• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi marketing mix perusahaan dan loyalitas konsumen rokok Djarum Super : studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman [Liga Djarum Indonesia 2007] - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Strategi marketing mix perusahaan dan loyalitas konsumen rokok Djarum Super : studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman [Liga Djarum Indonesia 2007] - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

Konsumen Rokok Djarum Super

Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman

(Liga Djarum Indonesia 2007)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh

Ari Nugroho (022214047)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

Konsumen Rokok Djarum Super

Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman

(Liga Djarum Indonesia 2007)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh

Ari Nugroho (022214047)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(3)
(4)
(5)

Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih

berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup

tanpa melakukan apapun.

(George Bernard Shaw)

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun

terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup

tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain

yang telah terbuka.

(

Alexander Graham Bell

)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayah & Ibu tercinta atas do’anya

Andi & Almein yang aku sayangi

Kakek & Nenekku

Sahabat- sahabatku

Almameterku

(6)
(7)

Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen

Rokok Djarum Super

Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman (Liga Djarum Indonesia 2007)

Ari Nugroho

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas strategiMarketing Mixmenurut persepsi konsumen terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian ini adalah sebuah studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman yang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli atau mengkonsumsi rokok Djarum Super. Konsumen yang diteliti sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Terdapat pengaruh positif kebijakan produk terhadap loyalitas konsumen. 2). Terdapat pengaruh positif kebijakan harga terhadap loyalitas konsumen. 3). Terdapat pengaruh positif kebijakan promosi terhadap loyalitas konsumen. 4). Terdapat pengaruh positif kebijakan distribusi terhadap loyalitas konsumen. 5). Terdapat pengaruh positif kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan out put regresi linear sederhana dan regresi linear berganda dapat diketahui bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi rokok Djarum Super secara simultan berpengaruh positif sebesar 36,7 % terhadap loyalitas konsumen, sedangkan 63,3 % dipengaruhi oleh variabel lain.

(8)

Marketing Mix Strategy and The Loyalty

of Djarum Super Consumers

A Case Study at Maguwoharjo Football Stadium (Liga Djarum Indonesia 2007)

Ari Nugroho

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

The purpose from this research is to know the effectiveness of marketing mix based on consumer perception in shaping consumer loyalty.

This research is a case study at Maguwoharjo Football Stadium that was conducted in June – July 2007. Data were collected by distributing questionnare to respondents. The population in this research is consumers which have bought or consumed Djarum Super. The sample was 100 people. Data analysis techniques were simple and multiple regression.

Result show that: 1). There is a positive influence of product strategy on consumer loyalty. 2). There is a positive influence of pricing strategy on consumer loyalty. 3). There is a positive influence of promotion strategy on consumer loyalty . 4). There is a positive influence of distribution strategy on consumer loyalty.5). There is a positive influence of product, pricing, promotion, and distribution strategies, simultaneously consumer loyalty. Results of the simple linear regression analysis show that product, pricing, promotion, and distribution strategies Djarum Super, simultaneously, have positive effect of 36,7 % on consumer loyalty, while the other 63,3 % was influenced by other variables.

(9)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain, oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Dra. Diah Utari, BR.,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak hal yang sangat berharga kepada penulis.

(10)

maupun spiritual dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima. Dukunganmu adalah motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat terbaikku Kriz NFS, PW Amer, Brekele yang dapet Getz baru, Mbombing, Justo, Bang Reymon, Dimaz the sleepers, Om Abdee, Berlin, Dedy “Lempung”….Aku bangga & bahagia bersama kalian ”Thanks for our friendship”.

9. Kakek-Nenekku yang pengen banget liat foto wisudaku, terima kasih untuk semua nasehat-nasehatnya.

10. Adek-adekku tercinta Andi & Almein, makasih atas support dan keceriaan yang selalu kalian hadirkan dirumah saat aku pulang.

11. Veronica ‘Icha’ Rahayu…………Semuanya karena kamu hingga aku bisa menjadi orang yang dewasa & bertanggung jawab.

12. Temen-temen Manajemen: Tony, Didik, Angga, Windy, Bowo, Wawan Louhan, Kodok, Gathir, Yanu, Mendez, Gincu, Vinant, Eti’, Ponyep, Silek, Kadek, Ika, Indri, koko’, Duwex, Agus, Kodok, Ari Pakem, Tienie, Ria makasih buat kebersamaannya selama ini.

13. Teman-teman baikku: Maria Eliz, Antox PSIM, Ndox, Andra, Bim-bim Leaf, Tonggi, Ujang, Dilla, Okta, Yuni, Pipit, Kemo, Devy, Tony UII, Angga, Nanang, Bimo, Tape, Waswin, Yuliana ‘Mama Ulie’….Aku bangga punya teman seperti kalian yang ada saat aku susah maupun senang…

(11)

sekretaris PSS, terima kasih telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian.

15. Pengurus, pelatih, dan semua pemain Satria Pandawa, Sigit, Gapong, Sarwoko, Dwi“Kebo”………Cepet promosi dab!!!!

16. Slemania seantero jogja,Give our spiritfor PSS.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 30Agustus 2007 Penulis

Ari Nugroho

(12)

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN……….……… ii

LEMBAR PENGESAHAN……….. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. v

ABSTRAK……… vi

ABSTRACT………. vii

KATA PENGANTAR………. viii

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

BAB I PENDAHULUAN ……….… 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 3

C. Batasan Masalah ……….……… 3

D. Tujuan Penelitian ……… 4

E. Manfaat Penelitian ……….. 4

F. Sistematika Penulisan ……….…. 4

(13)

A. Pengertian Pemasaran ………... 6

B. Manajemen Pemasaran ……….… 7

C. Konsep Pemasaran ……….…..…. 7

1. Konsep Produksi ……….…..….. 8

2. Konsep Produk ……… 8

3. Konsep Penjualan ……… 8

4. Konsep Pemasaran ………..…. 8

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan/sosial ………. 8

D. Konsep Strategi Pemasaran ……….. 9

1. Pengertian Strategi ………. 9

2. Strategi Pemasaran ………..……... 10

3. Tahap-tahap Strategi Pemasaran ……….………… 11

4. KonsepMarketing Mix ……….………. 12

E. Perilaku Konsumen ……….. 18

F. Kepuasan Pelanggan ……….…... 18

1. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ……… 19

2. Macam Kepuasan Konsumen ……… 19

3. Pentingnya Kepuasan Pelanggan Bagi Pemasar ……… 20

G. Loyalitas Pelanggan ………. 20

1. Pengertian Loyalitas Pelanggan ……….…… 21

2. Membangun Loyalitas Pelanggan ……….……. 21

(14)

H. Hipotesis ……….. 23

BAB III METODE PENELITIAN……… 24

A. Jenis Penelitian ………. 24

B. Lokasi Penelitian ……….. 24

C. Waktu Penelitian ……….. 24

D. Subjek dan Objek Penelitian ……… 24

E. Variabel Penelitian ………... 25

F. Populasi dan Sampel ………. 26

G. Teknik Pengambilan Sampel ……… 27

H. Definisi Operasional ………. 28

I. Metode Pengumpulan Data ……….. 28

J. Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 29

K. Teknik Analisis Data ……… 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……… 36

A. Sejarah Berdirinya Djarum ……….……….. 36

B. Ideologi Inti ………..……….……… 39

C. DjarumProduk ……….….. 39

D. Lingkup Distribusi ………..….. 40

(15)

A. Deskripsi Data ………...……… 44

1. Analisis Validitas ……… 45

2. Analisis Reliabilitas ………...…. 48

B. Deskripsi Responden ………...…….……… 52

1. Umur ………..……. 52

2. Jenis Kelamin ………...……….. 53

3. Tingkat Pendapatan ………...……. 53

C. Analisis Prioritas Kepentingan ………...….. 54

D. Analisis Data ………...………. 57

1. Analisis Regresi Linier Berganda ………... 57

2. Uji t ………..………. 5 8 3. Uji F ………..………. 63

E. Pembahasan ………..………… 65

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN………….. 68

A. Kesimpulan ………..… 68

B. Saran ………..……….. 69

C. Keterbatasan Penelitian ………..………. 70

DAFTAR PUSTAKA ……….….. 71

LAMPIRAN………... 72

(16)

Halaman

Tabel V.1 Pengujian Validitas Produk (X1) ……….. 46

Tabel V.2 Pengujian Validitas Harga (X2) ……… 46

Tabel V.3 Pengujian Validitas Promosi (X3) ……… 47

Tabel V.4 Pengujian Validitas Distribusi (X4) ………. 47

Tabel V.5 Pengujian Validitas Loyalitas Konsumen (Y) ………. 48

Tabel V.6 Pengujian Reliabilitas ……….. 52

Tabel V.7 Klasifikasi Umur Responden ……….. 53

Tabel V.8 Tingkat Pendapatan ………...…….. 54

Tabel V.9 Frekuensi Prioritas Kepentingan Konsumen ……….…….. 55

Tabel V.10 Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen ……… 56

Tabel V.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………. 58

(17)

LAMPIRAN I

o Kuesioner ……….. 72

LAMPIRAN II

o Data Kuesioner ………. 77

LAMPIRAN III

o Validitas & Reliabilitas ………..…….………. 86

o Regresi ………..… 90

LAMPIRAN IV

o Tabel F ……….……… 96

(18)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen terhadap suatu produk yang telah lama beredar di pasaran tentunya memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang telah mengkonsumsinya. Konsumen akan mengetahui banyak mengenai produk itu setelah ia mencoba mengkonsumsi dan menikmati produk itu untuk memenuhi kebutuhannya, daripada hanya sekedar mengetahuinya melalui iklan atau informasi dari pihak lain. Begitu juga untuk produk yang telah lama dikenal dan menonjol dibanding produk sejenis yang dibuat oleh pihak lain, loyalitas dari pengguna atau pelanggan dari produk itu sangat penting guna mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan sekaligus untuk menjamin penjualan dan laba yang diperoleh.

Loyalitas konsumen dari suatu produk akan turut menentukan pola pembelian ulang oleh konsumen terhadap produk tersebut dan sebaliknya juga pola pembelian kembali oleh konsumen akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Setelah konsumen membeli dan menikmati produk itu, ia akan menilai apakah ia terkesan puas dan senang, jika mereka puas dan senang maka cenderung akan melakukan tindakan mengkonsumsi kembali produk tersebut. Tentunya, loyalitas konsumen itu tercipta dari berbagai faktor atribut yang melekat pada produk yang

(19)

dikonsumsi itu. Atribut – atribut inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk tersebut.

Rokok merupakan produk sekali pakai dengan aroma yang khas sebagai salah satu pelengkap saat seseorang berkumpul dengan orang lain maupun saat menunggu waktu saat melakukan aktivitas – aktivitasnya. Rokok merupakan produk yang banyak digemari oleh sebagian besar orang di dunia, baik pria maupun wanita. Di dunia ini telah banyak ditemukan perusahaan rokok dengan berbagai merek unggulannya. Walaupun banyak media yang mengiklankan bahaya rokok bagi kesehatan manusia, tapi tetap banyak orang yang mengkonsumsinya, malah dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa grafik konsumsi para konsumen rokok terus meningkat dan konsumen selalu mengabaikan bahaya yang akan dihadapinya dimasa mendatang.

Perusahaan yang baik harus mampu mempertimbangkan berbagai hal yang menjadi keinginan manusia, sebab setiap manusia mempunyai minat, kebutuhan dan daya beli yang berbeda. Mereka tidak akan mengkonsumsi suatu barang dalam jumlah yang banyak bila pendapatan mereka minimum. Apabila barang yang ditawarkan sangat mahal untuk satu jenis produk yang sama, mereka akan mencari produk yang sama dengan harga yang lebih murah walaupun mereknya berbeda.

(20)

harganya yang terjangkau. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :

“Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok

Djarum Super”. Studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo

Sleman.

B. Rumusan Masalah

Apakah efektivitas strategi Marketing Mix menurut persepsi konsumen mempengaruhi loyalitas konsumen rokok Djarum Super?

C. Batasan Masalah

Pada dasarnya konsumen rokok Djarum Super banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga, kualitas, tingkat pendapatan, model kemasan, saran teman, diikalankan oleh sponsor-sponsor bola dan musik, promosi dari sales, pelayanan, promosi dari perusahaan serta pengalaman konsumen itu sendiri. Dimana dari beberapa hal tersebut dapat menimbulkan loyalitas konsumen terhadap rokok Djarum Super. Supaya pembahasannya tidak terlalu luas, maka penulis hanya meneliti faktor-faktor berikut :

(21)

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah strategi Marketing Mix perusahaan mempengaruhi loyalitas konsumen dalam memilih rokok Djarum Super.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Perusahaan Rokok Djarum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan dalam membuat kebijakan dan keputusan diwaktu yang akan datang terutama berkaitan mengenai strategi pemasaran dan langkah-langkah mempertahankan konsumen rokok Djarum Super.

2. Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.

3. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu wahana untuk memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen pemasaran dan perilaku konsumen.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

(22)

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan .

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori dari penulisan skripsi, yang meliputi : uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian ini, serta hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi operasional variabel, teknik pengujian kuesioner, serta teknik analisis data.

BAB IV : PROFIL SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisi tentang profil subjek dan objek penelitian. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan pembahasannya.

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

(23)

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan karena sangat menentukan perkembangan perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran perusahaan juga melakukan kegiatan pembelanjaan, produksi dan personalia. Pemasaran artinya bekerja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia.

Menurut William J Stanton (dikutip dalam Basu Swasta dan T. Hani Handoko, 1997:4).

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli potensial”

Menurut Philip Kotler (1995:16), pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Perhatian utama pemasaran adalah pasar dan menciptakan pertukaran yang saling memuaskan dengan mereka yang terlibat dalam pasar.

(24)

B. Manajemen Pemasaran

Fungsi manajemen pemasaran terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dari seluruh kegiatan yang dilakukan dengan tepat karena akan menentukan keberhasilan dari usaha untuk membuat perencanaan jangka panjang akan memerlukan banyak waktu dan tenaga.

Menurut Phillip Kotler dan Gary Amstrong (2001:18), manajemen pemasaran adalah : “Analisis, perencanaan, implementasi dan penegndalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli untuk mencapai tujuan perusahaan”.

Menurut C Northcote Parkinson, MK Rustomji, Walter E Viera (1993:15), pengertian manajemen pemasaran adalah : “ Metode terencana dan teroganisir untuk mengadakan suatu relasi pertukaran”.

C. Konsep Pemasaran

Manajemen pemasaran sebagai usaha untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan dengan pasar sasaran. Sekarang timbul pertanyaan falsafah yang jelas, kegiatan pemasaran akan berbenturan dengan konflik antar kepentingan.

(25)

1. Konsep Produksi

Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan memakai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuannya (harga terjangkau) dan oleh karenanya manajemen harus berkonsenterasi pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.

2. Konsep Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan memilah produk yang menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta keistimewaan yang menonjol dan karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dalam perbaikan produk.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan yang kokoh.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah kebutuhan dan keinginan pasar (target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efisien dari yang dilakukan oleh para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan/sosial

(26)

sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat.

D. Konsep Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi

Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert Jr. (dalam Tjiptono, 1995:3), strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang ingin organisasi lakukan dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan.

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam dalam merumuskan strategi organisasi.

Sedangkan dari perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak dirumuskan secara eksplisit. Artinya setiap organisasi mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan.

(27)

dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan.

2. Strategi Pemasaran

Definisi strategi pemasaran menurut kotler dan susanto (2000:94) adalah strategi yang terdiri atas prinsip-prinsip yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Strategi pemasaran terdiri atas strategi khas yang berhubungan dengan pasar sasaran,marketing mixdan tingkat biaya.

A. Pasar sasaran

Perusahaan harus menjelaskan secara terperinci mengenai segmen pasar yang dituju.

B. Marketing mix

Perusahaan harus mengetahui strategi yang spesifik dalam hubungannya dengan unsur marketing mix seperti produk, harga, promosi, dan distribusi.

C. Tingkat biaya pemasaran

(28)

3. Tahap-tahap Strategi Pemasaran

Dalam pemasaran, strategi yang ditempuh oleh perusahaan terdiri atas tiga tahap, yaitu (Swastha dan Irawan,2005:70-73):

a. Memilih konsumen yang dituju

Usaha-usaha pemasaran akan lebih berhasil jika hanya ditujukan pada konsumen tertentu dan bukannya masyarakat secara keseluruhan. Konsumen yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh perusahaan denagn memuaskan. Menurut pengalaman, tidak mungkin perusahaan memberikan kepuasan kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah memilih kelompok tertentu yang dituju yang dapat memenuhi keinginan mereka.

b. Memenuhi keinginan konsumen

Strategi yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat produk. Dalam hal ini, manajemen harus menemukan tentang keinginan apa yang penting bagi konsumen. Konsumen akan lebih berhasil dengan penelitian pasar.

c. Marketing mix

(29)

4. Konsep Marketing Mix

Marketing Mix merupakan salah satu unsur dalam pemasaran baik dalam sasaran maupun penentu strategi yang berperan dalam keberhasilan pemasar suatu produk dipasar.

Pengertian Marketing Mix atau bauran pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2005:74) merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen pada segmen pasar tertentu yang ingin dituju perusahaan.

Marketing Mix terdiri atas variabel-variabel yang dapat diklasifikasikan menjadi hal-hal penting, yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu:Product, Price, Place, dan Promotion.Keempat unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran tersebut saling berhubungan. Oleh sebab itu, manajemen harus memiliki kombinasi terbaik dari unsur-unsur tersebut, kombinasi yang disesuaikan dengan lingkungan perusahaan.

a. Produk (Product)

(30)

produk yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa barang secara fisik, pelayanan jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (2005:165) adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk cita rasa, bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Sedangkan definisi produk menurut Kotler dan Armstrong (2001:346), yaitu sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek fisik ,jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Dengan demikian, menyusun dan mengembangkan produk-produk baru merupakan tantangan konstan bagi tenaga pemasar yang harus selalu mempertimbangkan faktor perubahan.

b. Harga (Price)

(31)

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha dan Irawan, 2005:241). Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan dalam menetapkan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain:

1) Mendapatkan laba maksimum

2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan 3) Mencegah atau mengurangi persaingan

4) Mempertahankan atau memperhatikanmarket store

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru sering kali harus memilih antara dua pilihan kebijakan penetapan harga yakni:

a) Price Skimming

(32)

b) Penetration Pricing

Penetration Pricing merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai penjualan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat. Strategi ini dapat berhasil apabila para penjual dapat meningkatkan harga sewaktu permintaan konsumen bertambah. Peningkatan harga tersebut tentu saja harus dikelola secara hati-hati untuk menghindari agar konsumen tidak mengundurkan diri.

c. Tempat (Place)

Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produknya dapat diperileh dan tersedia bagi konsumen yang termasuk dalam Marketing Mix

khususnya tempat adalah saluran distribusi. Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk dari produsen ke konsumen.

Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat baginya, barulah merupakan jaminan bahwa pembeli akan setia pada produk tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk adalah bilamana setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah ditempat yang diinginkan atau terdekat oleh pembeli.

(33)

kepada konsumen atau pemakai industri (dalam Swastha dan Irawan, 2005:285).

Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen dapat panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang diterapkan oleh perusahaan. Mata rantai jalur distribusi akan menjadi panjang apabila sebelum sampai ke tangan pemakai produk, yang bersangkutan harus melalui berbagai macam pedagang. Sebaliknya mata rantai jalur distribusi akan menjadi pendek apabila produsen secara langsung menghubungi pembeli terakhir.

d. Promosi (Promotion)

Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan, dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau konsumen sering disebut sebagai promosi. Kegiatan promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa, misalnya Koran, majalah, tabloid, televisi, radio, papan reklame, dan poster.

Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (2005:349) adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

(34)

1) Advertising(iklan)

Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi yang digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau menginformasikan pendengar mngenai suatu produk. Iklan biasanya menggunakan semua jenis penyiaran dan media cetak, seperti televisi, radio, majalah, koran, dan papan iklan.

2) Personal Selling(penjualan pribadi)

Penjualan pribadi merupakan penjualan dari satu orang ke orang lain, sewaktuperusahaan membeli dari perusahaan lain, para agen pembelian yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya merujuk kepada wakil perusahaan penjual.

3) Sales Promotion(promosi penjualan)

Barang-barang yang relatif murah sering kali dipasarkan melalui promosi penjualan, yang melibatkan bujukan langsung kepada pembeli.Premium (biasaya barang-barang gratis), voucher yang dapat ditukarkan, dan kupon merupakan bentuk-bentuk promosi penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen untuk membeli produk.

4) Public Relations(hubungan masyarakat)

(35)

tersebut merupakan usaha untuk membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi dan produk-produknya.

E. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut F. James Engle (1994:237) merupakan suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului tindakan tersebut.

Perilaku konsumen terdiri atas dua bagian: pertama adalah perilaku yang tampak, variabel yang termasuk di dalamnya adalah sejumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Kedua adalah perilaku yang tidak tampak, variabelnya antara lain persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.

F. Kepuasan Pelanggan

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan jasa yang baik bagi perusahaan dan bagi pembelian ulang oleh pelanggan, terciptanya loyalitas pelanggan dan memberikan suatu bentuk promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.

(36)

terhadap ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasaka antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja actual product yang dirasakan setelah pemakaiannya. Jadi, intinya kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja/hasil yang dirasakan.

Kepuasan konsumen atas suatu produk akan diketahui setelah konsumen itu mengkonsumsi produk tersebut.

1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Tjiptono, 1998:70), antara lain adalah :

a. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik dan perlengkapan. b. Kehandalan, kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. 2. Macam Kepuasan Konsumen

Kepusan pelanggan terdiri dari 2 macam (Husein Umar, 1997: 239), yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari suatu fungsi produk yang dimanfaatkan. Kepuasan psikologis yaitu kepuasan yang diperoleh dari atribut yang tidak berwujud dari suatu produk.

(37)

3. Pentingnya kepuasan pelanggan bagi pemasar

Pentingnya kepuasan pelanggan diperhatikan oleh pemasar disebabkan adanya beberapa keuntungan bagi pemasar (Kotler, 1972: 22): a. Stay Loyal Longer,dengan tercapainya kepuasan pelanggan secara

berkelanjutan, maka pemasar bisa puas karena loyalitas pelanggan tercapai.

b. Alks Favorably about the company and it’s products, jika pelanggan puas maka secara psikologis ia akan menyebarkan kepada orang lain. c. Offers products ideas to the company,pelanggan yang merasa puas

memilikisense of belongingdan akan bisa memberikan masukanide dan pendapat kepada perusahaan yang memproduksi produk yang dikonsumsi.

d. Cost less to serve than new customer because transaction are routinized, jika pemasar telah mampu mempertahankan pelanggan-pelanggannya, maka biaya untuk memelihara pelanggannya tidak akan sebesar biaya yang harus ia keluarkan menarik konsumen untuk menjadi pelanggan baru.

G. Loyalitas Pelanggan

(38)

1. Pengertian loyalitas pelanggan

Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan harmonis antar pelanggan dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta karena adanya kepuasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan menurut Henry Assael (1992:187) adalah pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap merek atau perusahaan. Oleh karena itu kepuasaan akan menimbulkan loyalitas pelanggan maka ia akan menjadi faktor endogeneous yang disebabkan oleh suatu kondisi dari kepuasaan, rintangan pengalihan pemasok dan keluhan.

2. Membangun loyalitas pelanggan

Tujuan dan maksud utama pemasaran adalah mencapai hubungan pelanggan dan membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan dengan cara (Lewis dan Chambers. 1995:49) :

a. Core services, jasa utama berdsarkan pada kebutuhan pasar yang utama, dari situ hubungan dibangun karena dengan pelayanan inti yang memuaskan pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan jasa kita.

b. Customing the relationship, membangun hubungan dekat antara pemasar dan pelanggan

(39)

d. Relation pricing, harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli barang. Untuk membangun loyalitas pelanggan dapat ditempuh dengan cara memberi potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka merasa perusahaan memberi perhatian.

e. Internal marketing, pemasaran internal merupakan faktor yang cukup penting. Tekanannya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu mengelola karyawan agar mengerti dan memahami prinsip-prinsip pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas mereka.

3. Mempertahankan Pelanggan

a. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dan pelanggan perlu terus dibina. Untuk mengendalikan tingkat kehilangan pelanggan dan tetap pada posisi yang aman, perusahaan perlu mengambil 4 langkah (Husein Umar, 1997: 239 240) sebagai berikut: 1) Menentukan tingkat bertahannya pelanggan

2) Membedakan berbagai penyebab kehilangan pelanggan dan menentukan penyebab utama yang bisa dikelola.

3) Memberitakan hilangnya keuntungan dari pelanggan yang hilang 4) Menghitung berapa biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan

pelanggan.

(40)

lainnya dan pelanggan cenderung enggan untuk berganti produk. Hal tersebut menurut Kotler (1997: 44 – 460 dapat dilakukan dengan cara berikut:

1) Menambahkan manfaat keuangan, misalnya imbalan bagi pelanggan yang sering membeli atau membeli dalam jumlah besar melalui potongan harga.

2) Menambahkan manfaat sosial, dengan cara membuat hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya secara lebih pribadi, di mana pelanggan dilayani sebagai klien perusahaan yang dilayani oleh seorang petugas perusahaan yang ditugaskan untuk hal tersebut.

3) Menambahkan manfaat struktural, misalnya memberikan alat khusus atau hubungan komputer yang menolong pelanggan mengelola pemesanan, pengepakan, persediaan dan lain-lain.

H. Hipotesis

(41)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada konsumen yang pernah membeli atau menggunakan rokok Djarum Super sehingga kesimpulan hasil penelitian hanya berlaku pada variabel yang diteliti yaitu kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi rokok Djarum Super.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Stadion Sepak Bola Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2007.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian : Konsumen yang pernah membeli atau mengkonsumsi rokok Djarum Super.

Obyek penelitian : Unsur-unsur yang terdapat pada produk yaitu: kebijakan produk, harga, promosi, distribusi, dan loyalitas.

(42)

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan konsep yang mempunyai variasi dalam nilai. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan beberapa variabel penelitian, yaitu:

1. Variabel Independen:

a. Kebijakan Produk : Aspek yang diteliti meliputi cita rasa, kualitas, warna kemasan, sehingga dapat diperoreh data ordinal yang diukur dengan kuesioner setelah itu dianalisis menggunakan Skala Likert.

b. Kebijakan Harga : Aspek yang diteliti meliputi harga kemasan 12 batang, harga kemasan 16 batang, dan harga kaleng, sehingga dapat diperoreh data ordinal yang diukur dengan kuesioner setelah itu dianalisis menggunakan Skala Likert.

(43)

d. Kebijakan Distribusi : Aspek yang diteliti meliputi jauh dekatnya tempat yang menjual rokok Djarum dengan tempat tinggal konsumen, saluran distribusi yang lancar, sehingga dapat diperoreh data ordinal yang diukur dengan kuesioner setelah itu dianalisis menggunakan Skala Likert.

2. Variabel Dependen:

Loyalitas Konsumen : Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya dapat diduga. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah seluruh konsumen rokok Djarum Super yang berdomisili di Yogyakarta.

(44)

artinya semua konsumen rokok Djarum Super dapat terwakili berdasarkan perhitungan golongan tersebut.

Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus (Umar,2003:150):

n > p.q

Z/2/e

2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z/2= Nilai Uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Z/2=1,96)

e = Tingkat kesalahan yang ditolelir (5%)

p = Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu.

q = (1-p) = Proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai karakteristik tertentu.

p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan 0,25. Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel (n) harus lebih besar dari 96 dan agar memudahkan penghitungan maka dibulatkan menjadi 100 sampel responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

(45)

Djarum Super. Teknik ini dipilih penulis, karena praktis, lebih murah dan cepat, serta mudah untuk melaksanakannya. Teknik ini disertai pula pertimbangan untuk memilih pelanggan berdasarkan jenis kelamin, usia. Tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan.

H. Definisi Opersional

1. Konsumen yang dimaksud atas penelitian ini adalah orang yang pernah membeli atau menggunakan rokok Djarum Super pada saat pertandingan Liga Djarum Indonesia 2007.

2. Harga adalah nilai tukar untuk mendapatkan penawaran dari suatu produk. 3. Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh spesifikasi,

persyaratan dan harapan telah dipenuhi.

4. Promosi adalah rangsangan yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

5. Loyalitas adalah perilaku pembelian kembali produk yang sama dengan berdasarkan keyakinan dan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan.

6. Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk dari produsen ke konsumen.

I. Metode Pengumpulan Data

(46)

1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan responden yaitu orang yang mengkonsumsi rokok Djarum Super.

2. Kuesioner/Angket yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden (konsumen rokok Djarum Super) guna mendapatkan data tentang loyalitas pada penelitian ini.

3. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi langsung tempat yang akan diteliti, yaitu stadion Maguwoharjo, Sleman.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian,masalah penggunaan alat ukur menjadi perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid (sahih) dan reliabel (andal). Sebelum menganalisis mengenai perilaku konsumen, perlu terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan realibilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur perilaku konsumen untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan tersebut layak dipakai atau tidak. Untuk pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 30 orang.

1. Uji Validitas

(47)

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, semakin tepat pula pengukur itu mengenai sasarannya. Untuk mengukur validitas kuesiner yang diberikan kepada responden digunakan rumus korelasi product moment(Hadi, 1991: 23). Adapun rumus yang digunakan adalah:

rxy=

2

2

 

2

X -N Y) X)( ( -XY N

 

 

N Y Y

dimana:

rxy = koefisien korelasi X = nilai dari tiap faktor Y = nilai total item N = jumlah sampel

Dengan taraf signifikan () = 5 %, apabila rxy > dari r tabel maka

kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid, tetapi jika rxy< dari r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka kuesioner sebagai alat ukur dinyatakan tidak valid.

2. Uji reliabilitas

(48)

akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama. Reliabilitas menunjukkan tingkat keandalan data yang akan diukur. Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan menggunakan alat instrumen yang reliabel, akan dapat dihasilkan data yang reliabel pula.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor genap dan kelompok item bernomor ganjil. Item yang bernomor ganjil dimasukkan dalam variabel X, sedangkan nomor genap dikelompokkan dalam variabel Y. Skor masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus korelasi “product moment”. Setelah itu hasil penelitian dimasukkan ke dalam rumus korelasi“spearman Brown”(Hadi, 1991: 44). Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut:

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

(49)

Setelah itu, untuk menguji reliabilitas digunakan rumusSpearman Brown

sebagai berikut:

xy xy gg

r r r

 

1 2

Keterangan:

rgg = koefisien reliabilitas

rxy = koefisienkorelasi product moment

Apabila rgg> rtabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dibagikan kepada responden konsumen rokok Djarum Super dianalisis dengan menggunakan analisis Skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju). Informasi yang diperoleh dengan Skala Likert berupa data ordinal, oleh karenanya terhadap hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa besarnya selisih antara satu tanggapan dengan tanggapan lainnya (Darmadi Durianto-Sugianto-Tony Sitinjak, 2000 ; 41)

(50)

Sangat Setuju (SS) diberi bobot 5

Setuju (S) diberi bobot 4

Netral (N) diberi bobot 3

Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2 Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap loyalitas konsumen (Arif Pratista 2004 : 67)

Rumus :

Y= a+bX

dimana :

Y = Nilai loyalitas konsumen

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien Regresi Linier

X = Nilai kebijakan Produk/Harga/Promosi/Distribusi 2. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersamaan terhadap loyalitas konsumen (Arif Pratista 2004 : 69)

Rumus :

(51)

dimana :

Y = Nilai loyalitas konsumen X1= Nilai kebijakan produk X2= Nilai kebijakan harga X3= Nilai kebijakan promosi X4= Nilai kebijakan distribusi

a = Nilai konstanta

b1 = b2= b3= b4= koefisien regresi linier berganda

3. Pengujian Hipotesis a. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, untuk menguji pengaruh kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Super.

Rumus :

tj=

j j

s b

Dengan taraf signifikan  = 5% dan derajat kebebasan df = n-k-1 maka t tabel (a, n-k-1).

tj = t hitung koefisien ke j

(52)

sj = standar error dari bj

jika t hitung > t tabel maka Hoditolak dan HAditerima jika t hitung < t tabel maka Hoditerima dan HAditolak jika t hitung = t tabel maka Hoditolak dan HAditerima b. Uji F

Uji F untuk mengidentifikasi apakah secara bersama-sama variabel independen tersebut secara signifikan dapat menjelaskan variabel dependen.

Rumus uji F :

F= ) 1 -/( ) -1 ( / 2 2 K n R K R dimana :

K = Banyak variabel bebas n = Banyak sampel

R = Koefisien korelasi Pengujian hipotesis :

Ho: (Tidak ada pengaruh antara kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap loyalitas konsumen).

HA: (Ada pengaruh antara kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap loyalitas konsumen).

Dasar pengambilan daerah kritis yaitu :

(53)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Berdirinya Djarum

Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan (alm). Beliau memulai usahanya di bidang produksi mercon. Mercon Leeuw (Leo) yang produksinya cukup dikenal saat itu hingga mampu menguasai pasar Jawa. Pria kelahiran Rembang tahun 1903 ini memiliki ho khie (keberuntungan) dalam industri yang berciri

perishable (mudah musnah, sekali bakar musnah, sekali pakai habis) seperti terbukti dalam industri merconnya.

Namun usaha yang telah dirintis di tahun 1929 ini, meledak karena kecelakaan pada tahun 1939 yang dikarenakan kecerobohan karyawan yang tidak mengetahui adanya api didalam pabrik yang penuh dengan tembakau kering. Dengan kejadian itu, Oei Wie Gwan memilih jalan rejeki lain.

Sejalan dengan prinsip menggeluti industri penghasilan produk

perishable, Oei Wie Gwan akhirnya memutuskan untuk membuka perusahaan rokok. Kemudian dibelilah merek rokok “Djarum” berikut perizinannya. Merek “Djarum” itu di inspirasikan dari jarum pemutar gramafon.

Tanggal 23 Agustus 1950, dirintis dirintis pendirian perusahaan rokok kretek Djarum. Sembilan bulan kemudian, tepatnya 21 April 1951, Menteri Keuangan memberikan izin usaha kepada Djarum sebagai perusahaan perorangan. Inilah momentum bersejarah yang hingga kini diperingati sebagai hari ulang tahun Djarum.

(54)

Dengan peralatan yang relatif masih sangat sederhana, usaha dijalankan hanya dengan mempekerjakan 10 orang karyawan. Di pusat produksi, jalan bitingan baru 28. Tembakau dan Cengkeh diracik secara manual di atas tikar. Para pelinting rokok saat itu masih bekerja di lantai, belum duduk di bangku seperti sekarang. Saus untuk rokok kretek masih diracik secara sederhana dan di semprotkan dengan alat penyemprot nyamuk. Oei Wie Gwan turut terlibat pula dalam kegiatan pemasaran rokok.

Kurun waktu 20 tahun (1951-1971), Oei Wie Gwan benar-benar merintis usaha dari bawah. Pada masa itu Djarum telah memproduksi sejumlah merek seperti Kotak Ajaib, Kembang Tandjung dan Merata.

Sekitar tahun 1976 dihasilkanlah Djarum 76. Djarum 76 lebih diarahkan untuk daerah pemasaran Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan meningkatnya penjualan rokok ini, terbukalah kemungkinan untuk melangkah lebih jauh lagi ke dalam dunia teknologi industri rokok.

(55)

Upaya mekanisasi yang dilakukan melahirkan Djarum Filter, Djarum Filter Spesial, Djarum Filter Kuning dan Djarum Filter Deluxe sebagai SKM pertama yang di produksi oleh Djarum pada tahun 1977. Mesin-mesin pembuat pembuat rokok kretek ini mampu menghasilkan rokok sebanyak 7.000 batang per menit, sementara jumlah yang sama mampu diproduksi oleh sepasang pelinting dan batil yang produktif dalam waktu satu hari.

Saat itu Djarum lebih beruntung dibanding kompetitor karena memiliki pijakan yang cukup kokoh dengan telah dibukanya ranting-ranting di pulau Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Indonesia bagian timur.

Dekade 80-an tepatnya tahun 1981, mungkin dapat dikatakan “dekade sukses” bagi Djarum. Kali ini Djarum benar-benar siap untuk bertarung di pasar melalui si “TOPnya Kretek Filter – Djarum Super” dengan jeep sebagai

ikonnya (simbol). Produk ini merupakan hasil pengembangan riset selama empat tahun, yang baru diluncurkan pada penghujung tahun 1981.

Kehadiran rokok Djarum Super ternyata mulai mendapat sambutan berbagai pihak. Promosi rokok benar-benar mulai diaktifkan. Bekerja sama dengan Anton Indracaya (alm.) (produser film dan promotor musik saat itu), dimulailah promosi rokok di seluruh nusantara. Masyarakat mulai mengenal rokok Djarum Super melalui hiburan film dengan bintang-bintang remaja saat itu seperti Rano Karno, Ray Sahe Tapy, Iyut Bing Slamet, Ayu Ashari, Yatty Surachman dan lain-lain.

(56)

seperti Nike Ardila, Anggun C. Sasmi, Ikang Fauzi, Grup God Bless dan lain-lain. Belum lagi mensponsori berbagai kegiatan-kegiatan Rally Motor dan Mobil, Motocross, Slalom test, Test Drive dan lain-lain.

2. Ideologi Inti Djarum

a. Visi (Nilai Inti)

Fokus pada pelanggan, profesionalisme, organisasi yang terus belajar, satu keluarga, dan tanggung jawab sosial, yang diterapkan secara bertahap dalam keseluruhan proses kerja

b. Misi

Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.

3. Rokok Djarum Super

(57)

Saat ini, Djarum Super adalah adalah rokok kretek dengan perkembangan paling cepat dan dinamis di Indonesia, terutama selama 3 tahun terakhir. Ini dicapai oleh karena penerapan sistem kualitas yang baru yang menjamin desain, pengembangan, produksi, dan layanan [Djarum Cigarette Corp. telah menerima sertifikat ISO 9000-1:1994], perlengkapan dan mesin berteknologi tinggi, serta ribuan pegawai berdedikasi tinggi, untuk memastikan bahwa konsumen menerima produk dengan kualitas terbaik.

4. Lingkup Distribusi

Untuk menjamin ketersediaan yang cukup, Djarum Super didistribusikan secara luas baik di dalam maupun di luar Indonesia. Di dalam negeri, distribusi dilakukan oleh:

1. Adiniaga Sentra Persada

Berpusat di Jakarta, ruang lingkup: Jabotabek dan sekitarnya, pulau Sumatera, dan Kalimantan Barat. Telepon (021)5346901.

2. Lokaniaga Adipermata

Berpusat di Bandung dan Semarang, ruang lingkup: Jawa Barat dan Jawa Tengah. Telepon: (024)841-4481.

3. Anindita Multiniaga Indonesia

(58)

Sedangkan diluar Indonesia, Djarum Super didistribusikan di:

1. Malaysia

Delta Surf SDN BHD

9 A, Jalan Perdana 10 / 10 Pandan Perdana 55300 Kuala Lumpur, Malaysia

2. Singapore

Tobacco Network Traders PTE.,LTD

6 Greenwood a venue Singapore 1128 FAX. (65) 467 9015

3. USA & Canada

Kretek International INC.

5069 Maureen Lane Moorpark, C.A. 93021 U.S.A.

TEL.(805) 531 8888 FAX. (805) 531 8899

4. Brunei

Newton Trading CO.

No. 15, Jalan Tanjung Bunut Kanan Mile 9, Jalan Tutong, BF 2920 Brunei Darussalam

(59)

5. Australia

Swedish Match Australia PTY LTD

718 Princes Highway Springvale, VIC 3171, Australia

TEL.(03) 9562 1777 FAX.(03) 9562 0119

6. Netherland

Verkoopcentrale Van Tabaksprodukten Holland, B.V.

Bennebroeckerdijk 209 N.L. 2142 LD Cruquius

POSTBUS 85, N.L. 2100 A.B. Heemstede Amsterdan, Netherlan

TEL.(020) 682 5065 FAX.(020) 686 0061

7. Japan

Intercontinental Trading Corp.

2 - 3 - 9 Azabudai,

Minato Ku Tokyo 106 – 0041 Japan

(60)

8. Korea

Garuda Korea

Dong Rai Ku,

Sajik Dong 71 – 30 Pusan City Republik Of Korea

(61)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui kuesioner, dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.

Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden yaitu konsumen yang pernah membeli atau mengkonsumsi rokok Djarum Super di Stadion Sepak Bola Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Data diambil saat pertandingan antara PSS Sleman – Semen Padang (10 Juni 2007), PSS Sleman – Persija Jakarta (13 Juni 2007), PSS Sleman – Persmin Minahasa (19 Juli 2007), dan PSS Sleman – Persiwa Wamena (24 Juli 2007). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalahIncidental Sampling, yaitu teknik sampling di mana peneliti/penulis dan pihak yang membantu dalam penyebaran kuesioner bebas menemui siapa saja yang dapat ditemui dan bersedia mengisi kuesioner.

Sebelum penyebaran kuesioner sesungguhnya, terlebih dahulu penulis menyebar 30 buah kuesioner kepada responden/penonton yang pada saat itu telah duduk di dalam bangku stadion, dimana kuesioner itu langsung diisi dan di kembalikan menjelang akhir pertandingan, untuk menguji butir pertanyaan apakah sudah valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang

(62)

dipakai sebagai bahan penelitian tersebut layak dipakai atau tidak. Pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer SPSS 12.0for Windows.

Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas akan diuraikan sebagai berikut :

1. Analisis Validitas

Kuesioner yang dipergunakan harus terlebih dahulu diuji validitasnya. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka semakin tepat pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Pengujian tingkat validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan taraf signifikansi (α) = 5 %. Apabila nilai r hitung (output reliabilitas validitas hasil olahan SPSS 12.0

(63)

Hasil uji validitas penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel V.1

Pengujian Validitas Produk (X1)

No Butir r hitung r tabel Status

1. PROD1 0,5038 0,239 Valid

2. PROD2 0,5394 0,239 Valid

3. PROD3 0,5464 0,239 Valid

4. PROD4 0,7359 0,239 Valid

5. PROD5 0,4603 0,239 Valid

Sumber : Data primer diolah (2007)

Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Produk (X1) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,239. Pada tabel V.1 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Produk (X1) berkisar antara 0,4603 hingga 0,7359.

Tabel V.2

Pengujian Validitas Harga (X2)

No Butir r hitung r tabel Status

1. HAR1 0,6130 0,239 Valid

2. HAR2 0,5584 0,239 Valid

3. HAR3 0,5333 0,239 Valid

4. HAR4 0,5018 0,239 Valid

Sumber : Data primer diolah (2007).

(64)

nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah 0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Harga (X2) berkisar antara 0,5018 hingga 0,6130 .

Tabel V.3

Pengujian Validitas Promosi (X3)

No Butir r hitung r tabel Status

1. PROM1 0,5743 0,239 Valid

2. PROM2 0,5112 0,239 Valid

3. PROM3 0, 6116 0,239 Valid

4. PROM4 0, 6065 0,239 Valid

Sumber : Data primer diolah (2007).

Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Promosi (X3) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah 0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Promosi (X3) berkisar antara 0,5112 hingga 0, 6116.

Tabel V.4

Pengujian Validitas Distribusi (X4)

No Butir r hitung r tabel Status

1. DIST1 0, 6907 0,239 Valid

2. DIST2 0, 6588 0,239 Valid

3. DIST3 0, 6618 0,239 Valid

Sumber : Data primer diolah (2007).

(65)

nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah 0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Distribusi (X4) berkisar antara 0, 6588 hingga 0, 6907.

Tabel V.5

Pengujian Validitas Loyalitas Konsumen (Y)

No Butir r hitung r tabel Status

1. LOY1 0, 6052 0,239 Valid

2. LOY1 0, 6534 0,239 Valid

3. LOY1 0, 5198 0,239 Valid

Sumber : Data primer diolah (2007).

Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Loyalitas Konsumen (Y) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah 0,239. Pada tabel V.5 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada ketiga butir pertanyaan Loyalitas Konsumen (Y) berkisar antara 0, 5198 hingga 0, 6534.

2. Analisis Reliabilitas

(66)

rendah relibilitas suatu alat pengukur, maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukuran suatu gejala.

Untuk menguji reliabilitas maka digunakan rumus Spearman Brown. Hasilnya adalah sebagai berikut :

a) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Produk (X1)

xy xy gg r r r   1 2 gg

r = 2 (0,6248) 1+0,6248 = 0, 7691

Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7691 sedangkan nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar

daripada nilai r tabel (0, 7691>0,239), maka alat pengukur ini reliabel. (Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada Lampiran III).

b) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Harga (X2)

xy xy gg r r r   1 2 gg

(67)

Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 6681 sedangkan nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar

daripada nilai r tabel (0, 6681> 0,239), maka alat pengukur ini reliabel. (Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada Lampiran III).

c) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Promosi (X3)

xy xy gg r r r   1 2 gg

r = 2 (0,5683) 1+0,5683 = 0, 7247

Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7247 sedangkan nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar

daripada nilai r tabel (0,7247> 0,239), maka alat pengukur ini reliablel. (Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada Lampiran III).

d) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Distribusi (X4)

xy xy gg r r r   1 2 gg

(68)

Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7965 sedangkan nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar

daripada nilai r tabel (0, 7965> 0,239), maka alat pengukur ini reliabel. (Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada Lampiran III).

e) Pengujian Reliabilitas Loyalitas Konsumen (Y)

xy xy gg

r r r

 

1 2

gg

r = 2 (0,5198) 1+0,5198 = 0, 6840

Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 6840 sedangkan nilai r tabel pada

taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar

(69)

Pada pengujian reliabilitas yang dilakukan terhadap butir-butir pertanyaan yang valid, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.6

Pengujian Reliabilitas Kebijakan Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3),

Distribusi (X4), dan Loyalitas Konsumen (Y)

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1. Produk (X1)

0, 7691

0,239 Reliabel

2. Harga (X2) 0, 6681 0,239 Reliabel

3. Promosi (X3) 0, 7247 0,239 Reliabel

4. Distribusi (X4) 0, 7965 0,239 Reliabel

5. Loyalitas Konsumen (Y)

0, 6840

0,239 Reliabel

Sumber : Data primer diolah (2007)

B. Deskripsi Responden

(70)

1. Umur

Umur responden dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:

Tabel V.7

Klasifikasi Umur Responden

Kelompok umur Jumlah Prosentase

< 19 th 22 orang 22 %

19 th – 25 th 42 orang 42 %

> 25 th 36 orang 36 %

Jumlah 100 orang 100%

Sumber : Data primer diolah (2007) 2. Jenis Kelamin

Dari 100 responden penelitian ini, seluruh responden berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini dikarenakan penonton wanita tidak ada yang merokok atau mengkonsumsi rokok Djarum Super dan hanya penonton laki-laki yang merokok atau mengkonsumsi rokok Djarum Super.

3. Tingkat Pendapatan

(71)

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan (Mahasiswa/Pelajar/Belum Bekerja dan Sudah Bekerja)

Uang Saku per bulan (Belum Bekerja)

Pendapatan per bulan

(Sudah Bekerja) Total

No

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 < Rp. 500.000 9 orang 9 % < Rp. 1.000.000 26 orang 26 %

2 Rp. 500.000−

< Rp. 1.000.000 30 orang 30 %

Rp. 1.000.000−

< Rp. 2.000.000 11 orang 11 %

3 Rp. 1.000.000−

Rp. 1.500.000 14 orang 14 %

Rp. 2.000.000−

Rp. 3.000.000 2 orang 2 %

4 > Rp. 1.500.000 8 orang 8 % > Rp. 3.000.000 0 orang 0 %

Jumlah 61 orang 61 % 39 orang 39 % 100 orang 100%

(72)

C. Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis prioritas kepentingan berguna untuk menganalisis urutan prioritas kepentingan konsumen mengenai kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi. Dibawah ini adalah frekuensi prioritas kepentingan konsumen terhadap variabel kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berdasarkan peringkat.

Tabel V.9

Frekuensi Prioritas Kepentingan Konsumen Terhadap Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi

Peringkat

No Variabel 1 2 3 4

1 Harga 46 11 36 7

2 Produk 36 46 8 10

3 Promosi 6 22 21 51

4 Distribusi 12 21 35 32

Sumber : Data primer diolah (2007)

Dari tabel V.9 dapat diketahui frekuensi prioritas kepentingan terhadap produk, harga, promosi, dan distribusi. Setelah diketahui frekuensi dari prioritas kepentingan berdasarkan peringkat, maka untuk mengetahui urutan prioritas kepentingan konsumen terhadap produk, harga, promosi, dan distribusi dilakukan pengkalian jumlah frekuensi dengan nilai dari tiap peringkat, dimana penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(73)

Table V.10

Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen Terhadap Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi

Peringkat

No Variabel 1 2 3 4 jumlah Ranking

1 Harga 46 22 108 28 204 2

2 Produk 36 92 24 40 192 1

3 Promosi 6 44 63 204 317 4

4 Distribusi 12 42 105 128 287 3

Sumber : Data primer diolah (2007)

Dari tabel V.10 diambil nilai terkecil sebagai peringkat pertama dan seterusnya.

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa :

o Prioritas pertama adalah Produk dengan nilai total sebesar 192. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena cita rasa dan aromanya yang khas

o Prioritas kedua adalah Harga dengan nilai total sebesar 204. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena sesuai dengan penghasilan/uang saku mereka.

o Prioritas ketiga adalah Distribusi dengan nilai total sebesar 287. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena mudah didapat di warung-warung terdekat.

o Prioritas keempat adalah Promosi dengan nilai total 317. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena turut serta memajukan kompetisi sepak bola nasional.

(74)

D. Analisis Data

Efektivitas Strategi Marketing Mix perusahan yaitu kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi mempengaruhi loyalitas konsumen dalam memilih rokok Djarum Super.

Dalam menguji hipotesis penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah : 1. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen (Kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi) terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen). Persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut (Arif Pratista 2004 : 69):

Y’ =a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Keterangan :

Y = skor loyalitas konsumen X1= skor kebijakan produk X2= skor kebijakan harga X3= skor kebijakan promosi X4= skor kebijakan distribusi

a = konstanta

(75)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.11

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig.

X1 0,175 0,057 3,047 0,003

X2 0,179 0,071 2,525 0,013

X3 0,188 0,081 2,314 0,023

X4 0,241 0,092 2,621 0,010

Konstanta 0,127

R 0,606

R2 0,367

F hitung 13,787

N 100

Sumber : Lampiran IV : Output Regresi Linier Berganda.

Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

Y = 0,127+ 0,175X1+ 0,179X2+ 0,188X3+ 0,241X4

2. Uji t

Untuk mengetahui adanya signifikansi pengaruh parsial kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap minat pembelian ulang konsumen digunakan uji t. Jadi dalam penelitian ini uji t digunakan untuk : a. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan produk (X1) terhadap

loyalitas konsumen (Y)?

(76)

1) tj=

j j

s b

= 0,175 0,057 = 3,047 Keterangan :

tj = t hitung koefisien ke j

bj = koefisien regresi dari variabel ke j sj = standar error dari bj

( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ).

2) ttabel

a). Taraf signifikansi (α) = 5 %

b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui :

n = jumlah responden

k = jumlah variabel independen pada pengujian parsial (uji t)

3) Kriteria Pengujian :

Karena nilai t hitung = 3,047 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,003 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa

(77)

konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan produk maka semakin tinggi loyalitas konsumen.

b. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan harga (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)?

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) tj=

j j

s b

= 0,179 0,071 = 2,525 Keterangan :

tj = t hitung koefisien ke j

bj = koefisien regresi dari variabel ke j sj = standar error dari bj

( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ).

2) ttabel

a). Taraf signifikansi (α) = 5 %

b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui :

n = jumlah responden

(78)

3) Kriteria Pengujian :

Karena nilai t hitung = 2,525 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,013 < 0,05 (5%). D

Gambar

Pengujian Reliabilitas Kebijakan Produk (XTabel V.61), Harga (X2), Promosi (X3),
Tabel V.7Klasifikasi Umur Responden
Tabel V.8
Tabel V.9Frekuensi Prioritas Kepentingan Konsumen Terhadap Produk,
+3

Referensi

Dokumen terkait

Mengembalikan seluruh biaya selama pendidikan yang telah dikeluarkan Pemerintah, dikarenakan mengundurkan diri, diberhentikan dengan hormat maupun tidak hormat

Pada tahun 2010, Kecamatan Muara Bulian merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang ter tinggi di wilayah Kabupaten Batang Hari yaitu 128 jiwa per km 2. Kondisi

[r]

Pendataan siswa yang kurang berprestasi di bidang akademik untuk.. mendapatkan bimbingan dari

Kuliah pada tingkat SO dan SI terhadap setiap kelompok yang terdiri dari sebanyak-banyaknya 40 orang mahasiswa selama 1 semester, 1 jam tatap muka per minggu ditambah 1 jam

Memperhatikan prosedur-prosedur tersebut, dokter seharusnya memperhatikan batasan kerja yang diseskripsikan pada bab ini dalam melaksanakan tindakan persiapan, mengalihkan

Berdasarkan analisis model input-output Pro- vinsi Kalimantan Barat dapat diketahui sektor strategis dan sektor kunci yang dapat dikem- bangkan dalam rangka pengembangan wilayah

Jumlah pasien yang menggunakan tempat tidur dalam waktu 24. jam yang menunjukkan beban kerja unit perawatan