BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sepeda Motor Matic
1. Pengertian Sepeda Motor Matic
Sepeda motor matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi. Cara kerja kopling otomatis yaitu kopling terhubung dan terputus dengan menggunakan gayacentrifugal, yang timbul karena gaya putar poros engkol. Saat kecepatan mesin rendah, kopling secara otomatis terputus, dan pada saat kecepatan mesin meninggi kopling terhubung (Yamaha Motor, 2000).
Langsam
Secara langsam, tenaga yang dihasilkan disalurkan melalui primary
sheave, V-belt, dan secondary sheave ke clutch carrier,
gayacentrifugal lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan tarik pir kopling, sehingga sepatu kopling tidak menekan bagian dari dalam rumah kopling dan putaran tidak dapat diteruskan.
Saat mulai jalan dan kecepatan rendah
dalam dari primary sheave dan pada secondary sheave berada dibagian luar (diameter besar). Keadaan ini adalah maksimum reduction ratio (perbandingan tertinggi) jadi cukup ringan untuk menjalankan sepeda motor.
Kecepatan menengah
Saat putaran meningkat, gaya centrifugal memindahkan roller weight ke arah luar, pemindah roller weight ini akan menekan primary
sliding sheave ke primary fixed sheave side, dan V-belt menjadi
terdorong ke arah luar lingkaran sehingga diameter pulley V-belt membesar. Karena panjang V-belt yang tetap, maka dengan membesarnya diameter pulley primaryakan menarik belt sehingga V-belt pada bagian pulley secondary akan masuk ke arah dalam menekan
per pada pulley secondary (diameter pulley secondary mengecil) kemudian seterusnya sampai secara bertahap ratio perbandingan secondary sheave menurun dan putaran bertambah.
Kecepatan tinggi
Saat putaran semakin bertambah tinggi, roller weight/pemberat akan bergerak semakin ke luar yang mengakibatkan primary fixed sheave dan V-belt akan tertekan ke arah paling luar dan kebalikannya
secondary sheave tertekan ke arah paling dalam (diameter kecil)
2. Jenis kerusakan sepeda motor matic
Jenis kerusakan sepeda motor matic, yaitu : Kerusakan pada piston
Kerusakan pada klep
Kerusakan pada rantai keteng
Kerusakan pada rumah kopling/clouth housing Kerusakan pada kampas kopling
Kerusakan pada kiproh
Kerusakan pada CDI Kerusakan pada sepul
Kerusakan pada busi
Kerusakan pada saklar lampu
Kerusakan pada karburator Kerusakan pada v-belt
Kerusakan pada sil
Kerusakan pada roller
Kerusakan pada laher/bearing
Kerusakan pada secondary sliding sheave
B. Sistem Pakar
1. Pengertian sistem pakar
Sistem pakar adalah program komputer yang merupakan cabang dari penelitian ilmu komputer yang disebut Artificial Intelligence (AI).Tujuan ilmu AI adalah membuat sesuatu menjadi cerdas dalam hal pemahaman melalui program komputer yang ditunjukkan dengan tingkah laku cerdas.Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan. Desiani dan Arhami (2006) mengemukakan perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):
Tabel 1. Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan sistem pakar
Factor Human Expert Expert System
Waktu Hari kerja Setiap saat
Geografis Lokal/tertentu Di mana saja Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti
Dapat habis Ya Tidak
Performasi Variable Konsisten
Kecepatan Variable Konsisten
Biaya Tinggi Terjangkau
Dari tabel di atas, dapat dikembangkan penjelasan lebih lanjut tentang keunggulan sistem pakar dibandingkan seorang pakar, yaitu:
a. Sistem pakar dapat digunakan setiap harinya yang menyerupai sebuah mesin, sedangkan seorang pakar tidak mungkin bekerja terus-menerus setiap harinya tanpa beristirahat.
yang berbeda-beda untuk dapat digunakan seorang pakar lainnya pada suatu tempat dan pada saat yang bersamaan.
c. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja yang mempunyai hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang diberikan oleh sistem terbebas dari proses intimidasi/ancaman, sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan.
d. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan bisa hilang/lupa yang dalam hal ini tentunya harus didukung oleh maintenance yang baik, sedangkan pengetahuan seorang pakar
manusia lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang makin tua, maupun menderita suatu penyakit. Walaupun pengetahuan yang dimilikinya dalam waktu yang singkat tidak akan hilang, bisa saja seorang pakar mengundurkan diri dari pekerjaannya sehingga organisasi yang bersangkutan akan kehilangan seorang pakar yang berbakat.
berbeda-beda walaupun masalahnya sama. Atau dengan kata lain, seorang pakar boleh jadi tidak konsisten.
f. Umumnya, kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal di dunia.
g. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan memakai program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem pakar itu sudah ada).
Konsep dasar sistem pakar terdiri dari dua komponen utama (Gambar 1) yaitu knowledge-base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan.Kesimpulan tersebut merupakan respon dari sistem pakar atas permintaan pengguna.Seorang pengguna atau user menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar, kemudian menerima saran atau jawaban dari ahlinya.
2. Keuntungan dan kelemahan sistem pakar
Adapun keuntungan sistem pakar, diantaranya adalah:
a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. b. Bisa melakukan proses secara berulang secara langsung.
c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
Kelemahan dalam sistem pakar sebagai berikut:
a. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya amat mahal.
b. Sulit dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya.
c. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.
3. Penelusuran dalam sistem pakar
Komponen penelusuran atau mesin inferensi dalam sistem pakar mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan masalah.Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.
mundur dimulai dari tujuan (goal-driven) selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya.
Gambar 2. Proses runut mundur (backward chaining)
Adapun runut maju atau disebut penalaran dari bawah ke atas dikarenakan penalaran evidence (fakta) pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Fakta merupakan satuan dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna (Desiani dan Arhami, 2006).
Gambar 3. Proses runut maju (forward chaining) C. SQL Server
menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar (Komputer, 2013)
D. Visual Studio 2010
Visual Studio 2010 pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer.Dimana pengertian dari bahasa pemrograman itu adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu (Halvorson 2010).
E. Penelitian terdahulu
Penelitian-penelitian tentang sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining yang pernah dilakukan dan terkait.
1. Nilmada (2013) melakukan penelitian menggunakan sistem pakar. Penelitian ini membahas perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan sepeda motor khususnya pada sepeda motor non matic dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic.
3. Prabowo (2015) melakukan penelitian sistem pakar untuk menentukan kerusakan mesin sepeda motor. Sistem ini dibuat menggunakan metode Forward Chaining untuk mendiagnosa kerusakan mesin sepeda motor
matic dan non matic. Tetapi dalam penelitian ini khususnya pada saat
mendiagnosa kerusakan sepeda motor matic, tidak dijelaskan secara rinci tentang jenis kerusakan yang ada pada sepeda motor matic.
4. Satwika (2012) membuat rancang bangun sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining, sistem pakar ini dibangun untuk mendiagnosa kerusakan pada mobil.
5. Sukotjo (2012) melakukan penelitian menentukan kerusakan kendaraan sepeda motor menggunakan sistem pakar. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman Java, dalam mendiagnosa kerusakan kendaraan bermotor sistem ini menggunakan metode Forward Chaining yang digunakan untuk kendaraan bermotor roda dua non matic atau manual.
6. Odunayo (2014) melakukan penelitian untuk mendiagnosa kesalahan pada sepeda motor menggunakan sistem pakar. Sistem ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman CLIP dan menggunakan metode Forward Chaining.