• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki aset pariwisata potensial sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Aset Pariwisata tersebut tersebar diberbagai daerah, diantaranya terdapat di Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya memiliki aset pariwisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, salah satunya adalah Objek Wisata Situ Gede. Objek Wisata Situ Gede menawarkan wisata alam memiliki berbagai jenis fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola yang bertujuan untuk menarik wisatawan agar dapat menikmati keindahan objek wisata yang disuguhkan. Berbagai fasilitas yang tersedia diantaranya adalah panggung hiburan, tempat perkemahan, rakit, perahu, jogging track, mushola, toilet, gazebo, dan tempat parkir.

Pelestarian objek wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya merupakan tanggungjawab berbagai pihak, yakni Pemerintah Kota Tasikmalaya beserta jajarannya bersama-sama masyarakat membangun dan melestarikan keindahan objek wisata Situ Gede sehingga memiliki daya tarik wisata yang tinggi. Pembangunan dan pelestarian objek wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya bukan hanya semata-mata mengandalkan anggaran atau biaya saja tetapi diperlukan juga kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi dalam pemeliharaan aset wisata tersebut. Bila sudah demikian, tidak bisa dipungkiri lagi wisatawan akan berbondong-bondong datang ke Situ Gede untuk menikmati keindahan alam dan wisata kuliner yang tersedia di sekitar objek wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya.

Objek wisata yang memiliki fasilitas yang nyaman menyebabkan wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Demikian pula sebaliknya, wisatawan tidak akan tertarik untuk mengunjungi objek wisata yang memiliki fasilitas tidak nyaman. Untuk

               

(2)

2

itu, pemeliharaan fasilitas perlu dilakukan agar aset yang tersedia tetap dapat dijalankan fungsinya.

Menurut Komar (2006:130), suatu barang atau fasilitas secara alamiah dan sejalan dengan waktu akan menjadi rusak secara perlahan dan bertahap. Akan tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan pemeliharaan. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga agar fasilitas dapat dipertahankan fungsinya sesuai dengan standar kualitas yang diisyaratkan atau mengalami penurunan fungsi secara wajar, sehingga tingkat layanan standar bisa dijaga dan bisa mencapai umur yang direncanakan.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan penulis pada Studi Kasus di Objek Wisata Situ Gede bahwa pemeliharaan terhadap fasilitas wisata yang disediakan oleh pengelola telah cukup baik namun masih terdapat beberapa yang harus dilakukan pemeliharaan secara optimal untuk dapat memberikan rasa nyaman kepada pengunjung dan menambah jumlah pengunjung yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Objek Wisata Situ Gede, diantaranya:

1. Gazebo yang disediakan oleh pengelola tidak terawat dengan baik. Seperti pada gambar 1.1 dibawah ini.

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

Gambar 1.1 Gazebo

Gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa salah satu fasilitas yang di sediakan oleh pengelola berupa Gazebo mengalami kerusakan pada lantai dan terdapat coretan-coretan pada area tersebut.

               

(3)

2. Kondisi Lingkungan yang penuh dengan sampah seperti pada gambar 1.2 dibawah ini.

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

Gambar 1.2 Sampah yang menumpuk

Gambar 1.2 diatas menunjukan bahwa lingkungan tidak terpelihara dengan banyak menumpuknya sampah. Hal tersebut merusak pemandangan dan menyebabkan tidak nyamannya pengunjung ketika menikmati kuliner di sekitar danau.

3. Jogging track (sarana olahraga) sepanjang 5km yang melingkari Situ Gede sudah

mulai rusak, seperti pada gambar 1.3 berikut ini.

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

Gambar 1.3

Paving Block Jogging Track                

(4)

4

Gambar 1.3 menggambarkan tentang kondisi salah satu fasilitas yaitu jogging

track. Paving block sepanjang area sebagian mengalami kerusakan sehingga

pengunjung tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

4. Rusaknya beberapa fasilitas yang disedikan pengelola, seperti ayunan, perosotan dan wahana anak lainnya, seperti pada gambar 1.4 berikut ini.

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

Gambar 1.4 Fasilitas Anak

Gambar 1.4 di atas menjelaskan bahwa area bermain yang disediakan pengelola sepi pengunjung karena rusak dan tidak bisa digunakan, sehingga pengunjung tidak berminat menikmati fasilitas tersebut.

Selain bukti pada gambar diatas, hasil penelitian dalam Studi Kasus mengenai Evaluasi sistem pemeliharaan Aset di Objek Wisata Situ Gede menunjukkan bahwa perencanaan terhadap pemeliharaan adalah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel hasil penelitian dalam Studi Kasus (2011) dibawah ini.

               

(5)

Tabel 1.1

Hasil Analisis Evaluasi Sistem Pemeliharaan Aset

Sub Variabel Indikator Mean Kriteria

Penilaian

Input Fasilitas 3.30 Cukup

Tenaga Kerja 3.11 Cukup

Manajemen 3.33 Cukup

Proses Perencanaan 2.67 Cukup

Pengorganisasian 3,54 Baik

Pengontrolan 3.42 Baik

Output Pelaksanaan Program 3,03 Cukup

Sumber : Hasil Penelitian Studi Kasus (2011)

Hasil penelitian pada Studi Kasus Evaluasi Sistem Pemeliharaan menunjukkan bahwa Sistem pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede khususnya indikator perencanaan memiliki nilai mean yang paling rendah dibandingkan indikator lainnya. Nilai mean yang diperoleh untuk perencanaan yaitu 2,67 adalah cukup karena nilai mean nya berada pada rentang 2,58-3,38, artinya sistem pemeliharaan aset khususnya perencanaan di Objek Wisata Situ Gede masih perlu ditingkatkan ke dalam rentang kelompok ”baik” atau ”sangat baik”. Untuk meningkatkan perencanaan menjadi rentang ”baik”, maka dilakukan analisis terhadap perencanaan pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede. Perencanaan pemeliharaan aset terdiri dari filosofi pemeliharaan, prakiraan pemeliharaan, kapasitas pemeliharaan, pengorganisasian pemeliharaan dan penjadwalan pemeliharaan.

Pemeliharaan aset pariwisata Situ Gede berdasar pada Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 9 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Obyek dan Daya Tarik Wisata Situ Gede. Sebagaimana diungkapkan Heizer (2006:296) “pemeliharaan adalah semua aktivitas yang terlibat dalam menjaga peralatan suatu sistem agar tetap bekerja” sedangkan menurut Duffuaa (1999:1)

               

(6)

6

pemeliharaan dapat didefinisikan sebagai “the combination of activities by which equipment or a system is kept in, or restored to, a state in which it can perform its

designed function”. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa perlu dilakukannya

analisis perencanaan pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede secara efektif dan efisien. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga atau mempertahankan keindahan dan kenyamanan Objek Wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya sehingga memikat para wisatawan untuk mengunjunginya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik menganalisis dan merancang prakiraan serta penjadwalan pemeliharaan aset kemudian dituangkan ke dalam Tugas Akhir yang berjudul: “Analisis dan Perancangan Perencanaan Pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan dalam latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah. Identifikasi masalah tersebut dipaparkan sebagai berikut ini:

1 Berbagai fasilitas yang disediakan oleh pengelola tidak terawat dengan baik sehingga menyebabkan kurang nyamannya pengunjung menggunakan fasilitas tersebut.

2 Berbagai fasilitas tidak dapat digunakan karena rusak, seperti ayunan, perosotan, dan berbagai wahana anak.

3 Penjadwalan pemeliharaan fasilitas di Objek Wisata Situ Gede masih belum optimal.

4 Pembiayaan terhadap pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede masih belum dapat dilakukan secara optimal.

               

(7)

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas. peneliti membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian menjadi lebih fokus dan terarah. Maka dari itu permasalahan yang akan diteliti hanya meliputi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Prakiraan pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede.

2. Penjadwalan pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah tersebut ke dalam butir-butir pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis terhadap sistem pemeliharaan yang dilakukan di Objek Wisata Situ Gede ?

2. Bagaimana analisis perencanaan pemeliharaan di Objek Wisata Situ Gede yang meliputi :

a. Maintenance Philosofy

b. Maintenance Load Forecasting

c. Maintenance Capacity

d. Maintenance Organizing

e. Maintenance Scheduling

1.5Tujuan dan Manfaat Proyek

Adapun tujuan dan manfaat proyek adalah sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Proyek

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memberikan solusi tentang :

1. Analisis pemeliharaan yang dilakukan di Objek Wisata Situ Gede. 2. Analisa perencanaan pemeliharaanyang meliputi :

a. Maintenance Philosofy                

(8)

8

b. Maintenance Load Forecasting

c. Maintenance Capacity

d. Maintenance Organizing

e. Maintenance Scheduling

1.5.2 Manfaat Proyek

Pembuatan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, sebagai berikut.

1. Bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya

Membantu pengelola melakukan rancangan pemeliharaan aset di objek wisata Situ Gede.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu manajemen aset yang telah dipelajari selama kuliah terutama untuk mata kuliah Manajemen Aset. 3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi mengenai pentingnya pemeliharaan aset guna meyakinkan tercapai atau tidaknya hasil (outcomes) yang diharapkan.

1.6Hasil yang Diharapkan

Dari proyek yang selesai dibuat, maka hasil yang diharapkan yaitu dapat membuat perencanaan pemeliharaan terencana terhadap fasilitas di Objek Wisata Situ Gede dengan rincian sebagai berikut.

1. Hasil analisis pemeliharaan yang dilakukan di Objek Wisata Situ Gede 2. Hasil analisis perencaan pemeliharaan.

1.7. Peta Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Situ Gede Kota Tasikmalaya Desa lingga Jaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

               

(9)

Sumber : http://maps.google.co.id (2011)

Gambar 1.5

Lokasi Objek Wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya Lokasi Objek Wisata Situ Gede                

Gambar

Gambar 1.1   Gazebo
Gambar 1.2   Sampah yang menumpuk
Gambar  1.3  menggambarkan  tentang  kondisi  salah  satu  fasilitas  yaitu  jogging

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Dwidarti (2019: 321) bahwa, “Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan kepada guru maupun calon guru agar pada saat mengajar

Penamaan anak Rangga Lawe itu cukup aneh karena merujuk pada gelar yang diberikan Raden Wijaya kepada tokoh tersebut dalam Kidung Rangga Lawe meski itu juga terjadi

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai kasus tersebut dengan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst Software untuk mengetahui seberapa jauh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman dana bergulir dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang dapat membantu meningkatkan produk, omzet penjualan,

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Dalam hal

dengan menggunakan Unity 3D ini tidak hanya mudah dalam menggunakan atau mengerjakan suatu pekerjaaan, tetapi aplikasi Unity 3D ini juga dapat bekerja dengan aplikasi lainnya