TAHUN PELAJARAN 2008-2009
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YULIANA SUPRIHATIN NIM 071134057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iii
PERSEMBAHAN
Motto :
•
Orang yang sukses adalah orang yang memupuk kebiasaan untuk melakukan apa yang tidak ingin dilakukan orang yang gagal.•
Untuk menang dalam hidup, kita harus lebih dulu menang dalam diri sendiri.Kupersembahkan karyaku ini untuk :
1. Tuhan Yang Maha Esa Sangkan Paraning Dumadi, 2. Suami Tercinta H. Mulyadi,
3. Anak-anakku Desi dan Apri Tersayang,
iv Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Yuliana Suprihatin Nomor Mahasiswa : 071134057
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS KATA DEPAN DI DAN KE DENGAN
PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS III B2 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008-2009“ ini adalah benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang berlaku dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 30 Januari 2010 Yang membuat pernyataan
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Nama : Yuliana Suprihatin
NIM : 071134057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KATA DEPAN DI DAN KE DENGAN PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELAS III B2 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008-2009” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Januari 2010 Yang menyatakan
vi
Suprihatin,Yuliana 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Kata Depan di dan ke Siswa Kelas III SD Tarakanita Yogyakarta dengan Permainan Bisik Berantai. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru SD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Penggunaan metode bermain dalam pembelajaran memang diyakini membawa dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa di kelas. Menurut penelitian para ahli bahwa bermain merupakan bagian terbesar dalam hidup anak-anak, dan merupakan sesuatu yang esensial bagi anak.
Melalui bermain anak-anak dapat belajar. Tanpa kesempatan untuk bermain, kemampuan anak belajar terbatas. Pembelajaran dengan metode bermain tidak hanya sekadar sebagai upaya untuk membuat anak menjadi senang, tetapi lebih untuk menciptakan bagaimana dengan kesenangannya itu anak dapat belajar.
Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan permainan bisik berantai. Penggunaan permainan bisik berantai akan diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi penulisan kata depan di dan ke.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action reasearch), yang dilakukan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta, Jl. Sindunegaran Yogyakarta. Penelitian berlangsung dalam 2 siklus yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Penelitian diikuti oleh 36 siswa yaitu siswa kelas III B 2.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan permainan bisik berantai dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama materi penulisan kata depan di dan ke. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata, dari kondisi awal ke siklus 1, siklus 1 ke siklus 2 yang diperoleh pada saat pembelajaran menggunakan metode permainan bisik berantai tersebut diterapkan, selalu naik.
Penggunaan permainan bisik berantai yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut akan memberikan implikasi yang bermanfaat kepada pendidik, untuk lebih menguasai dan memahami kondisi awal siswa dalam menulis kata depan di dan ke sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuannya.
Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti memberikan saran agar penggunaan permainan bisik berantai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama materi penulisan kata depan di dan ke dapat diterapkan di kelas. Namun
agar keberhasilan penggunaan metode bermain ini dapat lebih optimal, maka penelitian lebih lanjut dapat dilakukan di ruangan yang cukup luas, dan guru haruslah bersikap sabar dan tegas, supaya siswa tidak mengedepankan bermainnya, dan mengesampingkan belajarnya.
vii
Suprihatin, Yuliana 2010. The improvement of the ability to write di and ke prefix of the third grade students of Tarakanita Yogyakarta Elementary School by using the chain whisper game. Thesis. Elementary School Education Study Program, Faculty of Teaching and Education, Sanata Dharma Univercity.
The use of learning method by adding game in the lesson is believed could bring the positive impact to the students. According to the scientific research, playing is the biggest part of children life and it is something essential for children.
From playing, kids could learn something.Without a chance to play, the Kid’s learning ability is limited. Learning method by using game not only makes the kids feel happy but also creates the condition in which kids can learn something happily.
Therefore, the researcher needs to do the classroom action research by using the chain whisper game. This game will be used at Indonesian Language lesson especially in the material of writing di and ke prefix.
This research is classroom action research that has been done at Tarakanita Bumijo Yogyakarta Elementary School, on Sindunegaran Street. The research is held in 2 cycles in 4 meetings at class IIIB 2 with 36 students.
Based on the data analysis and study, researcher found that the use of chain whisper game could improve the ability of students in learning Indonesian Language especially in the material of writing di and ke prefix.The improvement of the class average score is the proof that the game worked on the students.
The use of the chain whisper game implemented in the lesson will give positive impact on the teacher to know and understand more the first condition of the students in writing di and ke as an effort to improve their ability.
Based on the conclusion above, researcher gives an advice that chain whisper game should be used in Indonesian Language lesson especially in the writing material of di and ke prefix. However, to make this method works optimally, the further research at the larger class is needed and the teacher should be patient and give attention to his or her students so the students not only play but also learn something
viii
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Kata Depan Di dan Ke dengan Permainan Bisik Berantai Siswa Kelas IIIB2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2008-2009“ ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd. , selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar, tekun, teliti serta setia membimbing dan mendampingi proses penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
ix
telah memberi izin kepada penulis untuk lokasi penelitian.
5. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas IIIB2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.
6. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Anda semua mendapatkan rahmat yang melimpah dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan-masukan yang bersifat membangun. Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, 30 Januari 2010 Penulis
x
Halaman HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... . v
ABSTRAK... vi
ABSTRACT... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GRAFIK... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Istilah... 4
C. Rumusan Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
Bab II. KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Menulis Kata Depan Di dan Ke... 7
B. Permainan Bisik Berantai sebagai Metode... 9
C. Hipotesis Tindakan... 12
D. Kerangka Berpikir... 12
Bab III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... 14
B. Prosedur Penelitian... 14
1. Persiapan... 14
2. Rencana Tindakan... 15
3. Teknik Pengumpulan Data... 19
4. Instrumen... 20
5. Analisis Data... 22
6. Indikator Keberhasilan... 24
Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian... 25
B. Pelaksanaan Penelitian... 28
C. Hasil Penelitian... 37
D. Pembahasan... 48
Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 53
B. Saran... 54
DAFTAR PUSTAKA... 55
xi
Halaman
Tabel 1 Daftar Nilai Perolehan pada Kondisi Awal... 38 Tabel 2 Daftar Nilai Perolehan pada Tes Akhir Siklus 1... 39 Tabel 3 Daftar Rekapitulasi Nilai pada Kondisi Awal dan
Akhir Siklus 1... 40 Tabel 4 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa Tuntas pada Kondisi
Awal dan Akhir Siklus 1... 42 Tabel 5 Daftar Nilai Perolehan pada Postes... 43 Tabel 6 Rekapitulasi Perolehan Nilai pada Kondisi Awal, Akhir
Siklus 1, dan Postes... 44 Tabel 7 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa Tuntas pada Kondisi
Awal, Akhir Siklus 1, dan Postes... 46 Tabel 8 Jumlah Siswa Tuntas dan Persentase Tuntas pada Kondisi
xii
Halaman Grafik 1 Nilai Rata-rata pada Kondisi Awal dan Akhir Siklus 1... 42 Grafik 2 Jumlak Siswa Tuntas pada Kondisi Awal dan Akhir Siklus 1... 42 Grafik 3 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa Tuntas pada Kondisi
Awal, Akhir Siklus 1 dan Postes... 46 Grafik 4 Jumlah Siswa Tuntas pada Kondisi Awal, Akhir Siklus 1,
xiii
Halaman
Jaringan Tema... 56
Silabus... 57
Kisi-kisi dan Distribusi Soal…………... 61
RPP... 63
Hasil Uji Validitas Soal……... 81
xiv
Halaman
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa. Keterampilan
menulis selayaknya dikuasai oleh setiap orang karena keterampilan menulis
merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan gagasan, pengalaman,
penalaran, dan penyampaian informasi kepada orang lain. Sebaliknya
seseorang dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta memperoleh
informasi salah satu sarana yang dipergunakan juga berasal dari hasil tulisan
orang lain.
Di Sekolah Dasar keterampilan menulis sudah mulai diajarkan kepada
siswa selain aspek membaca, menyimak, dan berbicara. Siswa Sekolah Dasar
diharapkan memiliki kemampuan dasar menulis sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Kemampuan menulis siswa Sekolah Dasar khususnya kelas III
yaitu menulis karangan sederhana dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital
dan tanda titik (Puskur Depdiknas, 2006: 324).
Salah satu pembelajaran menulis di SD yaitu melalui pengenalan ejaan,
termasuk di dalamnya adalah penulisan kata depan di dan ke. Dengan mengenal ejaan dan memahaminya diharapkan siswa mampu menyusun
kalimat sederhana secara baik dan benar.
Selain itu kemampuan menulis kata depan di dan ke secara benar akan membantu siswa dalam menyampaikan gagasan, pengalaman, penalaran serta
Supaya penyampaian informasi, ungkapan gagasan, penalaran maupun
pengalaman dapat dipahami oleh orang lain, maka sangat dibutuhkan
keterampilan menulis yang sesuai dengan kaidah yang benar. Penulisan yang
salah akan dapat menimbulkan penafsiran yang salah juga.
Dalam praktik sehari-hari siswa SD masih sering mengalami kesalahan
dalam menulis, terutama penulisan kata depan di dan ke. Siswa SD Tarakanita Bumijo kelas III juga mengalami demikian. Mereka masih sering menuliskan
kata depan di dan ke belum sesuai dengan kaidah yang benar. Kata depan di dan ke seharusnya ditulis dipisah atau dicerai dengan kata yang mengikutinya, tetapi masih sering ditulis digabung atau dirangkai dengan kata
yang mengikutinya.
Sebaliknya imbuhan di dan ke, yang seharusnya ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mengikutinya namun ditulis dipisah atau dicerai
dengan kata yang mengikutinya.
Adapun penyebabnya adalah siswa masih sering mengabaikan dalam
menulis kata depan di dan ke, kebenaran penulisan kata depan di dan ke masih dianggap tidak penting atau remeh. Selain itu siswa belum dapat membedakan
di dan ke sebagai kata depan dan di dan ke sebagai imbuhan.
Untuk menunjang kebenaran pemahaman bagi orang lain dan untuk
menghindari kesalahan penafsiran, siswa kelas III sangatlah membutuhkan
penguasaan keterampilan menulis yang sesuai dengan kaidah yang benar.
menjembatani agar anak berkompeten dalam keterampilan menulis. Selain itu
guru juga berkepentingan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama aspek menulis dapat dilakukan
oleh guru dengan berbagai cara atau metode. Seiring dengan usia siswa SD
yang masih senang bermain, pembelajaran bahasa Indonesia dapat juga
disajikan dengan bentuk permainan. Permainan yang dimaksud peneliti adalah
permainan bisik berantai.
Permainan bisik berantai dapat dijadikan sebuah metode yang sangat
bermanfaat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia karena permainan bisik
berantai dapat mengembangkan beberapa aspek kebahasaan. Aspek
kebahasaan yang berkembang dengan permainan bisik berantai antara lain
menyimak, berbicara, menulis, dan membaca.
Informasi yang diperoleh melalui media visual atau pandang sangat
terbatas jangkauannya. Hal itu dapat dimaklumi karena tidak semua informasi
dapat diserap melalui satu alat indera mata saja. Banyak media yang dapat
dipergunakan manusia untuk menerima atau menyampaikan informasi
antarmanusia.
Beberapa media yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan dan
menerima informasi yaitu antara lain media pandang, media dengar, maupun
media ucap atau lisan bahkan media sandi atau isyarat. Media pandang yang
banyak dimanfaatkan untuk penyampaian informasi adalah TV, slide, LCD,
komputer, dan yang sejenisnya. Media dengar yang sudah banyak dikenal dan
Dalam kenyataannya, kemampuan siswa kelas III dalam menulis kata
depan di dan ke masih rendah. Salah satu faktor penyebabmya adalah guru dalam pembelajaran masih cenderung menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Dengan metode konvensional tersebut pelajaran Bahasa
Indonesia yang dilakukan oleh guru di sekolah kurang berhasil secara optimal.
Guru belum berusaha memanfaatkan dan mengembangkan metode
pembelajaran yang cocok dengan tingkat usia siswa.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis kata depan di dan ke, permainan bisik berantai merupakan salah satu permainan yang dapat
dimanfaatkan sebagai metode dalam pembelajaran, karena selain dapat
mengembangkan aspek-aspek bahasa, mudah diimplementasikan, dan banyak
siswa yang telah mengenalnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Kata
Depan Di dan Ke dengan Permainan Bisik Berantai Siswa Kelas III B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2008-2009”
B. Rumusan Masalah
Apakah permainan bisik berantai dapat meningkatkan kemampuan menulis
kata depan di dan ke siswa kelas III B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2008-2009 ?
C. Batasan Istilah
1. Kata Depan Di dan Ke
Kata depan adalah kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian
2. Permainan Bisik Berantai
Permainan bisik berantai adalah salah satu permainan yang melibatkan
media dengar, media ucap, dan akan dikembangkan ke media visual.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah permainan bisik
berantai dapat meningkatkan kemampuan menulis kata depan di dan ke siswa kelas III B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran
2008-2009.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bagi sekolah merupakan sumber referensi dan
informasi.
2. Bagi Guru
Bagi para guru hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bahwa permainan bisik berantai merupakan salah satu alternatif
media pembelajaran Bahasa Indonesia terutama penulisan kata depan di dan ke.
3. Bagi Siswa
Dengan dilaksanakannya penelitian ini siswa memiliki pengalaman belajar
menggunakan permainan bisik berantai. Selain itu siswa akan mengalami
variasi kegiatan sehingga dapat meningkatkan belajarnya.
4. Bagi Pembaca
Bagi pembaca penelitian ini memberikan informasi tentang peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan permainan bisik berantai.
5. Bagi Peneliti
Penelitian ini bagi peneliti merupakan pengalaman melakukan PTK
sehingga dapat mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia lebih
lanjut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang (a) pembelajaran menulis
kata depan di dan ke (b) permainan bisik berantai sebagai metode (c) hipotesis dan (d) kerangka berpikir.
A. Pembelajaran Menulis Kata Depan Di dan Ke.
Pembelajaran bukan semata-mata merupakan proses mentransfer ilmu
pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa, tetapi lebih merupakan upaya
membelajarkan siswa. Tugas guru bukan sekadar informator, tetapi guru
harus menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Guru mendudukkan siswa
sebagai subjek belajar, bukan objek yang dapat diperlakukan semaunya.
Kondisi belajar yang kondusif berarti memberikan banyak peluang bagi siswa
untuk menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Belajar merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu
perubahan, baik perubahan kognitif, afektif maupun psikomotor. ”Dalam
kelas mengajar bagi guru bermakna belajar bagi siswa” Proses ini disebut
pembelajaran (Surachman, 1998:3).
Guru dapat membuat pengajaran lebih bervariasi, lebih menarik.
Pengajaran yang menarik akan menimbulkan dan menumbuhkan minat
belajar siswa. Dengan minat belajar yang besar dapat diharapkan proses
pembelajaran berlangsung efisien dan efektif. Pembelajaran yang baik
tentulah menghasilkan prestasi yang tinggi pula (Tarigan dan Tarigan,
1986: 39).
Pembelajar akan belajar secara optimal apabila mereka banyak
diaktifkan dengan bahasa target yang digunakan dalam proses komunikasi
baik lisan maupun tertulis sesuai kemampuan, kebutuhan dan minat mereka.
Latihan yang memadai akan menambah input bagi pembelajar. Guru
menciptakan suasana yang mendorong perilaku dan pemakaian bahasa target
dan budayanya. (Pringgawidagda, 2002:30)
Pengajaran menulis lanjutan di SD menekankan pada pelatihan
penulisan/penyusunan dengan ejaan yang tepat dan benar pemakaiannya. Pada
dasarnya pengajaran menulis di kelas III-VI berisikan kegiatan-kegiatan
berbahasa tulisan yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari
(Depdikbud, 1992:39).
Menulis itu tidak jauh bedanya dengan berbicara. Menulis dan
berbicara itu sama-sama merupakan kegiatan menyampaikan buah pikiran
kepada orang lain. Yang membedakan ialah berbicara dilahirkan dengan
menggunakan lisan, sedangkan menulis dilahirkan dengan menggunakan
sarana tulis (Semi, 1994:10). Keterampilan menulis sangatlah dibutuhkan
dalam kegiatan berkomunikasi, terutama komunikasi melalui sarana tulisan,
termasuk di dalamnya penulisan kata depan di dan ke.
Menurut definisi tradisional, kata depan atau preposisi adalah kata
yang bertugas merangkaikan kata atau bagian kalimat. Tempatnya selalu
terletak di depan kata. Dari sudut fungsi dan makna kata depan
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Salah satunya adalah kelompok
Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata
seperti kepada dan daripada (Depdikbud, 1996: 16).
Dalam Bahasa Indonesia, satuan-satuan bahasa yang berciri
membingungkan dan menyulitkan itu ternyata cukup banyak, di antaranya
adalah pemakaian satuan kebahasaan di dan ke. Di dan ke kesannya dekat dan akrab karena tingkat kemunculannya tinggi. Tetapi penulisannya
membingungkan, dipisah atau digabung dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya kata dipukul atau di pukul, disana atau di sana, kemari atau ke mari, keatas atau ke atas.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut dapat dilakukan dengan diselipi
kata sebelah untuk penulisan di, dan kata arah untuk penulisan ke. Di sebelah pukul dan di sebelah sana. Yang dapat diterima kebenarannya adalah di sebelah sana, maka di sana harus ditulis dipisah. Ke arah mari dan ke arah atas. Yang dapat diterima kebenarannya adalah ke arah atas, maka ke atas harus ditulis dipisah, sedangkan penulisan kata kemari digabung (Rahardi, 2001:3-5).
B. Permainan Bisik Berantai sebagai Metode.
Menurut Beeby (Tarigan dan Tarigan, 1986:38), salah satu kelemahan
pengajaran dalam kelas di Indonesia terletak pada komponen metode.
Guru-guru cenderung mengajar secara rutin.
Pada proses pembelajaran di SD, peran guru sangat penting, karena
dari guru yang lebih besar. Dengan besarnya intensitas bimbingan dari guru
dalam proses pembelajaran, guru hendaknya mampu menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan bagi anak. Menyenangkan dalam arti anak
mampu memahami suatu materi maupun memperoleh suatu perubahan
tingkah laku dengan cara yang menyenangkan atau menggembirakan.
Fenomena sehari-hari menunjukkan bahwa anak SD tidak jauh dari
dunia bermain. Kedekatan ini dapat dijadikan sumber inspirasi bagi guru
dalam menciptakan proses pembelajaran. Selain menyenangkan, proses
pembelajaran dengan metode bermain dapat mendekatkan materi pelajaran
dengan anak. Pembelajaran yang menyenangkan dapat menumbuhkan
kegembiraan pada diri siswa.
Pada hakikatnya, permainan merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh sesuatu dengan cara yang menggembirakan. Masalah permainan
itu sendiri hampir tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia, baik
anak-anak, remaja maupun orang dewasa semuanya membutuhkan permainan.
Sudah barang tentu jenis permainannya berbeda-beda sesuai dengan umur,
jenis kelamin, bakat maupun minat masing-masing.
Selama permainan, siswa akan mendapatkan hiburan. Selain hiburan
disadari atau tidak bermain dapat menumbuhkan beberapa nilai sikap dan
perilaku seperti kejujuran, kerjasama, dan komunikasi antarsiswa. Dalam
permainan sering terdapat tantangan yang harus dihadapi, kadang juga
”Siswa yang bekerja dalam semangat kegembiraan akan memperoleh hasil
yang lebih banyak”.
Banyak teknik bermain yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Salah satu teknik bermain yang akan peneliti lakukan adalah permainan bisik
berantai. Permainan ini dinamakan bisik berantai karena guru membisikkan
suatu kalimat kepada siswa yang paling depan atau pertama.
Siswa paling depan tersebut menyampaikan kalimat yang telah
didengarnya dengan cara membisikkan ke telinga siswa berikutnya. Demikian
seterusnya sampai siswa yang terakhir. Siswa yang terakhir mengucapkan atau
menulis kalimat tersebut (Tarigan dan Tarigan, 1986: 60). Tujuan dari
permainan ini yaitu untuk melatih keterampilan menulis kata depan di dan ke dengan benar melalui menyimak .
Pembelajaran tentang penulisan kata depan di dan ke dengan permainan bisik berantai akan dapat membangkitkan siswa untuk
memfungsikan kegiatan menyimak, berbicara, dan sekaligus menulis. Selain
itu dengan permainan akan menumbuhkan kegembiraan. Dengan suasana
gembira akan membantu siswa dalam memahami penguasaan materi.
Berdasarkan berbagai pendapat para pakar bahasa di atas peneliti
menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis menekankan penggunaan ejaan
yang benar. Di samping itu kegiatan menulis tidak jauh berbeda dengan
C. Hipotesis Tindakan
Berdasar kajian teori di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut: ” Permainan bisik berantai dapat meningkatkan
kemampuan menulis kata depan di dan ke siswa kelas III B2 SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2008-2009”
D. Kerangka Berpikir
Menulis bagi kelas III merupakan kegiatan menyusun kata-kata atau
kalimat sederhana dalam rangkaian huruf-huruf. Dalam menulis mereka perlu
memperhatikan ejaan.
Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas III yang masih
cenderung suka bermain, maka pembelajaran Bahasa Indonesia akan lebih
bermakna bila menggunakan metode bermain. Metode bermain yang
dimaksud adalah permainan bisik berantai.
Permainan bisik berantai merupakan permainan yang memasyarakat
dan murah. Selain itu dalam permainan bisik berantai mengandung beberapa
aspek yang dipelajari dalam Bahasa Indonesia. Dalam permainan itu terdapat
aspek menyimak, berbicara, menulis dan membaca.
Peneliti menggunakan metode permainan bisik berantai karena ingin
menumbuhkan suasana senang dalam pembelajaran. Suasana pembelajaran
yang menyenangkan akan mendekatkan dan memudahkan pemahaman siswa
Selain menciptakan suasana senang, peneliti juga mencoba
memberikan solusi terhadap upaya pembelajaran. Dengan pembelajaran yang
menarik diharapkan siswa semakin bergairah dalam belajar, dan akhirnya
dapat meraih hasil belajar yang optimal.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini peneliti memaparkan tentang (a) lokasi dan (b) prosedur
penelitian.
A. Lokasi .
1. Lokasi Penelitian.
Penelitian dilaksanakan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta, dengan
alamat Jalan Sindunegaran Bumijo Yogyakarta. Peneliti memilih SD
Tarakanita karena sekaligus sebagai pengajar di SD tersebut, sehingga
diharapkan penelitian dapat berjalan dengan lancar, efektif dan dapat lebih
memajukan siswa di SD peneliti.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas III B2 SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta, yang berjumlah 37 siswa.
3. Lama Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 hari dengan 2 siklus. Setiap
siklus terdiri dari 2 pertemuan.
B. Prosedur Penelitian.
1. Persiapan
a. Peneliti mengumpulkan data awal yaitu dengan menggunakan soal
pretes yang soalnya sama dengan soal postes pada saat evaluasi.
b. Menyusun silabus
c. Menyusun RPP dan LKS
d. Menyusun instrumen untuk mengukur tingkat penguasaan materi
pada akhir siklus I.
e. Menyusun soal evaluasi / soal postes untuk mengetahui peningkatan
kemampuan pada akhir kegiatan PTK.
2. Rencana Tindakan.
a. Siklus I (2 pertemuan)
Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 disajikan dengan permainan
bisik berantai. Pada siklus 1 kalimat- kalimat yang akan disampaikan
secara bisik berantai berasal dari bacaan dan dari buatan guru.
Siklus 1 akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan.
Siklus 1 pertemuan I
Rencana Kegiatan .
1). Setelah guru mengucapkan salam dan melakukan apersepsi,
kepada siswa disajikan sebuah bacaan tentang penghematan
penggunaan uang dan sekaligus bacaan tersebut mengandung
penulisan di dan ke.
2). Siswa ditugasi untuk menuliskan kalimat yang mengandung
unsur di dan ke baik yang berupa kata depan maupun imbuhan dari bacaan yang mereka baca.
3). Siswa diminta untuk mencermati dan memperhatikan penulisan di dan ke, mana yang disambung dan mana yang dipisah.
5). Guru menyediakan 5 kalimat yang mengandung unsur di dan ke, lalu secara bisik berantai kalimat tersebut disampaikan kepada
siswa satu demi satu.
6). Semua siswa menulis kalimat yang telah didengarnya secara
bisik berantai ke dalam bukunya sendiri.
7). Siswa bersama guru membahas kebenaran penulisan di dan ke, hasil kerja siswa.
8). Guru membacakan kembali bacaan yang telah dibacanya pada
awal pelajaran.
9). Siswa ditugasi menunjukkan contoh perilaku hemat dalam
penggunaan uang dari bacaan yang telah didengarnya.
10). Siswa bersama guru melakukan refleksi.
Siklus 1 pertemuan II.
Rencana Kegiatan.
1). Setelah guru melakukan apersepsi, siswa ditugasi memperhatikan
bacaan mengenai pengenalan pecahan sederhana dan sekaligus
mengandung penulisan di dan ke yang dibacakan oleh guru. 2). Siswa dibentuk menjadi 6 kelompok, tiap kelompok 6 anak.
3). Guru membisikkan kalimat yang mengandung di dan ke dari bacaan kepada anak pertama dalam kelompok lalu anak
tersebut melanjutkan secara bisik berantai kepada teman dalam
kelompoknya. Demikian seterusnya sampai 5 kalimat seluruhnya
4). Semua siswa menulis kalimat yang telah didengarnya secara
benar
5). Guru bersama siswa membahas kebenaran hasil pekerjaan siswa.
6). Salah satu siswa ditugasi membacakan kembali bacaan yang telah
dibacanya pada awal pelajaran.
7). Guru menjelaskan cara menulis pecahan sederhana
8). Siswa ditugasi menulis bentuk pecahan sederhana dari berbagai
gambar yang diarsir.
9). Siswa mengerjakan evaluasi / tes akhir siklus 1
Refleksi:
1). Guru mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian
khusus.
2) Guru menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Siklus II (2 pertemuan)
Pada siklus 2 pembelajaran akan dilaksanakan dengan permainan
bisik berantai, tetapi kalimat-kalimat yang akan disampaikan secara
bisik berantai dibuat oleh siswa sendiri dan dilakukan secara
berkelompok.
Siklus 2 pertemuan 1
Rencana Kegiatan
1). Guru mengucapkan salam dan melakukan apersepsi.
3). Siswa urutan ganjil dalam setiap kelompok ditugasi menulis satu
kalimat yang mengandung ke, dan siswa urutan genap ditugasi menulis kalimat yang mengandung unsur di.
4). Siswa secara berjajar-jajar sesuai dengan kelompoknya, lalu
membisikkan kalimat yang telah ditulisnya kepada temannya.
5). Semua siswa menuliskan kalimat yang telah didengarnya dari
teman ke dalam bukunya sendiri.
6). Guru bersama siswa membahas kebenaran hasil penulisan di dan ke.
Siklus 2 pertemuan 2.
Rencana Kegiatan.
1). Guru mengucapkan salam dan melakukan apersepsi.
2). Guru menugasi siswa berjajar dalam kelompoknya.
3). Siswa urutan ganjil dalam setiap kelompok ditugasi menulis
kalimat yang mengandung di yang penulisannya dipisah dan yang penulisannya digabung masing-masing 1 kalimat.
4). Siswa urutan genap ditugasi menulis kalimat yang mengandung
ke yang penulisannya dipisah dan penulisannya digabung masing-masing 1 kalimat
5). Secara bisik berantai siswa menyampaikan kalimat yang telah
dibuatnya tersebut kepada teman dalam kelompoknya.
6). Setiap siswa menuliskan kalimat yang didengar dari teman secara
7). Guru memberikan evaluasi atau postes tentang penulisan di dan ke sesuai pada soal postes.
8). Siswa ditugasi membuat alat komunikasi sederhana (telepon)
dari bahan kaleng bekas, dengan bimbingan guru.
Refleksi:
1). Guru mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus.
2). Guru menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa.
3). Menarik kesimpulan tentang peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
secara umum ada 2 macam yaitu : tes dan non-tes (Arikunto, 2002:127)
Dalam penelitian ini pengumpulan data akan menggunakan satu
teknik evaluasi yaitu dengan tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa kelas III SD Tarakanita Bumijo dalam menulis kata
depan di dan ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Tes berupa soal-soal yang harus dikerjakan siswa dengan cara menulis kalimat yang didiktekan
oleh guru. Siswa menuliskan secara benar kalimat yang mengandung di dan ke yang diucapkan oleh guru. Pelaksanaan dan pemberian skor tes dilakukan oleh guru dan kemudian dianalisis.
yang menunjukkan jawaban benar siswa dalam menulis kata depan di dan ke sesuai soal yang diucapkan guru. Semakin banyak jumlah jawaban yang benar, semakin tinggi kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebaliknya semakin sedikit jumlah jawaban yang benar, semakin rendah kemampuan siswa dalam menulis
kata depan di dan ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
4. Instrumen.
Penelitian ini menggunakan 2 jenis instrumen yaitu :
a. Instrumen pembelajaran meliputi : Silabus, RPP, dan LKS.
b. Instrumen pengumpulan data meliputi : Testertulis (tes pretes / postes
dan tes akhir siklus 1)
Untuk soal pretes / postes dan tes akhir siklus menggunakan bentuk
tes tertulis dimana guru mendiktekan kalimat, siswa menulis kalimat yang
diucapkan oleh guru dengan penulisan yang benar. Adapun kisi-kisi soal
postes dapat dilihat pada lampiran halaman 61.
Kualitas soal pretes / postes dan soal akhir siklus 1 telah diuji
melalui uji coba yang dilakukan pada siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita
yang diikuti 29 siswa karena siswa yang masuk saat soal diujikan
berjumlah 29 anak. Kualitas soal dinyatakan dengan :
1) Validitas item yang dihitung dengan menghitung korelasi skor item
dengan skor total, yang dihitung dengan rumus korelasi product
N∑XY- ( ∑X ) ( ∑Y ) rxy =
√( N∑X2 –( ∑X)2) (N∑Y2 –( ∑Y)2
Keterangan :
N = Banyaknya subjek
∑X = Banyaknya skor setiap item soal
∑Y = Banyaknya skor total
Alat ukur atau soal dikatakan valid atau tidak ditentukan oleh
perbandingan antara harga r hitung dengan r tabel , dimana r tabel diperoleh
dari daftar r kritis dengan taraf signifikan 5 %. Dengan kata lain
validitas dirumuskan : Jika r hitung positif dan > r tabel (Hamzah B. Uno
dkk, 2001: 158)
Hasil perhitungan ditunjukkan dengan tabel yang dapat dilihat
pada lampiran halaman 81.
Harga kritis untuk N= 29 pada taraf signifikansi 5% = 0,367
(lihat tabel harga kritis r product moment)
Kesimpulan: alat ukur (soal pretes / postes), dari sejumlah 20
item soal setelah diujicobakan maka hasilnya 18 item adalah valid
karena ada korelasi yang signifikan antara skor item dengan skor total,
sedangkan 2 di antaranya kurang valid yaitu soal nomor 3 dan soal
nomor 5.
Untuk alat ukur yang kurang valid maka peneliti mengadakan revisi
3. Semoga ia tidak kemalaman dan sampai ke tujuan dengan selamat.
5. Sebelum dipulangkan kami disuruh duduk di depan pintu.
Kedua soal tersebut direvisi menjadi :
3. Meskipun kehujanan, ia tetap melanjutkan ke alamat yang dituju.
5 Setelah lagu itu diperdengarkan, Banu ditugasi menirukan di luar
kelas.
Sedangkan untuk soal tes akhir siklus I, dari 10 item soal semua
memenuhi kriteria validitas, sehingga soal tes tidak ada yang perlu
direvisi.
2). Reliabilitas tes dihitung dengan rumus Kruder Richardson (KR) 21,
yaitu :
n ST2 – Mt ( n-Mt ) n =∑ n1 b1
Rtt = ST = deviasi standar skor tes
( n – 1 ) S12 Mt = Mean skor tes
Untuk menentukan reliabilitas yaitu item-item yang dinyatakan
tidak valid dikeluarkan dari instrumen. Jadi reliabilitas instrumen
dihitung hanya untuk item-item yang dinyatakan valid (Hamzah B.Uno
dkk, 2001: 169)
Hasil perhitungan reliabilitas ditunjukkan pada tabel yang
terdapat pada lampiran halaman 83.
5. Analisis Data
Peneliti menganalisis data penelitian dengan tes awal (pretes), tes di
akhir siklus 1, dan tes di akhir pembelajaran (postes). Pretes dilakukan untuk
sebelum dilakukan pembelajaran dengan permainan bisik berantai. Tes akhir
siklus I untuk mengetahui peningkatan kondisi awal dengan kondisi sementara
setelah ada proses, sedangkan postes dilakukan untuk mengetahui perubahan
kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan bisik berantai. Pretes
dilakukan secara didikte, siswa menulis kalimat yang diucapkan guru tentang
penulisan kata depan di dan ke, tes akhir siklus I dilakukan dengan didikte juga. Sedangkan dalam kegiatan postes peneliti mengukur tingkat kemampuan
siswa dalam menulis kata depan di dan ke melalui kegiatan yang sama dengan pretes.
Hasil pretes yang dilakukan sebelum siswa diberi tindakan,
dibandingkan dengan hasil tes akhir siklus I, diharapkan ada peningkatan.
Hasil tes akhir siklus I dibandingkan dengan hasil postes setelah siswa diberi
tindakan pembelajaran dengan permainan bisik berantai. Hasil pretes, tes akhir
siklus I maupun postes, semua dalam bentuk nilai rata-rata.
Selain itu teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
memberikan gambaran dalam bentuk grafik sederhana dan tabel penilaian
hasil belajar siswa. Ukuran yang digunakan adalah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan nilai rata-rata kelas. KKM untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD Tarakanita Bumijo adalah 7,0. Adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata dan persentase anak yang tuntas pada pretes, tes akhir siklus 1,
Untuk menentukan persentase siswa yang tuntas baik pada pretes, tes
akhir siklus I maupun postes menggunakan rumus sebagai berikut :
n
T (Siswa tuntas) = ─ X 100 % N Keterangan :
n : Jumlah siswa tuntas
N : Jumlah seluruh siswa
6. Indikator Keberhasilan.
Indikator
Keberhasilan Kondisi Awal Target Siklus I Target Siklus II
Siswa yang tuntas 50 % 70 %
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini peneliti menguraikan tentang (a) deskripsi data
penelitian (b) pelaksanaan penelitian (c) hasil penelitian, dan (d) pembahasan.
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta
yang berlokasi di Jalan Sindunegaran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis,
Kota Yogyakarta. Sekolah Dasar ini terletak di tengah perkampungan
penduduk. Meskipun demikian sekolah ini termasuk mudah dijangkau,
karena letaknya dekat dengan jalan raya, yaitu Jalan Tentara Pelajar. Secara
umum letak sekolah ini cukup strategis sebab dekat dengan perkantoran
antara lain Kopertis, BPD, Ditlantas, DPU.
Sekolah ini memiliki daya tampung kurang lebih 1600 siswa, dengan
42 kelas. Tiap-tiap tingkatan memiliki 7 kelas paralel. Fasilitas dan sumber
belajar yang dimiliki oleh SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta antara lain
ruang perpustakaan, ruang komputer, ruang teduh, aula, ruang BK, ruang
UKS, ruang Kepala Sekolah, ruang Wakasek, ruang komputer guru, ruang
tata usaha, kantin, ruang musik, kamar mandi.
Menurut hasil pengamatan peneliti sekolah ini termasuk salah satu
sekolah favorit di Kota Yogyakarta. Hal ini tampak dari murid yang
bersekolah di SD Tarakanita berasal dari berbagai daerah, bahkan berasal
dari berbagai suku bangsa.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III B2 SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta. Siswa kelas III SD Tarakanita Bumijo seluruhnya
adalah 261 anak, yaitu dari kelas III A1 sampai dengan III B4. Sedangkan
yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas III B2
dengan jumlah siswa 37 anak. Siswa yang ikut dalam penelitian hanyalah 36
anak , ada 1 anak tidak masuk sekolah karena sakit pada saat penelitian
dilakukan.
Dari pengamatan peneliti kelas ini merupakan kelas yang memiliki
tingkat perhatian yang cukup baik dalam menerima pelajaran. Saat proses
belajar mengajar berlangsung mereka memiliki respon yang positif terhadap
guru, meskipun juga ada beberapa anak yang memang harus mendapatkan
perhatian yang khusus dari guru.
Dari 37 siswa kelas III B2 yang dijadikan subjek dalam penelitian
ini, pada dasarnya mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dan
mempunyai kegemaran maupun kebiasaan yang berbeda pula. Namun
menurut pengamatan peneliti, mereka mudah tertarik kepada hal-hal yang
baru. Hal ini tampak ketika guru melakukan pembelajaran dengan metode
yang belum pernah mereka alami. Mereka tampak lebih bersemangat dalam
3. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa Dalam Menulis Kata Depan Di dan Ke Kemampuan awal siswa kelas III B2 dalam menulis kata depan di dan ke masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretes yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2009. Pretes tersebut telah diikuti 36
orang anak. Pretes dilaksanakan dengan memberikan soal-soal tentang
penulisan kalimat yang mengandung di dan ke sejumlah 20 butir soal kepada siswa. Teknik pemberian soal dengan cara guru mendikte dan siswa menulis
kalimat yang diucapkan oleh guru.
Dari hasil pretes tersebut diperoleh data yang menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke belum optimal dan masih perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran.
Siswa-siswi dalam menulis kata depan di dan ke masih banyak mengalami kesalahan. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh pendengaran
siswa yang terganggu karena kebisingan kelas-kelas yang berdampingan
cukup banyak. Selain itu anak-anak memang belum dapat membedakan di dan ke mana yang harus ditulis serangkai dan mana yang seharusnya ditulis dipisah.
Selain itu kebenaran dalam menulis kata depan di dan ke pada umumnya masih diabaikan. Dalam menulis kata depan di dan ke, mereka belum paham. Mereka belum dapat membedakan antara di dan ke sebagai kata depan dan imbuhan, sehingga dalam menulis terkesan asal menulis.
Hasil pretes diperoleh data yang menunjukkan nilai tertinggi yang
Adapun nilai rata-rata dari hasil pretes tersebut adalah 5,5
(pembulatan dari 5,46). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada halaman 38.
Dari hasil tes awal tentang kemampuan siswa dalam menulis kata
depan di dan ke yang dilaksanakan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III B2 belum paham atau kemampuannya masih rendah. Hal ini dapat
dimaklumi karena materi tersebut memang belum diajarkan.
Dengan kondisi tersebut peneliti melihat perlunya perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas III B2. Proses pembelajaran tidak hanya
sekadar menyampaikan materi pembelajaran, tetapi sangatlah diperlukan
suasana senang dalam belajar sehingga dengan suasana senang siswa akan
dapat dengan mudah menerima pelajaran.
Sesuai dengan tingkat usia siswa kelas III yang masih berada dalam
dunia bermain, maka dalam penelitian ini akan diterapkan suatu metode
bermain dalam proses pembelajaran. Dengan metode ini diharapkan siswa
mampu meningkatkan kemampuannya dalam menulis kata depan di dan ke. Permainan yang digunakan adalah permainan bisik berantai karena
permainan ini mengandung aspek-aspek yang dipelajari dalam pelajaran
Bahasa Indonesia.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri
dari dua kali pertemuan. Setiap akhir siklus diadakan tes untuk mengetahui
1. Deskripsi Siklus 1
Pemberian tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dipersiapkan
sebelumnya, yaitu:
a. Siswa kelas III B2 sebagai subjek penelitian dalam penggunaan metode
permainan bisik berantai yang akan diterapkan dalam siklus 1.
b. Metode permainan bisik berantai merupakan metode yang akan
dipergunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis kata depan di dan ke. Mata pelajaran yang dikenai metode permainan bisik berantai tersebut adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Setelah tindakan dilaksanakan dapat dihitung seberapa banyak
peningkatan kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke. Untuk selengkapnya, pelaksanaan penelitian pada siklus 1 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah menentukan materi serta
metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus. Materi serta metode
yang telah dipilih kemudian dituangkan dalam Silabus, RPP, dan LKS.
Materi yang ditentukan dalam kegiatan tindakan adalah materi penulisan
kata depan di dan ke pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III. Pemilihan materi ini berdasarkan data kondisi awal yang telah diperoleh.
Data yang telah diperoleh sebelumnya menunjukkan bahwa penguasaan
Untuk meningkatkan kemampuan menulis kata depan di dan ke tersebut peneliti memanfaatkan suatu metode permainan bisik berantai dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Permainan ini dipilih dengan tujuan selain
untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan juga sekaligus
mengembangkan aspek kebahasaan yaitu menyimak, berbicara, dan menulis.
Pada tahap ini juga dimanfaatkan untuk mempersiapkan alat atau
instrumen yang akan digunakan dalam pembelajaran Adapun alat yang perlu
dipersiapkan adalah soal-soal, bacaan, lembar- lembar kertas untuk siswa.
1.2 Tahap Pelaksanaan
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Maret
2009. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kegiatan apersepsi oleh guru. Pada
kegiatan apersepsi ini guru menyapa siswa dengan salam, menanyakan siswa
yang tidak masuk, dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada
pertemuan itu.
Selanjutnya guru menyajikan sebuah bacaan yang berisi penghematan
dalam penggunaan uang dan sekaligus mengandung penulisan di dan ke. Kemudian semua siswa ditugasi membaca dalam hati. Dari bacaan yang
dibaca siswa tersebut, lalu siswa ditugasi menuliskan kalimat yang
mengandung unsur di dan ke dalam bukunya masing-masing. Kemudian siswa diberi tugas untuk memperhatikan penulisannya.
Setelah siswa selesai memperhatikan penulisan, kemudian guru
Selanjutnya guru menjelaskan permainan bisik berantai serta memberi contoh
cara bermainnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan menyediakan 5 kalimat yang mengandung
unsur di dan ke oleh guru. Dengan bisik berantai kalimat-kalimat tersebut satu demi satu disampaikan kepada siswa. Semua siswa menulis kalimat yang telah
didengarnya ke dalam bukunya masing-masing.
Guru membahas hasil dari kegiatan siswa tentang penulisan di dan ke tersebut. Siswa bersama guru melihat kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
penulisan kalimat yang mengandung unsur di dan ke. Guru menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada saat mengerjakan soal.
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret
2009. Kegiatan pada pertemuan 2 ini diawali dengan kegiatan apersepsi yaitu
menyapa siswa dan menanyakan siswa yang tidak masuk. Hal ini
dimaksudkan agar suasana kelas lebih hangat. Kemudian guru membacakan
sebuah bacaan yang telah dipersiapkan. Siswa diminta memperhatikan dengan
cermat dari bacaan yang dibacakan oleh guru.
Siswa dalam kelas tersebut kemudian dibentuk menjadi 6 kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Selanjutnya guru menyiapkan 5 kalimat
yang berasal dari bacaan yang telah dibacakannya kepada siswa. Kalimat-
kalimat tersebut mengandung unsur di dan ke. Kalimat-kalimat tersebut akan disampaikan kepada siswa secara bisik berantai.
Guru memanggil satu siswa dari tiap-tiap kelompok. Kemudian guru
perwakilan kelompok tersebut. Selanjutnya mereka secara bisik berantai
menyampaikan kalimat yang telah didengarnya dari guru, kepada
teman-teman dalam kelompoknya. Semua siswa menuliskan kalimat yang telah
didengarnya ke dalam bukunya masing-masing. Demikian seterusnya sampai
5 kalimat yang disiapkan oleh guru tersampaikan semua.
Guru bersama siswa membahas hasil kerja siswa . Kemudian
bersama-sama melihat kesalahan-kasalahan yang terjadi. Lalu guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh siswa.
Selanjutnya guru memberikan soal/tes akhir siklus 1. Tes ini
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembelajaran pada
siklus 1. Adapun hasil dari tes akhir siklus 1 secara lengkap dapat dilihat pada
halaman 39.
1.3Tahap Observasi
Kegiatan observasi pada siklus 1 dilakukan dengan mengamati yang
dilakukan siswa dalam kegiatan. Selama pelaksanaan tindakan peneliti
sekaligus mengadakan pengamatan. Kegiatan siswa dalam kelas baik itu yang
sifatnya menghambat maupun menunjang proses pembelajaran semua diamati
oleh peneliti. Ini semua dimaksudkan untuk dijadikan bahan refleksi dalam
pelaksanaan.
Hasil temuan pada saat peneliti mengadakan pengamatan selama
pelakasanaan tindakan adalah tentang ruang kelas yang kurang luas. Ruang
sehingga siswa kurang bebas untuk melakukan gerakan. Selain itu juga masih
ada beberapa anak yang belum memahami perintah, dan ada juga yang
bicaranya kurang bisa didengar oleh teman.
Sedangkan hal yang mendukung adalah adanya suasana senang dan
tanggapan dari siswa yang bersemangat. Hal ini akan mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar.
1.4.Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2009. Melihat hasil
tes pada akhir siklus 1, peneliti menyimpulkan bahwa sudah ada peningkatan
prestasi. Hal ini dapat dilihat dari skor rata kondisi awal dengan skor
rata-rata pada tes akhir siklus 1, ada kenaikan 34,5%. Nilai tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 10, sedangkan nilai terendahnya yaitu 3.
Berdasarkan pencapaian hasil belajar pada siklus 1, maka penerapan
metode permainan bisik berantai sudah dapat meningkatkan prestasi belajar.
Kemampuan siswa dalam menulis kata depan di dan ke masih dapat ditingkatkan lagi dengan penggunaan permainan bisik berantai pada siklus
berikutnya.
Adapun hal-hal yang terjadi pada tahap siklus 1, yang menyebabkan
pembelajaran kurang berhasil secara maksimal adalah sempitnya tempat untuk
melaksanakan pembelajaran dengan permainan bisik berantai. Tempat yang
sempit mengakibatkan anak kurang leluasa dalam beraktifitas. Selain itu
masih dijumpai siswa dalam kelompok belum bekerja secara maksimal,
ada salah satu anak yang memang belum jelas cara bermain bisik berantai.
Oleh karena itu, peneliti merencanakan untuk kegiatan pada siklus 2,
mengambil tempat di luar kelas, agar siswa lebih nyaman dan tidak akan
mengganggu kelas sebelahnya. Guru juga akan memberikan penjelasan ulang
bagi anak yang belum paham tentang bermain bisik berantai.
2. Deskripsi Siklus 2
Pemberian tindakan pada siklus 2, sesuai dengan rencana yang telah
dipersiapkan. Pada siklus 2 ini ada sedikit perubahan yaitu tempat yang
dipergunakan tidak di dalam kelas, tetapi dilaksanakan di luar kelas. Perubahan ini
dilakukan karena berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, bahwa anak kurang
bebas bergerak karena tempat yang sempit.
Pemberian tindakan masih tetap menggunakan permainan bisik berantai.
Yang membedakan antara siklus 1 dan siklus 2 yaitu kalimat-kalimat yang
disampaikan secara bisik berantai pada siklus 2 adalah buatan siswa sendiri,
sedangkan pada siklus 1 kalimat-kalimat yang disampaikan secara bisik berantai
berasal dari bacaan yang dibacakan guru, dan dari buatan guru.
2.1 Tahap Persiapan
Pada tahap ini pembelajaran dirancang sesuai dengan rencana. Pada
rancangan siklus 2 masih mengacu materi yang sama, yaitu tentang menulis
kata depan di dan ke siswa kelas III B2. Tahap ini juga dimanfaatkan untuk mempersiapkan bahan atau alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan
Adapun yang dipersiapkan oleh guru selain RPP, Silabus, LKS, dan
instrumen, juga kertas-kertas untuk siswa masing-masing 2 lembar. Satu
lembar kertas kecil untuk menulis kalimat secara pribadi dan satu lembar
kertas agak besar untuk menulis kalimat yang didengar dari teman dalam
kelompoknya.
2.2 Tahap Pelaksanaan
Siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret
2009. Kegiatan ini dimulai dengan guru memberikan apersepsi yaitu menyapa
anak-anak. Kemudian dilanjutkan penjelasan singkat tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Siswa ditugasi bersiap dalam kelompoknya. Setiap siswa harus
mengenal nomor urut dalam kelompok tersebut. Lalu guru menugasi siswa
urutan ganjil dalam kelompok untuk membuat kalimat menggunakan unsur ke, sedangkan siswa urutan genap ditugasi membuat kalimat dengan mengandung
unsur di. Kalimat-kalimat itu ditulis dalam kertas kecil yang telah dibagikan oleh guru. Siswa perlu diingatkan agar siswa bekerja sendiri dalam membuat
kalimat tersebut.
Secara bisik berantai kalimat-kalimat yang telah mereka buat
disampaikan kepada teman dalam kelompoknya. Semua siswa lalu menulis
kalimat yang telah mereka dengar dari teman dalam kelompoknya ke dalam
kertas besar yang telah dibagikan guru. Kemudian guru bersama siswa
membahas hasil kerja mereka, dengan melihat kebenaran dan
Siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Maret
2009. Pertemuan ini diawali guru melakukan apersepsi, dan dilanjutkan
dengan penjelasan singkat tentang yang harus dilakukan dalam pertemuan ini.
Siswa kembali ditugasi berjajar dalam kelompoknya. Siswa urutan ganjil
dalam setiap kelompok pada pertemuan ini ditugasi untuk menulis kalimat
yang mengandung di yang penulisannya dipisah dan yang penulisannya digabung, masing-masing 1 kalimat. Sedangkan siswa urutan genap diminta
menulis kalimat yang mengandung ke yang penulisannya digabung dan dipisah, masing-masing juga 1 kalimat. Kalimat-kalimat itu ditulis dalam
kertas kecil yang telah dibagikan oleh guru.
Kalimat yang telah dibuat itu, kemudian secara bisik berantai
disampaikan kepada teman dalam kelompoknya. Setiap siswa menuliskan
kalimat yang telah didengar dari teman dalam kelompok tadi dalam kertas
besar yang telah mereka terima dari guru.
Guru bersama siswa membahas hasil penulisan tersebut. Kemudian guru
memberikan tes akhir siklus 2 yaitu sebagai postes untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan penggunaan metode permainan bisik berantai dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya penulisan kata depan di dan ke. Hasil tes akhir siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Nilai tertinggi
yang diperoleh siswa adalah 10, sedangkan nilai terendahnya adalah 5. Nilai
rata-ratanya yaitu 8,2 (pembulatan dari 8,22) . Hasil secara lengkap dapat
2.3 Tahap Observasi
Pengamatan dan observasi dilakukan peneliti sepanjang pelaksanaan
tindakan berlangsung. Secara keseluruhan terjadi peningkatan, baik itu
aktivitas siswa maupun kondisi siswa, meskipun di luar kelas semakin
kondusif. Terutama dalam permainan bisik berantai siswa semakin mantap.
2.4 Tahap Refleksi
Pada akhir siklus 2 dilaksanakan refleksi dan diadakan tes hasil belajar.
Hasil tes akhir menunjukkan nilai tertinggi adalah 10 dicapai oleh dua orang
anak. Nilai terendah yaitu 5 dicapai seorang anak
Berdasarkan pencapaian hasil belajar pada akhir siklus 2, maka
penerapan permainan bisik berantai pada pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya materi penulisan kata depan di dan ke sudah dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas III B2, sehingga siklus dihentikan.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil pada Kondisi Awal
Hasil tes pada awal pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa nilai
rata-rata yang diperoleh siswa adalah 5,5 (pembulatan dari 5,46) .
Nilai tertinggi adalah 8, dan nilai terendahnya yaitu 3,5. Dengan KKM
nilai Bahasa Indonesia untuk kelas III adalah 7,0 maka anak yang tuntas pada
kondisi awal ada 4 anak, atau 11 % dari seluruh siswa. Hasil tes awal secara
Tabel 1. Daftar Nilai Perolehan pada Kondisi Awal
No Nama Siswa Nilai Kondisi Awal
1 Andrea Anindyanari Wibowo 8 2 Andreas Adi Kristian Gunadi 6 3 Bernardhita Tamara Anelia W - 4 Bonaventura Tyas Luhur G 5,5
5 Bryan Dani Mawardi 7
6 Christina Ameita Charolina 4 7 Eleazar Ioanes Ekha Benrhio 3,5
8 Felik Fugiarto 5,5
9 Florentina Amara Putri Davina 6,5 10 Gabriel Dania Rekalino Kandolia 6,5 11 Giri Ardi Fikario Pamungkas 4
12 Gregorius Daniel Loka 4
13 Ignasius Aditya Sakti Siwa Budi 4,5 14 Ignatia Celine Wahyanaputri 4,5
15 Inexelsis Deo Suryadi 5
16 Juandito Batara Kuncoro 6,5 17 Kevin Anthony Christiawan 5,5 18 Manda Radrigo Happyanto 5,5
19 Margareta Arimbi Sari 5,5
20 Maria Banowati Azelia 6,5
21 Maria Christine Febrihartanti 6,5
22 Maria Leony Elvareta 6
23 Maria Tathya Wicita 6,5
24 Maylissa Mareline Nagoro 5
25 MayviscaYolinda Orli 5,5
26 Mechael Nicholaus Chandra 5,5
27 Nescy Dwi Anggraini 3,5
28 Patrisia Avilla Febrianti 4,5
29 Rafaela AureliaSyamsudin 8
30 Renata Smara Wening Larasati 7 31 Sekarayu Putri Tunggadewi 5
32 Stephanus Beta Perdana 4
33 Vincentius Philips Zhuputra 5
34 Hans Nicholas 6,5
35 Beatrix Franscya Eqidia 5
36 Dyviva Rahmanda 4
37 Cornelius Philipo Julianto 5
Secara umum peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas III B2 dalam
pemahaman atau penguasaan menulis kata depan di dan ke masih kurang, pada kondisi awal.
2. Hasil pada Tes Akhir Siklus I
Tahap kegiatan pertama sampai dengan tahap ketiga telah dilakukan sesuai
dengan rencana dan diakhiri dengan sebuah tes akhir siklus 1. Adapun hasil tes
akhir siklus1 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Daftar Nilai Perolehan pada Tes Akhir Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Siklus I
1 Andrea Anindyanari Wibowo 10 2 Andreas Adi Kristian Gunadi 4 3 Bernardhita Tamara Anelia W - 4 Bonaventura Tyas Luhur G 7
5 Bryan Dani Mawardi 6
6 Christina Ameita Charolina 6 7 Eleazar Ioanes Ekha Benrhio 4,5
8 Felik Fugiarto 10
9 Florentina Amara Putri Davina 9 10 Gabriel Dania Rekalino Kandolia 10 11 Giri Ardi Fikario Pamungkas 6
12 Gregorius Daniel Loka 6
13 Ignasius Aditya Sakti Siwa Budi 7 14 Ignatia Celine Wahyanaputri 7
15 Inexelsis Deo Suryadi 5
16 Juandito Batara Kuncoro 8 17 Kevin Anthony Christiawan 10 18 Manda Radrigo Happyanto 10
19 Margareta Arimbi Sari 6
20 Maria Banowati Azelia 6
21 Maria Christine Febrihartanti 10
22 Maria Leony Elvareta 8
23 Maria Tathya Wicita 9
24 Maylissa Mareline Nagoro 7
25 MayviscaYolinda Orli 7
Tabel 2 (lanjutan)
No Nama Siswa Nilai Siklus I
27 Nescy Dwi Anggraini 5
28 Patrisia Avilla Febrianti 6 29 Rafaela AureliaSyamsudin 10 30 Renata Smara Wening Larasati 8 31 Sekarayu Putri Tunggadewi 8
32 Stephanus Beta Perdana 3
33 Vincentius Philips Zhuputra 6
34 Hans Nicholas 9
35 Beatrix Franscya Eqidia 8
36 Dyviva Rahmanda 9
37 Cornelius Philipo Julianto 9
RATA-RATA 7,40
Peneliti kemudian membandingkan nilai rata-rata pada kondisi awal
dengan nilai rata-rata pada siklus I. Hasilnya sudah ada peningkatan. Pada kondisi
awal rata-ratanya yaitu 5,5 sedangkan pada akhir siklus I rata-ratanya 7,4. Pada
tahap ini terjadi kenaikan 34,5 %. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 10,
sedangkan nilai terendahnya yaitu 3. Jumlah anak yang tuntas ada 23 anak. Hasil
secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Daftar Rekapitulasi Nilai pada Kondisi Awal dan Akhir Siklus 1
NO Nama Siswa Kondisi Awal Siklus I
1 Andrea Anindyanari Wibowo 8 10
2 Andreas Adi Kristian Gunadi 6 4 3 Bernardhita Tamara Anelia W - - 4 Bonaventura Tyas Luhur G 5,5 7
5 Bryan Dani Mawardi 7 6
6 Christina Ameita Charolina 4 6
7 Eleazar Ioanes Ekha Benrhio 3,5 4,5
8 Felik Fugiarto 5,5 10
9 Florentina Amara Putri Davina 6,5 9 10 Gabriel Dania Rekalino Kandolia 6,5 10 11 Giri Ardi Fikario Pamungkas 4 6
Tabel 3 (lanjutan)
NO Nama Siswa Kondisi Awal Siklus I
13 Ignasius Aditya Sakti Siwa Budi 4,5 7 14 Ignatia Celine Wahyanaputri 4,5 7
15 Inexelsis Deo Suryadi 5 5
16 Juandito Batara Kuncoro 6,5 8 17 Kevin Anthony Christiawan 5,5 10 18 Manda Radrigo Happyanto 5,5 10
19 Margareta Arimbi Sari 5,5 6
20 Maria Banowati Azelia 6,5 6
21 Maria Christine Febrihartanti 6,5 10
22 Maria Leony Elvareta 6 8
23 Maria Tathya Wicita 6,5 9
24 Maylissa Mareline Nagoro 5 7
25 MayviscaYolinda Orli 5,5 7
26 Mechael Nicholaus Chandra 5,5 7
27 Nescy Dwi Anggraini 3,5 5
28 Patrisia Avilla Febrianti 4,5 6
29 Rafaela AureliaSyamsudin 8 10
30 Renata Smara Wening Larasati 7 8 31 Sekarayu Putri Tunggadewi 5 8
32 Stephanus Beta Perdana 4 3
33 Vincentius Philips Zhuputra 5 6
34 Hans Nicholas 6,5 9
35 Beatrix Franscya Eqidia 5 8
36 Dyviva Rahmanda 4 9
37 Cornelius Philipo Julianto 5 9
Rata-rata 5,46 7,40
Nilai rata-rata pada kondisi awal adalah 5,5. Sedangkan nilai rata-rata pada
akhir siklus 1 yaitu 7,4. Jika dilihat dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh, maka
pada siklus 1 ini sudah terjadi peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas pada akhir
siklus 1 juga sudah ada peningkatan, karena pada kondisi awal siswa yang tuntas
hanya 4 anak, sedang pada akhir siklus 1 yang tuntas sudah mencapai 23 anak.
Hasil nilai rata-rata dan jumlah siswa yang tuntas pada kondisi awal /
Tabel 4. Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa Tuntas pada Kondisi Awal dan Siklus 1
Kondisi awal Akhir siklus 1 Nilai rata-rata 5,5 7,4
Jumlah siswa tuntas 4 23
Nilai rata-rata pada kondisi awal dan pada akhir siklus 1 dapat digambarkan
dengan grafik batang sebagai berikut ini.
Grafik 1. Nilai Rata-rata pada Kondisi Awal dan Akhir Siklus 1
Jumlah siswa tuntas pada kondisi awal dan pada akhir siklus 1 dapat digambarkan
dengan grafik batang sebagai berikut ini.
0 5 10 15 20 25
Kondisi Awal Akhir Siklus 1
Jumlah Siswa Tuntas
Grafik 2. Jumlah Siswa yang Tuntas pada Kondisi Awal dan Akhir Siklus 1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kondisi awal Akhir siklus 1
3. Hasil pada Postes
Hasil tes akhir siklus 2 atau postes menunjukkan adanya peningkatan.
Nilai tertinggi adalah 10 diraih oleh 2 orang anak, sedangkan nilai terendah adalah
5. Nilai rata-ratanya adalah 8,2. Jumlah siswa yang tuntas ada 32 anak. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Daftar Nilai Perolehan pada Postes
No Nama Siswa Postes
1 Andrea Anindyanari Wibowo 10
2 Andreas Adi Kristian Gunadi 5,5 3 Bernardhita Tamara Anelia W -
4 Bonaventura Tyas Luhur G 8,5
5 Bryan Dani Mawardi 9,5
6 Christina Ameita Charolina 7,5
7 Eleazar Ioanes Ekha Benrhio 6,5
8 Felik Fugiarto 9,5
9 Florentina Amara Putri Davina 9 10 Gabriel Dania Rekalino Kandolia 10 11 Giri Ardi Fikario Pamungkas 6
12 Gregorius Daniel Loka 7
13 Ignasius Aditya Sakti Siwa Budi 8,5
14 Ignatia Celine Wahyanaputri 8
15 Inexelsis Deo Suryadi 8
16 Juandito Batara Kuncoro 9
17 Kevin Anthony Christiawan 9
18 Manda Radrigo Happyanto 9
19 Margareta Arimbi Sari 8
20 Maria Banowati Azelia 9
21 Maria Christine Febrihartanti 9,5
22 Maria Leony Elvareta 9,5
23 Maria Tathya Wicita 9
24 Maylissa Mareline Nagoro 7,5
25 MayviscaYolinda Orli 7,5
26 Mechael Nicholaus Chandra 7
27 Nescy Dwi Anggraini 7
28 Patrisia Avilla Febrianti 8,5
29 Rafaela AureliaSyamsudin 9,5
30 Renata Smara Wening Larasati 9,5
Tabel 5 (lanjutan)
No Nama Siswa Postes
32 Stephanus Beta Perdana 5
33 Vincentius Philips Zhuputra 8,5
34 Hans Nicholas 9
35 Beatrix Franscya Eqidia 9
36 Dyviva Rahmanda 7,5
37 Cornelius Philipo Julianto 8
Rata-rata 8,22
Nilai rata-rata dari tes akhir siklus 2 atau postes ini adalah 8,22.
Selanjutnya peneliti membandingkan hasil dari kondisi awal, tes akhir siklus 1
maupun postes ternyata ada peningkatan yang cukup baik. Nilai rata-rata pada tes
awal 5,46 pada akhir siklus 1 adalah 7,4 sedangkan pada postes adalah 8,2. Dapat
disimpulkan bahwa dari kondisi awal sampai dengan postes selalu ada
peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kondisi Awal, Siklus 1, dan Postes
No Nama Siswa Kondisi
Awal Siklus I Postes
1 Andrea Anindyanari Wibowo 8 10 10 2 Andreas Adi Kristian Gunadi 6 4 5,5 3 Bernardhita Tamara Anelia W - - - 4 Bonaventura Tyas Luhur