• Tidak ada hasil yang ditemukan

Xenobiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Xenobiotik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg

Metabolisme xenobiotik adalah reaksi metabolisme yang terjadi pada Metabolisme xenobiotik adalah reaksi metabolisme yang terjadi pada seny

senyawa awa asinasing g yanyang g terdterdapaapat t di di daldalam am tubtubuh uh (ob(obat-oat-obatabatan, n, karkarsinsinogeogenn kim

kimiawiiawi, , berberagaagam m senysenyawa awa lain lain sePsePCBs CBs dan dan inseinsektiktisidsida a terttertententu). u). ProProsesses meta

metabolbolismisme e xenxenobiobiotiotik k terterjadi jadi padpada a semsemua ua manmanusiusia, a, yanyang g mermerupaupakankan mekanisme pertahanan pada senyawa ataupun benda asing yang masuk ke mekanisme pertahanan pada senyawa ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh baik melalui proses penernaan, perna!asan, transdermal, dan dalam tubuh baik melalui proses penernaan, perna!asan, transdermal, dan intra "enus. #eperti proses metabolisme xenobiotik pada obat paraetamol intra "enus. #eperti proses metabolisme xenobiotik pada obat paraetamol yang sering digunakan oleh masyarakat.

yang sering digunakan oleh masyarakat. Paraet

Paraetamol atau amol atau asetamiasetamino no merupmerupakan obat akan obat yang berkhasiayang berkhasiat t sebagsebagaiai ob

obat at ananalgalgetietik k (m(menenghghilailangngkakan n rasrasa a nynyeri eri atatau au saksakitit) ) dadan n sebsebagagai ai obobatat antipi

antipiretik (menurunkaretik (menurunkan n panas)panas). . $i $i indoindonesia nesia paraetparaetamol amol banybanyak ak dipakdipakaiai  pada

 pada obat-obat obat-obat turun turun panas panas maupun maupun obat obat untuk untuk !lu !lu yang yang disertai disertai batuk batuk dandan demam. Paraetamol yang masuk ke dalam tubuh manusia akan diidenti!ikasi demam. Paraetamol yang masuk ke dalam tubuh manusia akan diidenti!ikasi sebagai benda asing tubuh.

sebagai benda asing tubuh. Pa

Pararaetetamamol ol yayang ng susudadah h mamasusuk k di di dadalam lam tutububuh h mamanunusisia a sesearaara otomatis akan dierna tubuh dengan proses metabolisme xenobiotik yang otomatis akan dierna tubuh dengan proses metabolisme xenobiotik yang nantinya akan di identi!ikasi untuk menentukan paraetamol di serap oleh nantinya akan di identi!ikasi untuk menentukan paraetamol di serap oleh tubuh melalui pembuluh darah dan meredahkan sara! nyeri atau di buang tubuh melalui pembuluh darah dan meredahkan sara! nyeri atau di buang  bersama urin karena menjadi raun bagi tubuh manusia.

 bersama urin karena menjadi raun bagi tubuh manusia.

$ari permasalahan tersebut, penyusun membuat makalah ini untuk  $ari permasalahan tersebut, penyusun membuat makalah ini untuk  membahas reaksi xenobiotik pada obat paraetamol.

membahas reaksi xenobiotik pada obat paraetamol.

1.2

1.2 RumusRumusan Maan Masalahsalah $ar

$ari i perpermasmasalaalahan han terstersebuebut t penpenyuyusun sun menmenbuabuat t rumrumusan usan masmasalahalah sebagai berikut%

sebagai berikut% &)

&) 'pa 'pa yang yang dimakdimaksud sud dengadengan on obat bat paraetparaetamol.amol. )

) BagBagaimaimana mekaana mekanisnisme kerja obame kerja obat paraet paraetamotamol l di daladi dalam tubuh dalm tubuh dalamam meredahkan rasa nyeri dan demam.

meredahkan rasa nyeri dan demam. *)

*) BaBagagaimimana ana memekakaninismsme e kekerja rja obobat at papararaetetamamol ol di di dadalam tubulam tubuh h papadada  proses metabolisme xenobiotik dan keadaan o"erdo

 proses metabolisme xenobiotik dan keadaan o"erdosis.sis. 1.3

(2)

&.*.& +ujuan konstruksional umum

#etelah proses pembelajaran mata kuliah lmu $asar  eperawatan  diharapkan mahasiswa semester  dapat mengetahui  proses metabolisme xenobiotik pada obat paraetamol.

&.*. +ujuan konstruksional khusus

#etelah proses pembelajaran mata kuliah lmu $asar  eperawatan  diharapkan mahasiswa semester  dapat mengetahui  proses metabolisme xenobiotik pada peredahan rasa nyeri dan demam, mekanisme kerja obat pada proses ekskresi, dan pada keadaan o"erdosis.

1.4 Manaat

(&) Menambah pengetahuan dalam pembelajaran pada proses metabolisme xenobiotik.

() #ebagai media pembelajaran dalam proses metabolisme pada obat  paraetamol.

(*) Menambah sumber baaan atau re!erensi untuk meningkatkan kualitas  pendidikan keperawatan bagi pembaa.

BAB 2 PEMBAHA!AN

2.1 Meta"#l$sme %en#"$#t$k 

enobiotik adalah bahan kimia yang ditemukan dalam organisme, tetapi tidak diharapkan untuk diproduksi atau terdapat di dalamnya, atau mereka adalah bahan kimia yang ditemukan dalam konsentrasi yang lebih

(3)

tinggi dari biasanya. +erdapat lima proses kemungkinan penyerapan usus xenobiotik, mereka transpor akti!, di!usi pasi!, pinositosis, !iltrasi melalui /pori-pori/ dan penyerapan lim!atik. #ejumlah !aktor yang dapat mengubah tingkat penyerapan xenobiotik yang meliputi diet, motilitas usus, gangguan gastro !lora usus, perubahan dalam laju pengosongan lambung, usia, dan tingkat disolusi. enobiotik yang dimetabolisme oleh biotrans!ormasi atau reaksi detoksi!ikasi dan mereka dikelompokkan ke dalam !ase satu dan !ase dua reaksi. 0ase pertama reaksi berupa reaksi oksidasi satu meliputi reaksi reduksi, hidrolisis dan !ase kedua berupa glukoronidase, sul!asi, glutasi, asetilsai, metilasi. 1kskresi terjadi melalui urin xenobiotik, napas, !eses, dan keringat. enobiotik (2k xenos 3asing4) merupakan semua senyawa yang

asing bagi tubuh (obat, 5at aditi!, lain-lain).

enobiotik umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi. 6ntuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi 5at yang larut, sehingga bisa diekskresi. 7rgan yang  paling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati. 1kskresi

xenobiotik melalui empedu dan urine.

Metabolisme xenobiotik dibagi  !ase8 0ase 9idroksilasi dan 0ase onjugasi. 0ase 9idroksilasi adalah !ase mengubah xenobiotik akti!  menjadi inakti!. 0ase konjugasi adalah !ase mereaksikan xenobiotik inaktik  dengan 5at kimia tertentu dalam tubuh menjadi 5at yang larut, sehingga mudah diekresi baik lewat empedu maupun urine. Pada !ase hidroksi mengubah xenobiotik akti! menjadi inakti!, oleh en5im Monooksidase atau #itokrom P:;<. 1n5im #itokrom P:;< terdapat banyak di =etikulum 1ndoplasma. 0ungsi en5im ini adalah sebagai katalisator perubahan 9idrogen (9) pada xenobiotik menjadi gugus 9idroksil (79). =eaksi 9idroksilasi oleh en5im #itokrom P:;< adalah sebagai berikut% =9 > 7 ? =-79 > 97. #itokrom P:;< merupakan hemoprotein seperti 9emoglobin,  banyak terdapat pada membran retikulum endoplasma sel hati. Pada  beberapa keadaan produk hidroksilasi bersi!at mutagenik atau karsinogenik.

0ase konjugasi adalah !ase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan 5at kimia tertentu dalam tubuh menjadi 5at yang larut, sehingga mudah diekskresi baik lewat empedu maupun urine. @at dalam tubuh yang biasa

(4)

dipergunakan untuk proses konjugasi adalah% asam glukoronat, sul!at, aetat, glutation atau asam amino tertentu. 2lukuronidasi% proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam glukorunat, dengan en5im glukuronil trans!erase. enobiotik yang mengalami glukorunidasi adalah% asetilamino!luoren (karsinogenik), anilin, asam ben5oat, meprobamat, !enol dan senyawa steroid.

#ul!asi adalah proses konjugasi xenobiotik dengan asam sul!at, dengan en5im sul!otrans!erase. enobiotik yang mengalami sul!asi adalah% alkohol, arilamina, !enol. onjugasi dengan 2lutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan biasa disingkat 2#9, menggunakan en5im glutation #-trans!erase atau epoksid hidrolase. enobiotik yang berkonjugasi dengan 2#9 adalah xenobiotik elektro!ilik  (karsinogenik). Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksi!ikasi, tetapi istilah ini tidak semuanya benar, sebab tidak semua xenobiotik bersi!at toksik. =espon metabolisme xenobiotik menakup e!ek  !armakologik, toksik, imunologik dan karsinogenik.

=espon metabolisme xenobiotik dapat menguntungkan karena metabolit yang dihasilkan menjadi 5at yang polar sehingga dapat diekskresi keluar tubuh. =espon metabolisme xenobiotik dapat merugikan karena% Berikatan dengan makromolekul dan menyebabkan idera sel, Berikatan dengan makromolekul menjadi hapten dan merangsang pembentukan antibodi dan menyebakan reaksi hipersensiti"itas yang berakibat idera sel,

(5)

dan Berikatan dengan makromolekul menjadi 5at mutan yang menyebakan timbulnya sel kanker.

2.2 Para&etam#l

Paraetamol atau asetamino!en adalah obat analgesik dan antipiretik  yang digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, sakit ringan dan demam. $igunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan !lu. Paraetamol aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, o"erdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibupro!en,  paraetamol tidak memiliki si!at antiradang.

Paraetamol sering dikombinasikan dengan aspirin untuk mengatasi rasa nyeri pada rematik, karena paraetamol tidak mempunyai e!ek anti in!lamasi seperti aspirin sehingga bila kedua obat ini digabung maka akan didapatkan sinergi pengobatan yang bagus pada penyakit rematik. Paraetamol aman diberikan pada wanita hamil dan menyusui namun tetap dianjurkan pada wanita hamil untuk meminum obat ini bila benar-benar  membutuhkan dan dalam pengawasan dokter. Paraetamol dikombinasikan dengan opiod odein. Paraetamol dikombinasikan dengan odein dan  penenang (syndol atau mersyndol). Parasetamol umumnya digunakan untuk 

mengobati demam, sakit kepala, dan rasa nyeri ringan. denti!ikasi obat paraetamol%

2.2.1andungan paraetamol

ngredients Auantities

Paraetamol : g

'maranth #olution BP  m

Chloro!orm #pirit BP < m Conentrated =aspberry uie BP ; m 'lohol (D;E) BP &<< m Propylene 2lyol BP &<< m n"ert #yrup BP F; m 2lyerol BP to &<<< m

(6)

2.2.2 $osis paraetamol

Parasetamol dosis &:< mgGkg pada anak-anak dan H gram  pada orang dewasa berpotensi hepatotoksik. $osis : gram pada anak-anak dan &; gram pada dewasa dapat menyebabkan hepatotoksitas berat sehingga terjadi nekrosis sentrolobuler hati. $osis lebih dari < gram bersi!at !atal. Pada alkoholisme, penderita yang mengkonsumsi obat-obat yang menginduksi en5im hati, kerusakan hati lebih berat, hepatotoksik meningkat karena produksi metabolit meningkat.

2.2.3 0armakokinetik 

Parasetamol epat diabsorbsi dari saluran penernaan, dengan kadar serum punak diapai dalam *<-H< menit. Iaktu paruh kira-kira  jam. Metabolisme di hati, sekitar * E diekskresi dalam bentuk  tidak berubah melalui urin dan J<-D< E dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam sul!urik kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari pertama8 sebagian dihidroksilasi menjadi K asetil  ben5okuinon yang sangat reakti! dan berpotensi menjadi metabolit  berbahaya. Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sul!hidril dari glutation menjadi substansi nontoksik. Pada dosis besar akan  berikatan dengan sul!hidril dari protein hati (usiana $arsono <<). 2.2.4 0armakodinamik 

1!ek analgesik Parasetamol dan 0enasetin serupa dengan #alisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. eduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan e!ek sentral seperti salisilat. 1!ek anti-in!lamasinya sangat lemah, oleh karena itu Parasetamol dan 0enasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin (P2) yang lemah. 1!ek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa.

#emua obat analgetik non opioid bekerja melalui  penghambatan siklooksigenase. Parasetamol menghambat siklooksigenase sehingga kon"ersi asam arakhidonat menjadi

(7)

 prostaglandin terganggu. #etiap obat menghambat siklooksigenase seara berbeda. Parasetamol menghambat siklooksigenase pusat lebih kuat dari pada aspirin, inilah yang menyebabkan Parasetamol menjadi obat antipiretik yang kuat melalui e!ek pada pusat  pengaturan panas. Parasetamol hanya mempunyai e!ek ringan pada siklooksigenase peri!er. nilah yang menyebabkan Parasetamol hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang. Parasetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan e!ek langsung prostaglandin, ini menunjukkan bahwa parasetamol menghambat sintesa prostaglandin dan bukan blokade langsung  prostaglandin. 7bat ini menekan e!ek 5at pirogen endogen dengan menghambat sintesa prostaglandin, tetapi demam yang ditimbulkan akibat pemberian prostaglandin tidak dipengaruhi, demikian pula  peningkatan suhu oleh sebab lain, seperti latihan !isik ('ris <<D). 2.2.'1!ek samping

'etaminophen atau Paraetamol bekerja di pusat nyeri otak  untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. 'etaminophen mempunyai e!ek samping yang sangat minim terutama pada lambung bila dibandingkan dengan obat K#'$. Meskipun demikian, bila digunakan melebihi dosis yang dianjurkan, aetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati berat. Pada  peminum alohol, aetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati walau diberikan pada dosis yang rendah. 7bat K#'$ mengurangi nyeri dengan ara mengobati reaksi in!lamasi yang menyebabkan terjadinya nyeri. 7bat ini disebut non steroid karena memang berbeda dari obat steroid walaupun mempunyai e!ek sama menegah terjadinya reaksi in!lamasi. 7bat-obat yang termasuk ke dalam golongan steroid (kortikosteroid) tidak dipergunakan karena mempunyai e!ek samping yang kurang bagus bila digunakan dalam  jangka waktu yang lama. 1!ek samping ini tidak ditemukan pada

obat K#'$.

2.3 Mekan$sme (erja )"at Para&etam#l Pa*a Tu"uh

(8)

 paraetamol merupakan obat anagesik dan antipiretik yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan demam. Paraetamol menghambat suatu en5im yang namanya C7-* (siklooksigenase) yang ada di otak. Berbeda dengan obat-obat analgesik yang lain seperti aspirin, ibupro!en, metampiron atau golongan  K#'$ mereka menghambat C7-& dan C7- yang ada di sistem syara! peri!er (tepi). #emua obat analgesik ini mengurangi gejala rasa sakit, sementara tidak disertai sumber   penyakitnya. +etapi sebagai antipiretik parasetamol langsung

menurunkan demam di pusatnya. $emam sendiri merupakan respon dari tubuh terhadap agen penyebab penyakit. +etapi apabila demam sangat tinggi dimana suhu tubuh di atas normal bahkan mendekati :< C maka antipiretik perlu diberikan. $emam yang sangat tinggi dapat menyebabkan mengigau, dehidrasi dan bahkan kejang-kejang.

Maka dari itu paraetamol sangat diperlukan. Paraetamol dapat menghambat en5im C7 (siklooksigenase). C7 disini dihasilkan oleh arahidhoni aid. $imana arahidoni aid ini dapat dihasilkan dari membran pospholipid yang terdapat pada membran sel (pada hipotalamus). C7 yang telah dihasilkan (C7-&,C7-, dan C7-*) ini dapat menghasilkan protaglandin. $imana C7 ini memiliki peran masing-masing. & dapat mempengaruhi sistem penernaan.

(9)

C7- mempengaruhi terjadinya in!lamasi, sedangkan C7 -* dapat mempengaruhi nyeri dan demam. etika C7-* mendapat stressor  maka kerja prostaglandin yang mengarah pada pengaturan suhu dan nyeri akan terganggu, sehingga menimbulkan e!ek demam dan rasa nyeri. $alam kondisi demam dan nyeri ini parasetamol bekerja sebagai  penghambat kerja C7-* yang berlebihan. #ehingga kerja en5im C7

akan normal kembali.

) Proses kerja metabolisme xenobiotik paraetamol dan o"erdosis  paraetamol.

Parasetamol sendiri merupakan obat yang memiliki khasiat sebagai analgesik (meredakan rasa sakit) dan antipiretik (menurunkan demam). Metabolisme paraetamol sendiri ada  !ase% 0ase & dimana reaksi yang terjadi berupa oksidasi, reduksi, hidrolisis dan lain-lain. 6ntuk menjadikan molekul obat lebih polar di perlukan 0ase  atau !ase konjugasi, dimana obat ini dikonjugasi dengan gugus-gugus yang bisa menjadikan obat lebih polar, ontohnya% glukoronidasi (ditempel asam glukoronat), sul!atasi (ditempeli gugus sul!at). $imana obat itu masuk  di !ase metabolisme tergantung si!at obatnya, jadi ada obat yang harus lewat !ase & dan  supaya bisa dikeluarkan, ada yang langsung !ase , ada yang uma !ase &. #edangkan untuk parasetamol para ahli pertama memperkirakan hanya melewati metabolisme !ase  saja yaitu glukoronidasi dan sul!atasi. #eiring berjalannya waktu ada beberapa laporan telah terjadi kasus hepatotoksik. adi para ahli mulai meneliti kembali dan akhirnya di temukan pada parasetamol tidak hanya dengan

(10)

 jalur tersebut namun ada suatu jalur metabolisme yang menyebabkan hepatotoksik tersebut.

Pada gambar di atas !ase pertama pada metabolisme xenobiotik   paraetamol sebagai berikut8 paraetamol masuk dalam tubuh melewati

lambung dan kemudian menuju ke dalam hati. $i dalam hati  paraetamol mengalami proses metabolisme xenobiotik pada tahap  pertama yaitu proses hidroksilasi. $imana pada proses hidroksilasi  parasetamol ('P'P L 'etaminophen) di ubah dari keadaan inakti! 

menjadi akti! yang kemudian dapat diekskresi. Pada hidroksilasi  paraetamol atau 'P'P dimetabolisme oleh Cytohrome P-:;< terutama oleh isoen5im 1& (CP 1&), ini dimetabolisme di !ase & yaitu oleh Cytohrome P-:;< terutama oleh isoen5im 1& (CP 1&) dan menjadi polar. #etelah pada !ase & menjadi polar CP 1& mengalami konjugasi pada !ase . Pada !ase ini CP 1& di konjugasi oleh glukoronidasi dan sul!asi. Paraetamol dikonjugasi dengan proses sul!asi karena paraetamol memiliki kandungan alkohol atau etanol. #etelah mengalami glukoronidasi menjadi K'PA (K-asetil-p-ben5o-kuinon imina) yang bersi!at e!ek toksik. Bila paraetamol dikonsumsi seara normal, metabolit toksik K'PA ini segera didetoksi!ikasi menjadi konjugat yang tidak toksik dan segera dikeluarkan melalui ginjal. Kamun jika paraetamol masih dalam bentuk K'PA yang terjadi di dalam sitosol hati yaitu retikulum endoplasma, K'PA tidak   bisa dikeluarkan melalui urin. 6ntuk mengeluarkan K'PA tersebut,  K'PA dikonjugasi dengan 2#9 sehingga menjadi K'PA2# dan

dapat dikeluarkan lewat urin.

 Kamun apabila pasien mengkonsumsi paraetamol pada dosis tinggi atau o"erdosis, jumlah 2#9 jauh lebih rendah daripada K'PA. arena parasetamol yang dikonsumsi banyak dan K'PA yang terbentuk banyak. Pada kondisi o"erdosis metabolisme dengan glukoronidasi dan sul!atasi suatu saat akan menjadi jenuh. 9al ini karena jumlah glukoronidasi dan sul!atasi terbatas. $imana suatu saat  jumlah glukoronidasi dan sul!at akan habis dan metabolisme

(11)

 paraetamol akan dibebankan pada jalur CP 1&. $an jumlah  paraetamol yang lewat jalur CP 1& meningkat, maka jumlah  K'PA juga meningkat. #ehingga, jumlah K'PA akan terlalu banyak   bagi 2#9. 2#9 yang ada akan berusaha menetralkan K'PA dengan

semua kemampuan yang dimiliki. Kamun jumlah 2#9 semakin lama semakin sedikit dan dapat habis karena. K'PA yang tersisa akan  berusaha menari tempat ikatan, dan parahnya K'PA berikatan dengan protein-protein di hati. #ehingga !ungsi hati dapat terganggu dan jika kondisi ini dibiarkan atau jumlah K'PA terlalu banyak maka dapat terjadi kerusakan dan nekrosis hati.

BAB 3 PENUTUP

$ari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa %

Paraetamol atau asetamino!en adalah obat analgesik dan antipiretik  yang digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, sakit ringan dan demam, namun paraetamol tidak memiliki si!at antiradang. Paraetamol dapat menghambat en5im C7 (siklooksigenase). C7 disini dihasilkan oleh arahidhoni aid. $imana arahidoni aid ini dapat dihasilkan dari membran  pospholipid yang terdapat pada membran sel (pada hipotalamus). C7 yang telah dihasilkan (C7-&,C7-, dan C7-*) ini dapat menghasilkan  protaglandin. $imana C7 ini memiliki peran masing-masing. C7-& dapat mempengaruhi sistem penernaan. C7- mempengaruhi terjadinya in!lamasi, sedangkan C7 -* dapat mempengaruhi nyeri dan demam. etika C7-* mendapat stressor maka kerja prostaglandin yang mengarah pada pengaturan

(12)

suhu dan nyeri akan terganggu, sehingga menimbulkan e!ek demam dan rasa nyeri. $alam kondisi demam dan nyeri ini parasetamol bekerja sebagai  penghambat kerja C7-* yang berlebihan. #ehingga kerja en5im C7 akan

normal kembali.

Cara kerja paraetamol ada  !ase. 0ase pertama proses hidroksilasi  parasetamol ('P'P L 'etaminophen), dimetabolisme oleh Cytohrome P-:;<

terutama oleh isoen5im 1& (CP 1&), ini dimetabolisme di !ase & yaitu oleh Cytohrome P-:;< terutama oleh isoen5im 1& (CP 1&) dan menjadi polar. #etelah pada !ase & menjadi polar CP 1& mengalami konjugasi pada !ase . Pada !ase ini CP 1& di konjugasi oleh glukoronidasi dan sul!asi. Paraetamol dikonjugasi dengan proses sul!asi karena paraetamol memiliki kandungan alkohol atau etanol. #etelah mengalami glukoronidasi menjadi  K'PA (K-asetil-p-ben5o-kuinon imina) yang bersi!at e!ek toksik. Bila  paraetamol dikonsumsi seara normal, metabolit toksik K'PA ini segera didetoksi!ikasi menjadi konjugat yang tidak toksik dan segera dikeluarkan melalui ginjal dengan berikatan pada 2#9. Kamun jika paraetamol dikonsumsi dengan jumlah banyak dapat terjadi kerusakan dan nekrosis hati.

DA+TAR PU!TA(A

2aniswarna, #.2.. &DD;. 0armakologi dan +erapi, edisi N, &:. akarta% 6 Press. 2unawan, 2an #ulistia. <<D. 0armakologi dan +erapi, edisi ;. akarta%

$epartemen 0armakologi dan +erapeutik 0akultas edokteran 6ni"ersitas ndonesia.

http%GGshintarosalia.leture.ub.a.idG!ilesG<&G&&G#=$OtoxioO!armakokinetik&.p d! . ($iakses pada hari umat tanggal F Maret <&:).

lib.ugm.a.idGdigitasiGuploadGHHOpp<D&&;*.pd! ($iakses pada hari umat tanggal F Maret <&:).

Murray, =obert , dkk.. <<D. Biokimia 9arper, edisi F. akarta % 12C. Poedjiadi, supriyanti. <<F. $asar-$asar Biokimia. Bandung% 6 Press .

(13)

=aharja, irana. &DDF. 7bat-7bat Penting, edisi ;. akarta% 1lex Media Computindo.

sta!!.undip.a.idG!kGamallia...G,en#"$#t$k  O<&&.pd! ($iakses pada hari umat tanggal F Maret <&:).

Referensi

Dokumen terkait

Pada skala media terdapat bagian berbentuk lidah yang disebut membran tektoria dan pada membran basilaris melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam

Secara mikroskopis, terdapat susunan sel seperti sarang padat dan pleomorfik, sel tumor poligonal dengan membran sel yang mencolok, glassy, dan sitoplasma

Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidahyang disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar

Fluks metanol yang dihasilkan oleh membran CA lebih besar dari fluks yang dihasilkan oleh membran blending CA-CAB, disebabkan karena struktur molekul dari membran CA yang

Walaupun demikian, semua membran yang dihasilkan memiliki derajat pengembangan kurang dari 30%, ini artinya membran tersebut dapat digunakan sebagai membran polimer

Enzim ini akan memecah C5 menjadi C5a dan C5b, yang diikuti oleh pengikatan dengan C6 dan C7 sampai akhirnya terbentuk membran attack complex MAC yang dapat menyebabkan lisisnya sel

Ion natrium bermuatan positif, sedangkan sisi dalam membran sel bermuatan lebih negatif dibandingkan sisi luar membran sel Dengan demikian, terdapat perbedaan elektrokimiawi ion