• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Rumah Sakit Jiwa

BAB II

TINJAUAN UMUM

II. 1. Gambaran Umum Proyek

Judul proyek : Rumah Sakit Jiwa

Tema : Arsitektur Berwawasan Perilaku

Lokasi : Jakarta Selatan

Sifat Proyek : Fiktif

Pemilik / Pendanaan : Pemerintah

Sasaran : Penderita Gangguan Jiwa, terutama

yang tidak memiliki tempat tinggal

Luas Bangunan : 1,3 Ha

Luas Lahan : 3 Ha

Jumlah Lantai : 3 lantai

Fasilitas Yang Direncanakan : Hunian, penunjang, pengelola, service

II. 2. Tinjauan Teoritis Proyek

II. 2. a. Sejarah Perkembangan Penyakit Jiwa Di Dunia

Psikiatri modern, dengan segala konsep-konsepnya merupakan langkah yang paling mutakhir dalam usaha manusia yang sudah berabad-abad, untuk bisa mengerti mengenai dirinya sendiri, dan penyimpangan-penyimpangan jiwanya.

Meskipun pada orang-orang primitif, timbul ketakutan, karena munculnya penyakit jiwa dikalangan mereka, namun mereka

(2)

Rumah Sakit Jiwa

dengan mudah bisa menemukan sebab musababnya dari penyakit tersebut, mereka mencari sebab tersebut tidak dalam diri mereka sendiri, tetapi di luar, di alam sekitarnya mereka hidup. Matahari, bulan, angin, hujan, kilat dan guntur merupakan penyebab-penyebab dari penyakit aneh tersebut, karena pada gejala-gejala alam inilah terdapat dorongan-dorongan jahat dan baik, yang berpengaruh pada manusia. Adanya kepercayaan terhadap Dewa-dewa dikemudian hari, menimbulkan konsep baru, untuk menerangkan penyakit jiwa. Penderita penyakit jiwa, telah diambil jiwanya oleh Dewa-dewa mereka.

Meskipun sudah ada usaha dari Hippocrates (abad 4 SM) untuk memisahkan penyakit jiwa dari alam mistik, dan memasukkan ke dalam bidang kedokteran, namun pada abad pertengahan, terdapat konsep-konsep teologis baru dan disamping konsep-konsep ini timbul pula konsep baru dalam bidang penyakit jiwa, ialah konsep "demonology", dimana sang Setan merupakan sebab pertama dari penyakit jiwa, atau kesurupan roh-roh jahat , yang berarti bahwa psikiatri telah terenggut kembali dari bidang kedokteran dan dijebloskan ke dalam hal teologis.

Sejalan dengan pandangan tersebut, maka para penderita jiwa dirantai dan disekap bahkan disiksa di tempat-tempat yang terisoler dari masyarakat ramai. Mereka dipaksa bertobat, dilakukan exorcism dll yang berifat demonology. Baru pada abad ke 16, terdapat suara-suara yang menentang demonology: Juan Vives memelopori tindakan yang lebih berperikemanusiaan dan berdasarkan ilmiah; dia berpendapat bahwa persoalan kejiwaan memang berada dalam bidang teologi, namun

(3)

Rumah Sakit Jiwa

beberapa aktivitas kejiwaan sangat berharga pula sebagai subyek penyelidikan ilmiah dan patut dimengerti, dan mendapat perhatian yang layak.

Pada abad ke 18, Phillipe Pinel dari Rumah Sakit Jiwa Bicetre di Paris melepaskan rantai-rantai penderita-penderita penyakit jiwa. Salah satu "Tonggak Sejarah" yang penting dalam psikiatri, ialah digunakannya hipnotis dalam pengobatan penderita histeri oleh Jean Martin Charcot, yang berarti bahwa faktor-faktor emosionil sangat penting dalam proses terjadinya penyakit jiwa.

II. 2. b. Klasifikasi Penyakit Jiwa1

1. Fisiogenik : Penyakit jiwa yang ditimbulkan oleh atau ada

hubungannya dengan kelainan dalam otak.

Penyebab-penyebab penyakit di bidang kedokteran lainnya seperti: tumor, infeksi, kekurangan vitamin, gangguan endokrin, ruda paksa, dan lain-lain ternyata juga bisa menimbulkan penyakit jiwa.

Apabila gangguan integratif dalam badan menimbulkan penyakit jiwa, hal ini kita sebut : Fisiogenik. Apabila gangguan integratif berasal dari penyesuaian emosi yang pathologik (mungkin ditambah dengan tekanan-tekanan lingkungan), maka hal ini kita sebut Psikogenik.

Berdasarkan hal2 tersebut diatas, maka klasifikasi penyakit jiwa adalah sebagai berikut:

Gejala-gejala biasanya disebut sindrom organik baik

(4)

Rumah Sakit Jiwa

akut maupun kronis. Gejalanya biasanya adalah : bingung, disorientasi, gangguan ingatan, persepsi, pengertian / penilaian diluar kewajaran dan kelainan fungsi intelektuil,dan sebagainya. Gejala-gejala bingung lebih menyolok pada yang akut.

2. Psikogenik : Penyakit jiwa yang ditimbulkan oleh faktor2 kejiwaan.

Penyakit – penyakit jiwa ini tak ada sangkut pautnya dengan perubahan – perubahan otak, baik fisiologis maupun struktuil. Diperkirakan bahwa penyakit – penyakit ini timbul karena faktor – faktor simbolik, emosionil ataupun hubungan antar individu yang berpengaruh pada kepribadian individu. Jadi singkatnya, faktor – factor psikogenik yang bertanggung jawab terhadap timbulnya ketidak serasian dari kepribadian.

3. Mental Deficency : Cacat mental

Sedangkan penggolongan penyakit kejiwaan secara medis dibagi dalam sembilan golongan :

a. Gangguan mental organic : gangguan mental akibat kondisi medis / penyakit fisik diakibatkan penggunaan alcohol, kokain dan kafein secara berlebihan, yang mengakibatkan gangguan disfungsi otak. b. Schizofrenia : gangguan jiwa yang membuat kepribadian terpecah

sehingga hilang keserasian kerja sama antara pikiran perasaan, tingkah laku, misalnya suka tertawa dan tersenyum tanpa alasan. c. Mood Afektif : gangguan suasana perasaan, misalnya depresi.

(5)

Rumah Sakit Jiwa

d. Neurotik : gangguan yang berkaitan dengan stress.

e. Sindrom Perilaku : gangguan fisiologis dan factor fisik , misalnya gangguan susah tidur dan disfungsi social.

f. Gangguan kepribadian : gangguan identitas kelamin

g. Retradasi Mental : keadaan terhentinya perkembangan fungsi intelektuan seseorang pada masa belajar. Biasanya tingkat intelegensinya 0 s/d 85.

h. Gangguan perkembangan Psikologis : perasaan takut yang berlebihan

i. Gangguan Perilaku dan Emosional : mudah tersinggung, emosional, agresif dan perilaku kasar.

II. 2. c. Faktor – Faktor Penyebab Gangguan Jiwa2

1. Organobiologik

Faktor – faktor penyebab gangguan jiwa dibagi menjadi 3 yaitu :

Yaitu penyakit jiwa yang disebabkan kelainan atau kerusakan pada otak. Hal ini dapat disebabkan karena pukulan, kecelakaan, keracunan, dan lain-lain.

2. Psikologik

Yaitu penyakit jiwa yang disebabkan pada kelainan kepribadian

(6)

Rumah Sakit Jiwa

manusia itu sendiri bisasanya disebabkan oleh pengalaman masa lalunya seperti perang, pendidikan yang keras / tidak wajar, kegagalan, dan lain-lain.

3. Sosiologik

Yaitu penyakit jiwa yang disebabkan karena konflik sosial dengan kehidupan sekitarnya atau kegagalan dalam penyesuaian diri pada lingkungannya.

II. 2. d. Macam – Macam Terapi3

a. Secara Fisik

1. Farmaco Therapy

Dengan menggunakan obat – obatan yang bersifat

menenangkan. 2. Shock Therapy

Dengan menggunakan alat ECT (Elektro Convultion Therapy) yang berguna untuk mempercepat fase perkembangan daya pikir.

b. Secara Psikologis 1. Psycho Therapy

Dengan cara berkonsultasi baik secara sendiri maupun berkelompok. Group Therapy biasanya dipimpin oleo group

(7)

Rumah Sakit Jiwa

leader (seorang psikiater, psikolog, atau pekerja social)

2. Religi Therapy

Dengan cara mengikuti kegiatan keagamaan seperti

mendengarkan ceramah, pengajian, nyanyian nyanyian gereja, dan lain-lain.

b. Secara Sosial 1. Milieu Therapy

Dengan cara memanipulasi lingkungan dan mengaturnya sebaik mungkin untuk mempercepat proses penyembuhan. Dalam hal ini yang berpengaruh pada terapi adalah :

- Cahaya

- Suara

- Warna

- Motif 2. Ocupati Therapy

Dengan cara memberikan pekerjaan atau kegiatan yang dapat dikerjakan pasien untuk menyalurkan emosi secara positif. 3. Recreation Therapy

Dengan cara memberikan kegiatan bermain, olahraga, kesenian, dan lain-lain.

(8)

Rumah Sakit Jiwa

II. 2. e. Klasifikasi Rumah Sakit4

1. Rumah Sakit Umum kelas A. yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik.

Rumah Sakit di Indonesia dapat dikategorikan menurut jenis maupun pengelolanya.

Menurut jenisnya, rumah sakit dapat dikategorikan sebagai berikut :

2. Rumah Sakit Jiwa ( RSJ ). Yaitu rumah sakit yang khusus menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa.

3. Rumah Sakit Khusus ( RSKh ). Yaitu rumah sakit yang meyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan penyakit atau disiplin ilmu tertentu.

Rumah Sakit Khusus ini meliputi : a. Rumah Sakit Kusta ( RSK )

b. Rumah Sakit Tuberkulosa dan Paru ( RSTP ) c. Rumah Sakit Mata ( RSM )

d. Rumah Sakit Orthopedi ( RSO ) e. Rumah Sakit Bersalin ( RSB ) f. Rumah Sakit Khusus Lainnya

4

(9)

Rumah Sakit Jiwa

Seperti : Rs Jantung, RS Kanker , RS Ibu dan Anak, dsb.

4. RSU kelas B, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesilistik terbatas.

5. RSU kelas C, mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya spesialistik 4 dasar lengkap ( Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan anak, serta Kebidanan dan kandungan )

6. RSU kelas D, mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar.

7. Rumah Sakit dapat pula dibedakan sebagai a. Rumah Sakit Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian sistem pencatat keluar masuk personel di penjagaan STTAL berbasis RFID ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan sistem yang telah dibangun

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, atas limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul

Kegiatan promosi sepeda motor di wilayah Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi dari 6 item pernyataan dari 45 responden, menghasilkan nilai berjumlah

Berdasarkan rata-rata distribusi fraksi sedimen dasar di muara Sungai Upang (Gambar 4), fraksi sedimen dalam bentuk pasir sangat halus dominan padas tasiun yang

Table 7-34 Details of Best Superstructure Replacement + Substructure Rehabilitation Primary Cost Model for all Bridge

Konsep-konsep cakupan perlindungan ekspresi budaya tradisional sangat erat kaitannya dengan daerah sebagai “pengemban” budaya tradisional, sehingga pemerintah daerah,

Pada penelitian yang dilakukan oleh Elizaandayni Ginting , dengan judul “ Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E- commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion ”

Inilah dosa yang akan terus mengalir ke dalam diri orang Islam, tanpa kita minta, tanpa kita panggil, bahkan tanpa kita melakukannya.. Dosa ini akan terus datang, setiap saat