• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DISERTASI

PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER

SELFI BUDI HELPIASTUTI

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii

DISERTASI

PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER

SELFI BUDI HELPIASTUTI NIM. 091227067306

SEKOLAH PASCASARJANA

(3)

PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER

DISERTASI

Untuk memperoleh Gelar Doktor

Dalam Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Oleh:

Selfi Budi Helpiastuti NIM. 091227067306

SEKOLAH PASCASARJANA

(4)
(5)

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI DISERTASI

Disertasi telah diuji dan dinilai dihadapan Panitia Ujian Tahap I Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Tanggal 19 Februari 2016

PANITIA PENGUJI DISERTASI:

Ketua : Prof. Dr. Ida Bagus Wirawan, Drs., SU

Anggota :

1. Prof. Dr. H. Mustain Mashud, Drs., M.Si 2. Prof. Dr. L. Dyson, Drs., MA

3. Prof. Dr. Anis Eliyana, SE, M.Si 4. Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA

5. Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si

Ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Nomor: 481/UN3.1.15/KD/2016

(6)
(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, atas karunia dan rahmat Nya, penulis telah menyelesaikan bahan materi untuk Ujian Tahap II (Terbuka). Seiring dengan berjalannya waktu, penulis menyadari bahwa tak satupun pekerjaan di dunia ini yang dapat dijalankan sendirian tanpa bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. H. Mustain Mashud, Drs., M.Si; selaku Promotor dalam penulisan Naskah Disertasi ini membimbing dengan sabar dan teliti, sehingga Naskah ini dapat diselesaikan dengan optimal. Semoga dengan jerih payah beliau merupakan ibadah kebaikan.

2. Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, Drs., M.Com; selaku Ko Promotor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penyelesaian Naskah disertasi dan sekaligus Ketua Program Studi S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia periode 2012 – 2015, yang memberikan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan.

3. Prof. Dr. H. Muh. Nasih, SE, MT, Ak; selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia.

4. Prof. Dr. Sri Iswati, SE, M.Si dan Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh, M.Kes; selaku Direktur dan Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, serta seluruh staff dan Karyawan yang telah memberi pelayanan yang prima.

5. Prof. Dr. Subagyo Adam, Drs, M.Si; selaku Ketua Program Studi Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang memberikan semangat bahwa Kuliah itu harus dilakukan dengan bahagia dan rasa senang.

6. Prof. Dr. L. Dyson, Drs, MA; Prof. Dr.H. Jusuf Irianto, Drs, M.Com dan Prof. Dr. Anis Eliyana, S.E,M.Si; selaku dosen penanggungjawab Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD), yang telah membimbing dan menilai kemampuan penulis. 7. Prof. Dr. H. Mustain Mashud, Drs, M.Si; Prof. Dr. H. Jusuf irianto, Drs, M.Com;

(8)

vii

Proposal Penelitian. Sehingga proposal penelitian bisa diajukan sebagai dasar penyusunan Naskah Disertasi ini.

8. Seluruh dosen Penanggungjawab Mata Kuliah (PJMK) Program Studi S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya; yang telah membimbing, mengajarkan dan menilai kemampuan penulis sewaktu menyelesaikan pendidikan.

9. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan Ilmu Administrasi, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan semua kolega Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember; yang telah memberikan kesempatan dan motivasi untuk menyelesaikan pendidikan.

10.Pemerintah Kabupaten Jember, Badan Kepegawaian, Dinas Kesehatan dan Paguyuban Kepala Tata Usaha Puskesmas; yang telah memberikan waktu dan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian

11.Orang Tua: Bapak Krebet Budyantoro (alm) dan Ibu Lusiati; Mertua: Bapak Abdul Manan dan Ibu Kasmini; yang memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan pendidikan.

12.Suami tercinta Ir. Agus Nur Kasnanto; anak-anaku tersayang: Afiandra Robinur Pratomo dan Afinda Nur Prasantiara; yang telah sabar dan berkorban untuk memberikan kesempatan dalam menyelesaikan pendidikan. Semoga bisa menjadi pemacu semangat untuk lebih giat belajar dan berkarya.

13.Kakakku: mbak Mening dan mas Jumari, adik-adikku: Titrib dan Uqi; Titis dan Yanti; Immil dan Tari; serta Yanies. Keponakanku: si kembar Dyan dan Dyas; Ranang; Tita; Berliano; Atta dan Dio; yang dalam canda tawanya selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan pendidikan.

14.Seluruh teman-teman mahasiswa Program Doktor pengembangan Sumber Daya manusia khususnya angkatan 2012/2013 (yang masuk semester genap). Saat perkuliahan yang dimulai Maret 2013 selalu kita menunjukkan kebersamaan. 15.Untuk berbagai pihak yang belum sempat disebutkan, terimakasih atas segala

bantuannya. Bagaimanapun penulis menyadari sepenuhnya bahwa Naskah Disertasi ini buah dari dukungan semua pihak dan bukan hasil keringat sendiri. Namun demikian, penulislah yang bertanggungjawab atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada.

(9)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Penilaian Kebutuhan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Jember. Dalam mengidentifikasi Penilaian Kebutuhan Pelatihan, digunakan kuesioner atau daftar yang merupakan identifikasi top-down. Perspektif jaringan sosial diuraikan dalam metode pengumpulan informasi Penilaian Kebutuhan Pelatihan untuk mendapatkan identifikasi dari bawah ke atas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode studi naturalistik kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di tiga organisasi yaitu Badan Kepegawaian, Dinas Kesehatan dan Paguyuban Kepala Tata Usaha di Lingkungan Dinas Kesehatan. Pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan secara purposive sebanyak sepuluh orang. Analisis data menggunakan model interaktif. Kegiatan dalam analisis data yang pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan: menggambar/verifikasi.

Hasil penelitian ini memberikan catatan metode teori yang digunakan Penilaian Kebutuhan Pelatihan sebagai metode pengumpulan informasi. Namun hasil penelitian ini ditemukan baik instrumen dan proses pelaksanaan sering tidak terkontrol sehingga identifikasi pelatihan kebutuhan kurang menunjukkan validitas dan reliabilitas sehingga antara pelatihan dan persyaratan kompetensi Aparatur tidak tepat. Dalam konteks semacam ini pelatihan yang diselenggarakan cenderung formalistik sehingga bahkan ritual yang mengatakan positivistik / deduktif. Namun, karena sejalan dengan aturan/kebijakan yang menerapkan pelatihan yang diberikan tidak lagi melihat hasil Pelatihan Penilaian Kebutuhan

.

Temuan penelitian menggunakan pendekatan Jaringan Sosial diwujudkan dalam bentuk komunitas ini membuktikan bahwa hasil penelitian ini adalah jenis pelatihan kebutuhan sebenarnya timbul dari Sumber Daya Aparatur di urutan paling bawah disebut persyaratan sebagai induktif yang ditandai munculnya ide, kreasi dan inisiasi. Jaringan sosial sehingga pendekatan dapat menjadi metode alternatif mengumpulkan informasi di Penilaian Kebutuhan Pelatihan.

(10)

viii

ABSTRACT

This study aimed to describe Identification of Training Needs Assessment organized by Personnel Agency Jember. In identifying the Training Needs Assessment, used a questionnaire or checklist which is a top-down identification. Social network perspective elaborated in the methods of collecting information Training Needs Assessment to obtain identification from the bottom-up.

The method used in this study is a qualitative method approach naturalistic study. Location of the study conducted in three organizations namely the Employment Agency, Department of Health and the Association of Chief Administrative Health Center. Data collected through participant observation, interviews and documentation. Mechanical determination of informants purposively as many as ten people. Analysis of data using an interactive model. Activities in the analysis of the data that is data collection, data reduction, display data and conclusion: drawing / verification.

The results of this study provide a note of the theory used methods trainig Needs Assessment as a method of gathering information. But the results of this study found both the instrument and the implementation process is often poorly controlled so that the identification of training needs less demonstrate the validity and reliability so that between training and competency requirements Apparatus is not appropriate. In the context of this kind of training organized tend formalistic even ritualistic so that said positivistic / deductive. However, because the line with the rules / policies that apply the training provided is no longer seeing the results of the Training Needs Assessment.

(11)

RINGKASAN

PERSPEKTIF SOCIAL NETWORK PADA TRAINING NEEDS ASSESSMENT SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN JEMBER

Selfi Budi Helpiastuti

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Identifikasi Training Needs Assessment yang diselenggarakan Badan Kepegawaian kabupaten Jember dengan metode pengumpulan informasi kebutuhan pelatihan. Untuk memandu peneliti memasuki area kajian, perspektif

Social Network dielaborasikan guna memahami informasi yang akan dipakai dalam metode

Training Need Assessment.

Penelitian ini menerapkan penelitian kualitatif dengan metode case study dan pendekatan penelitian naturalistik yang mengambil setting 3 organisasi: Badan kepegawaian, Dinas Kesehatan dan Paguyuban Kepala Tata usaha Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik antara lain observasi: baik partisipasi maupun non partisipasi, wawancara mendalam dengan pola terstruktur maupun tidak terstruktur, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian kualitatif yang bersifat berkesinambungan sehingga ditemukan informasi tentang kebutuhan pelatihan.

Pelatihan teknis dikatakan berhasil jika dapat merespon kebutuhan atau masalah tertentu suatu organisasi. Metode pengumpulan informasi melalui Social Network dapat digunakan oleh Departemen Sumber Daya Manusia ataupun Departeman Pelatihan dan Pengembangan untuk mengidentifikasi kebutuhan Pelatihan organisasi maupun individu. Penilaian ini memberikan gambaran mengenai keahlian dan pengetahuan Paguyuban/Social Network yang dapat dijadikan referensi untuk melihat kebutuhan Pelatihan maupun bentuk-bentuk pengembangan yang lain yang diperlukan

Studi ini membuktikan bahwa program pelatihan yang dikontruksikan dengan

Training Needs Assessment hampir sebagian besar tidak sesuai dengan Aparatur tingkat bawah. Bahkan mereka menilai bahwa pelatihan yang diikuti sebagai kegiatan yang rutinitas dan ritualistik yang tidak signifikan. Padahal Aparatur dituntut untuk lebih berkompenten sehingga mereka berjejaring dengan individu-individu lainnya yang setingkat karena kebutuhan yang sama dengan kebutuhan yang lainnya disebut sebagai social network.

(12)

x

kompetensi dan kebutuhan bagi mereka. Penjaringan informasi inilah yang merupakan bagian metode pengumpulan informasi untuk kebutuhan pelatihan yang lebih signifikan.

Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa penjaringan atau pengumpulan informasi perlu diberikan catatan yang signifikan. Oleh karena itu untuk memenuhi hal tersebut tidak hanya mempertimbangkan Training Needs Assessment tetapi juga memperhatikan social network yang merupakan kebutuhan riil bagi Sumber Daya Aparatur tingkat bawah.

Pada tatanan praktisnya dibutuhkan penjaringan informasi kebutuhan pelatihan secara

bottom up, yang diwujudkan dalam bentuk komunitas/jaringan sosial/asosiasi/paguyuban. Karena untuk bisa eksis, tidak bisa eksis perorangan saja, sehingga ada kesadaran bahwa dengan menunjukkan eksistensi, maka dibentuk kelembagaan dalam wujud paguyuban. Karena memiliki profesi yang sama sehingga memiliki tingkat kesamaan masalah yang dihadapi, dan itulah akhirnya dari teknis kedinasan biasanya dipertajam dalam pertemuan paguyuban.

Hasil studi menunjukkan bahwa jenis kebutuhan pelatihan justru muncul dari Sumber Daya Aparatur pada tatanan paling bawah yakni berupa kebutuhan orang per orang yang kemudian bersinergi dengan kebutuhan yang sama dengan Sumber Daya Manusia Aparatur yang lain sehingga membentuk kebutuhan sama. Kebutuhan Pelatihan inilah yang merupakan informasi bagi metode Training Need Assessment. Sehingga pendekatan Social Network dapat menjadi alternatif pengumpulan informasi dalam metode Training Need Assessment.

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, temuan penting yang dapat dirumuskan yaitu pendekatan Social Networkyang direfleksikan dalam bentuk “Paguyuban”

(13)

SUMMARY

PERSPECTIVE OF SOCIAL NETWORK WITHIN TRAINING NEEDS ASSESSMENT APARATUS IN GOVERNMENT OF JEMBER

Selfi Budi Helpiastuti

This study aims to describe Identification of Training Needs Assessment conducted Personnel Agency in government of Jember with information gathering methods training needs. To guide researchers entering the study area, the perspective of Social Network elaborated in order to understand the information that will be used in the method Training Need Assessment.

This research applies qualitative research with case study method and approach of naturalistic research that takes three organizations: Agency personnel, the Department of Health and the Association of Chief Administrative Health Center business. Data collected through observation of several techniques, among others: the participation or non-participation, in-depth interviews with a pattern of structured and unstructured, and documentation study. Data analysis using the basic principles of qualitative research that is sustainable so that the discovered information about training needs.

Technical training is successful if it can respond to the needs of an organization or a particular problem. Methods of collecting information through the Social Network may be used by the Department of Human Resources or the Department of Training and Development to identify training needs of organizations and individuals. This assessment provides a description of the skills and knowledge Society / Social Network that can be used as a reference to see the need for training and other forms of development of the other necessary

This study proves that the training program is constructed with a Training Needs Assessment nearly largely incompatible with Apparatus lower levels. In fact, they considered that the training followed as routine and ritualistic activity that is not significant. Apparatus fact required to be more competition so that they network with other individuals of the same level as the same need with other requirements referred to as social network.

(14)

xii

the competence and the need for them. Netting is this information that is part of the methods of collecting information for training needs are more significant. Results of this study recommend that the netting or the collection of information should be given a significant record. Therefore, to achieve that not only consider the Training Needs Assessment method but also pay attention to methods of social networks is a real need for Resource Apparatus lower levels.

On the practical arrangements required networking information in a bottom-up training needs, which is manifested in the form of community / social network / association / community. Due to exist, can’t exist individually, so that there is awareness that by demonstrating the existence, then molded in the form of institutional association. Because it has the same profession that has a degree of similarity of the problems encountered, and that's the end of the official technical meetings usually sharpened in the community. The study shows that this type of training needs actually arise from Apparatus Resources at the bottom of the order in the form needs individuals who then synergize with the same needs with Human Resources Apparatus another so as to form the same needs. Training needs is what is the information for the Training Need Assessment method. Social Network so the approach can be an alternative method of gathering information in the Training Need Assessment.

(15)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

SAMPUL DALAM... ii

LEMBAR PRASYARAT GELAR ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv v UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

(16)

xiv

2.1.3. Aksiologi Pelatihan ... 2.1.4. Pengertian Pelatihan ... 2.1.5. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ...

38 2.2.3. Metode Training Needs Assessment ...

2.2.3.1. Survai ... 2.2.3.2. Observasi Umum ... 2.2.3.3. Wawancara Individu ... 2.2.3.4. Focus Groups ... 2.2.3.5. Performance Appraisal ... 2.2.4. Sumber Daya Manusia Aparatur... 2.2.5. Training Needs Assessment Sumber Daya Aparatur ... 2.2.6. Teori Social Network ... 2.2.7. Social Network dalam Perspektif Organisasi ...

(17)

3.1.5. Performance Appraisal ... 86 3.2. Konsep Social Network ...

3.2.1. Nilai-nilai Transaksional... 3.2.2. Sifat Hubungan Interaksional ... 3.2.3. Karakteristik Sruktural ...

86 86 87 87 3.3. Kerangka Pemikiran...

3.4. Proposisi Hipotesisi ...

87 89

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 91 4.1. Jenis Penelitian ...

4.2. Pendekatan Penelitian ... 4.3. Lokasi Penelitian ... 4.4. Sumber Data Penelitian ... 4.5. Teknik Penentuan Informan ... 4.6. Teknik Pengumpulan Data ... 4.7. Teknik Pengolahan Data ... 4.8. Teknik Analisa Data ... 5.1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Kab. Jember ...

5.1.1. Sejarah Badan Kepegawaian ... 5.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 5.1.3. Rencana Strategis... 5.2. Pelatihan/Diklat Teknis Yang Diselenggarakan Badan Kepegawaian

Kabupaten Jember... 5.3. Training Needs Assessment yang Diselenggarakan Badan Kepegawaian

(18)

xvi

5.3.5. Performance Appraisal ... 5.3.6. Rekapitulasi Metode Training Needs Assessment ...

141 142 5.4. Social Network (Paguyuban) yang dibentuk dalam SKPD ...

5.4.1. Latar Belakang Pembentukan Social Network (Paguyuban) ... ... 5.4.2. Keanggotaan Social Network (Paguyuban) ... 5.4.3. Pelembagaan Social Network (Paguyuban) ... 5.5. Sifat Dasar Social Network ... 5.5.1. Nilai-nilai Transaksional ... 5.5.2. Sifat Hubungan Interaksional ... 5.5.3. Karakteristik Struktural ...

BAB 6 PEMBAHASAN ... 6.1. Pelatihan/Diklat Teknis Yang Diselenggarakan Badan Kepegawaian

Kabupaten Jember ... 6.2. Training Needs Assessment yang diselenggarakan Badan Kepegawaian ... 6.2.1. Survai dalam Training Needs Assessment ... 6.2.2. Observasi Umum dalam Training Needs Assessment ... 6.2.3. Wawancara Individu dalam Training Needs Assessment ... 6.2.4. Focus Group dalam Training Needs Assessment ... 6.2.5. Performance Appraisal dalam Training Needs Assessment ... 6.3. Social Network (Paguyuban) dalam Training Needs Assessment ... 6.3.1. Latar Belakang Pembentukan Social Network (Paguyuban) ... ... 6.3.2. Keanggotaan Social Network (Paguyuban) ... 6.3.3. Pelembagaan Social Network (Paguyuban) ... 6.4. Sifat Dasar Social Network dalam Training Needs Assessment ... 6.4.1. Nilai-nilai Transaksional dalam Training Needs Assessment ... 6.4.2. Sifat Hubungan Interaksional dalam Training Needs Assessment ... 6.4.3. Karakteristik Struktural dalam Training Needs Assessment ...

144 6.5. Perspektif Social Network pada Training Needs Assessment SDM

(19)

BAB 7 PENUTUP... 236 7.1. Simpulan ...

7.2. Implikasi Teori ... 7.3. Rekomendasi ... 7.4. Keterbatasan ...

236 240 242 243

DAFTAR PUSTAKA... 241

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN DARI PASCASARJANA... ... Lampiran 2 SURAT IJIN PENELITIAN DARI BAKESBANGPOL JEMBER... Lampiran 3 PANDUAN WAWANCARA... Lampiran 4 FOTO KEGIATAN PENELITIAN ... ... Lampiran 5 STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN... Lampiran 6 JENIS PELATIHAN TEKNIS TAHUN 2009 – 2014 ...

(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jenis Pelatihan Teknis yang diselenggarakan Badan Kepegawaian

(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Manajemen SDM dalam Organisasi ... 40 Gambar 2.2. Mekanisme TNA (pelatihan Teknis) SDM Aparatur ... 62 Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Training Needs Assessment SDM Aparatur dalam

Perspektif Social Network...

88

Gambar 6.1. Bagan perspektif Social Network pada Training Needs Assessment SDM Aparatur ...

(22)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar

Tabel 4.1. Keadaan PNS Pemkab Jember berdasarkan Jabatan ....................................
Gambar 6.1. Bagan perspektif Social Network pada Training Needs Assessment

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen Rencana Operasional STT Ibnu Sina Batam Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis STT Ibnu Sina Batam 2014-2019 yang memuat rumusan rencana

Kendalanya adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak memahami proses pelaksanaan dan persyaratan jual beli hak atas tanah menurut aturan perundang- undangan yang

Apabila ditemukan batuan (ukuran lebih besar dari 75 mm) dalam contoh tanah yang akan diuji maka batuan-batuan tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu, tetapi

Penelitian ini dimulai dengan identifikasi masalah (Define), menyiapkan data dan memetakan proses secara rinci (Measure), menggunakan data tersebut untuk menghitung kapabilitas

Tujuan berkarya dari lingkup pribadi adalah sebagai pengalihan untuk menghadapi ketakutan dan kekhawatiran sang seniman sendiri, sehingga mendapatkan ketenangan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau  Management  Management Information Information System System (MIS) dapat (MIS) dapat didefinisikan sebagai berikut : ” Sistem

Mesin diesel juga disebut “Motor Penyalaan Kompresi” oleh karena penyalaannya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan

Dengan adanya kontur pada peta topografi yang berfungsi sebagai menentukan titik ketinggian yang sama, maka dapat digambarkan bentang alam karena adanya relief