• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Prestasi Belajar Materi Penggolongan Makhluk Hidup Melalui Model Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Prestasi Belajar Materi Penggolongan Makhluk Hidup Melalui Model Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudari: Nama : Maria Evi Kiswah

NIM : 115-12-075

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI

PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MELALUI MODEL MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS III MI

NEGERI MLATEN MIJEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Hiduplah seperti mata air, bila dirimu air yang jernih, maka sekitarmu akan bersih, bila dirimu kotor sekitarmu juga ikut kotor (Rudy Habibie).

2. Berbuat baiklah kepada semua orang, lalu lupakan.

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:

Ibunda (Mustafidah) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih saying, serta memberikan semangat dan do’a yang tiada henti.

Alm. Bapak (Sahudi Shodiq) yang selalu memimpikan untuk dapat mendapimpingi wisuda, terima kasih atas semangatnya.

Kakakku (Ainun Muflikhah, Edi Suprapto) dan Adikku tersayang Zumala Laili, terima kasih atas motivasi pada penulis.

Maria Nurul Qoyyimah saudara kembar saya, terima kasih telah menemani berjuang.

Mas Randika Dwi Wardana, terima kasih untuk selalu memberikan semangat, dukungan, dan bantuan.

Sahabat-sahabat kostku tersayang Elyn Nurliana, Luluk Purwanti, Ani Safitri, Deni Lupitasari terima kasih atas motivasi dan semangatnya.

Para dosenku dan dosen pembimbingku Bu Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd yang telah memberikan bekal ilmu

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MELALUI MODEL MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS III MIN MLATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017”.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut di bumi ini seta memberikan bekal Ilmu keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat kelak.

Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Gueu Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

4. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Drs. Bdriduja selaku Kepala Sekolah MIN Mlaten Mijen Demak, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

(8)

viii

7. Peserta didik kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Salatiga, 22 Agustus 2016

(9)

ix

ABSTRAK

Kiswah, Maria. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Materi Penggolongan Makhluk Hidup Melalui Model Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

Kata Kunci : Prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Mind Mapping.

Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dilatar belakangi dengan adanya kenyataan prestasi belajar peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak dalam pembelajaran IPA tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang meningkatkan prestasi belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak tahun ajaran 2016/2017.

Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menerapkan model Mind Mapping pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen demak tahun ajaran 2016/2017, dengan subjeknya seluruh peserta didik kelas III dengan materi pokok penggolongan makhluk hidup. Data ini diambil dengan menggunakan observasi atau melihat aktifitas peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan memberikan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I, siklus II. Data tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN ... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN ABSTRAK ... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 5

C.

Tujuan Penelitian ... 6

D.

Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran ... 6

(11)

xi

F.

Definisi Operasional ... 8

G.

Metode Penelitian ... 13

1. Rancangan Penelitian ... 13

2. Subjek Penelitian ... 14

3. Langkah-langkah Penelitian ... 14

4. Instrumen Penelitian ... 17

5. Pengumpulan Data ... 17

6. Analisis Data ... 18

H. Sistematika Penulisan ... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ... 21

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 23

2. Upaya-upaya meningkatkan Prestasi Belajar ... 23

3. Fungsi Prestasi Belajar ... 24

4. Indikator Prestasi ... 25

5. Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi ... 26

B. Model Pembelajaran IPA ... 30

1. Pengertian IPA ... 30

2. Tujuan Pembelajaran IPA ... 31

3. Fungsi Mata Pelajaran IPA ... 32

C. Kajian Materi Penggolongan Makhluk Hidup ... 33

1. Penggolongan Hewan ... 33

(12)

xii

D. Model Mind Mapping ... 36

1. Fungsi Mind Mapping ... 37

2. Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping ... 38

3. Keunggulan Mind Mapping ... 38

4. Kegunaan Mind Mapping ... 39

E. Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Umum MIN Mlaten Mijen Demak ... 42

1. Profil Madrasah ... 42

2. Keadaan Guru dan Karyawan ... 45

3. Keadaan Peserta Didik ... 47

4. Kegiatan Peserta Didik ... 47

5. Subjek Penelitian ... 48

6. Karakteristik Peserta Didik Kelas III B ... 49

B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... 50

C. Deskripsi Siklus I ... 51

D. Deskripsi Siklus II ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 61

1. Pra Siklus ... 61

2. Siklus I ... 65

(13)

xiii

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ... 76

2. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN Mlaten Mijen

Demak ... 45

Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik MIN Mlaten Mijen Demak ... 47

Tabel 3.3 Daftar Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak ... 49

Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam kegiatan Pra Siklus ... 61

Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Pra Siklus ... 63

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam setiap kegiatan Siklus I... 66

Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ... 68

Tabel 4.5 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam setiap kegiatan Siklus II 70

Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus II ... 72

Tabel 4.7 Data Peningkatan Keaktifan Peserta Didik ... 73

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Peserta Didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak ... 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus ... 81

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 89

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 97

Lampiran 5 Soal Test Formatif Pra Siklus ... 105

Lampiran 6 Soal Test Formatif Siklus I ... 109

Lampiran 7 Soal Test Formatif Siklus II ... 112

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Pra Siklus ... 115

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Siklus I ... 116

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Siklus II ... 117

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus ... 118

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 121

Lampiran 13 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 124

Lampiran 14 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ... 127

Lampiran 15 Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 128

(16)

xvi

Lampiran 17 Daftar Nilai SKK ... 130

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ... 134

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi ... 135

Lampiran 20 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 137

Lampiran 21 Surat Balasan Ijin Penelitian ... 138

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

H.W. Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dan dirumuskan, yang berhubungan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education” menyatakan

bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus (Ahmadi, Supatmo, 2000:1).

(18)

2

dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini menjadi semakin rendah. Salah satu kelemahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan guru disekolah (Susanto, 2013:166).

Contohnya pada mata pelajaran IPA, sebagian peserta didik masih banyak yang belum bisa menguasai mata pelajaran IPA karena pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang menyenangkan sehingga kurang mampu mengembangkan kemampuan peserta didik. Mata pelajaran IPA sendiri merupakan mata pelajaran yang seharusnya membutuhkan banyak alat peraga dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan oleh Guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang baik akan mendorong minat peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara signifikan. Untuk mencapai semua itu, diperlukan teknik-teknik yang dapat mendorong pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

(19)

3

Demak untuk menggunakan model Mind Mapping dalam proses pembelajaran, supaya lebih memudahkan peserta didik menemukan jawaban dari materi tersebut.

Pada materi penggolongan makhluk hidup tentu saja didorong oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki peran penting dalam rangkaian sistem pembelajaran. Maka dari itu, diperlukan kemahiran seorang Guru dalam menentukan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat menjadikan pembelajaran tidak efektif. Kurangnya kemahiran Guru dalam memilih model pembelajaran yang kurang tepat akan berdampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran baik secara khusus maupun tujuan secara nasional.

(20)

4

Pembelajaran IPA yang menyenangkan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu model pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan suatu model pembelajaran yang menarik sehingga guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak membuat peserta didik mudah bosan.

Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teri psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung (Joyce & Weil) (Rusman, 2014:132). Joyce dan weil mempelajari model-model pembelajaram berdasarkan teori belajar yang dikelompokkan menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil) (Rusman, 2014:132).

(21)

5

meningkatkan prestasi belajar, serta membangkitkan kreatifitas peserta didik, melalui model pembelajaran Mind Mapping.

Metode Mind Mapping ini sangat baik digunakan sebagai pengetahuan awal peserta didik atau untuk menemukan alternatif jawaban suatu soal (Asmani, 2012:44)

Mind Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien, kreatif,

menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita (Swadarma, 2013:3).

Mind Mapping boleh dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah Mind Mapping adalah tak bedanya dengan pusat kota, dan mewakili gagasan terpenting, jalan-jalan protokol yang memencar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran-pikiran sekunder anda, dan seterusnya (Buzan, 2006:7).

Dapat disimpulkan dari pengertian beberapa ahli bahwa Mind Mapping adalah sebuah model pembelajaran yang mengasah otak peserta

didik untuk menemukan berbagai jawaban dari materi pelajaran, peserta didik bekerja dengan mekanisme kerja otak dan mencatat berbagai informasi yang telah peserta didik pikirkan.

B. Rumusan masalah

(22)

6

Apakah penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan (Sukardi, 2009: 41).

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis tindakan adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus di buktikan kebenarannya yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

Penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

(23)

7

a. Adanya perubahan tingkah laku yang positif pada peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.

b. Pencapaian prestasi belajar yang maksimal yaitu melebihi KKM, kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai minimal 85% yang telah dicapai dari jumlah peserta didik (Daryanto, 2011:192).

c. Pelaksanaan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga membuat peserta didik lebih senang, aktif, dan kreatif dalam pembelajaran dan berpengaruh pada prestasi belajar peserta didik. E. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan manfaat bagi para pendidik untuk mengembangkan model Mind Mapping dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Bagi guru MI untuk mengembangkan model pembelajaran IPA yang efektif dan menyenangkan.

(24)

8

3) Memberi semangat dan dorongan kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan model-model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar.

b. Bagi peserta didik

1) Penggunaan model Mind Mapping memudahkan peserta didik dalam memahami materi makhluk hidup.

2) Penggunaan model Mind Mapping menarik perhatian peserta didik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. 3) Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar materi

penggolongan makhluk hidup dengan model Mind Mapping pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak.

c. Bagi sekolah

Untuk memberikan masukan yang kontruksif bagi Guru dalam kegiatan belajar peserta didik agar mendapatkan mutu pembelajaran yang lebih baik.

d. Bagi para peneliti

Penelitian ini dapat memberikan dorongan dan masukan kepada peneliti untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.

F. Definisi Operasional

(25)

9 1. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, 2011:137). Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Bakir, 2006: 168) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, invormasi verbal, sikap, dan keterampilan (Hamdani, 2011:138).

Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman (Bahruddin, Wahyuni, 2008:12).

Belajar tidak hanya mengajarkan peserta didik memahami materi-materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga mengajarkan sikap mental dalam berinteraksi dengan sesama peserta didik dan guru. Namun, pada penelitian ini dikhususkan pada proses belajar yang bertujuan untuk menentukan prestasi belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan maksimum.

(26)

10

(Yonny, dkk, 2012:158). Prestasi tidak hanya mencakup hasil belajar saja, tetapi juga mencakup minat, motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Prestasi belajar yang baik di dalam kelas akan berpengaruh pada minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, bakat, dan prestasi belajar peserta didik di dalam kelas. Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh materi pelajaran baik secara individu maupun kelompok, dari proses belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai hasil tes atau angka yang diberikan oleh guru. Dan Proses belajar tidak hanya penguasaan pengetahuan saja yang bertambah tapi juga perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

(27)

11

Jadi IPA sendiri menjelaskan tentang makhluk hidup dan tak hidup, serta hubungan makhluk hidup itu sendiri dengan lingkungannya.

3. Penggolongan Makhluk Hidup

a. Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya

1) Kulit kering dan bersisi, antara lain kadal, bunglon, ular, kura-kura, cecak, dan buata.

2) Kulit bersisik, antara lain ikan mujair, bandeng, kakap, dan arwana.

3) Kulit tipis berlendir, bangsa amfibi contohnya katak.

4) Kulit berbulu atau kulit berambut bangsa, antara lain elang, bebek, ayam, dan burung.

b. Penggolongan hewan berdasarkan cara geraknya

1) Berenang menggunakan sirip, antara lain paus dan lumba-lumba.

2) Terbang menggunakan sayap, antara lain kupu-kupu, burung, kumbang. Belalang, lebah, dan capung.

3) Berjalan dengan kaki, antara lain ayam, burung, itik, angsa, kuda, dan gajah.

(28)

12

5) Melata, antara lain ular, lintah, dan cacing. c. Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya

1) Tumbuhan berakar serabut 2) Tumbuhan berakar tunggang

d. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk daun

1) Tumbuhan yang daunnya menyirip, misalnya mangga, jamnu, nangka, dan jati.

2) Tumbuhan yang daunnya melengkung, misalnya waru, sirih. 3) Tumbuhan yang daunnya menjari, misalnya pepaya, kapuk

randu, singkong, dan jarak (Ariyanto M, 38-43). 4. Model Mind Mapping.

Model pembelajaran memudahkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga peserta didik akan lebih memahami materi yang disampaikan, peserta didik akan mudah menerima materi pelajaran dan proses pembelajaran akan berjalan dengan menyenangkan. Model Mind Mapping adalah metode penulisan yang bekerja dengan menggunakan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi (Swadarma, 2013:3).

(29)

13

sehingga peserta didik akan lebih sering berfikir untuk mencari informasi.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti (Sukardi, 2009:19). Hal ini menjadi panduan urutan penelitian yang akan dilakukan. Isinya meliputi rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

1. Rancangan Penelitian

(30)

14

Ada beberapa alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas antara lain :

a. PTK dapat membantu dan meningkatkan kinerja guru.

b. Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang diterapkan di dalam kelasnya.

2. Subyek Penelitian

a. Lokasi penelitiannya dilaksanakan di MIN Mlaten Mijen Demak, Jalan Melati Gang 6 kecamatan Mijen Kabupaten Demak.

b. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan.

c. Subyek penelitian yaitu semua peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak yang berjumlah 26 peserta didik dengan rincian 14 laki-laki dan 12 perempuan.

d. Subyek penelitian selanjutnya yaitu guru kelas III yaitu Ibu Atiyah Maukhufah, S. Pd. I.

3. Langkah-langkah Penelitian

(31)

15

Proses perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi disebut sebagai satu siklus kegiatan dalam penelitian tindakan kelas. Siklus I dilanjutkan dengan siklus II, apabila siklus II belum menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam kegiatan pembelajaran, maka penelitian dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus III.

Berikut ini gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2008:16).

(Arikunto, 2008:16).

Keterangan dari gambar tentang siklus PTK di atas adalah: a. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)

(32)

16

dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan.

b. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting).

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang seharusnya dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-dibuat.

c. Tahap 3: Pengamatan (Observing).

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksana tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.

d. Tahap 4: Refleksi (Reflection).

(33)

17

peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dimaksudkan dalam PTK adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan (Sumadayo, 2013: 75).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Lembar Observasi untuk guru dan peserta didik digunakan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan model Mind Mapping.

b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

c. Lembar tes, digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam menguasai materi dengan menggunakan model Mind Mapping.

d. Materi tentang penggolongan makhluk hidup kelas III. e. Silabus.

(34)

18 5. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2011:84). Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pada lembar observasi dilakukan oleh peneliti digunakan untuk mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan peserta didik dan guru pada proses pembelajaran. Observasi peserta didik diambil untuk mengetahui data pemahaman peserta didik terhadap proses pembelajaran. Adapun observasi guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan proses pembelajaran.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai profil sekolah baik dari sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah, foto kegiatan peserta didik pada saat proses kegiatan pembelajaran.

c. Wawancara

(35)

19 6. Analisis Data Penelitian

Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalan kategori, mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian (Arikunto, 2008:132). Analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik.

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan:

a. Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

M =

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai peserta didik = Jumlah peserta didik

b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar peserta didik, digunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

(36)

20 H. Sistematika Penulisan

Skripsi berjudul Peningkatan Prestasi Belajar materi Penggolongan Makhluk Hidup melalui Model Mind Mapping pada Peserta didik Kelas III MIN Mlaten Mijen DemakTahun Ajaran 2016/2017ditulis dalam lima bab. Sistematika penulisannya dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I, Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II, Berisi Kajian Pustaka yang mencakup prestasi belajar, pembelajaran IPA, model Mind Mapping ,kaitan pembelajaran IPA dengan model Mind Mapping

BAB III, Pelaksanaan penelitian, berisi tentang gambaran umum tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, dan pelaksanaan penelitian.

BAB IV, Berisi deskripsi Hasil penelitian yang mencakup pembahasan hasil penelitian: subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

(37)

21 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar IPA

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dilakukan atau dikerjakan (Depdiknas, 2005: 895). Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, prestasi adalah hasil yang harus didukung oleh kesadaran sesorang atau peserta didik untuk belajar (Yoni, dkk, 2012: 158). Dalam suatu proses pembelajaran seorang guru harus mengetahui prestasi dari setiap masing-masing peserta didik, prestasi peserta didik tidak hanya dilihat dari kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran tetapi juga dilihat dari kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotoriknya.

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir hingga akhir hayat. Kemapuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya (Bahruddin, Wahyuni, 2008: 15).

(38)

-22

laki dan perempuan”. Maka baik itu laki-laki maupun perempuan

wajib menuntut ilmu. Dan dijelaskan pada ayat alqur’an Qs. Al -Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat (Q.s. Al-Mujadalah :11).

Dan dijelaskan dari Q.s Al-Mujadalah ayat 11 tersebut yaitu Allah akan meninggikan derajat siapa saja yang menuntut ilmu dan berilmu pengetahuan.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 2011:2).

(39)

23

belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:138).

Prestasi belajar peserta didik dapats diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar. Dari teori prestasi belajar menurut beberapa ahli dapat diketahui bahwa prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan, dan pada umumnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diperoleh peserta didik.

2. Upaya-upaya Guru dalam meningkatkan Prestasi Belajar

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran. Menurut Mulyasa (2007:21) antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif

Dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dapat dilakukan oleh seorang guru dengan kegiatan, diantaranya :

1) Melibatkan peserta didik dalam mengorganisasikan dan merencanakan pembelajaran.

(40)

24

3) Mendengarkan dan menghargai hak peserta didik untuk berbicara.

4) Mengembangkan strategi dan Manajemen Pembelajaran. 5) Memberikan Umpan Balik dan Penguatan.

6) Kemampuan untuk Meningkatkan Diri.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa guru dalam meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga peserta didik akan lebih nyaman untuk belajar.

3. Fungsi utama Prestasi Belajar

Prestasi belajar terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity)

dan merupakan kebutuhan umum pada manusia.

(41)

25

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didilah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran(Arifin, 2011:2).

4. Indikator Prestasi

Menurut Djamarah (2000:87), ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan belajar peserta didik, yaitu:

a. Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.

b. Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.

c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih singkat.

d. Teknik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.

(42)

26

f. Timbulnya motivasi intrinsik (dorongan dalam diri peserta didik) untuk belajar lebih lanjut.

g. Tumbuh kebiasaan peserta didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan di sekolah.

h. Peserta didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya. i. Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerjasama dan

atau hubungan sosial dengan orang lain.

j. Kesediaan peserta didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain

Maka dapat disimpulkan bahwa indikator prestasi yaitu kesiapan peserta didik untuk menghadapi kegiatan pembelajaran serta prestasi peserta didik dapat dilihat dari keterampilan peserta didik dan hasil belajar peserta didik.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar, kita ketahui semua, bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi faktor-faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian, serta berbagai pengaruh lingkungan (Semiawan, 2008: 12).

Menurut Hamdani (2011) Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).

(43)

27

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari peserta didik. Faktor ini antara lain sebagai berikut.

1) Kecerdasan (Intelegent)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.

Tingkat intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik. Semakin tinggi intelegensi seorang peserta didik, semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.

2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Kondisi jasmani dan fisik seorang peserta didik yang mengalami sakit atau cacat tubuh akan mengganggu peserta melakukan aktifitas seperti kegiatan pembelajaran.

3) Sikap

(44)

28

kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk belajar. Adapun peserta didik yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama peserta didik atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan untuk belajar.

4) Minat

Minat menurut ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memerhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang. 5) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing (Muhibbin, 135).

6) Motivasi

(45)

29

ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunya motivasi untuk belajar.

b. Faktor eksternal

Faktor ekstern yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Ada rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Oleh karena itu, dukungan dan motivasi dari orang tua sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik.

2) Keadaan sekolah

(46)

30

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat.

3) Lingkungan masyarakat

Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar tidak hanya mencakup hasil dari proses pembelajaran peserta didik, tetapi juga mencakup ranah afektif dan psikomotorik.

B. Model Pembelajaran IPA 1. Pengertian IPA

(47)

31

satu firman Allah yang berhubungan dengan alam adalah sebagai berikut : (Departemen Agama RI, 2002: 1).

“Allah menggilirkan malam dan siang. Sesungguhnya yang demikian

itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang memiliki

penglihatan”(Q.S Annur: 44).

Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya. Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai bentuk yang mantap sebagai ilmu baru yang terjadi menjelang abad XVI. Awal dari Ilmu Pengetahuan Alam dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan kemudian mempelajarinya (Ahmadi, Supatmo, 2000: 6).

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :

2. Tujuan Pembelajaran IPA

(48)

32

b. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.

c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar.

d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri.

e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaska gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. 3. Fungsi mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pengetahuan tentang pelbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan keterampilan proses.

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

(49)

33

dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuandan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

C. Kajian tentang Penggolongan Makhluk Hidup

Di dalam materi penggolongan makhluk hidup kelas III semester 1 terdapat standar kompetensi yaitu Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memengaruhi perubahan pada makhluk hidup, dan terdapat kompetensi dasar yaitu Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.

1. Penggolongan hewan

Di alam ini terdapat bermacam-macam hewan. Supaya lebih mudah mengenalinya, hewan-hewan tersebut dikelompokkan.

a. Tempat hidup

Berdasarkan tempat hidupnya hewan dikelompokkan menjadi: 1) Hewan laut, yaitu hewan yang hidup di laut. Contoh hewan

laut adalah ikan pari, hiu, lumba-lumba dan penyu.

2) Hewan sungai, yaitu hewan yang hidup di sungai. Contoh hewan yang hidup di sungai adalah ikan, kepiting, udang. 3) Hewan hutan, yaitu hewan yang hidup di hutan. Contoh

(50)

34 b. Jenis makanannya

Makanan hewan terdiri atas tumbuhan dan daging. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibedakan menjadi:

1) Hewan pamakan daging, disebut juga karnivor. Contoh karnivor adalah serigala, singau, harimau, buaya, elang. 2) Hewan pemakan tumbuhan, disebut pula herbivor. Contoh

herbivor adalah sapi, kambing, kerbau, kuda, dan rusa. c. Cara bergerak

Hewan bergerak dengan berbagai cara. Berdasarkan cara bergeraknya, hewan dikelompokka menjadi:

1) Hewan yang berjalan dan berlari contoh hewan ini adalah kucing, harimau, dan sapi.

2) Hewan yang melompat contoh hewan yang bergerak dengan melompat adalah kanguru. Selain itu ada katak dan kutu. 3) Hewan yang berenang semua hewan yang hidup di air

bergerak dengan cara berenang. Contohnya ikan, singa laut, dan cumi-cumi.

4) Hewan yang terbang sebagian besar unggas dapat terbang. Misalnya, berbagai jenis burung. Mereka terbang menggunakan sayap. Namun, sebagian kecil unggas tidak dapat terbang. Misalnya ayam dan burung unta. Mereka bergerak dengan cara berjalan dan berlari.

(51)

35

Penutup tubuh hewan dapat berupa rambut, rambut, bulu, sisik, dan zat tanduk. Berdasarkan penutup tubuhnya, hewab dibedakan menjadi:

1) Hewan berambut

Hewan yang tubuhnya ditutupi oleh rambut adalah hewan menyusui. Hewan ini disebut juga mamalia.

2) Hewan berbulu

Hewan yang tubuhnya ditutupi oleh bulu adalah unggas. 3) Hewan bersisik

Adalah hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik. 2. Penggolongan tumbuhan

Di sekitar kita tumbuh berbagai tumbuhan. Agar mudah mengenalinya, tumbuhan tersebut dikelompokkan berdasarkan bagian-bagiannya. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya Berdasarkan akarnya tumbuhan dibedakan menjadi:

1) Tumbuhan berakar serabut

Tumbuhan berakar serabut memiliki akar yang berukuran kecil. Akar ini tumbuh dalam jumlah yang banyak. Contoh tumbuhan berakar serabut adalah padi dan jagung.

(52)

36

Tumbuhan berakar tunggang memiliki sebuah akar yang besar. Akar besar ini tumbuh memanjang ke dalam tanah. Akar tersebut dinamakan akar tunggang.

b. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk daun 1) Menyirip

Mangga termasuk tumbuhan dengan tulang daun menyirip. a) Menjari

Ketela pohon termasuk tumbuhan dengan tulang daun menjari.

b) Sejajar

Tebu atau padi termasuk tumbuhan dengan tulang daun sejajar. (Suhartanti, 2010:18-19).

D. Model Mind Mapping

1. Pengertian Model Pembelajaran

(53)

37

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007:1). Dari faktor penyebab utama menurunnya prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPA maka perlu usaha peningkatan prestasi belajar dengan tindakan kelas dengan menggunakan variasi model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik merupakan point penting dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping.

2. Model Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Mind Mapping merupakan alat paling hebat yang membantu

otak berfikir secara teratur, dan sesederhana itu. Mind Mapping sangat mudah memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan Mind Mapping memetakan pikiran anda (Buzan, 2006:6).

Mind Mapping juga meupakan peta perjalanan yang hebat bagi

(54)

38 b. Fungsi Mind Mapping

1) Menghemat waktu

2) Belajar lebih cepat dan efisien 3) Belajar lebih efektif

4) Belajar lebih mudah

5) Memecahkan masalah (Buzan, 2006:7)

c. Langkah-langkah dalam membuat Mind Mapping 1) Gunakanlah kertas putih polos berorientasi landscape

2) Gunakan spidol warna warni dengan jumlah warna sekitar 2-7, dan tiap cabang berbeda warna

3) Buatlah garis lengkung yang bentuknya mengecil dari pangkal (central image) menuju ujung

4) Pada cabang utama yang dimulai dari central image menggunakan huruf capital, sedangkan pada cabang menggunakan huruf kecil. Posisi antara garis dan huruf sama panjang

5) Merupakan kata yang mewakili pesan yang ingin disampaikan. Sebaiknya keyword jangan terlalu panjang sebab hal-hal yang penting saja yang harus dimulai

6) Lain halnya dengan keyimage adalah kata bergambar yang mempermudah kita untuk mengingat

(55)

39

arah. Pada umumnya Bols terdiri atas 2 – 7 garis dan dimulai dari kanan atas sesuai jarum jam (Swadarma, 2013:11-13). d. Keunggulan Mind Mapping

1) Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan 2) Memaksimalkan system kerja otak

3) Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan informasi yang dapat disajikan

4) Memacu kreatifitas, sederhana dan mudah dikerjakan

5) Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah e. Kegunaan Mind Mapping

1) Mengumpulkan data yang hendak yang digunakan untuk keperluan secara sistematis

2) Mengembangkan dan menganalisis ide/pengetahuan seperti yang biasa dilakukan pada saat proses belajar mengajar, meeting workshop, atau rapat

3) Memudahkan untuk melihat kembali sekaligus mengulang-ulang ide dan gagasan (Swadarma, 2013:8).

(56)

40

akan disampaikan oleh anak, dan menyampaikan materi pembelajaran lebih efektif.

E. Penerapan Mind Mapping dalam pembelajaran IPA

IPA merupakan mata pelajaran yang menjelaskan tentang penggolongan makhluk hidup maupun tak hidup sehingga pada mata pelajaran IPA harus memberikan contoh kongkrit supaya dalam proses pembelajaran di kelas peserta didik akan lebih mudah memahami bagaimana pelajaran IPA tersebut. Dan dalam pembelajaran IPA seharusnya juga menggunakan banyak model-model pembelajaran yang memudahkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran yaitu model Mind Mapping.

(57)

41

(58)

42 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Madrasah

Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen, Kabupaten demak yang beralamatkan di Jalan Melati 06 Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak kode pos 59583. MI Negeri Mlaten ini berdiri pada tahun 1961 dan mulai penegrin pada tahun 1995. Profil madrasah secara lengkap adalah sebagai berikut :

a. Nama madrasah : MI Negeri Mlaten Mijen Demak

b. Alamat :Jalan Melati 06 Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

a. Nomor statistik madrasah : 111133210064 b. Tahun berdiri : 1961

c. Tahu penegrian : 1995

(59)

43

Visi dan misi yang dicanangkan oleh MI Negeri Mlaten adalah sebagai berikut :

Visi :

terwujudnya pendidikan dasar yang berkualitas, islami, berakhlak mulia, menguaai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta mencintai lingkungan dan tanah airnya.

Misi :

1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu mengembangkan peserta didik secara maksimal.

2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengamalan terhadap ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang beriman dan bertakwa. 3) Mewujudkan pendidikan yang demokratis,

berahlakul karimah, cerdas, sehat, disiplin dan bertanggung jawab.

(60)

44

5) Membimbing peserta didik untuk dapat mengenal lingkungan sehingga memiliki rasa kepedulia terhadap lingkungan.

Tujuan

1) Meningkatkan perolehan nilai rata-rata mata pelajaran UN mencapai 7,5 dan nilai rata-rata UM 8,0.

2) Meningkatkan kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah; Jamaah sholat zhuhur, tadarus Al Qur’an,

kaligrafi dan tartil Al Qur’an.

3) Meningkatkan prestasi akademik, minat dan bakat peserta didik melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

4) Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga dan seni melalui kejuaraan dan kompetisi.

(61)

45 2. Keadaan Guru/Karyawan

Tabel 3.1 Keadaan Guru/Karyawan

No Nama NIP/NIYGOL/Ruang Tanggal

(62)

46

Japar Sodiq 111133210064330006

(63)

16-05-47 3. Keadaan Peserta Didik

Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik

No Kelas Jumlah Peserta Didik Jumlah Keterangan Laki-laki Perempuan

4. Kegiatan Peserta Didik

Implementasi Madrasah sehat :

a. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga madrasah.

b. Kegiatan jum’at bersih.

c. Lomba kebersihan antar kelas.

d. Perawatan tanaman dengan pembagian kavling. e. Perawatan green house.

f. 5 menit berburu sampah.

(64)

48

1) Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup .

2) Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, seperti:

a) UKS (unit kesehatan sekolah).

b) Satgas Adiwiyata “GREEN JUNIOR”.

h. Adanya kreatifitas dan inovasi warga madrasah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

1) Pengelolaan daur ulang sampah.

2) Pembuatan Hasta Karya dari sampah an organik. 5. Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian : MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Alamat penelitian :Jalan Melati 06 Desa Mlaten

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.

(65)

49 b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Peserta Didik kelas III B semester 1 di MIN Mlaten Mijen Demak tahun ajaran 2016/2017. Penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan beberapa kali. Berikut adalah jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas:

1) Kegiatan Pra Siklus, dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016 materi penggolongan makhluk hidup.

2) Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016 materi penggolongan hewan beserta bagian-bagiannya.

3) Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada tanggal 05 Agustus 2016 materi penggolongan tumbuhan beserta bagian-bagiannya. 6. Karakteristik Peserta Didik Kelas III

Peserta didik kelas III B MI Negeri Mlaten berjumlah 26 peserta didik. Terdiri dari 14 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan.

Tabel 3.3 Daftar peserta didik kelas III MI Negeri Mlaten Tahun

Ajaran 2016/2017

7. Faza Maulidatul Lailiyah 

8. Febriana Izaty Putri 

9. Indra Maulana Syahdan 

(66)

50

Sambungan... 10. Muhammad Andre Wijayanto 

11. Muhammad Fahmi Annas 

12. Muhammad Fahri Oktavian 

13. Muhammad Robbaitul Muttaqin 

14. Muhammad Zaenal Fatoni 

15. Rafi Ahmad Al A’lawi 

16. Ratna Marfutuzzahra 

17. Silmi Firmansyah 

18. Sukron Hidayatullah 

19. Syifa Nailal Muna 

20. Vir’atun Na’maillah 

21. Marisa Zuliana 

22. Prattidina Bhakti 

23. Guntur Buwono 

24. Vada Laura Agustina 

25. Muhammad Azril Rassya 

26. Nazril Ardisya Pratama 

B. Deskripsi Pelaksanaan Pra-Siklus

Dalam penelitian ini sebelum menerapkan model Mind Mapping pada siklus I, peneliti melaksanakan tahapan pra siklus pada tanggal 25 Juli 2016. Tahap pra siklus ini merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum dilakukan siklus I. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan Guru kelas III serta melakukan observasi awal. Pada tahap ini peneliti memberikan materi penggolongan makhluk hidup dengan memberikan contoh soal kemudian Guru memberikan tes kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat pencapaian pada tingkat materi yang sama sebelum penggunaan model Mind Mapping. Selain itu peneliti juga mengadakan observasi untuk

(67)

51

Dari hasil pengamatan pra siklus ini menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan peserta didik yang kurang pemahaman terhadap materi penggolongan makhluk hidup.

C. Deskripsi Siklus I

Dalam penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan penelitian yang

masing -masing dimulai dari perencanaan pelaksanaan observasi dan

refleksi.Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 01 Agustus 2016 di kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak tahun pelajaran 2016/2017 dengan kompetensi dasar “Menggolongkan Makhluk Hidup secara sederhana” . Tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut : 1. Perencanaan

a. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

c. Penyusunan RPP, disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I.

d. Penyiapan alat dan media 1) Gambar Mind Mapping.

(68)

52

e. Menyusun lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktifan peserta didik dan Guru selama proses pembelajaran. f. Menyusun lembar kerja peserta didik dan menyusun soal berupa

tes.

2. Pelaksanaan tindakan

Tindakan kelas siklus I ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 35 menit), materi yang diajarkan oleh guru dalam penelitian siklus 1

ini adalah penggolongan makhluk hidup (hewan) dengan menggunakan model Mind Mapping.

Aktifitas yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan yang disusun secara runtut dengan langkah kegiatan pada rencana perbaikan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

1) Guru melakukan apersepsi terhadap peserta didik.

2) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan, kegiatan yang akan dilakukan, dan manfaat mempelajari materi.

3) Guru memberikan gambaran melalu Mind Mapping tentang materi penggolongan makhluk hidup (hewan).

(69)

53 b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran IPA yaitu penggolongan makhluk hidup dengan menggunakan Mind Mapping.

2) Guru menawarkan peserta didik maju ke depan kelas meneruskan gambar Mind Mapping.

Elaborasi

3) Peserta didik mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dan memahami setiap materi yang disampaikan oleh guru.

4) Peserta didik memperhatikan gambar Mind Mapping yang ada di depan kelas.

5) Salah satu peserta didik diminta untuk meneruskan gambar Mind Mapping di depan kelas.

6) Guru menanyakan kembali materi yang telah disampaikan. 7) Peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik secara

individu. Konfirmasi

1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik

2) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik.

(70)

54 c. Kegiatan penutup.

1) Guru memeriksa, menilai hasil lembar kerja peserta didik. 2) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a dan

menutupnya dengan salam. 3. Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui jalannya penggunaan model pembelajaran Mind Mapping.

Selama perbaikan pembelajaran berlangsung, adapun hal-hal yang diamati peneliti adalah sebagai berikut :

a. Guru

1) Apersepsi dan motivasi. 2) Penguasaan kelas.

3) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan Mind Mapping.

4) Guru memberikan pertanyaan tentang materi penggolongan makhluk hidup.

5) Guru memberi tugas.

6) Guru memeriksa, menilai hasil lembar kerja peserta didik. b. Peserta didik

(71)

55

2) Peserta didik memahami materi penggolongan makhluk hidup dengan melihat gambar Mind Mapping.

3) Peserta didik menjelaskan kembali tentang materi penggolongan makhluk hidup.

4) Peserta didik mengerjakan tugas secara individu. 4. Refleksi

Berdasarkan penelitian selama proses pembelajaran, peneliti menemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut :

a. Kelemahan

1) Penerapan metode dan model pembelajaran yang kurang dikembangkan.

2) Strategi pembelajaran aktif yang kurang menyenangkan, sehingga proses belajar mengajar menjadi membosankan. 3) Peserta didik yang pemahamannya kurang cenderung pasif dan

tidak berani mengemukakan pertanyaan.

4) Peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan lembar soal, sehingga hasil belajar yang diperoleh masih rendah.

5) Kurangnya motivasi guru kepada peserta didik.

Berdasarkan masalah tersebut ada beberapa hal yang perlu direfleksi, yaitu sebagai berikut :

1) Aktifitas Guru dalam penyampaian materi harus lebih komunikatif.

(72)

56

3) Mengaktifkan peserta didik dalam berdiskusi kelompok maupun dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi beberapa kekurangan pada siklus I peneliti melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah lebih mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pelajaran dan lebih memperhatikan peserta didik secara keseluruhan. Khususnya pada peserta didik yang kurang aktif untuk lebih diperhatikan agar lebih bersungguh-sungguh dalam memahami materi pembelajaran.

1) Peserta didik lebih bertambah minat belajarnya dengan kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh Guru sehingga berpengaruh untuk prestasi belajar. Setelah dilakukan perbaikan dalam siklus I maka diperoleh hasil sebagai berikut: 2) Peserta didik tampak lebih aktif untuk membuat Mind

Mapping di depan kelas.

3) Peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

(73)

57

menunjukkan hasil yang memuaskan. Karena peserta didik yang memenuhi KKM belum mencapai 85%. Maka setelah siklus I ini akan dilakukan perbaikan pada siklus II melalui metode Mind Mapping materi penggolongan tumbuhan untuk mencapai hasil yang lebih meningkat.

D. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan

Perbaikan siklus II disusun atas kekurangan siklus I. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:

a. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 05 Agustus 2016.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

c. Penyusunan RPP, disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II.

d. Menyiapkan model pembelajaran Mind Mapping. 1) Gambar Mind Mapping.

2) Buku IPA kelas III semester 1.

e. Menyusun lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktifan peserta didik dan Guru selama proses pembelajaran. f. Menyusun lembar kerja peserta didik dan menyusun soal

(74)

58 2. Pelaksanaan Tindakan.

Tindakan kelas siklus I ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 35 menit), materi yang diajarkan oleh guru dalam penelitian siklus 1

ini adalah penggolongan makhluk hidup (hewan) dengan menggunakan model Mind Mapping.

Aktifitas dilakukan peneliti pada siklus II ini adalah untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Berikut adalah langkah-langkah kegiatan tindakan kelas siklus II.

a. Kegiatan Awal

1) Guru melakukan apersepsi terhadap peserta didik. 2) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang

diharapkan, kegiatan yang akan dilakukan, dan manfaat mempelajari materi.

3) Guru memberikan gambaran melalui Mind Mapping tentang materi penggolongan makhluk hidup (tumbuhan).

4) Guru memberikan tanya jawab yang berkaitan dengan materi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan inti

Eksplorasi

1) Guru memberikan gambaran tentang penggolongan tumbuhan melalui gambar Mind Mapping.

(75)

59

3) Guru menawarkan kesempatan peserta didik maju ke depan kelas untuk meneruskan gambar Mind Mapping. 4) Peserta didik menjelaskan penggolongan makhluk

hidup (tumbuhan) melalui gambar Mind Mapping. Konfirmasi

1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.

2) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik.

3) Guru memberikan kesimpulan. c. Kegiatan penutup.

1) Guru memeriksa, menilai hasil lembar kerja peserta didik.

2) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a dan menutupnya dengan salam.

3. Observasi

(76)

60 4. Refleksi

(77)

61 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Tahap pra siklus ini dilakukan sebelum melakukan tahap ke siklus I. Pada tahap ini dibantu oleh Guru Ilmu Pengetahuan Alam dalam hal ini adalah Guru kelas. Peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran, dalam pengamatan tersebut peneliti menemukan berbagai permasalahan pada pembelajaran IPA. Kesulitan peserta didik dalam menerima materi pelajaran, kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya keberanian peserta didik dalam menjawab pertanyaan maupun mengajukan pertanyaan.

a. Data Hasil Pengamatan Nilai Peserta Didik Pra Siklus

Tabel 4.1 Peserta Didik yang Aktif dalam setiap jenis kegiatan

(78)

62

A = Perhatian terhadap materi penggolongan makhluk hidup

B = Kerja Sama

C = Menjawab pertanyaan

D = Mengajukan pertanyaan

E = Mengerjakan soal secara individu

F = Menyimpulkan materi

Skor Penilaian:

Nilai = x 100

Nilai 81 – 100 ( A Skore 3= Sangat Baik )

Nilai 61 – 80 ( B Skore 2= Baik )

Gambar

Tabel 3.1 Keadaan Guru/Karyawan
Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik
Tabel 3.3 Daftar peserta didik kelas III MI Negeri Mlaten Tahun
Tabel 4.1 Peserta Didik yang Aktif dalam setiap jenis kegiatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

Guru bidang studi Bahasa Indonesia hendaknya mendorong siswa agar lebih giat belajar menulis kalimat dengan tepat dengan cara memberi latihan soal menyusun kalimat majemuk,

“Metode survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

(1983), kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan oleh sifat alamiah dari produk yang berlangsung secara spontan yang kedua dipengaruhi

j udul, “ Hubungan antara Likuiditas dan Pembiayaan dengan Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakya t Syariah Tahun 2012”.

a) Bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang. b) Badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajk yang

6 Ni Nyoman Krisdiana Dewi & I Ketut Jati (2014) Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Karakteristik Perusahaan dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada

Puji syukur ke Hadirat Allah Yang Maha kuasa, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan berjudul Penggunaan Kosakata Baku