• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Nasional"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Standardisasi

dalam Peningkatan Daya Saing

dan Inovasi Nasional

Bambang Prasetya

Kepala BSN

(2)
(3)

1963 : Bangsa Indonesia akan

menjadi bangsa koeli kalau tidak

menguasai IPTEK

1990 : Suka tidak suka Indoensia

akan masuk dalam pasar global

Untuk Direnungkan

THAILAND : “KITCHEN OF THE WORLD”

MALAYSIA :

(4)

DAYA SAING PRODUK

Harga,

mutu,

Pasokan

Performance

Market Strategy

Business Definition

Sumberdaya

Kompetensi

Fungsi Organisasi

Intensi terhadap

KNOWLEDGE

(Derek F. Abell, 1993

(5)

TANTANGAN PEREKONOMIAN

SEKTOR RIIL

Inovasi

Pengurangan ongkos

Keamanan Produk

Akses pasar global

Manajemen Resiko

Pengaruh lingkungan

Manajemen Mutu

Hubungan pelanggan

Efisien Energy

(6)

BAGAIMANA STANDAR MEMBANTU ?

Inovasi

Menyediakan bhs. sama dan

ukuran yang mengurangi

waktu pemasaran produk

dan keyakinan antar pelaku

Pengurangan

biaya

Optimalisasi desain dan

pengembangan produk dan

biaya produksi

Keamanan

Produk

Membatasi resiko dan

menyesuaikan dengan

aturan yang ada

(7)

TANTANGAN

GLOBALISASI ABAD 21

Keragaman

Tenaga Kerja

Reinvestasi

Pertahanan

Ledakan

Informasi

Mobilitas

Manusia

Lingkungan

Berkelanjutan

Sumberdaya

Terbatas

Kompetisi

Internasional

Ekonomi

Global

Distribusi

Kesejahteraan

(8)

Akses ke pasar

global

Mencegah « trade

barriers », membuka pasar

baru dan fasilitasi

perdagangan

Manajemen

Resiko

Mengurangi resiko dan

ketidak pastian

Pengaruh

Lingkungan

Mengurangi pengaruh

negatif lingkungan

(9)

STANDAR, KESEJAHTERAAN

DAN PERTUMBUHAN

GBP 2.5 Milyar

Standar menyumbang GBP 2.5

Milyar ke ekonomi dan 13 %

produktivitas

.

1 % dari PDB

Keuntungan ekonomi mencapai

1 % dari PDB.

17 % and 9 %

Standar menyumbang 17 %

pertumbuhan produktivitas dan 9

% pertumbuhan ekonomi

Inggris:

Jerman:

(10)

APA KATA MEREKA TENTANG

STANDARDISASI:

Standar sangat penting untuk

pembangunan berkelanjutan

,

mereka dapat membantu

negara-negara untuk

membangun ekonomi dan

membangun kapasitas untuk

bersaing di pasar global.

Standar

membuat pengaruh positif dunia

kita

….”

Kofi Annan Sekretaris

Jenderal PBB (1997-2006)

(11)

• VENTILASI RUANGAN

• JENDELA PENGATUR

SUHU

• HP DI SAKU ANDA

• KOMPUTER

• KABEL LISTRIK

• KERTAS YANG KITA

TULISI DAN PENA

• PENCEGAH KEBAKARAN

DI HOTEL

• UKURAN BAJU

• DLL

KITA DIKELILINGI BANYAK

STANDAR TIAP HARI…..

(12)

PENTINGNYA STANDAR

Transfer Teknologi;

Hubungan antar Pelaku Ekonomi;

Akses Pasar terhadap Produk - Barang &

Jasa;

Optimisasi Infrastruktur;

Peningkatan Kualitas/Mutu, Keselamatan,

Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan;

Diseminasi sistem manajemen dan proses

bisnis yang baik; serta

(13)

MENGENAL

(14)

SEJARAH PENDIRIAN BSN

PP 102 tahun

2000,

Standardisasi Nasional

Keppres 103

tahun 2001,

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen

Keppres 78 tahun

2001,

Komite Akreditasi Nasional

Keppres 79 tahun

2001,

Komite Standar Nasional untuk Satuan

DEWAN STANDARISASI NASIONAL:

(BJ HABIBIE)

BADAN STANDARISASI

NASIONAL

Haerudi (LIPI)

Iman Sudarwo (RISTEK)

Bambang Setiadi (BPPT)

Bambang Prasetya (LIPI)

Pustand LIPI

Kementan

Kemendag

Kemenperin

BPPT

Dll

(15)

Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001

Tugas BSN:

• melaksanakan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi BSN:

• pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi

nasional;

• koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;

• fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional;

• penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi;

• penyelenggaraan pembinaan dan

pelayanan administrasi umum di bidang • perencanaan umum, ketatausahaan,

Kewenangan BSN:

penyusunan rencana nasional secara

makro di bidangnya;

perumusan kebijakan di bidangnya

untuk mendukung pembangunan secara makro;

penetapan sistim informasi di

bidangnya;

kewenangan lain sesuai dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu :

● perumusan dan pelaksanaan kebijakan

tertentu di bidang standardisasi nasional;

● perumusan dan penetapan kebijakan sistem

akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium;

penetapan Standar Nasional Indonesia

(SNI);

● pelaksanaan penelitian dan pengembangan

di bidangnya;

(16)

PERAN STANDARD

LPNK yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah

di bidang STANDARDISASI NASIONAL....

Metrologi

Teknik

Standar

Pengujian

Keppres 103: 2001 [25] PP 102: 2000 [2]

SNSU

Kalibrasi

Perumusan dan

Penetapan SNI

Akreditasi

Pengujian,

Sertifikasi, Inspeksi

PP 102: 2000 [4(4)] PP 102: 2000 [6 - 11] PP 102: 2000 [4(2)] PP 102: 2000 [14]

Penerapan SNI

PP 102: 2000 [12 - 21]

Sistem

Standardisasi

Nasional (SSN)

Pedoman

Standardisasi

Nasional (PSN)

PP 102: 2000 [5] PP 102: 2000 [5]

MUTU

 meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan,kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;

untuk mencapai tujuan:

(17)

Accreditation Certification • products processes Standards Test laboratories Metrology • Calibration laboratories

SSN (PP 102)

NATIONAL QUALITY INFRASTRUCTURE

INTERNATIONAL QI SYSTEM VALUE CHAIN

pl

ic

ab

le

to

a

ll

pr

od

uc

ts

a

nd

p

ro

ce

ss

es

e.g. IAF ILAC PAC APLAC ISO 17025 ISO, CODEX ACCSQ Comparison measurements Proficiency tests BIPM ISO Guide 62, 65, etc

traceability ISO 9000, ISO 14000, HACCP, etc Product certification CE, GS, etc. Verifications Inspections Testing, analysis Certificates International standards National standards

LSPro

Lab

(18)

MUTU

untuk Mendukung Daya Saing Produk Nasional

STANDARDISASI :

Pengembangan

Penerapan

METROLOGI :

Ilmiah

Industri/terapa

n

Legal

PENILAIAN

KESESUAIAN :

Akreditasi

Sertifikasi

Pengujian

Inspeksi

Peraturan Perundang-undangan

Kerjasama, Pemasyarakatan,

Penelitian dan Pengembangan

Standardisasi Nasional

TIGA PILAR

(19)

Standar Nasional Indonesia

• Adalah

satu-satunya

standar yang

berlaku secara

nasional di

Indonesia.

• Dirumuskan oleh

Panitia Teknis

(20)

TANDA SNI

Click to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level

Fifth level

(21)

SNI adalah dokumen yang disusun secara

konsensus

oleh

panitia teknis

Panitia Teknis terdiri diwakili empat unsur stakeholder

(

regulator, industri, konsumen dan pakar)

Ditetapkan oleh

BSN

,

Berisi

persyaratan teknis

, aturan, pedoman, atau sifat

utk suatu produk atau proses dan metoda produksi

dari suatu objek pengukuran/penilaian, utk dipakai

umum,

Untuk digunakan berulang-ulang, bukannya sekali

pakai dibuang,

(22)

PRINSIP PENGEMBANGAN SNI

Openess (keterbukaan):

Transparency (transparansi):

Consensus and impartiality

(konsensus dan tidak memihak):

Effectiveness and relevance:

Coherence:

Development dimension (berdimensi

(23)

KEMANA KITA MENUJU?

MENUJU TATANAN MASYARAKAT YANG

DISATUKAN BAHASA BARU :

“BAHASA

STANDAR”

STANDAR ADALAH SARANA UTAMA SUATU

BANGSA UNTUK MENGHARGAI

“MUTU”

BUKAN

“HARGA”

SUATU BARANG

“STANDAR”

AKAN MENJADI BAHASA KEDUA

(24)

Proses Pengembangan SNI

Click to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level

Fifth level

(25)

DATA SNI

TOTAL 7261 SNI

DIRUMUSKAN OLEH

95 PANITIA TEKNIS

DAN 33 SUB-Panitia

Teknis

(26)

SIAPA PENYUSUN SNI : PANITIA TEKNIS!

KOMPOSISI PANITIA TEKNIS :

1.PEMERINTAH

2.INDUSTRI

3.KONSUMEN

(27)

APA KEUNTUNGAN SNI?

1. PRODUSEN PAHAM KEPASTIAN BATAS

YG DITERIMA PASAR

2. PENGGUNA MEMPEROLEH KEPASTIAN

KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK

3. PUBLIK DILINDUNGI SEGI KEAMANAN,

KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

(28)

STANDARD SEBAGAI

ALAT KOMUNIKASI

TRANSAKSI PRODUK

(29)

ANGGOTA ISO COUNCIL

20 NEGARA

2009 - 2010

P

ANGGOTA TMB

14 NEGARA

2012 - 2014

2011-2012

KEANGGOTAAN ISO

(30)
(31)
(32)

INDONESIA MENGUSULKAN STANDAR

DEFORESTASI DI PLENARY MEETING

ISO/TC 207

(33)

SIDANG CODEX (140 NEGARA )

4 - 9 Juli 2011

(34)

Purchased Electricity for own

use Fuel combustion CompanyVehicles

CO2 CH4 N2O HFCs PFCs SF6 Production of purchased materials and outsourced activities Contractor owned vehicles Employee business travel Waste disposal Scope 2 Indirect Scope 1 Direct Scope 3 Indirect Fugitive emissions

Adapted from NZBCSD and

PERJUANGAN STANDARD PENGUKURAN EMISI RUMAH KACA

DAN DEFORESTATION

(35)

BSN menjadi Tuan Rumah 16 Event Internasional dan

Regional yang dihadiri oleh sekitar 930 Peserta

16 events

930 peserta

(36)

Co-host dan Co-chair Sidang ke-25

Codex Committee Processed Fruits

and Vegetables (CCPFV)

Bali, 25-29 Oktober 2010

Host dan Chair Sidang ke-17

FAO/WHO Regional Coordinating

Committee for Asia (CC Asia)

(37)

KOMITE AKREDITASI

NASIONAL

(38)

SNI ISO 9001

INDUSTRI

SKEMA UMUM STANDARDISASI DAN

PENILAIAN KESESUAIAN

SNI

SNI

Kompetensi

LPK

Kompetensi

LPK

SERTIFIKASI

164 NEGARA

153 NEGARA

SNI ISO 17025

PRODUK

PANITIA

TEKNIS

AHLI/

UNIVERSITAS

(39)

LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

YANG DIAKREDITASI KAN (17 JANUARI 2013)

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 41275 0 100 200 300 400 500 600 700 46 63 78 117 162 186 239 301 345 379 411 440 497 550 685 691 17 21 32 46 51 58 66 81 86 96 103 112 131 145 161 161 0 0 2 21 23 26 12 14 14 15 7 19 23 26 27 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 11 22 28 28 Testing Calibration Inspection Medical PUP

(40)

LEMBAGA SERTIFIKASI YANG DIAKREDITASI

KAN (Oktober 2012)

197

(41)

DISTRIBUSI LABORATORIUM, LEMBAGA INSPEKSI DAN

LEMBAGA SERTIFIKASI YANG DIAKREDITASI KAN

(42)

MULTILATERAL RECOGNITION

(International Accreditation Forum)

IAF MLA Signatories

QMS : 41 Accreditation Bodies from 41 Economies

EMS : 37 Accreditation Bodies from 37 Economies

Product : 33 Accreditation Bodies from 33 Economies

58 Full Members from 53 Economies

17 Associate Members from 7 Economies

6 Observers

IAF Members (75 Accreditation Bodies)

(43)

MUTUAL RECOGNITION

(Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation)

● NATA (Australia) 6 ● SCC (Canada) 7 ● CALA (Canada) 1 ● QMP-LS (Canada) ISO 15189 ● CNAS (PR China) 5 ● HKAS (Hong Kong) 5 ● NABL (India) 7 ● KAN (Indonesia) 3 ● JAB (Japan) 4 ● IAJapan (Japan) 8 ● VLAC (Japan) 1 ● KOLAS (Korea) 2 ● Standards Malaysia (Malaysia) 7 ● ema (Mexico) 4 ● MNAS (Mongolia)2 ● IANZ (New Zealand) 4 ● PNAC (Pakistan) 2 ● PNGLAS (Papua New

Guinea) 1

● PAO (Philippines) 2 ● AAC Analitica (Russia) 1 ● SAC (Singapore) 4

● SLAB (Sri Lanka) 7 ● TAF (Chinese Taipei) 4 ● DMSc (Thailand) 9 ● DSS (Thailand) 1 ● NSC ONAC (Thailand) 3 As of Dec 2012 ● A2LA (USA) 5 ● ACLASS (USA) 6 ● IAS (USA) 3 ● LAB (USA) 2 ● NVLAP (USA) 2 ● PJLA (USA) 2 ● AIHA (USA) 1 ● BoA (Viet Nam) 4 ● JAS-ANZ (Aus & NZ)

10

APLAC MRA Signatories :

35 of the 38 Full APLAC members are signatories to the APLAC MRA.

(44)

MUTUAL RECOGNITION

(International Laboratory Accreditation Cooperation)

ILAC MRA Signatories for Testing and Calibration

80 Accreditation Bodies from 65 Economies

(including

KAN

from

Indonesia

)

80 Full Members from 65 Economies

17 Associate Members from 17 Economies

20 Affiliate Members from 19 Economies

ILAC Members (108 Accreditation Bodies)

(45)
(46)

SOSIALISASI

STANDARD

(47)

KOLEKSI SNI ONLINE

YANG DAPAT DIUNDUH

(48)

10 SNI ONLINE TERFAVORIT 2012

MENURUT KEBUTUHAN PENGGUNA

No

No SNI

Judul

Pengunduh

Jml

1 SNI ISO 9001:2008(E)

Sistem manajemen mutu Persyaratan

2619

2 9 SNI tentang tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi

13880

3 SNI 2897:2008

Metode pengujian cemaran mikrobia dalam

daging, telur dan susu serta hasil olahannya

1475

4 SNI ISO/IEC 17025:2008

Persyaratan umum untuk kompetensi

laboratorium pengujian dan laboratorium

kalibrasi

1385

5 SNI 2973:2011

Biskuit

1246

6 SNI 01-2970-2006

Susu bubuk

1152

7 SNI 2971:2011

Susu kental manis

1129

8 SNI ISO 17708:2011

Alas kaki - Metode uji sepatu - Kekuatan

rekat bagian atas sepatu dengan sol

1115

9 SNI 01-3741-2002

Minyak goreng

1099

10 SNI 3141.1:2011

Susu segar-Bagian 1: Sapi

1071

(49)

MEMBER SNI ONLINE

pelaku usaha; 17496 tenaga ahli; 4643 pemerintah; 12263 pendidikan; 42335 mastan; 479 LPK; 446 Internal use; 4715 Lain-lain; 15646

(50)

JUMLAH KUNJUNGAN WEBSITE BSN

2009 2010 2011 2012 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2000000 979990 1181682 1174320 1987197

(51)

1. 2010 – SNIThon: Kampanye SNI Helm (SNI 1811:2007)

(Surabaya-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Serang-Jakarta)

2. 2010 – Kampanye SNI Tabung Gas dan Asesorisnya

3. 2011 - Jelajah SNI: Kampanye SNI untuk UMKM di Manado, Makassar, Medan, Pekanbaru, Lampung, Cirebon, Solo

(52)

Seminar Nasional Tempe Goes International (tahun 2012) untuk 150

UMKM dan pengrajin Tempe guna mendukung upaya Indonesia

memperjuangkan SNI tempe menjadi standar Codex (Internasional)

(53)
(54)

Workshop Pemahaman Penerapan SNI bagi UKM

di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, April 2012

(55)

REKRUITASI PESERTA SNI AWARD

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 19 18 40 47 58 52 86 120

(56)

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT

STANDARDISASI INDONESIA

(57)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

JAJAK PENDAPAT SNI

(58)

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN STANDARDISASI

DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL

2010

2009 2011 2012 2007 2008

2005 2006

DI TINGKAT NASIONAL

Kurikulum & PengembanganTextbook

UNDIP

ITB

Pengembangan Pendidikan Standardisasi

dengan 30 Perguruan Tinggi

Forum Pendidikan Standardisasi, Forum Muda Standardisasi, ISTU

APEC - SCSC

(Sub-Committee on Standard and Conformance) STANDARDS AND CONFORMANCE

EDUCATION

International Cooperation on Education about Standardization

World Standards Cooperation – Academic Day Riset : Standardisation in Companies and Markets

(59)

4.IPB 8.UNY 1.UNDIP 6.UB 3.UNHAS 2.UNLAM 7.ITB 9.UNS 5.UGM 10.USU 11.UNSRI 18.UNUD 13.UNAS 12.UI 14.USAKTI 17.UBAYA 19.UNRI 21.UNTAN 22.UNPAR 23.UNSRAT 16.ITS 28.UNMUL 30. UNCEN 30 PT telah MoU dgn BSN 10 PT menerapkan Pend. Standardisasi 1 KOPERTIS 29. UNRAM KOPERTIS IX

JEJARING KERJASAMA PENDIDIKAN

STANDARDISASI

(60)

ISI KERJASAMA

1. Pendidikan, pelatihan, dan

promosi

standardisasi;

2. Peningkatan partisipasi pakar

di dalam kegiatan

standardisasi;

3. Pertukaran informasi

di

bidang standardisasi;

4. Pembinaan laboratorium

di

lingkungan universitas;

5. Riset dan diseminasi hasil

(61)

PENTINGNYA KERJASAMA

DENGAN UNIVERSITAS

MENINGKATKAN AWARENESS AKADEMISI

TERHADAP STANDAR DAN STANDARDISASI

MENINGKATKAN PERAN PAKAR DALAM

PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAANSTANDAR

MENINGKATKAN PERAN LAB. UNIVERSITAS DALAM

MENDUKUNG PENERAPAN STANDAR

(62)

S2 STANDARDISASI

DAN MANAJEMEN MUTU

Pertama di Indonesia

Kerja sama antara BSN, ISO, dan

Universitas Trisakti

Kelas pertama dibuka 4 Mei 2013

Pendaftaran online di:

(63)

STANDAR UNTUK

MENDORONG

(64)

PEMBANGUNAN BEORIENTASI

NILAI TAMBAH

(HAL.45)

1.

PEREKONOMIAN

YANG

DIKELOLA SECARA BAIK DAN

MAMPU

BERDAYA SAING

SECARA INTERNASIONAL

2. PENINGKATAN KEKAYAAN DAN

KEMAKMURAN BERAKAR PADA

PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS

,

3. KUNCI BAGI PRODUKTIVITAS

ADALAH

ILMU

PENGETAHUAN

DAN

(65)

PERSYARATAN PENGUASAAN

TEKNOLOGI CANGGIH

(HAL.90)

PERTAMA :

KUALITAS PRODUK HASIL NILAI

TAMBAH HARUS SENANTIASA

MEMENUHI

PERSYARATAN

MINIMUM KUALITAS

YANG

DITUNTUT MASYARAKAT

PEMBELI DI PASAR DALAM

NEGERI, REGIONAL DAN

INTERNASIONAL

PERSYARATAN MINIMUM KUALITAS

=

(66)

3 PILAR INOVASI DAN DAYA SAING

: RISET-PATENT-STANDAR

(67)

PENCIPATAAN NILAI TAMBAH

UNTUK MERUBAH KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI

KEUNGGULAN KOMPETITIF

 Cellulose

 Hemicel-lul

ose

 Lignin

 Tannin

 Gum

 Latex

 Starch

 Mineral

Pangan

Mineral

Fiber

Resin

Bahan obat

Elastomer

Monomer

derivates

Chemicals

Textile

Component of

Automotive

Biofuel

Building Material

Pangan

Material baru

Obat2an

Kimia industri

1.

Indonesia adalah negara

kepulauan dengan lebih

dari 17,000 pulau

2.

Total luas kawasan

Indonesia tidak kurang

dari 7,7 juta km2

3.

Panjang garis pantai

Indonesia adalah 80,791

km.

4.

Tidak kurang dari 42 tipe

alam daratan dan 5 tipe

ekosistem laut dapat

dijumpai di negeri ini

(68)

TECHNOLOGY INPUT VALUASI STANDARD

t

Environ-mental

impact

Lower

Higher

Lower

Higher

Costs

Traditional

Biotech

- 40%

- 40%

(69)

IDE/

Concept

PELAKSANAAN

RISET

HASIL

RISET

UPDATE

ADJUSMENT

POST HARVESTING

INFO :

STATE OF THE ART

NOVELTY

STRATEGIC NEEDS

PELUANG PATENT

PELUANG PASAR

DLL

PUBLIKASI

PATEN

PAKET

INFORMASI

PAKET

TEKNOLOGI

SKEMA

BUSINES

FAKTA KEMAMPUAN IPTEK VS SIKLUS

KEGIATAN RISET

MARKET/

USER/ DESIMINASI

(70)

ROADMAP KOMERSIALISASI HASIL

RISET/INVENSI DAN STANDAR

S te p T o C o m m er ci al -Trial Production Maturity Time Pilot Scale -up Prototype Idea Certification Trial Market Commercial Feasible/ Commercial Buss. Plan

IPO, Acquisition Patent Maintenance Research Commercially Valuable Production Analysis Derivative Patent Market Analysis

STANDARD

STANDAR

(71)

STANDARD SEBAGAI

ALAT PROMOSI

(72)

Mie Instan go Global

1.

SNI Mie Instan diakui

dunia

(diadopsi menjadi

standar Internasional/

Codex)

2.

Menembus pasar dunia

seperti Asia, Australia,

AS, Eropa, hingga Afrika

3. Di

Nigeria

menjadi

makanan pokok

4. Mie instan Indonesia

(73)

Tempe go Global

1. Tempe,

makanan asli

Indonesia

2. Gizi (protein) tempe

setara dengan

daging/ikan

3. Tempe

sudah mendunia,

barang mewah

di Jepang,

Jerman, Belanda, USA

(harga lebih mahal dari

daging/ikan)

(74)
(75)
(76)

Target time-line penyusunan

Standar Regional Tempe

Procedures

Time

Approval for new work by the 34th CAC

2011

Consideration by the 18th CCASIA

2012

Adoption at Step 5 by the 36th CAC

2013

Consideration of the draft standard

by the 19th CCASIA

2014

Adoption by the 38th CAC as

(77)

PEMPEK KHAS PALEMBANG

Bagaimana Mutunya?

Rasa

(78)

Gambar

Diagram Akumulasi Suara Anggota MASTAN dalam e-balloting RSNI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka kajian mengenai ― Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada : Pengrajin Logam Pisau di Desa

Oleh karena itu dalam rangka Dies Natalis Universitas Diponegoro ke 55 pada tanggal 15 September 2012 telah diselenggarakan Seminar Nasional Ilmu Komputer dengan tema

Peningkatan produktivitas lahan rawa dan diversifikasi komoditas, salah satunya dapat dilakukan dengan cara menerapkan teknologi penataan lahan sistem surjan untuk usahatani

Oleh karena itu dalam rangka Dies Natalis Universitas Diponegoro ke 55 pada tanggal 15 September 2012 telah diselenggarakan Seminar Nasional Ilmu Komputer dengan tema

Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Fisika ini berisikan makalah-makalah yang telah disajikan dalam Seminar Nasional Pembelajaran Fisika yang diselenggarakan oleh

Kelompok tani Budidaya adalah salah satu kelompok tani yang berkeinginan kuat untuk melakukan upaya pengolahan tersebut, akan tetapi upaya tersebut tidak didukung dengan

Oleh karena itu dalam rangka Dies Natalis Universitas Diponegoro ke 55 pada tanggal 15 September 2012 telah diselenggarakan Seminar Nasional Ilmu Komputer dengan tema

• Program peningkatan daya saing UMKM harus diupayakan dengan baik dengan komitmen, dukungan dan kerja sama yang baik antar instansi pemerintah, industri besar dan pihak