PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA
RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT
BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR,
SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI
SELATAN
Yessica
Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas Pasundan, Bandung
Email: yessicajeje@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra Rumah Sakit dan Implikasinya terhadap Minat Berobat Pasien ke Poliklinik RS Cikunir, Survei pada Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh manajemen pemasaran RS Cikunir dalam merancang strategi untuk meningkatkan citra RS dan menarik minat pasien berobat.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2017. Teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap citra perusahaan sebesar 84,2%. Promosi berpengaruh lebih besar terhadap citra perusahaan yaitu sebesar 72,8%, sedangkan lokasi berpengaruh sebesar 15,7%. Lokasi, promosi dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap minat berobat sebesar 65,7%. Namun secara parsial hanya citra perusahaan yang berpengaruh terhadap minat berobat pasien sebesar 61.7%, sedangkan lokasi dan promosi tidak berpengaruh. Besar pengaruh citra perusahaan terhadap minat berobat sebesar 61,7%.
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal di bawah ini:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, dimana pelayanan
kesehatan paripurna (Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun
2009).
2. Perkembangan rumah sakit semakin pesat di wilayah Bekasi Selatan. Salah
satu rumah sakit swasta yang baru berdiri di daerah Bekasi adalah Rumah
Sakit Cikunir. Data hasil kunjungan pasien poliklinik RS Cikunir
berfluktuatif dan tidak pernah mencapai target.
3. RS Cikunir bersaing dengan beberapa rumah sekitar dalam menarik minat dari
konsumen. Kondisi persaingan demikian menyebabkan rumah sakit berusaha
mencari strategi yang tepat dalam bersaing memasarkan produknya. Salah
satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah membentuk citra yang positif
di benak masyarakat. Sebagai RS yang baru beroperasi, citra RS Cikunir
belum terbentuk dengan baik sehingga belum terbentuk kesan RS Cikunir ini
dibenak masyarakat.
4. Rumah sakit perlu meningkatkan citranya untuk meningkatkan respon dari
pasar sasaran, hal ini dapat dilakukan dengan mendesain program pemasaran.
Banyak permasalahan yang dapat terjadi di RS Cikunir perihal baur
pemasaran, maka pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan ke RS
Cikunir.Dari hasil survei pendahuluan didapatkan bahwa masalah yang paling
banyak dikeluhkan oleh pasien adalah masalah lokasi dan promosi RS
Cikunir.
I.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Angka kunjungan pasien di Poliklinik RS Cikunir yang berfluktuatif.
2. Target kunjungan Poliklinik RS Cikunir yang belum tercapai.
3. Lambatnya peningkatan jumlah pasien yang berobat ke Poliklinik RS Cikunir.
4. Minat berobat pasien ke RS Cikunir belum optimal.
5. Terjadi persaingan antar rumah sakit di sekitar Bekasi Selatan.
6. Lokasi RS Cikunir kurang strategis.
7. Akses menuju RS Cikunir tidak mudah.
8. Promosi RS Cikunir belum optimal.
9. Citranya RS Cikunir masih rendah
I.3 Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas , maka masalah
pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut :
1. Bagaimana persepsi masyarakat tentang lokasi RS Cikunir.
3. Bagaimana persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.
4. Bagaimana minat berobat masyarakat ke RS Cikunir.
5. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RS Cikunir secara
simultan dan parsial.
6. Seberapa besar pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat
masyarakat
ke RS Cikunir.
7. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat berobat masyarakat
ke RS Cikunir secara simultan dan parsial.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitin ini
bertujuan:
1. Mengetahui persepsi masyarakat tentang lokasi RS Cikunir.
2. Mengetahui persepsi masyarakat tentang promosi RS Cikunir.
3. Mengetahui persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.
4. Mengetahui minat berobat masyarakat ke RS Cikunir .
5. Mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RSCikunir
secara simultan dan parsial.
6. Mengetahui besarnya pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat
pasien ke RS Cikunir.
7. Mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat berobat
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini juga dilaksanakan terutama dengan harapan dapat memperoleh
beberapa nilai guna, baik dilihat dari aspek teoritis maupun ditinjau dari aspek
praktis, antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah :
1. Memberi masukan kepada manajerial untuk mengetahui apakah
program pemasaran yang dibuat sudah efektif dan tepat sasaran
2. Sebagai dasar dalam upaya peningkatan citra RS Cikunir di mata
masyarakat sehingga dapat berpengaruh kepada minat berobat pasien ke
RS Cikunir dan akan berdampak terhadap meningkatnya angka kunjungan
pasien.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis pada penelitian ini adalah:
1. Sarana penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
pendidikan.
2. Menambah wawasan tentang pengaruh lokasi dan promosi terhadap
citra RS serta implikasinya terhadap minat berobat pasien.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses
mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
II.1.1.2 Fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2012:9), fungsi manajemen meliputi:
Planning, Organizing, Leading, dan Controlling.
2.1.2 Organisasi
2.1.2.1 Pengertian Organisasi
Menurut Robbins et al (2014:5) organisasi adalah sebuat sistem yang
mengatur sekelompok orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
2.1.2.2 Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
2.1.2.3 Rawat Jalan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.66/Menkes/II/1987 yang
dimaksud pelayanan rawat jalan adalah pelayanan terhadap orang yang masuk rumah
sakit, untuk keperluaan observasi diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan
pelayanan kesehatan lainya tanpa tinggal diruang rawat inap.
2.1.3.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012:5), pemasaran adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang singkat dan baik
dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
2.1.3.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Kotler dan Keller (2012:5) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai
seni
dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, dan
meningkatkan pelanggan dengan menciptakan, memberikan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
2.1.4 Jasa
2.1.4.1 Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak lain yang secara prinsip tidak berwjud dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan (Kotler dan Keller, 2012:214).
2.1.4.2 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:261), empat karakteristik jasa adalah
sebagai berikut : jasa tak berwujud, jasa tidak dapat dipisahkan, variabilitas jasa, jasa
tidak dapat disimpan.
2.1.5 Pemasaran Jasa
Manajemen pemasaran jasa merupakan proses peyelarasan sumber-sumber
sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar (Payne dalam Hurriyati, 2015:42).
2.1.5.2 Baur Pemasaran Jasa
Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2015:48) mengemukakan konsep baur
pemasaran tradisional terdiri dari 4P yaitu: product, price, place, promotion. Sementara itu untuk pemasaran jasa perlu baur pemasaran yang diperluas dengan
penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu people, physical evidence
dan process, sehingga menjadi tujuh unsur (7P).
2.1.6 Perilaku Konsumen
2.1.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan,
pengkonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al dalam Sangadji dan Sopiah,
2013:7).
2.1.6.2 Model Perilaku Konsumen
Dua dimensi dalam model perilaku konsumen yang sederhana, yaitu :
Stimulus-stimulus pemasaran dan respon pasar sasaran. Di antara dimensi tersebut
terdapat kotak hitam yang berupa variabel intervensi antara stimulus dan respon.
2.1.6.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:179), proses yang digunakan konsumen
dalam pengambilan keputusan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
2.1.7 Tempat atau Lokasi
2.1.7.1 Pengertian Tempat atau Lokasi
Menurut Hurriyati (2015:57) lokasi berhubungan dengan keputusan yang
dibuat oleh perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan,
yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.
2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lokasi
Menurut Hurriyati (2015:57), pemilihan tempat atau lokasi memerlukan
pertimbanagan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:akses, visibilitas, lalu
lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan pemerintah
2.1.8 Promosi
2.1.8.1 Pengertian Promosi
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62), promosi adalah suatu unsur yang
digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang
baru pada perusahaan.
2.1.8.2 Elemen-Elemen Promosi
Menurut Kotler et al (2012) dijelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari lima
elemen, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct marketing.
2.1.9 Citra Perusahaan
2.1.9.1 Pengertian Citra Perusahaan
Menurut Kotler dan Keller (2012:274), citra adalah seperangkat keyakinan,
2.1.9.2 Dimesi Citra Perusahaan
Menurut Kotler dan Keller (2012:274), informasi yang lengkap mengenai
citra
Perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut: kepribadian, reputasi, nilai,
identitas perusahaan
2.1.10 Minat Beli Konsumen
2.1.10.1 Pengertian Minat Beli Konsumen
Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Sulistyari (2012:19), minat beli
adalah tahap kecenderungan responden dalam bertindak sebelum keputusan membeli
benar-benar dilaksanakan.
2.1.10.2 Tahap-Tahap Minat Beli
Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli dalam melakukan
pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep
atau model AIDA yang dikembangkan oleh oleh Kotler dan Keller (2012:568), yaitu:
Attention, Interest, Desire, Action
2.1.10.3 Indikator Minat Beli Konsumen
Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari (2012:22) minat beli dapat
diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: minat transaksional,,
minat referensial, minat preferensial, minat eksploratif.
2.1.11 Penelitian Terdahulu
dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya
Tabel 2.2
Penelitian-Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan
1 Pengaruh Citra Perusahaan koefisien jalur sebesar (β)
Penelitian meneliti
No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan
(Survei pada Pengunjung
sebesar 0,366. Semakin baik citra perusahaan maka akan berdampak pada
meningkatnya minat beli.
2 Investigating the Effect of Marketing Mix and Corporate Image on Brand Equity of Talia and Rightel Companie Sumber: Canadian Research & Development Center of Sciences and Cultures, Vol. 9, No. 2, 2014.
Penulis: Tahmoures Hasangholipour, pemasaran: harga , produk, tempat, dan promosi dengan ekuitas merek dan citra perusahaan. Terdapat pula hubungan antara ekuitas merek dan citra perusahaan
Meneliti pengaruh minat beli Studi pada Penjual Online yang Menggunakan Jasa minat beli, dan variabel kepercayaan berpengaruh
Marketing Mix on Buying Intention of Music Product in Indonesia
Secara simultan semua variabel dalam baur pemasaran bepengaruh terhadap minat beli konsumen
Sumber:Procedia Engineering 97 (2014 ) 1765 – 1771
Penulis : Reni Diah Kusumawati, Teddy Oswari, Rooswhan Budi Utomo, Vikas Kumar
terhadap produk musik. konsumen pemasaran lainya terhadap minat beli konsumen.
5 Pengaruh Baur Pemasaran Terhadap Niat Beli Ulang Sepeda Motor Honda
Baur pemasaran tempat dan produk berpengaruh terhadap niat beli ulang sepeda motor Honda Kategori Sport Mid
No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan
Kategori Sport Mid Sumber: E-Journal Graduate Unpar, Vol1, No.2, 2014
Penulis : Eric Kusnadi Kartika 6 Analisis Pengaruh Baur
Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum, Kesehatan Dr. Adhyatma MPH Surabaya
Sumber: JMM 17 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen , April 2014 Penulis: Ich Diana Sarah Dhiba, Ayun Maduwinarti
Variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang , proses, bukti fisik dan layanan pelanggan beperngaruh
7 “Investigating the Role of Selected Marketing-Mix Variables in Formatting Corporate Image in Egyptian Market”, Sumber : American Journal of Business and Management Vol. 3, No. 4, 8 Pengaruh Suasana Toko
Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Aurora Shop Samarinda
Sumber: eJournal Administrasi Bisnis, 2016,
4 (3): 670-682
Penulis : Adiba berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko Aurora Shop Samarinda.
Aurora Shop
9 Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat signifikan terhadap minat beli pelanggan Indihome
No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan
10 Pengaruh Promosi Terhadap Citra Perusahaan Pada Hotel Resty Menara Pekanbaru
Hasil kalkulasi koefisien determinasi adalah 0.86, dimana artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara promosi dan citra perusahaan
3 4
5
5.1 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra perusahaan
2. Terdapat pengaruh lokasi terhadap citra perusahaan
3. Terdapat pengaruh promosi terhadap citra perusahaan
4. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat beli konsumen
5. Terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen
6. Terdapat pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen
7. Terdapat pengaruh citra perusahaan terhadap minat beli konsumen
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
yang digunakan deskriptif dan analitik verifikatif. Penelitian ini menggunakan
tekhnik Cross sectional.
3.2 Unit Observasi dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RS Cikunir, dan di masyarakat Kecamatan Bekasi
Selatan, tepatnya di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pekayon, Kelurahan Jakamulya
dan Kelurahana Jakasetya.
Ismail Razak (2016)
Reni Diah Kusumawati ,et.al (2014), IchDiana,et.al (2014),
3.3 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini digunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas
(independent variable) terdiri dari lokasi dan promosi, 1 variabel antara (intervening variable ) yaitu citra rumah sakit dan 1 variabel teikat (dependent variable) yaitu minat berobat masyarakat.
1. Lokasi (X1)
Lokasi sebagai lingkungan dimana serta bagaiman jasa tersebut akan
diserahkan, sebagai nilai dan manfaat dari jasa (Hurriyati, 2015:55). Dimensi lokasi:
1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi
umum
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan
3. Lalu lintas, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying, dan kepadatan serta kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di
kemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan
8. Peraturan pemerintah
2. Promosi (X2)
Promosi atau biasa juga disebut dengan bauran komunikasi pemasaran
digunakan oleh suatu perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan
membangun hubungan dengan konsumen (Kotler et al, 2012).Dimensi promosi yaitu :
a. Advertising
Bentuk presentasi nonpersonal dan promosi baik berupa ide, barang, maupun jasa
yang dibayar oleh seorang sponsor yang teridentifikasi
b. Sales Promotion
Insentif jangka pendek yang mendorong proses pembelian atau penjualan suatu
barang atau jasa.
c. Personal Selling
Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan .
d. Public Relations
Membangun hubungan yang baik dengan berbagai kalangan untuk memperoleh
publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik.
e. Direct Marketing
Hubungan langsung yang cermat dengan konsumen yang ditargetkan dalam
memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang bersifat
jangka panjang.
Citra perusahaan (Y) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler dan Keller, 2012:274).Dimensi
Citra perusahaan:
1. Kepribadian
Keseluruhan karakteristik yang dipahami publik sasaran.
2. Reputasi
Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain.
3. Nilai
Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya
perusahaan
4. Identitas Perusahaan
Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran
terhadap perusahaan
4. Minat Beli (Z)
Minat Beli Konsumen (Z) adalah tahap kecenderungan responden dalam
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear dan
Taylor dalam Sulistyari, 2012:19). Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari
(2012:22), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai
berikut:
a. Minat transaksional, yaitu
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain.
c.Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
d. Minat eksploratif, minat ini
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai
produk yang diminatinya.
3.4. Populasi dan Penentuan Sampel
Berikut ini akan diuraikan mengenai populasi dan sampel penelitian:
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Bekasi Selatan.
Populasi terjangkaunya adalah masyarakat di tiga kelurahan Bekasi Selatan yaitu
Kelurahan Pekayon Jaya, sebesar 129.713 orang.
3.4.2 Sampel
Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu menggunakan rumus
SlovinL,sebagai berikut:
n = 129.713/ 129.713 (0,1)2 +1= 99,9
Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 100
orang dengan tingkat kesalah 10%.
3.4.3 Teknik Sampling
Dimana :
n = ukuran sampel N = Populasi
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan consecutive sampling.
3.4.4 Pemilihan Responden
Sampel yang diambil menggunakan consecutive sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut: 1) Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan dari tiga
kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, usia diatas 17 tahun, bisa membaca
dan menulis 2) belum pernah berobat ke RS Cikunir sebelumnya 3)memiliki
informasi atau mengetahui tentang RS Cikunir, sedangkan kriteria ekslusinya yaitu:
1) bukan masyarakat kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, 2) masyarakat
yang pernah berobat ke RS Cikunir, 3) Tidak memiliki informasi tentang RS Cikunir.
3.4.5 Proporsional responden
Dengan 100 orang sampel dari 129.713 sama dengan 0,077%. Sampel diambil
dari 3 kelurahan dengan jumlah sampel Jakamulya 26 orang, Pekayon 45 orang dan
Jakasetia 29 orang
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitan ini teknik pengumpulan data terbagi atas prosedur
pengumpulan data dan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
3.5.1 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini menggunakan teknik
sebagai berikut: data primer dengan menggunakan observasi, wawancara dan
merupakan penyempurnaan dari skala Likert. Lalu pengumpulan data sekunder yang
diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung, memiliki hubungan dengan penelitian
yang dilakukan .
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Menguji keabsahan penelitian diperlukan dua macam pengujian yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas
3.5.2.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Setelah dilakukan uji
validitas pada 51 pertanyaan didapatkan semua pertanyaan valid.
3.5.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrument,dikatan handal
jika pengukuran memberikan hasil yang konsisten ( Rully dan Yaniawati, 2014 :125)
Hasil pengujian dengan metode split half disimpulkan keempat variabel reliabel.
3.6 Rancangan Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah sesuai dengan
tujuan dan kerangka konsep penelitian.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tentang ciri-ciri
terhadap jumlah total skor responden. Setelah diketahui skor rata-rata, maka hasil
dimasukkan ke dalam garis kontinum.
3.6.2 Analisis Verifikatif
Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui dan menguji kebenaran
hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menjawab rumusan
masalah. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan
analisis jalur (Path Analysis).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum RS Cikunir
Rumah Sakit Cikunir merupakan rumah sakit swasta tipe D, yang berlokasi
di
Jl Raya Cikunir Gang Haji Napiah no.8 RT6/RW3 Jakamulya, Bekasi
Selatan, didirikan PT Jakamulya Sarana Husada yang dimiliki oleh dr. Albert
Santoso.
IV.1.1.1 Visi dan Misi RS.Cikunir
Rumah Sakit Cikunir memiliki visi sebagai pelayanan kesehatan pilihan
masyarakat yang terpercaya dengan berbasis komunitas di Bekasi dan misi yaitu:
memberikan pelayanan dengan standar kualitas pelayanan terbaik, terjangkau, dan
memperhatikan keselamatan pasien, memberikan pelayanan dengan jujur,
pemerintah sebagai mitra pemerintah dalam bidang kesehatan. RS Cikunir
memiliki moto yaitu “Melayani dengan tulus, ikhlas dan penuh kasih”.
IV.1.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Cikunir
Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit Cikunir meliputi
Instalasi
Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap dengan HCU, OK, VK, Laboratorium,
Radiologi, Apotik, Instalasi Farmasi, dan General Check Up.
4.1.1.3 Struktur Organisasi RS Cikunir
Dari struktur organisasi di atas dapat dilihat bahwa bagian pemasaran
berada
langsung dibawah pegawasan direktur RS Cikunir. sehingga bagian pemasaran
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya bertanggung jawab langsung terhadap direktur
rumah sakit.
4.1.1.4 Manajemen Pemasaran RS Cikunir
Kegiatan penyelenggaraan rumah sakit tidak terlepas dari program
pemasaran. Bentuk program pemasaran yang sudah dilakukan,yaitu: kerjasama
dengan berbagai perusahaan, asuransi , rumah sakit dan klinik .Selain itu RS
Cikunir juga mengadakan beberapa kegiatan sebagai bentuk kegiatan pemasaran
dari RS Cikunir, sepeti pengadaan penyuluhan, donor darah, bhakti sosial.
4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden
Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karaktersitik Responden berdasarkan usia, hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebesar 50%, diikuti
dengan usia 21-30 tahun yaitu sebesar 29 %.
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil
sebanyak 68% berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 32% berjenis kelamin
laki-laki.
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir, didapatkan hasil
bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah S1 yaitu sebanyak 42 orang (42%),
4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Hasil karaktersitik responden berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa
jumlah terbanyak responden adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 36%,
diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 33% dan wiraswasta sebanyak 17%.
4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan, didapatkan hasil bahwa
sebagian besar responden memiliki pendapatan lebih dari lima juta rupiah, yaitu
sebanyak 40 orang atau sekitar 40%, sebanyak 27% memiliki pendapatan diantara
dua juta hingga lima juta rupiah.
Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa dari keempat variabel pada
penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan atau data sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak ada perbedaan antara data sampel yang
berasal dari populasi berdistribusi normal.
4.1.4 Analisis Deskriptif
Menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner dengan metode deskriptif
untuk menjawab rumusan masalah.
4.1.4.1 Deskripsi Variabel Lokasi
Besaran nilai rata-rata variabel lokasi (X1) sebesar 4,47 dengan standar
deviasi 1,282, dengan demikian kriteria intervalnya 4,47-1,282 ≤ Z≤ 4,47+ 1,282
atau 3,188 ≤ Z ≤ 5,752. Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada pada
kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.
4.1.5.2 Deskripsi Variabel Promosi
Besaran nilai rata-rata variabel promosi (X2) sebesar 4,021 dengan standar
deviasi 1,332, dengan demikian kriteria intervalnya 4,021-1,332 ≤ Z≤ 4,021+
1,332 atau 2,689 ≤ Z ≤ 5,353 Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada
pada
kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik
4.1.4.3 Deskripsi Variabel Citra Perusahaan
Besaran nilai rata-rata variabel citra perusahaan (Y) sebesar 4,16 dengan
1,308 atau 2,852≤ Z ≤ 5,468. Dengan demikian kriteria variabel citra perusahaan
berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.
4.1.4.4 Deskripsi Variabel Minat Beli
Besaran nilai rata-rata variabel minat beli (Z) sebesar 3,95 dengan standar
deviasi 1,290, dengan demikian kriteria intervalnya 3,95 -1,290 ≤ Z ≤ 3,95+ 1,290
atau 2,66 ≤ Z ≤ 5.24 Dengan demikian kriteria variabel citra minat beli berada
pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.
4.1.5 Analisis Verifikatif
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan telaah
analisis jalur (Path Analysis).
4.1.5.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan Secara
Simultan Maupun Parsial
Tabel 4.86
Koefisien Determinasi Substruktur I
Model Summary
Gambar 4.2
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .842a .709 .703 6.617
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Hasil perhitungan untuk koefisien determinasi mutiple (R2
yx1,yx2) sebesar
0,842, berarti bahwa 84,2% variabelitas variabel citra RS dapat diterangkan oleh
variabel bebas dalam hal ini lokasi dan promosi.
Tabel 4.87
Nilai F hitung Substruktur I
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 10340.140 2 5170.070 118.082 .000b
Residual 4247.020 97 43.784
Total 14587.160 99
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 118.082.
Dimana kriteria penolakan H0 jika: F hitung lebih besar dari F tabel, dengan
mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel distribusi F didapat nilai F
tabel adalah 2,70,diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara
lokasi dan promosi terhadap citra RS sebesar koefisien determinasi (R2) = sebesar
0,842 atau 84,2 % dan pengaruh variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error=
0,158).
Dilanjutkan uji secara parsial dimana kriteria penolakan H0, jika: t hitung lebih
besar dari t tabel, dapat dilihat hasil nilai t pada tabel 4.89.
Tabel 4.89
Nilai t hitung Substruktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.112 4.014 .775 .440
X1 .159 .074 .157 2.135 .035
X2 .797 .081 .728 9.876 .000
a. Dependent Variable: Y
Koefisien beta pertama= 0,157, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan
mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga t hitung
> t tabel maka menolak H0 atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap citra
RS sebesar 0,157
Koefisien beta kedua = 0,728, diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan
mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga ,
sehingga t hitung > t tabel, maka menolak H0 atau dengan kata lain Promosi
berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,728.
4.1.5.2 Pengaruh Lokasi, Promosi dan Citra Perusahaan Terhadap Minat
Berobat Secara Simultan dan Parsial
Tabel 4.91
Koefisien Determinasi Substruktur II
Model Summary
Mode l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .810a .657 .646 6.827
a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
Tampak bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,657 berarti bahwa 65,7%
variabelitas variabel minat berobat dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam hal
Tabel 4.92
Nilai F hitung Substruktur II
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 8553.873 3 2851.291 61.177 .000b
Residual 4474.317 96 46.607
Total 13028.190 99
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
F hitung sebesar 61,177. Dimana kriteria penolakan H0, jika: F hitung lebih
besar dari F tabel, dengan mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel
distribusi F didapat nilai F tabel adalah 2,7. Dikarenakan 61,177 lebih besar dari
2,7, dan sig F sebesar 0,000 maka H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan secara linier antara lokasi, promosi dan citra RS dengan minat
berobat. Yang juga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama
antara lokasi, promosi, citra RS terhadap minat berobat sebesar koefisien determinasi
(R2)= 0,657 berarti bahwa 65,7%.
Tabel 4.94
Nilai t hitung Substruktur II
Koefisien beta pertama = 0,01, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,017 dengan
taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t
hitung=0,17 lebih kecil dari t tabel 1,985, maka H0 diterima atau dengan kata lain
Koefisien beta kedua = 0,220, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,925 dengan
taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t
hitung=1,925 lebih besar dari t tabel =1,985, maka H0 ditolak atau dengan kata lain
promosi beperngaruh terhadap minat berobat.
Koefisien beta ketiga = 0,617, diperoleh nilai t hitung sebesar 5.568 dengan
taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t
hitung=5.568lebih besar dari t tabel =1,985, maka H0 ditolak atau dengan kata lain
citra RS beperngaruh terhadap minat .
Hubungan korelasi antara lokasi dan promosi sebesar 0,669, dimana termasuk
korelasi yang kuat, dimana termasuk kategori kuat bila interval koefisin 0,600-0,799.
Tabel 4.96
Korelasi Lokasi dan Promosi
4.5.1.3 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total
Pada analisis jalur selain pengaruh langsung terdapat pengaruh tidak langsung
yaitu dari X1 terhadap Z melalui Y, dan pengaruh X2 terhadap Z melalui Y, dapat
dihitung sebagai berikut:
Correlations
X1 X2
X1 Pearson Correlation 1 .669**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
X2 Pearson Correlation .669** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect )
IEzyx1 X1 Y Z = (0,157) (0,617) =0,097 IEzyx2 X2 Y Z = (0,728) (0,617) = 0,45
Pengaruh langsung (Direct Effect )
DEyx1 X1 Y = 0,157
DEyx2 X2 Y = 0,728
DEzx1 X1 Z = 0,01
DEzx2 X2 Z = 0,220
DEzy Y Z = 0,617
Pengaruh Total
TEyx1 = DEyx1 + IEzyx1 = 0,157 + 0,097 = 0,254 TEyx2 = DEyx1 + IEzyx1 = 0,728 + 0,45 = 1,18
TEzx1 = 0,01
TEzx2 = 0,617
TEzy = 0,220
Berikut ini merupakan hubungan variabel X1, X2, Y dan Z dalam model
struktural secara keseluruhan. Pengaruh lokasi (X1), promosi (X2), citra RS (Y),
terhadap minat berobat (Z). Persamaan Struktural sebagai berikut:
Substruktur 1 Y= 0,157X1 + 0,728 X2 + Ɛ1
Substruktur 2 Z= 0,01 X1 + 0,220 X2 + 0,617 Z + Ɛ2
Ɛ1 Ɛ2
P Ɛ1= 0,158 P Ɛ2 = 0,343
X1 Pzx1 = 0,01
X2
Pyx1= 0,157
Pyx2 = 0,728
rx1x2 = 0,669 Z
Pzy=0,617
Gambar 4.5 Diagram Jalur 4.1 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Analisis Deskriptif
1. Lokasi dilihat dari dimensi visibilitas RS menurut sebagian besar respon
cukup baik, namun masih membutuhkan banyak perhatian dari RS Cikunir.
Masalah lokasi RSCikunir yang masuk ke dalam gang bisa diperbaiki dengan
semakin mengenalkan RS Cikunir ke masyarakat serta meningkatkan mutu
pelayanan.Bila mutu pelayanannya baik walaupun dengan lokasi yang tidak
terlihat dari pinggir jalan, masyarakat akan tetap mencari RS Cikunir.
2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah terutama
perihal tanggapan responden mengenai webiste RS Cikunir. RS Cikuir harus
segera melakukan perbaikan agar website beroperasi dengan sebaik mungkin.
3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata
terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir,
seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung
bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan masih
rendah. RS Cikunir harus meningkatkan pengenalan tentang RS Cikunir ke
masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal.
4. Variabel minat berobat dinilai dari dimensi eksploratif mendapat skor
rata-rata terendah. RS Cikunir dapat meningkat minat masyarakat untuk mencari
infromasi tentang RS Cikunir, dengan cara meningkatkan terlebih dahulu
kualitas pelayanan RS Cikunir, apabila memiliki kualitas pelayanan yang
baik, dengan sendirinya masyarakat akan mencari informasi.
4.2.2 Pembahasan Analisis Verifikatif
4.2.2.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan
Lokasi dan promosi RS Cikunir bepengaruh terhadap citra RS, hal ini dapat
dilihat dari koefisien determinasi (R2) = sebesar 0,842 atau 84,2 % dan pengaruh
variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error= 0,158). Terdapat pengaruh secara
bersama-sama antara lokasi dan promosi.
4.2.2.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Citra RS
Lokasi dengan citra RS menghasilkan nilai koefisien jalur sebesar 0,157 dan
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar
5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga dikarenakan t hitung= 2,135 lebih besar dari t
tabel=1,985, maka menolak H0 atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap
citra
RS sebesar 0,157.
Hubungan promosi dengan citra RS menghasilkn nilai koefisien jalur sebesar
0,728 dan diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan mengambil taraf signifikan α
sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung 9,876 lebih
besar dari t tabel 1,985, maka menolak H0 atau dengan kata lain Promosi berpengaruh
terhadap citra RS sebesar 0,728.
4.2.2.4 Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra RS dan Dampaknya
terhadap Minat Berobat
Terdapat pengaruh secara bersama-sama lokasi, promosi dan citra perusahaan
terhadap minat berobat sebesar 65,7%, dan sisanya 34,3% dipengaruhi oleh variabel
lain di luar penelitian.
4.2.2.5 Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli
Koefisien jalur antara pengaruh lokasi dan minat beli mendapatkan nilai
sebesar 0,01 dengan nilai t hitung sebesar 0,17 dan nilai t tabel sebesar 1,985,
disimpulkan bahwa t tabel lebih besar dari t hitung, sehingga lokasi tidak bepengaruh
terhadap minat berobat pasien ke RS Cikunir.
4.2.7 Pengaruh Citra RS Terhadap Minat Berobat
Koefisien jalur antara pengaruh citra RS terhadap minat berobat sebesar
0,617, dengan nilai t hitung sebesar 5,568 dan nilai t tabel sebesar 1,985. Nilai t
hitung lebih besar dari t tabel sehingga disimpulkan bahwa citra perusahaan
berpengaruh terhadap minat berobat.
V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan dari analisis deskriptif dan verifikatif, dapat disimpulkan:
1. Lokasi berada pada kriteria tidak baik sampai baik. Namun dalam hal
visibilitas masih perlu diperbaiki.
2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah
terutama perihal tanggapan responden mengenai webiste, sehingga perlu
mendapat perhatian serius dari RS Cikunir
3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata
terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir,
seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung
bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan terhadap
RS Cikunir masih rendah
4. Minat masyarakat untuk mencari informasi mengenai RS Cikunir
masih sangat rendah, baik dengan media sosial website maupun bertanya
kepada teman.
5. Berdasarkan hasil analisis verifikatif didapatkan bahwa lokasi dan
promosi berpengaruh terhadap citra perusahaan secara simultan dan parsial.
6. Citra perusahaan berpengaruh terhadap minat berobat dimana
hubungan pengaruh langsung citra RS sebesar 61,7% .
7. Terdapat pengaruh secara bersama-sama lokasi, promosi dan citra
perusahaan terhadap minat berobat sebesar 65,7%, dan sisanya 34,3%
perusahaan yang berpengaruh terhadap minat berobat pasien, sedangkan
lokasi dan promosi tidak berpengaruh.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis bermaksud memberikan saran sebagai
suatu pertimbangan bagi pihak RS Cikunir, Bekasi yaitu sebagai berikut:
1. Masalah lokasi RS Cikunir yang masuk ke dalam gang bisa diperbaiki
dengan meningkatkan promosi
2. Dari segi promosi, RS Cikunir harus segera melakukan perbaikan
website agar dapat beroperasi dengan sebaik mungkin.
3. RS Cikunir harus meningkatkan pengenalan tentang RS Cikunir ke
masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan RS Cikunir, karena apabila RS Cikunir
memiliki kualitas pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat akan
mencari informasi lebih jauh mengenai RS Cikunir
5. RS Cikunir harus berupaya meningkatkan citra RS nya, dimana
berdasarkan hasil penelitian citra RS dipengaruhi oleh lokasi dan promosi, dan
faktor promosi merupakan yang dominan.
6. Pihak manajemen pemasaran RS Cikunir harus melakukan perbaikan kegiatan
pemasaran yang sudah berjalan di RS Cikunir, dan semakin ditingkatkan,
7. RS Cikunir harus mampu meningkatkan angka kunjungan pasien, hal
ini dapat ditempuh dengan meningkatkan citra RS yang positf dibenak
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja Grafindo Persada
Adiba.2016. “Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen
pada Toko Aurora Shop Samarinda”. eJournal Administrasi Bisnis, vol 4, no 3, pp 670-682.
Ali, Hasan. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS. Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
____________. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Amini, A., Darani, M.,dan Afshani, M. 2012. “Effectiveness of Marketing Strategies and Corporate Image on Brand Equity as a Sustainable Competitive Advantage”. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, vol 4, no 2, pp 192 - 205.
Ariszani, Merza. 2015. “Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepercayaan Serta Dampaknya Pada Minat Beli (Studi pada Penjual Online yang Menggunakan Jasa Pengiriman PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB ), vol 3, no 1.
Assauri, Sofjan. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.
Badan Pusat Statistik, 2010.Data Statistik Indonesia: Penduduk Indonesia Menurut
Desa 2010.
Menurut -Desa-2010.pdf . [15/11/2016 ].
Putra,G.B.S. 2015. “Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung (Survei pada Pengunjung Taman Rekreasi PT.Selecta, Kota Batu, Jawa Timur)”.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), vol 26, no 2. Blackwell, R. D., et al. 2012. Consumer behavior. Singapore: Cengage Learning
Asia Pte Ltd. Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Depkes. 1987. Keputusan Menteri Kesehatan No.66/ Menkes / II / 1987 tentang Pelayanan Rawat Jalan. Jakarta: Depkes RI. ______. 1992. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 983. Menkes/SK/ 1992 tentang Pedoman Rumah Sakit Umum. Jakarta: Depkes RI. ______.2004. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204/Menkes/ SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI. ______. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI. 2008. Dhiba, I.D.S. 2014. “Analisis Pengaruh Baur Pemasaran Jasa Terhadap Minat
Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH Surabaya”. JMM 17. Ebeid, A.Y. 2014. “Investigating the Role of Selected Marketing-Mix Variables in
Juanim.2004. Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran. Bandung: Fakultas Ekonomi
Universitas Pasundan.
Kartika, E.K.2014. “Pengaruh Baur Pemasaran Terhadap Niat Beli Ulang
Sepeda Motor Honda Kategori Sport Mid”. E-Journal Graduate Unpar, vol 1, no 2.
Karyoto. 2015. Dasar Dasar Manajemen Teori, Definisi dan Konsep. Yogyakarta:
Andi.
Kusumawati, R.D et al. 2014. “The Influence of 7P’s of Marketing Mix on Buying
Intention of Music Product in Indonesia”. Procedia Engineering 97, pp 1765 –
1771.
Koontz, H. and H. Weihrich. 2015. Essentials Of Management: An International, Innovation, and Leadership Perspective (English).10th ed. India:
McGraw-Hill Education.
Koler, P., J.T.Bowen., dan J.C.Makens. 2012. Marketing for Hospitality and Tourism. Pearson Education Inc.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principles of Marketing, Global Edition, 14th ed, Pearson Education.
Kotler, P., dan K.L. Keller.2012. Marketing Management, 13th Edition. New
Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.
Lovelock, C., dan Gummesson,E.2011. Service Marketing . New Jersey USA: Pearson.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa , edisi 3. Jakarta: Salemba
Empat.
________________.2014. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Jakarta : Salemba Empat
Morrell, Kevin. 2012. Organizational ,Society and Politics. UK: Palgrave Macmillan.
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Notoadmodjo,S. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Oentoro, Deliyanti.2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
PRESSindo
Pramono., A.G.Suyono., dan S.Sukmawati. Pertimbangan Dalam Membeli Produk
Barang Maupun Jasa. Jakarta: Intidayu Press
Purnamasari et al. 2011.”Hubungan Bauran Pemasaran (marketing mix) dengan Kunjungan Pasien di Unit Rawat Jalan RSIA Pertiwi Makassar FKM” .Jurnal AKK FKM Universitas Hasanudin. Makassar, vol 1, no 1, pp 1-55.
Razak, Ismail.2016. “Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Pelanggan Indihome Di Propinsi DKI Jakarta”.Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana,vol 4, no 2.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 144. Sekretariat Negara. Jakarta.
_______________. 2009 . Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 5072. Sekretariat Negara. Jakarta.
Robbins et al. 2015. Management The Essentials, 3rd ed. Australia:Pearson.
Robbins, S.P. dan M.Coulter. 2012. Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Sabarguna, B.S. 2011. Buku Pegangan Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto.
Silalahi, Ulber. 2015. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT.Refika Aditama. Sudarso, Andriasan.2016. Manajemen Pemasaran Jasa Perhotelan. Yogyakarta:
Deepublish
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________. 2017. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sule,E.T., dan K.Saefullah. Pengantar Manajemen, edisi pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sulistyari, Ikanita Novirina.2012. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas produk, dan harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame”. Diponegoro Journal
Of Management. vol1, no 1,pp 3-4.
Sumarwan et al. 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen. Panduan Riset dan Kajian: Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas, dan Persepsi Risiko. Bogor: IPB Press
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, edisi 2. Bogor: Ghalia Indonesia.
______________.2014.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor :Ghalia Indonesia.
Sunyonto,D., dan F.E.Susanti. 2015. Manajemen Pemasaran Jasa, Merencanakan,
Mengelola dan Membidik Pasar Jasa. Yogyakarta: CAPS.
Tampubolon, E.O.2015. “Pengaruh Promosi Terhadap Citra Perusahaan pada Hotel Resty Menara Pekanbaru”. Jom FISIP, vol 2, no 2.
Tjiptono, F., dan G.Chandra. 2012. Pemasaran Strategi.Yogyakarta: ANDI. Tjiptono, Fandy.2016. Service, Quality dan Satisfaction. Yogyakarta: ANDI. Umar, Husein. 2002. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam pemasaran. edisi 2,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
[1511/2016 ]
______________________.1957 . Role of Hospitals in Programmes of Community
Health Protection: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/ 40375/1/
WHO_TRS_122.pdf [07/01/ 2017].
Xian,Guo li et al.2011. Corporate, Product, and User Image Dimensions and Purchas Intentions. Journal of Computers.6(9):1875-1876.