• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN DESKRIPSI Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN DESKRIPSI Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN DESKRIPSI

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

Perencanaan tindakan pembelajaran tiap siklus disusun berdasarkan hasil

studi pendahuluan dan permasalahn yang ditemukan dari tiap siklus. Berdasarkan

studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan pembalajaran yang dihadapi

oleh siswa, yaitu kesulitan menemukan dan mengembangkan gagasan atau ide. Kalau

pun sudah ada ide bagaimana susunan ceritanya sehingga ide tersebut menjadi

berkembang. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa siswa memerlukan sebuah

teknik yang gampang, agar siswa mampu mencari ide dan mengembangkan ide

tersebut menjadi sebuah karangan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis memilih sebuah pendekatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan.

Pendekatan tersebut adalah pendekatan media gambar seri.

Siswa diberikan sebuah simulasi untuk mengembangkan gagasan melalui

pengalaman mereka. Sebelum menulis, siswa diberikan pemahaman mengenai

unsure-unsur yang harus ada dalam sebuah karangan sederhana.

Pembelajaran menulis karangan sederhana pada siklus pertama difokuskan

pada merangsang gagasan atau ide, pesan apa yang ingin disampaikan siswa, dan

(2)

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

Pelaksanaan siklus I berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan yaitu mengucapkan salam,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdoa dan mengecek daftar hadir

siswa, kemudian mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Sementara itu,

observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

ditetapkan.

Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan

tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan

apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan

tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.

Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan

sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat

karangan sederhana yang baik dan menarik.

Langkah selanjutnya observer menempelkan rangakian gambar seri di papan

tulis, setelah selesai baru siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri

yang ada di papan tulis tersebut .

Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti

menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara

untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,

sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara

tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka

(3)

gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat

karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut.

4.1.3 Analisis hasil menulis Siklus I

Dalam siklus ini siswa dapat menulis karangan sederhana yang berkenaan

dengan gagasan, pesan dan keruntutan dari gambar seri yang mereka lihat.

Hasil menulis karangan sederhana pada siklus I terbagi menjadi empat

kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik satu

orang, kategori cukup 6 orang, dan kategori kurang 11 orang.

Tabel 4.1

Perolehan Skor Siswa pada Siklus I

Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa

8,5 - 9 Sangat baik -

7,5 - 8 Baik 1

6,5 - 7 Cukup 6

5,5 - 6 Kurang 11

Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh

(4)
(5)
(6)
(7)

A. Kategori Sangat Baik (tidak ada)

Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis.

B. Kategori Baik

Hasil karangan Riki Ramdani (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Riki Ramdani dalam karangannya baik sekali, apa yang

ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga

pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi

guru mudah sekali untuk membacanya.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.

C. Kategori Sedang/ Cukup

(8)

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang

ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga

pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi

guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan

kata “pak” tidak dengan “p” tetapi menggunakan hurup “v”. juga tulisan tidak tegak

bersambung.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.

D.Kategori Kurang

Hasil karangan Utis Sutisna (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Utis Sutisna dalam karangannya tidak cukup baik, karena

(9)

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan,,tetapi sayang

tulisannya tidak dapat dibaca.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan

bentuk hurup sebagaimana mestinya.

Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan

terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Sederhana pada Siklus I

NO NAMA NILAI JUMLAH KET.

TEMA KERAPIHAN EJAAN

1 AG 0 0 0 0 Tidak hadir 2 AL 3 2 1 6 K 3 An 3 2 2 7 C 4 DS 2 1 2 5 K 5 Ds.S 3 2 2 7 C 6 EI 3 1 1 5 K 7 L 2 2 1 5 K 8 M 2 2 2 6 K 9 MG 3 2 2 7 C 10 NS 2 2 1 5 K 11 RN 3 2 1 6 K 12 SF 3 2 2 7 C 13 SM 2 2 2 8 C 14 SO 2 2 2 6 K 15 SH 2 2 2 6 K 16 YH 2 2 2 6 K 17 AD 0 0 0 0 Tidak hadir 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 1 1 1 3 K

(10)

4.1.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus I 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat

Kegiatan observasi bertujuan untuk merekam hal-hal yang terjadi dalam

pelaksanaan tindakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan siklus selanjutnya.

Peneliti pada siklus I diobservasi oleh guru kelas 3, hasil observasi yang

dilakukan pengamat dalam penelitian ini berupa lembar observasi aktivits peneliti

dan lembar aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data

bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan

kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah

pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran

siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa

dalam proses belajar.

Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses

pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan

tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, ada yang ngobrol

tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran.

4.1.5 Hasil Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari

hasil pelaksanaan, pengamatan, dan jurnal siswa. Hasil proses tindakan pembelajaran

siklus I merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada

(11)

para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil siklus I, mengetahui hal-hal

yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi

memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan

menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu

menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relative cepat. Setelah itu

peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi

kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar.

Tindakan yang diberikan kepada siswa pada siklus I merangsang siswa untuk

focus dan berperan aktif dalam proses belajar. Akan tetapi masih saja ada siswa yang

terlihat pasif, tidak memperhatikan ketika pembelajarn sedang berlangsung. Untuk

siklus selanjutnya peneliti akan lebih tegas dalam menghadapi siswa yang

berperilaku diluar kegiatan pembelajaran, dengan catatan tegas dalam koridor

pendidikan.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana

adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih

(khususnya dalam menulis tegak bersambung, hampir seluruh siswa tidak ada yang

menulis dengan tulisan tegak bersambung).

Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk

meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan

sederhan yang akan ditulis oleh siswa pada siklus II.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah

(12)

sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan

ejaan.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

4.2.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II tidak terlalu berbeda dengan siklus

I,.tema yang diberikan hampir sama hanya gambar saja yang berbeda. Pada siklus

kedua peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan

gambar yang berbeda dengan siklus pertama. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang

harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya

penekanannya lebih kepada kerapihan tulisan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan pembukaan dan pengondisian siswa agar siap

menerima materi pelajaran.

Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan

tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan

apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan

tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.

Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan

sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat

karangan sederhana yang baik dan menarik.

Langkah selanjutnya observer tidak menempelkan rangakian gambar seri di

(13)

LKS, lalu siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di

Buku LKS tersebut .

Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti

menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara

untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,

sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara

tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka

peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan

gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat

karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan

tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan

koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi.

4.2.3 Analisis Hasil menulis Siklus II

Hasil menulis karangan sederhana pada siklus II terbagi menjadi empat

kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik tiga orang,

kategori cukup 5 orang, dan kategori kurang 8 orang

Tabel 4.3

Perolehan Skor Siswa pada Siklus II

Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa

8,5 - 9 Sangat baik -

7,5 - 8 Baik 3

6,5 - 7 Cukup 5

5,5 - 6 Kurang 8

Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh

(14)
(15)
(16)
(17)

A. Kategori Sangat Baik (tidak ada)

Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis.

B. Kategori Baik

Hasil karangan Eri Irawan (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Eri Irawan dalam karangannya baik sekali, apa yang ada

dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan

pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi

guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi sayang anak tidak ada yang menulis

tegak bersambung.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.

C. Kategori Sedang/ Cukup

(18)

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang

ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga

pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan menggunakan

hurup cetak sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang

kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. Misalnya nangis padahal

seharusnya “menangis”, banyak kata menggunakan kata sambung yang tidak

seharusnya digunakan.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.

D.Kategori Kurang

Hasil karangan Lisnawati (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Lisnawati dalam karangannya tidak cukup baik, karena

(19)

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak

bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan

bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal

tidak menggunakan hurup kapital.

Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan

terdapat pada tabel berikut ini

Tabel 4.4

Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus II

NO NAMA NILAI JUMLAH KET.

TEMA KERAPIHAN EJAAN

1 AG 2 2 2 6 K 2 AL 2 1 2 5 K 3 An 3 2 2 7 C 4 DS 1 1 1 3 K 5 Ds.S 3 2 2 7 C 6 EI 3 3 2 8 B 7 L 3 2 2 7 C 8 M 3 2 2 7 C 9 MG 3 2 2 7 C 10 NS 3 2 2 7 C 11 RN 0 0 0 0 Tidak hadir 12 SF 2 2 2 6 K 13 SM 3 3 2 8 B 14 SO 3 2 3 8 B 15 SH 3 2 2 7 C 16 YH 0 0 0 0 Tidak hadir 17 AD 0 0 0 0 Tidak hadir 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 1 1 1 3 K

(20)

Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus kedua, maka terdapat

peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi criteria sangat baik

belum ada, masih 0%, kategori baik meningkat menjadi 18,8% dari asalnya 6,25%,

kategori cukup menjadi turun dari 37,6% menjadi 29,4%, kategori kurang menjadi

47,1% dari asalnya 68,8%.

Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada

siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan meskipun belum mencapai

ketuntasan maksimal.

4.2.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus II 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data

bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan

kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah

pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran

siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa

dalam proses belajar. Peniliti masih sulit mengondisikan siswa pada awal-awal

pembelajaran

Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses

pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan

tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, tetapi tidak

(21)

4.2.5 Hasil Refleksi Siklus II

Hasil proses tindakan pembelajaran siklus II merupakan bahan refleksi untuk

memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus III. Data yang diperoleh

dari hasil pengamatan, hasil observasi para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk

mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk

mengevaluasi hasil siklus II, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan,

diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa

pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri

berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan karangan

sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil

karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil

kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Selain membacakan di

depan peneliti memberikan pujian langsung terhadap siswa yang membacakan

karangannya di depan.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana

adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih.

Berdasarkan indikasi di atas maka peneliti merencanakan untuk

meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan

sederhana yang akan ditulis oleh siswa pada siklus III.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah

penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan

(22)

ejaan. Tambahan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III adalah siswa disuruh

bebas memilih gambar seri yang diinginkannya.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III

4.3.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III

Perencanaan pembelajaran pada siklus III mengacu pada hasil rfleksi

tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini peneliti mengubah gambar, dan cara

memilih gambar. Gambar tidak ditentukan oleh peneliti tetapi gambar ditentukan

oleh siswa sendiri. Peneliti hanya menyiapkan gambar yang telah dibuat pada siklus I

dan II ditambah dengan gambar pada siklus III. Nantinya tinggal siswa memilih

mana yang mereka suakai.

Pada siklus ketiga peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali

karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus kedua. Tetapi teknik

dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap

sama. Hanya penekanannya lebih kepada seluruh aspek penulisan karangan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II

Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan

tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan

apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan

tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana.

Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan

sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat

(23)

Langkah selanjutnya observer memberikan bebagai macam gambar seri agar

siswa memilih gambar mana yang mereka sukai maka gambar itulah yang akan

dijadikan sumber ide bagi siswa untuk membuat karangan.

Setelah semua siswa selesai mengamati gambar-gambar seri tersebut, peneliti

menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara

untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut,

sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara

tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat,

langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan

gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana,

peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih

baik lagi.

4.3.3 Analisis Hasil menulis Siklus III

Hasil menulis karangan sederhana pada siklus III terbagi menjadi empat

kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Siswa yang mendapat kategori sangat baik ada 3 orang, kategori baik 9 orang,

kategori cukup 3 orang, dan kategori kurang 3 orang.

Tabel 4.5 Perolehan Skor Siswa pada Siklus III

Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa

8,5 - 9 Sangat baik 3

7,5 - 8 Baik 9

6,5 - 7 Cukup 3

5,5 - 6 Kurang 3

Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

A. Kategori Sangat Baik

Hasil karangan Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Siti maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang

ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga

pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak

bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Selain

itu sudah ada pengembangan yang baik dari karangan yaitu karangan sudah semakin

banyak jumlah barisnya.

B. Kategori Baik

(29)

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Susanti dalam karangannya baik sekali, apa yang ada

dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan

pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak

bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Tetapi

ada satu kekurangan yaitu penulisn stu kata ad yang masih dipisah. Misalnya “su

dah” seharusnya ‘sudah’

C. Kategori Sedang/ Cukup

Hasil karangan Agustinus Gunawan (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Agustinus dalam karangannya baik sekali, apa yang ada

dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan

(30)

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak

bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang

kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat

pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik.

Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.

D.Kategori Kurang

Hasil karangan Ai Lena (karangan aslinya ada pada point lampiran )

ANALISISNYA 1.Tema

Tema yang dipilih oleh Ai Lena dalam karangannya tidak cukup baik, karena

tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.

2. Kerapihan

Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak

bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca.

3. Ejaan

Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan

bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal

(31)

Tabel 4.6

Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus III

NO NAMA NILAI JUMLAH KET.

TEMA KERAPIHAN EJAAN

1 AG 3 2 2 7 C 2 AL 2 2 1 5 K 3 An 3 2 3 8 B 4 DS 3 1 1 5 K 5 Ds.S 3 2 3 8 B 6 EI 3 3 3 7 A 7 L 2 1 1 4 K 8 M 3 3 2 7 B 9 MG 3 3 2 7 B 10 NS 3 3 2 7 B 11 RN 3 2 3 8 B 12 SF 3 2 2 7 C 13 SM 3 3 3 9 A 14 SO 3 3 3 9 A 15 SH 3 2 3 8 B 16 YH 3 2 2 7 C 17 AD 3 2 3 8 B 18 RR 3 2 3 8 B 19 US 0 0 0 0 Tidak hadir

Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus III, maka terdapat

peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi kriteria sangat baik

ada 16,6% dari yang asalnya tidak ada pada siklus I dan II, kategori baik meningkat

menjadi 50% dari asalnya 18,8%, kategori cukup menjadi turun dari 41,2% menjadi

16,6%, kategori kurang menurun 16,6% dari asalnya 47%.

Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada

siklus III ini mengalami peningkatan yang signifikan dan mencapai ketuntasan

(32)

4.3.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus III 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa

peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan

suara, sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari siklus pertama sampai siklus

ketiga.

Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses

pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan

tugas.

4.3.5 Hasil Refleksi Siklus III

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan dan hasil karangan siswa

pada siklus III sangat meningkat, sehingga pembelajaran menulis karangan

sederhana sangat memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana

dalam waktu yang relatif cepat.

Tindakan pada siklus III menunjukan hasil yang baik, kompetensi siswa

dalam menulis karangan meningkat dalam setiap aspek penilaian.

4.4 Analisis Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti menganalisis seluruh data hasil penelitian mulai dari

siklus pertama sampai siklus ketiga. Adapun pembahasannya mengacu pada semua

(33)

Dari analisis karangan yang dilakukan setiap siklus, pada dasarnya siswa

sudah mengalami peningkatan dalam menulis puisi. Hal ini ditunjukan dari hasil

karangan siswa yang meningkat setiap siklusnya walaupun ad beberapa siswa yang

hasil karangannya tidak meningkat. Peningkatannya ada yang drastis, ada yang

biasa-biasa sja. Adapun kekurangn karangan siswa umumnya ad pada pemilihan

diksi dan ejaan yang kurang sempurna.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dianalisis mulai

dari siklus pertama sampai siklus ketiga maka dapat diperoleh data bahwa

kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar seri terus

meningkat. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai setiap siklusnya yang

terus meningkat. Siklus pertama skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus

kedua skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus ketiga skor tertinggi

adalah 9 dan terendah adalah 4.

Pada siklus pertama yang merupakan tindak lanjut dari hasil studi

pendahuluan dapat diperoleh data bahwa dari 18 karangan siswa yang sudah

memenuhi criteria baik berjumlah 1 orang atau 6,25%, kategori cukup berjumlah 6

orang atau 37,5%, kategori kurang berjumlah 11 orang atau 68,75%. Hasil karangan

pada siklus pertama tidak mencpai apa yang diinginkan.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, penulis memberikan tindakan

yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada siklus

(34)

memenuhi karangan sangat baik belum ada, masih 0%, yang berkategori baik

sebanyak 3 orang atau 18,8%, yang berkategori cukup sebanyak 5 orang atau 29,4%,

dan yang berkategori kurang sebanyak 8 orang atau 47%. Hasil kemampuan siswa

dalam menulis karangan belum juga mencapai sesuai dengan harapan, tetapi ada

peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil siklus pertama.

Pada siklus ketiga ada peningkatan kemampuan menulis karangan pada

siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil data yang diperoleh dari 18 orang hasil

karangan siswa, yaitu kategori sangat baik meningkat menjadi 3 orang atau 16,6%,

kategori baik ada 9 orang atau 50%, kategori cukup 3 orang atau 16.6%, dan kategori

kurang 3 orang atau 16,6%.

Dari data-data yang ada pada tiap siklus terbukti bahwa media gambar seri

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Untuk

lebih jelasnya dapat terlihat pad tabel perbandingan hasilnya.

Tabel 4.7

Perbandingan perolehan Skor Menulis karangan pada siklus I, II, dan III N

O NAMA

Perolehan Jumlah Skor

Siklus I kategori Siklus II kategori Siklus III Kategori

1 Agustina Gunawan 0 K 6 K 7 C 2 Ai Lena 6 K 5 K 5 K 3 Anton 7 C 7 C 8 B 4 Deni Setiadi 5 K 3 K 5 K 5 Dian Saputra 7 C 7 C 8 B 6 Eri Irawan 5 K 8 B 7 C 7 Lisnawati 5 K 7 C 4 K 8 Muslihin 6 K 7 C 7 C 9 Muhamad Ganjar 7 C 7 C 7 C 10 Nunung Solihat 5 K 7 C 7 C

(35)

11 Rani Nuraeni 6 K 0 - 8 B 12 Siti Fatimah 7 C 6 K 7 C 13 Siti Maskanah 8 B 8 B 9 A 14 Sonia Oktaviani 6 K 8 B 9 A 15 Susanti Hermawati 6 K 7 C 8 B 16 Yana Hendriyana 6 K 0 - 7 C 17 Ahmad Dani 0 - 0 - 8 B 18 Riki Ramdani 8 B 8 B 8 B 19 Utis Sutisna 3 K 3 K 0 -

(36)

Gambar

Tabel 4.5 Perolehan Skor Siswa pada Siklus III

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat yang membidangi kepegawaian setingkat eselon III pada unit penyelenggara penyuluhan kehutanan di daerah, yang selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris

The newly formalized Fishers Micro insurance Partnership brings together Millennium Insurance, UT Life Insurance, Vodafone, BIMA, and SFMP to create a micro insurance

Sahabat MQ/ Pengembalian data uji publik pemegang KMS/ dari 45 kelurahan di Yogyakarta/ yang seharusnya selesai hari ini/ ternyata mundur// Hingga saat ini/ baru sekitar 20

There is one main question which is going to be discussed in this study, namely (1) How does John McCrae portray his view on war through his poems are “In Flanders Fields”,

Penelitian ini dilakukan dengan observasi yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai ketersediaan sachet serbuk oral, perilaku penggunaan sediaan sachet serbuk oral

Skripsi dengan judul : “ Penerapan Analisis Faktor untuk Menentukan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi

a) Self Governance Model; tidak terdapat entitas administratif namun demikian masing- masing stakeholders berpartisipasi dalam network dan manajemen dilakukan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi dan partisipasi siswa meningkat dengan penggunaan jurnal belajar dalam pembelajaran biologi model rancangan alat