• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

R

(2)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, e-modul ini dapat diselesaikan dengan baik. E-modul ini terkait dengan materi pempembelajaranan yang akan dipelajari, yaitu menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot mata pelajaran bahasa Indonesia, kelas X.

Penulis sangat berharap e-modul ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pempembelajaranan Bahasa Indonesia. Lebih karena itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan e-modul yang telah penulis buat di masa yang akan datang.

Semoga e-modul sederhana ini dapat digunakan dan dipahami dengan baik dan jelas.

Jakarta, 4 Agustus 2016

Penulis

(3)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... …. 1 PETA KONSEP ………. … 2 PENDAHULUAN ... …. 3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ... …. 5 Anekdot ... …. 5

IPK : Menganalisis Struktur Teks Anekdot ... …. 3

Tugas Kompetensi 1 ... …. 8 Tugas Kompetensi 2 ... ….. 11 Rangkuman Materi ... ….. 12 Latihan 1 ... ….. 13 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ... …… 17 Anekdot ... ……. 17

IPK : Menganalisis Kebahasaan Teks Anekdot ... ……. 17

Tugas Kompetensi 3 ... ……. 19 Tugas Kompetensi 4 ... …… 21 Rangkuman Materi ... …… 22 Latihan 2 ... …… 22 Refleksi ... …… 26 DAFTAR PUSTAKA ... …… 27 KUNCI JAWABAN ... …… 28

1

(4)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

TEKS

ANEKDOT

Menganalisis struktur teks

anekdot

Menganalisis Kebahasaan Teks

Anekdot

PETA KONSEP

(5)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

PENDAHULUAN

Salam jumpa

, bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga Kalian dalam keadaan sehat, sehingga dapat mempelajari modul ini dengan baik. Pada e-modul ini, kalian akan mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot.

Oleh karena itu, kalian diharapkan mampu menganalisis dari segi struktur teks anekdot dan dari segi kebahasaan teks anekdot.

Berdasarkan hal tersebut, maka materi e-modul ini disajikan dalam dua kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pertama, yaitu menganalisis struktur teks anekdot dan kegiatan pembelajaran kedua, yaitu kebahasaan teks anekdot.

Dalam kegiatan ini kalian disajikan contoh-contoh teks anekdot berdasarkan kehidupan sehari-hari yang akan dianalisis berdasarkan struktur teks anekdot, dan dianalisis berdasarkan kebahasaan teks anekdot.

Manfaat yang akan kalian peroleh setelah mempelajari e-modul ini, antara lain, kalian diharapkan mahir dalam menganalisis struktur teks anekdot dan kebahasaan teks anekdot. Di samping itu, jika kalian ingin mencoba mengirimkan hasil analisis teks anekdot tersebut atau menulis teks anekdot ke media cetak. kalian pun akan mendapat tambahan uang saku. Lumayan kan?

Untuk memudahkan mempelajari e-modul ini, perhatikan langkah-langkah berikut:

1. Bacalah contoh teks anekdot yang tersaji dengan saksama!

2. Gunakan kamus atau lihat glosarium pada setiap akhir kegiatan jika menemukan kata-kata yang maknanya sulit dipahami!

3. Pahami setiap langkah-langkah dalam menganalisis teks anekdot dari segi struktur dan kebahasaan teks anekdot.

Setiap akhir kegiatan pembelajaran pada e-modul ini, terdapat soal-soal pelatihan. Soal-soal pelatihan tersebut disajikan untuk mengukur keberhasilan kalian dalam memahami materi pembelajaran .

(6)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Kerjakan soal-soal tersebut dengan teliti dan saksama! Setelah kalian yakin dengan jawaban kalian, cocokkan jawaban tersebut dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Jika jawaban Kalian benar lebih dari 75%, kalian dapat melanjutkan mempelajari materi kegiatan berikutnya. Jika belum, pelajari kembali materi pada e-modul ini, terutama pelajari bagian yang belum kalian pahami.

Selamat belajar!

(7)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

Pinjam Uang

(1) Seorang laki-laki masuk bank dan berkata ia ingin pinjam $200 selama enam bulan. (2) Ia menjaminkan Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan mobilnya itu sampai utangnya lunas. (3) Enam bulan kemudian orang itu kembali ke bank membayar $200 ditambah $10 bunga dan mengambil kembali Roll–nya. (4) Petugas pinjaman bertanya kepadanya mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman $200 lalu jawabnya, “Saya harus ke Eropa selama enam bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya $10?” (5) Si petugas melongo dan sejurus kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce

Kegiatan Pembelajaran 1

3.6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Indikator Pencapaian Kompetensi :

Menganalisis Struktur Teks Anekdot

Uraian materi

Teks anekdot? Sebelum kalian mempelajari materi ini lebih lanjut, ada baiknya kalian mengetahui terlebih dahulu apakah anekdot itu. Kalian pasti pernah tersenyum bahkan tertawa ketika membaca atau mendengar sesuatu yang lucu atau hal yang menarik dan merupakan sindiran yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Untuk lebih kenal dan akrab lagi, kami mengingatkan Kalian tahu dengan istilah stand up comedy. Nah, istilah stand up comedy ini juga dapat dijadikan contoh yang mewakili konsep anekdot. Lebih jelasnya, perhatikan contoh teks anekdot berikut?

ANEKDOT

(8)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Teks tersebut dapat dikatakan termasuk teks anekdot. Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.

Anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.

Berdasarkan contoh teks anekdot yang diberikan, sekarang coba kalian cermati penjelasan analisis dari strukturnya

Abstrak Ada seorang laki-laki yang masuk ke bank dan bermaksud meminjam uang

Orientasi Orang itu memberikan jaminan mobilnya atas pinjaman uangnya dan meminta pihak bank menahan mobilnya sampai utanya lunas.

Krisis Laki-laki mengambil jaminannya dan melunasi utangnya

Reaksi Petugas bertanya kepada laki-laki perihal meminjam uang dengan memberikan jaminan mobil mahal.

Koda Petugas pinjaman mengakui kecerdikan laki-laki.

(9)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Struktur berikut dapat kalian ingat sebagai struktur dari teks anekdot.

Berdasarkan keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa penjelasan struktur teks anekdot terdiri atas lima bagian, yaitu:

1. Abstrak, yaitu bagian awal teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. Abstrak dapat disebut sebagai tahap pembukaan.

2. Orientasi, yaitu bagian tes yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. Orientasi ini berfungsi untuk membangun teks.

3. Krisis, yaitu bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan.

4. Reaksi, yaitu bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang yang timbul di bagian krisis. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan.

5. Koda, yaitu bagian akhir dari cerita unik tersebut yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup.

Struktur Anekdot Abstrak Orientasi Krisis Reaksi Koda

7

(10)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X TUGAS KOMPETENSI 1

Bacalah teks anekdot berikut dan tentukan strukturnya?

Pada suatu hari Tutut, anaknya soeharto lewat jalan tol di jakarta. Penjaga tol : “3000 rupiah”. Tutut yang emangnya ngga punya uang seribuan mengeluarkan uang 50rb rupiah lansung aja menyodorkan tuh. Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.” Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.” Penjaga tol merasa senang karena menerima 47rb rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut. Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Karena mereka tuh anaknya Soeharto, ngga punya uang receh, Tommy mengeluarkan uang 20ribuan. Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17ribu.” Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.

Setelah beberapa jam Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang 5000 rupiah dan disodorkan kepenjaga tol. Soeharto menunggu 5menit, ditanyanya kepada penjaga tol. Soeharto :”Loh, mana uang kembalian saya?’ Penjaga tol:”Ah bapak, masa uang 2000 rupiah aja dibalikin. Tadi bu Tutut dan pak Tommy lewat kembaliannya 47ribu dan 17ribu aja diberikan ke saya, masa bapak yang 2000 aja minta kembalian?” Soeharto: “Tunggu dulu masa!! Anda tau siapa Tutut dan Tommy?” Penjaga tol dengan cekatan menjawab:”Yah tahu pak! Pertanyaan gampang tho, jelas Tutut dan Tommy tuh anaknya presiden” Soeharto:”Pintar kamu, tahu mereka anak presiden.Nah sedangkan saya kan anak petani!! Sekarang, mana kembalian saya?” Penjaga Tol: “!%$%?”

(11)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

Tuliskan hasi analisis Kalian ke dalam format di bawah ini!

Abstrak ... ... Orientasi ... ... Krisis ...... Reaksi ... ... Koda ......

Yakinkan jawaban yang kalian tulis sudah benar dan tepat!

(12)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

Bandingkan jawaban kalian dengan penjelasan berikut ini!

No. Struktur Bagian Penjelasan

1 Abstrak Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto lewat jalan tol di Jakarta.

2 Orientasi Tutut yang tidak mempunyai uang ribuan langsung saja menyodorkan uang 50 ribu rupiah dan memberikan uang kembaliannya kepada penjaga tol.

3 Krisis

“Ah bapak, masa uang 2000 rupiah saja dibalikin, Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47ribu dan 17ribu saja

diberikan kesaya, masa bapak yang 2000 aja diminta kembaliin.

4 Reaksi Penjaga tol dengan cekatan menjawab “Yah tahu pak! Pertanyaan gampang toh, jelas Tutut dan Tommy tuh anak presiden”

5 Koda Soeharto : “Pinter kamu, tahu mereka anak presiden, nah sedang saya cuma seorang anak petani! Sekarang, mana kembalian saya?”

Sudah benarkah yang Kalian analisis ?

Kalian memang HEBAT!!!!!

10

0

(13)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X TUGAS KOMPETENSI 2

Agar lebih pandai lagi, carilah teks anekdot lainnya, Kalian boleh ambil dari media cetak atau media elektronik kemudian analisislah berdasarkan

s

rukturnya. JUDUL ANEKDOT: ………. Abstrak ... ... Orientasi ... ... Krisis ...... Reaksi ... ... Koda ......

11

0

(14)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Tentunya kalian masih ingat dengan materi yang telah kita bahas? Nah, untuk membuka ingatan kalian, coba kalian tuliskan makna istilah yang disajikan di bawah ini dengan berdasarkan pemahaman kalian.

Abstrak ... ... Orientasi ... Krisis ... ... Reaksi ... ... Koda ... ...

12

0

(15)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X LATIHAN 1

Pilihlah Jawaban yang Tepat!

Perhatikan struktur anekdot berikut! a. Koda

b. Krisis c. Abstraksi d. Reaksi e. Orientasi

1. Urutan struktur teks anekdot yang tepat adalah …. A 3-5-4-2-1

B 3-5-2-4-1 C 3-4-5-2-1 D 3-2-4-5-1 E 3-4-2-5-1

Cermati teks anekdot berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 2 s.d nomor 3! KUHP DALAM ANEKDOT

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberi kuliah hukum pidana. Saat tiba sesi tanya jawab Ali bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP, Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya pada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak...!”

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan „Pengalaman adalah guru yang terbaik‟ begitu, Pak!” semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.

Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

13

0

(16)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X 2. Orientasi pada teks anekdot tersebut adalah kalimat ….

A. Seorang dosen memberikan kuliah hukum pidana B. Suasana kelas biasa-biasa saja

C. KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”

D. Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelangkan kepala E. Kelas kembali berlangsung normal

3. Bagian krisis pada teks anekdot tersebut adalah … A. Seorang dosen memberikan kuliah hukum pidana B. Suasana kelas biasa-biasa saja

C. KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”

D. Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelangkan kepala E. Kelas kembali berlangsung normal

Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama!

(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang. (2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian

tanda bacanya dengan benar dan terbitkan seluruh ceritanya.”

(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. Lalu kita terkenal karena menulis artikel kita sendiri.”

(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.

4. Susunan potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang sesuai dengan struktur yang tepat adalah….

A. (4)-(1)-(2)-(3) B. (4)-(3)-(1)-(2) C. (4)-(2)-(3)-(1) D. (4)-(2)-(1)-(3) E. (4)-(3)-(2)-(1)

14

0

(17)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Cermati teks anekdot dengan saksama untuk menjawab nomor 5 s.d 6!

Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan.

Pelapor : “Pak saya kemalingan.” Polisi : “Kemalingan apa?”

Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”

Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”

Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya)

5. Reaksi pada teks anekdot tersebut adalah kalimat …. A. Seorang warga melapor kemalingan

B. Pelapor : “Pak saya kemalingan.” Polisi : “Kemalingan apa?”

Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” C. Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”

Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”

Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

D. Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

E. Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya)

15

0

(18)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X 6. Koda pada teks anekdot tersebut adalah kalimat ….

A. Seorang warga melapor kemalingan B. Pelapor : “Pak saya kemalingan.”

Polisi : “Kemalingan apa?”

Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” C. Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”

Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”

Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

D. Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

E. Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya)

16

0

(19)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Kegiatan Pembelajaran 2

3.6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Indikator Pencapaian Kompetensi :

Menganalisis Kebahasaan Teks Anekdot

URAIAN MATERI:

Sebelum menganalisis teks anekdot berdasarkan unsur kebahasaannya, Bacalah anekdot di bawah ini, kemudian pelajarilah. Bagaimana menurut Kalian tentang analisis teks anekdot dari unsur kebahasaannya, melalui contoh yang disajikan?

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”

Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.

Saksi masih tidak menanggapi.

Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”

ANEKDOT

17

0

(20)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Hasil analisis teks anekdot berdasarkan unsur kebahasaannya, sebagai berikut:

No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat

1 Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.

2 Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” 3 Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata,

“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

4 Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. 5 Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

6 Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.”

Berdasarkan contoh tersebut, maka teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu,

(b) menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, (c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu seperti

kemudian, lalu, dan sebagainya,

(d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; (e) menggunakan kalimat perintah (imperatif sentence); dan

(f) menggunakan (kalimat seru).

Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

18

0

(21)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X TUGAS KOMPETENSI 3

Cobalah Kalian analisis teks anekdot berikut berdasarkan unsur kebahasaannya!

Tidak Terlalu Dalam

Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. Tapi kita tahu menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri.

Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan tahi sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya. Gentong itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin.

Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”

Hakim tersenyum lebar. “Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.” Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”

“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam.” Dan berlalulah Nasrudin.

19

0

(22)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

Tuliskan hasi analisis Kalian ke dalam format di bawah ini!

No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat

1 Kalimat yang menyatakan

peristiwa masa lalu

2 Kalimat retoris

3

Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu

4 Penggunaan kata kerja aksi

5 Penggunaan kalimat perintah

6 Penggunaan kalimat seru

20

0

(23)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X TUGAS KOMPETENSI 4

Agar lebih pandai lagi, carilah teks anekdot lainnya, Kalian boleh ambil dari media cetak atau media elektronik kemudian analisislah berdasarkan unsur kebahasaannya.

JUDUL ANEKDOT: ……….

No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat

1 2 3 4 5 6

21

0

(24)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X LATIHAN 2

Bagaimana pemahaman kalian tentang analisis teks anekdot berdasarkan unsur kebahasaannya? coba Kalian tuliskan unsur-unsur kebahasaannya pada tabel berikut!

Cermati teks anekdot berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 1 s.d nomor 2! KUHP DALAM ANEKDOT

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberi kuliah hukum pidana.

Saat tiba sesi tanya jawab Ali bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP, Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya pada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak...!”

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan „Pengalaman adalah guru yang terbaik‟ begitu, Pak!”

Unsur kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam menganalisis teks anekdot

1. 2. 3. 4. 5. 6.

22

0

(25)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.

Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

1. Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian … A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana. B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen.

C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara. D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad.

E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen.

2. Arti istilah „Kasih Uang Habis Perkara‟ dalam teks tersebut adalah …. A setiap perkara dikenai biaya

B setiap perkara dapat ditindaklanjuti dengan uang C setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang D setiap perkara tidak dapat diuangkan

E setiap perkara tidak dapat diselesaikan

Bacalah teks anekdot berikut ini secara saksama!

Albert Einstein : Mengapa bebek-bebek suka sekali menyeberangi jalan raya?

Newton : Bebek-bebek yang suka berdiam diri cenderung akan berdiam terus, sedangkan bebek- bebek yang senang bergerak ya akan begitu terus, termasuk mereka yang selalu senang menyeberangi jalan raya itu. Albert Einstein : Saya kira tidak begitu. Apakah bebek-bebek yang menyeberangi jalan

raya atau jalan raya yang menyeberangi bebek-bebek? Saya kira hal itu bergantung pada cara kita memandangnya alias sesuai dengan hukum relativitas

3. Tokoh yang melatarbelakangi anekdot di atas adalah …. A agamawan B ilmuwan C negarawan D politikus E sejarawan

23

0

(26)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Cermati teks anekdot berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 4 s.d. nomor 5!

(1) Mr. Fenewood mempunyai seekor sapi, tetapi tidak punya tempat untuk menggembalakannya. Lalu dia pergi untuk mengunjungi tetangganya, Mr. Potter, dan menawarkan untuk membayar Mr. Potter dua puluh dollar per bulan untuk menggembalakan sapinya di padang rumput Potter, Potter setuju.

(2) Beberapa bulan lewat. Sapi itu digembalakan di padang rumput Mr. Potter, tetapi Mr. Fenewood tidak pernah memberikan uang kepada Mr. Potter. Akhirnya, Mr. Potter memandangi Mr. Fenewood dan berkata, “Aku tahu kamu kesulitan keuangan, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Telah sepuluh bulan sapimu di tempatku, jadi kamu utang $200. Saya pikir segitulah harga sapimu. Bagaimana kalau sapi itu menjadi milikku dan kita sebut lunas?”

(3) Fenewood berpikir sejenak dan berkata, “Pelihara satu bulan lagi dan terjadi kesepakatan.”

4. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan isi anekdot di atas adalah ….

A. Kepada siapa Mr. Fenewood meminta tolong untuk menggembalakan sapinya di padang rumput?

B. Berapa uang yang dibayar oleh Mr. Potter untuk membeli sapi?

C. Berapa jumlah uang yang seharusnya diterima Mr. Potter dari Mr. Fenewood tiap bulan?

D. Berapa bulan Mr. Potter menggembalakan sapi Mr. Fenewood hingga sapi itu menjadi miliknya?

E. Berapa ekor sapi yang dimiliki Mr. Potter? Bacalah teks anekdot berikut dengan saksama!

5. Informasi yang sesuai dengan isi teks anekdot di atas adalah …. A. Mr. Fenewood bertetangga dengan Mr. Potter.

B. Mr. Fenewood memiliki padang rumput yang luas.

C. Mr. Potter menerima imbalan secara rutin per bulan dari Mr. Fenewood.

D. Mr. Potter memerlukan waktu 12 bulan agar sapi Mr. Fenewood menjadi miliknya. E. Mr. Potter mengalami kesulitan keuangan.

24

0

(27)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X Cermati teks anekdot berikut dengan saksama!

Holmes dan Watson sedang mengikuti perkemahan musim semi . Di tengah malam, Holmes terbangun dan membangunkan Watson. “Watson,” katanya,”Lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat.” “Saya melihat jutaan bintang, Holmes,” kata Watson.

“Dan apa kesimpulannya, Watson?”

Watson berpikir sejenak. “Baik,” katanya, “ Berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin milyaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa Saturnus berada di dalam Leo. Menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorology, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Mahakuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Holmes?”

“Watson, tenda kita dicuri orang!”

6. Isi teks anekdot tersebut adalah ….

A. Holmes dan Watson sedang berkemah.

B. Holmes membangunkan Watson dan menanyakan sesuatu kepadanya. C. Watson menjawab pertanyaan Holmas dengan rinci.

D. Watson menguasai beberapa ilmu.

E. Watson tidak menyadari tenda mereka dicuri.

25

0

(28)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

No. PERNYATAAN PENILAIAN

SS S R TS STS

1 Saya sangat senang belajar tentang

anedot

2 Belajar menganalisis struktur dan keba-

hasaan teks anekdot sangat bermanfaat.

3 Penjelasan materi analisis teks anekdot

pada e-modul ini sangat jelas.

4 Latihan-latihan yang diberikan sangat

membantu kejelasan memahami konsep menganalisis teks anekdot

5 Bahasa yang digunakan dalam e-modul

ini sangat komunikatif

REFLEKSI DIRI

26

0

(29)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X

DAFTAR PUSTAKA

Hatikah, Tika, Mulyanis dan Kissumi Dwiyaningsih. 2013. Bahasa Indonesia untuk kelas X Sekolah Menengah Atas (Kelompok Wajib). Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Istiqomah. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK (Buku Siswa). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

---. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK (Buku Guru). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2013. Bahasa Indonesia Ekpresi Diri dan Akademik Kelas X SMA/MA/SMK/MAK (Buku Siswa). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

---. .2013. Bahasa Indonesia Ekpresi Diri dan Akademik Kelas X SMA/MA/SMK/MAK (Buku Guru). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta : Erlangga

27

0

(30)

Modul Bahasa Indonesia/ Anekdot/Kelas X LATIHAN 2 KUNCI JAWABAN

LATIHAN 1 1 2 3 4 5 6 B B C E D D 1 2 3 4 5 E B C E D

28

0

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi yang berjudul Penyimpangan Prinsip Sopan Santun Materi Anekdot pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMA Kurikulum 2013 ini dapat.. terselesaikan dan

melakukan penelitian dengan judul Penyimpangan Prinsip Sopan Santun Materi Anekdot pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMA Kurikulum 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks anekdot, fungsi dominan yang terdapat dalam teks anekdot, dan makna teks anekdot karya siswa kelas X SMA Negeri

Dari hasil validasi dosen ahli, guru pengajar bahasa Indonesia dan siswa kelas X SMA modul teks anekdot berbasis kearifan lokal ini sangat layak digunakan sebagai

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa ditemukan lima jenis kesalahan kalimat bahasa Indonesia dalam teks anekdot karya siswa kelas X SMAN 1 Gunung

Hasil penelitian dari buku bahasa Indonesia kelas X SMA kurikulum 2013 menunjukkan beberapa hal sebagai berikut (1) tuturan yang terdapat pada teks anekdot

Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks report lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait teknologi yang tercakup dalam mata

Buku siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Kelas 11 Kurikulum 2013 Jakarta: KementerianPendidikan dan Kebudayaan Modul/bahan ajar, internet, Sumber lain yang relevan, Buku teks