• Tidak ada hasil yang ditemukan

D\vi Diyantoro, R. Subagiono, Rosyidin,Kris Tri Dasuki, Tri Handini dan Purwoto PPNY BATAN. Jl. Babarsari Ko/akpos 1008 Yogyakar/a 55010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D\vi Diyantoro, R. Subagiono, Rosyidin,Kris Tri Dasuki, Tri Handini dan Purwoto PPNY BATAN. Jl. Babarsari Ko/akpos 1008 Yogyakar/a 55010"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMISAHAN U DANY DENGAN D2EHPA

D\vi Diyantoro, R. Subagiono, Rosyidin,Kris Tri Dasuki, Tri Handini dan Purwoto PPNY BATAN. Jl. Babarsari Ko/akpos 1008 Yogyakar/a 55010

ABSTRAK

PE/l-fISAHAN U DAN} DENGAN D]EHPA. Te/ah dilakuknn pemisahan campuran uranium dan itrium dengan ekstraksi. Larutan umpan uranium dan itrium dalam asam k/orida, diekstrasi dengan D]EHPA yang di/arutkan dalam dodekan. Proses pemisahan ini menggzlnakan metoda ekstraksi cair-cair. Variabel ekstraksi yang dipelajari yaitu ..konsentrasi asam k/orida dalam umpan, konsentrasi ekstraktan, waktu ekstraksi, don suhu ekstraksi. Dari evaluasi data percobaan dipero/eh kondisi optimum sebagai berikut .. molaritas asam k/orida = 0,2 /l-f, konsentrasi ekstraktan = 0,15 M D]EHPA. waktu ekstraksi = 15 menit, don suhu ekstraksi 20 DC. Pada kondisi ini diperoleh nilai koejisien distribusi uranium = 34,43, koejisien distribusi itrium = 2,20. dan/aktor pemisahan U- Y = 15.65.

ABSTRACT

THE SEPARATION OF U AND Y BY D]EHPA. The separation of uranium andytrium in hydrochloric acid was extracted by D~PA in dodecane. This process used liquid-liquid extraction methode. The variables studied were the concentration of hydrochloric acid. the concentration of extractant. time of extraction. and the temperature of extraction. The data evaluation of the research showed that the optimum condition was as follows: the concentration of HCI = 0.2 M. the concentration of extractant = 0.15 M D]EHP A. the time of extraction = 15 minutes. and the temperature of extraction = 20 °c. It was found that the distribution coefficient of uranium was = 34.43. the distribution coefficient ofytrium was = 2.20. and the separation factorofU-Y= 15.65.

PENDAHULUAN

logam uranium dan logam-logam yang lain. Sebagai

pengencer dapat dipakai pelarut organik dodekan, kerosen atau toluen. Untuk memisahkan uranium dari ion-ion logam hasil belah dapat dilakukan di dalam larutan asam nitrat, asam klorida, asam sulfat, dan asam asetat(J).

Menurut Sato, D2EHP A (HR) adalah ekstraktan yang cocok dan sering dipakai untuk ekstraksi uranium dan logam-logam yang lain. Reaksi antara uranium dan D2EHPA pada keasaman rendah mengikuti reaksi pertukaran kation dapat

ditulis(4) :

UO;+(&) + 2(HRh(o)<===>U02~H2(o) + 2H+(&) Berdasarkan penjelasan di atas dipelajari parameter-parameter yang be.rpengaruh antara lain: keasaman larutan umpan dalam larutan klorida, konsentrasi ekstraktan, waktu pengadukan, dan suhu ekstraksi.

Koefisien distribusi (Kd) diperoleh sebagai rasio konsentrasi logam dalam rasa organik dengan konsentrasi logam dalam rasa air setelah mencapai keseimbangan. Keberhasilan pemisahan uranium daD itrium dinyatakan oleh faktor pemisahan (FP U- Y)

D

alam bahan bakar bekas reaktor nuklir pada umumnya masih ban yak mengandung uranium. untuk dapat dimanfaatkan kembali perlu dipisahkan dari unsur-u~sur radioaktif dan hasil belah pengabsorpsi netron. ltrium adalah nuklida basil belah yang perlu dipisahkan, karena mempunyai penampang serapan netron besar yang dapat mempengaruhi ekonomi netron yaitu menurunkan efisiensi dan daya reaktofl).

Salah satu teknologi pemisahan uranium dan itrium yang biasa dilakukan adalah menggunakan teknik ekstraksi cair-cair, teknik pemisahan ini sangat terkenal dan sering dikerjakan karena sederhana, cepat, mempunyai ruang lingkup yang luas, dapat memberikan faktor pemisahan yang tinggi serta dipakai untuk memisahkan ion-ion logam dari kadar rendah sampai kadar tinggi(2).

Di-(2-ethylhexyl)-phosphoric acid (D2EHPA ), tributil fosfat (TBP), dan tri octyl amine (TOA) adalah ekstraktan yang dapat dipakai untuk ekstraksi

(2)

Prosiding Perren/lIon don Presenrasi Jlmiah

PPNY-BAT,./,V. Yogyakarra 23-25 April/996 Buku II 13

is dalam bentuk persamaan sebagai bcrikurS) kuantitatif kadar logam U dan Y nya dcngan alat spektrofotometer pendar sinar-X. Pada percobaan ini parameter yang dipelajari yaitu ke:lsaman larutan umpan, konsentrasi ekstraktan (D2EHPA) di dalam dodekan, waktu pengadukan, dan suhu ekstraksi. Kd(U)

y=

Kd(Y)

FP T

CU(o)CU(a)

CY(o)CY(a)

HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan

CU(o) = konsentrasi uranium dalam rasa organik CU(a) = konsentrasi uranium dalam rasa air CY(o) = konsentrasi itrium dalam rasa organik CY(a) = konsentrasi itrium dalarn rasa air Kd(U) = koefisien distribusi uranium Kd(Y) = koefisien distribusi itrium

Dari basil ekstraksi U clan Y dengan parameter tersebut di atas diperoleh basil sebagai berikut : a. Pengaruh keasaman larutan umpan.

Keasaman larutan umpan dinyatakan dalam molar (M) HCI yang terlarut. Ekstraksi uranium clan itrium dengan kadar umpan dalam rasa air yaitu U = 24.849 ppm clan Y = 849 ppm. Konsentrasi D2EHPA = 0,15 molar (M) di dalam dodekan. Rasio volume = 1 : I, waktu pengadukan = 15 men it, dan pada suhu ekstraksi = 30 °c. Hasil ekstraksi ditunjukkan pada tabel I dan gambar 1.

Tabel 1. Pengaruh keasaman larutan umpan terhadap koefisien distribusi dan faktor pemisahan.

CARA KERJA

A. BAHAN

Ekstraktan

Salven

Bahan kimia

D2EHPA & densitas = 0,97 kg/1 dodekan & densitas = 0,75 kg/I U02 88,1 % (PPNY), Y 2°3, NH40H, HN03, HCI, air suling.

B. AbA T

Almari asam Alat pengaduk

Timbangan analitik pH meter Alat-alat gelas corong pisah

Alat analisis spektrofotometer pendar sinar-X

c

c

'AT A KERJA

Pembuatan Larutan Campuran Uranium clan Itrum Klorida

Dibuat larutan campuran uranium clan itrium klorida sebagai larutan umpan dibuat dari UO2 buatan Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta(PPNY) ditambah HNO3 65% sedikit demi sedikit sambi! dipanaskan hingga larut. Larutan dipanaskan terns menerus sampai kadar HNO) nya sekecil mungkin (habis). Kemudian larutan uranium ini ditambah YC13 dan HC1.

C.2. Ekstraksi

Lima belas ml larutan umpan (fasa air) dicampur dan diaduk dengan 15 ml D2EHP A dalam dodekan (fasa organik) secara catu di dalam gelas erlenmeyer. Rasio volume = I : I, waktu ekstraksi = 15 men it. Setelah terjadi keseimbangan, kemudian dipisahkan antara rasa air dan organik. Rafinat yang berupa rasa air dari hasil ekstraksi dianalisis secara

Dwi Biyantoro, dkk

(3)

140 Kd FPU.Y 16 -u 120 14 100 12 10 80 8 60 6 40 4 20 2

--0 _8-.- 0 00 .0.60.91.2

Konsentrasl D2EHPA dalam Dodekan (/.I)

Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi D1EHPA dafam dodekan dengan Kd dan FP.

Dari data dalam tabel 2 dan gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa konsentrasi D2EHP A berpengaruh terhadap koefisien distribusi, semakin tinggi konsentrasi ekstraktan nilai Kd semakin besar. Pad a percobaan ini dipilih konsentrasi D2EHPA 0,15 M dengan pertimbangan bahwa pada kondisi ini itrium yang masuk ke dalam rasa organik kecil. sehingga memberikan faktor pemisahan optimum. Disamping itu dipandang dari segi biaya operasi lebih hemat, karena ekstraktan yang digunakan

sedikit.

Dari data dun gambar I di atas ditunjukkan bahwa pemisahan V terhadap Y menggunakan teknik ekstraksi cair-cair secara catu dengan memakai ekstraktan D2EHPA dalam dodekan, keasaman larutan umpan berpengaruh terhadap koefisien distribusi (Kd) clan nilai faktor pemisahannya (FP). Semakin tinggi konsentrasi asaro, koefisien distribusi menurun, hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi pertukaran kation, seperti ditunjukkan dibawah ini.

va

2+ +

2 (I) + 2(HR)2(o)<=>va2R.,H2(o) + 2H (I) Hasil pemisahan optimum diperoleh pada konsentrasi asam klorida 0,2 M karena dapat memberikan nilai

faktor pemisahan yang terbesar. b. Pengaruh konsentrasi ekstraktan.

Variabel konsentrasi D2EHPA dalam dodekan dalam pemisahan V dan Y telah dilakukan. Ekstraksi uranium dan itrium dengan kadar umpan yaitu U = 24.849 ppm dan Y = 849 ppm suasana 0,2 M HCI, rasio volume = I : 1, waktu pengadukan = 15 menit, dan pada suhu ekstraksi = 30 DC. Hasil ekstraksi ditunjukkan pada tabel 2 dan gambar 2 dibawah ini.

Tabel 2. Pengaruh konsentrasi DzEHPA di dalam dodekan terhadap koefisien distribusi dan .faktor pemisahan.

c. Pengaruh waktu pengadukan.

Waktu kontak pacta ekstraksi sangat ber-pengaruh terhadap nilai koefisien distribusi dan faktor pemisahan. Variabel waktu ekstraksi pacta pemisahan U dan Y dengan konsentrasi D2EHP A = 0,15 M, kadar umpan dalam rasa air yaitu U = 24.849 ppm dan Y = 849 ppm suasana 0,2 M HCl, rasio volume = 1 : 1, pacta suhu ekstraksi = 30 °c, memberikan hasil seperti ditunjukkan pacta tabel 3, gambar 3 di bawah ini.

TabeJ 3. Pengaruh waktu pengadukan terhadap koefisien distribusi danfaktor pemisahan.

(4)

40 35 30 25 20 15 10 5 0 FPU.V 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 10:::::::::::: -~-"

:-===:

r=O...v ..FPU-VI u " He , 0 20 30 40 Suhu (derelad C) 50 60

Gamhar 3. Pengaruh waktu pengadukan terhadap koefisien distribusi dan faktor pemisahan. Dari basil yang ditunjukkan dalarn tabel 3 dan garnbar 3 di atas tampak bahwa waktu pengadukarl berpengaruh terhadap nilai koefisien distribusi dan faktor pemisahan. Setelah mencapai kondisi seimbang transfer U dan Y ke rasa organik dan yang berada dalarn rasa rafinat sudah tetap, sehingga dikatakan sudah tidak terjadi perpindahan massa lagi.

Gamhar 4. Pengaruh suhu ekstraksi terhadap koefi~ien distribusi danfaktor pemisahan.

Dari data tabel 4 dan gambar 4 di alas ditunjukkan bahwa semakin tinggi suhu nilai koefisien distribusi menurun, Pada suhu 20 °c sampai 30 °c, nilai Kd kecenderungan menurun mulai tampak jelas, hal ini disebabkan ekstraksi dipengaruhi oleh reaksi pertukaran kation ini.

KESIMPULAN

Pemisahan U daTi Y dengan D2EHP A dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi cair-cair. Keasaman, konsentrasi D2EHPA, waktu, clan suhu pada ekstraksi U clan Y sangat berpengaruh pada penentuan kondisi sistem yang optimum. Larutan campuran uranium clan itrium didalam 0,2 M HCI dengan kadar U = 24.849 ppm clan Y = 849 ppm, diekstraksi dengan 0,15 molar D2EHPA, rasio volume rasa air dengan rasa organik = 1 : 1, waktu ekstraksi = 15 men it, clan suhu = 20 °c, diperoleh kondisi optimum: Kd v = 34,43, Kd y = 2,20, clan FP v-y = 15,65.

d. Pengaruh suhu ekstraksi.

Suhu ekstraksi berpengaruh terhadap nilai koefisien distribusi dan faktor pemisahan. Pacta berbagai suhu ekstraksi yang diteliti, pad a kondisi kadar umpan dalam rasa air yaitu U = 24.849 ppm clan Y = 849 ppm suasana 0,2 M HCl. konsentrasi D2EHP A = 0,15 M. rasio = 1 : 1, waktu pengadukan = 15 menit, diperoleh hasil seperti ditunjukkan dibawah ini.

Tabel 4. Pengaruh suhu ekstraksi terhadap koefisien

distribusi daD faktor pemisahan.

Suhu (OC)

Kdu

Kdy

FPu.y

DAFT AR PUST AKA

20

30

40

50

34,43

30,58

28,73

27,57

2,20

15,65

15,44 14,81

14,581

1,98

1,94

1,89

1. BENEDICT, M., PIGFORD, T.H.., AND LEVI,

H. W., "Nuclear Chemical Engineering", 2nd

Edition, McGraw-Hill Book Company, New

York (1981).

2. LADDA, G. S. and DEGALLESAN, T. E.,

"Trans/ort Phenomena in Liquid Extraction",

Tata McGraw-Hill Publishing, Co., Ltd., New

Delhi (1976).

3. MOORE, F. L., "Liquid-liquid Extraction with

High-moleculer-weight Amines", NAS-NS310 I,

US Atomic Energy Commission (1960).

4. i SA TO, T., "The Extraction 0/ Uranium (IV),

Yttrium (III), and Lanthanum (III) from

ISSN 0216-3128

Dwi Biyantoro, dkk

(5)

5.

Hydrochloric

Acid

Solution

by

Acid

Organophosphorus Compounds",

Preceeding

of

the

International

Symposium

on

Actinide/Lanthanide Separations, Honolulu,

USA (1984).

EYRING, L., "Progress in the Science and

Technology of the Rare Earth", Volume I,

Pergamon Press,

New York (1964).

yang juga memiliki penampang sera

pan netron

besar (La, Cd; Sm)? Apakah sudah pernah

dicoba? Bagaimana hila dilakukan secera

serempak?

D\vi Biyantoro :

-Metoda ini efektif, karena D2EHPA baik untuk ekstraksi uranium dan logam-logam yang lain tennasuk lantanida. Sepengetahuan kami, dengan teknik ekstraksi cair-cair belum pemah dicoba. Dengan memanfaatkan perbedaan Kdu, KdL., KdGd' Kdsm akan diperoleh faktor pemisahan yang baik.

Tanyajawab:

Suci Widayati : ,

,

-Bagaimana kira-kira efektifitas metoda ini untuk

pemisahan U dari unsur-unsur lantanida yang lain

Gambar

Tabel  1.  Pengaruh  keasaman  larutan  umpan  terhadap koefisien  distribusi  dan  faktor  pemisahan.
Tabel  2.  Pengaruh  konsentrasi  DzEHPA  di  dalam dodekan  terhadap  koefisien  distribusi  dan .faktor  pemisahan.
Tabel  4.  Pengaruh suhu  ekstraksi  terhadap  koefisien distribusi  daD faktor  pemisahan.

Referensi

Dokumen terkait

mental-spiritual. Guru harus mampu menciptakan suasana yang membuat siswa terbuka, bebas, dan tanpa rasa takut. Guru harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan

Metode pertolongan ini dilakukan dengan melempar alat apung yang terikat dengan tali atau tidak kepada korban sehingga korban dapat ditarik ke darat atau korban dapat menggunakan

Hasil Penelitian ini : (1) dihasilkan produk komik sains sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP/MTsuntuk siswa kelas VII, 2) kualitas produk

$imana arahidoni aid ini dapat dihasilkan dari membran pospholipid yang terdapat pada membran sel (pada hipotalamus). $imana C7 ini memiliki peran

Ketidaksesuaian antara konsep yang dianut oleh bangsa Liberal dengan bangsa Indonesia mengenai konsep kepemilikan tubuh memberikan dampak yakni kekosongan hukum

Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Nomor: R/207/S.sM.01.00/2017 tanggal 02 Februari 2017 tentang Penyampaian

Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Melvin dan Unggul (2018) dengan hasil pertumbuhan industri yang semakin meningkat maka akan meningkat pula

Semasa pengkaji menjalankan pengajaran dan pembelajaran komponen kemahiran permainan bola baling, respon murid yang menyatakan aktiviti yang dijalankan juga seronok