• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANGKAH WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN USAHA (Studi Kasus pada Catering Hidayah Palembang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LANGKAH WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN USAHA (Studi Kasus pada Catering Hidayah Palembang)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

21 LANGKAH WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN

DAN MENGEMBANGKAN USAHA

(Studi Kasus pada Catering Hidayah Palembang) Oleh: Yusleli Herawati

Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya

e-mail: niak.kurniawati@yahoo.com

ABSTRACT

The aims this research are to know entrepreneur steps to increase and develop catering business. The face problem are the run activities no to aplicate strategic entrepreneurship, so the purpose of organization is never optimal., the promotion it just put business card on the table and mouth to mouth, also there in no financial report in one predically and the rate of junior chep’s wage is under standard of salary in South Sumatera Province..Survey metod was used in this study and explanatory research was used design of this study. To solve the problems are this business must be orientation to entrepreneurship, marketing strategic, financial system must be accounting orientation and production sytem must be effective and efficient, so this organization can run well.

Keywords: Orientation, Entrepreneurship, Marketing, Accounting, and Production

PENDAHULUAN

Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, seorang wirausaha harus merencanakan dengan baik dan teliti baik dari segi fisik dan rohani disamping pemilihan produk, lokasi, jenis bisnis, pemilihan tenaga kerja, cara pemasaran, dan strategi menghadapi pesaing. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain dan menjadi bos bagi usahanya. Jadi dengan kata lain lebih baik membayar gaji karyawan dari pada menjadi orang yang menerima gaji. Menurut Schumpeter dalam Suryana (2001:26): Wirausaha adalah innovator dalam mengkombinasikan sumber-sumber bahan baru, teknologi baru, metode produksi baru, akses pasar baru, dan pangsa pasar baru. Relatif terbatas orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha sendiri, baik dari segi memproduksi sendiri produk yang akan dijual, pemasaran dan kegiatan lain yang dapat menunjang usahanya, atau yang sering disebut dengan berwirausaha, karena tidak semua orang mempunyai bakat untuk memulai menjalankan usaha sendiri. Kendala yang sering dihadapi wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah keengganan untuk mengambil resiko atas kebangkrutan usaha yang dijalaninya. Juga tidak sedikit orang yang merasa tidak memiliki masa depan yang pasti jika berwirausaha. Bahkan sebagian orang yang sudah berwirausaha merasa bingung dalam menjalankan usahanya. Seorang wirausaha tidak boleh takut gagal dan harus berani mengambil resiko, baik

(2)

22 berhasil maupun gagal. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis, penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Langkah inilah yang banyak diraih oleh orang sukses karena mereka memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Setiap wirausaha harus mampu dan jeli melihat peluang atau kesempatan yang baik untuk menentukan keputusan yang tepat, sehingga mampu memilih mana bisnis terbaik yang akan dijalankannya. Ini semua dilakukan demi mencapai keuntungan yang optimal, melalui produk atau jasa yang akan dihasilkannya, dan yang terpenting adalah tetap menjaga kualitas serta kestabilan harga jual, mampu mengefisinsikan biaya-biaya yang dikeluarkan. Selain itu juga harus memperhatikan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan supaya kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditentukan organisasi.

Setiap wirausaha dalam menjalankan usahanya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapainya, seperti memperoleh keuntungan yang berorientasi untuk kelangsungan hidup perusahaan dan diharapkan terjadi peningkatan keuntungan setiap tahunnya. Banyak langkah yang dapat dilakukan wirausaha diantaranya dengan melakukan penelitian secara terus menerus untuk mengembangkan usaha, memproduksi produk atau jasa yang diminati konsumen, menentukan harga yang tepat sesuai dengan kualitas produk atau jasa, menentukan pendistribusian yang tepat terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan yang terakhir bagaimana memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan, yang dikenal dengan istilah “7 P” atau bauran pemasaran (marketing mix). Langkah lainnya yang dapat dilakukan wirausaha adalah dengan melakukan system keuangan yang berorientasi pada akuntansi. Hal ini perlu dilakukan dalam menjalankan bisnis, sehingga akan terjadi keseimbangan keuangan pada setiap bagian maupun pada seluruh kegiatan bisnis. Juga langkah yang dapat ditempuh wirausaha adalah bagaimana dalam menghasilkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dengan seefisien dan efektif mungkin, sehingga dapat mencapai keuntungan optimal dengan tetap berorientasi kepuasan pelanggan. Begitu juga yang dialami oleh Catering Hidayah Palembang, salah satu organisasi yang membuka usaha jasa boga (catering) perlu menerapkan berbagai langkah diatas untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya dalam mencapai tujuan yang ditetapkannya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui langkah atau metode apa yang perlu diterapkan untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh wirausaha dalam mengembangkan usahanya adalah dengan berorientasi pada kewirausahaan, berorientasi pada strategi pemasaran, sistem keuangan yang berorientasi pada akuntansi, sistem produksi yang efektif dan efisien.

KERANGKA TEORITIS

Menurut Shapero dalam Aisyah (2006) wirausaha adalah seseorang yang berinisiatif dan mengorganisasi atau mengorganisasikan kembali mekanisme

(3)

23 ekonomi untuk mewujudkan sumber dan situasi yang lebih praktikal serta sanggup menghadapi resiko atau kegagalan.

Metode-metode sebagai Solusi

Masalah yang dihadapi oleh usaha mikro, kecil dan menengah adalah masalah klasik, tetapi kita perlu mencari metode untuk memecah permasalahan tersebut. Ada beberapa metode yang perlu diterapkan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan daya saingnya.

Metode yang perlu dilaksanakan oleh UMKM

Berorientasi pada Kewirausahaan , Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Untuk mencapai kesuksesan, UMKM harus menerapkan program kewirauasahaan secara optimal yang antara lain:

 Kreatif dan Inovatif  Smart

 Pekerja Keras  Bertanggungjawab

Berorientasi pada Strategi Pemasaran, Pemasaran merupakan unjung tombak bagi suatu bisnis sehingga apabila strategi pemasaran tumpul akan mengakibatkan proses kegiatan bisnis akan mengalami ketumpulan juga. Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, UMKM harus menerapkan program pemasaran secara optimal yang antara lain:

Marketing Mix Market Orientation Internal Marketing Relationship Marketing

Sistem Keuangan yang berorientasi pada Akuntansi, Keuangan merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis, keuangan diibaratkan darah pada tubuh manusia. Ketidak seimbangan keuangan pada setiap bagian maupun keseluruhan proses kegiatan bisnis akan mengganggu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu dilakukan sistem pengaturan keuangan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang antara lain:

 Sistem pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi  Sumber dan penggunaan dana

 Ratio keuangan  Biaya modal.

(4)

24 Sistem produksi yang efektif dan efesien, Proses produksi merupakan motor dalam menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output perusahaan yang berarti penghasilan perusahaan. Proses produksi yang diharapkan perusahaan adalah proses produksi yang mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses produksi yang baik dengan melakukan antara lain:

 Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik  Transformasi metode/teknologi

 Strategi adopsi

 Peningkatan dan pengembangan kemampuan keterampilan SDM  Ketersediaan bahan baku yang berkualitas.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dan karyawan catering Hidayah Palembang. Sumber data yang dilakukan dengan data primer yang berupa interview terpola dan juga melakukan observasi serta pengumpulan data sekunder.

PEMBAHASAN

Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini banyak langkah atau metode yang perlu dilakukan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai tujuan organisasi ini. Adapun langkah yang dapat ditempuh oleh Catering Hidayah Palembang adalah sebagai berikut:

Berorientasi pada kewirausahaan

Seorang wirausaha yang berorientasi kewirausahaan, artinya wirausaha tersebut memiliki kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keputusan dalam rangka meraih sukses. Untuk mencapai kesuksesan tentunya Catering Hidayah Palembang harus menerapkan program kewirausahaan secara optimal, antara lain:

 Kreatif dan inovatif, Sikap kreatif dan inovatif dapat diperlihatkan melalui banyak ide atau gagasan yang diciptakan baik ide untuk mengembangkan produk, manajemen organiisasi dan aktivitas lain untuk mendukung pengembangan usaha. Seperti diketahui usaha jasa boga (catering) benar-benar butuh kreativitas dalam menyajikan berbagai menu yang ditawarkan ke konsumen dan perlu sentuhan inovasi tertentu untuk dapat menarik minat dalam mencicipi hidangan yang disajikan, karena bisnis catering ini berawal dari lidah dan baru jatuh hati untuk memesan kembali.

 Harus Smart, Untuk dapat mengembangkan usaha ini secara optimal tentu saja perlu smart dalam mengelola jasa boga ini dengan

(5)

terobosan-25 terobosan baru baik merencanakan berbagai menu hidangan maupun berbagai strategi pemasaran yang harus dilaksanakan.

 Pekerja Keras, Wirausaha catering ini haruslah seorang yang sungguh-sungguh dalam menjalankan usaha tanpa pamrih apapun untuk berusaha mengembangkan usaha ini dengan berbagai langkah jitu secara terus menerus baik dari sudut produksi, pemasaran, maupun manajemen organisasi.

 Bertanggung jawab, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini tentu segala sesuatunya tentang pengelolaan usaha ini harus penuh tanggung jawab dengan segala resikonya yang berarti baik kepada tenaga kerja membayar sesuai dengan kebijakan pengupahan yang layak sesuai dengan peraturan pemerintah, harus membayar pajak kepada pemerintah atau negara, peduli kepada lingkungan sekitar.

Berorientasi kepada strategi pemasaran

Wirausaha Catering Hidayah Palembang harus selalu berorientasi kepada strategi pemasaran, sebab pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu bisnis. Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, wirausaha ini harus menerapkan program pemasaran secara optimal antara lain:

Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) dengan “7 P” (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, and Physical Evidence).

Product: Secara terus menerus usaha ini harus mampu melakukan

pengembangan produk, sehingga usaha jasa boga ini secara kreatif dan inovatif dalam mengembangkan berbagai menu hidangan sehingga konsumen akan memperoleh kepuasan bila mengkonsumsi catering Hidayah Palembang ini dan tentunya dan secara tidak langsung tentunya si konsumen akan menginformasikannya kepada orang lain bahwa menu hidangan dan layanan yang diberikan relatif memuaskan.

Price: Untuk penentuan harga yang ditetapkan juga relatif terjangkau sesuai dengan selera dan kantong si konsumen, karena ada berbagai tawaran paket harga dari berbagai macam menu dari menu I sampai menu III yang akan dipilih oleh konsumen.

Place: Strategi penempatan memberi penekanan kepada aspek saluran

pengedaran produkyang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna sasaran. Hal ini melibatkan aktivitas yang serius, seperti transaksi, inventori, logistic, dan kelengkapan fasilitas. Usaha jasa boga ini dapat menawarkan produk yang betul (bila ada acara resepsi, seminar, lokakarya, hajatan), di lokasi yang betul (instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, event organizer, acara keluarga), dan pada masa atau waktu yang tepat (peresmian organisasi, ulang tahun organisasi, event tertentu) yang kesemuanya ini adalah tujuan dari strategi ini. Semua ini sangat bergantung kepada bagaimana kesan atau image saluran-saluran pengedaran yang ditetapkan oleh

(6)

26 Catering Hidayah Palembang. Bagaimana produk di tempatkan di kalangan pelanggan, begitu jugalah penerimaan mereka.

Promotion: Guna lebih memperkenalkan jasa boga ini tentunya wirausaha harus mampu memilih mana jenis promosi yang harus dilakukan sehingga konsumen mengetahui bagaimana tentang keberadaan usaha catering ini. Dan memang promosi adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang dilakukan penjual dan ditujukan kepada pembeli dengan cara mempengaruhi sikap dan tingkah laku calon pembeli sehingga tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan penjual. Berdasarkan data yang diperoleh, Catering Hidayah Palembang, hanya melaksanakan promosi dengan meletakkan kartu nama di meja hidangan pada saat ada acara resepsi tertentu. Jadi bila tamu yang menghadiri acara resepsi tersebut kurang peduli terhadap kartu nama yang terletak di meja hidangan, berarti sia-sialah usaha catering Hidayah Palembang tersebut. Juga strategi promosi yang dijalankan hanya dari mulut ke mulut saja, itupun kalau tamu yang menghadiri ke suatu acara tersebut peduli atau teringat bahwa catering yang digunakan si pemangku hajat adalah Catering Hidayah Palembang. Menurut wirausaha tersebut cara memperkenalkan atau promosi terhadap produk yang dihasilkan yang telah dijalaninya selama ini relatif sudah tepat, dimana untuk melakukan kegiatan promosi memerlukan biaya yang relatif besar dan tidak seimbang dengan penghasilan yang mereka peroleh.

Adapun langkah yang dapat ditempuh jasa boga ini untuk melakukan cara-cara supaya promosi dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu mendapat keuntungan optimal dan terus meningkat setiap tahunnya adalah harus direncanakan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan berbagai faktor produksi lainnya, sehingga kegiatan promosi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan perusahaan. Berdasarkan kondisi yang ada pada usaha catering ini, maka upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya yaitu menurut Boyd (2000), perusahaan dapat mengembangkan pemasarannya melalui komponen-komponen strategi promosi yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:

Periklanan

Media iklan yang dapat digunakan terbagi dalam tiga media, baik media cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Yang dapat dilakukan oleh jasa boga ini adalah melalui media cetak, karena di Palembang relatif banyak koran yang beredar baik yang terbit pagi hari maupun yang terbit sore hari (Sumatera Ekspress, Sriwijaya Post, Kompas, Berita Pagi Media Indonesia dan lain-lain). Menurut Jefkins 1994) jumlah dan persentase biaya iklan per jenis media untuk media cetak sebesar 51 %, iklan luar ruang dan transportasi sebesar 5 %. Sekarang wirausaha jasa boga ini yang dapat menentukan mana media cetak yang akan dipilih untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya, akan tetapi resiko yang diambil adalah yang paling minimal. Penerbitannya pun dapat dipilih sesuai kebijakan wirausaha, baik setiap akhir pekan atau pada saat akan ada event besar di kota Palembang

(7)

27 Personal Selling

Usaha jasa boga ini dapat memilih strategi promosi yang ini dengan cara memiliki tenaga penjual (sales) khusus untuk mencari atau menghubungi calon pelanggan secara langsung yaitu Instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan, perusahaan-perusahaan swasta minimal yang ada di kota Palembang. Juga dapat bekerja sama dengan “Event Organizer (EO)” yang ada di kota Palembang (Haka Entertainment, Trust Promosindo dan lain-lain) untuk menggunakan usaha Catering Hidayah Palembang dalam setiap event yang mereka selenggarakan dan inipun harus terikat dalam kontrak perjanjian, sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak. Setiap tenaga penjual harus dibekali dengan brosur-brosur (menu/paket yang ditawarkan) beserta daftar harga, dan dapat juga memesan menu khusus yang dipesan calon pelanggan yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan, berusaha meyakinkan calon pelanggan, untuk memesan produk yang ditawarkan. Inipun dilakukan dengan harapan usaha jasa boga ini dapat dikenal luas oleh masyarakat khususnya kota Palembang maupun daerah sekitarnya, sehingga dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai.

Publisitas

Cara inipun dapat ditempuh perusahaan dengan mengundang wartawan dari media cetak untuk meliput dan menerbitkannya dalam media cetak tersebut pada suatu acara atau event dimana catering Hidayah Palembang terlibat didalamnya, sehingga usaha ini dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas. Promosi Penjualan

Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan potongan harga atau diskon bila pelanggan memesan dalam jumlah tertentu. Sesuai dengan kebijaksanaan usaha ini maka bila pesanan menu III diatas 500 porsi akan diberikan potongan harga sebesar Rp. 500,- per porsi dari Rp.22.000,- per porsi menjadi Rp. 21.500,-. Dan jika pesanan diatas 1500 porsi, maka akan diberi potongan harga Rp. 500,-. Per porsi dan juga memberikan bonus pempek, kue, es krem, dan juice seharga Rp. 1.000.000,-. Promosi yang telah dijalankan Catering Hidayah Palembang selama ini hasil yang diperoleh belum begitu optimal, maka seharusnya dapat lebih mengaktifkan lagi kegiatan promosi melalui bauran promosi, dengan berpedoman pada pendapat longenecker, dkk (2001) bahwa penentuan biaya promosi per tahun ialah 2 % dari penjualan. Dan pihak Catering Hidayah Palembang dapat memilih mana bauran promosi yang akan diterapkannya sesuai dengan pembahasan penulis yang telah dilakukan. Sebab keuntungan promosi secara umum adalah mempengaruhi tingkat penjualan, sehingga keuntungan yang diharapkan perusahaan dapat meningkat. Sedangkan keuntungan promosi secara khusus adalah merupakan alat informasi dalam memperkenalkan produk atau jasa perusahaan.

(8)

28 People

Faktor manusia baik yang terlibat langsung maupun yang terlibat secara tidak langsung dalam aktivitas penyampaian produk tidak patut dikecualikan. Peranan kaki tangan yang menjalankan aktivitas berkaitan dengan kegiatan pemasaran perlu dijadikan strategi. Oleh karena itu inisiatif dari aspek kebolehan, kemampuan, dan keahlian para karyawan dan pihak pengurusan organisasi perlu juga diberi perhatian. Apalagi Catering Hidayah Palembang berhubungan dengan urusan masak memasak atau urusan kuliner atau juru masak ini, wirausaha harus berusaha secara terus menerus melakukan usaha supaya juru masaknya benar-benar dapat menjaga kualitas hasil masakannya juga perlu menambah wawasan juru masaknya melalui pelatihan kuliner dengan variasi terkini.

Process

Dalam hal ini berhubungan dengan aliran kerja termasuk arahan dan prosedur yang bertepatan dengan setiap aktivitas merupakan elemen yang akan menentukan kesan atau image dan kesuksesan pemasaran. Usaha catering ini memang dalam prosesnya relatif sederhana dengan arahan dari ketua juru masak (karyawan juru masak senior), semua proses masak memasak selesai sesuai dengan menu yang dipesan pelanggan.

Physical Evidence

Menurut Zeithamel dalam Sambrono (2011), Sarana fisik adalah lingkungan dimana layanan disampaikan dan di mana organisasi dan pelanggan berinteraksi dan setiap komponen yang nyata memfasilitasi kinerja atau komunikasi dari layanan. Menurut Yazid (2003), adalah lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana organisasi dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Yang termasuk bukti fisik dalam pemasaran jasa menurut Yazid (2003):

1. Desain fasilitas, Tentunya usaha catering Hidayah Palembang sedemikian rupa harus mendesain semua fasilitas yang akan digunakan dalam menyusun menu hidangan semenarik mungkin sehingga pelanggan akan terkesan terhadap baik menu hidangan maupun dekorasi yang di desain se unik mungkin.

2. Keindahan, Yang tak kalah menariknya adalah masalah keindahan yang ditampilkan dari variasi menu yang menarik ditambah tampilan asesoris yang melengkapinya. Ini juga dimaksudkan supaya pelanggan benar-benar terkesan dengan menu yang dihidangkan.

3. Fungsi, Juga dalam rangka memenuhi pesanan yang mempunyai hajat baik instansi pemerintah, BUMN, perbankan, event organizer, dan perseorangan catering ini harus benar-benar bermanfaat bagi si empunyai hajat tersebut, sehingga pelanggan tidak merasa kecewa terhadap apa yang sudah dipesannya.

4. Kondisi yang tak menentu, Seperti diketahui bahwa usaha ini bukanlah suatu aktivitas yang tetap, dalam arti akan selalu menunggu pesanan yang datang baru merekadapat beraktivitas untuk memasak. Usaha ini dalam satu bulan hanya menerima pesanan dua sampai empat kali,

(9)

29 itupun waktunya tidak dapat dirinci secara tepat kapan akan melaksanakan kegiatan tersebut. Berarti wirausaha ini sudah harus mengantisipapsi bagaimana supaya karyawan (juru masak, penyaji atau petugas hidangan dan karyawan lainnya) tidak beralih ke usaha catering lainnya, ini tentu akan merugikan perusahaan karena bila mereka sudah memiliki keahlian tertentu, usaha sejenis lainnya akan berusaha mengambil karyawan tadi.

5. Peralatan, usaha catering ini tentu saja peralatan yang digunakan perlu mendapat perhatian, karena bukan saja hanya melihat unsur lengkap semua peralatan yang digunakan tapi juga harus terlihat indah, menarik dan unik.

6. Pakaian Karyawan, Usaha jasa catering seperti ini tentu saja pada saat mereka menyajikan di meja hidangan perlu didukung dengan kebersihan dan rapinya pelayan yang akan menghidangkan, berarti mereka perlu pakaian seragam yang mencerminkan bersih, indah dan rapi yang akan membuat pelanggan atau tamu yang menyantap hidangan tersebut akan terkesan dan kagum terhadap jasa layanan yang sudah diberikan.

7. Laporan, Kegiatan apapun tentunya memerlukan bukti otentik yang berupa laporan tertulis, karena suatu laporan adalah sebuah dokumen tertulis yang dihasilkan sebagai akibat dari prosedur-prosedur yang dijalankan untuk mengungkapkan informasi. ( Gie, 2003). Jadi tidak terkecuali dalam usaha catering inipun harus membuat laporan setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan, sehingga dari laporan tadi dapat dievaluasi apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah optimal atau belum dan wirausaha dapat mengambil jika keputusan terhadap apa yang sudah dilaksanakan untuk perbaikan ke depan.

8. Kartu bisnis, Penggunaan kartu bisnis dalam setiap ada perjamuan telah dilaksanakan oleh usaha catering ini di setiap meja hidangan yang disajikan.diletakkan kartu bisnis. Berarti penggunaan kartu bisnis ini tetap dipertahankan atau digunakan, sehingga pelanggan atau tamu akan mengetahui tentang keberadaan Catering Hidayah, yang secara tidak langsung dari mouth to mouth masyarakat luas akan dimana usaha catering ini berada.

9. Pernyataan jaminan, Usaha Catering ini tentunya harus mampu memberikan jaminan bahwa setiap menu hidangan yang disajikan terjamin kualitas dan kebersihannya, sehingga baik organisasi maupun individu yang memesan dapat yakin dengan pernyataan dari wirausaha tersebut..

Sistem Keuangan yang berorientasi Akuntansi

Keuangan merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis tidak terkecuali usaha jasa boga ini, keuangan diibaratkan darah pada tubuh manusia. Ketidakseimbangan keuangan pada setiap bagian maupun keseluruhan proses kegiatan bisnis akan mengganggu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu

(10)

30 dilakukan sistem pengaturan keuangan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang antara lain Sistem pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini belum membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan), karena laporan keuangan menurut wirausaha tidak terlalu penting, sebab orang yang berperan di bagian keuangan adalah orang kepercayaan pimpinan, sehingga tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau menyimpang. Pada Catering Hidayah Palembang hanya mengumpulkan nota-nota belanja dan nota pemesanan saja, kemudian dikumpulkan pada satu folder dan jika ingin membayar pajak barulah nota-nota tadi digunakan. Padahal diketahui bahwa laporan keuangan adalah salah satu hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis atau berwirausaha, karena melalui laporan keuangan yang baik dan benar, wirausaha dapat melihat perkembangan usaha khususnya mengenai transaksi yang dilakukan perusahaan di setiap periodenya. Selain itu juga dapat mengetahui banyaknya volume penjualan produk dan besarnya keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu.

Tidak setiap wirausaha dalam menjalankan bisnis mampu membuat laporan keuangan yang baik dan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang ada. Hal ini disebabkan wirausaha tidak mengetahui bagaimana cara membuat laporan keuangan sesuai dengan teori-teori tersebut atau bahkan wirausaha menganggap bahwa laporan keuangan bukanlah suatu hal yang penting. Padahal dengan membuat laporan keuangan yang baik dan benar, maka kegiatan usaha yang dijalankan akan dapat teratur dan terkontrol. Selain itu pula laporan keuangan yang baik dan benar akan sangat berguna untuk melakukan pembayaran pajak penghasilan bagi wirausaha setiap tahunnya. Berikut ini penulis akan menyajikan bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan Warren (2006:301) yang sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan), yang seharusnya dibuat oleh Catering Hidayah Palembang.

Laporan Rugi Laba:

Catering Hidayah Palembang Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 Pendapatan dari penjualan

Penjualan Rp ... Dikurangi HPP: Beras Rp ………. Daging Rp ………. Ikan Rp ………. Minyak Rp ………. Tepung Rp ………. Lain-lain Rp ………. + Rp ………. Laba kotor Rp ……….

(11)

31 Beban operasi

Beban gaji Rp ……….

Beban promosi Rp ……….

Beban penyusutan Rp …………..

Beban rupa-rupa (bensin, pulsa) Rp +

Total beban penjualan Rp ………

Beban Administrasi

Beban gaji kantor Rp ………

Beban sewa Rp ………

Beban peyusutan Rp …………....

Beban perlengkapan kantor Rp ……… Beban administrasi rupa-rupa Rp ……….

Total beban administrai Rp ………

Total beban operasi Rp

Laba bersih Rp …………...

Pajak 28 % x Laba bersih

Pajak yang harus dibayar Rp ………...

Laba bersih setelah kena pajak Rp ……….

Catering Hidayah Palembang Neraca, 31 Desember 2010 Aktiva

Aktiva lancar:

Kas Rp ………

Piutang usaha Rp ……….

Persediaan barang dagang Rp ………

Perlengkapan kantor Rp ………. +

Total Aktiva lancar Rp ………..

Properti, Pabrik dan Peralatan:

Tanah + Bangunan Rp …………...

Peralatan catering Rp ………

Dikurangi akumulasi penyusutan Rp …………...

Peralatan kantor Rp ……….

(12)

32 Total Properti, Pabrik dan Peralatan: Rp ………..…………

Total Aktiva Rp ………….

Kewajiban

Kewajiban lancar:

Utang usaha Rp ………

Utang gaji Rp ………....

Total kewajiban lancar: Rp ………

Kewajiban Jangka Panjang:

Wesel bayar (jatuh tempo) Rp ……….

Total Kewajiban Rp ………...……..

Ekuitas Pemilik

Modal Catering Hidayah Palembang Rp ……… Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik Rp ………

Berdasarkan bentuk laporan keuangan diatas, tentunya Catering Hidayah Palembang, terutama daftar Rugi Laba tersebut dapat merincikan transaksi tentang penentuan harga pokok produksi, biaya bunga bila usaha jasa boga ini melakukan transaksi berkaitan dengan transaksi bank dan perincian pembayaran pajak penghasilan perusahaan, sehingga laporan keuangan ini sangat bermanfaat untuk transaksi yang dilakukan perusahaan secara terperinci dan akurat pada satu periode. Hal ini sesuai dengan kegunaan laporan keuangan yang dikemukakan Longenecker, Moore and Petty (2001):

a. Penerimaan penjualan dari penjualan barang atau jasa organisasi, Perusahaan dapat melihat penerimaan dari volume penjualan yang dihasilkan oleh Catering Hidayah Palembang secara akurat. Hal ini dapat dilihat pada laporan rugi/laba, yaitu usaha jasa boga ini dapat memperoleh penjualan dan laba kotor sesuai dengan laporan rugi/laba yang telah dibuat.

b. Biaya produksi atau biaya perolehan produk atau jasa yang dijual, Biaya produksi atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi serta biaya perolehan atau keuntungan dapat dilihat secara terperinci dan lengkap didalam laporan keuangan, dimana biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai dengan daftar rugi/laba yang telah dibuat.

c. Pembayaran Pajak, Catering Hidayah Palembang dapat menggunakan laporan keuangan dalam melakukan pembayaran pajak penghasilan usaha ini yang diperoleh selama satu periode atau satu tahun. Dari perhitungan yang telah diperoleh pada laporan rugi/laba, maka dapat dikatakan Catering Hidayah Palembang tidak menampilkan perincian tentang adanya pembayaran pajak sesuai dengan tarif beban yang ada.

(13)

33 Sistem produksi yang efektif dan efesien

Proses produksi merupakan motor dalam menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output organisasi yang berarti penghasilan organisasi. Proses produksi yang diharapkan organisasi adalah proses produksi yang mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses produksi yang baik dengan melakukan antara lain:

 Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik, Untuk mendapatkan hasil optimal dalam berproduksi tentu saja Catering ini harus dapat menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki sebaik mungkin, sehingga semua peralatan yang digunakan dapat bettahan relatif lama, apalagi sebagian besar asset yang dimiliki adalah barang pecah belah yang harus dipelihara sebaik mungkin.

 Transformasi teknologi, Catering Hidayah Palembang dapat memanfaatkan media teknologi informasi yang ada dengan cara memasukkan usaha ini ke website, sehingga dapat dikenal luas oleh masyarakat di kota Palembang khususnya dan daerah Sumatera Selatan pada umumnya, karena jumlah catering yang ada di kota Palembang sebanyak 38 buah (www.google.catering kota Palembang.co.id). Hal ini tentu saja usaha jasa boga ini harus dapat mengatasi persaingan yang ada antara usaha sejenis (usaha catering).

 Peningkatan dan pengembangan kemampuan keterampilan SDM, Usaha ini perlu melakukan pengembangan secara terus menerus terhadap karyawannya, karena seperti diketahui adanya perbedaan gaji yang mencolok antara karyawan senior dan karyawan yunior, sehingga ini akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Juga perlu dikembangkan dengan cara diberikan pelatihan untuk mengikuti perkembangan usaha jasa boga tersebut. Seperti diketahui jumalh karyawan yang ada sebanyak 12 (dua belas) orang, yang terdiri dari 5 (lima) orang di tingkat manajemen, dan 7 (tujuh) orang yang menjadi juru masak yunior dengan rincian pembayaran upah mereka masih dibawah upah minimum sektoral provinsi Sumsel yaitu hanya Rp. 200.000,-, setiap ada pesanan yang dikerjakan. Dan selama ini mereka hanya menerima upah sebesar Rp. 800.000,- per bulan (dengan 2 (dua) sampai 4 (empat) kali usaha ini menerima pesanan). Jadi usaha jasa boga inipun harus memberikan motivasi kepada karyawan yang berupa dengan cara membayar upah sesuai dengan Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera Selatan tahun 2011 dengan nomor 902/KPTS/DISNAKERTRANS/2010 sebesar Rp. 1.154.000.- per bulan untuk usaha jasa boga ini.

 Ketersediaan bahan baku yang berkualitas, Catering Hidayah Palembang tentunya harus mampu mempertahankan dan menjaga kualitas bahan baku, seperti diketahui usaha catering ini sangat sensitif sebab menyangkut selera atau rasa dari menu yang dihidangkan ke pelanggan.

(14)

34 Untuk mendapatkan organisasi yang mempunyai tingkat daya saing yang unggul tidak hanya diberikan metode atau program-program tersebut diatas saja tetapi perlu juga dilakukan hal-hal sebagai berikut:

 Pendidikan dan pelatihan (diklat)  Fasilitasi  Mediasi  Pembinaan  Konseling  pengawasan  Evaluasi.

Program-program ini harus dikelola secara profesional dan pengelolanya bertanggungjawab atas keberhasilan organisasi yang menjadi binaannya. Program ini jika dilaksanakan secara baik dan professional dengan tanggungjawab penuh sangat dimungkinkan Catering Hidayah Palembang dapat tumbuh, berkembang serta mampu meningkatkan daya saingnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka berikut ini penulis akan menyimpulkan sebagai berikut:

1. Catering hidayah Palembang untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya melalui langkah-langkah yang berorientasi pada kewirausahaan, berorientasi pada strategi pemasaran, sistem keuangan yang berorientasi akuntansi, dan yang terakhir sistem produksi yang efektif dan efisien.

2. Catering Hidayah Palembang dalam menjalankan bisnisnya belum optimal, karena masih mengandalkan promosi melalui kartu nama yang diletakkan di setiap meja hidangan dan hanya dari mulut ke mulut, sehingga volume penjualan yang dicapai belum dapat menghasilkan keuntungan yang optimal dengan order atau pesanan per bulan hanya 2 (dua) sampai 4 (empat) kali. Diharapkan dengan melaksanakan bauran promosi baik periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat, baik instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, event organizer, dan masyarakat umum yang ingin melaksanakan hajatan tertentu.

3. Usaha Jasa boga ini perlu membuat laporan keuangan menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan), sehingga dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh gambaran secara terperinci tentang kegiatan operasional yang dilaksanakan selama satu periode tertentu.

4. Kebijakan pengupahan yang diberlakukan berpedoman pada Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 902/KPTS/DISNAKERTRANS/2010 untuk jasa boga ini adalah sebesar Rp. 1.154.000,- perbulan, sehingga karyawan akan berbuat lebih baik lagi bagi usaha jasa boga ini di masa yang akan datang.

(15)

35 DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera Selatan.co.id, diakses pada bulan Desmber 2010.

http://www.google.catering di kota Palembang.co.id, diakses pada bulan September, 2011.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/04/27/kewirausahaan-solusi-problem-umkm/

Kotler, Philip, dan Keller, 2006, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Indeks.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Rise untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta, Erlangga.

Longenecker, Moore, and Petty, 2001, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, Jakarta, Salemba Empat.

Sugiyono, 2009, Metede Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Jakarta, Salemba Empat.

Warrens, Carl, Reeve dan Fress, 2006, Pengantar Akuntansi, Jakarta, Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukan bahwa implementasi model model pembelajaran BCCT (Beyond Centra and Circle Time) di Pre School Intan Permata Aisyiyah Makamhaji sudah

Xiaomi memanfaatkan internet sebagai media promosinya. Dengan memanfaatkan hal tersebut xiaomi dapat mengurangi harga produknya karena biaya promosi yang keluarkan tidak terlalu besar

Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang

yang telah memberikan nikmat dan keridhaan-Nya sehingga Laporan Skripsi dengan Judul Analisis Matrix Acidizing dengan konsentrasi HCL 15 % pada sumur KTB-X di

Dahulu Kota Batu ialah termasuk dalam bagian Kabupaten malang. Yang dimana kemudian saat itu Kota Batu telah ditetapkan sebagai kota yang berdiri sendiri ialah

Tahapan analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi lima tahap (Gambar 2) yaitu: 1) Identifikasi dan pemetaan wilayah endemik kekeringan untuk pengelolaan risiko

Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasari dengan fungsi yang dimiliki oleh masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut saling memengaruhi dan bergantung

Penyebab mengapa hanya motif kognitif yang berpengaruh dan motif afektif tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian dapat diduga dari analisis