• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja

Metode Pelaksanaan Flyover Balaraja

1.

1. Pekerjaan Pekerjaan PersiapanPersiapan

Pekerjaan ini meliputi persiapan lokasi proyek serta pen

Pekerjaan ini meliputi persiapan lokasi proyek serta pen yediaan sarana dan prasarana,yediaan sarana dan prasarana,

 pembersihan lokasi proyek, dan persiapan-persiapan sebelum melaksanakan pekerjaan lebih  pembersihan lokasi proyek, dan persiapan-persiapan sebelum melaksanakan pekerjaan lebih lanjut. Tujuan pekerjaan persiapan ini adalah mengatur peralatan, bangunan pembantu, dan lanjut. Tujuan pekerjaan persiapan ini adalah mengatur peralatan, bangunan pembantu, dan fasilitas lainnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efesien, fasilitas lainnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efesien, lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun. Sedangkan untuk jalan kerja, karena lokasi lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun. Sedangkan untuk jalan kerja, karena lokasi  proyek yang berada di tengah kota, dan di sepanjang jalan maka tidak dibutuhkan

 proyek yang berada di tengah kota, dan di sepanjang jalan maka tidak dibutuhkan lagi jalanlagi jalan kerja.

(2)

Gambar 4.30

Gambar 4.30 Breakdown Breakdown Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Persiapan

Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai  berikut:

 berikut:

• Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit,Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit, stockyard  stockyard , dll sehingga dapat, dll sehingga dapat

terorganisir dengan baik. terorganisir dengan baik.

• Meninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahanMeninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahan

dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan. dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan.

• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupunMenentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun

untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan. untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.

• Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis. sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.

a.

a. Penyediaan Penyediaan sarana sarana dan dan prasaranaprasarana

Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan ini meliputi : "#

"# Penyediaan Penyediaan $ir $ir bersih bersih dan dan daya daya listrik listrik untuk untuk bekerja.bekerja. %#

%# $ir $ir yang yang digunakan digunakan harus harus bersih, bersih, bebas bebas dari dari bau, bau, &umpur, &umpur, minyak, minyak, dan dan bahan bahan kimiakimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana. lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana. (#

(3)

Gambar 4.30

Gambar 4.30 Breakdown Breakdown Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Persiapan

Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai Beberapa hal pokok yang harus dilaksanakan dalam masa persiapan tahap satu ini adalah sebagai  berikut:

 berikut:

• Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit,Menentukan lokasi  lokasi kantor ! direction kit, stockyard  stockyard , dll sehingga dapat, dll sehingga dapat

terorganisir dengan baik. terorganisir dengan baik.

• Meninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahanMeninjau ulang lokasi proyek agar kemungkinankemungkinan terjadinya kesalahan

dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan. dalam perencanaan tahap pekerjaan dapat di hindarkan.

• Menentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupunMenentukan alat angkut yang akan di pakai, baik untuk proses pengangkutan maupun

untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan. untuk proses pengupasan lahan, dan pengurugan lahan.

• Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,Penyediaan alat  alat kerja yang akan dibutuhkan sesuai dengan kondisi ! medan kerja,

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis. sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis.

a.

a. Penyediaan Penyediaan sarana sarana dan dan prasaranaprasarana

Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan ini meliputi : "#

"# Penyediaan Penyediaan $ir $ir bersih bersih dan dan daya daya listrik listrik untuk untuk bekerja.bekerja. %#

%# $ir $ir yang yang digunakan digunakan harus harus bersih, bersih, bebas bebas dari dari bau, bau, &umpur, &umpur, minyak, minyak, dan dan bahan bahan kimiakimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana. lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan persetujuan 'ireksi ! Perencana. (#

(4)

)#

)# *ontraktor *ontraktor +ajib +ajib membuat membuat saluran saluran sementara sementara yang yang berfungsi berfungsi sebagai sebagai pembuangan pembuangan air air yangyang ada sesuai dengan petunjuk!persetujuan 'ireksi.

ada sesuai dengan petunjuk!persetujuan 'ireksi.

b.

b.  Stockyard  Stockyard 

Stockyard 

Stockyard  telebih dahulu disiapkan sebelum pelaksanaan proyek dimulai. telebih dahulu disiapkan sebelum pelaksanaan proyek dimulai. Stockyard Stockyard  ini ini digunakan untuk menyimpan material, memarkir kendaraan proyek, melakukan pabrikasi digunakan untuk menyimpan material, memarkir kendaraan proyek, melakukan pabrikasi tulangan maupun bekisting. &okasi

tulangan maupun bekisting. &okasi stockyard  stockyard  harus mudah dijangkau dari lokasi proyek, dan harus mudah dijangkau dari lokasi proyek, dan harus pula cukup luas untuk dapat melakukan semua aktiitas tersebut di atas.

harus pula cukup luas untuk dapat melakukan semua aktiitas tersebut di atas. Stockyard 

Stockyard  pada proyek pada proyek North Java Corridor Flyover  North Java Corridor Flyover  Paket  Balaraja ini ditempatkan tidak jauh Paket  Balaraja ini ditempatkan tidak jauh dari lokasi pekerjaan, dan di

dari lokasi pekerjaan, dan di stockyard  stockyard  pula sekaligus ditempatkan mess pekerja, laboratorium, pula sekaligus ditempatkan mess pekerja, laboratorium,  pabrikasi tulangan maupun pabrikasi bekisting.

 pabrikasi tulangan maupun pabrikasi bekisting. Stockyard Stockyard  ini pun dilengkapi dengan +c untuk ini pun dilengkapi dengan +c untuk  pekerja, dan sebuah musholah.

 pekerja, dan sebuah musholah.

Gambar 4.31

(5)

2. Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan meliputi pengukuran, land clearing , penggalian, pengurugan, pemadatan tanah. Berikut uraian pekerjaan pendahuluan yang kami amati di lapangan.

a. Penukuran dan Pematokan

"# *egiatan ini meliputi pekerjaan pengukuran untuk pemasangan patok-patok sehingga membentuk garisgaris yang sesuai dengan gambar dan harus memperoleh persetujuan tim  penga+as sebelum memulai pekerjaan. Penentuan patok-patok di lapangan berdasarkan gambar

rencana disebut setting out .

%# *ontraktor bertanggung ja+ab atas kesempurnaan dan kebenaran pengukuran, kebenaran  posisi leel dan garis untuk keseluruhan pekerjaan.

(# Tim penga+as akan memberikan titik acuan sebagai dasar pengukuran titik koordinat,  batasbatas pekerjaan dan acuan untuk ketinggian. Seluruh titik ukur sehubungan dengan  pekerjaan ini di dasarkan pada ukuran setempat, yaitu titiktitik ukur yang ada di lapangan  proyek seperti yang direncanakan dalam gambargambar dan disetujui oleh team penga+as.

Gambar 4.32 Pekerjaan Setting Out 

)# $tas tanggungan sendiri kontraktor harus mengadakan surei dan pengukuran tambahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

(6)

# Setiap tanda yang di buat oleh tim penga+as ataupun oleh kontraktor harus di jaga baik   baik, bila terganggu atau rusak harus diperbaiki oleh kontraktor atas tanggungan sendiri.

b.  Land Clearing  !Pembersihan dan "upasan#

Pekerjaan pada royek ini hampir tidak ada pekerjaan land clearing , karena area kerja sudah cukup bersih, hanya saja pada bagian pekerjaan widening ! pelebaran jalan, existing  butuh untuk dibongkar.

Gambar 4.33 Pembersihan dan *upasan Existing 

"# Semua tanaman, semak-semak dan pohon-pohon di bersihkan sampai ke akar-akarnya. %# Pada daerah ra+a-ra+a atau sa+ah-sa+ah basah, lumpur harus digali dan diangkut keluar lokasi sampai didapat tanah yang baik sesuai petunjuk tim penga+as.

(7)

)# Bekas- bekas hasil kupasan, rumput, tanaman, semak-semak, pohon-pohon, lumpur, dibuang dan diangkut ke luar area proyek.

# 0ara penimbuanan material bekas kupasan harus rapi dan sesuai dengan persetujuan tim  penga+as.

Pekerjaan ini mencakup penggalian, penimbunan dan pemadatan atau pembuangan material sisa atau pembuatan stok tanah dari badan jalan sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi garis,

kelandaian dan penampang melintang yang ditujukan dalam gambar atau ditentukan oleh tim  penga+as.

3. Pekerjaan Pembesian Pondasi dan "olom

Tualnagn untuk pondasi dan kolom terleboh dahulu dilakukan di stockyard, sebelum pekerjaan  pengeboran1pondasi dimulai.. Sehingga ketika pengeboran selesai, tulangan hanya tinggal

ditempatkan ! erection pada galian pondasi, dengan kata lain, pekerjaan pembesian untuk

 pondasi dan kolom dikerjakan overlapping  dari pengeboran pondasi. 2al ini membuat pekerjaan lebih efisien. 2anya saja akan dibutuhkan perlakuan khusus dalam penyimpanan tulangan

sebelum dipasang!ditempatkan, hal ini untuk mencegah rusaknya tulangan akibat korosi. Pekerjaan pembesian yang meliputi perhitungan diameter tulangan, jarak antar tulangan dan sebagainya harus memenuhi syaratsyarat dari pembesian sebagai berikut :

a. Persyaratan Peraturan Beton ndonesia "34" seperti panjang kait, panjang penyaluran,  panjang stek dan jarak antar tulangan.

 b. Pengikatan tulangan harus kuat, supaya dalam pengecoran tidak mengalami pergeseran tempat. Pengikatan dilakukan dengan menggunakan ka+at baja dan las listrik.

". 5ntuk menjaga tercapainya selimut beton yang diinginkan maka pada tulangan diberi  spacer  di empat sisi, sepanjang tulangan, dengan jarak %/// mm.

%. Pengelasan harus memenuhi ketentuan perencana, yaitu harus sesuai denganStructural Welding Code Reinorced Steel . Menggunakan electrode 63/77, dan saat pengelasan, tidak boleh merusak batang tulangan utama.

(. Pengerjaan tulangan spiral harus diperhatikan secara seksama, sesuai dengan gambar rencana, dan disambungkan dengan erat pada tulangan utama.

). Pemasangan tulangan harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana serta daftar  pembesian yang dibuat oleh kepala pelaksana yang sudah disetujui oleh konsultan  penga+as, kecuali ditentukan lain ataupun ada reisian desain.

(8)

Gambar 4.34 Breakdown Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian meliputi antara lain :

a# Membuat bestart !da$tar memoton besi#

Tahap ini merencanakan daftar pemotongan besi sesuai dengan gambar rencana dan besi di lapangan.

b# Memoton tulanan sesuai denan ukuran yan dibutuhkan

Memotong tulangan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai bestart dan diupayakan supaya tidak terjadi kesalahan juga diupayakan agar sisa potongan seminim mungkin. 2arga besi

tulangan sangatlah mahal, dan apabila terjadi kesalahan saat pemotongan akan membuat

 potongan tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan besi sisa potongan harganya jatuh di pasaran, sehingga hal ini akan membuat kerugian.

%# Membentuk kait dan senkan& dan tulanan spiral

Meliputi pembentukan kait, sengkamg, dan tulangan spiral. Pekerjaan ini membutuhkan alat  pembentuk seperti bar bender, ataupun pembengkok tulangan tradisional yang dibuat sendiri.

Batang-batang tulangan dipotong sesuai dengan kebutuhan, kemudian dibentuk dengan bar  bender sesuai dengan bentuk di gambar.

(9)

Setelah komponen-komponen tulangan telah dibuat, kemudian disusun sesuai dengan gambar. Terlebih dahulu tulangan-tulangan memanjang dipasangkan dengan tulangan melingkar di kedua ujungnya, kemudian tulangan-tulangan spiral dipasangkan pada bentangan tulangan memanjang. Tulangan-tulangan spiral tersebut diletakkan sesuai gambar, perlu diperhatikan rapat  renggang tulangan spiral agar sesuai dengan gambar rencana. Selesai tulangan-tulangan ditempatkan tepat  pada posisinya, sesuai dengan gambar, maka tulangan tersebut diikat dengan las.

e# Menikat tulanan yan berhubunan satu sama lain denan dilas.

Penga+as terlebihn mengecek tulangan pondasi maupun kolom yang telah dirakit dan kemudian  bila telah disetujui, maka kemudian tulangan tersebut dilas pada beberapa titik sehingga tidak

terlepas dari posisinya.

Memulai pekerjaan pembesian, sebelumnya kepala pelaksana harus membuat daftar rencana  pembesian yang mendetail berdasarkan gambar rencana konstruksi yang lengkap, seperti

diameter tulangan, panjang tulangan, banyak tulangan yang dibutuhkan, panjang bengkokan,  jarak antar tulangan, tempat penghentian dan penyambungan tulangan.

Gambar 4.3' Pekerjaan Pemasangan Spiral

Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan tulangan dilakukan di stockyard . Pekerjaan ini memerlukan gambar konstruksi dan daftar rencana pembesian karena kebutuhan tulangan yang  berariasi.

(10)

Mempertimbangkan tingginya harga besi tulangan, maka pekerjaan pemotongan dan

 pembengkokan tulangan harus diusahakan se-efisien mungkin dengan mengusahakan agar sisa  potongan tulangan sesedikit mungkin. 8leh karena itu pekerja dituntut mengusahakan

 pemanfaatan sepenuhnya dari batang besi tulangan, dan meminimalisir potongan sisa tulangan yang tidak berguna.

4. Pekerjaan (rainase

Saluran draiase yang digunakan pada proyek ini adalah:

a. )aluran dari pasanan batu

Saluran ini menggunakan pasangan batu dengan perekat berupa mortar 9campuran semen, pasir dan air#, dengan pentup saluran berupa pelat-pelat kecil dari beton yang dicetak ditempat.

b.  Reinforced Concrete Pipe !*+P#

Perlu diperhatikan ketelitian dan ketepatan eleasi dalam pekerjaan drainase terutama pada

 bagian yang menggunakan 0P. Pemasangan 0P harus tepat pada eleasi yang ditentukan pada gambar rencana, karena jika terjadi kesalahan akan membuat sistem drainase malah tidak

 berfungsi. 0ek dan ricek keseuaian eleasi pada gambar rencana dan aktual sebelum 0P diletakkan pada lantai kerja harus terus dilakukan.

(11)

Gambar 4.3, Breakdown Pekerjaan 'rainase Pekerjaan drainase meliputi:

1# Pekerjaan penalian

Pekerjaan saluran drainase pada section widening , dilakukan bersamaan dengan penggalian dan kupasan eksisting  untuk pekerjaan widening . 2anya saja galian untuk saluran drainase lebih dalam dibandingkan dengan galian widening . Pekerjaan penggalian dilakukan dengan alat !ackhoe, dimana pada pekerjaan besar, !ackhoe lebih efisien dibanding dengan tukang!tenaga manusia.

2# Pemasanan - erection RCP 

Pemasangan pipa saluran dibantu dengan !ackhoe. 0P diletakkan diatas lantai kerja, dengan diberikan beton decking sebagai alas atau spacer antara &0 dan 0P. 0P diletakkan sedemikian rupa, disusun sepanjang segmen kerja yang sebelumnya telah dibuat bekisting beton bedding sepanjang peletakan 0P. Sambungan-sambungan tiap segmen kemudian direkatkan dengan adukan mortar,sehigga tidak terjadi kebocoran saat saluran 0P dioperasikan nanti. Sedangkan untuk menjaga posisi 0P pada letaknya, 0P dicor beton bedding yang merekatkan antara &0 dan 0P. Tinggi beton bedding sedikit lebih tinggi dari beton decking , sehingga sebagian tubuh 0P terendam dalam coran beton !edding .

(12)

3# Pekerjaan saluran pasanan batu

Secara prinsip pekerjaan ini dilakukan sama seperti halnya pengerjaan pasangan batu lainnya. Batu disusun dan direkatkan dengan mortar sedemikian rupa membentuk diding dan lantai saluran di sepanjang jalur rencana saluran. Perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah ketepatan eleasi rencana saluran, agar kemiringan saluran sesuai dengan kemiringan rencana, sehingga saluran dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

4# Pekerjaan man hole

 #an hole adalah lubang yang akan digunakan untuk pera+atan saluran drainase saat

dioperasikan. &ubang ini menjadi tempat masuknya orang yang akan melakukan pengecekan dan  pembersihan saluran. 'imensi lubang ini pun tidak terlalu besar, hanya direncanakan untuk fit

terhadap tubuh orang de+asa sehingga dapat masuk ke dalam saluran. 'inding $an hole dibuat dari susunan batako.

;ang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemasangan 0P adalah:

"# Pemasangan pipa harus akurat menurut eleasi leel, dan kesebarisan. %# Pastikan penyambungan pipa baik.

(# Pengurugan kembali harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pergeseran maupun kerusakan pada pipa.

)# 'asar parit harus cukup keras!kuat untuk menahan pipa diatasnya.

'. Pekerjaan /idenin - Pelebaran alan

Pekerjaan widening  ! pelebaran jalan terlebih dahulu dilakukan pada proyek ini, agar existing  dapat digunakan untuk ruang kerja,sehingga tidak mengganggu lalulintas sekitar saat pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Pekerjaan +idening disini sebenarnya bukan pekerjaan jalan baru, melainkan menambah dimensi melintang dari jalan yang sudah ada.

(13)

Gambar 4.3 Breakdown Pekerjaan Widening 

a. Penupasan tanah

Pekerjaan ini meliputi pengupasan tanah asli, maupun tanah jelek yang tidak memenuhi

spesifikasi sebagai subgrade. Pengupasan dilakukan dengan !ackhoe, karena akan lebih efisien mengingat lapisan tanah dan existing  yang dikupas cukup keras, dan olume pekerjaan yang  besar.

b. Pemadatan

Material timbunan dipadatkan hingga mencapai kepadatan kering masksimum, dan membentuk  profil sesuai dengan yang diinginkan. <aktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan material

timbunan adalah:

"# *arakteristik material timbunan %# *adar air material timbunan

(# =enis alat pemadatan yang digunakan

(14)

# *etebalan lapisan material yang dipadatkan ># =umlah lintasan yang diperlukan.

%. apis pondasi baah

<ungsi dari lapis pondasi ba+ah adalah:

"# Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan mendistribusikan beban roda.

%# Memberi platform bagi penghamparan lapis pondasi atas. (# 5ntuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

d. apis Pondasi tas

&apis pondasi atas merupakan perletakan dari lapis permukaan. Sama halnya seperti lapis  pondasi ba+ah, lapis pondasi atas juga berfungsi untuk mendistribusikan beban lalulintas dari

lapis permukaan.

e. apis Permukaan

Merupakan hamparan pekrerasan dengan bahan pengikat aspal, sebagai lapisan permukaan jalan. <ungsi lapis permukaan:

"# Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda.

%# Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca. (# Sebagai lapisan aus 9?earing 0ourse#.

(15)

Gambar 4.35 Penghamparan Material Base B dan Pemadatan dengan Roller 

,. Pekerjaan )ub6)tru%ture

Pekerjaan su!%structure meliputi : ". a. Pekerjaan Pondasi

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan pondasi ini adalah: "# Mesin bor berupa Boring #achine Crane #ounted . %# Mata bor ! &rilling 'ool  berbagai jenis dan ukuran. (# Casing 

)# Tangki penampung campuran !entonite # Mesin pencampur mesin !entonite. ># Pompa sentrifugal

(16)

@# Pipa tre$ie 9'iameter % cm#

3# 0orong 0or 9'iameter atas ) cm, dan diameter ba+ah % cm# "/# *ait tulangan

""# Mesin las listrik 

0airan !entonite diperlukan dalam proses pengecoran untuk mencegah terjadinya keruntuhan dinding lubang galian saat dilakukan pengeboran. *eruntuhan biasanya terjadi akibat air tanah yang menekan untuk mengisi lubang galian, akhirnya mendesak tanah untuk runtuh. $palagi  pada pekerjaan galian bor yang dalam, dam muka air yang tinggi, serta jenis tanah yang  berbutir ! granular. =ika hal ini terjadi tentu akan tidak menguntungkan, karena mengganggu  pekerjaan. 0airan !entonite yang memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air, akan

menahan air untuk tidak masuk dalam lubang galian, sehingga tanah di sekeliling lubang galian tidak akan runtuh. 0airan !entonite didapat dari campuran semen !entonite dengan air dengan ketentuan ( kg Bentonite dicampur dengan "/// liter air. 0airan !entonite dicampur pada alat khusus yang telah ditempatkan di lapangan milik PT. ndopora, setelah pencampuran dilakukan, cairan !entonite ditampung dalam tangki besar. Terdapat % buah tangki besar di lapangan untuk menampung cairan !entonite, sehingga pada +aktu dibutuhkan saat pengeboran, cairan !entonite tersebut tinggal dialirkan dengan sistem graitasi melalui pipa-pipa yang disambungkan ke

tangki. 'emikian pula setelah cairan !entonite selesai digunakan kembali, akan dipompa menuju tangki penampungan.

Pondasi yang digunakan pada proyek Pembangunan North Java Corridor Flyover "aket (  Balara)a Flyover  adalah pondasi tiang bor, dengan dimensi sebagai berikut:

P7)8987: ;G9< !m=# (8M;9;* !mm# $" &6<T "% "@// $" 06AT6 "% "@// $" 2T "% "@// P" &6<T "@ "// P" 2T "@ "//

(17)

P% &6<T %/ "// P% 2T %/ "// P( %" %// P) %3 %// P %3 %// P> &6<T "@ "// P> 2T %@ "// P4 &6<T %( "// P4 2T %( "// P@ &6<T %/ "// P@ 2T %/ "// P3 &6<T %/ "// P3 2T %/ "// $% &6<T "@ "@//

(18)

$% 06AT6 "@ "@//

$% 2T "@ "@//

9abel 4.3 'ata *edalaman dan 'iameter Pondasi Bored "ile

Pondasi tiang bor adalah pondasi yang dibangun dengan menggali tanah terlebih dahulu, yang  berpenampang lingkaran lalu diisi dengan tulangan dan dicor dengan beton. Pondasi tiang bor

diklasifikasikan sebagai pondasi dalam.

Pada proyek pembangunan North Java Corridor Flyover "aket ( Balara)a Flyover  ini, jenis  pondasi tiang bor digunakan sebanyak > titik dengan diameter "@// mm, "% titik dengan

diameter "// mm, dan ( titik dengan diameter %// mm, dan dengan kedalaman "% m s.d. %3 m. Pondasi ini menggunakan beton kelas B-% dengan mutu *-(//.

Perlu diperhatikan urutan pekerjaan tiang saat pekerjaan pengeboran. Pekerjaan tiang yang satu sengaja diloncat, tidak berurutan berdasarkan nama tiang. 2al ini dimaksudkan agar pada saat  pengeboran selanjutnya tidak terjadi keruntuhan akibat gangguan tegangan tanah yang

(19)

Gambar 4.40 Breakdown Pekerjaan Pondasi Bored "ile Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan pondasi di lapangan:

1# Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persipan dilakukan sebelum melakukan prosedur penginstalan Bored "ile. Pekerjaan  persiapan diantaranya meliputi persiapan lahan seperti pemetaan lahan dengan menggunakan

alat-alat theodolit, proses ini dilakukan sebelum alat-alat berat dimasukkan ke lapangan, karena akan sulit jika melakukan pemetaan setelah alat-alat berat itu masuk ke lapangan. Pemetaan dilakukan untuk menentukan letak pemasukan alat-alat berat ke lapangan.

una meletakkan silo !entonite yang bobotnya sangat berat, maka dibuat landasan berupa pelat  beton dengan tebal %/ cm seluas perletakan silo, apabila diperlukan, maka akan dipasang pelat- pelat baja. Tujuannya untuk menopang alat-alat berat agar tidak ambles masuk ke tanah apabila

daya dukung tanah di lapangan tidak cukup baik, namum karena pada proyek ini pekerjaan  pengeboran dilakukan di atas existing  berupa perkerasan aspal, maka hal itu tidak diperlukan.

Persiapan lahan juga terdiri dari pembersihan lahan, seperti misalnya pembersihan batu-batu  besar yang ada di lapangan, penebangan pohon-pohon yang mengganggu di lapangan.

2# Persiapan Bentonite Mix 

Terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat yang mendukung pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan !ored pile dimulai. Salah satunya adalah !entonite mi7ing plant. Bentonite $ixing plant  terdiri atas beberapa bagian, yakni:

*a+ #ixing tank  9b# Silo

*c+ &e%sanding tank  9d# Pompa sentrifugal 9e# Pipa baja

Seluruh alat tersebut didatangkan, kemudian dipasang dan diletakkan sesuai site plan yang telah dibuat sehingga memungkinkan berlangsungnya siklus !entonite.

(20)
(21)

Gambar 4.42 Bentonite #ixing 'ank 

Pekerjaan selanjutnya setelah !entonite $ixing plant  terpasang adalah proses pencampuran

cairan !entonite. 0airan !entonite terdiri atas bubuk !entonite dan air, keduanya dicampur dalam $ixing tank .

(22)

Gambar 4.43 Siklus Bentonite dalam Proses Bored "ile

0airan !entonite yang telah tercampur kemudian dialirkan ke silo. Silo merupakan tangki besar tempat menyimpa !entonite sampai digunakan untuk !ored pile. Bentonite kemudian dialirkan ke lubang galian selama pelaksanaan pengeboran. 0airan !entonite yang telah selesai digunakan kemudian dipompa menuju de%sanding tank , disana cairan !entonite dicek apakah masih bisa di gunakan kembali atau tidak. Bentonite yang masih memenuhi spek kemudian dipompa kembali ke dalam silo, jika tidak maka !entonite dibuang dengan mobil tangki.

 "roperty ,nits When Slurry  -ntroduce  &uring  Concrete in  Result o  the test  'est #ethod 

(23)

 .ole

 &ensity */N0$1+

"/,"/  "/,@> "/,"/  "",43 "/,@  &ensity Balance

Sand content *2+

ma7 (C ma7 (C " Sand Cone

3iscosity *sec per 4uart+

%@  ) %@  ) (%,%  #arsh Cone

 p. 

@ "" @ "" @  p. paper or $eter 

9abel 4.4 Spek Bentonite dan 0ontoh 2asil Pengujian

3# Peneboran

Pekerjaan pengeboran dapat dilakukan setelah pekerjaan persiapan lahan selesai. Pengeboran ini  bertujuan untuk melakukan pengecoran Bored "ile nantinya. Pekerjaan pengeboran ini harus

diparalel dengan pekerjaan pembuatan ! perakitan tulangan Bored "ile. 2al ini supaya jangan sampai tanah sudah di bor, tapi ternyata tulangannya masih b elum siap. Tanah pada lubang  pondasi akan rusak, jika pekerjaan tertunda terlalu lama. 2al ini disebabkan karena hujan atau

getaran akibat lalu-lintas di atasnya. *erusakan pada lubang galian akan memerlukan pekerjaan  pengeboran lagi, yang memaksa kita untuk mengeluarkan biaya lagi. 2al ini sangat tidak efektif,

menghabiskan +aktu dan biaya oleh karena itulah diupayakan pengeboran, pemasangan

tulangan, dan pengecoran dilakukan dalam interal +aktu yang berdekatan 9" hari pekerjaan#. Pengeboran dilaksanakan setelah rangkaian tulangan telah siap dan pihak ready $ix-nya juga telah siap.

Pengeboran dilakukan dengan mesin Boring #achine Crane #ounted5 Mesin ini disebut

demikian, karena berupa mesin bor yang ditempelkan pada crane. Pengeboran dimulai dengan menyetel alat pada titik-titik yang telah direncanakan. Mencari titik-titik koordinat itu di

lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit, caranya dari titik !ench$ark  di lapangan ! titik patok, yang didapat ketika melakukan surey, atau penggambaran denah

lapangan, dari titik tersebut kita lakukan DtembakanE dengan jarak dan sudut yang telah dicari dalam perhitungan, sehingga didapatkan titik-titik pengeboran dilapangan.

Pengeboran di lapangan dilakukan di atas existing  yang berupa perkerasan aspal, sehingga pada tahap a+al digunakan mata bor 9drilling tool # yang dapat memecahkan batu ! tanah keras, yakni rock auger . Pengeboran dengan rock auger  dilakukan sampai didapat lapisan tanah, kemudian digunakan drilling tool  untuk tanah biasa, kemudian sebelum mencapai kedalaman yang

(24)

dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor. <ungsi casing  adalah untuk melindungi dinding galian dari keruntuhan saat pengeboran dilakukan. Terlebih pada dinding bagian atas galian, yang terpengaruh oleh aktiitas mesin bor 9getaran yang ditimbulkannya# saat

 pengeboran dilakukan. 0ara pemasangan casing  adalah diangkat dan dimasukkan pada lubang  bor, dimana memasukannya ada berbagai cara dengan di )acking atau vi!ration5

0airan !entonite kemudian dialirkan ke dalam galian, setelah casing  terpasang. 0airan !entonite dan casing nantinya akan berfungsi mencegah keruntuhan tanah di sekitar dinding galian saat dilaksanakan pengeboran. Pembersihan lubang kemudian dilakukan setelah pemasangan casing  selesai, yakni dengan mengambil tanah dan &umpur dari dasar lubang dan kemudian dibuang. Proses pembersihan ini menggunakan alat Cleaning  Bucket . Pengeboran kemudian dilanjutkan kembali dengan drilling tool  untuk tanah keras 9dilengkapi keranjang# sampai kedalaman yang ditentukan. 'emikian proses pengeboran dilakukan untuk setiap titik hingga mencapai tanah keras.

Pengecekan apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi dilkukan dengan menggunakan cara manual yaitu mengikatkan pemberat pada sebuah pita ukur dan menjatuhkanya kedalam lubang hingga terasa antukan pada pemberat tersebut. Setelah dipastikan pengeboran sudah mencapai kedalaman yang ingin dicapai, tanah hasil pengeboran perlu juga dichek dengan data hasil  penyelidikan terdahulu, apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam

menentukan kedalaman tiang bor tersebut. ni perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap me+akili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor.

Tahap berikutnya setelah proses pengeboran dan pemasangan casing dilakukan adalah

 pemasangan tulangan. Penulangan harus disambung di lapangan, karena pond asi terlalu dalam dan panjang tulangan tidak memungkinkan dibuat tanpa sambungan . 2al ini membuat

(25)

Gambar 4.44 Pekerjaan Pengeboran

4# Peletakan - Erection 9ulanan

Peletakan tulangan pada galian pondasi dimulai dengan pengangkutan tulangan dari pabrikasi di  stockyard  ke lokasi pekerjaan. Pengangkutan dilakukan dengan truck trailer .

*edalaman pondasi yang dikerjakan di lapangan dapat mencapai %3 meter, sedangkan tulangan tidak memungkinkan untuk dibuat menerus sepanjang itu, maka dibuat sistem tulangan segmen  per segmen yang dapat disambung. 2al ini mengakibatkan erection tulangan harus dilakukan  bagian perbagian yang kemudian disambung dengan las di bagian atas. Sambungan h arus dibuat

overlap yang memenuhi syarat )/' s!d >/'. Pengangkatan tulangan degan crane dibantu dengan alat spider . Penggunaan Spider  dimaksudkan agar menjaga bentuk diameter tulangan agar tidak rusak akibat gaya yang ditimbulkan ikatan seling. Berikut rincian pekerjaan erection di lapangan.

(26)
(27)

Gambar 4.4, Pekerjaan Erection Tulangan

'# Pene%oran Beton pada uban Pondasi

Proses selanjutnya setelah proses pemasangan tulangan baja adalah pengecoran beton. Pekerjaan ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi, meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi bila pada tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan.

Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat.

$ir tanah yang memenuhi lubang pondasi menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tre$ie. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.

$lat  alat yang digunakan dalam proses pengecoran pondasi: ". Pipa tre$ie

(28)

%. 0orong

(. Penjepit pipa ! tre$ie pipe holder  ). Casing  baja silinder 

&angkah-langkah pekerjaan pengecoran:

a#  Setting  lat Pene%oran

Selesai lubang galian dibor, kemudian dilakukan persiapan alat-alat pengecoran. Pipa tre$ie dimasukkan perlahan ke dalam lubang galian dengan bantuan crane, segmen per segmen. Suatu segmen pipa masuk ke dalam galian, kemudian dijepit pada mulut lubang, kemudian segmen lainya diangkat dan disambungkan pada segmen yang dijepit tadi. Penjepit kemudian dilepas, setelah pipa tersambung dan dimasukkan kembali ke dalam galian. 2al yang sama dilakukan selanjutnya sampai pipa tre$ie masuk pada kedalaman yang diinginkan, dan pipa tre$ie kembali dijempi pada mulut galian agar tidak jatuh seluruhnya ke dalam galian. Selesai pipa tremi

dipasang, corong untuk pengecoran pun dipasang di atas pipa tre$ie. Posisi pipa harus diperhatikan agar pipa tre$ie berada pada posisi center  dari galian, hal ini agar distribusi campuran beton yang dicor dapat merata di semua bagain galian pondasi.

(29)

Gambar 4.4 Pemasangan Pipa 're$ie ke dalam alian Bor yang Siap 'icor 

b# Pene%oran

Beton untuk pondasi menggunakan ready $ix yang didatangkan dari PT. 2olcim !atching plant   balaraja. 0ampuran beton ini dirancang sedemikian rupa supaya +alaupun kandungan air tinggi,

namun tetap memiliki kekuatan yang tinggi. Ailai slump untuk beton pondasi ditentukan harus lebih dari "4 mm, hal ini membuat pekerjaan pengecoran beton menjadi lebih mudah. Tidak digunakan vi!rator  untuk pemadatan dalam proses pengecoran, karena beton dengan nilai slump "4 mm sangat encer sehingga proses pemadatannya tidak perlu menggunakan vi!rator .

Proses kerjanya pengecoran beton pondasi adalah sebagai berikut :

Saat pipa tre$ie sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor, ujung atas ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol 9dipegang# dan tidak jatuh, lalu corong beton dipasang dan pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap dilakuakan. Truk ready $ix siap untuk mendekat dan menuang beton segar pada corong yang telah dipasang.

*esulitan mulai terasa pada tahap ini, karena keahlian operator sangat menentukan keberhasilan dalam proses pengecoran dengan cara ini. 'ikatakan sulit karena pipa tre$ie tadi perlu untuk dicabut lagi. =adi jika beton yang dituang terlalu banyak maka untuk mencabut pipa yang

tertanam menjadi lebih susah, sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tre$ie, sedangkan beton  pada bagian ba+ah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi ataupun

tercampur dengan tanah, padahal proses itu semua kejadiannya di ba+ah, di dalam lobang yang tidak terlihat sama sekali. =adi pengalaman superisi atau operator yang mengangkat pipa tadi

(30)

memegang peran sangat penting. =ika pada tahap ini gagal, maka secara keseluruhan,  pelaksanaan pondasi juga gagal.

Saat beton yang di cor sudah semakin ke atas 9olumenya semakin banyak# maka pipa tre$ie harus mulai ditarik ke atas bagian pipa tre$ie yang basah dan kering 9gambar kanan#.

$danya pipa tre$ie tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan cairan !entonite. *arena Berat =enis beton lebih besar dari B= !entonite maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. 2al ini mengakibatkan cairan !entonite mulai terdorong ke dan mulai digantikan dengan beton segar tadi. Sementara beton terus dicor melalui pipa tre$ie, cairan !entonite dipompa menuju tangki  penampungan.

Proses pengecoran ini memerlukan suplai beton yang menerus, jika ada keterlambatan beberapa  jam dan terjadi setting  maka pipa tre$ie%nya bisa tertanam diba+ah dan tidak bisa dicabut,

sedangkan jika terburu-buru mencabut maka tiang beton bisa tidak menyambung. 2al ini membuat pelaksana hrus selalu memperhatikan bagian logistik ! pengadaan beton.

Pengerjaan pengecoran yang berlangsung dengan baik adalah jika beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Pemasangan tre$ie mensyaratkan bah+a selama pengecoran dan penarikan maka pipa tre$ie tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. *ondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur. Proses pengecoran telah selesai sampai tahap ini. Casing  kemudian dicabut kembali dari lubang  bor saat beton masih segar ! belum setting .

'escription 0ontent Silica Consign$ent  ">  &,S'  purchase ">4 Screen -"/ (@3 Split "/-%/ >4> 0ement Type (@4  Retarder  P-% @% '$$06M  "(/

(31)

-?ater 

"4%

9abel 4.'  #ix &esign Beton *elas B-%

Gambar 4.45 Pekerjaan Pengecoran Pondasi ". b. Pekerjaan  footing 

Pekerjaan Bored "ile selesai maka dilajutkan dengan pekerjaan ooting . Footing  merupakan struktur yang berfungsi untuk mengikat tiang-tiang menjadi satu kesatuan, dan memindahkan  beban kolom kepada tiang pondasi. Tidak semua titik pondasi pada proyek ini menggunakan  ooting . Sesuai dengan desainya, ooting  hanya terdapat pada a!ut$en yakni titik $" dan $%, sedangkan untuk titik pondasi lainnya akan dilangsungkan dengan kolom tanpa cap ! kepala  pondasi.

(32)

1# Pekerjaan Galian

Pekerjaan ooting  dia+ali dengan menggali lokasi sampai kedalaman tertentu sesuai gambar rencana. Pekerjaan penggalian di lokasi dilakukan dengan dengan alat !ackhoe. Folume  penggalian yang cukup besar membuat pengerjaan dengan !ackhoe lebih efisien. Pekerjaan

galian dia+ali dengan pengupasan existing  berupa perkerasan jalan. Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan tenaga manusia, dengan bantuan pahat besar dan palu. Setelah perkerasan aspal di permukaan pekerjaan ooting  dikupas, barulah pekerjaan galian dengan !ackhoe

(33)

Gambar 4.'0 Pekerjaan alian Footing , inGet : tiang baja yang dipancang guna melindungi jalur  lalulintas di sampingnya dari keruntuhan saat pekerjaan galian

una mencegah keruntuhan saat penggalian, tiang tiag kayu dan baja dipancang di pinggiran galian, sebab bila dibiarkan runtuh, akan mengganggu pekerjaan dan dapat membuat jalan  pengalih di sebelahnya rusak!ikut runtuh..

(34)

&antai kerja dibuat dengan tebal sekitar  cm, tujuan dibuatnya lantai kerja adalah agar beton struktur ooting  tidak bersinggungan langsung dengan tanah, sehingga kualitas dan kekuatan  beton tidak terganggu.

Gambar 4.'1 Pengecoran Pekerjaan &ean 0oncrete ! &antai *erja

3# Pembonkaran Beton Pondasi

Pembobokan beton dimaksudkan untuk mendapat besi stek dari pondasi untuk pengikatan struktural dengan ooting , beton pondasi dibobok sampai dasar galian ooting . Pembobokan ini  juga bertujan untuk membuang beton jelek pada pondasi !ored pile. Sistem pengecoran dengan  pipa tre$ie membuat beton bagian atas jelek, karena bercampur dengan lumpur dan air, oleh

(35)

Gambar 4.'2. Pekerjaan Bobokan Beton Pondasi

4# Pekerjaan Bekistin

Sesuatu yang unik dari bekisting ooting  adalah, panel plywood  ditahan oleh dinding tanah disekitarnya dengan dihubungkan dengan balok-balok kayu. Bekisting ooting  seperti ini,

seringkali disebut sistem or$ work  tradisional, dimana pada sistem ini, bekisting menggunakan kayu nantinya akan dibongkar kembali dan disusul dengan timbunan kembali.

Gambar 4.'3. Skema For$ Work  Tradisional pada Footing 

'# Pekerjaan Pembesian

Pembesian ooting  dilakukan di tempat ! on%site. Baja tulangan sebelumnya dipotong dengan  berbagai ukuran dan dibengkokkan sedemikian rupa di stockyard , sehingga membentuk bagian  per-bagian tulangan ooting  yang mudah dirakit, dan effisien. Pekerjaan pemotongan dan

 pembengkokan baja tulangan diperhitungkan sedemikian rupa, agar tidak banyak sisa potongan  baja yang terbuang begitu saja, dengan demikian akan meningkatkan cost eiciency.

Bagian-bagian tulangan tersebut kemudian diba+a ke lokasi pekerjaan untuk selanjutnya dirakit di tempat sesuai dengan gambar rencana. Bagian  bagian tulangan diikatkan satu sama lain sedemikian rupa menggunakan ka+at bendrat ataupun dengan dilas.

,# Pene%oran

Pengecoran ooting  dilakukan bertahap layer !y layer  atau per lapisan dengan ketebalan setiap lapisan sekitar / cm. Setiap layer dilakukan ibration! penggetaran, kemudian dilanjutkan  pengecoran selanjutnya. 2al ini ditujukan untuk menghindarai segregasi atau pemisahan

(36)

Gambar 4.'4 Pekerjaan Pembesian Footing  $"

. Pekerjaan > pper Structure

Pekerjaan ,pper Srtucture meliputi pekerjaan kolom, pekerajaan girder, dan pekerjaan pe lat, namun pada laporan ini, hanya akan dibahas mengenai pekerjaan kolom, karena selama ( bulan kerja praktek, proyek baru berjalan sampai pekerjaan kolom.

a. Pekerjaan "olom

*olom merupakan batang ertikal dari rangka 9frame# struktur yang memikul beban dari  jembatan, yang meneruskannya dari eleasi atas ke eleasi ba+ah hingga akhirnya sampai

ketanah melalui pondasi. Peran kolom sangat penting dalam konstruksi jembatan, maka  pekerjaan kolom juga harus dilakukan dengan hati-hati.

Terdapat % jenis kolom dalam proyek ini, yakni kolom beton bertulang, dan kolom komposit. 'engan jumlah masing-masing kolom:

• 0 column : ") column

• 0omposit 0olumn : % column 9P), P#

Pekerjaan kolom meliputi:

1# ;re%tion tulanan

Tulangan kolom didatangkan dari fabrikasi di stockyard , kemudian dipasangkan pada lokasi kolom dengan menyambungkanya pada oerstek pondasi. Penyambungan ini dilakukan dengan dilas.

(37)

Pekerjaan bekisting pada proyek ini dilaksanakan oleh subkontraktor PT.iGky, dimana

digunakan bekisting pabrikan yang dapat digunakan berulang-ulang. Bekisting kolom terdiri dari % panel yang dapat disatukan sehingga membentuk kolom dan kemudian disanggah dengan  penyokong dan pengatur ertikal. Pengatur ertikal ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga

kolom berdiri dengan tegak.

9a# Penyokong ertikal

9b# 'ua panel bekisting

Gambar 4.'' Bagian-bagian bekisting

Bagian permukaan dalam panel-panel sebelumnya dilumuri dengan pelumas bekisitng, agar  beton yang mengeras nantinya tidak menempel pada beskisting, dan bekisting dapat dibuka

Gambar

Gambar 4.32  Pekerjaan Setting Out 
Gambar 4.33  Pembersihan dan *upasan Existing 
Gambar 4.34  Breakdown Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian meliputi antara lain :
Gambar 4.3' Pekerjaan Pemasangan Spiral
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dinding penahan tanah (Retaining wall) adalah suatu bangunan yang dibangun untuk mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun di tempat di

Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi tanah dengan permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja dan

(telah dijelaskan item pekerjaan Galian Tanah Diangkut pada pekerjaan Tanah) Untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan galian maka dibuatkan patok-patok sebagai

memakai dinding penahan Diaphragm Wall untuk struktur bawahnya, karena kedalaman galian crane grab dapat divariasikan sesuai dengan beban dan tekanan tanah dari sampingnya

Satuan Pekerjaan Galian (Dinding Penahan Tanah) serta Perhitungan Produktivitas Alat Tahap I dan II. Perhitungan Volume Pekerjaan dan Analisa

Tanah hasil galian akan dipadatkan kembali menjadi tanggul setelah pekerjaan galian dan pasangan batu selesai dilakukan, tanah yang telah ditumbuk oleh

Urugan Kembali Galian Urugan tanah dilaksanakan setelah pemasangan batu saluran selesai dan telah di setujui oleh direksi teknis, urugan tanah dilaksanakan dari dasar galian sampai

Galian Tanah Biasa Setelah pemasangan bouwplank selesai serta telah mendapat persetujuan dari direksi maupun pengawas maka akan melakukan pekerjaan galian pondasi pekerjaan Pondasi