Bab IV
Implementasi Sistem Informasi Alat Ukur dan Metode
Pengukuran
4.1 Pembuatan Sistem Informasi
Sistem informasi ini dibuat dengan berbasis web,dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP(Hypertext Preprocessor) dan basis data MySql. PHP merupakan bahasa pemrograman web server script yang memiliki beberapa keunggulan antara lain:
- PHP merupakan pemograman server script yang paling populer.
- Dikarenakan PHP ditulis dalam bahasa C, maka script yang ditulis bisa dieksekusi dan ditampilkan dengan cepat.
- PHP merupakan bahasa open source dan bebas platform. Oleh karena itu dapat digunakan dengan bebas tanpa harus membayar dan dapat dipertukarkan dengan platform lain dengan mudah.
- Tidak ada proses compiling dan linking.
- Tipe struktur data PHP mudah dipahami dan digunakan.
- Para pembuat program dapat mengembangkan PHP dengan membuat modul sendiri.
- Mendukung Pemrograman Berbasis Objek.
Sedangkan MySql merupakan basis data yang sering digunakan untuk mendukung pemograman PHP yang juga memiliki beberapa keuntungan antara lain:
- Merupakan piranti lunak yang sumber terbuka (open source) dan bebas platform.
- Akses yang cepat terhadap data. - Memiliki sistem keamanan.
- Dapat bekerja dengan baik jika dipasangkan dengan PHP karena di desain untuk digunakan secara spesifik untuk aplikasi berbasis web.
Dengan menggunakan kedua piranti lunak diatas, maka kriteria sistem yang memiliki basis data dan keserasian dapat terpenuhi.
Secara umum, proses pembuatan sistem informasi alat ukur dan metode pengukuran terbagi atas dua tahap, yaitu:
1. Tahap modelling dan desain,
Tahap ini telah dijelaskan pada bab III. 2. Tahap pembuatan antar muka/tampilan.
4.2 Antar Muka
Tampilan/antar muka dimulai dengan halaman login/autentifikasi user. Gambar di bawah ini 4.1 menunjukkan halaman login.
Gambar 4.1 Halaman Login
Apabila user belum terdaftar, maka harus mendaftar dengan mengklik fitur”Register New User” seperti yang terlihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Daftar User Baru
Jika telah mendaftar user baru tersebut harus menunggu account diaktifkan oleh administrator sistem, pemberitahuan account telah aktif atau ditolak dilakukan melalui email. Hanya orang-orang yang merupakan actor pada
use case sebagaimana dijelaskan pada bab III yang akan diberi akses sesuai
dengan posisi masing-masing di sistem informasi pemilihan alat ukur dan metode pengukuran.
Setelah login, akan masuk ke halaman home seperti gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 Halaman Home
Pada halaman home, terdapat empat fitur navigasi utama. Tiap navigasi utama memiliki beberapa sub-navigasi, kecuali navigasi “Home”. Jumlah sub-navigasi berbeda-beda tergantung kepada hak akses dari user. Gambar 4.4 memperlihatkan navigasi pada user dengan posisi Tool Inventory Supervisor.
.
4.3 Studi Kasus
Kasus yang akan dipakai adalah kasus sederhana dengan benda ukur berupa pulley dengan Id Part FND-01001, gambar teknik lengkapnya bisa dilihat di lampiran B. Dalam kasus ini, diasumsikan informasi alat-alat ukur telah dimasukkan ke dalam basis data, dan metode pengukuran telah dibuat dan dihubungkan dengan alat ukur yang sesuai.
4.3.1 Memasukkan Informasi Part ke Dalam Sistem yang Dibangun
Langkah pertama adalah memasukkan informasi tentang part ke dalam sistem, dengan mengklik link add part pada navigasi part. Informasi tersebut berupa id part, nama part, file gambar teknik dan deskripsi. Untuk lebih lanjut, dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Input Data Part
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa data part telah dimasukkan oleh
CAD/CAM Supervisor dan terdapat hyperlink untuk mengubah data atau
menghapus part dari daftar/list.
4.3.2 Memasukkan Informasi Dimensi dari Part
Setelah data tentang part dimasukkan, hal ini menunjukkan bahwa
CAD/CAM Supervisor telah memberi order kepada ahli metrologi (metrology
expert) untuk memilih alat-alat ukur beserta metode pengukurannya yang tepat bagi part tersebut. Gambar 4.6 diatas akan bertambah satu hyperlink [add dimension] jika yang login adalah ahli metrologi seperti yang dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 hyperlink [add dimension]
Gambar 4.8 menunjukkan halaman setelah hyperlink [add dimension] diklik oleh ahli metrologi.
Untuk memasukkan keterangan dari tiap objek ukur dengan tujuan untuk memilih alat ukur dan metode pengukurannya diprlukan beberapa langakah antara lain :
1. Klik ikon maka tampilannya akan berubah seperti gambar 4.9
Gambar 4.9 Form AJAX untuk Input Jenis Objek Ukur dan Spesifikasi Dimensi
2. Memasukkan data jenis objek ukur dan spesifikasi dimensinya. Jenis objek ukur tiap dimensi dari part dipilih dari menu dropdown, jika jenis objek ukur berjenis diameter dalam atau diameter luar maka tampilannya akan berubah seperti gambar 4.10.
Gambar 4.10 Form AJAX untuk Input Objek Ukur Diameter Dalam dan Diameter Luar
Tetapi jika objek ukur berjenis selain diameter dalam dan diameter luar, maka tampilannya berubah seperti gambar 4.11.
Gambar 4.11 Form AJAX untuk Input Objek Ukur selain Diameter Dalam dan Diameter Luar
Sebagai contoh dari studi kasus ini, dari part di atas dipilih objek ukur berjenis diameter dalam dengan spesifikasi ∅20H6, jenis objek ukur dan nilai spesifikasi dimasukkan ke dalam sistem, seperti diperlihatkan di gambar 4.12.
Gambar 4.12 Contoh Input Jenis Objek Ukur dan Spesifikasi Dimensi
Setelah itu akan muncul hasil perhitungan ukuran atas dan ukuran bawah yang menunjukkan batas dari pengukuran, selain itu akan muncul pilihan alat ukur dan metode pengukuran yang tersedia, seperti ditunjukkan gambar 4.13
Gambar 4.13 Halaman untuk Memilih Alat Ukur dan Metode Pengukurannya
3. Memilih alat ukur dan metode pengukuran yang sesuai dengan kriteria yang telah dijelaskan pada bab II. Jika muncul beberapa pilihan alat ukur dan metode pengukurannya maka pilihan yang posisinya lebih di atas menunjukkan bahwa harga alat ukur tersebut lebih murah dari pada harga alat ukur di bawahnya. Jika tombol OK ditekan maka akan kembali ke halaman sebelumnya dan dapat memasukkan dimensi objek ukur lainnya, diperlihatkan pada gambar 4.14
Jika semua keterangan dimensi objek ukur telah dimasukkan dan telah dipilih alat ukur dan metode pengukuran untuk mengukur dimensi tersebut, maka hasilnya akan seperti gambar 4.15
Gambar 4.15 Contoh Halaman Daftar/List Alat Ukur dan Metode Pengukuran dari Part jika Diakses Ahli Metrologi
4.3.3 Informasi Hasil Pengukuran
Setelah pemilihan alat ukur dan metode pengukuran untuk part telah diselesaikan oleh ahli metrologi, hal ini berarti ahli metrologi memberi perintah (order) kepada operator untuk melakukan pengukuran. Setelah pengukuran selesai dilakukan, hasil pengukuran dimasukkan kembali ke dalam sistem, prosesnya akan dijelaskan melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Operator mengklik hyperlink [view dimension], seperti tampak pada gambar 4.16
Gambar 4.17 menunjukkan halaman setelah hyperlink [view dimension] diklik oleh operator.
Gambar 4.17 Halaman Daftar/List Alat Ukur dan Metode Pengukurannya jika Diakses oleh Operator
Gambar 4.17 hampir sama dengan gambar 4.15, perbedaannya terletak pada adanya fungsi-fungsi yang muncul karena perbedaan hak akses antara operator dan ahli metrologi, adanya fungsi untuk memasukkan hasil pengukuran jika yang mengakses adalah operator dan adanya fungsi untuk mengubah atau menghapus pilihan alat ukur dan metode pengukurannya jika yang mengakses adalah ahli metrologi.
2. Untuk memasukkan hasil pengukuran suatu objek ukur, klik tombol input/view seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.17 diatas dan hasilnya akan menuju ke halaman baru seperti tampak pada gambar 4.18
Gambar 4.18 Halaman untuk Input Hasil Pengukuran
Jika ikon diklik, maka akan muncul form seperti gambar 4.19
Gambar 4.19 Form AJAX untuk Input Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali untuk suatu objek ukur dapat dimasukkan ke dalam sistem dengan langah yang sama denagn langkah-langkah di atas. Contoh hasil pengukuran yang dilaksanakan beberapa kali untuk suatu objek ukur diperlihatkan pada gambar 4.20.
Gambar 4.20 Contoh Hasil Pengukuran untuk Suatu Objek Ukur
Hasil pengukuran secara lengkap dapat dilihat dengan mengklik tombol hasil pengukuran lengkap yang terdapat di halaman sebelumnya, tombol ini hanya akan muncul jika ada hasil pengukuran yang di-input-kan. Gambar 4.21 menunjukkan letak tombol tersebut.
Gambar 4.21 Letak Tombol Hasil Pengukuran Lengkap