BAB V BAB V PEMBAHASAN PEMBAHASAN 5.1
5.1Pengaruh TPengaruh Terapi Cerapi Cermin denganermin denganFunctional Electrical StimulationFunctional Electrical Stimulationuntukuntuk Pasien Stroke
Pasien Stroke
Penelitian yang dilakukan oleh Sang-Goo, dkk (2014) in Department of Penelitian yang dilakukan oleh Sang-Goo, dkk (2014) in Department of Physial !herapy, "ul#i $ni%ersity &ospital, 'epuli of orea yaitu terapi ermin Physial !herapy, "ul#i $ni%ersity &ospital, 'epuli of orea yaitu terapi ermin dalam huungannya dengan funtional "letrial Stimulation pada pasien stroke* dalam huungannya dengan funtional "letrial Stimulation pada pasien stroke* Penelitian ini untuk mengu#i apakah terapi ermin dalam huungannya dengan Penelitian ini untuk mengu#i apakah terapi ermin dalam huungannya dengan (+untional "letrial Stimulation) +"S pada pasien stroke dapat meningkatkan (+untional "letrial Stimulation) +"S pada pasien stroke dapat meningkatkan kem
kemampampuauan n eer#ar#alanlan* * PaPada da PenPenelelitiitian an ini ini dildilakuakukan kan dendengan gan 0 0 susuyek yek yanyangg didiagnosis dengan hemiparesis karena stroke* etode penelitian ini, elompok didiagnosis dengan hemiparesis karena stroke* etode penelitian ini, elompok "ksperimental . erisi 10 suyek yang menerima terapi ermin !erapi dan +"S, "ksperimental . erisi 10 suyek yang menerima terapi ermin !erapi dan +"S, kelompok eksperimen .. erisi 10 suyek yang menerima terapi ermin, dan kelompok eksperimen .. erisi 10 suyek yang menerima terapi ermin, dan kelompok kontrol erisi 10 suyek yang menerima terapi sham* Seuah analisis kelompok kontrol erisi 10 suyek yang menerima terapi sham* Seuah analisis ar
ara a eer#ar#alan lan didilaklakukaukan n dedengangan n menmenggggunaunakan kan sissistem tem motmotioion n apapturture e tigtigaa dimensi, yang merupakan perangkat pelaakan yang memerikan data dalam dimensi, yang merupakan perangkat pelaakan yang memerikan data dalam modus inframerah menggunakan enam kamera*
modus inframerah menggunakan enam kamera* &a
&asil sil penpenelielitiatian n menmenun#un#ukkukkan an pepereredadaan an yayang ng sigsignifnifikaikan n dadalamlam ke
keeepapatatan n eer#r#alalan an anantatara ra kekelolompmpok ok sesetetelalah h peperrooaaaan, n, dadan n ananalalisisisis menu
menun#ukn#ukkan kan perperedaaedaan n yang yang signsignifikifikan an antarantara a kelokelompok mpok . . ekspeksperimeerimen n dandan kelo
kelompok mpok ekspeksperimerimen en ..* ..* enuenurut rut hasihasil l penepenelitilitian an ini, ini, kelokelompok mpok ekspeksperimerimenen me
mengnggugunanakakan n fufunntitiononal al eleleetrtriial al ststimimululatatioion n (+(+"S"S) ) mememmaiaik, k, +"+"SS meningkatkan akti%asi dari daerah korteks sensorik-motorik pasien stroke yang meningkatkan akti%asi dari daerah korteks sensorik-motorik pasien stroke yang erpengaruh pada gerakan fungsional* &al ini diseakan karena reorganisasi erpengaruh pada gerakan fungsional* &al ini diseakan karena reorganisasi otak dalam
otak dalam menamenangganggapi pi ermermin in terapterapi i ter#ater#adi di pada saat pada saat yang sama yang sama dengdenganan pe
pemulmulihaihan n funfungsi gsi otootot t karkarena ena +"S+"S* * enenuruurut t hashasil il penpenelielitiatian n iniini, , kelkelomompokpok eksp
eksperimerimen en memmemaik aik setesetelah lah perperoaaoaan n didiandiandingkangkan n dengdengan an ekspeksperimerimenen kelompok .. dan kelompok kontrol* .ni menun#ukkan ah/a !erapi ermin dalam kelompok .. dan kelompok kontrol* .ni menun#ukkan ah/a !erapi ermin dalam hu
huunungangannynya a dedengangan n +"S +"S leleih ih efeefektiktif f ununtuk tuk memeninningkagkatkatkan n kemkemampampuanuan daripada terapi ermin sa#a*
daripada terapi ermin sa#a*
40 pasien stroke untuk kelompok terapi ermin dan kelompok kontrol* 40 pasien stroke untuk kelompok terapi ermin dan kelompok kontrol* Su
Suyeyek k ererulaulang ng kalkali i dildilakuakukan kan dodorsorsoflefleksi ksi perpergegelanlangagan n kakkaki i dadan n agagianian ekstremitas a/ah ditempatkan di depan ermin* Pengukuran kategori amulasi ekstremitas a/ah ditempatkan di depan ermin* Pengukuran kategori amulasi fungsional mereka selama latihan menun#ukkan ah/a kelompok terapi ermin fungsional mereka selama latihan menun#ukkan ah/a kelompok terapi ermin menapai tingkat yang signifikan seara statistik leih tinggi dari peningkatan menapai tingkat yang signifikan seara statistik leih tinggi dari peningkatan kemampuan er#alan daripada kelompok kontrol* +"S
kemampuan er#alan daripada kelompok kontrol* +"S meningkatkameningkatkan akti%itasn akti%itas dari ereral orte sensorik-motorik pada pasien stroke dan memiliki efek pada dari ereral orte sensorik-motorik pada pasien stroke dan memiliki efek pada gerakan fungsional, dan memiliki efek positif pada pemela#aran motorik dan gerakan fungsional, dan memiliki efek positif pada pemela#aran motorik dan meningkatka
meningkatkan efek n efek dari treatment*dari treatment* Pen
Penelielitiatian n ini ini sessesuai uai dendengagan n penpenelielitiatian n yayang ng dildilakuakukan kan oleoleh h sstritridd (200) menun#ukkan ah/a nilai kekuatan otot pada kelompok yang dilakukan (200) menun#ukkan ah/a nilai kekuatan otot pada kelompok yang dilakukan 3ol* .. omor 1 aret 2015 6 7urnal epera/atan 'espati .SS 8 20 - 92 3ol* .. omor 1 aret 2015 6 7urnal epera/atan 'espati .SS 8 20 - 92 inter%ensi ': atau latihan rentang gerak 4 kali sehari erpengaruh terhadap inter%ensi ': atau latihan rentang gerak 4 kali sehari erpengaruh terhadap pe
peninningkagkatan tan kekkekuauatan tan otootot t papasiesien n strstrokeoke* * PePenelnelitiitian an yayang ng didilaklakukaukan n ololeheh hristian, et al (200) pada 25 orang pasien yang mengalami kelemahan; plegi hristian, et al (200) pada 25 orang pasien yang mengalami kelemahan; plegi
pada agian ekstremitas atas dilakukan inter%ensi mirror therapy didapatkan hasil peningkatan sensiti%itas dan peraikan fungsi diandingkan dengan pasien yang tidak dilakukan mirror therapy*
5.2 Pengapikasian !om"inasi Mirror Terapi dengan #atihan Motorik pada Ektremitas Atas
<erdasrkan penelitian yang dilakukan oleh yung&oon im,S=* P!, Sukmiin >ee, PhD,dkk (2015) di K Hospital in Seongnam City, Gyeonggi Province, South Korea dengan #umlah responden seanyak 25 pasien dengan 12 responden kelompok irror !herapy dan 1 responden di dapat hasil ah/a kelompok Mirror Therapy di kominasi dengan latihan motori ektremitas (!) atas memerikan hasil yang leih segnifikandalam proses pemulihan otot yang mengalami kelemahan diandingkan kelompok ontrol (=!) yang hanya mendapatkan terapi kon%ensional;tradisional dalam masa pemulihan pasa stroke* &al ini diuktikan dari hasil pengukuran kekuatan otot yang meliputi 4 aspek penilaian antara lain The Action Research Arm Test (ARAT),The o! an" loc# Test (T),The $ugl%Meyer Assessment ($MA), The $unctional &n"epen"ence Measure ($&M)
!he '! adalah ukuran 1? item dengan skor maksimum pada '!S adalah 59 poin yang teragi dalam 4 su-tes (pegang, engkraman, menuit, dan gerakan lengan gross)* iner#a pada setiap item erperingkat pada skala ordinal 4-point mulai dari8
8 elakukan tes iasanya
2 8 Selesaikan tes, tetapi mengamil normal pan#ang atau memiliki kesulitan esar
1 8 elakukan u#i parsial
0 8 Dapat melakukan tidak ada agian dari tes
!he <o and <lok !est (<<!) adalah tes fungsional digunakan dalam rehailitasi ekstremitas atas pada motorik kotor klien dengan menggunakan alat antu palsu atau klien dengan post stroke* <<t pada penelitian ini menggunakan terdiri dari 2,54 m potongan kayu kuik dan kotak persegi pan#ang 5,9 @ ,5 @ 29,4 m dengan partisi di pusat* !es ini mengukur #umlah potongan kayu yang mampu dipindahkan dalam satu menit dengan menggunakan satu tangan yang mengalami kelemahan*
+ugl-eyer ssessment (+) skala adalah indeks untuk menilai penurunan sensorimotor pada indi%idu yang memiliki stroke* 1 item masing-masing untuk ahu, siku, dan lengan, 5 item untuk pergelangan tangan, 9 item untuk #ari, dan item untuk koordinasi tungkai atas* Dan penilaian !he +untional .ndependene easure (+.) adalah alat penilaian yang ertu#uan untuk menge%aluasi status fungsional pasien selama proses rehailitasi menyusul stroke yang , edera otak traumatis , edera tulang elakang atau kanker* Penggunaannya dapat menakup fasilitas kepera/atan terampil dan rumah sakit yang ertu#uan akut, su-akut dan pera/atan rehailitasi* Dilakukan pada masuk ke dan keluar dari rumah sakit rehailitasi, ia erfungsi seagai alat pengumpulan data yang konsisten untuk perandingan hasil rehailitasi di seluruh kontinum pera/atan kesehatan* Selain itu, ertu#uan untuk
memungkinkan dokter untuk melaak peruahan dalam status fungsional pasien dari a/al pera/atan rehailitasi melalui deit dan tindak lan#ut* penilaian +. untuk dera#at keaatan tergantung pada skor pasien di 1 kategori, fokus pada motor dan fungsi kognitif*
Dari aspek penilaian terseut dapat diketahui ah/a penggunaan mirrir terapi pada proses rehailitasi klien post stroke memerikan hasil yang leih efektif daripada menggunakan terapi kon%ensional* hasil e%aluasi terseut dilakukan setelah klien mendapatkan perlakuan selama 4 minggu dengan #umalh pertemuan 5 kali dlam seminggu sehingga setiap inter%ensi dan perkemangan klien selalu di pantau oleh fisioterapi* &al ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh 7eyra# D Pandiana, D, +'=P(2014) yang er#udul irrir !herapy in $nilateral eglet fter Stroke yang menyatakan penggunaan mirrir therapy pada fase rehailitasi klien post store memiliki efekti%itas yang leih aik dalam proses pemulihan daripada terapi kon%ensional* Pada penelitian ini responden mendapatkan inter%ensi selama A ulan dengan 5 kali pertemuan setiap minggunya dan e%aluasi dilakukan pada ulan pertama, ketiga dan ke-enam seagai e%aluasi*
5.$ E%ek dan !epatuhan Terapi Cermin pada &rang 'ang Mengaami !eumpuhan Ekstrimitas atas
Penelitian yang dilakukan oleh SuBanne, !ara C orman (2012) tentang efek dan kepatuhan terapi ermin pada orang yang mengalami kelumpuhan ekstrimitas agian atas selama 12 minggu menun#ukkan hasil yang signifikan* Penelitian ini dilakukan untuk melatih otot-otot khususnya pada ekstrimitas atas seperti tangan, pergelangan tangan, punggung metakarpal kedua, tenar dan hipotenar eminenes, dan u#ung #ari telun#uk* Penelitian ini dilakukan pada 20 orang pasien yang termasuk dalam kriteria inklusi yaitu mengalami kelumpuhan ekstrimitas agian atas kronis sa#a, tidak kurang dari 1 tahun dan kelumpuhan yang dialami ukan karena penyakit syaraf degenerati%e maupun idera otak, dimana hanya 11 pasien yang dapat mengikuti penelitian sampai akhir sesi* Penelitian dilakukan dengan melatih pasien selama 0 menit, kali sesi dalam seminggu dimana 1 kali pertemuan diantaranya akan di dampingi oleh instruktur dan dua lainnya latihan mandiri dirumah* $ntuk menge%aluasi hasil latihan, dilakukan pengka#ian ulang gerak otot-otot yang dilatih dengan enang monofilamen Semmen einstein pada minggu ke-0, ke-A dan ke-12*
&asil penelitian dari 11 peserta yang dapat mengikuti penelitian sampai akhir didapatkan pada minggu pertama tangan yang tidak lumpuh menun#ukkan hasil yang leih sensiti%e terhadap alat ukur diianding tangan yang lumpuh* Pada minggu keenam tingkat peredaan sensiti%e pada kedua tangan tetap seperti tes seelumnya* Pada minggu kedua elas hasil kepekaan tangan dengan alat u#i meningkat dan men#adi semakin minim peredaan dengan tangan yang tidak lumpuh* Sedangkan hasil yang didapatkan erdasarkan propricoptive error didapatkan selalu ada peraikan dari minggu ke minggu, keuali hasil pada agian 1 dan 2 punggung #ari yang mengalami peningkatan lagi pada minggu ke-12* Sehingga didapatkan hasil ah/a penggunaan metode
terapi ermin erdampak aik terhadap peraikan kondisi tuuh yang lumpuh pada pasien stroke*
5.( E%ek Terapi Cermin pada )ungsi Ektrimitas Atas dan !egiatan Sehari* hari pada Pasien Stroke
+ungsi ekstremitas atas dan kemampuan koordinasi tangan seara signifikan ereda antara kelompok mirror therapy dan kelompok sham therapy * .nter%ensi pada kelompok mirror therapy leih efektif diandingkan dengan kelompok sham therapy untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan akti%itas sehari-hari* Pera/atan diri menun#ukkan peredaan yang signifikan seara statistik antara kedua kelompok (Park et al', 2015)*
Mirror therapy menun#ukkan efek positif dalam fungsi ekstremitas atas dan akti%itas sehari-hari pada pasien stroke kronis* <ereda dengan studi tentang mirror therapy seelumnya yang dilakukan oleh Ea%uBer et al' (200) dengan pasien stroke su-akut, penelitian ini difokuskan pada pasien stroke kronis (Park et al', 2015)* enurut penelitian seelumnya, ilateral motor training efektif dalam meningkatkan akti%itas korteks motorik dan pemulihan fungsi motorik pada pasien stroke kronis (Summers 77, et al *, 2009 dalam Park et al', 2015)* Sesuai dengan penelitian seelumnya dimana temuan ini menun#ukkan ah/a fungsi ekstremitas atas pada penilaian fungsi motorik meningkat ketika diterapkan mirror therapy (Park et al', 2015)*
!erdapat peredaan hasil untuk fungsi ekstremitas atas setelah inter%ensi pada kelompok mirror therapy diandingkan dengan kelompok kontrol yang dilakukan sham therapy * elompok mirror therapy menun#ukkan peredaan seara signifikan leih esar diandingkan dengan kelompok kontrol, dengan peraikan di fungsi saraf ekstremitas atas (p F0,05)* &asil yang sama dilaporkan oleh Ea%uBer et al * (200) yang menun#ukkan ah/a ilusi %isual dapat memuat pasien merasa seolah-olah dua tangan mereka ergerak seara simetris dan seara simultan mengaktifkan kedua elah otak kiri dan kanan sehingga meningkatkan rangsangan dari saraf ekstremitas (Park et al', 2015)*
elompokmirror therapy menun#ukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan untuk melakukan akti%itas sehari-hari diandingkan dengan kelompok kontrol* ilateral upper%lim training dalam mirror therapy menggunakan umpan alik %isual dapat meningkatkan fungsi saraf ekstremitas atas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan akti%itas sehari-hari* Dalam hal pera/atan diri, menun#ukkan peredaan signifikan seara statistik ketika su-item dari kemampuan untuk melakukan akti%itas sehari-hari pada kelompok mirror therapy diandingkan dengan kelompok kontrol* !emuan ini dikaitkan dengan pemulihan fungsi ekstremitas atas* Peningkatan dalam pera/atan diri adalah salah satu aspek yang paling penting dalam melakukan akti%itas sehari-hari* rtinya, #ika tidak dapat melakukan pera/atan diri seara mandiri, pasien tidak dapat hidup mandiri dan harus ergantung pada anggota keluarga atau orang lain (Park et al', 2015)*
5.5 E%ek Mirror Ttherapy pada )ungsi Motorik Ekstremitas Atas Pasien Stroke
<erdasarkan penelitian yang dilakukan igar, dkk (201A) di rumah sakit rehailitasi di <askent $ni%ersitas edokteran +isik dan 'ehailitasi nkana !urki selama 4 minggu dengan #umlah responden menggunakan sample aak seanyak 1 responden dengan kriterian inklusi 8
• Pasien dengan diagnosis hemiplegia unilateral dalam A ulan terakhir • ampu melakukan tahap runnstrom antara 1-4
• Skor S 24
• !idak ada kelemahan sendi yang erleihan pada ekstremitas atas diukur dengan skala modifikasi ash/orth
• !idak ada ri/ayat stroke seelumnya
• Pasien yang mengalami keteratasan gerak ekstremitas atas • Pasien yang elum mendapatkan program rehailitasi
'esponden diagi men#adi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (1A responden) dan kelompok kontrol (15 responden)* elompok perlakuan menggunakan terapi ermin meliputi latihan fleksi dan ekstensi gerak ekstremitas yang tidak mengalami kelemahan khususnya pergelangan tangan dan #ari-#ari* Pasien duduk dikursi dengan me#a didepan mereka, sehingga ekstremitas yang tidak mengalami kelemahan akan terermin* eepatan Gerakan dilakukan sesuai keinginan pasien* Sedangkan kelompok kontrol menggunakan latihan rentang gerak, latihan penguatan, dan terapi okupasi* >atihan dilakukan A0-120 menit;hari, 5 hari;minggu, selama 4 minggu dengan penga/asan terapis* 'esponden die%aluasi seelum dan sesudah terapi*
Penilaian perkemangan motorik menggunakan tahapan <runnstrom yang diagi dalam A tahap* Penilaian ekstremitas atas dan ekstemitas a/ah dilakukan seara terpisah* !ahap . dikategorikan lentur, tidak ada gerakan hamatan dalam ergerak sedangkan tahap 3. dikategorikan ada hamatan dalam gerakan* uesioner +ugl-eyer ssessment (+) digunakan untuk menilai perkemangan motorik ekstremitas atas seperti ahu, siku, lengan, pergelangan tangan dan tangan* 'entang poin 0-2, 0 8 tidak mampu melakukan, 18 melakukan seagian, 28 melakukan sepenuhnya dengan total skor AA* uesioner +untional .ndependene easure (+.) untuk menilai tingkat keaatan fungsional yang huungannya dengan proses pera/atan diri* uesioner terdiri dari 1 pertanyaan dalam A susistem pemahasan yaitu 8 pera/atan diri, kontrol sfingter, perpindahan, moilisasi, komunikasi dan kognisi* emampuan terseut diukur dengan skala likert yang terdiri dari poin (18 ketergantungan total, 98 mandiri)* !otal skor maksimal 12A*
5.+ E%ek Terapi Cermin Meaui !egiatan )%ungsiona dan Sstandar ,erakan )ungsi MotorikEekstremitas Atas Pas-a Stroke
Penelitian ini ertu#uan untuk menge%aluasi efek terapi ermin melalui kegiatan fungsional dan standar motorik dari fungsi ekstremitas atas pada stroke kronis* "nam pasien dengan kelemahan dari lengan dalam setidaknya enam ulan pasa stroke seara aak untuk dikelompokan dalam kegiatan fungsional (G+ - n H ) dan kelompok standar motorik (GP - n H )* edua kelompok dilakukan 15 sesi terapi ermin selama 0 menit, tapi yang pertama (G+) diperintahkan untuk melakukan gerakan ilateral dan simetris erdasarkan
akti%itas fungsional (yaitu game pas) dan yang kedua (GP) diuat gerakan erdasarkan pola motorik normal (yaitu pergelangan tangan fleksi-ekstensi) !idak ada signifikansi seara statistik antara seelum dan sesudah terapi untuk kedua kelompok independen* amun, menganalisa kelompok seara ersamaan (n H A) nilai signifikansi, diamati di .+ kognitif dan #umlah (p H 0,002) seelum dan sesudah terapi ermin t* Penelitian ini menun#ukkan peraikan dalam penurunan fungsional apa pun #enis gerakan yang dilakukan selama terapi ermin*
.ni merupakan penelitian yang dilakukan seara aak, dengan metode kuasi-eksperimental* Dilakukan pada pasien yang menderita stroke, yang tinggal di Santa =ruB ('), direkrut dengan menggunakan studi tentang pre%alensi dan faktor risiko dari =ereral 3asular ident di Santa =ruB, yang disetu#ui oleh penelitian omite "tik +auldade de =ienias da SaIde melakukan !rairi (+=.S ; $+')* Semua mata kuliah yang terdaftar dalam penelitian erdasarkan penarikan aak*
.ndi%idu erumur dia/ah 1 tahun, yang di diagnosa menderita =3 kronis (leih dari enam ulan setelah stroke) pada hemiparesis ekstremitas atas seagai ge#ala sisa* Skor teranyak 20 dari +ugl-eyer Penilaian otor 'eo%ery (+), tidak adanya gangguan kognitif skor 24 (suyek erpendidikan tinggi) dan J 14 (suyek uta huruf) ini-ental State "amination (S"), er#alan pada kestailan yang aik pada tempat duduk, skor teranyak 40 dari <erg <alane Sale (<<S)* Pasien lain yang mengalami gangguan neurologis yang erhuungan dengan keteratasan fisik atau mental, trauma =3, nyeri sendi dan tegang pada tungkai atas yang isa menegah kiner#a gerak tidak diikut sertakan*
Duapuluh pasien dengan yang dinilai mengalami ge#ala sisa =3, antara yang hanya A memenuhi kriteria inklusi* eenam pasien seara aak dan sama-sama diagi men#adi dua kelompok8 kegiatan fungsional (+G) dan pola motorik (PG)* !ael 1 menun#ukkan data demografi suyek dan karakteristik untung memisahkan di masing-masing kelompok* da huungan homogen antara %ariael #enis kelamin, usia, /aktu yang memisahkan, yang erarti tidak ada peredaan yang signifikan antara kelompok* &asil seelum dan sesudah inter%ensi terkait dengan %ariael +ugl-eyer dan skala +. untuk +G dan PG, diandingkan dengan kelompok perlakuan (analisis antara kelompok) dan untuk persimpangan kedua kelompok di#elaskan pada !ael 2* !idak ada peredaan signifikan yang ditemukan seelumnya dan setelah ! ketika G+ dan PG diandingkan atau dinilai seara erdiri sendiri* amun, ketika kelompok perlakuan ergaung, signifikansi ditemukan di +., +. (p H 0,002) dan +.t (p H 0,002), masing-masing* 'esistensi terhadap gerakan pasif tungkai atas melalui S tidak ereda seara signifikan antara kelompok di seluruh pengoatan*
irror !herapy ermanfaat agi pasien yang mengalami stroke, seperti yang dilaporkan dalam eragai studi* .lusi yang diseakan oleh ermin meningkatkan pelatihan lingkungan , meningkatkan informasi somato-sensori, menyeakan sesuatu pengulangan dan meningkatkan fungsi kortikal* amun, pendekatan terapi tidak mempengaruhi keuntungan fungsional dan motorik dari
pasien dalam penelitian ini* !erapi meliatkan pelaksanaan pada ermin, yang ditu#ukan untuk kegiatan fungsional, akan leih dalam peraikan motorik, erlaku dan memperkuat konsep-konsep pemela#aran motorik* kti%itas fungsional erhuungan dengan pemela#aran motorik yang leih aik, setelah peker#aan pada umumnya leih dinamis, dengan %ariasi dan pelatihan yang ditu#ukan untuk kegiatan tertentu, men#adikannya asimilasi leih mudah* Saat suyek dilatih dengan pola motorik sederhana, mereka dapat memiliki kiner#a yang aik, tetapi #uga leih anyak kesulitan untuk mengaitkan mereka untuk D>s* eskipun
penelitian menun#ukkan itu, tidak ada peredaan yang ditemukan antara kelompok terapi*
!idak ada %ariasi yang signifikan antara kelompok terapi pre dan post inter%ensi penilaian oleh +. dan +* amun, ketika kelompok disatukan, ada peningkatan +. (p H 0,002) dan t+. (p H 0,002)* elakukan tugas-tugas yang tersedia ertu#uan akti%itas fungsional diyakini memutuhkan leih dari fungsi kognitif ertu#uan dalam agian sensori-motorik untuk pelaksanaan tugas diandingkan dengan pelaksanaan tugas dari pola motorik, yang tidak memerlukan perhatian, kognisi, dan akti%asi dari agian otak yang terliat* <eerapa penelitian melaporkan respon yang leih aik dengan sistem ermin-neuron ketika gerakan dilakukan pada ermin terkait dengan t ugas-tugas tertentu diandingkan dengan tugas tanpa tu#uan yang #elas* $rutan gerakan yang paling kompleks memutuhkan leih anyak perhatian dan kognisi untuk dilakukan* :leh karena itu, penelitian kami tidak mendukung data yang dilaporkan dalam literatur* Dalam re%ie/ sistematis, penulis melaporkan ah/a irror !herapy ermanfaat untuk D> dan sangat pengaruh terhadap fungsi motorik erhuungan dengan pendekatan irror !herapy* 'espon %isualisasi ermin dan tugas kiner#a yang ditu#ukan untuk tu#uan tertentu diandingkan, yang mendorong peningkatan akti%asi dari ilateral korteks sensorik-motorik, termasuk motorik utama, pra-motorik, dan daerah korteks sensorik-motorik utama, diandingkan dengan kiner#a kelompok tugas tanpa sasaran dientuk* irror !herapy dan terapi kon%ensional leih ermanfaat untuk fungsi ektremitas motorik atas ketika dikaitkan dengan tugas tertentu setelah 3=*
<anyak akti%asi mekanisme D adaptasi erlangsung setelah 3=, termasuk peningkatan penggunaan sisi yang sehat dari otak, didorong oleh akti%asi saluran kortiko spinalis dan sistem neuron setelah tugas irror !herapy* Peraikan korteks dinilai dengan '. setelah irror !herapy dan eerapa peruahan dalam pola akti%asi korteks motorik primer yang ditemukan di sisi yang terkena, tetapi tanpa korelasi peraikan fungsional dan keseimangan akti%asi antara agian otak* Saluran kortikospinalis diaktifkan oleh %isualisasi gerakan dilakukan dengan anggota adan normal pada ermin dan mendorong ketika ermin dikaitkan dengan kontak lingkungan* +ungsi motorik pada ektremitas atas merupakan faktor prognostik yang penting untuk pemulihan fungsional setelah 3=* amun, kami tidak menemukan peredaan yang ermakna pada kelompok otot dinilai dalam S atau nilai +* Setelah enam minggu irror !herapy, kami tidak mengamati efek pada fungsi sensorik-motorik dinilai oleh + erdasarkan D>, tapi ada peruahan yang signifikan dalam resistensi terhadap gerakan pasif pada otot fleksi #ari* Penelitian lain melaporkan
peningkatan fungsi motorik setelah irror !herapy menggunakan + dan telah dihuungkan hasil ini ke input %isual yang sesuai menggantikan input proprioseptif erkurang pada ektremitas yang terkena*
>iteratur ini tidak erdasarkan kesepakatan untuk /aktu minimum sesi terapi dan durasi dari efek irror !herapy* <eerapa penulis sudah mengaplikasikan irror !herapy selama 0 menit di ektremitas a/ah setelah 3=, dan menun#ukkan saat ini tidak menukupi* Penulis lain #uga menggunakan sesi 0 menit selama 4 minggu dan melaporkan peraikan motorik pergelangan tangan dan tangan, dengan tugas yang erkaitan dengan kegiatan-kegiatan khusus dengan enda-enda* $kuran keil dari sampel kami, serta /aktu singkat terapi, mungkin telah mempengaruhi penelitian kami* &asil ini hanya dapat diterapkan untuk =3 akut, moderat dan kronis*!etapi penelitian ini tidak memuat analisis yang leih akurat melalui kinematika terkait gerakan yang dilakukan oleh pasien*
5. Terapi Cermin untuk /eha"iitasi Stroke
Dalam #urnal >id/ina S* Sengkey dan Paola Pandeiroth yang er#udul Mirror Therapy &n Stro#e Rehailitation* ini di#elaskan tata ara terapi ermin, yaitu 8 terapi ermin untuk ekstremitas atas dan terapi ermin untuk ekstremitas a/ah*
1* !erapi ermin untuk ekstremitas atas
Pasien yang memiliki stroke memposisikan diri duduk dan ermin se#a#ar erpotongan dengan tuuh pasien* &al ini iasanya dilakukan dengan menempatkan ermin di atas me#a dengan tangan erada di me#a di kedua sisi ermin* <lok ermin pandangan sisi terpengaruh tuuh* Pasien menatap ke dalam ermin yang menerminkan tangan +goo"+' etika tangan +goo"+ memindahkan ermin memerikan ilusi ah/a tangan +a"+ ergerak dengan aik* Pasien stroke menoa untuk menyalin pergerakan lengan +goo"+ untuk tangan yang hemipareti* eskipun pasien stroke hanya melihat refleksi dari sisi aik, gerakan terlihat simetris*
2* !erapi ermin untuk ekstremitas a/ah
Pasien stroke duduk di alas atau duduk di kursi* euntungan dari alas adalah ekstremitas a/ah leih mudah dilihat* euntungan dari kursi adalah mungkin leih nyaman agi eerapa pasien* Di kedua kasus, ermin ditempatkan antara kaki pasien pada idang sagital menghadap sisi yang terpengaruh* Pasien diinstruksikan untuk melakukan plantar dan dorsofleksi dari sisi pergelangan kaki terpengaruh dan pada saat yang sama erusaha untuk melakukan gerakan yang sama dengan sisi yang terkena refleksi* $ntuk keepatan gerakan dipilih sendiri oleh pasien* $ntuk kedua ekstremitas atas dan a/ah yang durasi /aktu (dosis) adalah 0 menit sehari dan 5 hari seminggu selama 4 minggu*
<erdasarkan #urnal >id/ina S* Sengkey dan Paola Pandeiroth yang mempela#ari perandingan antara terapi latihan dan terapi latihan dengan ermin di ekstremitas a/ah untuk pemulihan motorik fungsional pada pasien pasa stroke K 1 tahun di 'umah Sakit $mum Prof* Dr* andou 'D (Gamar )* Penelitian ini merupakan penelitian uasi e!perimental dengan pretest dan
posttest control group "esign* !erdapat 24 pasien erusia 40-A5 tahun yang melakukan terapi latihan selama 15 menit, kali seminggu selama 4 minggu* 'esponden diagi 2 kelompok, 12 pasien dikelompok terapi latihan (kelompok kontrol) dan 12 pasien lainnya kelompok terapi latihan dengan ermin*
Pemulihan motorik ekstremitas a/ah dika#i dengan menggunakan runnstrom Stages seelum dan setelah latihan (diu#i oleh -ilco!on signe" ran#s)* da peningkatan yang signifikan dari runnstrom Stages (P F0,01)* Selain itu, runnstrom Stages yang diu#i menggunakan pengu#ian T%test seelum dan setelah terapi latihan dengan ermin #uga menyatakan peningkatan yang signifikan (P F0,01)* $#i Mann%-hitney .%test untuk runnstrom Stages dari dua kelompok ini menun#ukkan ah/a peringkat rata-rata kelompok kontrol adalah 10,0 sedangkan kelompok terapi ermin 15*0 dengan P F0,05* .ni menun#ukkan ah/a terapi latihan dengan ermin itu leih aik daripada terapi latihan sa#a* $ntuk $unctional &n"epen"ence Measure (+.), skor motorik seelum dan sesudah terapi latihan yang dierikan meningkat dari 4,0 ke 54,5 yang artinya hasil terseut ter#adi peningkatan signifikan pada pemulihan motorik fungsional (P F0,01)* $ntuk terapi latihan dengan ermin, skor dari +. seelum dan setelah terapi ermin meningkat dari rata-rata A, ke 95,* &asil ini menun#ukkan ah/a pemulihan fungsional yang dihasilkan oleh kedua terapi yang signifikan, namun +.S dari kedua kelompok tidak ereda nyata (P/ 0,05)* &al ini menyimpulkan ah/a terapi latihan dengan ermin dapat meningkatkan pemulihan fungsional ekstremitas a/ah pada pasien pasa stroke*
BAB V !ES0MP#AN
• Penelitian ini menun#ukkan ah/a terapi ermin dalam huungannya dengan +"S leih efektif untuk meningkatkan emampuan er#alan pasien stroke*
• !erdapat efektifitas dalam penggunaan mirror terapi yang dikominasi dengan latihan motori dalam proses pemulihan klien post stroke
daripada menggunakan terapi kon%ensional sehingga klien mampu D> dengan mandiri
• !erapi ermin efektif untuk memperaiki kelumpuhan yang dialami pasien stroke kronis pada ekstrimitas atas dengan latihan yang teratur
Mirror therapy efektif dalam meningkatkan fungsi saraf ekstremitas atas dan akti%itas sehari-hari pada pasien stroke kronis
• Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil pada kelompok perlakuan didapatkan peningkatan nilai pada skor + dan +. pada kedua kelompok seelum dan sesudah dilakukan terapi* !erapi ermin yang dikominasikan dengan dengan tahap rehailitasi mampu memerikan manfaat dalam hal kemampuan dan kekuatan ekstremitas yang lemah pada pasien stroke* >atihan seara erulang mampu mengaktifkan karakteristik plastisitas otak untuk mendapatkan kemali fungsi otak hilang atau mempertahankan apa yang tersisa dan latihan di depan ermin diduga memiu koneksi saraf dalam korteks ermotor dan gamar resonansi magnetik fungsional (+'.)*
• Seara umum, peraikan fungsional diapai dengan terapi ermin, terlepas dari penggunaan akti%itas fungsional atau pola pergerakan* >iteratur mode pengalamatan terapi ermin eksekusi sangat #arang dilakukan, sehingga alangkah aiknya untuk melakukan penelitian leih lan#ut dengan sampel yang leih esar untuk enar-enar menilai
A)TA/ PSTA!A
strid , uraahmah ", <udiharto, 200* Pengaruh >atihan 'ange :f otion (':) terhadap kekuatan otot, luas gerak dan kemampuan fungsional pasien stroke di 'S Sint =arolus*0urnal $&K .& 8 7akarta
Pimenta de edeiros =* S*, +ernandes Sarina G*G*,>opes 7ohnnatas *, =aho "nio * *, =aho 'oerta de :li%eira* 2014* "ffets of irror !herapy !hrough +untional ti%ites and otor Standards in otor +untion of the $pper >im fter Stroke* Scienti1ic 2lectronic 3irary 4nline* 3ol* 21() 8 2A4-290
GuruB, niBar L fsar, se%giL dkk* 201A* "ffet of mirror therapy on upper etremity motor funtion in stroke patients8 a randomiBed ontrolled trial*
The Society o1 Physical Therapy Science 8 .P"= .n
uys, S* SuBanneL !ara "d/ardsL orman '* orris* 2012* "ffets and dherene ofirror !herapy in People /ith =hroni $pper >im &emiparesis5 A Preliminary Stu"y' &nternational Scholarly Research 6et7or# * 3ol* 2012
yunghoon im, Sukmin >ee* Donghoon im, youngo >ee, Eoulim im* 201A* "ffets of mirror therapy omined /ith motor tasks on upper etremity funtion and ati%ities daily li%ing of stroke patients* 'epuli :f orea
Park, 7in-EoungL oonyoung =hangL yeong-i imL &ee-7ung im* 2015* !he "ffet of irror !herapy on $pper-"tremity +untion and ti%ities of Daily >i%ing in Stroke Patients* 0ournal o1 Physical Therapy Science 298 1A16 1A*