• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

6

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Tinjauan lokasi

Kuningan adalah satu kawasan bisnis di Jakarta, bagian dari Segitiga Emas Jakarta, yang mencakup Jalan Rasuna Said, Gatot Subroto, M.H. Thamrin, Jenderal Sudirman. Di Kuningan, Jakarta Selatan terdapat beberapa lokasi penting antara lain: KantorKedutaanBesar Australia, Malaysia,Singapura, Polandia, Nigeria, India, Swis,

Rusia dan masih banyak lagi. Di sini juga terdapat gedung pusat

kebudayaan Belanda, Erasmus Huis. Kawasan bisnis yang terkenal adalah Mega Kuningan, Rasuna Epicentrum.

Rasuna Epicentrum, terletak strategis di Segitiga Emas, Jl. H.R. Rasuna said Kuningan, Jakarta. Rasuna Epicentrum merupakan kawasan terpadu seluas 53.5 Ha dan akan berkembang menjadi 70 Ha, yang akan dilengkapi dengan; Apartment Towers, Hotel, Office Towers, Lifestyle & Shopping Centre, Concert Hall, TV Studio & Gallery, dan River Walk layaknya sebuah perkotaan yang tertata rapi.

Rasuna Epicentrum merupakan sebuah kawasan terpadu yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan. Kawasan ini merupakan kawasan megasuperblock terpadu yang terbesar di Jakarta dengan luas keseluruhan 53,6 hektare. Kawasan Rasuna

Epicentrum ini dikembangkan oleh pengembang ternama Bakrieland

(IDX:ELTY) yang juga mengembangkan kawasan Bogor Nirwana Residence, Sentra Timur Residence, Sentul Nirwana serta beberapa proyek besar lainnya. Untuk menghubungkan antar kawasan sedang dibangun tram sepanjang 1.2 kilometer.

(2)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

7 2.2 TARGET PERANCANGAN

Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang diminta, yaitu :

1. Konsep Arsitektur Kota; konteks bangunan dengan kawasan CBD Rasuna Epicentrum. Desain mempertimbangkan master plan kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan , khususnya akses jalan masuk menuju site.

2. Desain Ruang Luar; pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan Plaza atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan dengan kawasan serta untuk kegiatan seremonial.

3. Desain Bangunan Kantor yang terdiri atas Basement, Mezzanine dan Lantai Kantor. Mezzanine berfungsi sebagai area lobby terletak antara

lantai dasar/plaza dan lantai 1 Bangunan Kantor sehingga ekspresi dari massa bangunan memiliki kesan mengambang ( floating ).

4. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan gedung kantor pemerintah yang inovatif dan progresif sekaligus adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan.

(3)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

8 5. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; memiliki karakter kuat (well designed)

dan khas, mengingat obyek tersebut sebagai satu-satunya bangunan Pemerintah dalam kawasan CBD Rasuna Epicentrum.

6. Arsitektur Gedung Kantor LKPP; mempertimbangan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.

7. Disain Tata Ruang Dalam; mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, fleksibel dengan desain Detail Teknis Bangunan, desain yang terintegrasi dengan sistem struktur, mekanikal dan elektrikal serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan kantor.

8. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar

bangunan serta lingkungannya.

9. Taksiran biaya pembangunannya; masih dalam koridor yang wajar bagi

ukuran bangunan kantor Pemerintah. Spesifikasi teknisnya diupayakan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan diutamakan menggunakan kandungan lokal yang paling optimal. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable), pendekatan systemwide dalam perancangan, mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan.

10. Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details,

praktis dan mudah dalam pemeliharaan.

11. Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable

architecture ); antara lain:

a. Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi

secara minimal dan mempertimbangkan penggunaan sumber energi

terbarukan;

b. Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan

dan manusia, dengan menyediakan konsep sistem pengelolaan dan

pengolahan limbah dari bangunan;

c. Kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi

sesuai peraturan atau standar nasional yang berlaku;

d. Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di

(4)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

9 e. memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding

yang dapat menyerap panas berlebih secara proporsional, organisasi

ruang sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan

tanpa mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan;

f. Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk

mengurangi efek pemanasan kawasan (heat island effect);

g. Mempertimbangkan penyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan

teduh terpisah dengan jalur kendaraan bermotor.

h. Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan yang

cukup pada permukaan tanah yang membutuhkan perkerasan.

12. Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang ’low embodied energi’ atau ‘low embodied carbon’.

13. Rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi.

no Problem statement Probling solving

1. Desain mempertimbangkan master

plan kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan , khususnya akses jalan masuk menuju site.

Pada ruang luar pasif terdapat area penghijaun seperti pohon-pohon besar yang ada di sekitar tapak khususnya sekitar pedestrian, ruang komunal juga menyesuaikan lingkungan sekitar tapak yaitu ruang terbuka yang luas.

2. pada level lantai dasar bangunan

berupa penyediaan Plaza atau

communal space pada bangunan dan

lansekap yang selaras dan

berkesinambungan dengan kawasan serta untuk kegiatan seremonial.

Pada lantai dasar hnya di gunakan untuk area commercial space dan plaza upacara.

3. Kantor yang terdiri atas Basement,

Mezzanine dan Lantai Kantor. Mezzanine berfungsi sebagai area lobby

(5)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

10

bukan merupakan tiruan dari

bangunan yang telah ada dan dapat

merepresentasikan bangunan

gedung kantor pemerintah yang inovatif dan progresif sekaligus adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan.

yang ada di lingkungan rasuna episentrum. Yaitu dengan pola acak dinding masif, dan terdapat balkon yang dapat digunakan oleh karyawan dan staf . balkon juga dapat menjadi titik poin pada bagian fasade.

5. Arsitektur Gedung Kantor LKPP;

memiliki karakter kuat (well designed) dan khas, mengingat obyek tersebut sebagai satu-satunya

bangunan Pemerintah dalam

kawasan CBD Rasuna Epicentrum.

Bentuk masa bangunan berusaha mengaplikasikan bangunan Pemerintahan yang memiliki karakter yang kuat. yang dimana LKPP ini merupakan satu-satunya bangunan pemerintahan yang berada dikawasan Rasuna Episentrum.

6. Arsitektur Gedung Kantor LKPP;

mempertimbangan aspek iklim

tropis serta mendukung upaya

penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.

- Adanya balkon yang dapat mengoptimalkan

aliran udara yang masuk.

- Mengoptimalkan cayaha yang masuk

kedalam bangunan dengan menggunakan kaca.

- Pengurangan panas, Efisiensi Energi Atap

dan balkon dengan tanaman juga mengurangi

panas dan mengurangi energi yang

digunakan untuk pendinginan udara.

7. sistem struktur, mekanikal dan

elektrikal serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan kantor.

Bangunan tunggal yang terdiri dari bangunan bertingkat. bangunan ini menggunakan pondasi tiang pancang. Pada struktur nya menggunakan sistem struktur portal.

8. Penyediaan aksesibilitas; bagi para

difabel

Penyadiaan RAM di bagian luar bangunan yang dapat digunakan oleh penyandang disable dengan tekstur pedestrian yang tidak licin, dan lebar pedestrian 2 m sehingga dapat digunakan dengan nyaman.

(6)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

11

9. Keseimbangan antara pertimbangan

ekonomis dengan kualitas yang

wajar (reasonable), pendekatan

systemwide dalam perancangan, mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan.

Pada bagian panel fasadenya menggunakan

alumunium komposit panel karena lebih mudah dalam pengerjaannya sehinnga lebih ekonomis dan hemat.

10. - Konsumsi sumber daya alam.

- Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam.

- . Mengoptimalkan bidang atap dan

dinding vertikal bangunan

untuk mengurangi efek pemanasan kawasan.

- Mempertimbangkan penyediaan

jalur pedestrian yang nyaman.

- Site plan mempertahankan kontinuitas

pejalan kaki.

- Pola acak dinding yang optimal dapat

mengurangi efek pemanasan kawasan sari pada menggunakan material kaca secara keseluruhan.

- Jalur pedestrian yang cukup lebar ditambah

dengan pohon-pohon sebagai peneduh dapat memberikan kenyamanan yang lebih.

11. Material bangunan dipertimbangkan

menggunakan material yang ’low embodied energi’

Material kaca menggunakan sanergi glass atau doubleglassing.

12. Rancangan mempertimbangkan

kemudahaan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi.

Pada bagian panel fasadenya menggunakan

alumunium komposit panel karena lebih mudah dalam pengerjaannya sehinnga lebih ekonomis dan hemat.

2.3. Pengertian Office

Kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan dsb) tempat bekerja. Menurut Erns Neufert bahwa, ada tiga elemen konstruksi yang mempengaruhi pola tata letak perkantoran, yakni: modul dinding penyekat, langit-langit, dan jendela. Untuk ini ada dua pilihan, yaitu dengan memadukan keseluruhan modul secara lengkap atau sebaliknya menghindari Table 1. problem statement dan problem solving

(7)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

12 ketetapan modul yang ada. Pengujian terhadap berbagai denah perkantoran adalah

bagaimana sebaiknya suatu tingkatan ukuran-ukuran ruang kecil dapat disediakan

(ukuran terkecil 7,4 m2). Bentang lebar ruang tunggal sebaiknya tidak lebih 6.000

m2, karena nantinya akan terbentuk ruang-ruang yang tidak bermanfaat di balik

setiap ruang tersebut. (Erns Neufert)

2.3.1 Studi Pustaka

Kantor (dari bahasa Belanda kantoor) adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor

yang terbesar dan terpenting biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan

kantor-kantor lainnya dinamakan kantorcabang. (id.wikipedia.org/wiki/Kantor)

Kantor umumnya merupakan ruangan atau area lain di mana orang bekerja, tetapi juga dapat menunjukkan posisi dalam sebuah organisasi dengan tugas tertentu yang melekat padanya (lihat petugas, kantor-pemegang, resmi), yang terakhir sebenarnya merupakan penggunaan kantor, sebelumnya sebagai tempat awalnya merujuk ke lokasi tugas seseorang. Ketika digunakan sebagai kata sifat, "kantor" panjang mungkin merujuk ke bisnis yang berhubungan dengan tugas. Dalam penulisan hukum, sebuah perusahaan atau organisasi memiliki kantor di setiap tempat yang memiliki kehadiran resmi, bahkan jika kehadiran yang terdiri dari, misalnya kantor, penyimpanan silo dan bukan.

Kantor adalah suatu fenomena arsitektur dan desain dan fenomena sosial, apakah itu sebuah kantor kecil seperti sebuah bangku di sudut sebuah "Ibu dan toko Pop" ukuran sangat kecil (lihat kantor kecil / rumah kantor) melalui lantai seluruh bangunan sampai dengan dan termasuk bangunan besar didedikasikan sepenuhnya untuk satu perusahaan. Dalam istilah modern kantor biasanya mengacu pada lokasi di mana pekerja kerah putih bekerja.

Tujuan utama dari lingkungan kantor adalah untuk mendukung penghuninya dalam melakukan pekerjaan mereka - sebaiknya dengan biaya minimum dan untuk kepuasan maksimal. Dengan orang yang berbeda melakukan tugas yang berbeda dan kegiatan, bagaimanapun, tidak selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang tepat. Untuk membantu pengambilan

(8)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

13 keputusan di tempat kerja dan desain kantor, seseorang dapat membedakan

tiga jenis ruang kantor: kerja ruang, ruang pertemuan dan ruang dukungan. Untuk bisnis baru, atau mengembangkan, kantor satelit remote dan kamar proyek, Kantor Serviced dapat memberikan solusi sederhana dan menyediakan semua jenis bekas ruang.

2.3.2 Sistem Sewa perkantoran pada umumnya terbagi menjadi dua jenis

berdasar perhitungan luasan yang disewa, yaitu : 2.3.2.1 Net System

Sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasarluasan lantai bersih (tidak termasuk koridor ataupun common space dan biasanya harga sewa per meter persegi lebih tinggi.

2.3.2.2 Gross System

Sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luas lantai kotor sehingga luasan lantai yang digunakan untuk kantor lebih kecil dari jumlah luasan yang di sewa pada awalnya karena penyewa dikenakan beban biaya untuk koridor ataupun common space. Hal ini menyebabkan penyewa lebih baik menyewa per lantai supaya tidak rugi, karena harga sewa per meter persegi lebih rendah.

2.3.3 Jenis Kantor

Menurut L. Manaseh dan R. Cunliffe jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 macam ;

2.3.3.1 Commercial Office.

Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk toko disewakan), Perusahaan (trading company), asuransi dan transportasi

2.3.3.2 Industrial Office

Jenis perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan pabriknya

2.3.3.3 Profesional Office

Jenis perkantoran ini tidak di pakai dalam waktu yang panjang dan merupakan perkantoran yang jumlah modalnya digunakan relatif kecil.

(9)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

14 2.3.3.4 Institutional/ Govermental Office

Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanya digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.

(digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-2002-22497113-8770-kantor _sewa-chapter3.pdf

(10)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

15

2.4 Studi Banding

2.4.1 TALAVERA OFFICE PARK ( Jakarta )

data proyek :

land area : ± 12.000 m2

total gfa : ± 54.000 m2, 26 lantai

lokasi : Jl.tb.simatupang, jakarta

pemilik : pt graha cipta lestari kencana

menara dea, lantai 9

mega kuningan barat ix kav. e3-4 no. 1 jakarta

tahun perencanaan : 2005

tahun pelaksanaan : 2007

Jumlah parkir mobil : 552

Jumlah lantai : 27 lantai

Luas lahan : 12000 m2

Gedung Talavera Office Park ialah sebuah proyek perkantoran komersial yang dibangun di atas lahan seluas 12.000 m2 yang terdiri dari 27 lantai. Bangunan ini memiliki desain yang menyajikan sebuah kantor sewa yang efisien, efektif dan mempunyai karakter kuat dengan bidang lengkung modern pada bagian atas gedung.

Gambar 2.2. Sosok Bangunan

Gambar 2.3. Site Plan

(11)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

16 Gambar 2.5. Site Plan

Gambar 2.4. Denah-denah

(12)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

17 Dilihat dari bagian tampak Gedung Talavera Office Park memiliki karakter tersendiri,

hal itu dapat terlihat langsung pada bagian kepala gedung dengan karangkternya yang melenggung. Talavera office tower memiliki jumlah lantai 27 lantai . Dilihat dari fasadenya talavera merupakan suatu bangunan Modern sederhana akan tetapi memiliki karakter tersendiri.

Gedung Talavera Office Park memiliki pedestrian yang cukup nyaman digunakan oleh pejalan kaki, pedestrian dengan lebar +_ 3 m ini ada yang terbuka ada juga yang di tutupi oleh atap lengkap dengan kolom-kolom nya. Pedestrian ini sangatlah nyaman digunakan karena dapat langsung menghubungkan dari luar bangnan ke dalam bangunan. Selain itu suasanya yang baik pun dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi penggunanya.

Gambar 2.6. Entrance

(13)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

18 Dilihat dari bagian orientasi bangunan talavera office park memiliki perencanaan

yang cukup matang dimana jika dilihat dari arah barat pada bangunan adalah penempatan core terlihat jelas memungkinkan perlindungan secara maksimal pada panas matahari serta memungkinkan penggunaan system AC secara ekonomis.

Gambar 2.9. Retail Gambar 2.8. Konsep

(14)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

19 Kesimpulan : Gedung Talavera Office Park ialah sebuah proyek perkantoran

komersial yang dibangun di atas lahan seluas 12.000 m2 yang terdiri dari 27 lantai. Bangunan ini memiliki desain yang menyajikan sebuah kantor sewa yang efisien, efektif dan mempunyai karakter kuat dengan bidang lengkung modern pada bagian atas gedung. Karena lokasi bangunan terletak di jalan raya bebas hambatan maka apabila dilihat dari Tol TB simatupang bangunan ini memiliki karakter sederhana tetapi mudah di ingat orang karena memiliki karakter yang kuat yaitu yang berada di bagian kepala bangunan itu sendiri.

2.4.2 STUDI LAPANG INTILAND TOWER

Data Proyek

Alamat : Jl. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220

Pemilik : PT Intiland Development Tbk

Pengelola : Intiland Hospitality and Property Management Konsultan Struktur : PT Wiratman & Associates

Konsultan Arsitektur : Paul Rudolph USA

Developer : PT Jung Woo & PT Permaja Surya Konsultan ME : BMP Indonesia

Jumlah lapis : 24 lantai + 1 basement Luas gedung kotor : 33.500 m2

Tinggi gedung : 117 M

(15)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

20 Tujuan dari bangunan ini adalah untuk

menanggapi iklim yang spesifik, untuk

beradaptasi bentuk tradisional dari arsitektur untuk kebutuhan saat ini dan akhirnya menyarankan cara-cara menuju arsitektur baru yang khusus Indonesia. "Ini adalah kebalikan dari 'kotak' air conditioned anonym dibangun di seluruh dunia, "kata Paul Rudolph. Intiland Tower adalah solusi untuk tantangan alam dengan menggabungkan konsep dasar arsitektur hijau dan efisiensi energi sejak 25 tahun yang lalu, meletakkan aplatform dari sebuah bangunan perkantoran yang sesuai dan tepat. Kunci diferensiasi Proyek.

( Intiland 2013)

Peruntukan kantor : Lantai 1, 2, 3, 3A, M1, M2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

12A, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, PH1, PH2.

Lantai tipe A (1.188 m2) : Lantai 21, 18, 15, 11, 8, 5, (6 x1.188 = 7.128 m2)

Lantai tipe B (1.099 m2) : Lantai 19, 16, 12, 9, 6, (5x1.099 = 5.495 m2)

Lantai tipe C (1.103 m2) : Lantai 20, 17, 14, 10, 7, (5x1.103 = 5.515 m2)

Lantai PH1 : 206,84 m2

Lantai PH2 : 570,00 m2

Lantai Mezzanine 2 : 495 m2

Lantai Mezzanine 1 : 1.046,35 m2

Gambar 2.11. Site plan

(16)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI 21 Lantai 3A : 2.002,40 m2 Lantai 2 : 1.450 m2 Lantai 1 : (1.581,6 m2 + 226 m2) Lantai Basement : 1.304,75 m2

• Lokasi strategis di kawasan pusat bisnis Jakarta

• Mudah diakses dengan semua moda transportasi (transportasi umum: bus, busway, kereta api, monorel masa depan, dll)

• Desain arsitektur hijau Iconic • Efisiensi energi

1. Rasa Ground atap dan balkon dengan tanaman memberikan rasa dasar ke penghuni bangunan.

2. Pengurangan panas, Efisiensi Energi Atap dan balkon dengan tanaman juga mengurangi panas dan mengurangi energi yang digunakan untuk pendinginan udara sebesar 20%, dibandingkan dengan bangunan kotak lainnya.

(17)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

22 Intiland Tower adalah district business development yang letaknya berada di

Kuningan Jakarta Barat. Sebelumnya bangunan ini sukses menjadi landmark Jakarta dan ikon untuk gedung kantor karena bentuknya yang unik dan memiliki ciri khas . Juga penggunaan enegri yang efisien, dan bangunan ini juga berkontribusi positif dalam membantu program pemerintah dalam menangani efisiensi energi.

Gambar 2.14. konsep

(18)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

23 4. Lampu dinamis dan Shadows Karena

bentuk yang berbeda, lampu dan bayangan dapat dimainkan secara dinamis, masuk dan keluar, kiri dan kanan, memberikan indah

ekstra-biasa tekstur pada permukaan

bangunan.

5. Buka Ruang dan Courtyard Ruang terbuka dan halaman bermain signifikan peran dalam sirkulasi udara dan alami lampu di gedung

Gambar 2.18. ruang luar Gambar 2.17. kota 2 Gambar 2.16. ruang luar

(19)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

24 a. Skylight Lobby The skylight concept is

interpreted as inviting outside energy into the building. By this, energy used for lightings and air cooling is reduced.

b. Office Design Incorporating open plan office to improve productivity, teamwork and comfort of the employees.

Gambar 2.20. ruang dalam Gambar 2.19. ruang dalam

(20)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

25 Intiland Tower adalah district business development yang letaknya berada di

Kuningan Jakarta Barat. Sebelumnya bangunan ini sukses menjadi landmark Jakarta dan ikon untuk gedung kantor karena bentuknya yang unik dan memiliki ciri khas . Juga penggunaan enegri yang efisien, dan bangunan ini juga berkontribusi positif dalam membantu program pemerintah dalam menangani efisiensi energi.

dilihat dari denah , bagian lantai 2 ini memiliki arah sirkulasi yang yang cenderung memiliki banyak tikungan yang dimana dapat terlihat pada fasade bangunan.

Gambar 2.21. block plan

(21)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

26

dilihat dari denah Intiland tower ini memiliki karakter bangunan yang sangat kuat dengan bentuk-bentuk runcing nya sehingga mudah untuk di ingat.

dilihat dari denah Intiland tower ini memiliki karakter bangunan yang sangat kuat dengan bentuk-bentuk runcing nya sehingga mudah untuk di ingat. Selainitu terlihat jelas pada setiap bangunan memiliki besaran yang berbeda-beda. Tergantung dari ketinggian lantainya.

dilihat dari denah Intiland tower ini memiliki karakter bangunan yang sangat kuat dengan bentuk-bentuk runcing nya sehingga mudah untuk di ingat.

Gambar 2.23. denah 2

Gambar 2.25. denah 4 Gambar 2.24. denah 3

(22)

Arsitektur | UMB | AI LIA INDRIANI

27 Kesimpulan : menggabungkan periode panjang, solusi alami terbukti pada desa-desa

tropis yang memberi kenyamanan untuk tinggal di (kearifan arsitektur lokal). "Arsitektur tradisional Indonesia menawarkan berbagai macam solusi untuk masalah iklim panas dan lembab. Unsur pemersatu dalam keragaman yang kaya adalah atap "(Paul Rudolph).

Gambar

Gambar 2.1. master plan
Gambar 2.3. Site Plan
Gambar 2.4. Denah-denah
Gambar 2.7. Pedestrian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Voltmeter untuk mengukur tegangan antara dua titik, dalam hal ini adalah tegangan pada lampu 3, voltmeter harus dipasang secara paralel dengan beban yang hendak diukur, posisi

Mirip seperti osilasi pada simulasi tekanan darah sebelumnya, osilasi naik perlahan secara linier dari titik mulai sampai titik puncak (saat MAP), lalu turun perlahan secara

Kabupaten Rokan Hulu adalah daerah yang kaya akan bahan mineral bukan logam dan batuan, namun hingga kini para pengusaha pertambangan hanya berminat mengurus

Konsep pemasaran sosial (social marketing) seringkali keliru dipahami sebagai pemasaran berwawasan sosial (societal marketing) dan belum secara luas dikaji di

Kekayaan jenis berjumlah 35 herpetofauna dari empat tipe habitat yaitu hutan alam, hutan produksi terbatas, kebun albasia dan persawahan di kawasan Ketenger-Baturraden telah

Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dipilih salah satu konsep yang dikembang, yakni konsep 3, karena mobilitasnya yang tinggi dan faktor keamanan yang baik sehingga

Untuk menghindari kesalahpahaman dan keragu-raguan, maka bahasan dan kajian masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Studi Tentang Pemanfaatan Waktu Luang

)eiring dengan erkembangan teknologi$ maka metode erhitungan%adangan telah sangat berkembang se%ara komuterisasi dengan menggunakanso8tare "ang sudah ada sekarang ini