ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN PENDAPATAN
USAHATANI PADI PROGRAM BENIH BERSERTIFIKAT:
PENDEKATAN
STOCHASTIC PRODUCTION FRONTIER
(Studi Kasus di Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari,
Kabupaten Karawang)
Oleh:
Maryono
A14103090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
Terkadang aku berfikir untuk bisa menjadi burung elang yang gagah
yang mampu terbang tinggi dan membuat gentar setiap mata memandang....
Namun ada kalanya ketika aku lebih memilih untuk me njadi burung hud-hud
meskipun terbang rendah namun bisa melintas dari negerinya Sulaiman hingga
negerinya Balqis untuk menyampaikan risalah kebenaran....
tanpa patah sayap....
dan betapa aku merindukan bahwa suatu ketika nanti aku duduk bersama
mereka, di pematang
bercerita tentang kemajuan-kemajuan, bercerita tentang keuntungan panen yang
berlimpah, dan bercerita tentang anak-anak mereka yang telah menjadi sarjana,
kebahagiaan yang terpancar pada raut wajah yang tak lagi berlumpur
memancarkan kepuasan atas keringat, kerja, dan doa-doa….
dan semua berawal dari sebuah harapan, kemudian menjadi kenyataan
kemudian menjadi rangkaian cerita tentang kemajuan, kejayaan, dan peradaban
pertanian,
pertanian Indonesia!
RINGKASAN
MARYONO. Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Padi Program Benih Bersertifikat : Pendekatan Stochastic Production Frontier (Studi Kasus di Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang). Di bawah Bimbingan DWI RACHMINA.
Beras merupakan komoditas strategis di Indonesia karena selain sebagai komoditas ekonomi, beras juga berperan sebagai komoditas politik sekaligus menjadi cerminan stabilitas negara. Namun demikian, berdasarkan data produksi padi tahun 2001 hingga 2006 menunjukan bahwa laju pertumbuhan produksi padi masih berada di bawah laju pertumbuhan penduduk. Apabila kondisi ini dibiarkan, akan muncul kekhawatiran terjadinya kekurangan beras nasional (BPS 2006).
Salah satu upaya untuk meningkatakan produksi dan produktifitas padi adalah melalui program benih bersertifikat. Dalam hal ini pemerintah memilih Kabupaten Karawang sebagai lokasi pilot project program tersebut. Program ini ditunjang oleh penerapan inovasi teknologi meliputi: penggunaan benih bersertifikat, penggunaan bibit muda, jarak tanam legowo, penggunaan bahan organik, serta efisiensi pemupukan. Kemudian timbul pertanyaan apakah petani akan menerapkan teknologi baru tersebut sementara petani di lokasi penelitian menerapkan pola usahatani yang sudah biasa mereka lakukan.
Adanya inovasi teknologi tersebut juga akan mempengaruhi penggunaan faktor produksi usahatani. Pertanyaannya adalah apakah usahatani yang dilaksanakan petani belum efisien? Apakah program benih bersertifikat tersebut akan meningkatkan efisiensi teknis petani? Selajutnya, apakah program ini menyebabkan perubahan struktur biaya usahatani serta perubahan pendapatan usahatani?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengevaluasi pelaksanaan teknologi baru dalam program benih bersertifikat, 2) Menganalisis efisiensi teknis petani sebelum dan setelah program, 3) Menganalisis struktur biaya dan pendapatan usahatani padi sebelum program dan setelah program. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis aplikasi teknologi, analisis pendapatan, analisis R/C rasio, serta analisis efisiensi teknis petani menggunakan fungsi produksi stochastic frontier.
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan teknologi usahatani bahwa petani yang menggunakan pupuk organik dalam usahataninya hanya sebanyak 9,68 persen. Penggunaan bibit muda hanya dilakukan oleh 6,45 persen petani responden. Penggunaan jarak tanam legowo hanya dilaksanakan oleh 12,90 persen petani responden. Jumlah responden yang melaksanakan penggunaan pupuk sesuai anjuran adalah sebanyak 45,16 persen responden.
Berdasarkan hasil perhitungan fungsi produksi stochastic frontier dengan metode MLE, pada masa tanam I diperoleh bahwa faktor-faktor produksi urea, dan tenaga kerja bernilai positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi. Sebaliknya, koefisien jumlah benih bernilai negatif serta memiliki pengaruh nyata terhadap produksi. Sedangkan pada masa tanam II diperoleh hasil bahwa urea,
iii
obat-obatan dan tenaga kerja bernilai positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi. Sebaliknya, koefisien jumlah benih-TSP bernilai negatif serta berpengaruh nyata terhadap produksi.
Pada masa tanam II terjadi penurunan tingkat efisiensi teknis petani responden. Hal ini ditunjukkan dengan angka rata-rata tingkat efisiensi teknis pada masa tanam I sebesar 0,966 dengan nilai terendah 0,805 dan nilai tertinggi adalah 0,994. Sedangkan pada masa tanam II nilai rata-rata efisiensi teknis 0,899 dengan nilai terndah 0,732 dan nilai tertinggi 0,990. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya program benih bersertifikat ini justru menurunkan efisiensi teknis rata-rata sebesar 6,935 persen. Berdasarkan uji statistik berbeda nyata (signifikan) pada selang kepercayaan 99 persen atau α 1 persen.
Hasil pendugaan efek inefisiensi teknis menunjukkan bahwa pada masa tanam I variabel yang berpengaruh nyata terhadap efisiensi teknis adalah dummy
bahan organik dan dummy legowo. Sedangkan pada masa tanam II faktor-faktor yang nyata berpengaruh dalam menjelaskan inefisiensi teknis di dalam proses produksi petani responden adalah pengalaman, pendidikan dan rasio urea-TSP.
Biaya total yang dikeluarkan oleh petani setelah program adalah lebih besar dibandingkan dengan biaya sebelum program, yaitu Rp 8.101.046,76 sebelum program dan Rp 8.488.607,75 setelah program. Sedangkan pengeluaran tunai setelah program lebih kecil daripada sebelum program, yaitu adalah sebesar Rp 2.271.919,71 setelah program dan adalah Rp 2.536.338,32 sebelum program. Namun, pengeluaran total riil masa tanam II juga mengalami penurunan dibandingkan dengan masa tanam I. Hal ini menginformasikan bahwa pada masa tanam II petani lebih hemat dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
Pendapatan nominal atas biaya tunai sebelum program sebesar Rp 10.840.285,08 sedangkan setelah program sebesar Rp 13.830.289,43.
Pendapatan atas biaya total petani responden sebelum program sebesar Rp 5.275.576,64 sedangkan setelah program adalah sebesar Rp 7.653.601,38.
Dengan demikian pendapatan atas biaya total setelah program lebih besar daripada sebelum program dengan selisih Rp 2.378.024,74. Namun, pendapatan riil atas biaya tunai masa tanam II lebih rendah dibandingkan masa tanam I yaitu Rp 10.334.768,46 pada masa tanam II dan Rp 10.840.285,08 pada masa tanam I. Pendapatan riil atas biaya total masa tanam II juga lebih kecil dibandingkan masa tanam I, yaitu Rp 4.800.566,74 dan Rp 5.275.576,64 pada masa tanam I. Kondisi ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan terjadi karena peningkatan harga, bukan karena peningkatan produktifitas.
R/C rasio atas biaya tunai sebelum program sebesar 4,97 sedangkan setelah program nilai nominalnya sebesar 7,09 dan nilai riilnya sebesar 5,74. Sedangkan R/C rasio atas biaya total setelah program secara nominal menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan sebelum program, namun secara riil mengalami penurunan. R/C rasio atas biaya total sebelum program sebesar 1,64 sedangkan setelah program nilai nominalnya sebesar 1,91 dan nilai riilnya sebesar 1,62.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI PROGRAM BENIH BERSERTIFIKAT:
PENDEKATAN STOCHASTIC PRODUCTION FRONTIER (Studi Kasus di Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari,
Kabupaten Karawang)
Oleh: Maryono A14103090
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skrips : Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Padi Program Benih Bersertifikat: Pendekatan Stochastic Production Frontier (Studi Kasus di Desa Pasirtalaga,
Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang) Nama : Maryono NRP : A14103090 Menyetujui, Dosen Pembimbing, Ir. Dwirachmina, MS. NIP. 131 918 503 Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI PROGRAM BENIH BERSERTIFIKAT : PENDEKATAN STOCHASTIC PRODUCTION FRONTIER (STUDI KASUS DI DESA PASIRTALAGA, KECAMATAN TELAGASARI, KABUPATEN KARAWANG)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Maret 2008
MARYONO A14103090
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putera pasangan Memed Wikarta dan Siti Fatimah. Penulis dilahirkan di Kota Tasikmalaya pada tanggal 17 Maret 1984. Pendidikan formal dimulai dari TK Artha Kenchana Purworejo. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri Kenteng Purworejo, SLTP Negeri 1 Purworejo dan SMU Negeri 1 Purworejo. Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Manajemen Agribisnis.
Selama kuliah penulis aktif dalam berbagai kegiatan kampus yaitu di BEM TPB periode 2003-2004, BEM Fakultas Pertanian periode 2004-2006, Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia periode 2005-2006 sebagai koordinator wilayah 2 bidang penalaran, dan terakhir di BEM KM IPB 2006-2007 sebagai Menteri Pertanian. Penulis pernah meraih Juara Pertama Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa Nasional di Denpasar, Bali. Selain itu penulis juga aktif sebagai asisten praktikum Mata Kuliah Sosiologi Umum selama empat semester.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Rabb semesta pengatur jalan kehidupan manusia.
Ar Rahman, yang telah memberikan rahmat dan karuni-Nya sehingga skripsi yang
berjudul “Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Padi Program
Benih Bersertifikat : Pendekatan Stochastic Production Frontier (Studi Kasus di
Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang)” dapat
diselesaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi salah satu kebijakan
pemerintah dalam mengembangkan pertanian Indonesia melalui program benih
bersertifikat. Evaluasi melalui analisis aplikasi teknologi, efisiensi teknis, serta
analisis pendapatan petani program. Hasil penelitian ini diharapkan bisa
memberikan informasi bagi civitas akademika, petani, dan para pemegang
kebijakan sehingga dapat memberikan masukan yang bermanfaat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum sempurna.
Namun demikian, penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dalam pembangunan pertanian Indonesia.
Bogor, Maret 2008
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, masukan, dan semangat. Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Abi Memed Wikarta dan Umi Siti Fatimah atas
kasih sayangnya.
2. Ir. Dwi Rachmina, MS. Sebagai dosen pembimbing skripsi, atas
bimbingan dan kesabarannya selama ini.
3. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS. Sebagai dosen penguji utama dalam ujian
sidang. Serta atas sentuhannya sehingga penulis berkomitmen untuk
memilih Usahatani sebagai topik skripsi.
4. Arief Karyadi, SP. MS. Sebagai dosen penguji wakil Departemen dalam
ujian sidang. Dosen muda yang berwibawa.
5. Amzul Rifin, SP. MA, atas bimbingannya sehingga penulis mampu
menorehkan sebuah prestasi, Juara Pertama diajang Pemikiran Kritis Mahasiswa Nasional.
6. Yeka Hendra Fatika, SP atas pelajaran hidup dan arti sebuah kepercayaan
yang tidak akan pernah penulis lupakan.
7. Kakak tercinta, Yadin Adhiputra, dan Adeku sayang, Tita Nursiyah, atas
motivasi hidup yang senantiasa mengalir.
8. Sony Trison, SP. MSi, atas penjabaran peta hidup manusia sehingga bisa
memilih arah tujuan.
9. Yusuf Kurniawan, SP. MS, atas bantuannya dalam memahami Frontier.
10.Budi Sulistyo, SP. MS, pemberi pencerahan sisi lain kehidupan dan
solusi-solusi alternatif.
11.Erick Wahyudyono, beserta jajaran Kabinet BEM KM IPB Bersatu.
“Kawan, perjuangan masih panjang dan tidak akan pernah berakhir sampai kita dipanggil oleh-Nya.”
12.Glen Glenardi, MM, Dirut Bank Bukopin, atas motivasi pengugah
kesadaran cinta pertanian, kemerdekaan ekonomi, dan pembebasan kemiskinan.