• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1. LATAR BELAKANG

Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh mata dan melalui bahasa pula kebudayaan bangsa di bentuk, di bina, dikembangkan serta diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang. Bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik.

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan, perasaan, dan berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, serta menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada pada dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa terhadap hasil karya kesusastraan manusia. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan berbahasa Indonesia yang meliputi aspek-aspek yakni, berbicara, menyimak, menulis, dan membaca.

(2)

yang baik dan berkualitas merupakan manifestasi dan keterlibatan aktivitas berpikir atau benalar yang baik. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang penulis mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skemata, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan atau karangan.

Selama ini, pembelajaran yang berlangsung di kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, guru dalam menerapkan metode pembelajaran keterampilan menulis deskripsi kurang menarik perhatian bagi siswa, jadi pembelajaran menulis deskripsi hanya dilakukan secara konvensional, dalam arti siswa diberi sebuah teori menulis deskripsi kemudian siswa melihat contoh dan akhirnya siswa ditugasi untuk membuat paragraf atau wacana deskripsi baik secara langsung atau dengan jalan melanjutkan tulisan yang sudah ada. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa media atau sumber belajar yang variatif tidak dimunculkan oleh guru. Sumber belajar diluar guru yang dapat dimanfaatkan siswa yaitu buku teks dan modul bahasa Indonesia, bahkan buku teks tidak pernah dipakai oleh guru pada saat menyampaikan materi, guru hanya mengacu pada modul bahasa Indonesia yang isinya kurang lengkap dibandingkan dengan buku teks.

(3)

motivasi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Sehingga proses pembelajaran yang diterapkan oleg guru di kelas mengakibatkan siswa kurang aktif dan menjadi malas untuk menulis, selain itu siswa juga merasa kesulitan untuk menuangkan ade atau gagasan kedalam sebuah tulisan. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru ini juga bias mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran tentang keterampilan menulis. Selain itu siswa juga belum mampu mengidentifikasikan sebuah peristiwa ataupun gambaran yang ada dalam pikiran masing-masing untuk dirangkai ke dalam bentuk tulisan atau dalam kata lain siswa kurang dapat menggali ide dan gagasan. Padahal guru sudah menentukan tema tulisan secara jelas.

Fenomena yang saat ini terjadi dalam pembelajaran menulis di sekolah, khususnya SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo berdasarkan hasil survai yang telah dilaksanakan menunjukkan rendahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis siswa kelas X TKR 2. beberapa faktor penghambat yang dialami siswa kelas X TKR 2 dalam kemampuan menulis di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo yaitu: (1) minat dan motivasi siswa dalam menulis sangat rendah, (2) dalam menentukan topik, gagasan utama siswa masih mengalami kebingungan, (3) kurangnya pembiasaan terhadap tradisi menulis, sehingga siswa merasa terbebani ketika mendapat tugas untuk menulis, (4) rendahnya keterampilan bahasa yang dimiliki siswa seperti kosakata, penggunaan tanda baca, struktur kalimat yang benar, (5) waktu yang dibutuhkan siswa cukup lama untuk menuangkan ide atau gagasan, (6) media yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa.

(4)

Pada data (1) paragraf terakhir kalimat pertama siswa hanya menjelaskan kebersihan kamar mandinya saja. Siswa tidak mendiskripsikan jumlah kamar mandi di SMK dan letak kamar mandi tersebut disebelah mana. Di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki dua belas kamar mandi. Dua diantaranya adalah kamar mandi untuk guru dan karyawan yang berada di lantai dasar sebelah timur. Sedangkan sisanya kamar mandi untuk siswa. Disetiap gedung ada empat kamar mandi, dua disebelah timur dan dua disebelah barat. Kamar mandi untuk murid laki-laki dan murid perempuan terpisah.

KEBERSIHAN SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO Disini saya akan menceritakan tentang keadaan sekolah saya yaitu SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. SMK ini terletak di daerah Sukoharjo kota/pusat berdekatan dengan alun-alun Satya Negara. SMK ini memiliki fasilitas yang cukup memadai dengan sekolah lain.

SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo mempunyai sistem pembelajaran berbasis ITC dan moving class.memiliki ruang praktik dan alat-alat praktik yang cukup lengkap. SMK ini memiliki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Pama, Buma, Nasmoco, dan lain-lain di dalam bursa kerja khusus (BKK). SMK ini memiliki tempat parkir yang kurang, akibatnya halamanpun jadi tempat parkir juga.

SMK ini memiliki organisasi pelajar yang beragam misalnya IPM, Kokam, Tonsus, dan lain-lain. Di dalam IPM terdiri dari beberapa bidang yaitu SDI, PIP, H dan A, dan lain-lain. Di dalam SDI berprinsip Menegakkan islam.

SMK ini memiliki kebersihan yang kurang mengenai kamar kecil. Di kamar kecil bau dan aromanya kurang menyenangkan. SMK ini mempunyai kantin (cafeteria) yang kurang terjaga kebersihannya dan kesopanannya. SMK ini mungkin kurang atau kekurangan kelas sehingga untuk kelas XI (dua) di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo dan untuk SMK muhammadiyah 1 Sukoharjo untuk bangunannya akan di bongkar dan dibuat lantai bertingkat agar untuk anak kelas dua tidak di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo.

(5)

kebersihan ka

Pada data (2) paragraf pertama baris ke enam siswa hanya menjelaskan lahan parkir yang tidak begitu luas. Siswa tidak menjelaskan bagaimana kondisi parkir dan dimana letak parkir sepeda untuk siswa maupun guru dan karyawan. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki lahan parkir yang sempit. Parkir untuk sepeda motor siswa berada di belakang gedung sekolah dan di depan gedung lebih tepatnya disebelah kanan dan kiri gerbang sekolah, sedangkan tempat parkir untuk kendaraan guru dan karyawan berada di sebelah timur halaman sekolah. Lahan parkir untuk kendaraan siswa sangat kurang karena siswa yang membaewa kendaraan sendiri terlalu banyak sedangkan lahan parkirnya sempit, sehingga untuk memarkir kendaraan siswa harus meminjam lahan milik warga sekitar yang berada di belakang sekolah untuk parkir kendaraan siswa.

Pada paragraf pertama baris terakhir siswa hanya menjelaskan kantin di sekolah cukup memadai siswa juga tidak menjelaskan berapa jumlah kantin yang

SEKOLAHKU IDAMANKU

SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo terletak di Jl. Anggrek no 2 Sukoharjo. Sekolah in terdiri dari 25 kelas, yang dibagi menjadi beberapa jurusan. Sekolah ini sangat besar, meskipun besar tetapi sekolah ini mempunyai lapangan yang sempit. Apabila ada kegiatan upacara, biasanya dilaksanakan di alun-alun Sukoharjo yang letaknya tidak jauh dari sekolah ini. Di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo lahan parkirnya juga tidak begitu luas. Kantin di sekolah ini cukup memadai.

Fasilitas yang digunakan untuk mengajar di kelas cukup memadai. Contohnya di setiap kelas terdapat proyektor yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Sistem pembelajaran yang digunakan di sekolah ini menggunakan moving class yang artinya setiap guru mata pelajaran mempunyai kelas masing-masing. Jadi siswa yang harus berpindah kelas mencari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sebagian besar lulusan dari SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo mudah mendapatkan lapangan pekerjaan, karena SMK ini bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar.

(6)

ada di sekolah dan dimana letaknya. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki dua kantin. Letak kantin tersebut berdampingan kantin “Denok” berada di sebelah timur sedangkan kantin “Pak Mul” berada di sebelah barat. Kedua kantin tersebut berada di belakang bengkel sepeda motor yang biasa digunakan oleh siswa untuk praktik.

Pada paragraf pertama siswa hanya menjelaskan SMK yang berkompeten di kabupaten Sukoharjo salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Siswa tidak menjelaskan letak atau lokasi sekolah tersebut. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo terletak di tengah-tengah kota Sukoharjo. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo berada di jalan Anggrek nomor dua. SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo letaknya cukup strategis, mudah dijangkau karena semua angkutan umum melewati SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.

SMK FAVORIT

Di kabupaten Sukoharjo terdapat banyak sekolah menengah kejuruan baik swasta maupun negeri. Sekolah menengah kejuruan yang berkompeten salah satunya adalah SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Meskipun sekolah ini swasta tetapi banyak diminati masyarakat untuk menyekolahkan di sekolah ini. Setelah lulus dari SMK Muhammadiyah sebagian besar murid cepat mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana sekolah yang digunakan pada saat pembelajaran sangat memadai. Sehingga tidak hanya mendapatkan teori-teori saja tetapi bisa praktik secara langsung.

Lingkungan SMK Muhammadiyah juga sangat nyaman. Tetapi pada siang hari udaranya panas karena penghijauan di sekolah ini sangat kurang. Sanitasi di sekolah ini juga masih perlu diperbaiki karena kamar mandi yang bersih hanya kamar mandi khusus guru dan karyawan saja. Sedangkan kamar mandi untuk siswa sangat tidak terawat. Kebersihan kamar mandi yang kurang diperhatikan ini mengakibatkan siswa mudah terserang penyakit.

Tidak hanya kebersihan dan penghijauan saja yang kurang disekolah ini, tetapi juga lahan parkir. Lahan parkir di sekolah ini begitu sempit, untuk memarkirkan kendaraan siswa, sekolah harus meminjam lahan warga sekitar. Inilah profil SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.

(7)

Melihat kondisi yang demikian akhirnya peneliti berusaha memberikan alternatif dalam pembelajaran menulis agar segala permasalahan serta kendala yang dihadapi siswa maupun guru dapat teratasi. Setelah adanya diskusi antara pihak peneliti dengan guru bahasa Indonesia sepakat penelitian tentang permasalahan dalam menulis deskripsi perlu dilakukan.

Penggunaan media yang sesuai dapat memperbaiki siswa dalam menulis khususnya menulis deskripsi. Untuk itu cara mengajar guru harus kreatif dan variatif. Merujuk permasalahan di atas guru dan peneliti membuat solusi dalam pembelajaran menulis salah satunya dengan penggunaan media.

Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi perlu dilakukan karena melihat kondisi siswa dalam menerima materi tentang menulis belum sesuai dengan harapan, di samping itu peneliti beranggapan metode pengajaran dan media yang digunakan oleh guru belum mengalami perubahan terhadap hasil pekerjaan siswa dalam menulis. Hal ini yang membuat siswa berasumsi negatif terhadap pembelajaran menulis, karena metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan.

(8)

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam hal menulis deskripsi, karena pada dasarnya gambar ilustrasi mempunyai nilai tertentu yaitu bersifat konkret, tidak terbatas pada ruang dan waktu, membantu memperjelas masalah, mudah didapat, relatif lebih murah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar Ilustrasi pada Siswa Kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo”. Penulis mencoba memanfaatkan gambar ilustrasi sebagai media untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah media gambar Ilustrasi dapat bermanfaat meningkatkan proses

pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo?

b. Adakah peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis karangan

deskripsi dengan media gambar ilustrasi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo?

c. Bagaimanakah persepsi dan tanggapan siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo?

3. TUJUAN PENELITIAN

(9)

a. Untuk mengetahui apakah media gambar ilustrasi dapat bermanfaat meningkatkan proses pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar ilustrasi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

c. Untuk mengetahui persepsi dan tanggapan siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

4. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

1. Mengetahui secara nyata kemampuan mengembangkan karangan

deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi.

2. Sumbangan inovasi pembelajaran mengembangkan karangan deskripsi

dengan menggunakan media gambar ilustrasi sebagai bagian dari aktivitas keterampilan menulis.

b. Manfaat Praktis 1. Bagi siswa

(10)

2. Bagi guru

a) Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa dalam pelajaran menulis karangan diskripsi.

b) Menjadi acuan bagi guru untuk menbuat pembelajaran menulis diskripsi lebih kreatif dan inovatif.

c) Sebagai bahan acuan masukan dalam mengajarkan pokok bahasan kemampuan menulis karangan diskripsi.

3. Bagi peneliti

a) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan pembelajaran menulis.

b) Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang

kemampuan menulis karangan diskripsi.

c) Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan nilai keseluruhan edible portion dari domba ekor gemuk lebih tinggi dan terdapat perbedaan yang nyata, hasil ini berkorelasi dengan edible

[r]

This study entitled “The Use of English So ng in Teaching Listening Skill (A Quasi Experimental of Eleven Grade of Senior High School at SMA Negeri 4 Cimahi) ” is

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 65 ayat (6), Pasal 71, dan Pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Beban berlebih ( overload ) adalah suatu kondisi beban gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan pada asumsi desain perkerasan jalan atau jumlah lintasan

Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pengajar di bagian Pulmonologi yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan saran yang baik selama menjalani

(3) Estetika yang terkandung di dalam Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo diungkap dengan menggunakan dasar teori estetika dari Darsono Sony Kartika, terdapat 4 macam

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Keunggulan Lokal Pada Mata Pelajaran Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan Untuk SMK Pertanian.. Universitas Pendidikan Indonesia |