• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PENGENALAN BARET TNI BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PENGENALAN BARET TNI BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI

AUGMENTED REALITY

PENGENALAN BARET TNI BERBASIS

ANDROID

DESIGN AUGMENTED REALITY APPLICATION AS A TNI BERET BASED ON ANDROID

Agung Taruna Ramadhan1, Hardianto2

1

Jurusan Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

2

Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

1,2

Universitas Potensi Utama, K.L. Yos Sudarso KM 6,5 No. 3A Tj. Mulia - Medan Email : 1 agungtaruna02@gmail.com,2 hardiantoandre08@gmail.com

ABSTRAK

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi dan menampilkannya dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, AR hanya sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan dengan mengijinkan penggunanya untuk berinteraksi secara real-time terhadap sistem. Teknologi AR sangat bagus jika dimanfaatkan pada sebuah media pembelajaran dan katalog yang berupa objek baik dua dimensi mapun tiga dimensi, seperti halnya Baret yang menuntut daya visualisasi dari pengguna, selain itu AR mampu menggabungkan benda maya (objek maya) kedalam lingkungan nyata yang mampu ditampilkan secara realtime yang akan menarik pemahaman pengguna serta memotivasi untuk belajar tanpa ada unsur paksaan. Rancang bangun aplikasi dengan memanfaatkan teknologi AR yang bertujuan membantu pengguna dalam pemahaman visual mengenai wujud / bentuk berbasis Teknologi Informasi yang menjadikan pembelajaran lebih menarik dan praktis. Penulis ingin membuat suatu aplikasi Augmented Reality untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) Baret yang akan dipelajari, sehingga dapat mempermudah para pengguna dalam mempelajari jenis baret TNI tanpa harus membeli model yang asli. Maka dibutuhkan suatu media yang dapat membantu dalam menyampaikan materi tentang pengenalan Baret pada pengguna yang interaktif dan menarik dalam bentuk Augmented Reality.

Kata Kunci : Augmented Reality, Baret TNI, Android.

ABSTRACT

Augmented Reality (AR) is a technology that combines virtual objects into a real three-dimensional environment and displays them in real time. Unlike virtual reality which completely replaces reality, AR simply adds or complements reality by allowing users to interact in real-time with the system. AR technology is very good if it is used in a learning media and a catalog in the form of two-dimensional or three-dimensional objects, such as Berets which demand visualization from the user, besides that AR is able to combine virtual objects (virtual objects) into a real environment that can be displayed realtime which will attract user understanding and motivate to learn without any coercion elements.Designing applications using AR technology which aims to help users in a visual understanding of Information Technology-based forms that make learning more interesting and practical. The author wants to make an Augmented Reality application to display three-dimensional (3D) Berets to be studied, so that it can make it easier for users to learn the types of TNI berets without having to buy the original model. So we need a media that can help convey material about the introduction of Berets to interactive and interesting users in the form of Augmented Reality.

(2)

1. PENDAHULUAN

TNI atau Tentara Nasional Indonesia adalah salah satu bagian dari anggota pasukan penjaga keamanan Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI), TNI sendiri terbagi dari beberapa angkatan untuk menjaga keamanan NKRI, yaitu TNI-AD (Angkatan Darat), TNI-AU (Angkatan Udara), TNI-AL (Angkatan Laut).Topi baret merupakan identitas dari tiap-tiap aparat negara yang di dapatkan dari suatu keahlian dalam pendidikan, keterampilan bertempur, atau cabang lain selama menjadi keluarga besar TNI. Baret pada setiap satuan TNI berbeda-beda, memiliki arti tersendiri sesuai dengan latar belakang masing-masing satuan. Terbagi dalam TNI AD, TNI AL dan TNI AU [1].

Andrian Syahputra dan Rizki Maulida dalam penelitiannya mengutarakan bahwa media pembelajaran dapat dikatakan sebagai salah satu hal penting dalam proses pembelajaran. Tenaga pengajar dituntut untuk mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan juga efisien, hal ini bisa terlaksana jika seorang tenaga pengajar dapat mempersiapkan program pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan baik [2].

Fithry Tahel dan Erwin Ginting menyatakan bahwa dengan adanya teknologi informasi dan bahasa pemrograman khususnya animasi maka diaharapkan akan sangat banyak manfaat yang dapat diperoleh. Contohnya adalah dengan penggunaan animasi sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar [3].

Menurut Muhammad Rusdi Tanjung dan Donald Ersada Ginting, dalam bidang pendidikan, pembelajaran berbasis animasi mengidentifikasi bahwa animasi mempunyai kemampuan untuk mengulang-ulang gambar sehingga bahan pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih mudah, karena disuguhkan dalam bentuk yang menyerupai objek sebenarnya sehingga mudah untuk dipahami [4].

Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi (2D) ataupun tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan nyata, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Sistem ini lebih dekat dengan lingkungan yang nyata. Karena itu, unsur realitas lebih diutamakan pada sistem ini. Perkembangan dalam pemanfaatan aplikasi Augmented Reality yang dikembangkan dalam berbagai bidang, salah satunya mencangkup bidang media pembelajaran bagi anak. Sehingga bertujuan untuk 2 mengenalkan berbagai macam objek dalam bentuk 3D kepada anak secara interaktif dan sekaligus membuat para anak untuk tertarik lebih dekat dengan teknologi [5].

Penelitian yang dilakukan Edy Victor Haryanto dan Adil Setiawan teknologi yang dimaksud adalah Augmented Reality (AR) bahwa Augmented Reality merupakan suatu gagasan atau ide baru dari sebuah teknologi yang berhubungan dengan bidang desain grafis serta juga berkaitan dengan multimedia. Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda atau perangkat perangkat nyata dan juga benda-benda maya yang berada di lingkungan nyata, berjalan dalam waktu nyata secara interaktif, dan antar benda terintegrasi dalam tiga dimensi, yaitu objek atau benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. [6]. Penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan menyatakan bahwa Android dapat menjadi salah satu alat bantu mobile interaktif yang utama [7].

Dengan sentuhan sebuah inovasi baru, model ini akan divisualisasikan menjadi 3D yang ditampilkan di layar smartphone melalui media kamera. Dalam bentuk visualisasi tiga dimensi (3D) model, media pembelajaran untuk anak akan terlihat lebih menarik dan user friendly. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin membuat suatu aplikasi Augmented Reality untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) yang akan dipelajari, sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk mengenalkan kepada anak tanpa harus membeli model yang asli [8].

Aplikasi ini akan dipadukan dengan semacam kartu yang nantinya akan berperan sebagai marker sekaligus gambar serta nama dari objek tersebut. Berdasarkan masalah yang sudah diuraikan tersebut maka dibutuhkan suatu media yang dapat membantu dalam menyampaikan materi tentang pengenalan media pembelajaran yang interaktif dan menarik dalam bentuk Augmented Reality [9].

Penelitian yang dilakukan Fujiati dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan merupakan unsur yang sangat berperan penting untuk game dalam perkembangan teknologi. Tujuan pembelajaran dari game ini adalah memberikan pelajaran yang mengandung unsur-unsur

(3)

Pendidikan karakter. Game ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, dimana smartphone android adalah Platform yang digunakan untuk menjalankan game ini [10].

Unity Engine adalah sebuah game engine untuk membuat video game yang menargetkan berbagai macam platform (Chandra, 2018). Selain bersifat multiplatform, misalnya untuk console, desktop dan mobile, Unity Engine juga menyediakan fasilitas untuk merancang game yang berbasiskan 2D maupun 3D. Untuk membuat suatu game, komponen utama yang berupa algoritma dalam bentuk script dengan suatu bahasa pemrograman pasti dibutuhkan, dan animasi untuk objek yang telah dibuat. Untuk scripting, Unity Engine menggunakan bahasa pemrograman C#, Javascript dan Boo, namun untuk versi Unity Engine yang lebih baru tidak mendukung bahasa Javascript dan Boo lagi. Dalam hal animasi dan 3D modeling [11].

2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Metode Perancangan

Metodologi yang digunakan pada perancangan aplikasi ini adalah Diagram Alir yang dijelaskan pada Gambar 1:

Target

Analisis Kebutuhan

Spesifikasi

Desain & Implementasi

Verifikasi

Validasi

Finalisasi Gagal

Berhasil

Gambar 1. Diagram Metode Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Target

Merancang sebuah aplikasi Augmented Reality pengenalan baret TNI berbasis Android. 2. Analisis Kebutuhan

Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari obyek yang dibangun antara lain sistem pendukung (spesifikasi), pengguna (user) dan fungsinya.

3. Spesifikasi

Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu sistem pendukung atau alat bantu yang berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan manusianya itu sendiri. Oleh karna itu diperlukan kerjasama yang baik diantara kesatuan dari alat bantu tersebut, sehingga sistem yang direncanakan akan menghasilkan informasi yang berguna dengan yang diharapkan oleh pemakai.

4. Desain Dan Implementasi

Pada tahap ini aplikasi mulai dibangun menggunakan software Blender, Unity Engine dan Vuforia SDK. Tetapi beberapa pekerjaan memerlukan perangkat lunak lain. Aplikasi pengolah gambar, dan aplikasi pengolah suara. Adapun urutan pembuatan aplikasi ini antara lain:

(4)

5. Verifikasi

Pada tahap ini aplikasi dilakukan uji coba untuk pengecekan kesesuain aplikasi dengan yang telah direncanakan.

6. Validasi

Langkah berikutnya adalah melakukan validitas. Apakah aplikasi akhir yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan dan digunakan sesuai dengan tujuannya. Pengujian yang dilakukan ada 2 jenis yaitu :

1. Pengujian Kekurangan

Uji kekurangan aplikasi dilakukan untuk mencari suatu kekurangan dari aplikasi yang telah dibangun.

2. Pengujian Validitas

Ditujukan untuk memperlihatkan bahwa aplikasi yang telah dibangun sesuai dengan perencanaan.

7. Finalisasi

Pada tahap ini aplikasi Augmented Reality pengenalan baret TNI berbasis android telah berhasil dibangun dan siap di uji coba oleh pengguna (user).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Ruang lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang dapat diberikan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.1.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Masih sedikit aplikasi yang mempermudah masyarakat untuk mempelajari jenis-jenis Baret Tentara Nasional Indonesia.

2. Cara implementasi teknologi Augmented Reality untuk memperkenalkan Baret Tentara Nasional Indonesia.

3. Aplikasi Augmented Reality pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia berbasis Android 3.1.2. Analisis Masalah

Pengenalan Baret kepada masyarakat menggunakan teknologi Augmented Reality sangat berpengaruh untuk membantu merangsang imajinasi dan kreatifitas. Masyarakat mengalami kesulitan untuk memvisualisasikan Baret Tentara Nasiona Indonesia. Jika tidak terdapat alat peraga atau media pembelajaran, tentu saja tidak semua orang mampu memvisualisasikannya. Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi dengan memanfaatkan teknologi AR yang bertujuan membantu anak dalam pemahaman visual mengenai wujud / bentuk Baret serta membantu orang tua dan guru memanfaatkan katalog berbasis TI yang menjadikan pembelajaran lebih menarik dan praktis. Penulis ingin membuat suatu aplikasi Augmented Reality untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) Baret yang akan dipelajari, sehingga dapat mempermudah para orang tua dan guru untuk mengenalkan Baret kepada anak tanpa harus membeli model yang asli.

3.2. Desain sistem

Desain sistem dapat di definisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dibuat. Analisis yang akan dibahas pada bab ini adalah aplikasi Augmented Reality pada pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia.

3.2.1. Deskripsi Sistem

Pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia dengan Augmented Reality dengan ini dirancang menggunakan bentuk animasi 3D dan suara. Pengguna aplikasi ini harus memiliki perangkat mobile Android dan marker Baret Tentara Nasional Indonesia. Mobile Android berguna

(5)

untuk menjalankan aplikasi Augmented Reality Pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia sedangkan marker yang ada digunakan sebagai bahan pindai yang akan dideteksi oleh aplikasi.

Pengguna aplikasi ini adalah perorangan atau berkelompok. Untuk menggunakan aplikasi Pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia berbasis Augmented Reality, pengguna harus melakukan pemasangan aplikasi mobile Augmented Reality kemudian menjalankan aplikasi. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membaca Augmented Reality Baret Tentara Nasional Indonesia ini adalah seperangkat mobile Android dengan platform Android versi 4.0 keatas.

3.2.2. Kebutuhan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak

Komputer dan mobile terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling berinteraksi. Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi kepada perangkat keras untuk melakukan tugas tertentu. Pada pembangunan aplikasi Augmented Reality pada Baret Tentara Nasional Indonesia ini, perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Spesifikasi Perangkat Keras

Komputer Detail

Processor Intel Core i3 4030u 1.9Ghz

RAM 8 GB DDR3

Harddisk 500 GB

Mouse Dan Keyboard Standard

Display Intel HD Graphics 4400 Tabel 2. Spesifikasi Perangkat Lunak

Software

Sistem Operasi Windows 10 Pro 64 bit Blender 2.8

Adobe Photoshop CC 2018 Unity 2019.2 Vuforia SDK 3.3. Spesifikasi Sistem

Adapun spesifikasi sistem yang dibutuhkan antara lain :

1. Sistem dikembangkan dengan menggunakan metode stand alone dimana tidak ada interaksi client-server sehingga dalam proses menjalankannya hanya membutuhkan satu user saja dan library vuforia.

2. Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman C#. 3. Library yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah vuforia.

4. Seri perangkat Android yang disarankan sistem minimal OS Android versi 4.0 (Sandwich). 5. Aplikasi yang dibangun tidak memiliki sistem relasi basis data.

3.4. Desain sistem

Pemodelan sistem dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis tersebut antara lain Use Case Diagram Diagram. Use Case Diagram menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk actor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML. Use Case Diagram pada aplikasi Augmented Reality Pengenalan Baret Tentara Nasional Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2 :

(6)

Gambar 2. Use Case Aplikasi Augmented Reality 3.5. Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan ditampilkan daftar hasil dari aplikasi yang telah dibangun pada penilitian ini.

1. Tampilan Scene Menu Utama

Scene menu utama pada gambar merupakan scene yang ditampilkan ketika pengguna pertama kali membuka aplikasi augmented reality baret tentara nasional indonesia. Pada scene menu utama terdapat 3 tombol yaitu tombol mulai yang digunakan untuk menampilkan menu pilih jenis TNI, tombol credits yang digunakan untuk menampilkan scene informasi dari pembuat aplikasi, dan tombol exit yang digunakan untuk keluar dari aplikasi.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene Pilih Jenis TNI dapat dilihat pada Gambar 3 :

Gambar 3. Scene Menu Utama 2. Tampil Scene Pilih Jenis TNI

Scene jenis TNI akan tersaji ketika pengguna mengklik tombol mulai pada scene menu utama. Pada scene ini terdapat 3 pilihan menu yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Ketika pengguna mengklik salah satu menu pada scene jenis TNI, maka sistem akan menampilkan scene kamera augmented reality dan selanjutnya sistem akan melakukan

(7)

inisialisasi marker sesuai dengan jenis angkatan Tentara Nasional Indonesia. Tombol kembali pada scene ini digunakan untuk kembali ke scene menu utama.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene Pilih Jenis TNI dapat dilihat pada Gambar 4 :

Gambar 4. Scene Pilih Jenis TNI 3. Tampil Scene AR Angkatan Darat

Scene AR Angkatan Darat akan tersaji setelah pengguna memilih jenis TNI Angkatan Darat pada scene jenis TNI . Scene AR Angkatan Darat digunakan untuk melakukan proses augmented reality TNI Angjkatan Darat pada aplikasi ini. Adapun langkah awalnya yaitu pengguna melakukan scan pada marker yang telah dibuat sebelumnya, dan selanjutnya objek 3D akan ditampilkan pada layar smartphone android. Pada scene ini terdapat 3 tombol yang dapat digunakan oleh pengguna. Tombol back digunakan untuk kembali ke menu pemilihan jenis angkatan Tentara Nasional Indonesia, tombol sound digunakan untuk menghasilkan output deskripsi dalam bentuk suara, dan tombol info digunakan untuk menampilkan panel deskripsi yang berisi informasi keselurahan dari objek 3D. inisialisasi marker sesuai dengan jenis angkatan Tentara Nasional Indonesia. Tombol kembali pada scene ini digunakan untuk kembali ke scene menu utama.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene AR Angkatan Darat dapat dilihat pada Gambar 5 :

Gambar 5. Scene AR Angkatan Darat 4. Tampil Scene AR Angkatan Laut

Scene AR Angkatan Laut akan tersaji setelah pengguna memilih jenis TNI Angkatan Laut pada scene jenis TNI. Scene AR Angkatan Laut digunakan untuk melakukan proses augmented reality TNI Angkatan Laut pada aplikasi ini. Adapun langkah awalnya yaitu pengguna melakukan scan pada marker yang telah dibuat sebelumnya, dan selanjutnya objek 3D akan ditampilkan pada layar smartphone android. Pada scene ini terdapat 3 tombol yang dapat digunakan oleh pengguna. Tombol back digunakan untuk kembali ke menu pemilihan jenis angkatan Tentara Nasional Indonesia, tombol sound digunakan untuk menghasilkan output deskripsi dalam bentuk suara, dan

(8)

tombol info digunakan untuk menampilkan panel deskripsi yang berisi informasi keselurahan dari objek 3D.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene AR Angkatan Laut dapat dilihat pada Gambar 6 :

Gambar 6. Scene AR Angkatan Laut 5. Tampil Scene AR Angkatan Udara

Scene AR Angkatan Udara akan tersaji setelah pengguna memilih jenis TNI Angkatan Udara pada scene jenis TNI. Scene AR Angkatan Udara digunakan untuk melakukan proses augmented reality TNI Angkatan Udara pada aplikasi ini. Adapun langkah awalnya yaitu pengguna melakukan scan pada marker yang telah dibuat sebelumnya, dan selanjutnya objek 3D akan ditampilkan pada layar smartphone android. Pada scene ini terdapat 3 tombol yang dapat digunakan oleh pengguna. Tombol back digunakan untuk kembali ke menu pemilihan jenis angkatan Tentara Nasional Indonesia, tombol sound digunakan untuk menghasilkan output deskripsi dalam bentuk suara, dan tombol info digunakan untuk menampilkan panel deskripsi yang berisi informasi keselurahan dari objek 3D.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene AR Angkatan Udara dapat dilihat pada Gambar 7 :

Gambar 7. Scene AR Angkatan Udara 6. Tampil Scene Tentang

Scene tentang akan tersaji ketika pengguna melakukan klik pada tombol credits di menu utama. Tampilan dari scene ini adalah informasi dari pembuat aplikasi augmented reality pengenalan baret Tentara Nasional Indonesia.

7. Tampil Scene Exit

Scene exit akan tersaji ketika pengguna melakukan klik pada tombol exit di menu utama. Ketika pengguna mengklik tombol exit maka sistem akan menampilkan jendela pilihan. Jika pengguna mengklik tombol Ya maka sistem akan melakukan proses close aplikasi, selanjutnya jika

(9)

pengguna mengklik tombol Tidak maka sistem akan menutup jendela pilihan dan sistem akan menampilkan scene menu utama.

Tampilan yang disajikan oleh sistem untuk menampilkan Scene Exit dapat dilihat pada Gambar 8 :

Gambar 8. Scene AR Exit 3.6. Uji Coba Program

Pengujian Tombol Aplikasi (BlackBox) Pengujian dilakukan pada tombol-tombol yang terdapat di dalam aplikasi, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah tombol dapat berjalan dan berfungsi sesuai dengan perancangan yang telah di buat atau tidak. Hasil pengujian tombol aplikasi dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Blackbox Testing Scene Menu Utama

No Scene Menu Utama Keterangan Hasil

1 Klik tombol Mulai Sistem akan menampilkan Scene Pilih Jenis TNI

[✓] Valid

[ ] Invalid 2 Klik tombol Tentang Sistem akan menampilkan Scene Tentang [✓] Valid

[ ] Invalid 3 Klik tombol exit Keluar dari aplikasi Augmented Reality

Pengenalan Baret TNI

[✓] Valid

[ ] Invalid Tabel 4. Blackbox Testing Scene Mulai

No Scene Mulai Keterangan Hasil

1 Generate Image Target / Marker

Sistem akan melakukan inisiasi awal marker yang ada

[✓] Valid

[ ] Invalid 2 AR Camera Sistem akan melakukan pendektesian/scan

image marker dan selanjutnya akan menampilkan objek 3D sesuai dengan marker

[✓] Valid

[ ] Invalid

3 Klik Tombol Home Sistem akan menampilkan scene Menu Awal

[✓] Valid

[ ] Invalid 4 Klik Tombol

Description

Sistem akan menampilkan deskripsi dari objek marker yang sedang di scan

[✓] Valid

[ ] Invalid 5 Klik Tombol Sound Sistem akan menjelaskan deskripsi objek

marker dengan menggunakan suara

[✓] Valid

[ ] Invalid Tabel 5. Blackbox Testing Scene Tentang

No Scene Tentang Keterangan Hasil

1 Klik tombol Close Sistem akan menampilkan Scene Menu Utama [] Valid

(10)

3.7. Pembahasan

Setelah melakukan uji coba terhadap aplikasi yang telah dibuat sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu :

1. Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Baret TNI Menggunakan Unity 3D Berbasis android berjalan dengan baik.

2. Sistem Augmented Reality yang diterapkan sesuai dengan yang dirancang. Adapun kelebihan aplikasi yang telah dibuat diantaranya yaitu :

1. Teknologi Augmented Reality memudahkan proses memperkenalkan objek Baret Tentara Nasional Indonesia secara lebih nyata, tanpa membutuhkan alat peraga sebenarnya.

2. Aplikasi sistem yang dibangun dapat membantu masyaarkat untuk mengenali jenis Baret Tentara Nasional Indonesia.

Adapun kekurangan sistem yang telah dibuat diantaranya yaitu : 1. Objek 3D yang ditampilkan pada aplikasi tidak memiliki animasi. 2. Aplikasi yang telah dibuat tidak berbasis online.

3. Aplikasi hanya dapat dijalankan di sistem operasi Android. 4. Aplikasi ini sangat bergantung pada kamera smartphone Android.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis perancangan dan implentasi teknologi augmented reality pada pengenalan baret TNI yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari aplikasi yang telah dibangun adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya Aplikasi pengenalan baret Tentara Nasional Indonesia menggunakan teknologi Augmented Reality dalam bentuk visual 3D secara virtual yang dikemas dalam bentuk modul sebagai sebuah media pembelajaran atau alat peraga yang kreatif, inovatif, dan mampu meningkatkan antusiasme pengguna dalam mempelajara jenis-jenis baret Tentara Nasional Indonesia.

2. Implementasi teknologi Augmented Reality pada aplikasi pengenalan baret Tentara Nasional Indonesia berjalan dengan baik pada perangkat smartphone android dengan menggunakan kamera smartphone sebagai penangkap gambar penanda (Marker).

3. Terbentuknya sebuah aplikasi Augmented Reality pengenalan baret Tentara Nasional Indonesia berbasis android dengan menggunakan Unity Engine.

5. SARAN

Dalam perancangan dan pembangunan aplikasi Augmented Reality pengenalan baret TNI ini, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan sehingga mencapai titik kesempurnaan. Penulis menyarankan untuk pengembangan aplikasi pengenalan baret TNI ini agar lebih baik diantaranya sebagai berikut:

1. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan konten 3D dan animasinya dapat bertambah lagi untuk materi-materi lain pada pengenalan baret Tentara Nasional Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengetahui apakah media pembelajaran menggunakan teknologi Augmented Reality dapat meningkatkan pemahaman atau kualitas belajar pengguna dalam mengenali baret Tentara Nasional Indonesia.

3. Penambahan efek animasi pada objek 3D baret Tentara Nasional Indonesia agar dapat terlihat lebih bagus dan menarik bagi pengguna.

4. Aplikasi ini sebaiknya ditambahkan tutorial agar pengguna dapat memahami cara menggunakan teknologi Augmented Reality pada aplikasi ini.

(11)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Potensi Utama yang telah memberikan kesempatan pada penulis agar menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anggara, M. A., Ernawati, A., & Lestari, M. (2019). TRANSISI RUANG PADA BANGUNAN PUSAT PERLENGKAPAN TNI–POLRI DENGAN PENDEKATAN SIMBOLISASI ARSITEKTUR. In Seminar Nasional Komunitas dan Kota Berkelanjutan (Vol. 1, No. 1, pp. 333-337).

[2] Syahputra, A., & Maulida, R. (2019). PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA (Studi Kasus: SMK TI SWASTA BUDI AGUNG MEDAN). JTIK (Jurnal Teknik Informatika Kaputama), 3(1), 15-21.

[3] Tahel, F., & Ginting, E. (2018). Penerapan Aplikasi Flash Dalam Media Pembelajaran Mewarnai Gambar Untuk Meningkatkan Motorik Halus. Jurnal Informatika Kaputama, 2(1), 34-43.

[4] Tanjung, M. R., & Ginting, D. E. (2015). MEDIA PEMBELAJARAN ALAT MUSIK SAXOPHONE. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 5-9.

[5] Gunawan, D., Novianty, A., & Nasution, S. M. (2015). Perancangan Dan Implementasi Markerless Augmented Reality Pada Aplikasi Angkot-finder Di Kota Bandung Untuk Smartphone Berbasis Android. eProceedings of Engineering, 2(2).

[6] Rayda, M. F., Haryanto, E. V., & Setiawan, A. (2018). Implementasi Augmented Reality Pada Hardware Komputer Berbasis Android. IT (INFORMATIC TECHNIQUE) JOURNAL, 5(2), 109-117.

[7] Tanjung, M. R., & Kurniawan, H. (2017). SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA ALAM DI PROVINSI SUMATERA UTARA BERBASIS MOBILE ANDROID. IT (INFORMATIC TECHNIQUE) JOURNAL, 4(2), 149-162.

[8] Dhiyatmika, I. D. G. W., Putra, I. K. G. D., & Mandenni, N. M. I. M. (2015). Aplikasi Augmented Reality Magic Book Pengenalan Binatang untuk Siswa TK. Lontar Komputer, 6(2), 2088-1541.

[9] Dharmayanti, D., Permana, D. D., & Elvina, E. (2016). Ensiklopedia Alat Transportasi Jakarta Berbasis Augmented Reality. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(3), 349-366.

[10] Fujiati, F. (2016). Perancangan Pengembangan Game Ular Melawan Ulat Menggunakan Augmented Reality. Eksplora Informatika, 6(1).

[11] Mulyono, K. M., & Al Fatta, H. (2012). Pembuatan Game Labirin Dengan Menggunakan Blender 3D. Data Manajemen dan Teknologi Informasi (DASI), 13(2), 27.

Gambar

Tabel 1. Spesifikasi Perangkat Keras
Gambar 3. Scene Menu Utama  2.  Tampil Scene Pilih Jenis TNI
Gambar 4. Scene Pilih Jenis TNI  3.  Tampil Scene AR Angkatan Darat
Gambar 6. Scene AR Angkatan Laut  5.  Tampil Scene AR Angkatan Udara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Layanan digital yang berbentuk katalog koleksi buku, tesis, skripsi, tugas akhir dan laporan akhir, yang dimiliki oleh Perpustakaan Unila, dapat diakses melalui link

- Anggota Sie.Dana Perayaan Paskah Kristen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2012?. - Anggota Sie.Transportasi Perayaan Paskah Fakultas Kedokteran Universitas

Class discussion: Power Point Presentation of Moscow monasteries and streets + in-class analysis of the buildings (for art Historians), zonation (for urban planning) and

Tidak terdapat perbedaan karakteristik rerata usia, IMT dan kadar GDP antara kelompok perlakuan dan kontrol sebelum intervensi yang menunjukkan bahwa subjek

(3) Pembimbing, pengarah, pembina, dan penasehat: untuk mendukung tercapainya visi dan misi MI Wali Songo Asy-Syirbaany, pengurus kepala madrasah memiliki peranan

Sedangkan penokohan berarti lebih luas daripada tokoh, hal ini juga sering disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan, seperti yang dikatakan Jones dalam Nurgiyantoro

Pada halaman ini admin dapat melihat daftar pesanan yang masuk pada mitra dan melihat statusnya. Interface Halaman

Penggunaan sosial media seperti instagram menurut penelitian yang dilakukan Aras & Çolaklar (2015) bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat menggunakan media sosial