• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian adalah apakah teknik fading dapat meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas 2. Siswa yang menjadi subyek penelitian pada tindakan kelas ini berjumlah 21 orang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Adapun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

1.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

Sebelum perencanaan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas masuk pada siklus I peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari jumat 3 Mei 2013 dari pukul 07.30 – 09.30. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari selasa 16 Mei 2013 dari pukul 08.00 – 09.10, dan pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari rabu 22 Mei 2013 dari jam 10.00 – 11. 10.

1.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal

Pelaksanaan observasi awal pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat dilaskanakan pada hari jumat 3 Mei 2013. Hasil pengamatan observasi awal dapat diuraikan sebagai berikut : dari siswa yang berjumlah 21 orang terlihat pada aspek : 1) menentukan unsur-unsur kalimat terdapat 6 orang siswa atau 28,6% termasuk pada kriteria baik sekali, 5 orang siswa atau 23,8% termasuk kriteria baik, 4 orang siswa atau 19,4% termasuk pada kriteria cukup dan 6 orang atau 28,6% termasuk dalam kriteria kurang. Selanjutnya pada aspek : 2) kemampuan menyusun kata menjadi kalimat terdapat 7 orang siswa atau 33,3% termasuk pada kriteria baik sekali, 5 orang siswa atau 23,8% termasuk kriteria baik, 4 orang siswa atau 19,4% termasuk pada kriteria cukup dan 5 orang atau 23,8% termasuk dalam kriteria kurang.

Dari hasil yang diperoleh gambaran tentang kemampuan menyusun kata menjadi kalimat yang akan diupayakan peningkatannya melalui implementasi teknik fading. Untuk itu dipersiapkan

(2)

segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksnaaan siklus I. 4.1.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa 16 Mei 2013 dari pukul 08.00 – 09.10 yang dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra dimana peneliti bertindak sebagai guru pengajar dan guru mitra sebagai pengamat kegiatan belajar mengajar. Pelaksnaaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk merancang pelaksanaan tindakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi menyusun kata menjadi kalimat dengan menggunakan teknik fading di kelas II SDN 1 Limboto Barat. Hal-hal yang dilakukan bersama guru mitra antara lain :

- Menyusun skenario pembelajaran - Menyiapkan materi pembelajaran

- Mempersiapkan media pembelajaran berupa pias-pias kata

- Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan untuk guru dan siswa serta tes untuk evaluasi.

2. Tahap pelaksanaan tindakan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran pada pada siklus I yaitu :

1. Menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di capai.

2. Peneliti bertanya jawab dengan siswa untuk memancing pengetahuan mereka yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

3. Menjelaskan materi pelajaran dengan menunjukkan unsur-unsur kalimat melalui pias-pias kata.

4. Melatih siswa menyusun kata menjadi kalimat melalui pias-pias kata. 5. Siswa diminta mengerjakan LKS yang telah disediakan.

6. Memberikan pengawasan dan bimbingan penuh kepada siswa secara indivdual sesuai implementasi teknik fading sampai seluruh siswa mampu melakukan sendiri tanpa bantuan guru.

7. Memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat.

3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran

(3)

Kabupaten Gorontalo. Pada siklus I peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih kurang dari yang diharapkan. Penilaian di dasarkan pada hasil kerja siswa sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus I

No Aspek Yang Diamati Aspek Yang Dinilai Σ (%)

1 Menentukan Unsur-Unsur Kalimat (S P O K ) Baik Sekali 10 47,6 Baik 5 23,8 Cukup 1 4,7 Kurang 5 23,8

2 Menyusun Kata Menjadi Kalimat

Baik Sekali 10 47,6

Baik 5 23,8

Cukup 1 4,7

Kurang 5 23,8

Berdasarkan penilaian terhadap hasil belajar siswa pada tabel 1 dengan jumlah siswa 21 orang, terlihat pada aspek menentukan unsur-unsur kalimat terdapat 10 orang siswa atau 47,6% termasuk pada kriteria baik sekali, 5 orang siswa atau 23,8% termasuk kriteria baik, 1 orang siswa atau 4,7% termasuk pada kriteria cukup dan 5 orang atau 23,8% termasuk dalam kriteria kurang. Selanjutnya pada kemampuan menyusun kata menjadi kalimat terdapat 10 orang siswa atau 47,6% termasuk pada kriteria baik sekali, 5 orang siswa atau 23,8% termasuk kriteria baik, 1 orang siswa atau 4,7% termasuk pada kriteria cukup dan 5 orang atau 23,8% termasuk dalam kriteria kurang. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

Pengamatan dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi menyusun kata menjadi kalimat pada penerapan teknik fading. Lembar pengamatan tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Adapun format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 apsek yang terdiri dari 4 kegiatan utama yakni : 1) Kegiatan pra pembelajaran, 2) kegiatan membuka pelajaran, 3) Kegiatan inti pembelajaran dan 4) kegiatan penutup. Pada

(4)

Adapun hasil pengamatan kegiatan guru dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Akumulasi Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I

No Sub Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P1 Prosentase P2 Prosentase

1 Pra Pembelajaran 2 100 % 2 100 %

2 Membuka Pelajaran 1 50 % 2 100 %

3 Kegiatan Inti Pembelajaran 10 56 % 10 56 %

4 Kegiatan Penutup 1 50 % 2 100 %

Jumlah 14 58,33 % 16 66,67 %

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh supervisor dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pada tabel tersebut tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil pengamatan oleh pengamat I tercatat bahwa : 1) Pada kegiatan pra pembelajaran ada 2 aspek yang terlaksana dengan persentase 100%, 2) Pada kegiatan membuka pelajaran hanya 1 aspek atau 50% yang terlaksana, 3) Pada kegiatan inti hanya 10 aspek terlaksana atau 56% dan 4) pada kegaitan penutup hanya 1 aspek atau 50% yang terlaksana. Sedangkan menurut pengamat 2 pada kegiatan pra pembelajaran ada 2 aspek atau 100% terlaksana, pada kegiatan membuka pelajaran ada 2 aspek atau 100% yang sudah terlaksana, pada kegiatan inti hanya 10 aspek atau 56% dan pada kegiatan penutup ada 2 aspek atau 100% yang sudah terlaksana. Untuk lebih rinci uraian pengamatan kegiatan guru dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 70.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan bersama supervisor menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menindaklanjuti pembelajaran pada siklus I perlu ditekankan pada siswa mengenai perhatian siswa saat guru menjelaskan materi, kerja sama dalam kelompok, kurangnya pemahaman unsur-unsur kalimat dan kemampuan menyusun kalimat, kegiatan masih didominasi siswa yang pandai.

Namun perubahan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia telah membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Sementara itu hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan, dengan demikian peneliti perlu melanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan.

(5)

Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 Mei 2013. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan kegiatan siklus II.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti bersama supervisor menyusun rancangan kegiatan perbaikan yang ditemui baik kekurangan pada diri peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar serta hasil belajar siswa yang cenderung belum mencapai indikator yang diharapkan. Adapun yang menjadi perencanaan adalah sebagai berikut :

- Melakukan diskusi dan koordinasi dengan guru kelas II mengenai rencana pelaksanaan tindakan siklus 2.

- Menyusun kembali skenario pembelajaran dan materi pembelajaran - Mempersiapkan media pembelajaran berupa pias-pias kata

- Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan untuk guru dan siswa serta tes untuk evaluasi.

- Lebih memfokuskan penerapan teknik fading secara efektif untuk membimbing siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus 2 yaitu :

1. Memberikan umpan balik mengenai hasil yang telah diperoleh pada siklus I.

2. Memotivasi siswa agar lebih aktif dan sungguh-sungguh dalam menyusun kata menjadi kalimat.

3. Pada tahap ini peneliti meminta siswa mengamati dengan baik pias-pias kata

4. Peneliti lebih memfokuskan bimbingan dalam mengimplementasikan teknik fading Mengevaluasi kembali agar dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 menjadi lebih baik.

5. Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh siswa.

6. Guru dengan siswa mengadakan refleksi pembelajaran

7. Sebagai tindak lanjut guru meminta siswa untuk mengerjakan PR sehingga siswa dapat berlatih kembali di rumah dan memperbaiki kesalahan-kesalahannya.

3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran siklus II siswa diberi tugas kembali untuk lebih memahami dan meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat.

(6)

Kabupaten Gorontalo. Yang lebih ditekankan pada kemampuan siswa menyusun kata menjadi kalimat karena hal ini menjadi salah satu perhatian utama pada siklus sebelumnya setelah emlalui refleksi.

Berikut ini adalah akumulasi dari kemampuan siswa secara keseluruhan pada tindakan pembelajaran siklus II.

Tabel 3. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati Aspek Yang Dinilai Σ (%)

1 Menentukan Unsur-Unsur Kalimat (S P O K) Baik Sekali 13 61,9 Baik 3 14,2 Cukup 4 19,0 Kurang 1 4,7

2 Menyusun Kata Menjadi Kalimat

Baik Sekali 13 61,9

Baik 3 14,2

Cukup 4 19,0

Kurang 1 4,7

Berdasarkan penilaian terhadap hasil belajar siswa pada tabel 1 dengan jumlah siswa 21 orang, terlihat pada aspek menentukan unsur-unsur kalimat terdapat 13 orang siswa atau 61,9% termasuk pada kriteria baik sekali, 3 orang siswa atau 14,2% termasuk kriteria baik, 4 orang siswa atau 19,0% termasuk pada kriteria cukup dan 1 orang atau 4,7% termasuk dalam kriteria kurang. Selanjutnya pada kemampuan menyusun kata menjadi kalimat terdapat 13 orang siswa atau 61,9% termasuk pada kriteria baik sekali, 3 orang siswa atau 14,2% termasuk kriteria baik, 4 orang siswa atau 19,0% termasuk pada kriteria cukup dan 1 orang atau 4,7% termasuk dalam kriteria kurang.

b. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Pembelajaran

Pengamatan dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat pada penerapan teknik fading dengan jumlah siswa 21 orang dengan materi yang sama seperti yang peneliti lakukan pada keiatan belajar mengajar siklus I sebelum peneliti melakukan pembalajaran, telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan rencana pembelajaran bersama supervisor.

(7)

Berdasarkan hasil analsis dan refleksi pada siklus I yang dianggap kurang, maka dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah meunjukan hasil baik. Hal ini terlihat pada tabel Akumulasi pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran.

Tabel 4. Hasil Akumulasi Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus II

No Sub Aspek Yang Diamati Kualifikasi

P1 Prosentase P2 Prosentase

1 Pra Pembelajaran 2 100 % 2 100 %

2 Membuka Pelajaran 2 100 % 2 100 %

3 Kegiatan Inti Pembelajaran 16 89 % 15 56 %

4 Kegiatan Penutup 2 100 % 1 50 %

Jumlah 22 91,6 % 20 83,33 %

Memperhatikan data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang peneliti laksanakan telah memenuhi target yang diharapkan. Hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat 1 tercatat bahwa : 1) Pada kegiatan pra pembelajaran ada 2 aspek yang terlaksana dengan persentase 100%, 2) Pada kegiatan membuka pelajaran sudah 2 aspek atau 100% yang terlaksana, 3) Pada kegiatan inti ada 16 aspek terlaksana atau 89% dan 4) pada kegiatan penutup sudah 2 aspek atau 100% yang terlaksana. Dari keempat kegiatan tersebut total persentase yang diamati oleh pengamat I adalah 91,6%. Sedangkan menurut pengamat 2 pada kegiatan pra pembelajaran ada 2 aspek atau 100% terlaksana, pada kegiatan membuka pelajaran ada 2 aspek atau 100% yang sudah terlaksana, pada kegiatan inti 15 aspek atau 56% dan pada kegiatan penutup ada 1 aspek atau 50% yang terlaksana. Dari keempat kegiatan tersebut total presentase menurut pengamat 2 adalah 83,33%. c. Tahap Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan bersama supervisor menunjukan bahwa hasil yang diperoleh setelah tindakan siklus II kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini disebabkan oleh keaktifan siswa dalam

(8)

menerima materi, juga didukung oleh kerja kelompok yang baik dan perhatian yang terfokus sehingga hasil belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan. Dan hal ini terjadi karena adanya perubahan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, yakni penggunaan teknik fading telah membangkitkan gairah siswa dalam menerima materi.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut maka pelaksanaan tindakan siklus II dinyatakan berhasil karena sudah mencapai tetapan idnikator dan penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan keterampilan siswa menyusun kata menjadi kalimat di kelas II SDN 1 Limboto Barat melalui penerapan teknik fading telah menunjukan hasil yang memuaskan.

Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:

1. Siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 15 siswa dengan persentase 71% dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa, sementara yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 6 siswa dengan angka persentase 29%.

2. Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati oleh pengamat 1, aspek yang terksana sebanyak 14 aspek dengan persentase 58,33% sedangkan sedangkan hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat 2 hanya 16 aspek yang terlaksana atau 66,67%.

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 6 siswa dengan persentase sebesar 29% dari jumlah siswa 21 orang. Hal ini menunjukan bahwa persentase capaian belum memenuhi target berdasarkan indikator kinerja sebesar 75% dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti telah menempuh langkah-langkah berikut ini:

1. Peneliti melakukan pemantapan pembelajaran materi melalui penerapan teknik fading yakni dengan jalan mula-mula memberikan bantuan secara penuh kepada siswa dalam menentukan unsur-unsur kalimat. Setelah unsur kalimat dipahami siswa, selanjutnya mereka dibimbing penuh untuk menyusun kalimat acak melalui penggunaan pias-pias kata sebagai media

(9)

pembelajaran sehingga mereka paham dan mampu menyusun kata menjadi kalimat. Bila hal tersebut sudah dapat dilakukan sendiri oleh siswa maka bantuan yang diberikan perlahan-lahan dihilangkan.

2. Peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif tanpa ada tekanan pada diri siswa agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

3. Peneliti lebih memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan.

Langkah-langkah ini peneliti upayakan agar dapat mengatasi kendala atau kelemahan-kelemahan pada siklus selanjutnya.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahn, baik dari informasi balikan yang dipantau ole supervisor dalam pengajaran serta hasil belajar siswa yang diuji melalui tes unjuk kerja, hal ini terlihat pada data berikut.

1. Siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 18 siswa dengan persentase sebesar 86% dari jumlah siswa sebanyak 21 orang sedangkan siswa yang memperoleh nilai 70 ke bawah sebanyak 3 siswa dengan persentase 14%.

2. Hasil balik pengamatan supervisor untuk kegiatan guru untuk 24 aspek oleh pengamat 1 menunjukan bahwa dari 24 aspek pengamatan pembelajaran yang kriteria baik mencakup 22 aspek pembelajaran atau 91,6%, sementara hasil pengamatan dari pengamat 2 menunjukkan bahwa 20 aspek yang terlaksana dengan baik atau 83,33%.

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus II sebesar 86% dari 71%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai target sebesar 14%. Hasil belajar siswa tersebut melebihi target capaian indikator kinerja sebesar 75% dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa.

Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa implementasi teknik fading dapat meningkatkan kemampuan siswa menyusun kata menjadi kalimat di kelas II SDN 1 Limboto Barat, maka dengan dengan demikian hipotesis tindakan diterima.

(10)

Gambar

Tabel 1. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 3. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Pada pertemuan kedua, saat masuk kelas keadaan siswa sudah tenang dan siswa sudah siap untuk presentasi.Hal itu terlihat para siswa sudah siap ditempat duduknya

Untuk mean dari kepuasan orang tua siswa ditunjukkan pada tabel 4.8, disebutkan bahwa nilai mean dari kepuasan orang tua siswa di MI Darul Ulum Semarang

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada prasiklus didapatkan 10 anak mengikuti pembelajaran dengan hasil terlihat pada tabel 4.3.. Aspek ketepatan membaca

1 23 aspek penilaian 20 48 4 0 72 Sangat Baik Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai keaktifan belajar siswa pada siklus II baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan

Tabel 1.5 : Hasil Tes Siswa Pada kemampuan menulis kalimat-kalimat pada materi menulisbahasa Arab dengan menggunakan metode imla’ bisa dilihat pada Pertemuan

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 21 indikator penilaian kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru yang sesuai dengan lembar observasi

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada aspek penilaian kejelasan tujuan pembelajaran responden 2 mendapatkan skor 2, hal ini karena pada responden 2 rumusan masalah

Pada tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa prilaku siswa pada saat proses pembelajaran dilihat dari aspek ketekunan dalam memperhatikan penjelasan, siswa tekun mendengarkan penjelasan