• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR, SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI SELATAN Yessica Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR, SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI SELATAN Yessica Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP CITRA

RUMAH SAKIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT

BEROBAT PASIEN KE POLIKLINIK RS CIKUNIR,

SURVEI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BEKASI

SELATAN

Yessica

Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas Pasundan, Bandung

Email: yessicajeje@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra Rumah Sakit dan Implikasinya terhadap Minat Berobat Pasien ke Poliklinik RS Cikunir, Survei pada Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh manajemen pemasaran RS Cikunir dalam merancang strategi untuk meningkatkan citra RS dan menarik minat pasien berobat.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2017. Teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap citra perusahaan sebesar 84,2%. Promosi berpengaruh lebih besar terhadap citra perusahaan yaitu sebesar 72,8%, sedangkan lokasi berpengaruh sebesar 15,7%. Lokasi, promosi dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap minat berobat sebesar 65,7%. Namun secara parsial hanya citra perusahaan yang berpengaruh terhadap minat berobat pasien sebesar 61.7%, sedangkan lokasi dan promosi tidak berpengaruh. Besar pengaruh citra perusahaan terhadap minat berobat sebesar 61,7%.

(2)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal di bawah ini:

1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, dimana pelayanan

kesehatan paripurna (Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun

2009).

2. Perkembangan rumah sakit semakin pesat di wilayah Bekasi Selatan. Salah

satu rumah sakit swasta yang baru berdiri di daerah Bekasi adalah Rumah

Sakit Cikunir. Data hasil kunjungan pasien poliklinik RS Cikunir

berfluktuatif dan tidak pernah mencapai target.

3. RS Cikunir bersaing dengan beberapa rumah sekitar dalam menarik minat dari

konsumen. Kondisi persaingan demikian menyebabkan rumah sakit berusaha

mencari strategi yang tepat dalam bersaing memasarkan produknya. Salah

satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah membentuk citra yang positif

di benak masyarakat. Sebagai RS yang baru beroperasi, citra RS Cikunir

belum terbentuk dengan baik sehingga belum terbentuk kesan RS Cikunir ini

dibenak masyarakat.

4. Rumah sakit perlu meningkatkan citranya untuk meningkatkan respon dari

pasar sasaran, hal ini dapat dilakukan dengan mendesain program pemasaran.

(3)

Banyak permasalahan yang dapat terjadi di RS Cikunir perihal baur

pemasaran, maka pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan ke RS

Cikunir.Dari hasil survei pendahuluan didapatkan bahwa masalah yang paling

banyak dikeluhkan oleh pasien adalah masalah lokasi dan promosi RS

Cikunir.

I.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Angka kunjungan pasien di Poliklinik RS Cikunir yang berfluktuatif.

2. Target kunjungan Poliklinik RS Cikunir yang belum tercapai.

3. Lambatnya peningkatan jumlah pasien yang berobat ke Poliklinik RS Cikunir.

4. Minat berobat pasien ke RS Cikunir belum optimal.

5. Terjadi persaingan antar rumah sakit di sekitar Bekasi Selatan.

6. Lokasi RS Cikunir kurang strategis.

7. Akses menuju RS Cikunir tidak mudah.

8. Promosi RS Cikunir belum optimal.

9. Citranya RS Cikunir masih rendah

I.3 Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas , maka masalah

pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut :

1. Bagaimana persepsi masyarakat tentang lokasi RS Cikunir.

(4)

3. Bagaimana persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.

4. Bagaimana minat berobat masyarakat ke RS Cikunir.

5. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RS Cikunir secara

simultan dan parsial.

6. Seberapa besar pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat

masyarakat

ke RS Cikunir.

7. Seberapa besar pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat berobat masyarakat

ke RS Cikunir secara simultan dan parsial.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitin ini

bertujuan:

1. Mengetahui persepsi masyarakat tentang lokasi RS Cikunir.

2. Mengetahui persepsi masyarakat tentang promosi RS Cikunir.

3. Mengetahui persepsi masyarakat tentang citra RS Cikunir.

4. Mengetahui minat berobat masyarakat ke RS Cikunir .

5. Mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra RSCikunir

secara simultan dan parsial.

6. Mengetahui besarnya pengaruh citra RS Cikunir terhadap minat berobat

pasien ke RS Cikunir.

7. Mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat berobat

(5)

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga dilaksanakan terutama dengan harapan dapat memperoleh

beberapa nilai guna, baik dilihat dari aspek teoritis maupun ditinjau dari aspek

praktis, antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah :

1. Memberi masukan kepada manajerial untuk mengetahui apakah

program pemasaran yang dibuat sudah efektif dan tepat sasaran

2. Sebagai dasar dalam upaya peningkatan citra RS Cikunir di mata

masyarakat sehingga dapat berpengaruh kepada minat berobat pasien ke

RS Cikunir dan akan berdampak terhadap meningkatnya angka kunjungan

pasien.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini adalah:

1. Sarana penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama

pendidikan.

2. Menambah wawasan tentang pengaruh lokasi dan promosi terhadap

citra RS serta implikasinya terhadap minat berobat pasien.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Manajemen

(6)

Menurut Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses

mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan

secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

II.1.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut Robbins dan Coulter (2012:9), fungsi manajemen meliputi:

Planning, Organizing, Leading, dan Controlling.

2.1.2 Organisasi

2.1.2.1 Pengertian Organisasi

Menurut Robbins et al (2014:5) organisasi adalah sebuat sistem yang

mengatur sekelompok orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang

spesifik.

2.1.2.2 Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

2.1.2.3 Rawat Jalan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.66/Menkes/II/1987 yang

dimaksud pelayanan rawat jalan adalah pelayanan terhadap orang yang masuk rumah

sakit, untuk keperluaan observasi diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan

pelayanan kesehatan lainya tanpa tinggal diruang rawat inap.

(7)

2.1.3.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:5), pemasaran adalah mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang singkat dan baik

dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

2.1.3.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Kotler dan Keller (2012:5) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai

seni

dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, dan

meningkatkan pelanggan dengan menciptakan, memberikan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.1.4 Jasa

2.1.4.1 Pengertian Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke

pihak lain yang secara prinsip tidak berwjud dan tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan (Kotler dan Keller, 2012:214).

2.1.4.2 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:261), empat karakteristik jasa adalah

sebagai berikut : jasa tak berwujud, jasa tidak dapat dipisahkan, variabilitas jasa, jasa

tidak dapat disimpan.

2.1.5 Pemasaran Jasa

(8)

Manajemen pemasaran jasa merupakan proses peyelarasan sumber-sumber

sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar (Payne dalam Hurriyati, 2015:42).

2.1.5.2 Baur Pemasaran Jasa

Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2015:48) mengemukakan konsep baur

pemasaran tradisional terdiri dari 4P yaitu: product, price, place, promotion. Sementara itu untuk pemasaran jasa perlu baur pemasaran yang diperluas dengan

penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu people, physical evidence

dan process, sehingga menjadi tujuh unsur (7P).

2.1.6 Perilaku Konsumen

2.1.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan,

pengkonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses yang

mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al dalam Sangadji dan Sopiah,

2013:7).

2.1.6.2 Model Perilaku Konsumen

Dua dimensi dalam model perilaku konsumen yang sederhana, yaitu :

Stimulus-stimulus pemasaran dan respon pasar sasaran. Di antara dimensi tersebut

terdapat kotak hitam yang berupa variabel intervensi antara stimulus dan respon.

2.1.6.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:179), proses yang digunakan konsumen

dalam pengambilan keputusan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,

(9)

2.1.7 Tempat atau Lokasi

2.1.7.1 Pengertian Tempat atau Lokasi

Menurut Hurriyati (2015:57) lokasi berhubungan dengan keputusan yang

dibuat oleh perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan,

yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.

2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lokasi

Menurut Hurriyati (2015:57), pemilihan tempat atau lokasi memerlukan

pertimbanagan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:akses, visibilitas, lalu

lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan pemerintah

2.1.8 Promosi

2.1.8.1 Pengertian Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62), promosi adalah suatu unsur yang

digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang

baru pada perusahaan.

2.1.8.2 Elemen-Elemen Promosi

Menurut Kotler et al (2012) dijelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari lima

elemen, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct marketing.

2.1.9 Citra Perusahaan

2.1.9.1 Pengertian Citra Perusahaan

Menurut Kotler dan Keller (2012:274), citra adalah seperangkat keyakinan,

(10)

2.1.9.2 Dimesi Citra Perusahaan

Menurut Kotler dan Keller (2012:274), informasi yang lengkap mengenai

citra

Perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut: kepribadian, reputasi, nilai,

identitas perusahaan

2.1.10 Minat Beli Konsumen

2.1.10.1 Pengertian Minat Beli Konsumen

Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Sulistyari (2012:19), minat beli

adalah tahap kecenderungan responden dalam bertindak sebelum keputusan membeli

benar-benar dilaksanakan.

2.1.10.2 Tahap-Tahap Minat Beli

Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli dalam melakukan

pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep

atau model AIDA yang dikembangkan oleh oleh Kotler dan Keller (2012:568), yaitu:

Attention, Interest, Desire, Action

2.1.10.3 Indikator Minat Beli Konsumen

Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari (2012:22) minat beli dapat

diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: minat transaksional,,

minat referensial, minat preferensial, minat eksploratif.

2.1.11 Penelitian Terdahulu

(11)

dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya

Tabel 2.2

Penelitian-Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

1 Pengaruh Citra Perusahaan koefisien jalur sebesar (β)

Penelitian meneliti

No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

(Survei pada Pengunjung

sebesar 0,366. Semakin baik citra perusahaan maka akan berdampak pada

meningkatnya minat beli.

2 Investigating the Effect of Marketing Mix and Corporate Image on Brand Equity of Talia and Rightel Companie Sumber: Canadian Research & Development Center of Sciences and Cultures, Vol. 9, No. 2, 2014.

Penulis: Tahmoures Hasangholipour, pemasaran: harga , produk, tempat, dan promosi dengan ekuitas merek dan citra perusahaan. Terdapat pula hubungan antara ekuitas merek dan citra perusahaan

Meneliti pengaruh minat beli Studi pada Penjual Online yang Menggunakan Jasa minat beli, dan variabel kepercayaan berpengaruh

Marketing Mix on Buying Intention of Music Product in Indonesia

Secara simultan semua variabel dalam baur pemasaran bepengaruh terhadap minat beli konsumen

(12)

Sumber:Procedia Engineering 97 (2014 ) 1765 – 1771

Penulis : Reni Diah Kusumawati, Teddy Oswari, Rooswhan Budi Utomo, Vikas Kumar

terhadap produk musik. konsumen pemasaran lainya terhadap minat beli konsumen.

5 Pengaruh Baur Pemasaran Terhadap Niat Beli Ulang Sepeda Motor Honda

Baur pemasaran tempat dan produk berpengaruh terhadap niat beli ulang sepeda motor Honda Kategori Sport Mid

No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

Kategori Sport Mid Sumber: E-Journal Graduate Unpar, Vol1, No.2, 2014

Penulis : Eric Kusnadi Kartika 6 Analisis Pengaruh Baur

Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum, Kesehatan Dr. Adhyatma MPH Surabaya

Sumber: JMM 17 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen , April 2014 Penulis: Ich Diana Sarah Dhiba, Ayun Maduwinarti

Variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang , proses, bukti fisik dan layanan pelanggan beperngaruh

7 “Investigating the Role of Selected Marketing-Mix Variables in Formatting Corporate Image in Egyptian Market”, Sumber : American Journal of Business and Management Vol. 3, No. 4, 8 Pengaruh Suasana Toko

Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Aurora Shop Samarinda

Sumber: eJournal Administrasi Bisnis, 2016,

(13)

4 (3): 670-682

Penulis : Adiba berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko Aurora Shop Samarinda.

Aurora Shop

9 Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat signifikan terhadap minat beli pelanggan Indihome

No Judul Penelitian danSumber Jurnal Hasil Persamaan Perbedaan

10 Pengaruh Promosi Terhadap Citra Perusahaan Pada Hotel Resty Menara Pekanbaru

Hasil kalkulasi koefisien determinasi adalah 0.86, dimana artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara promosi dan citra perusahaan

(14)

3 4

5

5.1 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap citra perusahaan

2. Terdapat pengaruh lokasi terhadap citra perusahaan

3. Terdapat pengaruh promosi terhadap citra perusahaan

4. Terdapat pengaruh lokasi dan promosi terhadap minat beli konsumen

5. Terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen

6. Terdapat pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen

7. Terdapat pengaruh citra perusahaan terhadap minat beli konsumen

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

yang digunakan deskriptif dan analitik verifikatif. Penelitian ini menggunakan

tekhnik Cross sectional.

3.2 Unit Observasi dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RS Cikunir, dan di masyarakat Kecamatan Bekasi

Selatan, tepatnya di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pekayon, Kelurahan Jakamulya

dan Kelurahana Jakasetya.

Ismail Razak (2016)

Reni Diah Kusumawati ,et.al (2014), IchDiana,et.al (2014),

(15)

3.3 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas

(independent variable) terdiri dari lokasi dan promosi, 1 variabel antara (intervening variable ) yaitu citra rumah sakit dan 1 variabel teikat (dependent variable) yaitu minat berobat masyarakat.

1. Lokasi (X1)

Lokasi sebagai lingkungan dimana serta bagaiman jasa tersebut akan

diserahkan, sebagai nilai dan manfaat dari jasa (Hurriyati, 2015:55). Dimensi lokasi:

1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi

umum

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi

jalan

3. Lalu lintas, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar

terjadinya impulse buying, dan kepadatan serta kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan.

4. Tempat parkir yang luas dan aman

5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di

kemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

ditawarkan

(16)

8. Peraturan pemerintah

2. Promosi (X2)

Promosi atau biasa juga disebut dengan bauran komunikasi pemasaran

digunakan oleh suatu perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan

membangun hubungan dengan konsumen (Kotler et al, 2012).Dimensi promosi yaitu :

a. Advertising

Bentuk presentasi nonpersonal dan promosi baik berupa ide, barang, maupun jasa

yang dibayar oleh seorang sponsor yang teridentifikasi

b. Sales Promotion

Insentif jangka pendek yang mendorong proses pembelian atau penjualan suatu

barang atau jasa.

c. Personal Selling

Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan .

d. Public Relations

Membangun hubungan yang baik dengan berbagai kalangan untuk memperoleh

publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik.

e. Direct Marketing

Hubungan langsung yang cermat dengan konsumen yang ditargetkan dalam

memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang bersifat

jangka panjang.

(17)

Citra perusahaan (Y) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang

dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler dan Keller, 2012:274).Dimensi

Citra perusahaan:

1. Kepribadian

Keseluruhan karakteristik yang dipahami publik sasaran.

2. Reputasi

Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan

pengalaman sendiri maupun pihak lain.

3. Nilai

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya

perusahaan

4. Identitas Perusahaan

Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran

terhadap perusahaan

4. Minat Beli (Z)

Minat Beli Konsumen (Z) adalah tahap kecenderungan responden dalam

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear dan

Taylor dalam Sulistyari, 2012:19). Menurut Ferdinand (2006) dalam Sulistyari

(2012:22), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai

berikut:

a. Minat transaksional, yaitu

(18)

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk

kepada orang lain.

c.Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang

memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

d. Minat eksploratif, minat ini

menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai

produk yang diminatinya.

3.4. Populasi dan Penentuan Sampel

Berikut ini akan diuraikan mengenai populasi dan sampel penelitian:

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Bekasi Selatan.

Populasi terjangkaunya adalah masyarakat di tiga kelurahan Bekasi Selatan yaitu

Kelurahan Pekayon Jaya, sebesar 129.713 orang.

3.4.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu menggunakan rumus

SlovinL,sebagai berikut:

n = 129.713/ 129.713 (0,1)2 +1= 99,9

Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 100

orang dengan tingkat kesalah 10%.

3.4.3 Teknik Sampling

Dimana :

n = ukuran sampel N = Populasi

(19)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan consecutive sampling.

3.4.4 Pemilihan Responden

Sampel yang diambil menggunakan consecutive sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut: 1) Masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan dari tiga

kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, usia diatas 17 tahun, bisa membaca

dan menulis 2) belum pernah berobat ke RS Cikunir sebelumnya 3)memiliki

informasi atau mengetahui tentang RS Cikunir, sedangkan kriteria ekslusinya yaitu:

1) bukan masyarakat kelurahan Pekayon, Jakamulya dan Jakasetya, 2) masyarakat

yang pernah berobat ke RS Cikunir, 3) Tidak memiliki informasi tentang RS Cikunir.

3.4.5 Proporsional responden

Dengan 100 orang sampel dari 129.713 sama dengan 0,077%. Sampel diambil

dari 3 kelurahan dengan jumlah sampel Jakamulya 26 orang, Pekayon 45 orang dan

Jakasetia 29 orang

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitan ini teknik pengumpulan data terbagi atas prosedur

pengumpulan data dan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

3.5.1 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini menggunakan teknik

sebagai berikut: data primer dengan menggunakan observasi, wawancara dan

(20)

merupakan penyempurnaan dari skala Likert. Lalu pengumpulan data sekunder yang

diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung, memiliki hubungan dengan penelitian

yang dilakukan .

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Menguji keabsahan penelitian diperlukan dua macam pengujian yaitu uji

validitas dan uji reliabilitas

3.5.2.1 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Setelah dilakukan uji

validitas pada 51 pertanyaan didapatkan semua pertanyaan valid.

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrument,dikatan handal

jika pengukuran memberikan hasil yang konsisten ( Rully dan Yaniawati, 2014 :125)

Hasil pengujian dengan metode split half disimpulkan keempat variabel reliabel.

3.6 Rancangan Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah sesuai dengan

tujuan dan kerangka konsep penelitian.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tentang ciri-ciri

(21)

terhadap jumlah total skor responden. Setelah diketahui skor rata-rata, maka hasil

dimasukkan ke dalam garis kontinum.

3.6.2 Analisis Verifikatif

Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui dan menguji kebenaran

hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menjawab rumusan

masalah. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan

analisis jalur (Path Analysis).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum RS Cikunir

Rumah Sakit Cikunir merupakan rumah sakit swasta tipe D, yang berlokasi

di

Jl Raya Cikunir Gang Haji Napiah no.8 RT6/RW3 Jakamulya, Bekasi

Selatan, didirikan PT Jakamulya Sarana Husada yang dimiliki oleh dr. Albert

Santoso.

IV.1.1.1 Visi dan Misi RS.Cikunir

Rumah Sakit Cikunir memiliki visi sebagai pelayanan kesehatan pilihan

masyarakat yang terpercaya dengan berbasis komunitas di Bekasi dan misi yaitu:

memberikan pelayanan dengan standar kualitas pelayanan terbaik, terjangkau, dan

memperhatikan keselamatan pasien, memberikan pelayanan dengan jujur,

(22)

pemerintah sebagai mitra pemerintah dalam bidang kesehatan. RS Cikunir

memiliki moto yaitu “Melayani dengan tulus, ikhlas dan penuh kasih”.

IV.1.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Cikunir

Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit Cikunir meliputi

Instalasi

Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap dengan HCU, OK, VK, Laboratorium,

Radiologi, Apotik, Instalasi Farmasi, dan General Check Up.

4.1.1.3 Struktur Organisasi RS Cikunir

Dari struktur organisasi di atas dapat dilihat bahwa bagian pemasaran

berada

langsung dibawah pegawasan direktur RS Cikunir. sehingga bagian pemasaran

dalam pelaksanaan tugas-tugasnya bertanggung jawab langsung terhadap direktur

rumah sakit.

4.1.1.4 Manajemen Pemasaran RS Cikunir

Kegiatan penyelenggaraan rumah sakit tidak terlepas dari program

pemasaran. Bentuk program pemasaran yang sudah dilakukan,yaitu: kerjasama

dengan berbagai perusahaan, asuransi , rumah sakit dan klinik .Selain itu RS

Cikunir juga mengadakan beberapa kegiatan sebagai bentuk kegiatan pemasaran

dari RS Cikunir, sepeti pengadaan penyuluhan, donor darah, bhakti sosial.

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,

(23)

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karaktersitik Responden berdasarkan usia, hasil penelitian menunjukkan

bahwa mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebesar 50%, diikuti

dengan usia 21-30 tahun yaitu sebesar 29 %.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil

sebanyak 68% berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 32% berjenis kelamin

laki-laki.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir, didapatkan hasil

bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah S1 yaitu sebanyak 42 orang (42%),

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Hasil karaktersitik responden berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa

jumlah terbanyak responden adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 36%,

diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 33% dan wiraswasta sebanyak 17%.

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan, didapatkan hasil bahwa

sebagian besar responden memiliki pendapatan lebih dari lima juta rupiah, yaitu

sebanyak 40 orang atau sekitar 40%, sebanyak 27% memiliki pendapatan diantara

dua juta hingga lima juta rupiah.

(24)

Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa dari keempat variabel pada

penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan atau data sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak ada perbedaan antara data sampel yang

berasal dari populasi berdistribusi normal.

4.1.4 Analisis Deskriptif

Menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner dengan metode deskriptif

untuk menjawab rumusan masalah.

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Lokasi

Besaran nilai rata-rata variabel lokasi (X1) sebesar 4,47 dengan standar

deviasi 1,282, dengan demikian kriteria intervalnya 4,47-1,282 ≤ Z≤ 4,47+ 1,282

atau 3,188 ≤ Z ≤ 5,752. Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada pada

kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

4.1.5.2 Deskripsi Variabel Promosi

Besaran nilai rata-rata variabel promosi (X2) sebesar 4,021 dengan standar

deviasi 1,332, dengan demikian kriteria intervalnya 4,021-1,332 ≤ Z≤ 4,021+

1,332 atau 2,689 ≤ Z ≤ 5,353 Dengan demikian kriteria variabel lokasi berada

pada

kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik

4.1.4.3 Deskripsi Variabel Citra Perusahaan

Besaran nilai rata-rata variabel citra perusahaan (Y) sebesar 4,16 dengan

(25)

1,308 atau 2,852≤ Z ≤ 5,468. Dengan demikian kriteria variabel citra perusahaan

berada pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

4.1.4.4 Deskripsi Variabel Minat Beli

Besaran nilai rata-rata variabel minat beli (Z) sebesar 3,95 dengan standar

deviasi 1,290, dengan demikian kriteria intervalnya 3,95 -1,290 ≤ Z ≤ 3,95+ 1,290

atau 2,66 ≤ Z ≤ 5.24 Dengan demikian kriteria variabel citra minat beli berada

pada kriteria tidak baik sampai dengan kriteria baik.

4.1.5 Analisis Verifikatif

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian akan digunakan telaah

analisis jalur (Path Analysis).

4.1.5.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan Secara

Simultan Maupun Parsial

Tabel 4.86

Koefisien Determinasi Substruktur I

Model Summary

Gambar 4.2

(26)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .842a .709 .703 6.617

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Hasil perhitungan untuk koefisien determinasi mutiple (R2

yx1,yx2) sebesar

0,842, berarti bahwa 84,2% variabelitas variabel citra RS dapat diterangkan oleh

variabel bebas dalam hal ini lokasi dan promosi.

Tabel 4.87

Nilai F hitung Substruktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 10340.140 2 5170.070 118.082 .000b

Residual 4247.020 97 43.784

Total 14587.160 99

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 118.082.

Dimana kriteria penolakan H0 jika: F hitung lebih besar dari F tabel, dengan

mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel distribusi F didapat nilai F

tabel adalah 2,70,diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara

lokasi dan promosi terhadap citra RS sebesar koefisien determinasi (R2) = sebesar

0,842 atau 84,2 % dan pengaruh variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error=

0,158).

Dilanjutkan uji secara parsial dimana kriteria penolakan H0, jika: t hitung lebih

besar dari t tabel, dapat dilihat hasil nilai t pada tabel 4.89.

Tabel 4.89

Nilai t hitung Substruktur I

(27)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.112 4.014 .775 .440

X1 .159 .074 .157 2.135 .035

X2 .797 .081 .728 9.876 .000

a. Dependent Variable: Y

Koefisien beta pertama= 0,157, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan

mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga t hitung

> t tabel maka menolak H0 atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap citra

RS sebesar 0,157

Koefisien beta kedua = 0,728, diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan

mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga ,

sehingga t hitung > t tabel, maka menolak H0 atau dengan kata lain Promosi

berpengaruh terhadap citra RS sebesar 0,728.

4.1.5.2 Pengaruh Lokasi, Promosi dan Citra Perusahaan Terhadap Minat

Berobat Secara Simultan dan Parsial

Tabel 4.91

Koefisien Determinasi Substruktur II

Model Summary

Mode l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .810a .657 .646 6.827

a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

Tampak bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,657 berarti bahwa 65,7%

variabelitas variabel minat berobat dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam hal

(28)

Tabel 4.92

Nilai F hitung Substruktur II

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8553.873 3 2851.291 61.177 .000b

Residual 4474.317 96 46.607

Total 13028.190 99

a. Dependent Variable: Z

b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

F hitung sebesar 61,177. Dimana kriteria penolakan H0, jika: F hitung lebih

besar dari F tabel, dengan mengambil taraf signifikan (α) sebesar 5% maka dari tabel

distribusi F didapat nilai F tabel adalah 2,7. Dikarenakan 61,177 lebih besar dari

2,7, dan sig F sebesar 0,000 maka H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan secara linier antara lokasi, promosi dan citra RS dengan minat

berobat. Yang juga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama

antara lokasi, promosi, citra RS terhadap minat berobat sebesar koefisien determinasi

(R2)= 0,657 berarti bahwa 65,7%.

Tabel 4.94

Nilai t hitung Substruktur II

Koefisien beta pertama = 0,01, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,017 dengan

taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t

hitung=0,17 lebih kecil dari t tabel 1,985, maka H0 diterima atau dengan kata lain

(29)

Koefisien beta kedua = 0,220, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,925 dengan

taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t

hitung=1,925 lebih besar dari t tabel =1,985, maka H0 ditolak atau dengan kata lain

promosi beperngaruh terhadap minat berobat.

Koefisien beta ketiga = 0,617, diperoleh nilai t hitung sebesar 5.568 dengan

taraf signifikan α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t

hitung=5.568lebih besar dari t tabel =1,985, maka H0 ditolak atau dengan kata lain

citra RS beperngaruh terhadap minat .

Hubungan korelasi antara lokasi dan promosi sebesar 0,669, dimana termasuk

korelasi yang kuat, dimana termasuk kategori kuat bila interval koefisin 0,600-0,799.

Tabel 4.96

Korelasi Lokasi dan Promosi

4.5.1.3 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

Pada analisis jalur selain pengaruh langsung terdapat pengaruh tidak langsung

yaitu dari X1 terhadap Z melalui Y, dan pengaruh X2 terhadap Z melalui Y, dapat

dihitung sebagai berikut:

Correlations

X1 X2

X1 Pearson Correlation 1 .669**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

X2 Pearson Correlation .669** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

(30)

Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect )

IEzyx1 X1 Y Z = (0,157) (0,617) =0,097 IEzyx2 X2 Y Z = (0,728) (0,617) = 0,45

Pengaruh langsung (Direct Effect )

DEyx1 X1 Y = 0,157

DEyx2 X2 Y = 0,728

DEzx1 X1 Z = 0,01

DEzx2 X2 Z = 0,220

DEzy Y Z = 0,617

Pengaruh Total

TEyx1 = DEyx1 + IEzyx1 = 0,157 + 0,097 = 0,254 TEyx2 = DEyx1 + IEzyx1 = 0,728 + 0,45 = 1,18

TEzx1 = 0,01

TEzx2 = 0,617

TEzy = 0,220

Berikut ini merupakan hubungan variabel X1, X2, Y dan Z dalam model

struktural secara keseluruhan. Pengaruh lokasi (X1), promosi (X2), citra RS (Y),

terhadap minat berobat (Z). Persamaan Struktural sebagai berikut:

Substruktur 1 Y= 0,157X1 + 0,728 X2 + Ɛ1

Substruktur 2 Z= 0,01 X1 + 0,220 X2 + 0,617 Z + Ɛ2

Ɛ1 Ɛ2

P Ɛ1= 0,158 P Ɛ2 = 0,343

X1 Pzx1 = 0,01

X2

Pyx1= 0,157

Pyx2 = 0,728

rx1x2 = 0,669 Z

Pzy=0,617

(31)

Gambar 4.5 Diagram Jalur 4.1 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Analisis Deskriptif

1. Lokasi dilihat dari dimensi visibilitas RS menurut sebagian besar respon

cukup baik, namun masih membutuhkan banyak perhatian dari RS Cikunir.

Masalah lokasi RSCikunir yang masuk ke dalam gang bisa diperbaiki dengan

semakin mengenalkan RS Cikunir ke masyarakat serta meningkatkan mutu

pelayanan.Bila mutu pelayanannya baik walaupun dengan lokasi yang tidak

terlihat dari pinggir jalan, masyarakat akan tetap mencari RS Cikunir.

2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah terutama

perihal tanggapan responden mengenai webiste RS Cikunir. RS Cikuir harus

segera melakukan perbaikan agar website beroperasi dengan sebaik mungkin.

3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata

terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir,

seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung

bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan masih

(32)

rendah. RS Cikunir harus meningkatkan pengenalan tentang RS Cikunir ke

masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal.

4. Variabel minat berobat dinilai dari dimensi eksploratif mendapat skor

rata-rata terendah. RS Cikunir dapat meningkat minat masyarakat untuk mencari

infromasi tentang RS Cikunir, dengan cara meningkatkan terlebih dahulu

kualitas pelayanan RS Cikunir, apabila memiliki kualitas pelayanan yang

baik, dengan sendirinya masyarakat akan mencari informasi.

4.2.2 Pembahasan Analisis Verifikatif

4.2.2.1 Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Citra Perusahaan

Lokasi dan promosi RS Cikunir bepengaruh terhadap citra RS, hal ini dapat

dilihat dari koefisien determinasi (R2) = sebesar 0,842 atau 84,2 % dan pengaruh

variabel lain diluar model sebesar 15,8% (error= 0,158). Terdapat pengaruh secara

bersama-sama antara lokasi dan promosi.

4.2.2.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Citra RS

Lokasi dengan citra RS menghasilkan nilai koefisien jalur sebesar 0,157 dan

diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar

5%, maka nilai t tabel =1,985, sehingga dikarenakan t hitung= 2,135 lebih besar dari t

tabel=1,985, maka menolak H0 atau dengan kata lain Lokasi berpengaruh terhadap

citra

RS sebesar 0,157.

(33)

Hubungan promosi dengan citra RS menghasilkn nilai koefisien jalur sebesar

0,728 dan diperoleh nilai t hitung sebesar 9,876 dengan mengambil taraf signifikan α

sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,985, sehingga dikarenakan t hitung 9,876 lebih

besar dari t tabel 1,985, maka menolak H0 atau dengan kata lain Promosi berpengaruh

terhadap citra RS sebesar 0,728.

4.2.2.4 Pengaruh Lokasi dan Promosi terhadap Citra RS dan Dampaknya

terhadap Minat Berobat

Terdapat pengaruh secara bersama-sama lokasi, promosi dan citra perusahaan

terhadap minat berobat sebesar 65,7%, dan sisanya 34,3% dipengaruhi oleh variabel

lain di luar penelitian.

4.2.2.5 Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli

Koefisien jalur antara pengaruh lokasi dan minat beli mendapatkan nilai

sebesar 0,01 dengan nilai t hitung sebesar 0,17 dan nilai t tabel sebesar 1,985,

disimpulkan bahwa t tabel lebih besar dari t hitung, sehingga lokasi tidak bepengaruh

terhadap minat berobat pasien ke RS Cikunir.

4.2.7 Pengaruh Citra RS Terhadap Minat Berobat

Koefisien jalur antara pengaruh citra RS terhadap minat berobat sebesar

0,617, dengan nilai t hitung sebesar 5,568 dan nilai t tabel sebesar 1,985. Nilai t

hitung lebih besar dari t tabel sehingga disimpulkan bahwa citra perusahaan

berpengaruh terhadap minat berobat.

V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

(34)

Berdasarkan dari analisis deskriptif dan verifikatif, dapat disimpulkan:

1. Lokasi berada pada kriteria tidak baik sampai baik. Namun dalam hal

visibilitas masih perlu diperbaiki.

2. Dimensi direct marketing memberikan rata-rata skor paling rendah

terutama perihal tanggapan responden mengenai webiste, sehingga perlu

mendapat perhatian serius dari RS Cikunir

3. Dimensi identitas perusahaan yang memberikan skor rata-rata

terendah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang identitas RS Cikunir,

seperti lambang RS Cikunir maupun slogan RS Cikunir, hal ini mendukung

bahwa pengetahuan masyarakat terutama masyarakat Bekasi Selatan terhadap

RS Cikunir masih rendah

4. Minat masyarakat untuk mencari informasi mengenai RS Cikunir

masih sangat rendah, baik dengan media sosial website maupun bertanya

kepada teman.

5. Berdasarkan hasil analisis verifikatif didapatkan bahwa lokasi dan

promosi berpengaruh terhadap citra perusahaan secara simultan dan parsial.

6. Citra perusahaan berpengaruh terhadap minat berobat dimana

hubungan pengaruh langsung citra RS sebesar 61,7% .

7. Terdapat pengaruh secara bersama-sama lokasi, promosi dan citra

perusahaan terhadap minat berobat sebesar 65,7%, dan sisanya 34,3%

(35)

perusahaan yang berpengaruh terhadap minat berobat pasien, sedangkan

lokasi dan promosi tidak berpengaruh.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, penulis bermaksud memberikan saran sebagai

suatu pertimbangan bagi pihak RS Cikunir, Bekasi yaitu sebagai berikut:

1. Masalah lokasi RS Cikunir yang masuk ke dalam gang bisa diperbaiki

dengan meningkatkan promosi

2. Dari segi promosi, RS Cikunir harus segera melakukan perbaikan

website agar dapat beroperasi dengan sebaik mungkin.

3. RS Cikunir harus meningkatkan pengenalan tentang RS Cikunir ke

masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan RS Cikunir, karena apabila RS Cikunir

memiliki kualitas pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat akan

mencari informasi lebih jauh mengenai RS Cikunir

5. RS Cikunir harus berupaya meningkatkan citra RS nya, dimana

berdasarkan hasil penelitian citra RS dipengaruhi oleh lokasi dan promosi, dan

faktor promosi merupakan yang dominan.

6. Pihak manajemen pemasaran RS Cikunir harus melakukan perbaikan kegiatan

pemasaran yang sudah berjalan di RS Cikunir, dan semakin ditingkatkan,

7. RS Cikunir harus mampu meningkatkan angka kunjungan pasien, hal

ini dapat ditempuh dengan meningkatkan citra RS yang positf dibenak

(36)

VI. DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja Grafindo Persada

Adiba.2016. “Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen

pada Toko Aurora Shop Samarinda”. eJournal Administrasi Bisnis, vol 4, no 3, pp 670-682.

Ali, Hasan. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS. Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

____________. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Amini, A., Darani, M.,dan Afshani, M. 2012. “Effectiveness of Marketing Strategies and Corporate Image on Brand Equity as a Sustainable Competitive Advantage”. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, vol 4, no 2, pp 192 - 205.

Ariszani, Merza. 2015. “Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepercayaan Serta Dampaknya Pada Minat Beli (Studi pada Penjual Online yang Menggunakan Jasa Pengiriman PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB ), vol 3, no 1.

Assauri, Sofjan. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.

Badan Pusat Statistik, 2010.Data Statistik Indonesia: Penduduk Indonesia Menurut

Desa 2010.

Menurut -Desa-2010.pdf . [15/11/2016 ].

Putra,G.B.S. 2015. “Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung (Survei pada Pengunjung Taman Rekreasi PT.Selecta, Kota Batu, Jawa Timur)”.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), vol 26, no 2. Blackwell, R. D., et al. 2012. Consumer behavior. Singapore: Cengage Learning

Asia Pte Ltd. Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Depkes. 1987. Keputusan Menteri Kesehatan No.66/ Menkes / II / 1987 tentang Pelayanan Rawat Jalan. Jakarta: Depkes RI. ______. 1992. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 983. Menkes/SK/ 1992 tentang Pedoman Rumah Sakit Umum. Jakarta: Depkes RI. ______.2004. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204/Menkes/ SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI. ______. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI. 2008. Dhiba, I.D.S. 2014. “Analisis Pengaruh Baur Pemasaran Jasa Terhadap Minat

Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH Surabaya”. JMM 17. Ebeid, A.Y. 2014. “Investigating the Role of Selected Marketing-Mix Variables in

(37)

Juanim.2004. Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran. Bandung: Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan.

Kartika, E.K.2014. “Pengaruh Baur Pemasaran Terhadap Niat Beli Ulang

Sepeda Motor Honda Kategori Sport Mid”. E-Journal Graduate Unpar, vol 1, no 2.

Karyoto. 2015. Dasar Dasar Manajemen Teori, Definisi dan Konsep. Yogyakarta:

Andi.

Kusumawati, R.D et al. 2014.The Influence of 7P’s of Marketing Mix on Buying

Intention of Music Product in Indonesia”. Procedia Engineering 97, pp 1765 –

1771.

Koontz, H. and H. Weihrich. 2015. Essentials Of Management: An International, Innovation, and Leadership Perspective (English).10th ed. India:

McGraw-Hill Education.

Koler, P., J.T.Bowen., dan J.C.Makens. 2012. Marketing for Hospitality and Tourism. Pearson Education Inc.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principles of Marketing, Global Edition, 14th ed, Pearson Education.

Kotler, P., dan K.L. Keller.2012. Marketing Management, 13th Edition. New

Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.

Lovelock, C., dan Gummesson,E.2011. Service Marketing . New Jersey USA: Pearson.

Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa , edisi 3. Jakarta: Salemba

Empat.

________________.2014. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

(38)

Jakarta : Salemba Empat

Morrell, Kevin. 2012. Organizational ,Society and Politics. UK: Palgrave Macmillan.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Notoadmodjo,S. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Oentoro, Deliyanti.2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

PRESSindo

Pramono., A.G.Suyono., dan S.Sukmawati. Pertimbangan Dalam Membeli Produk

Barang Maupun Jasa. Jakarta: Intidayu Press

Purnamasari et al. 2011.”Hubungan Bauran Pemasaran (marketing mix) dengan Kunjungan Pasien di Unit Rawat Jalan RSIA Pertiwi Makassar FKM” .Jurnal AKK FKM Universitas Hasanudin. Makassar, vol 1, no 1, pp 1-55.

Razak, Ismail.2016. “Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Pelanggan Indihome Di Propinsi DKI Jakarta”.Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana,vol 4, no 2.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 144. Sekretariat Negara. Jakarta.

_______________. 2009 . Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 5072. Sekretariat Negara. Jakarta.

Robbins et al. 2015. Management The Essentials, 3rd ed. Australia:Pearson.

Robbins, S.P. dan M.Coulter. 2012. Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sabarguna, B.S. 2011. Buku Pegangan Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto.

(39)

Silalahi, Ulber. 2015. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT.Refika Aditama. Sudarso, Andriasan.2016. Manajemen Pemasaran Jasa Perhotelan. Yogyakarta:

Deepublish

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2017. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sule,E.T., dan K.Saefullah. Pengantar Manajemen, edisi pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sulistyari, Ikanita Novirina.2012. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas produk, dan harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame”. Diponegoro Journal

Of Management. vol1, no 1,pp 3-4.

Sumarwan et al. 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen. Panduan Riset dan Kajian: Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas, dan Persepsi Risiko. Bogor: IPB Press

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, edisi 2. Bogor: Ghalia Indonesia.

______________.2014.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor :Ghalia Indonesia.

Sunyonto,D., dan F.E.Susanti. 2015. Manajemen Pemasaran Jasa, Merencanakan,

Mengelola dan Membidik Pasar Jasa. Yogyakarta: CAPS.

Tampubolon, E.O.2015. “Pengaruh Promosi Terhadap Citra Perusahaan pada Hotel Resty Menara Pekanbaru”. Jom FISIP, vol 2, no 2.

Tjiptono, F., dan G.Chandra. 2012. Pemasaran Strategi.Yogyakarta: ANDI. Tjiptono, Fandy.2016. Service, Quality dan Satisfaction. Yogyakarta: ANDI. Umar, Husein. 2002. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam pemasaran. edisi 2,

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(40)

[1511/2016 ]

______________________.1957 . Role of Hospitals in Programmes of Community

Health Protection: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/ 40375/1/

WHO_TRS_122.pdf [07/01/ 2017].

Xian,Guo li et al.2011. Corporate, Product, and User Image Dimensions and Purchas Intentions. Journal of Computers.6(9):1875-1876.

Gambar

Tabel 2.2Penelitian-Penelitian Terdahulu
Gambar 2.8. Paradigma Penelitian
Gambar 4.24.1.5.1 Pengaruh  Lokasi  dan  Promosi  Terhadap  Citra  Perusahaan  SecaraModel Hubungan Struktur Antara Variabel Penelitian
Tabel 4.87     Nilai F hitung Substruktur I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tekanan ketaatan semakin rumit ketika auditor dihadapkan pada konflik karena auditor harus bersikap independen dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

mewajibkan penjual menanggung pajak pertambahan nilai yang dikenakan pada barang impor di negara tujuan. Bersamaa

merupakan teknik pengambilan gambar dari bawah objek yang bertujuan agar dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton pada keadaan yang dialami oleh Fatiya, dengan

Dalam penelitian yang berjudul “Strategi Pembinaan Profesionalisme Wartawan pada sura t kabar harian Radar Bali” ini bertujuan untuk mengetahui strategi Pembinaan

Berikut ini perwujudan strategi kesantunan positif pada komentar akun Instagram Jokowi yang meliputi: (1) memberikan perhatian; (2) menunjukkan keoptimisan; (3)

Sistem pengelolaan pendidikan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus terintegrasi dengan penjaminan mutu program studi untuk

Dengan demikian kepala madrasah yang memiliki kemampuan manajerial dan kecerdasan emosional yang tinggi dapat meningkatkan kinerjanya dalam mengelola madrasah.. Terima kasih

Kegiatan diseminasi produk teknologi yang dilaksanakan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderat Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian