• Tidak ada hasil yang ditemukan

POA Program Diare 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POA Program Diare 2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PLAN OF ACTION

( P O A )

PROGRAM P2 DIARE

Disusun Oleh :

Nama

: M. Nur Hidayat,AMK

NIP

: 19840320 200903 1 008

PUSKESMAS TUNJUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di Dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare sebagian kematian tersebut terjadi di Negara berkembang (Parashar, 2003)

Hasil survey subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk. Kematian diare pada balita 75,3 per 100.0000 balita dan semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001).Diare merupakan penyebab kematian no 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare asebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi postneonatal(31,4%) dan anak balita (25,2%) (Hasil Riskesdas).

Sedangkanl cakupan pelayanan penderita diare di puskesmas tunjung tahun 2014 sebesar 929 orang (88,14%) bahwa cakupan pelayanan diare masih kurang dari target 100 persen. Hal ini kemungkinan bisa disebabkan masyarakat sudah biasa mengobati diare sendiri di rumah, pelayanan kurang memuaskan, laporan tidak lengkap baik dari petugas maupun kader, dan jangkauan sarana kesehatan terlalu luas sehingga tidak menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas tunjung.

1.2 TUJUAN 1.2.1 Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait.

1.2.2 Khusus

1. Tercapainya penurunan angka kesakitan 2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar

3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat. 4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat

melalui promosi kesehatan, kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat di cegah.

5. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di wilayah kerja puskesmas Tunjung yang meliputi target,kebutuhan logistic dan pengelolaannya.

BAB II ANALISA SITUASI 2.1 Gambaran Umum

(3)

2.1.1 Letak geografis

Puskesmas tunjung terletak di kaki gunung lamongan yang sebagian wilayahnya merupakan dataran tinggi. Adapun batas wilayah puskesmas tunjung sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kabupaten Probolinggo

2. Sebelah Timur : Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. 3. Sebelah Barat : Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung 4. Sebelah Selatan : Kecamatan jatiroto

Wilayah kerja puskesmas tunjung terdiri dari 4 (empat) desa yaitu meliputi : 1. Desa Ranulogong,

2. Desa Gedangmas, 3. Desa Tunjung dan 4. Desa Kalipenggung. 2.1.2 Data Demografi

1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin

Tabel 1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012

No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

n % n % n % 1. Tunjung 2439 19.95 2578 20.31 5017 20.1 2. Kalipenggung 4590 37.54 4755 37.47 9345 37.5 3. Gedangmas 2961 24.22 3101 24.43 6062 24.3 4. Ranulogong 2236 18.29 2257 17.79 4493 18.1 Jumlah 12226 100 12691 100 24917 100

Data Sekunder: Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012

2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan

Tabel 2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi

(n) Persentase (%) 1. Petani 4155 46.39 2. Buruh Tani 4765 53.20 3. Penggalian/Pertambangan 23 0.25 4. Industri 14 0.16 Jumlah 8957 100

Data Sekunder : Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012

3. Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 3. Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014

No. PendidikanJenis Frekuensi (n)

Persentase (%)

(4)

1. Tidak sekolah - -2. SD - -3. SLTP - -4. SLTA - -No. Jenis Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%) 5. Akademi - -6. D3 - -7. S1 - -8. S2 - -9. S3 - -Jumlah -

(Data tidak tersedia)

4. Distribusi Penduduk menurut Agama

Tabel 4. Distribusi Penduduk menurut Agama di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012

No. Jenis Agama Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Islam 24854 100 2. Kristen 0 0 3. Katolik 0 0 4. Budha 0 0 5. Hindu 0 0 6. Lain-lain 0 0 Jumlah 24854 100

Data Sekunder : Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012

5. Distribusi Penduduk menurut Umur

Tabel 5. Distribusi Penduduk menurut Umur di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014

No. Umur (tahun) Frekuensi (n) Persentase (%) 1. 0 – 5 - -2. 6 – 9 - -3. 10–16 - -4. 17 -

(5)

-No. Umur (tahun) Frekuensi (n) Persentase (%) 5. 18–25 - -6. 26–40 - -7. 41–59 - -8. > 60 - -Jumlah -

(Data tidak tersedia) 6. Data Sumber Daya

2.6.1 Ketenagaan

Tabel 6 .Tenaga Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014

No. Jenis Ketenagaan Yang Ada Kekurangan Status Kepegawaian Ketr. 1. Dokter Umum 2 - PNS 2. Dokter Gigi 1 - PNS 3. Sarjana Kesh. Masy. 1 - PNS 4. D3 -a. Akper 3 - PNS b. Akbid 6 - PNS c. Akademi Gizi 0 1 -d. Lain-lain 0 - -5. Bidan 0 - -6. Sarjana Keperawatan 0 - -7. Perawat (SPK) 0 - -8. Perawat Gigi 0 - -9. Sanitarian 1 - PNS 10. SPAG 0 - -11. Tenaga Laborat 0 1 -12. Pengelola Obat 0 1 -13. Lain-lain 0 - -Jumlah 14 -

-Data Primer: Ketenagaan Puskesmas Tunjung 2014 2.6.2 Peralatan

Tabel 7. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. Jenis sarana/prasarana Jumlah

Kondisi Baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat I Sarana Kesehatan Puskesmas Pembantu 1 - √ Polindes/ Poskesdes 3 √

Rumah Dinas Dokter 1 √

Rumah Dinas Perawat 1 √

(6)

-Ambulance 1 √ Sepeda Motor 3 √ II Sarana Penunjang Komputer 3 √ Mesin Tik -Telepon 2 √ Mesin Faximile 1 √ AC 1 √ Printer 2 √ Pompa Air 1 √

Sumber Data :Data Primer, 2014

2.6.3 Sumber pembiayaan

Tabel 8. Sumber Pembiayaan Puskesmas Tunjung Tahun 2014

No. Sumber Biaya Jumlah

1. DOP 76.144.000 2. BOK 81.000.000 3. JAMKESMAS -4. JAMPERSAL -5. ASKES -6. Lainnya (sebutkan)

Sumber Data :Data Primer, 2014

2.6.4 Sarana dan prasarana

a) Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tabel 9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tunjung Tahun 2014

No. Kelurahan/Desa

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pustu Polindes (dr./Bd/BP Swasta)Lain-lain

1. Tunjung 0 0 2

2. Kalipenggung 0 1 2

3. Gedangmas 0 1 3

4. Ranulogong 0 1 1

Jumlah 0 3 8

Sumber Data :Data Primer, 2014 b) Keadaan Sarana Prasarana

Tabel 10. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. Jenis sarana/prasarana Jumlah

Kondisi

(7)

I Sarana Kesehatan

Puskesmas Pembantu 1 √

Polindes/ Poskesdes 4 √

Rumah Dinas Dokter 1 √

Rumah Dinas Perawat 1 Rumah Dinas Bidan 0 Puskesmas Keliling Roda 4 1

Ambulance 1 √ Sepeda Motor 3 II Sarana Penunjang Komputer 5 √ Mesin Tik 0 Telepon 1 √ Mesin Faximile 1 √

(8)

2.6.5 Data Peran Serta Masyarakat

Tabel 11 Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2008

No. Kelurahan/Desa PosyanduJumlah DilatihJumlah KaderAktif % DilatihDukun BayiAktif % DilatihTokoh MasyarakatAktif % Ketr.

1. Tunjung 7 21 21 100 4 4 100 - -

-2. Ranulogong 6 18 18 100 4 4 100 - -

-3. Gedangmas 7 21 21 100 4 4 100 - -

-4. Kalipenggung 15 45 45 100 4 4 100 - -

-Jumlah 35 105 105 100 16 16 100 - -

-(Data tidak lengkap)

Sumber Data : Data Primer, 2014

2.6.6 Data Sarana Pendidikan dan Pelatihan

Tabel 12. Sarana Pendidikan dan Pelatihan di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014 Jenis

Pendidikan

Jumlah sekolah

Jumlah

siswa Jumlah Sekolah UKS

Kader UKHS Guru UKS Keterangan TK 10 SD/MI 20 2428 SMP/ MTS 4 981 SLTA/ MA 2 311 Pontren 8 Lainnya TOTAL (Data tidak lengkap)

(9)

2.6.7 Data Sasaran Program Kesehatan

Tabel 13 Sasaran Program Kesehatan Puskesmas Tunjung Tahun 2014

NO N A M AD E S A P D D K 6 – 11 BL 0 1-4 0 – 1 0 – 2 0 – 4 5 – 6 7 -1 2 1 3-15 1 6-19 1 0 – 19 WUS B U M IL B U M IL R IS T I B U T E K I IB U N IF A S U S IL A > 6 0 T A H U N BAY I VIT. A BA Y I A N A K B A W A H D U A T A H U N B A W A H T IG A T A H U N B A W A H L IM A T A H U N P R A S E K O L A H SD S LT P S LT A R E M A JA P U T R I 10-49 15-39 15-49 T A H U N KIA PNM BKKBN 1 Tunjung 4382 64 272 194 337 137 397 73 15 70 70 2 Gedangmas 5482 80 341 244 421 172 496 91 18 87 87 3 Ranulogong 4236 62 264 188 325 133 383 70 14 67 67 4 Kalipenggung 8469 124 527 376 651 266 767 141 28 134 134 J U M L A H 330 1404 690 1734 708 2043 375 75 358 358

(10)

2.6.8 Data Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar a. Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja

Tabel 14 Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jml

Rumah Seluruhnya

Jml Rumah

Diperiksa Diperiksa% Jml RumahSehat % RumahSehat

Jml Rumah Disurvei

ABJ

6724 2893 43.02 2543 87.9 2543

Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013 b. Akses Air Bersih Penduduk

Tabel 15 Akses Air Bersih Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jml

KK

Keluarga

Diperiksa Akses Air Bersih % Akses Air Bersih

Jml % L ed en g S P T SGL P A H Kem as an L ai n Jml L ed en g S P T SGL P A H Kem as an L ai n Jml 7043 3212 45.6 56 11 1142 0 0 5624 6833 100 1 0 0 100 0 0 97 97

Data Sekunder: Profil Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2008

c. Kepemilikan Jamban Penduduk

Tabel 16 Kepemilikan Jamban Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jml KK Jamban KK Memiliki KK Diperiksa Sehat % KK Memiliki % Sehat 7043 2326 4607 1935 40.54 67.77

Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013

d. Kepemilikan Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah Penduduk

Tabel 17 Kepemilikan Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013

(11)

Jml KK Diperiksa Jml KK Memilik i Jml Sehat % KK Memiliki % Sehat Jml KK Diperiksa Jml KK Memiliki Jml Sehat % KK Memilik i % Sehat 704 4736 600 67.2 12.67 490 3552 387 50.4 14

Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013

e. H. Data Institusi Umum serta Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)

1) Data Institusi Umum

Tabel 18 Institusi Umum Yang Dibina Kesehatan Lingkungannya di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013

No. Jenis Institusi Jumlah Dibina % Dibina

1. 2. 3. 4. 5. Sarana kesehatan Sarana pendidikan Sarana ibadah Perkantoran Sarana lain 5 26 34 6 5 26 34 6 100% 100% 100% 100% Jumlah 71 71 100%

Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013

2) Data Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan

Tabel 19 TUPM Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013

No. Jenis Sarana Jumlah Jumlah

Diperiksa Sehat % Sehat 1. 2. 3. 4. Hotel Restoran/ R. Makan Pasar TUPM lain 30 30 23 76.67 Jumlah 30 30 23 76.67

(12)

2.2 GAMBARAN KHUSUS

1. Target Penemuan Penemuan Penderita Diare

Berdasarkan data sensus penduduk bila jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas tunjung tahun 2014 sebanyak 24.917 orang, maka dapat dihitung sebagai berikut :

Jadi Target penemuan penderita diare di puskesmas Tunjung pada tahun 2014 adalah 966 orang.

2. Cakupan Pelayanan

Tabel 20. Rekapitulasi kasus diare berdasarkan derajat dehidrasi di Puskesmas Tunjung tahun 2014

NO BULAN JUMLAH KASUS JUMLAH

T D D R / S D B 1 JANUARI 69 8 1 78 2 PEBRUARI 73 7 0 80 3 MARET 73 14 3 90 4 APRIL 51 9 0 60 5 MEI 81 8 0 89 6 JUNI 76 10 1 87 7 JULI 96 13 1 110 8 AGUSTUS 64 13 0 77 9 SEPTEMBER 88 5 1 94 10 OKTOBER 52 14 0 66 11 NOPEMBER 32 12 1 45 12 DESEMBER 40 13 0 53 JUMLAH 795 126 8 929

Sumber : Laporan bulanan P2 Diare tahun2014

Berdasarkan rekapitulasi data diatas jumlah penderita diare yang dilayani di puskesmas tunjung pada tahun 2014 sebanyak 929 orang..Maka besar cakupan pelayanan :

Maka cakupan pelayanan yang dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 96,17 persen Target penemuan penderita diare = 10% 423/1000 x 22835 = 966 orang

(13)

3. Kualitas Pelayanan

a. Angka penggunaan oralit

Jumlah penderita diare yang diberi oralit Jumlah penderita diare yang dilayani = 795/929 x 100 %

= 85,57 %

b. Angka penggunaan infuse

Jumlah penderita yang diberi infus Jumlah penderita diare yang dilayani = 8/929 x 100%

= 0,86 % 4. Angka Kematian

Jumlah penderita diare yang meninggal Jumlah penderita diare saat KLB

0 / 0 x 100% = 0 %

5. Proporsi penderita diare berdasarkan derajat dehidrasi

Proporsi penderita diare tanpa dehidrasi

Jumlah penderita diare tanpa dehidrasi Jumlah penderita diare yang dilayani 792 / 929 x 100% = 85,25 % X 100 % = = X 100 % X 100 % = CFR = X 100 % = =

(14)

Proporsi penderita diare dengan dehidrasi ringan – sedang

Jumlah penderita diare dengan dehidrasi ringan - sedang Jumlah penderita diare yang dilayani

126 / 929 x 100% = 13,56 %

Proporsi penderita diare dengan dehidrasi berat

Jumlah penderita diare dengan dehidrasi berat Jumlah penderita diare yang dilayani 8 / 929 x 100% = 0,86%

6. Proporsi penderita diberi oralit Jumlah penderita diare yang diberi oralit Jumlah penderita diare yang dilayani 795/ 929 x 100% = 85,57

7. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc Jumlah penderita diare balita yang diberi tablet zink Jumlah penderita diare balita

461 /461x 100% = 100% = = X 100 % X 100 % = = = X 100 % = = X 100 % =

(15)

Gamabar.1 Grafik kasus diare di puskesmas Tunjung tahun 2014

Gambar 2 Distribusi penderita diare berdasarkan usia

BAB III KEBIJAKAN

(16)

A. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2012.

B. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014.

C. Standart Pelayanan Minimum Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009. (Kepmenkes No. 828/SK/MENKES/X/2008 tentang Juknis SPM)

D. Pedoman Pelaksanaan JAMKESMAS Depertemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007.

E. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2014.

F. Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Lumajang No. 050/1662/427.43/2004 Tanggal 25 Oktober 2004 tentang Penunjukkan Puskesmas sebagai Pelaksana Penggunaan Software Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Tahun 2005.

G. Alokasi Anggaran Tahun 2014 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk Puskesmas Tunjung.

H. Alokasi Anggaran per Program (Kebijakan Puskesmas Tunjung Tahun 2014).

I. Permendagri No 59 Th. 2007 tentang Perubahan atas Permendagri No 13 Th 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah.

J. Profil Puskesmas Tunjung Tahun 2013

K. Data BPS/Kecamatan Randuagung Tahun 2012

(17)

BAB IV

PERUMUSAN MASALAH

4.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat pencapaian target SPM dan non SPM Puskesmas Tunjung selama tahun 2014. Program yang target pencapaiannya rendah (di bawah target) diasumsikan bahwa program tersebut bermasalah dan perlu diselesaikan atau ditingkatkan pencapaiannya.

Tabel 24 Masalah yang Dihadapi di Puskesmas Tunjung berdasarkan Pencapaian Target SPM dan Non SPM Tahun 2014

Program No. Masalah Kesenjangan

P2 Diare 1. Rendahnya cakupan pelayanan diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen pada tahun 2014

Penemuan penderita diare sebanyak 929 dari target 1054 penderita

2. Kurangnya pemahaman petugas tentang MTBS 3. Kurangnya stok logistic obat

dan cairan

4.2 Prioritas Masalah

Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan beberapa masalah yang akan dicari pemecahan masalahnya. Pemprioritasan masalah dilakukan karena sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Adapun metode yang digunakan untuk memprioritaskan masalah adalah metode Pair Comparison dengan faktor pembanding USG, antara satu masalah dengan masalah lainnya dibandingkan satu persatu. Misalnya: (masalah A :

(18)

masalah B); (masalah A : masalah C); (masalah B : masalah C). Dalam metode ini, digunakan tiga pertanyaan pokok untuk mengidentifikasi masalah mana yang menjadi prioritas, yaitu:

1. Urgency. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah

sampai ke tingkat keputusan dan tersusunnya rencana tindakan serta berapa banyak waktu yang tersedia bagi manajemen untuk dapat melaksanakan proses pemecahan masalah ini.

2. Seriousness. Seberapa besar pengaruh negatif sebuah masalah terhadap

komponen-komponen lain dari system organisasi, yang diperkirakan akan mengganggu kinerja Puskesmas. Misalnya: pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan masyarakat, serta pengaruhnya terhadap motivasi nakes.

3. Growth. Seberapa kompleks sebuah masalah, sehingga besar kemungkinan adanya

keterkaitan dengan kepentingan banyak orang di banyak tempat, terutama bila dilihat dari variabel (4W + 1H)-nya, akan menumbuhkan masalah-masalah baru yang lebih rumit dan lebih sulit diselesaikan.

Penentuan masalah terpilih dalam setiap perbandingan diputuskan melalui kesepakatan bersama di antara petugas Puskesmas yang hadir, kemudian dijumlahkan. Jumlah pilihan terbanyak itulah yang menjadi masalah prioritas dengan keterwakilan program.

Berdasarkan diskusi Pair Comparison, masalah yang terpilih menjadi prioritas adalah :

(19)

Tabel 25 Prioritas Masalah P2 Diare di Puskesmas Tunjung Tahun 2015

Program No. Masalah Kesenjangan

P2 ISP Diare 1. Rendahnya cakupan pelayanan diare sebesar 88,14% dari target 100% di wilayah Puskesmas Tunjung tahun 2014

Pencapaian kegiatan tahun 2014 sebanyak 929 penderita dari target 1054 penderita

4.2 4.2 4.2 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah

. Untuk mencari pemecahan masalah, semua peserta diskusi mengemukakan ide untuk penyelesaian akar masalah dan ide-ide yang terkumpul didiskusikan lagi tentang kemungkinannya untuk dipilih dan dibuat rencana pelaksanaan kegiatannya.

Berdasarkan fishbone yang telah dibuat, akar penyebab dari masing-masing masalah dan alternatif pemecahan masalah yang dapat diterapkan sebagai berikut :

1. Rendahnya cakupan pelayanan diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen di puskesmas tunjung tahun 2014. Berikut ini adalah tabel akar masalah.

Tabel 26 Akar masalah

No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1 Kurangnya pemahaman petugas tentang MTBS

1. Pelatihan/Refresing tentang tatalaksana MTBS

2 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare

1. Melaksanakan penyuluhan kesehatan di setiap kegiatan seperti di posyandu, PSN, sekolah, dan Ponpes

3 Kurangnya ketersediaan logistik obat dan cairan

1. Penyediaan dan distribusi obat yang cukup

4 Kerjasama dengan lintas program/sektor kurang efektif

1. Saling mengirim informasi / laporan setiap minggu via sms

(20)

4.4 Prioritas Pemecahan Masalah

Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah dari tiap akar penyebab masalah, maka proses selanjutnya adalah menentukan prioritas pemecahan masalah. Metode yang dilakukan untuk prioritas pemecahan masalah adalah metode penyusunan skala prioritas untuk menilai dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang layak atau fisible (Matriks Prioritas).

Matrik Prioritas secara teknis langkah melakukan prioritas pemecahan masalah, sama dengan melakukan prioritas masalah dan penyebab masalah. Namun yang berbeda adalah kriteria yang digunakan dalam matriks. Kriteria yang mungkin dapat digunakan dalam memilih alternatif pemecahan masalah adalah:

1. Efektivitas, tingkat ketepatgunaan alternatif pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah.

2. Efisiensi, tingkat penggunaan dana dalam penyelesaian masalah.

3. Technical feasibility, tingkat kelayakan pelaksanaan alternatif pemecahan masalah. (Paul dalam Yuwono, 2008)

Pemberian bobot pada masing-masing alternatif pemecahan masalah disesuaikan dengan kriteria:

a) Kriteria efektivitas:

(21)

2  pemecahan masalah tidak efektif untuk dilaksanakan 3  pemecahan masalah cukup efektif untuk dilaksanakan 4  pemecahan masalah efektif untuk dilaksanakan

5  pemecahan masalah sangat efektif untuk dilaksanakan b) Kriteria efisiensi:

1  pemecahan masalah sangat tidak efisien untuk dilaksanakan 2  pemecahan masalah tidak efisien untuk dilaksanakan 3  pemecahan masalah cukup efisien untuk dilaksanakan 4  pemecahan masalah efisien untuk dilaksanakan

5  pemecahan masalah sangat efisien untuk dilaksanakan c) Kriteria Technical feasibility:

1  pemecahan masalah sangat tidak layak untuk dilakukan 2  pemecahan masalah tidak layak untuk dilakukan 3  pemecahan masalah cukup layak untuk dilakukan 4  pemecahan masalah layak untuk dilakukan

5  pemecahan masalah sangat layak untuk dilakukan

1. Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare sebesar 91,08 persen

Dari hasil skoring yang telah dilaksanakan, didapatkan pemecahan masalah terpilih yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare. Berikut ini adalah prioritas pemecahan masalah yang terpilih yaitu:

1. Refresing tentang penyakit diare dan pelatihan MTBS; 2. Melaksanakan penyuluhan di setiap kegiatan

(22)

3. Penyediaan dan dstribusi logistik obat yang cukup; 4. Melakukan survei dan kunjungan lapangan 5. Mengirim laporan mingguan dan bulanan

BAB V TUJUAN

A. Tujuan Umum Program

Meningkatkan cakupan pelayanan penyakit diare di wilayah kerja puskesmas tunjung B. Tujuan Khusus Program

(23)

1. Mengadakan refresing tentang penyakit diare kepada kader 2. Melakukan pelatihan tentang MTBS kepada petugas; 3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan di setiap kegiatan; 4. Melaksanakan survei/ kunjungan lapangan;

5. Menyediakan logistik obat dan distribusi yang cukup;

(24)

BAB VI

PRIORITAS KEGIATAN

Prioritas kegiatan dilakukan setelah prioritas pemecahan masalah ditemukan. Pemilihan prioritas ini dilakukan dengan cara memunculkan kegiatan yang sesuai dengan prioritas pemecahan masalah yang ada. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah terpilih sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal. Berikut ini adalah prioritas kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan.

1. Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen

Tabel 29 Prioritas Kegiatan pelayanan penyakit diare tahun 2014

No Pemecahan MasalahPrioritas Alternatif Prioritas Kegiatan 1. Melakukan pelatihan

tentang diare

1. Refresing tentang penyakit diare pada kader

2. Pelatihan MTBS pada petugas (dokter,perawat,bidan)

2. Melengkapi sarana dan prasarana

1. Pengusulan logistik cairan obat yang cukup

2. Distribusi obat yang memadai 3. Melakukan penyuluhan Melaksanakan penyuluhan di setiap

kegiatan seperti di Posyandu,sarkes, sekolah dll

4. Melakukan survei dan kunjungan lapangan

1. Melaksanakan survei SKD

2. Melakukan kunjungan lapangan ke setiap desa

5. Saling mengirim informasi dan jadwal kegiatan

Mengirim laporan mingguan dan bulanan tepat waktu

(25)

BAB VII

INDIKATOR KINERJA

A. Indikator kinerja kegiatan untuk pencapaian cakupan pelayanan penyakit diare Tabel berikut merupakan penjabaran indikator kinerja untuk penyelesaian masalah di Puskesmas Tunjung Tahun 2013:

Tabel 31 Indikator kinerja kegiatan untuk penyelesaian masalah kematian 2 (dua) ibu hamil No. Prioritas Kegiatan Indikator Kinerja

1. Refresing tentang penyakit diare pada kader

pelatihan MTBS bagi petugas

100% semua kader mengetahui tentang penyakit diare

100% semua petugas mengerti dan memahami tentang MTBS 2. Pengusulan logistik obat-obatan dan

cairan yang dibutuhkan

Tersedia logistik obat yang memadai dan distribusi yang cukup

3. Melaksanakan penyuluhan di setiap kegiatan, baik di Posyandu,sekolah dll

Kegiatan terlaksana sesuai jadwal

4. Melaksanakan survei & kunjungan lapangan

Kegiatan terlaksana sesuai jadwal

5. Mengirim laporan mingguan Mengirim laporan bulanan

52 laporan 12 laporan

(26)

BIAYA DAN ANGGARAN

Sumber anggaran

Sumber anggaran kegiatan program dapat berasal dari : - DOP (Dana Operasional Puskesmas )

- BOK (Bantuan Operasional Kegiatan) - Swadana dari petugas sendiri

BAB IX PENUTUP

Cakupan pelayanan diare di Puskesmas Tunjung tahun 2014 masih kurang dari target hal ini mungkin dapat disebabkan karena masyarakat telah mampu mengobati penyakit diare itu

(27)

sendiri, keterbatasan jangkauan pelayanan akibat luasnya wilayah yang dilayani, kurang lengkapnya laporan dan umpan balik dari petugas maupun masyarakat itu sendiri.

Kami menyadari bahwa didalam pelayanan maupun penulisan masih terdapat kekurangan.Maka kami butuh saran dan kritik membangun dari pembaca dan rekan-rekan sekalian sehingga ke depan dapat lebih baik.

Gambar

Tabel 2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di wilayah kerja     Puskesmas Tunjung Tahun  2012
Tabel 4. Distribusi Penduduk menurut Agama di wilayah kerja                  Puskesmas Tunjung Tahun 2012
Tabel 6 .Tenaga Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014
Tabel 10. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. Jenis sarana/prasarana Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada bahasan ini peserta diklat diajak untuk mempelajari dan mempraktikkan 3 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1, mempelajari bagaimana cara menghitung bahan dasar

Dalam metode ini setiap barang yang dibeli diberi tanda khusus pada kemasan barang yang bersangkutan (dapat berupa kartu atau label) yang berisi informasi antara lain

Kebijakan penyelenggaraan uji kompetensi ini sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 61 ayat 1,2 dan 3 tentang

Dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan bentuk pendampingan pastoral bagi keluarga yang sedang berduka akibat kematian yang selama ini diterapkan di GPIB Marga Mulya

Penyusun menyadari bahwa permasalahan Pembangunan Jemaat (PJ) GKJ Gondokusuman Yogyakarta begitu luas, oleh karenanya penyusun akan membatasi permasalahan dengan penekanan

Dalam pengamatan laju dekomposisi, sebanyak 30 gram (berat basah) sampel tiap jenis lamun dimasukkan ke dalam kantong berukuran 30 x 30 cm 2 yang terbuat dari waring dengan

Tujuan yang ingin dicapai adalah pendapatan maksimum nelayan, pemenuhan permintaan ikan (ekspor dan konsumsi ikan domestik), penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan potensi sumberdaya

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Hedonic Shopping Value dan Impulse Buying (Survei Pada Konsumen Hypermart Malang Town Square).. Jurnal Administrasi