• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN LATIHAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET PUTRI USIA 15-19 TAHUN CLUB EMBRIO MABAR TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN LATIHAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET PUTRI USIA 15-19 TAHUN CLUB EMBRIO MABAR TAHUN 2012."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN

DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER

OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET

PUTRI USIA 15-19 TAHUN CLUB EMBRIO MABAR

TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan/Olahraga

OLEH : SITEVAN LAOLI NIM : 071266220172

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

SITEVAN LAOLI 071266220172 Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump dan Latihan Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bola Voli Pada Atlet Putri Usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

(Dosen Pembimbing : (Drs.M. Ismail M.kes). SKRIPSI : FIK UNIMED 2012.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu Knee tuck jump dan latihan Double leg bound. Selanjutnya penelitian dilakukan dengan menggunakan test dan pengukuran adalah Vertical Jump untuk Power otot tungkai dan test skor yang dilapangan untuk kemampuan Smash dalam permainan bola voli.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih berpengaruh antara latihan Knee tuck jump dan latihan Double leg bound terhadap

Power otot tungkai dan kemampuan Smash pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Mabar Tahun 2012.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Analisis hipotes (I) dari data

pre-test dan data post- test power otot tungkai kelompok latihan Knee tuck jump

diperoleh t hitung sebesar 6,69 serta t tabel 2,78 dengan  = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan, latihan Knee tuck jump

secara signifikan berpengaruh terhadap power otot tungkai atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

Analisis hipotesis (II) dari data pre-test dan data post- test kelompok

Double leg bound terdapat power otot tungkai diperoleh t hitung sebesar 10,31 serta t tabel sebesar 2,78 dengan= 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dengan Ha diterima. Jadi, latihan Double leg bound secara signifikan berpengaruh terhadap

(6)

ii

Analisis hipotesis (IV) dari data pre-test dan data post- test kemampuan

smash kelompok latihan Knee tuck jump diperoleh t hitung sebesar 3,16 serta t tabel 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan, latihan Knee tuck jump secara signifikan berpengaruh terhadap kemampuan smash atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

Analisis hipotesis (V) dari data pre-test dan data post- test kemampuan

smash kelompok latihan Double leg bound diperoleh t hitung sebesar 2,26 serta t tabel 2,78 dengan  = 0,05 (t hitung < t tabel ) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Double leg bound secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kemampuan smash atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

Analisis hipotesis (VI) dari perhitungan rata-rata dan simpangan baku diperoleh harga t hitung sebesar -0,08 serta t tabel 2,31 dengan  = 0,05 (t hitung < t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan Double leg bound terhadap kemampuan

(7)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 11

A. Kajian Teoritis ... 11

1. Hakikat Power Otot Tungkai ... 11

2. Hakikat Smash ... 14

3. Hakikat Latihan ... 16

4. Hakikat Knee Tuck Jump ... 18

5. Hakikat Latihan Double Leg Bound... 20

B. Kerangka Berpikir ... 22

(8)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Disain Penelitian ... 26

D. Metode Penelitian ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Data Penelitian ... 34

B. Persyaratan Pengujian Analisis ... 37

C. Pengujian Hipotesis ... 40

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 49

(9)

viii

3. Hasil Test Pendahuluan Power Otot Tungkai Putri Club Bola Voli Embrio Akbar ... 5

4. Norma Power Otot Tungkai Putri Dalam Kg/Detik... 6

5. Teknik desain dua faktor... 28

6. Hasil Pre-Test dan Post-Test Latihan Knee Tuck Jump dan Double Leg Bound Terhadap Power Otot Tungkai ... 34

7. Hasil Pre-Test dan Post-Test Latihan Knee Tuck Jump

13. Perhitungan T-Score Data Pre-Test Kemampuan Smash ... 49

14. Perhitungan T-Score Data Post-Test Kemampuan Smash ... 49

15. Perhitungan Z-Score ... 50

16. Rangking Hasil Perhitungan Z-Score Dan Pembagian Kelompok Latihan Knee Tuck Jump dan Double Leg Bound Dengan Matching Pairing ... 50

17. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Pre – Test Power Otot Tungkai Kelompok Latihan Knee Tuck Jump ... 51

(10)

ix

18. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post – Test Power

Otot Tungkai Kelompok Latihan Knee Tuck Jump ... 51 19. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Pre – Test Power

Otot Tungkai Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 52

20. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post – Test Power

Otot Tungkai Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 52 21. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Pre – Test

Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan Knee

Tuck Jump ... 53

22. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post – Test Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan Knee

Tuck Jump ... 53

23. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Pre – Test Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan

Double Leg Bound ... 54

24. Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Post – Test Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan

Double Leg Bound ... 54

Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 56

28. Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 57 29. Uji Normalitas Data Pre-Test kemampuan Smash Bola

Voli Kelompok Latihan Knee Tuck Jump ... 57 30. Uji Normalitas Data Post-Test kemampuan Smash Bola

(11)

x

31. Uji Normalitas Data Pre-Test kemampuan Smash Bola

Voli Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 58 32. Uji Normalitas Data Post-Test kemampuan Smash Bola

Voli Kelompok Latihan Double Leg Bound ... 59

33. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t-hitung Dari Data hasil Pre-test Dan Post – Test Power

Otot Tungkai Kelompok Latihan Knee Tuck Jump ... ….. 62 34. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan

t-hitung Dari Data hasil Pre-test Dan Post – Test Power

Otot Tungkai Kelompok Latihan Double Leg Bound ... ... 63 35. Perhitungan Uji-t Data Post – Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Knee Tuck Jump dan Double Leg

Bound ... 64 36. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan

t-hitung Dari Data hasil Pre-test Dan Post – Test Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan Knee

Tuck Jump ... 65 37. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan

t-hitung Dari Data hasil Pre-test Dan Post – Test Kemampuan Smash Bola Voli Kelompok Latihan

Double Leg Bound ... 65 38. Perhitungan Uji-t Data Post – Test Kemampuan Smash

Bola Voli Kelompok Latihan Knee Tuck Jump dan

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gerakan Smahs ... 14

2. Tampilan otot tungkai inferior dan anterior (sumber. http://images.google.co.id/ human anatomy muscle)………… 17

3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 19

4. Gerakan Knee Tuck Jump ... 21

5. Pelaksanaan Latihan Double Leg Bound ... 22

6. Tes Melakukan Vertical Jump ... 30

7. Lapangan Untuk Melakukan Test Smash ... .. 31

8. Foto Suasana Lapangan Club Bola volli Embrio ... 74

9. Foto Bersama Pelatih, Peneliti, Dan Sampel ... .. 74

10. Foto Bersama Peneliti, Dan Sampel ... .. 75

11. Foto Sampel ... .. 75

12. Foto Peneliti Sedang Mengabsen Sampel di Club Embrio Mabar... ...76

13. Foto Peneliti Sedang Memberikan Arahan Kepada Sampel ... .. 76

14. Foto Peneliti Sedang Memberikan Pemanasan Kepada Sampel ... .. 77

15. Foto Peneliti Sedang Mengukur Tinggi Badan Sampel ... .. 77

16. Foto Sampel Sedang Melakukan Raihan ... .. 78

17. Foto Sampel Sedang Melakukan Lompatan/Raihan ... .. 78

18. Foto Sampel Sedang Melakukan Gerakan Smash ... .. 79

19. Sampel Sedang Melakukan bentuk latihan Knee Tuck Jump ... .. 79

20. Sampel Sedang melakukan bentuk latihan Double leg bound.. ... 80

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data MentahPre Test Dan Post Test Power Otot

Tungkai ... 47

2. Perhitungan T- Score ... 48

3. Mencari Rata-Rata Dan Simpangan Baku ... 51

4. Uji Normalitas ... 55

5. Uji Homogenitas ... 59

6. Pengujian Hipotesis ... 62

7. Program Latihan Knee Tuck Jump ... 70

8. Program Latihan Double leg bound ... 72

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan bola voli adalah merupakan suatu permainan yang

menggunakan bola untuk dipantulkan ke udara. Di mana setiap pemain dituntut

untuk dapat mempertahan bola supaya tidak menyentuh lantai atau daerahnya

sendiri, akan tetapi pemain berusaha menjatuhkan bola ke daerah lawan dengan

maksud untuk memperoleh poin atau angka.

Perkembangan bola voli di Indonesia makin banyak diterima dan digemari

oleh masyarakat, bahkan di sekolah-sekolah permainan bola voli ini sudah

menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan oleh guru penjas. Fenomena ini

merupakan bukti dari masyarakat Indonesia bahwa permainan bola voli

sebenarnya olahraga yang cukup manarik dan unik. Karena Indonesia merupakan

salah satu negara yang sangat menggemari permainan bola voli ini, maka pada

Tahun 2001 Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP. PBVSI)

menerjemahkan dan menyusun kembali peraturan permainan bola voli di Gedung

Voli, Jl. Asia Afrika, Senayan Jakarta.

Permainan bola voli mengacu kepada tingkat penguasaan teknik dasar

permainan bola voli, semestinya sudah sejak dini mendapat perhatian serius dalam

usaha pengembangan dan peningkatan kualitas permainan. Untuk dapat

(15)

2

potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki oleh

masing-masing pemain.

Menurut Suharno (1982 : 40) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dalam cabang olahraga.

Faktor –faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu:

a) Aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ

tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi.

b) Aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan, motivasi,

kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf.

c) Aspek lingkungan.

d) Aspek penunjang.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang

maksimal diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Dalam permainan bola

voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan

blok (Sudirman, 2004 : 10). Penguasaan teknik dasar permainan bola voli

merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya suatu

pertandingan. Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik

yang selalu digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih

kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan permainan cepat maka

teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan teknik bertahan.

Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar,

biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan. Hal itu dapat

(16)

3

lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola. Semua sikap memukul bola

ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah merupakan pukulan serangan.

Permainan bola voli tidak hanya dimainkan oleh kaum putra saja, namun

kenyataannya di beberapa tempat latihan atau club khususnya di daerah Kota

Medan, putri juga ikut berperan dalam bermain bola voli seperti halnya di Club

Embrio Mabar.

Club Embrio Mabar berdiri pada Tahun 1987 yang beramat Jl. Kayu Putih

No. 12 Mabar. Club ini di latih oleh dua orang pelatih yang cukup profesional dan

masing-masing memiliki sertifikat yaitu: (1) Eko Handoko, (2) Budi siswarno

Kemudian atlet Club ini terdiri atas 17 pemain, seperti pada Tabel berikut ini.

Tabel 1. Profil AtletClub Bola Voli Putri Embrio Mabar

NO Nama Pemain Usia B. Badan

Selanjutnya jadwal latihan Club Embrio adalah tiga kali seminggu, yaitu

(17)

4

yang dimiliki oleh Club embrio adalah lapangan bola voli, net 2 buah, bola voli 20

buah, peluit dan lain-lain.

Prestasi yang pernah diraih oleh Club Embrio yakni:

1. Juara 1 Piala Wali Kota Medan Tahun 2009

2. Juara 1 Ultah TVRI Ke IX Medan Tahun 2009

3. Juara 1 Antar Club Kota Medan Tahun 2009

4. Juara 1 Porkot Medan 2009

Dari hasil pengamatan penulis bulan Oktober Tahun 2011 menunjukkan

bahwa kemampuan smash atlet putri bola voli Club Embrio masih belum

mempunyai kemampuan yang maksimal. Hal ini terlihat dari test awal yang

dilakukan, dimana hasil test smash tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Tabel 2. Data Hasil Test Kemampuan SmashAtlet Putri

(18)

5

garis serang dan terkadang tidak melewati net sedangkan kecepatan smash yang

dimiliki masih kurang baik.

Pada saat melakukan smash diperlukan dukungan dari unsur kondisi fisik

lainnya seperti daya ledak (power) otot tungkai, daya ledak (power) otot lengan,

kelentukan, ketepatan reaksi, kelincahan, serta koordinasi otot-otot tubuh. Tanpa

memperhatikan faktor pendukung tersebut, maka smash tidak dapat dilakukan

dengan maksimal. Sebab, dalam melakukan smash dibutuhkan unsur-unsur

tersebut di atas guna memperoleh hasil yang maksimal saat melakukan smash

sehingga gerakan smash lebih cepat menukik ke tanah atau daerah lawan.

Salah satu unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh setiap pemain pada

cabang olahraga bola voli adalah power otot tungkai. Daya ledak (Power) adalah

usaha yang dilakukan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya

yang merupakan perpaduan antara kecepatan dan kekuatan. Dalam permainan

bola voli, power otot tungkai merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

sangat penting yang berperan dalam melakukan loncatan yang tinggi.

Berdasarkan hasil tes power otot tungkai atlet putri Club Embrio Medan

masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat melalui hasil test di bawah ini.

(19)

6

Tabel 4. Norma Power Otot Tungkai Bagi Putri Dalam Kg m/detik.

Hasil lompatan (cm) Kategori

150 Baik sekali

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan smash

atlet putri bola voli club Embrio kebanyakan mengarah dibelakang garis serang

dengan kecepatan yang masih lemah. Hal ini disebabkan karena power otot

tungkai yang dimiliki masih kurang baik.

Mengingat hal tersebut di atas, maka perlu diberikan suatu bentuk latihan

yang bertujuan untuk meningkatkan power otot tungkai agar kemampuan smash

lebih maksimal. Salah satu metode latihan yang dapat meningkatkan power otot

tungkai adalah latihan plyometric diantaranya latihan knew tuck jump dan latihan

double leg bound. Beranjak dari itu penulis merasa tertarik untuk membuat suatu

penelitian yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan

Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Hasil Smash

Dalam Permainan Bola Voli Pada Atlet Putri Usia 15-19 Tahun Club Embrio

(20)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut : faktor-faktor apa sajakah yang

meningkatkan prestasi atlet? Apakah faktor kondisi fisik dapat mempengaruhi

kemampuan smash dalam permainan bola voli? Apakah power otot tungkai dapat

mempengaruhi kemampuan smash? Faktor-faktor apa saja yang dapat

meningkatkan power otot tungkai? Apakah latihan knee tuck jump memberi

pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil smash dalam

permainan bola voli? Apakah latihan double leg bound memberi pengaruh

terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil smash dalam permainan bola

voli?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka perlu ditentukan batasan masalah.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : perbedaan pengaruh latihan

knee tuck jump dan latihan double leg bound terhadap peningkatan power otot

tungkai dan hasil smash dalam permainan bola voli pada atlet putri usia 15-19

tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

(21)

8

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap

peningkatan Power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Embrio Mabar Tahun 2012?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan double leg bound terhadap

peningkatan Power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Embrio Mabar Tahun 2012?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan knee tuck jump dari pada

latihan double leg bound terhadap peningkatan Power otot tungkai pada atlet

putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap

hasil smash pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun

2012?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan double leg bound terhadap

hasil smash pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun

2012?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan knee tuck jump dari pada

latihan double leg bound terhadap hasil smash pada atlet putri usia 15-19

Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh dari latihan knee tuck jump terhadap peningkatan

Power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar

(22)

9

2. Untuk mengetahui pengaruh dari latihan double leg bound terhadap

peningkatan power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Embrio Mabar Tahun 2012.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan knee

tuck jump dengan latihan double leg bound terhadap peningkatan power otot

tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar Tahun 2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh dari latihan knee tuck jump terhadap hasil smash

dalam permainan bola voli pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio

Mabar Tahun 2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh dari latihan double leg bound terhadap hasil

smash dalam permainan bola voli pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Embrio Mabar Tahun 2012.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan knee

tuck jump dengan latihan double leg bound terhadap hasil smash dalam

permainan bola voli pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Embrio Mabar

Tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai :

1. Sebagai sumbangan terhadap pelatih maupun pembina olahraga khususnya

(23)

10

2. Sebagai pedoman untuk meningkatkan prestasi atlet bola voli dalam

meningkatkan kondisi fisik serta hasil smash khususnya pada club Embrio

Mabar.

3. Memberikan informasi yang bersifat ilmiah, dan juga dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi, seminar maupun objek penelitian selanjutnya.

4. Sebagai tambahan ilmu dalam penulisan karya-karya ilmiah baik yang bersifat

(24)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Mabar Tahun 2012.

2. Latihan Double leg bound memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Mabar Tahun 2012.

3. Latihan Knee tuck jump tidak lebih besar pengruhnya daripada latihan Double

leg bound terhadap power otot tungkai pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Mabar Tahun 2012.

4. Latihan Knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan smash bola voli pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club Mabar

Tahun 2012.

5. Latihan Double leg bound tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kemampuan smash bola voli pada atlet putri usia 15-19 Tahun Club

Mabar Tahun 2012.

6. Latihan Knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan

Double leg bound terhadap kemampuan smash bola voli pada atlet putri usia

15-19 Tahun Club Mabar Tahun 2012.

(25)

47

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan

sebagai berikut :

1. Agar pelatih meberikan latihan Knee tuck jump dan latihan Double leg bound

karana sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai dan

kemampuasn smash dalam permainan bola voli, namaun latihan Knee tuck

jump lebih baik karena gerakannya sejalan dengan melakukan lompatan saat

bola berada di atas net untuk melakukan smash dalam permainan bola voli.

2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan

menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan

program latihan yang baik.

3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program

(26)

33

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.

Barbara L. Viera & Bonnie. 2000. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada

Bompa. 1994. Total Training For Sport, Plometric For Maximum Power

Development. Oakville_New York – London. Mosuic Press.

_______. 1983. Myotatic Stretch Training As a Power Method For Trackcyling. Sequl, Korea; Olympic Scientific Congress.

Chu, Donald. 1992. Jumping Into Plyometrics. Champaign; Illeisure Press.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Fisiologis dan Coaching. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Kawand News. 2011.

http://www.kawandnews.com/2011/11/pengertian-latihan-pliometrik-double.html. Yang didownload pada Tanggal 09 12 Desember 2011.

Kosasih Engkos. 1983. Plyometrics; Explosive Power Training. Menpora.

____________.1983. Olahraga dan Teknik Program Latihan. Jakarta;

Akademika Pressindo.

Mukholit. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudhistira.

M. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalio Indonesia

Radcliffe dan Farentinos. 1994. Explosive Power Training. Champaign, Illionis, Human Kineticks Publistour, INS

Robinson. 1987. Research Desain And Statistic for Fhysical Education. New Jerse; Prentice Hall. Inc.

Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suharno. 1982. Teknik Permainan Bola Voli. Bandung: Arkola

Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung.

Viera, dkk,. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta; Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel
Tabel 1. Profil Atlet Club Bola Voli Putri Embrio Mabar
Tabel 2. Data Hasil Test Kemampuan Smash Atlet Putri
Tabel 3. Hasil Test Awal Power Otot Tungkai Putri
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah memberikan solusi dengan meluncurkan suatu program yang dinamakan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

Proses Pembelajaran Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di TKIT Aisyah .... Bentuk Kreativitas Anak yang Dikembangkan di TKIT Aisyah

Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik ingin mengetahui apa saja nilai-nilai budaya yang terdapat pada lagu tersebut dan apa fungsi dari lagu-lagu populer Batak Toba terhadap

Pengendalian hama cabuk lilin yang menyerang tanaman pinus muda agar dilakukan pada. waktu serangan hama masih ringan / mulai terjadi serangan agar dapat sembuh

Tabel 8.Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani contoh yang mengusahakan usahatani Selada Air di Kelurahan Pagar Wangi. NO Jenis Biaya

Untuk menentukan berapa besar tahanan suatu kapal dengan mengunakan metode statistik ini dilakukan dengan cara mengambil contoh dari beberapa kapal pembanding

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi galur kedelai berbiji sedang dan berbiji besar yang adaptif pada lahan kering masam di Sumatera Selatan dan Lampung, serta

Skripsi dengan judul INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS MUSRO THE SUNAN HOTEL SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Musro