BAB IV
ANALISIS DAN DESKRIPSI
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I
Perencanaan tindakan pembelajaran tiap siklus disusun berdasarkan hasil
studi pendahuluan dan permasalahn yang ditemukan dari tiap siklus. Berdasarkan
studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan pembalajaran yang dihadapi
oleh siswa, yaitu kesulitan menemukan dan mengembangkan gagasan atau ide. Kalau
pun sudah ada ide bagaimana susunan ceritanya sehingga ide tersebut menjadi
berkembang. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa siswa memerlukan sebuah
teknik yang gampang, agar siswa mampu mencari ide dan mengembangkan ide
tersebut menjadi sebuah karangan.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis memilih sebuah pendekatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan.
Pendekatan tersebut adalah pendekatan media gambar seri.
Siswa diberikan sebuah simulasi untuk mengembangkan gagasan melalui
pengalaman mereka. Sebelum menulis, siswa diberikan pemahaman mengenai
unsure-unsur yang harus ada dalam sebuah karangan sederhana.
Pembelajaran menulis karangan sederhana pada siklus pertama difokuskan
pada merangsang gagasan atau ide, pesan apa yang ingin disampaikan siswa, dan
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan siklus I berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan yaitu mengucapkan salam,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdoa dan mengecek daftar hadir
siswa, kemudian mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Sementara itu,
observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
ditetapkan.
Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan
tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan
apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan
tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.
Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan
sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat
karangan sederhana yang baik dan menarik.
Langkah selanjutnya observer menempelkan rangakian gambar seri di papan
tulis, setelah selesai baru siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri
yang ada di papan tulis tersebut .
Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti
menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara
untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,
sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara
tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka
gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat
karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut.
4.1.3 Analisis hasil menulis Siklus I
Dalam siklus ini siswa dapat menulis karangan sederhana yang berkenaan
dengan gagasan, pesan dan keruntutan dari gambar seri yang mereka lihat.
Hasil menulis karangan sederhana pada siklus I terbagi menjadi empat
kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik satu
orang, kategori cukup 6 orang, dan kategori kurang 11 orang.
Tabel 4.1
Perolehan Skor Siswa pada Siklus I
Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa
8,5 - 9 Sangat baik -
7,5 - 8 Baik 1
6,5 - 7 Cukup 6
5,5 - 6 Kurang 11
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh
A. Kategori Sangat Baik (tidak ada)
Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis.
B. Kategori Baik
Hasil karangan Riki Ramdani (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Riki Ramdani dalam karangannya baik sekali, apa yang
ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga
pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi
guru mudah sekali untuk membacanya.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
C. Kategori Sedang/ Cukup
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang
ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga
pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi
guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan
kata “pak” tidak dengan “p” tetapi menggunakan hurup “v”. juga tulisan tidak tegak
bersambung.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
D.Kategori Kurang
Hasil karangan Utis Sutisna (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Utis Sutisna dalam karangannya tidak cukup baik, karena
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan,,tetapi sayang
tulisannya tidak dapat dibaca.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan
bentuk hurup sebagaimana mestinya.
Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan
terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Sederhana pada Siklus I
NO NAMA NILAI JUMLAH KET.
TEMA KERAPIHAN EJAAN
1 AG 0 0 0 0 Tidak hadir 2 AL 3 2 1 6 K 3 An 3 2 2 7 C 4 DS 2 1 2 5 K 5 Ds.S 3 2 2 7 C 6 EI 3 1 1 5 K 7 L 2 2 1 5 K 8 M 2 2 2 6 K 9 MG 3 2 2 7 C 10 NS 2 2 1 5 K 11 RN 3 2 1 6 K 12 SF 3 2 2 7 C 13 SM 2 2 2 8 C 14 SO 2 2 2 6 K 15 SH 2 2 2 6 K 16 YH 2 2 2 6 K 17 AD 0 0 0 0 Tidak hadir 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 1 1 1 3 K
4.1.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus I 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat
Kegiatan observasi bertujuan untuk merekam hal-hal yang terjadi dalam
pelaksanaan tindakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan siklus selanjutnya.
Peneliti pada siklus I diobservasi oleh guru kelas 3, hasil observasi yang
dilakukan pengamat dalam penelitian ini berupa lembar observasi aktivits peneliti
dan lembar aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data
bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan
kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah
pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran
siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa
dalam proses belajar.
Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses
pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan
tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, ada yang ngobrol
tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran.
4.1.5 Hasil Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari
hasil pelaksanaan, pengamatan, dan jurnal siswa. Hasil proses tindakan pembelajaran
siklus I merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada
para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil siklus I, mengetahui hal-hal
yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi
memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan
menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu
menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relative cepat. Setelah itu
peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi
kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar.
Tindakan yang diberikan kepada siswa pada siklus I merangsang siswa untuk
focus dan berperan aktif dalam proses belajar. Akan tetapi masih saja ada siswa yang
terlihat pasif, tidak memperhatikan ketika pembelajarn sedang berlangsung. Untuk
siklus selanjutnya peneliti akan lebih tegas dalam menghadapi siswa yang
berperilaku diluar kegiatan pembelajaran, dengan catatan tegas dalam koridor
pendidikan.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana
adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih
(khususnya dalam menulis tegak bersambung, hampir seluruh siswa tidak ada yang
menulis dengan tulisan tegak bersambung).
Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk
meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan
sederhan yang akan ditulis oleh siswa pada siklus II.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah
sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan
ejaan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II
Perencanaan pembelajaran pada siklus II tidak terlalu berbeda dengan siklus
I,.tema yang diberikan hampir sama hanya gambar saja yang berbeda. Pada siklus
kedua peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan
gambar yang berbeda dengan siklus pertama. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang
harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya
penekanannya lebih kepada kerapihan tulisan.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan pembukaan dan pengondisian siswa agar siap
menerima materi pelajaran.
Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan
tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan
apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan
tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.
Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan
sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat
karangan sederhana yang baik dan menarik.
Langkah selanjutnya observer tidak menempelkan rangakian gambar seri di
LKS, lalu siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di
Buku LKS tersebut .
Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti
menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara
untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,
sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara
tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka
peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan
gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat
karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan
tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan
koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi.
4.2.3 Analisis Hasil menulis Siklus II
Hasil menulis karangan sederhana pada siklus II terbagi menjadi empat
kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik tiga orang,
kategori cukup 5 orang, dan kategori kurang 8 orang
Tabel 4.3
Perolehan Skor Siswa pada Siklus II
Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa
8,5 - 9 Sangat baik -
7,5 - 8 Baik 3
6,5 - 7 Cukup 5
5,5 - 6 Kurang 8
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh
A. Kategori Sangat Baik (tidak ada)
Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis.
B. Kategori Baik
Hasil karangan Eri Irawan (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Eri Irawan dalam karangannya baik sekali, apa yang ada
dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan
pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi
guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi sayang anak tidak ada yang menulis
tegak bersambung.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
C. Kategori Sedang/ Cukup
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang
ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga
pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan menggunakan
hurup cetak sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang
kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. Misalnya nangis padahal
seharusnya “menangis”, banyak kata menggunakan kata sambung yang tidak
seharusnya digunakan.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
D.Kategori Kurang
Hasil karangan Lisnawati (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Lisnawati dalam karangannya tidak cukup baik, karena
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak
bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan
bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal
tidak menggunakan hurup kapital.
Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan
terdapat pada tabel berikut ini
Tabel 4.4
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus II
NO NAMA NILAI JUMLAH KET.
TEMA KERAPIHAN EJAAN
1 AG 2 2 2 6 K 2 AL 2 1 2 5 K 3 An 3 2 2 7 C 4 DS 1 1 1 3 K 5 Ds.S 3 2 2 7 C 6 EI 3 3 2 8 B 7 L 3 2 2 7 C 8 M 3 2 2 7 C 9 MG 3 2 2 7 C 10 NS 3 2 2 7 C 11 RN 0 0 0 0 Tidak hadir 12 SF 2 2 2 6 K 13 SM 3 3 2 8 B 14 SO 3 2 3 8 B 15 SH 3 2 2 7 C 16 YH 0 0 0 0 Tidak hadir 17 AD 0 0 0 0 Tidak hadir 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 1 1 1 3 K
Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus kedua, maka terdapat
peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi criteria sangat baik
belum ada, masih 0%, kategori baik meningkat menjadi 18,8% dari asalnya 6,25%,
kategori cukup menjadi turun dari 37,6% menjadi 29,4%, kategori kurang menjadi
47,1% dari asalnya 68,8%.
Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada
siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan meskipun belum mencapai
ketuntasan maksimal.
4.2.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus II 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data
bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan
kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah
pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran
siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa
dalam proses belajar. Peniliti masih sulit mengondisikan siswa pada awal-awal
pembelajaran
Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses
pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan
tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, tetapi tidak
4.2.5 Hasil Refleksi Siklus II
Hasil proses tindakan pembelajaran siklus II merupakan bahan refleksi untuk
memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus III. Data yang diperoleh
dari hasil pengamatan, hasil observasi para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk
mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
mengevaluasi hasil siklus II, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan,
diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa
pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri
berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan karangan
sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil
karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil
kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Selain membacakan di
depan peneliti memberikan pujian langsung terhadap siswa yang membacakan
karangannya di depan.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana
adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih.
Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk
meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan
sederhana yang akan ditulis oleh siswa pada siklus III.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah
penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan
ejaan. Tambahan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III adalah siswa disuruh
bebas memilih gambar seri yang diinginkannya.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III
4.3.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III
Perencanaan pembelajaran pada siklus III mengacu pada hasil rfleksi
tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini peneliti mengubah gambar, dan cara
memilih gambar. Gambar tidak ditentukan oleh peneliti tetapi gambar ditentukan
oleh siswa sendiri. Peneliti hanya menyiapkan gambar yang telah dibuat pada siklus I
dan II ditambah dengan gambar pada siklus III. Nantinya tinggal siswa memilih
mana yang mereka suakai.
Pada siklus ketiga peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali
karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus kedua. Tetapi teknik
dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap
sama. Hanya penekanannya lebih kepada seluruh aspek penulisan karangan.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II
Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan
tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan
apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan
tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.
Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan
sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat
Langkah selanjutnya observer memberikan bebagai macam gambar seri agar
siswa memilih gambar mana yang mereka sukai maka gambar itulah yang akan
dijadikan sumber ide bagi siswa untuk membuat karangan.
Setelah semua siswa selesai mengamati gambar-gambar seri tersebut, peneliti
menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara
untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,
sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara
tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat,
langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan
gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana,
peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih
baik lagi.
4.3.3 Analisis Hasil menulis Siklus III
Hasil menulis karangan sederhana pada siklus III terbagi menjadi empat
kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Siswa yang mendapat kategori sangat baik ada 3 orang, kategori baik 9 orang,
kategori cukup 3 orang, dan kategori kurang 3 orang.
Tabel 4.5 Perolehan Skor Siswa pada Siklus III
Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa
8,5 - 9 Sangat baik 3
7,5 - 8 Baik 9
6,5 - 7 Cukup 3
5,5 - 6 Kurang 3
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh
A. Kategori Sangat Baik
Hasil karangan Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Siti maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang
ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga
pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak
bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Selain
itu sudah ada pengembangan yang baik dari karangan yaitu karangan sudah semakin
banyak jumlah barisnya.
B. Kategori Baik
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Susanti dalam karangannya baik sekali, apa yang ada
dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan
pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak
bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Tetapi
ada satu kekurangan yaitu penulisn stu kata ad yang masih dipisah. Misalnya “su
dah” seharusnya ‘sudah’
C. Kategori Sedang/ Cukup
Hasil karangan Agustinus Gunawan (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Agustinus dalam karangannya baik sekali, apa yang ada
dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak
bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang
kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat
pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.
Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
D.Kategori Kurang
Hasil karangan Ai Lena (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema
Tema yang dipilih oleh Ai Lena dalam karangannya tidak cukup baik, karena
tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.
2. Kerapihan
Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak
bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca.
3. Ejaan
Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan
bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus III
NO NAMA NILAI JUMLAH KET.
TEMA KERAPIHAN EJAAN
1 AG 3 2 2 7 C 2 AL 2 2 1 5 K 3 An 3 2 3 8 B 4 DS 3 1 1 5 K 5 Ds.S 3 2 3 8 B 6 EI 3 3 3 7 A 7 L 2 1 1 4 K 8 M 3 3 2 7 B 9 MG 3 3 2 7 B 10 NS 3 3 2 7 B 11 RN 3 2 3 8 B 12 SF 3 2 2 7 C 13 SM 3 3 3 9 A 14 SO 3 3 3 9 A 15 SH 3 2 3 8 B 16 YH 3 2 2 7 C 17 AD 3 2 3 8 B 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 0 0 0 0 Tidak hadir
Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus III, maka terdapat
peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi kriteria sangat baik
ada 16,6% dari yang asalnya tidak ada pada siklus I dan II, kategori baik meningkat
menjadi 50% dari asalnya 18,8%, kategori cukup menjadi turun dari 41,2% menjadi
16,6%, kategori kurang menurun 16,6% dari asalnya 47%.
Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada
siklus III ini mengalami peningkatan yang signifikan dan mencapai ketuntasan
4.3.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus III 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa
peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan
suara, sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari siklus pertama sampai siklus
ketiga.
Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses
pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan
tugas.
4.3.5 Hasil Refleksi Siklus III
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan dan hasil karangan siswa
pada siklus III sangat meningkat, sehingga pembelajaran menulis karangan
sederhana sangat memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana
dalam waktu yang relatif cepat.
Tindakan pada siklus III menunjukan hasil yang baik, kompetensi siswa
dalam menulis karangan meningkat dalam setiap aspek penilaian.
4.4 Analisis Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti menganalisis seluruh data hasil penelitian mulai dari
siklus pertama sampai siklus ketiga. Adapun pembahasannya mengacu pada semua
Dari analisis karangan yang dilakukan setiap siklus, pada dasarnya siswa
sudah mengalami peningkatan dalam menulis puisi. Hal ini ditunjukan dari hasil
karangan siswa yang meningkat setiap siklusnya walaupun ad beberapa siswa yang
hasil karangannya tidak meningkat. Peningkatannya ada yang drastis, ada yang
biasa-biasa sja. Adapun kekurangn karangan siswa umumnya ad pada pemilihan
diksi dan ejaan yang kurang sempurna.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dianalisis mulai
dari siklus pertama sampai siklus ketiga maka dapat diperoleh data bahwa
kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar seri terus
meningkat. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai setiap siklusnya yang
terus meningkat. Siklus pertama skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus
kedua skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus ketiga skor tertinggi
adalah 9 dan terendah adalah 4.
Pada siklus pertama yang merupakan tindak lanjut dari hasil studi
pendahuluan dapat diperoleh data bahwa dari 18 karangan siswa yang sudah
memenuhi criteria baik berjumlah 1 orang atau 6,25%, kategori cukup berjumlah 6
orang atau 37,5%, kategori kurang berjumlah 11 orang atau 68,75%. Hasil karangan
pada siklus pertama tidak mencpai apa yang diinginkan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, penulis memberikan tindakan
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada siklus
memenuhi karangan sangat baik belum ada, masih 0%, yang berkategori baik
sebanyak 3 orang atau 18,8%, yang berkategori cukup sebanyak 5 orang atau 29,4%,
dan yang berkategori kurang sebanyak 8 orang atau 47%. Hasil kemampuan siswa
dalam menulis karangan belum juga mencapai sesuai dengan harapan, tetapi ada
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil siklus pertama.
Pada siklus ketiga ada peningkatan kemampuan menulis karangan pada
siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil data yang diperoleh dari 18 orang hasil
karangan siswa, yaitu kategori sangat baik meningkat menjadi 3 orang atau 16,6%,
kategori baik ada 9 orang atau 50%, kategori cukup 3 orang atau 16.6%, dan kategori
kurang 3 orang atau 16,6%.
Dari data-data yang ada pada tiap siklus terbukti bahwa media gambar seri
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Untuk
lebih jelasnya dapat terlihat pad tabel perbandingan hasilnya.
Tabel 4.7
Perbandingan perolehan Skor Menulis karangan pada siklus I, II, dan III N
O NAMA
Perolehan Jumlah Skor
Siklus I kategori Siklus II kategori Siklus III Kategori
1 Agustina Gunawan 0 K 6 K 7 C 2 Ai Lena 6 K 5 K 5 K 3 Anton 7 C 7 C 8 B 4 Deni Setiadi 5 K 3 K 5 K 5 Dian Saputra 7 C 7 C 8 B 6 Eri Irawan 5 K 8 B 7 C 7 Lisnawati 5 K 7 C 4 K 8 Muslihin 6 K 7 C 7 C 9 Muhamad Ganjar 7 C 7 C 7 C 10 Nunung Solihat 5 K 7 C 7 C
11 Rani Nuraeni 6 K 0 - 8 B 12 Siti Fatimah 7 C 6 K 7 C 13 Siti Maskanah 8 B 8 B 9 A 14 Sonia Oktaviani 6 K 8 B 9 A 15 Susanti Hermawati 6 K 7 C 8 B 16 Yana Hendriyana 6 K 0 - 7 C 17 Ahmad Dani 0 - 0 - 8 B 18 Riki Ramdani 8 B 8 B 8 B 19 Utis Sutisna 3 K 3 K 0 -