• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04. Peneliti memberikan soal IPA untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan.

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti yang dilakukan SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 ada beberapa siswa yang hasil belajarnya masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai hasil Ujian Tengah Semester II pada mata pelajaran IPA dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 75). Hasil belajar kondisi awal dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Prasiklus

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥75 11 42 Belum tuntas ≤75 15 58 Jumlah 26 Rata-rata 66 Nilai Minimal 27 Nilai Maksimal 93

Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa siswa yang mencapai ketuntasan (KKM 75) sebelum diadakan tindakan sebanyak 11 siswa dengan presentase 42%, sedangkan sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa dengan pesentase 58%. Dengan rata-rata kelas 66. Nilai terendah adalah 27 dan nilai tertinggi

(2)

34

93. Berdasarkan hasil ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 bila disajikan dalam bentuk grafik batang, dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Prasiklus

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dari dalam diri siswa sendiri. Kesiapan siswa untuk mengolah dan menerima informasi dari guru kurang misalnya pada saat proses pembelajaran berlangsung, ada siswa yang hanya bercanda dengan teman sebangku sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh , ada siswa yang memang tidak suka dengan pelajaran IPA, ada siswa yang hanya duduk diam seolah olah memperhatikan ketika diberi pertanyaan dia tidak bisa menjawab ternyata pikirannya tidak fokus dalam pembelajaran berlangsung. Hal itulah yang mempengaruhi mempengaruhi kurang berhasilnya pembelajaran siswa.

Tuntas Tidak Tuntas

Persentase 42% 58%

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Prasiklus

(3)

35

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada perencanaan ini sebelum melaksanakan pertemuan I peneliti terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran group investigation yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya meminta materi dari guru kelas untuk menyesuaikan dengan buku pegangan siswa.

Sebelum memulai pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada saat proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran sampai penyusunan RPP didiskusikan dengan bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd selaku guru kelas IV. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja kelompok, serta alat peraga yang akan digunakan. Peneliti membuat instrument soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada pertemuan terakhir siklus I serta menyusun format observasi siswa dan guru sebagai tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran.

Pada pertemuan I, akan disampaiakan materi pelajaran IPA dengan pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas, maka guru kelas yang akan mengajar dan Peneliti sebagai observer selama pembelajran berlangsung. Pertemuan I akan membahas tentang faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan). Pertemuan II akan membahas tetang faktor-faktor perubahan lingkungan fisik (sinar matahari dan gelombang laut) dan akan diadakan tes tertulis untuk siklus I sebagai evaluasi siswa terhadap materi yang telah disampaikan di pertemuan 1 dan pertemuan II.

4.1.2.2 Pelasanaan Tindakan Pertemuan I

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan I dilakukan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016. Pertemuan 1 belangsung selama 3 jam (3 x 35 menit) yaitu dimulai pada pukul

(4)

36

07.00 sampai 08.45 WIB oleh bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd selaku guru kelas IV, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, menagjak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Setelah itu guru mengajak siswa untuk menyayikan lagu “Tik-Tik Bunyi Hujan”, kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pemancing berdasarkan lagu yang dinyanyikan untuk mengarahkan siswa pada pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu Perubahan Lingkungan Fisik serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menayangkan video (terjadinya angin tornado) dan siswa mengamati video tersebut. Setelah mengamati video, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang video yang telah ditayangkan. Guru merespon jawaban dari siswa. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasanyang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat angin bagi kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh angin yang merugikan bagi kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat hujan bagi kehidupan, keempat mengidentifikasi pengaruh hujan yang merugikan bagi kehidupan. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara undian (mengiifikasi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang kerja dalam kelompok (perencanaan). siswa mengerjakan LKS tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan bersama dengan kelompok (melaksanakan Investigasi). Kemudian siswa melakukan investigasi dengan mencari informasi dari buku BSE IPA untuk SD dan MI kelas 4 pengarang Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani 123-130. Siswa berfikir

(5)

37

bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut, selain itu siswa juga merencanakan apa yang ingin meraka laporkan dan presentasikan (menyiapkan laporan akhir). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian laporan akhir). Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan (evaluasi). Dalam tahap konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalah pahaman siswa memberikan penguatan.

3) Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengajak siswa mengulas kembali apa yang telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi dan membuat kesimpulan. Guru memberikan tindak lanjut untuk membaca materi berikutnya yaitu tentang perubahan lingkungan fisik (sinar matahari dan gelombang laut.

Pertemuan II

Pelaksanaan siklus I pertemuan II dilakukan pada hari Jum’at tanggal 18 Maret 2016. Pertemuan I belangsung selama 3 jam (3 x 35 menit) yaitu dimulai pada pukul 07.00 sampai 08.45 WIB oleh bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd selaku guru kelas IV, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pemancing tentang pokok bahasan yang sudah dipelajari sebelumnya, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(6)

38

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menayangkan video (sinar matahari) dan siswa mengamati video tersebut. Setelah mengamati video, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang video yang telah ditayangkan. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan bagi kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat gelombang laut bagi kehidupan, keempat mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang merugikan bagi kehidupan. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara undian (mengiifikasi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang kerja dalam kelompok (perencanaan). siswa mengerjakan LKS tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh sinar matahari dan gelombang laut bersama dengan kelompok (melaksanakan Investigasi). Kemudian siswa melakukan investigasi dengan mencari informasi dari buku BSE IPA untuk SD dan MI kelas 4 pengarang Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani 123-130. Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut, selain itu siswa juga merencanakan apa yang ingin meraka laporkan dan presentasikan (menyiapkan laporan akhir). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada peserta didik atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian laporan akhir). Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan (evaluasi). Dalam tahap konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalah pahaman siswa memberikan penguatan.

(7)

39

3) Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengajak siswa mengulas kembali apa yang telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi dan membuat kesimpulan. Siswa mengerjakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal (evaluasi). Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.1.2.3 Hasil Penelitian

4.1.2.3.1 Hasil Belajar IPA Siswa

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan II. Dilihat dari hasil belajar siswa pada Prasiklus, hasil belajar IPA siklus I mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥75 20 77 Belum tuntas ≤75 6 23 Jumlah 26 Rata-rata 75 Nilai Minimal 50 Nilai Maksimal 90

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM meningkat menjadi 20 siswa dengan persentase 77%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 6 siswa dengan persentase 23% dari sebelumnya ada 14 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 66 menjadi 75. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 90 dan nilai minimalnya 50. Berdasarkan data pada tabel 4.2 dapat diubah ke grafik batang

(8)

40

Gambar 4.2

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus I

4.1.2.3.2 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation

a. Siklus I Pertemuan I

1) Analisis data dari hasil observasi mengajar guru.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan I, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah

1 Indikator kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 23.

19

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

5, 20, 21, 22 4

Note: Lihat Lampiran 6

Tuntas Tidak Tuntas

Persentase 77% 23%

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus I

(9)

41

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 19 indikator penilaian kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru yang sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 4 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru yaitu tidak memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pemebelajaran, tidak melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dimengerti, tidak meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi dan tidak mengulas kembali materi yang telah dipelajari. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation cukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Pada kegiatan awal sudah mempersiapkan alat dan media berupa video pembelajaran, buku LKS dan paket. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan mengabsensi kehadiran siswa, guru juga melalukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Tik-Tik Bunyi Hujan”. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siswa. Pada kegiatan inti, ekplorasi yang dilakukan oleh guru menunjukan video didepan kelas, guru juga sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah ditayangkan didepan kelas. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari oleh siswa, guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru peserta disudah memberikan penjelasan tentang cara kerja dalam kelompok dan member pengarahan supaya menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation. Guru sudah melalukan pembentukan kelompok dengan baik, karena dalam pembentukan kelompok guru menggunakan cara permainanan sehingga siswa lebih tertarik dan menyenangkan. Guru sudah memberikan bantuan siswa melakukan kerja kelompok. Pada kegiatan akhir guru hanya melakukan tindak lanjut pada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

(10)

42

2) Analisis data dari hasil observasi belajar siswa.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan I, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan belajar siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation.. Hasil observasi pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Siswa Jumlah

1 Indikator kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa

1, 2, 3, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 20

16

2 Indikator kegiatan belajar yang tidak dilakukan oleh siswa.

6, 7, 8, 19, 20, 21 6

Note: Lihat Lampiran 6

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 16 indikator penilaian kegiatan belajar siswa yang telah dilaksanakan oleh siswa yang sesuai dengan lembar observasi belajar siswa dan masih ada 6 indikator yang belum dilaksanakan oleh siswa yaitu banyak siswa yang tidak memperhatian guru ketika sedang menyampaikan tujuan dan materi yang akan dipejari. Masih banyak siswa yang belum mengerti apa yang telah disampaikan ketika kelompok lain membacakan hasil diskusi yang sedang dipresentasikan. siswa masih banyak menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS bersama kelompok juga belum mampu menyampaikan kembali materi yang telah dipelajari.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai, juga sudah menggunakan LKS dan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation bersama dengan kelompok masing-masing. Untuk pembagian kelompok dibuat permainan supaya lebih menarik dan menyenangkan akan tetapi masih banyak siswa yang bingung mencari teman kelompoknya. siswa kurang aktif ketika kegiatan presentasi didepan kelas karena siswa masih

(11)

43

kelihatan takut untuk membacakan hasil kerja kelompok, sehingga kegiatan presentasi didominasi oleh guru. Siswa juga masih takut untuk memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi.

b. Siklus I Pertemuan II

1) Analisis data dari hasil observasi mengajar guru.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan II, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah

1 Indikator kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23.

22

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

5, 22 2

Note: Lihat Lampiran 6

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 21 indikator penilaian kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru yang sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 2 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru yaitu memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan mengulas kembali pembelajaran yang telah dipelajari. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation cukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Pada kegiatan awal sudah mempersiapkan alat dan media berupa video pembelajaran, buku LKS dan paket. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa, guru juga melalukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang

(12)

44

sudah dipelajari di pertemuan I. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siswa. Pada kegiatan inti, ekplorasi yang dilakukan oleh guru menunjukan video didepan kelas, guru juga sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah ditayangkan didepan kelas. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari oleh siswa, guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja dalam kelompok dan member pengarahan supaya menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation. Guru sudah melalukan pembentukan kelompok dengan baik, karena dalam pembentukan kelompok guru menggunakan cara permainanan sehingga siswa lebih tertarik dan menyenangkan. Guru sudah memberikan bantuan ketika siswa melakukan kerja kelompok. Guru sudah mengulang kembali materi yang sudah dibahas bersama siswa. Pada kegiatan akhir guru sudah menyimpulkan materi dan memberikan soal evaluasi.

2) Analisis data dari hasil observasi belajar siswa.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan II, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan belajar siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation.. Hasil observasi pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Siswa Jumlah

1 Indikator kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 20, 22

19

2 Indikator kegiatan belajar yang tidak dilakukan oleh siswa.

9, 19, 21 3

(13)

45

Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa 19 indikator penilaian kegiatan belajar siswa yang telah dilaksanakan oleh siswa yang sesuai dengan lembar observasi belajar siswa dan masih ada 3 indikator yang belum dilaksanakan oleh siswa yaitu siswa masih tidak memberikam pendapat ketika diberi kesempatan oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya. siswa masih banyak menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS bersama kelompok juga belum mampu menyampaikan kembali materi yang telah dipelajari.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai, juga sudah menggunakan LKS dan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation bersama dengan kelompok masing-masing. Ketika pembagian kelompok dibuat permainan lagi supaya lebih menarik dan menyenangkan. siswa sedikit terarah dan sudah tidak bingung mencari teman kelompoknya. siswa sedikit ikut berpartisispasi dalam mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok dan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi.

Hasil perbandingan observasi penilaian kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan I dan pertemuan II pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA apabila disajikan dalam bentuk grafik batang Gambar 4.3

(14)

46

Gambar 4.3

Grafik Komparatif Hasil Observasi Mengajar Guru Implementasi Model Pembelelajaran Group Investigation Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Pada gambar 4.3 Diatas menunjukan bahwa hasil penilaian mengajar guru pertemuan I yaitu 82% dan meningkat pada pertemuan II dengan presentase 91%.

Selain kegiatan mengajar guru, aktifitas belajar siswa juga dinilai oleh peneliti dengan lembar observasi yang sudah disiapkan. Hasil penilaian aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.4

Pertemuan I Pertemuan II

Persentase 82% 91%

Perbandingan Hasil Observasi Mengajar Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IV

(15)

47

Gambar 4.3

Grafik Komparatif Hasil Observasi Belajar Siswa Implementasi Model Pembelelajaran Group Investigation Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Pada gambar 4.4 Diatas menunjukan bahwa hasil persentase kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus I pertemuan I yaitu 73% dan pertemuan II meningkat menjadi 86%.

4.1.2.3.3 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation. Selain itu digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesusai dengan indikator yang ditentukan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II maka selanjutnuya diadakan refleksi sebagai evaluasi penerapan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA kelas IV.

Pertemuan I Pertemuan II

Persentase 73% 86%

Perbandingan Hasil Observasi Belajar Siswa MataPelajaran IPA Kelas IV SD

(16)

48

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, dengan menerapkan model pembelajaran group investigation yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajan sudah terprogran dengan baik.

2) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

3) Kegiatan pembelajan terarah dan lebih menarik, kerjasama anatar siswa meningkat.

4) siswa lebih antusias untuk belajar. 5) Guru sudah bisa menguasai kelas b. Kekurangan

Hambatan

1) siswa belum terbiasa untuk belajar dengan penerapan model pembelajaran group investigation sehingga masih kebingungan pada awal-awal pertemuan. 2) Masih ada siswa yang belum bekerjasama dalam kelompok secara optimal. 3) Alokasi waktu kurang diperhatikan

4) Selama diskusi, masih banyak siswa yang kebingungan dan tidak membantu dalam kelompok.

Penyelesaian

1) Selama proses pembelajaran, guru berusaha untuk membiasakan siswa dengan memberikan pengarahan maksimal terhadap setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

2) Guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar siswa senantiasa bekerjasama membantu kelompoknya.

3) Ada pemotongan alokasi waktu untuk beberapa kegiatan pembelajaran.

4) Guru senantiasa berkeliling untuk membantu peserta didik dengan cara membimbing kelompok yang kesulitan dalam mengerjakan soal. Selama berkeliling, guru selalu mengingatkan siswa untuk saling membantu.

(17)

49

Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model pembelajaran group investigation dalam kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04.

4.1.3 Siklus II 4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan seperti pada siklus I. Sebelum memulai pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada saat proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran sampai penyusunan RPP didiskusikan dengan bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd selaku guru kelas IV. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja kelompok, serta alat peraga yang akan digunakan. Peneliti membuat instrument soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada pertemuan terakhir siklus 1 serta menyusun format observasi siswa dan guru sebagai tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran.

Pada pertemuan I, akan disampaiakan materi pelajaran IPA dengan pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas, maka guru kelas yang akan mengajar dan Peneliti sebagai observer selama pembelajran berlangsung. Pertemuan I akan membahas tentang dampak atau akibat dari erosi dan abrasi. Pertemuan II akan membahas tetang dampak atau akibat dari banjir longsor kemudian akan diadakan tes tertulis untuk siklus II sebagai evaluasi siswa terhadap materi yang telah disampaikan di pertemuan I dan pertemuan II.

4.1.3.2 Pelaksanaan Pertemuan I

Pelaksanaan siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2016. Pertemuan I belangsung selama 3 jam (3 x 35 menit) yaitu dimulai pada pukul 07.00 sampai 08.45 WIB bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

(18)

50

1) Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pemancing tentang pokok bahasan yang sudah dipelajari sebelumnya, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menayangkan video (terjadinya banjir) dan siswa mengamati video tersebut. Setelah mengamati video, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang video yang telah ditayangkan. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama dampak atau akibat dari erosi, kedua dampak atau akibat dari abrasi, ketiga dampak atau akibat dari banjir , keempat dampak atu akibat dari longsor. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara undian (mengiifikasi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik. siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang kerja dalam kelompok (perencanaan). siswa mengerjakan LKS tentang dampak atau akibat dari (erosi, abrasi, hujan, dan longsor) bersama dengan kelompok (melaksanakan Investigasi). Kemudian siswa melakukan investigasi dengan mencari informasi dari buku BSE IPA untuk SD dan MI kelas 4 pengarang Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani 123-130. Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut, selain itu siswa juga merencanakan apa yang ingin meraka laporkan dan presentasikan (menyiapkan laporan akhir). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing

(19)

51

kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian laporan akhir). siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan (evaluasi). Dalam tahap konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalah pahaman siswa memberikan penguatan.

3) Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengajak siswa mengulas kembali apa yang telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi dan membuat kesimpulan. Guru memberikan tindak lanjut untuk membaca materi berikutnya yaitu tentang cara mencegah (erosi, abrasi, banjir dan longsor).

Pertemuan II

Pelaksanaan siklus I pertemuan II dilakukan pada hari Jum’at tanggal 26 Maret 2016. Pertemuan I belangsung selama 3 jam (3 x 35 menit) yaitu dimulai pada pukul 07.00 sampai 08.45 WIB bapak Sadono Budi Yowono, S.Pd, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pemancing tentang pokok bahasan yang sudah dipelajari sebelumnya, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menayangkan video (terjadinya longsor) dan siswa mengamati video tersebut. Setelah mengamati video, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang video yang telah ditayangkan. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama mengidentifikasi cara pencegah erosi, kedua

(20)

52

mengidentifikasi cara pencegah abrasi, ketiga mengidentifikasi cara pencegah banjir, keempat mengidentifikasi cara pencegah longsor. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara undian (mengiifikasi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang kerja dalam kelompok (perencanaan). siswa mengerjakan LKS tentang bersama dengan kelompok (melaksanakan Investigasi). Kemudian siswa melakukan investigasi cara pencegah terjadinya (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dengan mencari informasi dari buku BSE IPA untuk SD dan MI kelas 4 pengarang Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani 123-130. siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut, selain itu siswa juga merencanakan apa yang ingin meraka laporkan dan presentasikan (menyiapkan laporan akhir). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian laporan akhir). siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan (evaluasi). Dalam tahap konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalah pahaman siswa memberikan penguatan.

3) Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengajak siswa mengulas kembali apa yang telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi dan membuat kesimpulan. siswa mengerjakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal (evaluasi).

(21)

53

4.1.3.3 Hasil Penelitian

4.1.3.3.1 Hasil Belajar IPA Siswa

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pertemuan II. Dilihat dari hasil belajar siswa pada Siklus I, hasil belajar IPA siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥75 24 92% Belum tuntas ≤75 2 8% Jumlah 26 Rata-rata 82 Nilai Minimal 75 Nilai Maksimal 100

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM meningkat menjadi 24 siswa dengan persentase 92%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase 8% dari sebelumnya ada 20 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 75 menjadi 82. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 100 dan nilai minimalnya 70. Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat diubah ke grafik batang sebagai berikut:

(22)

54

Gambar 4.5

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus II

Berdasarkan gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran group investigation, hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Semenester II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran group investigation. Dari hasil tes evaluasi siklus II, sebanyak 24 siswa telah mencapai KKM IPA yaitu 75 atau sebanyak 92% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 26 siswa. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80% siswa mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II, indikator keberhasilan telah tercapai sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.

4.1.3.3.2 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation

a. Siklus II Pertemuan I

1) Analisis data dari hasil observasi mengajar guru.

Tuntas Tidak tuntas

Persentase 92% 8%

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus II

(23)

55

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan I, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah

1 Indikator kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,21, 23.

22

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

22 1

Note: Lihat Lampiran 6

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa 22 indikator penilaian kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru yang sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 1 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru yaitu tidak memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pemebelajaran. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation cukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Pada kegiatan awal sudah mempersiapkan alat dan media berupa video pembelajaran, buku LKS dan paket. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan mengabsensi kehadiran siswa, guru juga melalukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siswa. Pada kegiatan inti, ekplorasi yang dilakukan oleh guru menunjukan video didepan kelas, guru juga sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah ditayangkan didepan kelas. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari oleh siswa,

(24)

56

guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja dalam kelompok dan member pengarahan supaya menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation. Guru sudah melalukan pembentukan kelompok dengan baik, karena dalam pembentukan kelompok guru menggunakan cara permainanan sehingga siswa lebih tertarik dan menyenangkan. Guru sudah memberikan bantuan ketika siswa melakukan kerja kelompok. Guru sudah mengulang kembali materi yang sudah dibahas bersama dan meluruskan kesalah pahaman oleh siswa. Pada kegiatan akhir guru sudah menyimpulkan materi dan juga melakukan tindak lanjut pada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

2) Analisis data dari hasil observasi belajar siswa.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan I, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan belajar siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation.. Hasil observasi pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 4.9

Tabel 4.9

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Siswa Jumlah

1 Indikator kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22

20

2 Indikator kegiatan belajar yang tidak dilakukan oleh siswa.

19 1

Note: Lihat Lampiran

Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa 21 indikator penilaian kegiatan belajar siswa yang telah dilaksanakan oleh siswa yang sesuai dengan lembar observasi belajar siswa dan masih ada 1 indikator yang

(25)

57

belum dilaksanakan oleh siswa yaitu siswa menemui kesulitan dalam pembelajaran ketika mengerjakan LKS bersama kelompok.

siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai, juga sudah menggunakan LKS dan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation bersama dengan kelompok masing-masing. Ketika pembagian kelompok dibuat permainan lagi supaya lebih menarik dan menyenangkan. siswa sudah terarah dan sudah tidak bingung mencari teman kelompoknya. siswa sudah mulai berani dalam mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok dan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi.

b. Siklus II Pertemuan II

1) Analisis data dari hasil observasi mengajar guru.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan II, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi pada siklus II pertemuan IIdapat dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan II

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah

1 Indikator kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,21, 23.

22

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

22 1

Note: Lihat Lampiran 6

Berdasarkan data pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa 23 indikator penilaian kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan sesuai dengan lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation dengan baik, hal ini terbukti bahwa semua indikator penilaian

(26)

58

penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Pada kegiatan awal sudah mempersiapkan alat dan media berupa video pembelajaran, buku LKS dan paket. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa, guru juga melalukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siswa. Pada kegiatan inti, ekplorasi yang dilakukan oleh guru menunjukan video didepan kelas, guru juga sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah ditayangkan didepan kelas. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari oleh siswa, guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja dalam kelompok dan member pengarahan supaya menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation. Guru sudah melalukan pembentukan kelompok dengan baik, karena dalam pembentukan kelompok guru menggunakan cara permainanan sehingga siswa lebih tertarik dan menyenangkan. Guru sudah memberikan bantuan ketika siswa melakukan kerja kelompok. Guru sudah meluruskan kesalahan pemahama siswa terhadap materi dan mengulang kembali materi yang sudah dibahas bersama siswa. Pada kegiatan akhir guru sudah menyimpulkan materi dan memberikan soal evaluasi.

2) Analisis data dari hasil observasi belajar siswa.

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan II, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan belajar siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.11

(27)

59

Tabel 4.11

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Siswa Jumlah

1 Indikator kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22

20

2 Indikator kegiatan belajar yang tidak dilakukan oleh siswa.

19 1

Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa 22 indikator penilaian belajar yang telah dilaksanakan oleh siswa. Semua indikator sudah dilaksanakan sesuai dengan lembar observasi belajar siswa. Peserta didik sudah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation dengan baik, hal ini terbukti bahwa semua indikator penilaian penilaian kegiatan belajar siswa sudah dilaksanakan.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai, juga sudah menggunakan LKS dan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation bersama dengan kelompok masing-masing. Ketika pembagian kelompok dibuat permainan lagi supaya lebih menarik dan menyenangkan. siswa sudah terarah dan sudah tidak bingung mencari teman kelompoknya. siswa sudah berani dalam mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok dan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi.

Hasil perbandingan observasi penilaian kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan I dan pertemuan II pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA apabila disajikan dalam bentuk grafik batang 4.6

(28)

60

Gambar 4.6

Grafik Komparatif Hasil Observasi Mengajar Guru Implementasi Model Pembelelajaran Group Investigation Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Pada gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa hasil penilaian mengajar guru pertemuan I yaitu 96% dan meningkat pada pertemuan II dengan presentase 100%.

Selain kegiatan mengajar guru, aktifitas belajar siswa juga dinilai oleh peneliti dengan lembar observasi yang sudah disiapkan. Hasil penilaian aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.7

Pertemuan I Pertemuan II

Persentase 96% 100%

Perbandingan Hasil Observasi Mengajar Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IV

(29)

61

Gambar 4.7

Grafik Komparatif Hasil Observasi Belajar Siswa Implementasi Model Pembelelajaran Group Investigation Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Pada gambar 4.7 diatas menunjukan bahwa persentase kegiatan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus II pertemuan I yaitu 95% dan pertemuan II meningkat menjadi 100% .

4.1.3.3.3 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II maka selanjutnuya diadakan refleksi sebagai evaluasi penerapan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA kelas IV.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, dengan menerapkan model pembelajaran group investigation yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Rencana kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik. 2) Siswa lebih antusias untuk belajar

Pertemuan I Pertemuan II

Persentase 95% 100%

Perbandingan Hasil Observasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Siklus II

(30)

62

3) Guru sudah bisa menguasai kelas 4) Pemanfaatan alokasi waktu sudah baik

5) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

6) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik, kerjasama anatara siswa meningkat.

7) Siswa lebih berani untuk tampil dan mengemukakan jawaban/ memuat sesuatu.

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Hasil Belajar IPA

Analisis data dari hasil belajar IPA siswa kela IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada saat Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV pada saat Prasiklus, siklus I, dan Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.12

Tabel 4.12

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Kritera

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%) Tuntas 11 42 20 77 24 92 Tidak Tuntas 16 58 6 23 2 8 Nilai Minimal 45 50 75 Nilai Maksimal 90 90 100 Rata-rata 69 75 82

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 11 siswa dengan persentase 42% pada Prasiklus menjadi 20 siswa dengan persentase 77% pada Siklus I menjadi 24 siswa dengan persentase 92% pada siklus II. siswa yang tidak tuntas semakin mengalami penurunan dari 15 siswa dengan persentase 58% pada Prasiklus menjadi 6 siswa dengan persentase 23% pada Siklus I menjadi 2 dengan persentase 8% pada Siklus II. Data tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan

(31)

63

menerapkan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa meningkat dalam setiap siklus. Data tabel 4.12 di atas dapat dilihat pada grafik batang

Gambar 4.8

Garfik Komparatif Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada tabel 4.12 dan gambar diagram batang 4.8 menunjukan bahwa dengan diterapkannnya model group investigation pada kegiatan pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 semester II tahun pelajaran 2015/2016, hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan yang mencapai KKM semakin bertambah dan jumlah siswa yang masih dibawah KKM semakin berkurang.

4.2.2 Hasil Observasi

Analisis data dari hasil observasi mengajar guru dan belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada siklus I dan siklus II disajikan dalam sebuah tabel dan

Prasiklus ; Tuntas; 11 Prasiklus ; Tidak Tuntas; 15 Prasiklus ; Rata-rata; 69 Siklus I; Tuntas; 20 Siklus I; Tidak Tuntas; 6 Siklus I; Rata-rata; 75

Siklus II; Tuntas; 24

Siklus II; Tidak Tuntas; 2

Siklus II; Rata-rata; 82 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

(32)

64

grafik. Perbandingan hasil observasi mengajar guru dan belajar siswa pada siklus I dan Siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perbandingan Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I dan Siklus II

Analisis data dari hasil obsrvasi mengajar guru di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13

Analisis Komparatif Hasil Observasi Mengajar Guru Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Kriteria

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I

Pertemuan II

Total penilaian 19 21 22 23

Persentase (%) 82 91 96 100

Berdasarkan data tabel 4.13 dapat dilihat bahwa kegiatan mengajar guru di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh guru meningkat dari 19 kegaiatan yang sudah dilaksanakan dengan persentase 82% dipertemuan I menjadi 21 dengan persentase 91% dipertemuan II pada siklus I. Sedangkan pada siklus II, sebanyak 22 kegaiatan yang sudah dilaksanakan dengan persentase 96% pada pertemuan I menjadi 23 dengan persentase 100% pada pertemuan II. Data tersebut membuktikan bahwa hasil observasi mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Data tabel 4.13 di atas dapat dilihat pada grafik batang

(33)

65

Gambar 4.8

Grafikk Komparatif Hasil Observasi Mengajar Guru Implementasi Model Pembelajarn Group Investigation pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Berdasarkan grafik batang paga gambar 4.8 terlihat hasil observasi mengajar guru mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Dengan demikian, guru sudah berhasil menerapakan model pembebelajaran group investigation pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 semester II dalam materi Perubahan Lingkungan Fisik.

b. Perbandingan Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Analisis data dari hasil obsrvasi belajar siswa dikelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.14

Siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Sklus II Pertemuan II Persentase 82% 91% 96% 100%

Perbandingan Hasil Observasi Mengajar Guru Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran

(34)

66

Tabel 4.14

Analisis Komparatif Hasil Observasi Belajar Siswa Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Kriteria

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

Total penilaian 16 19 21 22

Persentase (%) 73 86 95 100

Berdasarkan data tabel 4.14 dapat dilihat bahwa kegiatan belajar siswa di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa meningkat dari 16 kegaiatan yang sudah dilaksanakan dengan persentase 73% pada pertemuan I menjadi 19 dengan persentase 86% pada pertemuan II siklus I. Sedangkan pada siklus II, sebanyak 21 kegaiatan yang sudah dilaksanakan dengan persentase 95% pada pertemuan I menjadi 22 dengan persentase 100% pada pertemuan II. Data tersebut membuktikan bahwa hasil observasi kegiatan siswa dengan menerapkan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Data tabel 4.14 di atas dapat dilihat pada grafik batang

(35)

67

Gambar 4.9

Grafik Komparatif Hasil Observasi Belajar Siswa Implementasi Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04

Berdasarkan grafik batang pada gambar 4.9 terlihat hasil observasi siswa mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Dengan demikian, siswa sudah berhasil menerapakan model pembebelajaran group investigation pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 semester II dalam materi Perubahan Lingkungan Fisik.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04, ditemukan beberapa permasalah yang muncul pada pembelajaran IPA. Permasalahan yang ditemukan yaitu terkait model pembelajaran yang digunakan guru, selama ini guru hanya menggunakan model ceramah dan tanya

Siklus I pertemuan I Siklus I pertemuan II Siklus II pertemuan I Siklus II pertemuan II Persentase 73% 86% 95% 100%

Perbandingan Hasil Observasi Belajar Siswa Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran

(36)

68

jawab sehingga siswa pasif dalam pembelajaran dan suasana kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil belajar mata pelajaran IPA masih rendah karena belum mencapai (KKM) yang diterapkan sekolah yakni 75. Nilai ulangan tengah semester menunjukan dari jumlah siswa sebanyak 26 ditemukan 11 siswa dengan persentase 42% yang tuntas dan 15 siswa dengan persentase 58% siswa yang tidak tuntas.

Berdasarkan kondisi yang demikian, maka peneliti merasa diperlukan adanya tindakan perbaikan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Menurut Narudin (2009) model pembelajaran group investigation menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia. Dengan demikian siswa akan lebih aktif dan menyenangkan selama proses pembelajaran berlangsung bersama kelompok dan tertarik dalam pelajar IPA.

Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016. Sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 Maret 2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh bapak Sadono Budi Yuwono, S.Pd dan yang sebagai observer adalah Peneliti.

Melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation perilaku guru dan siswa tentu berubah dibandingkan pada kondisi awal. Pada pembelajaran guru yang semula banyak mendominasi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, kini mulai berubah dengan hanya menjadi fasilitator dengan memberikan bimbingan pada siswa. Ketika proses pembelajan berlangsung pada kondisi awal siswa terlihat pasif yang hanya mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi dan hanya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini berbeda dengan siswa mulai terlibat aktif dalam pembelajaran yang nampak dalam semua tahap kegiatan Group Investigation.

(37)

69

Pada tahap 1 (seleksi topik), pada tahap ini guru memberikan gambaran secara umum tentang materi atau topik yang akan dipelajari dengan memutarkan video pembelajaran untuk menarik dan antusias siswa. Siswa dilibatkan langsung untuk menentukan subtopik yang akan dipelajari. Untuk mengatur siswa kedalam kelompok juga dibuat permainan supaya lebih menambah semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Pada tahap 2 (merencanaan), siswa merencanakan tugas yang akan dipelajari. Di dalam kelompok siswa menyusun rencana sebelum melakukan penyelidikan. Misalnya apa yang harus siswa pelajari? Bagainamana mempelajarinya?

Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi), siswa melaksanakan penyelidikan dengan menggunakan sumber yang telah ditentukan. Siswa terlibat aktif dalam melaksanakan penyelidikan. Pada tahap ini para siswa saling bertukar pikiran, diskusi untuk menyatukan gagasan.

Pada tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka. Kemudian wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia cara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

Pada tahap 5 (menyajikan laporan akhir), masing-masing kelompok secara bergantian melaksanakan presentasi laporan akhir yang telah ditulis. Siswa terlibat aktif dalam presentasi. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya atau menanggapi presentasi kelompok. Namun pada pelaksanaan siklus ini, siswa belum aktif untuk bertanya atau menanggapi presentasi kelompok.

Pada tahap 6 (evaluasi), siswa bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan evaluasi, yaitu beberapa siswa diminta maju ke depan kelas untuk menuliskan materi yang dipelajari. Pada pertemuan pertama, guru tidak melakukan refleksi. Namun pada pertemuan kedua, guru melibatkan siswa secara aktif dalam melakukan refleksi.

Dari keenam tahap dalam model pembelajaran group investigation. Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi) adalah langkah yang paling menentukan hasil belajar siswa karena pada tahap ini siswa melaksanakan penyelidikan dan

(38)

70

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, berdiskusi dan saling bertukar pikiran. Hal serupa juga diungkapkan Suprijono (dalam Shoimin, 2014) mengemukakan dalam menggunakan model group investigation, setiap kelompok akan bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih. Group investigation adalah pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta motivasi mereka untuk belajar.

Berdasarkan hasil observasi, secara umum pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan RPP. Perubahan perilaku guru dan siswa pun sudah dapat terlihat. Namun pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa kegiatan yang tidak dilakukan oleh guru dan siswa. Guru dalam menerapkan model pembelajaran group investigation sudah cukup baik terbukti bahwa pada siklus I guru sudah melaksanakan semua tapi masih mengalami kesulitan yaitu ketika pembagian kelompok. Akan tetapi dari pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan didapatkan permasalahan yaitu banyak siswa yang masih bingung ketika di bagi dalam kelompok dan cenderung egois. Ada beberapa siswa yang bercanda dengan teman sekelompoknya, ada siswa yang duduk diam namun tidak ikut berdiskusi kelompok. Siswa masih takut untuk membacakan hasil kerja kelompoknya. Siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya pada kelompok lain.

Menurut Slavin (dalam Rusman 2011) diharapkan siswa dalam kelompoknya dapat saling memberi pendapat. Pada siklus I, dapat dianalisis bahwa interaksi antar siswa kurang yaitu masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas kelompok.

Hasil tindakan pada siklus I yang diperoleh nilai siswa pada soal evaluasi menunjukkan ketuntasan belajar telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 siswa dengan persentase 77%, sedangkan 6 siswa dengan persentase 23% yang tidak tuntas. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar mencapai 75.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat dianalisis bahwa hasil tindakan belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Ketuntasan

(39)

71

belajar belum mencaapi 80% dari keseluruhan siswa. Peneliti bersama guru melakukan perencanaan untuk tindakan siklus 2.

Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Maret 2016. Sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 Maret 2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh bapak Sadono Budi Yuwono, S.Pd dan yang sebagai observer adalah Peneliti.

Pelaksanaan siklus II merupakan upaya perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Upaya perbaikan tindakan dilakukan agar hasil tindakan pada siklus 2 ini dapat mencapai indikator keberhasilan.

Pada siklus II masalah-masalah yang terdapat pada siklus I sudah berkurang, guru dalam menerapkan model pembelajaran group investigation sudah cukup baik terbukti bahwa pada siklus II guru sudah melaksanakan semua kegiatan. Pada tahap 5 (menyajikan laporan akhir) Siswa sudah terarah dan tidak bingung ketika di bagi dalam kelompok. Siswa sudah berani dan percaya diri ketika membacakan hasil kerja kelompoknya dan siswa berani memberi tanggapan atau masukan terhadap kelompok lain.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan tindakan siklus II sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan siklus II, semua kegiatan pembelajaran telah dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik.

Hasil tindakan pada siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang tuntas meningkat menjadi 24 siswa dengan persentase 92%, sedangkan 2 siswa dengan persentase 8% yang tidak tuntas. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar mencapai 82.

Ketuntasan belajar siswa telah mencapai lebih dari indikator keberhasilan yaitu 80%. Hal ini membuktikan bahwa model kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 04 semester II tahun pelajaran 2015/2016.

(40)

72

Pembelajaran melalui model Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Siswa turut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang nampak dalam semua tahapan kegiatan Group Investigation.

Hal tersebut mendukung dari pendapat Slavin (dalam Rusman 2011) model pembelajaran group investingation lebih menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk memepelajari sendiri subtopik yang tersedia, diharapkan siswa dalam kelompoknya saling memberi pendapat. Selanjutnya, dalam tahapan pelaksanaan investigasi siswa mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas/sekolah. Siswa kemudian melakukan evaluasi dan membuat laporan sebagai hasil kelompok yang kemudian dipresentasikan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sinarmas Multifinance Cabang Bima dan umumnya pada organisasi atau perusahan agar dapat membantu karyawan dalam mengatasi stres kerja, karena kalao karyawan mengalami

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus

4.1 Perubahan Selama Penyimpanan Pada Kondisi Ekstrim BMC -MP ASI Selama penyimpanan pada berbagai suhu, BMC-MP ASI dari tepung sukun dan tepung kacang benguk germinasi yang

Sehingga berdasarkan syarat kestabilan sistem permainan maka titik ekuilibrium Nash dapat diperoleh dari titik potong kedua hiperbola pada daerah yang memenuhi

Saran pada penelitian ini ialah: (1) media job sheet trainer otomasi instalasi tenaga listrik menggunakan PLC OMRON CP1E E20SDRA dapat diterapkan sebagai

Mari kita kembali kepada Tuhan, biarlah diri kita berada dalam kuasa Yesus untuk mengalahkan iblis.. Jangan pernah menyerah terhadap iblis karena Yesuslah yang lebih

Sistem informasi manajemen merupakan serangkaian sub bab informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga

Setelah tahap analisis sistem lama selesai dilakukan dan mendapat kesimpulan bahwa sistem lama masih terdapat kelemahan-kelemahan, maka diperlukan pembangunan sistem