i LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA
KKN PPM Reguler PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/ KELURAHAN : BERINGKIT
KECAMATAN : MARGA
KABUPATEN : TABANAN
NAMA MAHASISWA : NI MADE NARAYANA
SAVITRI BHATI UTAMI
NIM/FAKULTAS : 1303005023 / HUKUM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Ni Made Narayana Savitri Bhakti Utami No. Mahasiswa : 1303005023
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM, Desa
Beringkit, Marga, Tabanan.
Desa Beringkit, 26 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Beringkit KK Dampingan
(Tedi Ervianto, S.IP, M. Si ) ( I Wayan Arnawa) NIP. 197605022009121002
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Desa Beringkit, Marga, Tabanan
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN PPM Periode XIII dapat berjalan
dengan lancar. Adapun KKN PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan
kepada masyarakat di Desa Beringkit serta pendampingan keluarga di
Banjar Beringkit, Desa Beringkit Tabanan.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu :
1. Bapak Tedi Erviantono, S.IP, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan
terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Gede Putu Suarta SE selaku Perbekel Desa Beringkit yang
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program.
3. Bapak I Wayan Arnawa, selaku keluarga dampingan yang telah bekerja
sama dengan baik dan terbuka sehingga kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Beringkit yang telah
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang
penulis hadapi.
Akhir kata, dengan laporan Keluarga Dampingan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap semoga laporan pendampingan keluarga ini
dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna
mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Desa Beringkit, 26 Agustus 2016
DAFTAR ISI
COVER ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1. Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Masalah Prioritas ... 5
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program ... 6
3.2. Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ... 11
4.2 Lokasi ... 11
4.3 Pelaksanaan ... 11
4.4 Hasil ... 11
v BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ... 13
5.2. Rekomendasi ... 13
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk hidup
ditengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk
mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah
inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam
dari kerja KKN PPM, dan salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN
PPM ini adalah Program Pendampingan Keluarga (PPK).
Program Pendampingan Keluarga (PKK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di
Universitas Udayana. PPK merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan
oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa
peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam
kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam
keluarga pra sejahtera (Pra-KS). Maksud dari program PPK adalah untuk
membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam
bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, dan kesehatan, serta pembinaan
lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera
KK dampingan merupakan salah satu program bantu yang dilaksanakan oleh
penulis selama masa KKN PPM Periode XIII Tahun 2016. Program
pendampingan keluarga atau KK dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus
adalah mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang
dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk
2 Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Beringit dilaksanakan pada
banjar yang ada di Desa Beringkit, antara Banjar Beringkit, Banjar Jebaud, Banjar
Bajera Belayu, dan Banjar Bajera Pagebegan. Pada kesempatan ini, penulis
berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Banjar
Bajera Belayu, keluarga Bapak I Wayan Arnawa dengan dibantu Kepala Dusun
Banjar Bajera Belayu I Made Suarjana menemui lokasi rumah Bapak I Wayan
Arnawa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan profil keluarga Bapak I Wayan
Arnawa dalam bentuk tabel di bawah ini,
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Bapak I Wayan Arnawa memiliki 2 orang anak. Anak pertama sudah berumah
tangga sedangkan anak kedua masih di tanggung oleh Bapak I Wayan Arnawa.
Bapak I Wayan Arnawa sendiri bekerja sebagai buruh bangunan dan juga sebagai
sekretaris Subak Sungi I Desa Beringkit. Sedangkan sang istri bekerja sebagai
buruh bangunan sewatu-waktu untuk membantu penghasilan suaminya.
Penghasilan yang didapat oleh Bapak I Wayan Arnawa sebagai sekretaris
subak sebesar Rp. 200.000,- per tiga bulan sedangkan penghasilannya sebagai
seorang buruh bangunan sebesar Rp. 100.000,- s/d Rp. 125.000,- per hari
tergantung dengan proyek yang dikerjakan. Istrinya pun terkadang ikut membantu
35.000,- s/d Rp. 80.000,- per harinya karena pekerjaan seorang buruh wanita tidak
terlalu berat.
Luas lahan pekarangan rumah Bapak I Wayan Arnawa sekitar 3 are,digunakan
untuk bangunan rumah. Rumah Bapak I Wayan Arnawa terdiri dari 3 bangunan,
bangunan sebelah utara terdiri dari 2 kamar, di sebelah timur terdapat bale, dan di
sebelah barat terdapat dapur dan kamar mandi.. Rumah dari keluarga Bapak I
Wayan Arnawa belum memenuhi syarat kesehatan karena beliau kurang menjaga
kebersihan rumahnya, disamping itu beliau juga memelihara 1 ekor anjing yang
sering kali keluar masuk rumah tanpa menjaga kebersihan hewan peliharaannya
tersebut. Lingkungan sekitar rumah keluarga Bapak I Wayan Arnawa dapat
dikatakan kurang bersih.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan
keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Arnawa tergolong dalam keluarga dengan
ekonomi rendah. Pendapatan Bapak I Wayan Arnawa beserta istri kurang
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bapak, istri dan satu orang anaknya,
serta untuk memenuhi kebutuhan kerohanian dan sosial.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Arnawa tergolong dalam keluarga sederhana
yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan
primer saja seperti kebutuhan sehari-hari, kesehatan dan lingungan,
kerohanian dan sosial.
4 Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya terutama
sembako, Bapak I Wayan Arnawa mengeluarkan biaya rata-rata sekitar
Rp 50.000 per harinya untuk keperluan dapur. Selain itu terdapat
pengeluaran untuk membayar listrik dan air sebesar Rp. 20.000 per
bulan.
b. Kesehatan dan Lingkungan
Untuk kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Arnawa
mendapatkan bantuan berupa JKBM (Jaminan Kesehatan Bali
Mandara) dari pemerintah jadi jika ada yang sakit, Bapak I Wayan
Arnawa tidak perlu membayar biaya pengobatan. Sedangkan untuk
keperluan kebersihan lingkungan, alat kebersihan Bapak I Wayan
Arnawa memerlukan sekitar Rp 20.000,- per bulannya.
c. Kerohanian
Untuk kebutuhan kerohanian keluarga, Bapak I Wayan Arnawa
selalu membuat sendiri perlengkapan upakara sehari-hari yang beliau
perlukan sehingga beliau dapat menghemat. Di samping itu, untuk
upakara pada hari-hari tertentu diperlukan biaya sebesar Rp. 300.000
s/d Rp. 500.000 di setiap odalan.
d. Sosial
Pengeluaran bidang sosial yang dilakukan Bapak I Wayan
Arnawa adalah pengeluaran untuk acara-acara manusa yadnya seperti
pawiwahan atau ngaben. Dalam bermasyarakat, Bapak I Wayan
Arnawa juga memerlukan biaya sebesar Rp 50.000,- sampai Rp
100.000,- untuk menyumbang beras dan gula untuk medelokan. Dan
tergantung jumlah orang yang sedang mengadakan upacara Manusa
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan, melalui pengamatan yang dilakukan dengan pantauan
dan wawancara langsung ke lokasi rumah Bapak I Wayan Arnawa dapat diketahui
bahwa masalah yang tengah dihadapi keluarga Bapak I Wayan Arnawa
diantaranya adalah permasalahan ekonomi, uang yang mereka peroleh tergolong
pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain permasalahan ekonomi, keluarga ini
juga memiliki masalah kebersihan MCK.
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi
dan kebersihan MCK.
2.2.1 Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Arnawa
adalah ekonomi. Ekonomi keluarga beliau kurang cukup untuk menghidupi
keluarganya. Pendapatan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
pangan keluarga dan kebutuhan pokok lainnya karena semua kebutuhan
sekarang sudah mahal.
2.2.2 Kebersihan MCK
Permasalahan pokok yang ketiga yaitu masalah kebersihan kamar
mandi karena keterbatasan penghasilan ekonomi keluarga Bapak I Wayan
6 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah
tersebut ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan
masalah sesuai dengan kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program
yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Arnawa
diantaranya Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi, Pemberdayaan
Ibu Rumah Tangga, Program Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan Lingungan,
serta Program Pemberian Bantuan Sembako.
3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi
Mahasiswa memberikan bantuan untuk berdiskusi tentang masalah
ekonomi sehingga dapat meringankan beban pikiran keluarga dampingan.
Usulan yang penulis berikan adalah dengan cara memberikan solusi untuk
menabung yang berguna untuk jangka panjang serta keperluan mendesak
lainnya. Tabungan merupakan sebuah aset yang berharga dan dapat
digunakan apabila suatu saat dibutuhkan disaat-saat penting.
3.1.2 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga
Kegiatan ini dipilih untuk bisa mengatasi masalah perekonomian
keluarga Bapak I Wayan Arnawa. Salah satu program pikiran yang
ditawarkan adalah membuat porosan. Peluang ini sangat bagus dikarenakan
porosan banyak sekali diperlukan dalam upacara keagamaan Hindu di Bali.
Untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan porosan tidaklah sulit
didapat di Desa Beringkit. Dengan adanya peluang ini diharapkan
perekonomian keluarga Bapak I Wayan Arnawa lebih membaik. Cara
pemasaran porosan ini dapat dilakukan dengan cara menitipkannya ke
warung-warung disekitar Banjar Bajera Belayu. Ataupun pembeli bisa
ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I
Wayan Arnawa dan untuk ditabung. Penulis menyarankan untuk
menyisihkan sebagian uang penghasilan senilai Rp 2.000 untuk ditabung
perhari sehingga dari hasil tabungan tersebut jika diakumulasikan selama
sebulan dapat memperoleh tabungan senilai Rp 60.000 dan mungkin suatu
hari nanti hasil tabungan tersebut dapat dijadikan pegangan hidup yang
tidak terduga kedepannya.
3.1.3 Program Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Untuk menghadapi permasalahan kesehatan maka pendamping
memberikan program tukar pikiran mengenai pentingnya kesehatan. Selain
itu, pendamping memberikan saran untuk memprioritaskan pola hidup sehat
atau hidup bersih untuk selalu menjaga kesehatan dengan membiasakan
pola hidup yang bersih agar terhindar dari penyakit serta memperhatikan
kondisi lingkungan rumah serta makanan yang dikonsumsi.
3.1.4 Program Pemberian Bantuan Sembako
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga
Bapak I Wayan Arnawa. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk
sembilan bahan pokok (sembako) yang diharapkan dapat membantu
mengurangi pengeluaran keluarga I Wayan Arnawa dalam memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Adapaun barang-barang tersebut berupa gula,
kopi, mie dan telur.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dari program KK dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda
kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat
berjalan dengan terstruktur dan terjadwal
Terlampir
8 Desa : Banjar Bajera Belayu, Desa Beringkit, Kec.
Marga, Kab. Tabanan
Nama Mahasiswa : Ni Made Narayana Savitri Bhakti Utami
NIM : 1303005023
Adapun jadwal kegiatan KK Dampingan selama 5 minggu masa KKN adalah sebagai
berikut :
No. HARI/TANGGAL KEGIATAN Waktu
1 Sabtu, 23 Juli 2016
Menemui Kelian Banjar Bajera Belayu
untuk meminta rekomendasi mengenai KK
dampingan.
3 jam
2 Minggu, 24 Juli 2016
Berkenalan dan berbincang-bincang
dengan KK dampingan
3 jam
3 Senin, 25 Juli 2016
Berbincang-bincang dengan KK
dampingan untuk mengetahui profil KK
dampingan
3 jam
4 Selasa, 26 Juli 2016 Berbincang-bincang dengan KK dampingan
3 jam
5 Rabu, 28 Juli 2016
Berbincang-bincang serta wawancara KK
dampingan terkait permasalahan yang
dihadapi.
3 jam
6 Jumat, 29 Juli 2016
Berbincang-bincang serta wawancara KK
dampingan terkait permasalahan ekonomi
yang dihadapi.
Berbincang-bincang dengan KK
dampingan mengenai kegiatan sehari-hari
9 Senin, 1 Agustus 2016
Berbincang-bincang dengan KK
dampingan, sambil melakukan survey di
lingkungan keluarga rumah Bapak I Wayan
Arnawa
5 jam
10 Selasa, 2 Agustus 2016
Melakukan kunjungan kembali ke KK
dampingan untuk lebih memahami
permasalahan yang dihadapi oleh keluarga
Bapak I Wayan Arnawa
5 jam
11 Rabu, 3 Agustus 2016
Melakukan kunjungan dan memberikan
masukan-masukan untuk mengatasi
permasalahan ekonomi KK dampingan
5 jam
12 Kamis, 4 Agustus 2016
Melakukan kunjungan kembali ke KK
dampingan untuk melihat kegiatan yang
sedang dilakukan oleh keluarga Bapak I
Wayan Arnawa
3 jam
13 Sabtu,6 Agustus 2016
Melakukan kunjungan kembali ke KK
dampingan dan memberikan masukan –
masukan tentang permasalahan kesehatan
KK dampingan
3 jam
14 Minggu, 7 Agustus 2016
Melakukan kunjungan untuk memberikan
motivasi kepada KK dampingan agar tetap
semangat melakukan aktivitasnya
3 jam
15 Senin, 8 Agustus 2016
Melakukan kunjungan ke KK dampingan
dan membantu kegiatan dari Istri Bapak I
Wayan Arnawa
3 jam
16 Selasa, 9 Agustus 2016
Melakukan kunjungan ke KK dampingan
sekaligus membantu kegiatan KK
dampingan
10 2016 kegiatan KK dampingan
18 Kamis, 11 Agustus 2016
Berbincang-bincang mengenai ekonomi
keluarga dan memberikan masukan untuk
melakukan pengaturan pengeluaran dan
pendapatan keluarga.
8 jam
19 Jumat, 12 Agustus 2016
Ramah tamah dan berdialog tentang
keluarga sambil mensosialisasikan
kerja dan memberi masukan untuk
pemanfaatan daun sirih untuk dijadikan
porosan
Diskusi mengenai KK dampingan serta
memberikan bantuan bahan makanan
pokok
4 jam
BAB IV
WAKTU, LOKASI, PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dilakukan penulis selama masa
kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 23 Juli hingga tanggal
29 Agustus 2016. Penulis biasanya melakukan kunjungan pada siang hari dan sore
hari dimana penulis menyesuaikan waktu dengan jadwal program pokok lainnya.
Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering
mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga berlangsung di semua
Banjar di Desa Beringkit. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan
untuk mendampingi Keluarga Bapak I Wayan Arnawa yang bertempat tinggal di
Banjar Bajera Belayu, Desa Beringit, Kecamatan Marga , Kabupaten Tabanan.
Pembagian pendampingan keluarga ini telah sesuai dengan data dan arahan dari
Perbekel dan Kepala Desa setempat.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dilakukan selama 5 minggu
yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Penulis
sebagai peserta kegiatan KKN PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan
terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali.
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena perlu
waktu dalam mengatasi suatu permasalahan ekonomi. Tetapi mahasiswa telah
12 dan memberi solusi untuk menabung yang nantinya dapat digunakan untuk
kebutuhan mendesak.
4.4.2 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga
Hasil dari pendampingan belum menunjukkan hasil yang sesuai
dengan apa yang diharapkan, karena perlu waktu untuk melihat perubahan
keluarga dengan memberdayakan Ibu Ni Wayan Murniasih, dengan cara
menanam pohon sirih, yang nantinya dapat dijual karena kebutuhan rohani
umat hindu memerlukan daun sirih untuk membuat porosan dll.
Pemberdayaan ini mahasiswa KKN lakukan berguna untuk jangka panjang
dan dapat terus dilakukan. Untuk menambah ekonomi keluarga.
4.4.3 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan dan Kebersihan Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan dan
kebersihan sudah mengalami peningkatan kesehatan dan kebersihan. Hal
tersebut sudah terbukti bahwa Bapak I Wayan Arnawa sudah menjaga
kebersihan lingkungannya untuk mencegah munculnya penyakit.
4.5 Kendala
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak I Wayan
Arnawa adalah keluarga Bapak I Wayan Arnawa bekerja dari pagi hingga sore hari
kadang-kadang sampai malam, sehinga menyulitkan penulis untuk bertemu
dengan beliau. Singkatnya waktu pelaksanaan KKN-PPM menyebabkan
mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal, selain itu keterbatasan dana dari
mahasiswa dalam permasalahan ekonomi, dimana pendanaan mahasiswa masih
bergantung dari orang tua sehingga mahasiswa hanya mampu memberikan solusi
dalam bentuk bertukar pikiran serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari berbagai hal yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa
keluarga Bapak I Wayan Arnawa sebagai keluarga dampingan memiliki
masalah dari segi ekonomi dan kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan adalah
diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi, dan motivasi untuk
menghadapi masalah tersebut. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi,
sumbangan berupa sembako juga diberikan untuk meringankan sedikit beban
ekonomi yang ditanggung oleh keluarga Bapak I Wayan Arnawa dalam waktu
sebulan kedepan.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak I Wayan Arnawa maka rekomendasi yang
dapat penulis berikan, antara lain :
a. Pertimbangkan untuk Ibu Ni Wayan Murniasih melakukan kegiatan
berwirausaha yakni membuat porosan. Cara pemasaran porosan ini dapat
dilakukan dengan cara menitipkannya ke warung-warung disekitar Banjar
Bajera Belayu.
b. Penulis mengharapkan agar keluarga Bapak I Wayan Arnawa dapat
mempertimbangkan saran-saran yang diajukan dan diberikan oleh penulis,
selain itu Bapak I Wayan Arnawa diharapkan lebih memperhatikan
kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Agar mampu
meningkatkan derajat kesehatannya.
c. Hendaknya pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam rangkaian
kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak
penyelenggara pada KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi
DAFTAR PUSTAKA