• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nur Syifa Fauziyah, Rakatika ABSTRACK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nur Syifa Fauziyah, Rakatika ABSTRACK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

THE DIFFERENCES OF STUDENT LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIF LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE AIDED BY AUDIO VISUAL MEDIA AND POWERPOINT ,SUB CONCEPT ON THE

HUMAN RESPIRATORY SYSTEM.

(Experimental Study At The XI Grade MIA SMA Negeri 6 Tasikmalaya In The Academic Year 2014/2015).

Nur Syifa Fauziyah, Rakatika ABSTRACK

Human respiration system is one of the biology materials. It investigates the human respiration tools, the human respiration mechanism, the mechanism of gas exchange, lung capacity, and the disorder of human respiration system. In the learning process on this matter, there are many teachers who have not been able to adjust the learning method or instructional media in accordance with the learning material presented. As the effect, the learning process is still not optimal in realizing the students to be active in the classroom. To minimize the problem above, the teacher has to apply a suitable kind of learning method and instructional media such as the think pair share technique of cooperative learning method which is assisted with audio visual media and power point. It expects the learning activity of this matter will develop which leads the students to be active, the students can find out the information about the material cooperatively that is supported by the media in presenting the material by using slides in the power point or in the video show as audio visual media.

The problem which arises is “is there difference of students’ achievement result by using think pair share technique of cooperative learning method assisted with the audio visual median and power point on the concept human respiration system at the eleventh grade of MIA class of SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya?”.

The research result concludes that there is difference of students’ achievement result by using think pair share technique of cooperative learning method assisted with the audio visual median and power point on the concept human respiration system at the eleventh grade of MIA class of SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya.

Keywords : think pair share, audio visual, power point, achievement, human respiration system.

(2)

2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES

PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DIBANTU DENGAN MEDIA

AUDIO VISUAL DAN POWERPOINT PADA SUB KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Nur Syifa Fauziyah, Rakatika ABSTRAK

Materi sistem pernapasan pada manusia merupakan salah satu materi biologi yang mempelajari alat-alat pernapasan pada manusia, mekanisme pernapasan pada manusia, mekanisme pertukaran gas, kapasitas paru-paru dan gangguan pada sistem pernapasan pada manusia. Dalam proses belajar mengajar pada materi ini, masih banyak guru yang belum bisa menyesuaikan model ataupun media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Akibatnya dalam proses belajar mengajar masih belum maksimal dalam mewujudkan keaktifan siswa di dalam kelas. untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menerapkan model serta media pembelajaran yang tepat, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

dibantu dengan media audio visual dan powerpoint, dengan ini diharapkan proses pembelajaran mengenai materi sistem pernapasan pada manusia dapat berkembang sehingga kegiatan siswa di dalam kelas tidak pasif, siswa bisa mencari tahu sendiri informasi yang akan dipelajari melalui kerja kelompok dan disertai media yang bisa membantu dalam mengkomunikasikan materi pelajaran baik dengan tayangan slide-slide dalam powerpoint maupun tayangan video dalam media audio visual.

Permasalahan yang timbul adalah “Apakah terdapat perbadaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya?”.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya

Kata kunci: think pair share, audio visual, powerpoint, hasil belajar, sistem pernapasan pada manusia.

(3)

3 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan modal utama dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, dan tujuan pendidikan itu sendiri yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia menjadi lebih baik. Sumber daya manusia yang baik yaitu yang bisa mengikuti proses pendidikan yang sesuai dan mampu mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian pendidikan bisa dikatakan sudah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Suatu kegiatan yang bisa menopang perkembangan serta tujuan pembelajaran yaitu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen. Komponen tersebut merupakan komponen pembelajaran yang terdiri dari guru, siswa, materi pembelajaran, sarana dan prasarana, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, serta suasana lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta kondisi belajar yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan melakukan wawancara dengan guru kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya, KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran biologi adalah 75. Sedangkan hasil akhir mata pelajaran biologi di kelas XI tahun ajaran 2013/2014 pada materi sistem pernapasan pada manusia rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 68 ini menunjukkan nilai masih dibawah KKM. Hal ini menunjukkan kurangnya pencapaian siswa terhadap hasil dalam pembelajaran biologi pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia, sehingga siswa tidak mampu memecahkan serta menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

Berdasarkan keterangan tersebut untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menerapkan model serta media pembelajaran yang tepat. Dalam menentukan hal tersebut guru harus memperhatikan media yang sesuai dengan tujuan dan materi ajar yang akan disampaikan, serta kondisi siswa, fasilitas dan lingkungan yang mendukung kegiatan tersebut.

Model pembelajaran kooperatif bisa dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan seting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa untuk bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Model pembelajaran kooperatif, dibatasi sebagai lingkungan belajar dimana siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang kemampuannya berbeda-beda untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam kelompok kecil, mempelajari materi pelajaran dan mengerjakan tugas. Model pembelajaran ini memanfaatkan bantuan siswa lain untuk meningkatkan pemahaman dan penugasan bahan pelajaran.

Dengan demikian, guru sebaiknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dan dapat memilih

(4)

4

media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan terutama dalam materi sistem pernapasan pada manusia di kelas XI. Sesuai dengan pernyataan penulis akan menggunakan satu model pembelajaran kooperatif dengan dibantu dua media pembelajaran yaitu think pair share dibantu dengan media powerpoint dan audio visual, dengan ini diharapkan proses pembelajaran mengenai materi sistem pernapasan pada manusia dapat berkembang sehingga kegiatan siswa di dalam kelas tidak pasif, siswa bisa mencari tahu sendiri informasi yang akan dipelajari melalui kerja kelompok dan disertai media yang bisa membantu dalam mengkomunikasikan materi pelajaran baik dengan tayangan

slide-slide dalam powerpoint maupun tayangan rekaman dari audio visual. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah terdapat perbadaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual

dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya?”.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya.

Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan pendidikan, melalui peningkatan hasil belajar siswa. Karena apabila model dan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan konsep pembelajaran maka akan terjadi perubahan pada proses pembelajaran dan pengembangan kreatifitas siswa.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memotivasi peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, dan dijadikan informasi masukan tentang cara belajar dengan model pembelajaran yang sesuai dengan memanfaatkan teman satu kelompok sehingga peserta didik dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota kelompok, saling mendengarkan, saling menghargai pendapat orang lain, serta dapat meningkatkan prestasi belajar biologi pada materi sistem pernapasan pada manusia.

b. Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran biologi materi sistem pernapasan pada manusia, mengenai model pembelajaran yang digunakan.

(5)

5

c. Bagi sekolah dapat membantu untuk menentukan model-model pembelajaran yang tepat dan lebih mengoptimalkan dalam penyediaan media pembelajaran yang digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.

PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Arikunto, Suharsimi (2013:123) mengemukakan bahwa:

pre experimental seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, disebut juga dengan istilah quasi-experimental atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengkuti peraturan-peraturan tertentu.

Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe

think pair share yang dibantu media audio visual dan powerpoint.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya.

Populasi dan Sampel

Poulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015 sebanyak enam kelas dengan jumlah siswa 224 orang. Populasi dianggap homogen dilihat dari nilai rata-rata ujian akhir semester satu tiap kelas. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak dua kelas yang diambil dari populasi dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, dimana peneliti hanya mengadakan perlakuan sekali yang diperkiran sudah memiliki pengaruh, kemudian melakukan evaluasi atau tes.

Sehingga peneliti dapat membedakan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes yang digunakan adalah tes akhir belajar (posttest) berupa pilihan ganda dengan 5 option, dan berjumlah 40 butir soal.

(6)

6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia. Bentuk tes berupa tes tertulis yaitu berupa soal pilihan ganda dengan 5 options sebanyak 40 soal. Hasil belajar siswa yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan memakai (C3). Kemudian dilakukan uji coba instrument penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument penelitian yang akan digunakan. Berikut ini rumus dari perhitungan validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Butir Soal rxy =

2. Uji Reliabilitas Butir Soal r11 =

Teknik Analisis Data

Setelah data-data hasil penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil posttest, dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah nilai posttest sudah mencapai KKM atau belum pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint.

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi masalah yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.

Menurut Deutsch (1949) (Slavin, Robert E, 2005:35) “Ketika para siswa bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah tujuan kelompok, membuat mereka mengekspresikan norma-norma yang baik dalam melakukan apa pun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok”.

Menurut Piaget (1926) (Slavin, Robert E, (2005:37) “Pengetahuan tentang perangkat sosial – bahasa, nilai-nilai, peraturan, moralitas, dan sistem simbol hanya dapat dipelajari dalam interaksi dengan orang lain”.

1. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik

(7)

7

dan menghendaki siswa untuk bekerja saling membantu dalam kelompok sehingga bisa memutuskan jawaban dari persoalan yang diberikan.

Menurut Slavin, Robert E, (2005:257)

Model think pair share diperkenalkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985. Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, para siswa duduk berpasangan dengan timnya masing-masing. Guru memberikan pertanyaan kepada kelas. Siswa diminta untuk memikirkan sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasangannya untuk meminta para siswa untuk berbagi jawaban yang telah mereka sepakati dengan seluruh kelas.

Menurut Aqib, Zainal (2013 : 24) langkah-langkah think pair share

adalah:

a. guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai; b. siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang

disampaikan guru;

c. siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok dua orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing;

d. guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya;

e. berawal dari kegiatan tersebut, mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa;

f. guru memberi kesimpulan; dan g. penutup.

Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (1986) (Arsyad, Azhar 2013:4) “Hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi”.

Sadiman, Arief S dkk (2009:7) mengatakan bahwa:

media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.

1. Media Audio Visual

Media audio visual yaitu media pandang-dengar, media audio visual tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman yang bersifat konkret kepada siswa. Dalam kerucut pengalaman Dale media Audio Visual termasuk pada tahap kelima yaitu televisi.

Menurut Sadiman, Arief S (2009:74) “Pesan yang disajikan dalam

(8)

8

fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional”.

Menurut Arsyad, Azhar (2014:141) “Media audio visual dapat digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, media ini dapat menampilkan pesan yang memotivasi siswa”.

2. Media Powerpoint

Media powerpoint merupakan media aplikasi yang digunakan untuk membuat presentasi yang fungsinya untuk menyampaikan materi ataupun pesan pembelajaran dengan tayangan slide-slide. Powerpoint lebih mudah pengoperasiannya dibanding dengan softwere yang lain, dan sering digunakan untuk keperluan dalam pembuatan presentasi. Media powerpoint pada kerucut pengalaman Edgar Dale termasuk pada tahap kedua yaitu lambang visual.

Arsyad, Azhar (2010: 43) media ini memiliki kelebihan diantaranya : a. pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang

terang (tidak perlu pada ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap dapat saling melihat;

b. dapat menjangkau kelompok yang besar;

c. guru selalu dapat bertatapan dengan muka siswa karena proyektor dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia selalu dapat mengendalikan kelasnya;

d. peralatannya mudah dioperasikan;

e. memiliki kemampuan untuk menampilkan warna; f. dapat disimpan dan digunakan berulang kali; dan

g. dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian materi.

Hasil Penelitian Tentang Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dibantu dengan Media Audio Visual dan Powerpoint pada Sub Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dibantu media audio visual diperoleh nilai 2 hitung = 3,12 dan 2 tabel = 7,81 sehingga 2

hitung < 2tabel. Sedangkan data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dibantu media powerpoint diperoleh nilai 2 hitung = 4,92 dan 2 tabel = 7,81 sehingga 2 hitung < 2 tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kelompok siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

(9)

9

Think Pair Share yang dibantu media Audio Visual dan media powerpoint keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum. Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut variansnya homogen.

Dari pengujian uji t komparatif didapat nilai thitung= -2,37 dan ttabel= 2,00 menunjukkan ttabel > thitung <+ ttabel artinya tolak Ho, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dibantu media audio visual dan media

powerpoint di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia.

Selain pengujian dengan uji t komparatif dilakukan juga dengan uji t deskriptif. Berdasarkan hasil analisis yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual diketahui bahwa thitung = 2,16 terletak di daerah penerimaan Ho. Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan yaitu “nilai tes akhir siswa kelas XI MIA1 SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia telah mencapai KKM” diterima. Sedangkan untuk yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media powerpoint diketahui bahwa thitung = 5,43 terletak di daerah penerimaan Ho. Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan yaitu “nilai tes akhir siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia telah mencapai KKM” diterima.

Berikut ini merupakan diagram rata-rata posttest siswa kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya:

Diagram Nilai Rata-Rata Post test Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dibantu dengan Media Audio Visual

(10)

10

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media powerpoint

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata posttest sebesar 32,01. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual kurang membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan rata-rata 30,80 jauh dibawah rata-rata hasil dari media powerpoint, tetapi keduanya telah mencapai nilai KKM yaitu sebesar 30,00.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dibantu dengan Media Audio Visual dan Powerpoint.

Model dan Media Pembelajaran

Kelebihan Kelemahan

Think pair share

dibantu dengan media Audio visual

1. Dalam proses

pembelajaran siswa lebih

antusias untuk

menyaksikan tayangan video sehingga siswa terfokus memperhatikan materi yang terkandung di dalamnya.

2. Membantu siswa untuk memperlihatkan proses yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung misalnya proses pertukaran gas. 3. Membantu siswa untuk

belajar lebih tertib karena ketertarikan siswa untuk menonton video.

1. Ada sebagian siswa yang hanya menyaksikan video sebatas hiburan saja tanpa memahami materi yang terkandung di dalamnya. 2. Ketidak jelasan urutan

gambar pada suatu proses yang bisa mengurangi pemahaman siswa ketika menyimak tayangan video. 3. Membuat siswa kurang

tertarik ketika selesai penayangan video dan beralih ke penjelasan guru masih ada siswa yang tidak memperhatikan.

Think pair share

dibantu dengan media Powerpoint

1. Menarik perhatian siswa dengan tayangan yang memiliki ragam warna serta gambar yang ada pada slidepowerpoint

2. Siswa lebih memahami apa yang dijelaskan guru melalui berbagai slide

dan di selangi dengan diskusi

3. Membantu guru

mencantumkan materi yang dikehendaki.

1. Sebagian siswa ada yang kurang memperhatikan 2. Sebagian siswa banyak

yang tidak mencatat apa yang ditampilkan pada

slide

3. Terlalu singkatnya materi yang dicantumkan sehingga banyak istilah yang susah difahami oleh siswa

(11)

11

Selain kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan powerpoint terdapat beberapa kendala sebagai berikut: 1. ketika pembagian kelompok masih ada kelompok yang kurang aktif karena

kelompok dibagi secara homogen yaitu dengan teman sebangkunya;

2. suasana kelas kurang kondusif ketika penayangan video karena banyak siswa yang menganggap video hanya sekedar intermezo, sehingga siswa kurang memahami materi yang terkandung di dalamnya;

3. pada saat bekerja kelompok masih ada siswa yang bergantung pada teman kelompoknya dan sebagian siswa pasif dalam pembelajaran;

4. pada saat mengerjakan LKS siswa masih perlu bimbingan dari guru karena materi yang disampaikan guru hanya intisarinya saja dan masih banyak siswa yang kurang memahami istilah-istilah asing.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa:

1. tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan media powerpoint pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia; dan

2. hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibantu dengan media audio visual dan media powerpoint keduanya tepat digunakan di kelas XI MIA SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya pada sub konsep sistem pernapasan Pada manusia. Saran

Dari hasil penelitian, maka beberapa saran perlu dikemukakan sebagai berikut: 1. dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual hendaknya

video yang digunakan yaitu video yang mencakup materi yang dikehendaki sehingga siswa memahami apa yang ingin dicapai;

2. dalam pembelajaran yang menggunakan media powerpoint sebaiknya guru memilih materi yang bisa dilengkapi dengan grafik, bagan ataupun gambar yang lebih menarik sehingga pembelajaran tidak jenuh;

3. dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dibantu media audio visual ataupun yang dibantu media powerpoint, sebaiknya guru melakukan persiapan yang matang, sehingga guru dan siswa dapat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang maksimal untuk mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan; dan

4. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dibantu media audio visual

(12)

12 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. (2013). Model-model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: YRMA Widya.

Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sadiman, Arief S et.al. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Riwayat Hidup

Nur Syifa Fauziyah Rakatika adalah mahasiswa angkatan 2011 pada program studi pendidikan biologi. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Universitas siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2015).

Gambar

Diagram Nilai Rata-Rata Post test Model Pembelajaran  Kooperatif Tipe Think Pair Share dibantu dengan Media Audio Visual
gambar  pada  suatu  proses  yang  bisa  mengurangi  pemahaman  siswa  ketika  menyimak tayangan video

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data hasil penelitian setelah menerapkan model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) persentase aktivitas guru

Tahapan awal yang dilakukan untuk mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, baik sebagai bahan dasar penelitian maupun sebagai pendukung dan refrensi yang

Indonesia adalah strategi yang digunakan eksternal relations agar informasi dapat. disebarkan seluas-luasnya agar masyarakat Luwu Timur maupun

Penulis menggunakan metode fuzzy logic dalam penyelesaian masalah khususnya untuk mengambil keputusan yang akan diproses oleh mikrokontroler Hasil yang diingikan dalam

Bentuk bantuan dari sosial media sendiri biasanya diwujudakan dengan menulis status (pesan yang dapat dilihat banyak orang di sosial media) yang berhubungan dengan konflik yang

Di lingkungan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, kegiatan pengembangan diri atau ekstrakulikuler amat dibutuhkan oleh siswa-siswi sebagai sarana penyaluran minat

Pada tahap improve, dilakukan pembuatan alternatif- alternatif perbaikan yang sesuai dengan akar permasalahan kritis dari tiap jenis defect.. Diharapkan usulan

Tujuan utama pada penulisan Tugas Akhir ini adalah dapat merencanakan gedung struktur komposit baja beton tahan gempa dengan menggunakan Base Isolator : High Damping