahli substansi dan ahli instruksional serta masukan-masukan dari peserta didik sebelumnya pada uji skala kecil.
Data Uji Coba Lapangan (field testing) menunjukkan bahwa adanya media pembelajaran dapat
membantu mahasiswa untuk
meningkatkan hasil belajarnya, terlihat dari nilai yang didapatkan saat post test lebih tinggi dibandingkan nilai pre test, dimana rataan nilai dari pre test
adalah 70,56 sedangkan hasil pada
post test adalah 78,09. Hal tersebut lebih jelas dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Peningkatan nilai tersebut
dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu 1). ketepatan langkah, salah satu hal
yang mempengaruhi ketepatan
mengambar adalah ketepatan langkah. Siswa sebelum membaca hand out cenderung bingung harus memuali mengambar dari mana, akan tetapi setelah membaca modul, langkah yang
digunakan semakin terarah dan
hasilnya cenderung lebih baik. 2). hasil gambar, jika ketepatan langkah dalam menggambar sudah baik, maka hasil gambar bisa dipastikan bisa semakin lengkap pula. Lengkap disini bukan hanya dilihat dari penampilah hasil akhir saja, tetapi juga dilihat dari
penamaan setiap gambar sudah
lengkap dan sesuai dengan aturan, misal pada gambar proyeksi setiap
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
13
sumbunya sudah diberi nama X, Y, dan Z.
Dalam pengujian ini, materi yang ditampilan pada bagian-bagian
yang dirasa siswa membutuhkan
kejelasan tiap langkah-langkahnya
diberikan langkah berikut dengan
gambarnya. Dimungkinkan
kemampuan peserta didik akan
semakin meningkat, karena mereka bisa belajar dengan memilih sendiri materi mana yang perlu diulang dan materi mana yang menurut mereka belum paham sehingga materi yang tertinggal dapat dikejar dengan mudah.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Hasil dari model materi ajar dan
evaluasi yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis
Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) yaitu:
a. Model materi ajar yang
memanfaatkan Buku Sekolah
Elektronik (BSE) berbasis
Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) dengan susunan sebagai berikut:
1) Pendahuluan
2) Isi Materi Ajar Modul (Bab
II dan Bab III)
3) Membuat daftar pustaka
4) Setelah semua komponen
penyusun materi ajar selesai
dibuat barulah memberi
halaman kemudian dibuat pula daftar isinya.
b. Model Evaluasi yang
memanfaatkan Buku Sekolah
Elektronik (BSE) berbasis
Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) yaitu: hasil nilai pre tes dan post tes terdiri dari tiga ranah antara
lain kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Setiap ranah
terdiri dari beberapa tinjauan yaitu: aspek yang dinilai, tenik penilaian, dan waktu penilaian.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
14
Berdasarkan simpulan dan implikasi
hasil penelitian, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Buku Sekolah Elektronik (BSE)
yang telah disediakan oleh
Direktorat Pembinaan SMK perlu dioptimalkan penggunaanya, baik untuk kelompok mata pelajaran dasar kejuruan maupun kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan dan disesuaikan dengan kurikulum 2013.
2. Project based learning (PBL) perlu dikembangkan penerapanya dalam proses belajar mengajar di SMK sebagai salah satu tuntutan dalam
sistem pembelajaran dalam
kurikulum 2013.
3. Produk yang dihasilkan peneliti
masih terdapat kekurangan
sehingga perlu lebih
dikembangkan. Diharapkan hal ini bisa menjadi motivasi peneliti
selanjutnya untuk menciptakan
sebuah produk melalui Research
and Development yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi
Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1983). Teknologi
Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan
Institusi Pendidikan
Tinggi.Basuki, Achmad.
(2012). Serangan Kimia pada Beton. Diperoleh 11 Mei 2016 dari
http://sipil.ft.uns.ac.id/index.ph p?option=com_content&task=v iew&id=209&Itemid=1
Depdiknas (2009). Permendiknas
Nomer 2 Tahun 2009 Tentang Kategori Buku. Jakarta: Depdiknas.
Diknas (2004). Pedoman Umum
Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.
Fitri, M. 2014. Teknik Penilaian pada Pembelajaran Berbasis Proyek Mata Pelajaran IPA. http://disdikbud.sultengprov.
go.id/artikel- pendidikan/teknik-penilaian- pada-pembelajaran-berbasis-proyek-mata-pelajaran-ipa. Diakses tanggal 5 April 2015.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan
15
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E.
(2009). Models Of Teaching:
Model-Model Pengajaran, Edisi 8. Terj. Achmad Fawaid & Ateilla Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Intel Teach Program (2007).
Designing Effective Projects: Characteristics Of Projects-Based Learning. Intel corporation
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2013. Materi
Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Miles, M.B., & Huberman, A.M. 1994.
Qualitative Data Analysis. London: SAGE Publications.
Moleong, Lexy J. (2009). Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif : Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.
Yogyakarta: DIVA Press
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sudjana, Nana. (2010). Cara Belajar
Siswa Aktif dama Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sutirman. (2014). Media dan Model –
Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu Sutrisno, Murtiono, ES., Tamrin, AG.
(2013). Laporan hasil
penelitian hibah fundamental: implementasi penggunaan buku sekolah elektronik berbasis porject based learning sebagai salah satu sumber belajar di sekolah menengah kejuruan. Laporan
Tidak Dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Wahono, Romi Satria. 2006. Aspek
dan Kriteria Media Pembelajaran.
http//romistriawahono.net
Diakses tanggal 5 April 2015
Wena, Made (2011). Strategi
Pembelajaran Inovatif
Kontemporer: suatu tinjauan
konsteptual oprerasional.
commit to user
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS.
2 Pembimbing I A. G. Tamrin
3 Pembimbing II Abdul Haris Setiawan