HUBUNGAN TINGKAT PEMAPARAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENGEMUDI BECAK MESIN
DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh
041000001 Ishari Wida Utami
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN TINGKAT PEMAPARAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENGEMUDI BECAK MESIN
DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
041000001
ISHARI WIDA UTAMI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judu l:
HUBUNGAN TINGKAT PEMAPARAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENGEMUDI BECAK MESIN DI KOTA
PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh
NIM. 041000001 ISHARI WIDA UTAMI
Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Timpenguji Skripsi Pada Tanggal 23 Juli 2010
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes
NIP. 19700219 199802 2 001 NIP. 19680320 199303 2 001 Ir. Evi Naria, Mkes
Penguji II Penguji III
Ir. Indra Cahaya S, MSi Dr.Dra Irnawati Marsaulina, MS NIP. 19681101 199303 2 005 NIP. 19650109 199403 2 002
Medan, September 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Dekan,
NIP.19610831 198903 1 001 Dr.Drs. Surya Utama, MS
ABSTRAK
Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki, defenisi ini menunjukkan bahwa bising itu sangat subjektif, tergantung dari masing-masing individu, waktu dan tempat terjadinya bising. Pengaruh khusus akibat kebisingan berupa gangguan pendengaran, gangguan kehamilan, pertumbuhan bayi, gangguan komunisasi, gangguan istirahat, gangguan tidur, psikofisiologis, gangguan mental, kinerja, pengaruh terhadap perilaku pemukiman, ketidak nyamanan, dan juga gangguan berbagai aktivitas sehari-hari. Saat ini kebisingan telah menjadi masalah yang banyak di hadapi penduduk. Untuk kegiatan pembangunan secara fisik seperti sarana transportasi harus dikendalikan tingkat kebisingannya sehingga tidak melampaui batas.
Penelitian ini dilakukan di Kota Pematang Siantar yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar .
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun variabel yang diukur adalah tingkat pemasaran kebisingan dan gangguan pendengaran. Pengukuran tingkat kebisingan menggunakan Sound Level Meter, pengukuran ketulian dengan menggunakan alat Audiometri dan pengukuran tinnitus dan vertigo dengan menggunakan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengemudi becak yang berjumlah 57 orang dan pengambilan sample dengan menggunakan rumus Lemeshow.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 15 responden yang berada diatas ambang bising menyatakan mengalami ketulian, sebanyak 27 responden menyatakan tidak mengalami ketulian. hanya 12 responden yang berada diatas ambang bising menyatakan mengalami tinitus, sedangkan sebanyak 30 responden menyatakan tidak mengalami tinitus. Dan 18 responden yang berada diatas ambang bising menyatakan mengalami vertigo, sebanyak 24 responden menyatakan tidak mengalami vertigo. Hasil analisis yang lain menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kebisinga dengan terjadinya ketulian (p=0,001), tinnitus (p=0,000) dan vertigo (p=0,011).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan diharapkan kepada pengemudi becak untuk mengurangi kebisingan dengan cara mengganti motor dengan sepeda motor yang tidak mengakibatkan polusi udara, penggunaan APD yang dapat mengurangi tingkat paparan kebisingan pada telinga, apabila terpapar kebisingan yang sangat tinggi sebaiknya pengendara becak melakukan istirahat beberapa saat ditempat yang intensitas suara rendah (tidak bising) untuk menormalkan fungsi pendengaran (telinga), diharapkan kepada instansi terkait seperti dinas Kesehatan, DLLAJ dan instansi terkait lainnya melakukan penyuluhan kepada pengemudi becak tentang pengaruh kebisingan dan cara pengendaliannya.
ABSTRACT
Noise is the sound or noise that disturbs or is not desired, this definition shows that the noise is very subjective, depending on each individual, time and place of occurrence of noise. Special influence in the form of hearing loss due to noise, interruptions of pregnancy, infant growth, impaired communication are, the disturbance of rest, sleep disturbances, psikofisiologis, mental disorders, performance, influence on settlement behavior, inconvenience, and disruption of daily activities. Current noise has become a problem that many people face. For physical development activities such as transportation facilities must be controlled so that noise levels do not exceed the limits. This research was conducted in the city Pematang Siantar which aims to find out the correlation between noise exposure with hearing loss in rickshaw driver in the city of Pematang Siantar machine.
Type a descriptive study with quantitative approach. The variables measured is the level of marketing noise and hearing loss. Measurement of noise levels using a Sound Level Meter, measurement of hearing loss by using audiometry and measurement of tinnitus and vertigo with the use of interviews using a questionnaire. The population in this study are all pedicab drivers who numbered 57 people and taking sample using the formula Lemeshow.
Results showed that 15 respondents who were above the noise threshold states experiencing deafness, as many as 27 respondents said no experience of deafness. only 12 respondents who were above the noise threshold states experiencing tinnitus, while as many as 30 respondents said not having tinnitus. And 18 respondents who were above the noise threshold states experienced vertigo, a total of 24 respondents said not experience vertigo. The result of another analysis showed a significant correlation between the occurrence of deafness kebisinga level (p = 0.001), tinnitus (p = 0.000) and vertigo (p = 0.011).
Based on this research are expected to cycle rickshaw is recommended to reduce noise by replacing the motor with a motorcycle that does not cause air pollution, use of PPE that can reduce noise exposure level of the ears, when exposed to very high noise pedicab driver should do some time resting place of the low-intensity sound (no noise) to normalize the function of hearing (ears), is expected to relevant agencies such as health services, DLLAJ and other relevant agencies to educate about the effect of pedicab drivers and how to control noise.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ishari Wida Utami
Tempat/ Tanggal lahir : Pematang Siantar, 8 Desember 1985
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Nama Orang Tua :
Ayah : Iskandar
Ibu : Hartini
Anak ke : 1 (satu) dari 2 bersaudara
Alamat Rumah Orang Tua : Kompleks RS. Laras PTPN IV, Ser Belawan
Alamat : Jl. Seksama Gg. Adil No.17
Riwayat Pendidikan
Tahun 1991-1993 : TK Melati Pematang Siantar
Tahun 1993-1999 : SD Negeri 091250 Marihat Ulu
Tahun 1999-2001 : SMP Swasta Sultan Agung Pematang Siantar
Tahun 2001-2004 : SMA Negeri I Dolok Batu Nanggar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat kasih dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Tingkat Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran pada Pengemudi Becak Mesin di Kota Pematang Siantar Tahun 2010”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dibuat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata I pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan dari berbagai hal. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangu n demi kebaikan isi skripsi ini.
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. DR. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Ir. Indra Cahaya, MSi selaku ketua Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Devi Nuraini Santi, Mkes selaku Dosen Pembimbing skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis dalam
4. Evi Naria, MKes, selaku Dosen Pembimbing skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Prof.dr. Rozaini Nst, SKM selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
7. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Iskandar, Ibunda Hartini dan Adikku tersayang Winda Lesmana yang telah banyak memberikan doa, dukungan moril dan materi selama penulis mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan ini.
8. Teman-temanku seperjuangan stambuk 2004 Ika, Youlan, Yabin, Yani, Dome ,
Fitri, Zie Zie, Marila Sari yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Adik-adik Kelasku yang telah banyak membantu Sylvia Azhari, Gabriella Septiani, Asri Budiningsih, Hendra Dinata, Fadillah Widyaningsih, Widya Agnesia, Neni Simanjuntak, Olvariani Sitepu, Elfrida, Iskandar, Andriansyah Munthe.
10.Terkhusus buat Musrijal yang telah banyak membantu dan memberi masukan dan
Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa akan membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah penulis terima selama ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan berkat dan rahmatNya bagi kita semua. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya keluarga besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juli 2010 Penulis
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan
Abstrak ... i
Daftar Riwayat Hidup ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... x Daftar Lampiran ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 5 1.3. Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1. Tujuan Umum ... 5 1.3.2. Tujuan Khusus ... 5 1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Bunyi ... 7
2.1.1. Defenisi Bunyi ... 7
2.2. Anatomi Telinga Dan Mekanisme Mendengar ... 7
2.3. Defenisi Kebisingan ... 8
2.3.1. Bunyi dan Mekanisme Kebisingan ... 8
2.3.2. Jenis Kebisingan... 10
2.3.2.1. Kebisingan Tetap ... 10
2.3.2.2. Kebisingan Tidak Tetap ... 10
2.3.3. Sumber- sumber Bising ... 11
2.3.4. Pengukuran Kebisingan ... 11
2.3.5. Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan ... 12
2.3.6. Pengaruh Kebisingan Pada Pendengaran ... 13
2.3.7. Pembagian Efek Kebisingan Terhadap Pendengaran ... 15
2.3.8. Keluhan Pendengaran ... 16
2.3.8.1. Ketulian ... 17
2.3.8.2. Tinitus ... 18
2.3.8.2.1. Patofisiologi Tinitus ... 19
2.3.8.3. Vertigo ... 20
2.3.8.4. Kaitan Kebisingan Dengan Produktifitas Kerja ... 23
2.3.8.5. Pengendalian Kebisingan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Jenis Penelitian ... 26
3.2. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 26
3.2.1. Lokasi Penelitian ... 26
3.2.2. Tempat Penelitian ... 26
3.3. Populasi dan Sampel ... 26
3.3.1. Populasi ... 26
3.3.2. Sampel ... 26
3.4. Metode Pengumpulan Data ... 27
3.4.1. Data Primer ... 27
3.4.2. Data sukunder ... 27
3.4.3. Cara Kerja Penelitian/ Pengukuran ... 28
3.4.3.1.Audiometer ... 28
3.4.3.2. Sound Level Meter ... 29
3.5. Defenisi Operasional ... 30
3.6. Aspek Pengukuran ... 31
3.7. Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 33
4.1. Gambaran umum Kota Pematang Siantar ... 33
4.1.1. Geografi ... 33
4.1.2. Kependudukan ... 33
4.1.2.1. Pertumbuhan Penduduk ... 33
4.1.2.2. Mata Pencarian Penduduk ... 33
4.2. Hasil Penelitian ... 35
4.2.1. Identitas Responden ... 35
4.2.2. Gangguan Pendengaran pada Responden ... 36
4.2.3. Gangguan Akibat Bising pada Responden ... 37
4.2.4. Tingkat Pemaparan ... 38
4.2.5. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengurangi Kebisingan ... 39
4.3. Analisa Statistik ... 39
BAB V PEMBAHASAN ... 42
5.1. Karakteristik Responden ... 42
5.2. Gangguan Pendengaran pada Pengemudi Becak ... 43
5.3. Tingkat Pemaparan Kebisingan ... 44
5.4. Upaya Mengurangi Kebisingan Becak Mesin ... 45
5.5. Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran ... 45
5.5.1. Ketulian ... 45
5.5.2. Tinitus ... 46
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 48 6.1. Kesimpulan ... 48 6.2. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA KUESIONER PENELITIAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengukuran Audiometri
Lampiran 2. Tabel Hasil Penelitian dan Pengukuran Sound Level Meter Lampiran 3. Tabel Kuesioner Hasil Penelitian Responden
Lampiran 4. Tabel Distribusi Frekuensi dan Crosstab Lampiran 5. Foto Penelitian
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 2.1. Intensitas dan waktu paparan bising yang diperkenankan ... 12
Tabel 4.1. Luas daerah, Jumlah Kepala keluarga, Rata-rata jiwa dan Kepadatan Penduduk diperinci menurut kecamatan di Kota Pematang Siantar
tahun 2010 ... 35 Tabel 4.2. Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan Kota Pematang
Siantar tahun 2007 ... 35 Tabel 4.3. Distribusi responden menurut identitas responden pengemudi
becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 36 Tabel 4.4. Gangguan pendengaran pada responden pengemudi
becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 37 Tabel 4.5. Gangguan Akibat Bising pada Responden pengemudi
becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 39 Tabel 4.6 Tingkat Pemaparan Kebisingan yang diterima responden
pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 39 Tabel 4.7. Penggunaan APD pada Responden pengemudi
becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 40 Tabel 4.8. Alasan tidak menggunakan APD pada Responden
pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar
Tahun 2010... 40 Tabel 4.9 Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Ketulian
Pada Pengemudi Becak Mesin Tahun 2010 ... 41 Tabel 4.10.Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Tinitus
Pada Pengemudi Becak Mesin Tahun 2010 ... 41 Tabel 4.11. Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan vertigo