63 BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D
DI RT 08/RW VIII KELURAHAN SAMBIROTO
A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2010 a.Nama kepala keluarga : Tn. D
b.Umur : 50 tahun
c.Alamat : Jalan Kencur III RT 08/RW VIII d.Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
e.Pendidikan Kepala Keluarga : SD
f. Komposisi : No Nama Anggota Keluarga JK Hubungan dengan KK u m u r Pendidikan Pekerja an Imunisasi Ket B C G DPT Polio c a m p a k Hepatitis 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Tn. D L Kepala keluarga 60 SD buruh Lupa 2 Ny. S P Istri 54 Tidak
sekolah Ibu rumah tangga Lupa 3 Tn. S L Anak ke 2 23 STM Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Tn. P L Anak ke 3 22 SMA Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
64 g. Genogram
Keterangan : : laki-laki : perempuan
: hubungan dengan keluarga : nikah
: tinggal serumah : klien
: Sudah meninggal h. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. D termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari suami, istri dan 2 orang anak kandung yang tinggal serumah.
65 i. Suku Bangsa
Semua anggota keluarga bersuku bangsa jawa, dan bahasa yang digunakan untuk berkomuniksi sehari-hari adalah bahasa jawa. j. Agama
Semua anggota keluarga beragama islam dan mereka selalu taat beribadah menjalankan perintah Allah SWT, dengan menjalankan sholat 5 waktu.Tn. D dan Ny. S aktif dalam pengajian yang ada di lingkungan rumahnya setiap satu minggu sekali.
k. Status Sosial ekonomi keluarga
Tn. D adalah seorang buruh yang penghasilannya tidak tetap, sedangkan Ny. S sebagai buruh cuci di rumah tetangga dimana penghasilannya tidak menentu. Kedua anaknya Tn. S dan Tn. P bekerja sebagai pegawai swasta kadang - kadang kedua anaknya membantu untuk kehidupan sehari-hari dan untuk membayar kontrakan.
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. D mengatakan tidak mempunyai agenda khusus untuk berekreasi bersama keluarga. Aktivitas rekreasi/hiburan yang dilakukan hanya menonton TV.
66 2. Riwayat Tahap Perkembangan
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. D berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa (pelepasan). Adapun tugas-tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar 2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. D mengatakan belum bisa memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarga karena pengetahuan tentang kesehatan sangat kurang sekali dan terbukti ada anggota keluarga yang menderita TBC
c. Riwayat Keluarga saat ini
1) Tn. D mengatakan dulu pernah di rawat di rumah sakit akibat terjatuh pada saat mengembala hewan ternaknya,dan hampir 1 tahun mengalami batuk namun belum pernah diperiksakan ke pelayanan kesehatan.
2) Ny. S mengatakan menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.
3) Tn. S menyatakan tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat dirumah sakit.
67 4) Tn. P menyatakan tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan
untuk dirawat dirumah sakit. d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari data yang didapat dalam keluarga Tn. D tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat TBC.
3. Data Lingkungan a. Karakteristik Rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditempati keluarga Tn. D adalah kontrak sejak 11 tahun yang lalu. Jenis bangunan permanen atap terbuat dari genting, lantai diplester sehingga lembab. Terdapat jendela pada kamar dan ruang tamu yang jarang dibuka sehingga menyebabkan sirkulasi udara tidak ada dan gelap. Pencahayaan rumah Tn. D kurang dimana tidak ada genting kaca yang dapat memantulkan cahaya sinar matahari kedalam rumah. Tn. D mengatakan jarang sekali kasurnya dijemur. Terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu menyatu dengan ruang tamu, dapur menyatu dengan ruang makan. Pembuangan air limbah lancar, kondisi air bening namun tidak bisa diminum. Sumber air minum dari air PAM, sampah dibuang ditempat sampah yang terdapat didepan rumah.
68 Denah Rumah S U Keterangan: A. Kamar Tidur
B. Dapur dan ruang makan C. Kamar mandi
D. Kamar Tidur
E. Ruang tamu & Ruang tamu
b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas tempat tinggal
Hubungan keluarga dengan tetangga baik, tetangga klien yang ada disekitar rumah klien ramah-ramah. Keluarga tinggal diwilayah padat penduduk sehingga jarak rumah satu dengan rumah yang lain berdekatan. Mayoritas penduduk yang tinggal diwilayah ini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Warga memiliki tradisi
B
A C
69 mengadakan pengajian dan arisan. Pengajian dan arisan ini berlangsung dirumah masing-masing warga secar bergantian. Warga juga berkomitmen apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap lebih dari 24 jam diharapakan lapor ke RT dan RW setempat. Pusat pelayanan kesehatan terdekat berupa puskesmas pembantu atau sering disebut PUSTU.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. D menempati rumah kontrakannya sejak 11 tahun yang lalu, sejak berumah tangga dengan Ny. S sampai dengan sekarang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan mayarakat
Tn. D dan Ny. S aktif dalam mengikuti pengajian yang ada dilingkungan rumahnya. Tn. S dan Tn. P sering berkumpul dengan teman-temanya, namun mereka berdua kurang aktif dalam kegiatan remaja yang ada dilingkungannya.
e. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. D apabila ada suatu masalah biasanya diselesaikan dengan musyawarah dengan anggota keluarga yang lain. Keluarga klien memliliki fasilitas yang ada dirumah meliputi, sarana MCK, tempat tidur, sumber air, motor sebagai sarana transportasi. Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.
70 4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Dalam keluarga Tn. D pola komunikasi yang digunakan setiap hari-harinya oleh keluarga adalah komunikasi terbuka dengan menggunakan bahasa jawa. Keluarga Tn. D selalu membiasakan setiap anggota keluarga bebas menyampaikan pendapat, keluhan, masukan, meskipun berupa kritikan atau saran. Setiap anggota keluarga dapat menyampaikan permasalahannya. Anggota keluarga bertemu setiap hari sehingga dapat berkomunikasi setiap hari. b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. D dalam mengambil suatu keputusan adalah dari hasil musyawarah bersama anggota keluarga yang lain.
c. Struktur peran 1) Tn. D
Peran formal : Tn. D hanya berperan sebagai anggota masyarakat
Peran informal : Tn. D berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah dan pencari nafkah.
2) Ny. S
Peran formal : Ny. S masih aktif dalam kegiatan anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggalnya seperti arisan dan pengajian.
71 Peran informal : Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga, istri.
3) Tn. S
Peran formal : Tn. S tidak aktif dalam perkumpulan di kegiatan masyarakat, Tn. S hanya berperan sebagai anggota masyarakat.
Peran informal : Tn. S berperan sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, sebagai anak dan kakak.
4) Tn. P
Peran formal : Tn. P tidak aktif dalam perkumpulan di kegiatan masyarakat, Tn. P hanya berperan sebagai anggota masyarakat.
Peran informal : Tn. P berperan sebagai terakhir dari tiga bersaudara, sebagai anak dan adik.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting dan harus dijaga. Keluarga Tn. D juga memegang norma-norma yang berlaku dimasyarakat, jika ada anggota keluarga yang perilakunya menyimpang maka anggota keluarga yang lain akan mengingatkannya.
72 5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. D saling menyayangi, menghormati, memberiakan perhatian dan kasih sayang antar anggota keluarga yang lain. Ny. S menyatakan sedih apabila ada salah satu anggota keluarganya yang mempunyai masalah.
b. Fungsi sosial
Tn. D dan Ny. S aktif dalam kegiatan kemayarakatan salah satunya adalah pengajian dan arisan PKK. Hubungan keluarga dengan mayarakat baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga mengatakan Tn. D mengalami batuk batuk sejak 1 tahun yang lalu, keluarga mengatakan tidak tahu pengertian tuberculosis, penyebab, tanda dan gejala serta tidak tahu cara pencegahannya dan komplikasi yang akan terjadi jika tidak diobati. Keluarga mengatakan jika Tn. D batuk mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak.
2) Kemampuan keluarga dalam mengatasi keputusan
Keluarga Tn. D menyatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya hanya dibelikan obat diwarung terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan kondisi dari anggota keluarga
73 yang sakit, keluarga langsung memeriksakan kepelayanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas pembantu/PUSTU.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga hanya memeriksakan anggota keluarganya yang sakit jika sudah parah sakitnya. Tn. D baru mengetahui kalau menderita tuberculosis pada saat ia diberi rujukan dari puskesmas pembantu/PUSTU untuk melakukan foto rontgen. 4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga kurang tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mengatakan takut jika anggota keluarga yang lain tertular. 5) Kemampuan keluarga menggunakan fasiitas kesehatan
dimayarakat
Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu puskesmas pembantu/PUSTU yang ada dilingkungannya, terbukti jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga membeli obat diwarung dan dibawa ke puskesmas jika sudah parah. d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. D dan Ny. S dikaruniani 3 orang anak laki-laki. Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian kepada anggota keluarga yang lain.
74 Keluarga Tn. D menggunakan pengasilan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terkadang dibantu oleh kedua anaknya untu membayar kontrakan setiap tahunnya.
6. Stress dan koping keluarga a. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. D adalah kedua anaknya belum mempunyai pekerjaan yang tetap. Sedangkan sressor jangka panjangnya adalah Tn. D menderita TBC yang harus diobati selama 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stresor
Keluarga dapat menerima penyakit yang sekarang dialami Tn. D dan keluarga selalu berdo’a semoga penyakit yang diderita Tn. D bisa disembuhkan.
c. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn. D memusyawarahkan untuk mengambil suatau keputusan.
7. Pemerikasaan Fisik Pemeriksaan Fisik Tn. D Ny. W Tn. S Tn. P Tekanan Darah 130/90 mmHg 140/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70
Nadi 85x/menit 80x/menit 80x/menit 78x/menit
RR 28 x/ menit 20 x/menit 18 x/menit 16 x/menit
BB dan TB 50 kg &160cm 48 kg &155cm 55 kg &169cm 64 kg &170 cm
Kepala Mesochepal,
tidak ada luka
Mesochepal, tidak ada luka
Mesochepal, tidak ada luka
Mesochepal, tidak ada luka
75
Rambut putih, pendek,
bersih Hitam, panjang, berombak Hitam, pendek, bersih Hitam, pendek, bersih Mata Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, reflek pupil terhadap cahaya baik, kemampuan penglihatan baik. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, reflek pupil terhadap cahaya baik, kemampuan penglihatan baik. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, reflek pupil terhadap cahaya baik, kemampuan penglihatan baik. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, reflek pupil terhadap cahaya baik, kemampuan penglihatan baik. Hidung Bersih,fungsi penciuman baik, tidak ada
secret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Bersih,fungsi penciuman baik, tidak ada
secret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Bersih,fungsi penciuman baik, tidak ada
secret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Bersih,fungsi penciuman baik, tidak ada secret,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Telinga Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, Mulut Bersih, simetris, mukosa bibir kering Bersih, simetris, mukosa bibir lembab Bersih, simetris, mukosa bibir lembab Bersih, simetris, mukosa bibir lembab
Leher Tidak ada
pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
76 thyroid, posisi trachea ditengah thyroid, posisi trachea ditengah thyroid, posisi trachea ditengah posisi trachea ditengah Dada dan paru-paru Pengembanga n paru tak simetris, Foto rongten (24 Juni 2010) TB paru, penurunan vokal fromitus, nyeri dada, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, bunyi nafas whezzing. Pengembanga n paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, auskultasi paru vesikuler Pengembanga n paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, auskultasi paru vesikuler Pengembangan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, auskultasi paru vesikuler
Jantung Ictus cordis
tidak tampak, ictus cordis teraba, bunyi jantung I &II normal Ictus cordis tidak tampak, ictus cordis teraba, bunyi jantung I &II normal Ictus cordis tidak tampak, ictus cordis teraba, bunyi jantung I &II normal Ictus cordis tidak tampak, ictus cordis teraba, bunyi jantung I &II normal
Abdomen Datar, tidak
ada nyeri tekan Datar, tidak ada nyeri tekan Datar, tidak ada nyeri tekan
Datar, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada
edema, capillary time < 3 detik Tidak ada edema, capillary time < 3 detik Tidak ada edema, capillary time < 3 detik Tidak ada edema, capillary time < 3 detik
77
Kulit Sawo matang,
bersisik/kering
Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Jelek Baik Baik Baik,
8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi tentang masalah TBC sehingga Tn. D dan keluarga dapat memelihara, mencegah komplikasi serta menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatannya. Keluarga juga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan dapat tepat kepada siapa saja yang membutuhkan.
9. Pengobatan
Pada tanggal 1 Juli 2010
Isoniasid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), dan Etambutol (E) selama 2 bulan diminum setiap hari (2HRZE).
10.Pemeriksaan Laboraturim
a. Hasil pemeriksaan Laboraturium
Tanggal Pemeriksaan Spesimen Hasil
25 Juni 2010 A (Sewaktu ) Negatif
26 Juni 2010 B (Pagi) Negatif
26 Juni 2010 C (Sewaktu) Negatif
b. Hasil Foto Rontgen
78
B. ANALISA DATA
No Tanggal/waktu Data Fokus Problem Etiologi
1 27 Juni 2010 13.00
DS: Tn. D mengatakan sudah mengalami batuk batuk sejak 1 tahun yang lalu dan belum pernah dibawa ke pelayanan kesehatan, Keluarga mengatakan jika Tn. D batuk mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak. DO: - Keluarga Tn. D bertanya bagaimana caranya supaya Tn. D batuknya tidak mudah lelah.
- Pemeriksaan fisik : Pengembangan paru tak simetris, bunyi nafas whezzing, penurunan vokal fromitus, nyeri dada, - Hasil Foto Rontgen
pada tanggal 24 Juni 2010, Kesan TB Paru Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Tn. D Ketidakmampua n keluarga merawat anggota keluarga dengan TB Paru
79 2 27 Juni 2010
13.00
DS: Keluarga mengatakan Tn. D mengalami batuk sudah 1 tahun keluarga mengatakan takut jika anggota keluarga yang lain tertular.
DO: Keluarga tampak cemas. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada keluarga Tn. D Ketidakmampua n keluarga dalam merawat lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Tn. D C. SCORING
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Tn. D di keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami tuberculosis
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : Aktual
3/3 x 1 = 1 Masalah dapat diatasi apabila keluarga mengenal masalah TB paru
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2 = ¼ Masalah mungkin dicegah karena keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang disampaikan tenaga kesehatan 3. Potensi dicegah :
cukup.
2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah masih bisa dicegah karena keluarga memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencegah 4. Menonjolnya
Masalah : Segera ditangani
2/2 x 1 = 1 Masalah sudah aktual perlu segera ditangani, keluarga
belum mempunyai
kemampuan untuk menangani
80 2. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Tn. D
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : Resiko
2/3 x 1 = 2/3 Masalah masih merupakan resiko, dapat diatasi atau dicegah dengan keluarga mengenal masalah
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2 = ¼ Masalah dapat sebagian diubah dengan keluarga
mampu mengetahui
pencegahan masalah 3. Potensi dicegah :
cukup.
2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah cukup dapat dicegah karena masih resiko dengan keluarga mampu dan mau untuk mencegah
4. Menonjolnya Masalah : Segera ditangani
2/2 x 1 = 1 Masalah masih resiko, tetapi perlu segera ditanganiagar tidak menjadi actual
Jumlah 2,58
D.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Tn. D dikeluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami tuberculosis.
2. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada Tn. D pada keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Tn. D.
E. PRIORITAS MASALAH
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Tn. D dikeluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami tuberculosis.
63 F. RENCANA KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum (TUM) Tujuan Khusus (TUK) Evaluasi Intervensi Keperawatan Kriteria Standar
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada pada Tn. D berhubungan
dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami
tuberculosis. Jalan nafas Tn. D kembali bersih 1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda
dan gejala serta
penyebab dari
penyakit TB paru
Verbal TB paru adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh bakteri
tuberculosis
Tanda dan gejala TB paru:
a. Batuk disertai dahak lebih dari 3
minggu
b. Sesak nafas dan nyeri dada
c. Badan lemah kurang enak badan
d. Berkeringat pada malam hari
walau tak beraktivitas
1. Kaji keluarga tentang pengertian tanda
dan gejala serta penyebab TB paru
2. Diskusikan dengan keluarga pengertian
TB paru, tanda dan gejala serta penyebabnya
3. Motifasi keluarga untuk menjelaskan
kembali
4. Berikan pujian pada keluarga atas
keberhasilannya
2. Keluarga
mengetahui bahaya lanjut dari TB paru
dan mengambil keputusan tepat mengenai masalah TB paru Verbal afektif
Akibat lanjut dari penyakit TB paru adalah dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan batuk darah
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat
lanjut TB paru
2. Diskusikan akibat lanjut TB paru
3. Motifasi untuk mengambil keputusan
yang tepat.
3. Keluarga mampu
melakukan
perawatan pada
anggota keluarga
dengan TB paru dan salah satu keluarga
mampu menjadi
pengawas menelan obat (PMO)
Verbal Psikomotor
Perawatan pada penderita dengan TB paru dapat dengan minum obat secara teratur, memakai masker, tidak membuang dahak sembarangan tempat, menutup mulut pada waktu batuk dan bersi, serta anggota keluarga mampu menjadi pengawas menelan obat (PMO).
1. Diskusikan dengan keluarga perawatan
pada penderita TB paru
2. Motifasi pada anggota keluarga untuk
menjelaskan kembali
3. Motivasi anggota keluarga untuk menjadi
pengawas menelan obat (PMO)
4. Berikan pujian pada keluarga atas
keberhasilannya
64 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan TB paru Verbal Psikomotor
Memodifikasi lingkungan yang dapat dilakukan adalah:
Memberikan ventilalasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari
bisa masuk dalam ruangan,
menjemur kasur 1 minggu sekali meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna
1. Kaji keluarga mengenai modifikasi
lingkungan yang dapat dilakukan untuk menunjang perawatan TB paru
2. Jelaskan pada keluarga lingkungan yang
sehat bagi penderita TB paru
3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
kembali yang telah dijelaskan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
menunjang
perawatan pada
anggota keluarga
dengan TB paru
serta keluarga dapat mengingatkan atau memotivasi
penderita TB paru
untuk mengambil
obat jika terlah
habis
Verbal Psikomotor
Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah:
a. Puskesmas : Tempat untuk
konsultasi masalah kesehatan,
pengobatan
b. Dokter praktek tempat untuk berobat
c. Rumah sakit tempat untuk
perawatan, pengobatan dan
konsultasi masalah kesehatan
1. Kaji keluarga tentang penggunaan
layanan kesehatan
2. Kaji keluarga untuk memantau penderita
TB Paru agar teraur mengambil obat jika akan habis.
2 Resiko tinggi penyebaran
infeksi pada Tn. D
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
dalam merawat lingkungan
yang dapat mempengaruhi
Setelah dilakukan kunjungan keluarga, diharapkan keluarga mampu memelihara 1. Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi
Verbal a. Dapat menyebutkan pengertian
makanan yang bergizi
b. Dapat menyebutkan jenis
makanan yang tinggi kalori tinggi protein
c. Dapat menyebutkan manfaat dan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
makanan yang bergizi
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang jenis
makanan tinggi kalori tinggi protein
3. Kaji pengetahuan keluarga tentang
manfaat dan makanan yang bergizi
8
65
kesehatan Tn. D lingkungan yang
sehat.
protein (TKTP) makanan yang bergizi
2. Keluarga dapat
menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat
Verbal Keluarga mampu menyebutkan 3
syarat rumah yang sehat
Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat
3. Keluarga dapat menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat
Verbal Keluarga mampu menyebutkan 2
dari 3 manfaat rumah yang bersih
Jelaskan kepada keluarga tentang hal- hal yang dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar matahari, ada lalat, penempatan perabotan yang tidak teratur dan banyak debu)
4. Keluarga Tn. D dapat menjaga kebersihan rumah dengan cara membuang dahak (sputum) dengan benar. 5. . Keluarga dapat membersihkan lingkungan rumah secara teratur
Keluarga mampu menjelaskan cara membuang dahak (sputum) yang
benar seta membuat cairan
disinfektan sederhana.
a. Membersihkan rumah tiap hari b.Membersihkan kamar mandi dan dapur secara teratur
Jelaskan kepada keluarga cara membuang dahak (sputum) dengan benar (agar tidak terjadi penyebaran) serta membuat cairan disinfektan.
1. Diskusikan dengan keluarga tentang
pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah
2. Anjurkan kepada untuk membukajendela,
melipat baju yang bergantungan
8
66
3. Anjurkan kepada keluarga untuk
kebersihan lingkungan rumah
4. Beri pujian untuk tindakan yang tepat.
8
67 G. Implementasi
Tgl No.
Dx Tujuan Khusus (TUK) Implementasi Hasil Formatif TT
28 Juni 2010 1 Keluarga mampu
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
- Menanyakan kepada keluarga
tentang masalah kesehatan yang dialami keluarga
- Menanyakan kepada keluarga
mengenai pengertian tanda dan gejala bahaya lanjut dari TB paru, cara perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru, menanyakan kepada keluarga merawat lingkungan yang dapat dilakukan guna menunjang perawatan TB paru dan fasilitas apa saja yang dapat dimanfaatkan guna menunjang kesehatan
1.
S : Keluarga mengatakan Tn. D
menderita TB Paru dan baru mengetahui setelah di foto rontgen
O : Klien sering batuk nyeri dada,
penurunan vokal fremitus, Hasil lab BTA negatif, foto rontgen positif TB paru
S : Keluarga mengatakan tidak
tahu mengenai penyakit TB paru, keluarga mengatakan dapat informasi dari perawat , keluarga mengatakan belum bisa cara merawat pada anggota yang terkena TB paru dan tidak tahu cara pencegahannya
O : Keluarga kooperatif, keluarga
menjawab pertanyaan dari perawat .
2 Keluarga dapat menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
Mengkaji lingkungan di rumah Tn. D S : Tn. D mengatakan rumahnya
keadaannya begini, kotor, berantakan dan pengap, keluarga Tn. D
memperbolehkan untuk keliling melihat setiap ruangan
rumahnya.
O : Dirumah keluarga Tn. D
8
68 rumahnya ada 2 jendela 1
dikamar dan 1 diruang tamu, tetapi tidak pernah dibuka, di dalam kamar ada baju-baju yang bergantungan, sirkulasi udara / ventilasi kurang, didapur tampak tumpukan barang yang tidak teratur dan berdekatan dengan kamar serta perabotan banyak yang berdebu.
29 Juni 2010 1 Keluarga mampu
menjelaskan pengertian tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai penyakit TB paru, membuka tanya jawab,
mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan, melakukan terminasi
S : Keluarga mengatakan senang
karena telah diberi penyuluhan tentang penyakit yang diderita Tn. D dan menanyakan tentang akibat lanjut penyakit TB paru
O : Pendidikan kesehatan dihadiri
Tn. D dan Ny.S. Tn. D kooperatif memperhatikan dan aktif bertanya, Tn. D belum mampu menjawab dari perawat mengenai masalah TB paru
2 Keluarga dapat
menyebutkan beberapa syarat rumah yang sehat.
Menanyakan syarat rumah yang sehat S : Tn. D mengatakan rumah kotor
dan banyak barang-barang yang berserakan
O : Tn. D tampak tenang dan Ny. S
banyak diam.
30 Juni 2010 2 Keluarga dapat
menyebutkan syarat rumah yang sehat.
Memberitahu beberapa syarat rumah yang sehat.
S : Tn. D mengatakan jendela
kamar kadang –kadang dibuka jarang dibuka, rumah disapu 1 kali, lantai dipel tidak menentu.
O : Rumah Tn. D diapit oleh
rumah tetangganya, jendela ada 2 dikamar dan ruang tamu serta
8
69 di kamar ada baju yang
bergelantungan, ventilasi di rumah Tn. D kurang. Keluarga dapat menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
Memotivasi keluarga untuk membuka jendela setiap hari dan membersihkan rumah setiap hari agar terhindar dari debu dan kuman.
S : TN. D mengatakan menyapu
tiap hari tapi jarang membuka jendela karena malas, keluarga Tn. D mengatakan terima kasih atas masukan yang telah diberikan untuk keluarga.
O : Tn. D kooperatif
2 Keluarga dapat
menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat.
Memberi tahu kalau rumah yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
S : Tn. D mengatakan akan
membuka jendela setiap kali ketika sempat dan akan merapikan baju-baju yang bergantungan, Ny. S menagtakan akan selalu
mengepel lantainya bila sempat.
O : Keluarga Tn. D mengerti.
31 Juni 2010 1 Keluarga mampu
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebabnya dari penyakit TB paru
Mengevaluasi pendkesh yang telah diberikan, memberikan pendkesh ulang pada keluarga mengenai penyakit TB paru, membuka tanya jawab,
mengevaluasi hasil pendkesh
S : Keluarga mengatakan bahwa
TB paru itu bisa menular, keluarga mengatakan sudah lupa apa yang dijelaskan kemarin, keluarga menanyakan bagaimana cara perawatan pada penderita TB paru
O : Keluarga kooperatif, mau
memperhatikan pendidikan kesehatan dari perawat, keluarga mudah lupa .
31 Juni 2010 1 Keluarga mampu melakukan
perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru
Mengajarkan batuk efektif,
menganjurkan keluarga untuk sering memeriksakan dahak, mengajarkan cara mengeluarkan dahak dengan
S : Keluarga mengatakan sangat
senang sekali diajarkan cara batuk yang benar dan efektif, keluarga mengatakan akan
8
70 minum air hangatdan manis pada
malam hari sebelum tidur
sering memeriksakan dahaknya,keluarga sangat berterimakasih sudah diajari semuanya
O : Keluarga kooperatif, keluarga
memperhatikan pada waktu diberikan pendidikan kesehatan, pendkesh dihadiri Tn. D dan Ny. S serta Tn. A
2 Keluarga dapat memenuhi
makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Memberi informasi tentang apa itu makanan bergizi dan kegunaan bagi tubuh.
S : Tn. D mengatakan kalau
makanan yang bergizi adalah makan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Tn. D mengatakan bahwa dikeluarganya makan yang dikonsumsi setiap hari seadanya. Makan sehari-harinya sering mengkonsumsi nasi, sayur, tahu, tempe.
O : Tn. D kooperatif.
2 Keluarga dapat menjaga
kebersihan lingkungan rumah dengan cara membuang dahak (sputum) dengan benar, serta keluarga dapat membuat disinfektan sederhana.
Menjelaskan cara membuang dahak (sputum) dengan benar serta cara membuat disinfektan sederhana
S : Tn. D mengatakan mengerti
cara membuang dahak didalam rumah yaitu dengan
menggunakan kaleng bekas yang telah diberi disinfektan dan menutup rapat dan jika dibuang di luar rumah langsung ditutup dengan pasir .
71
1, 2 Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Memotivasi Tn. D untuk mengontrol diri dan mengambil obat secara teratur apabila obat telah habis ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan yang ada.
S : Tn. D mengatakan bersedia
untuk mengontrol diri ke Puskesmas / rumah sakit dan.
O : Klien tampak semangat, klien
kooperatif.
72 G. Evaluasi Sumatif
No Tgl/ Jam Evaluasi Sumatif Ttd
1 1 Juli 2010 S : Tn. D dapat menyebutkan TB Paru adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri tuberculosis, tanda-tandanya batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu, sesak nafas dan nyeri dada badan lemah kurang enak badan, berkeringat pada malam hari, cara pencegahan yaitu dengan manjaga kebersihan lingkungan rumah (Tn. D hanya mampu menyebutkan 1, cara pengobatan tidak tahu (Tn. D lupa). Tn. D ingat bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke puskesmas atau kepelayanan kesehatan yang ada. Tn. D mengatakan masih ingat cara batuk efektif O : Tn. D kooperatif serta memahami penjelasan
yang telah diberikan. A : Masalah belum teratasi
P : Ulangi intervensi ( Menanyakan kembali kepada keluarga mengenai cara pencegahan TB Paru, cara pengobatan ).
2 1 Juli 2010 S : Tn. D dapat mengatakan sudah mengerti
kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan, Tn. D dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan yang bergizi serta dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Tn. D paham caranya membuang sputum agar tidak terjadi penularan, Tn. D juga paham
73
kalau lingkungan dapat mempengaruhi
terjadinya penularan penyakit.
O : Tn. D kooperatif serta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
A : Masalah teratasi
P : Peratahankan kemampuan.