• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN DATUK BADIUZZAMAN SURBAKTI DALAM PERANG SUNGGAL PADA TAHUN 1872-1895.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN DATUK BADIUZZAMAN SURBAKTI DALAM PERANG SUNGGAL PADA TAHUN 1872-1895."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii ABSTRAK

Jefta Pranata Munthe, NIM. 071233210010. Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti Dalam Perang Sunggal Pada Tahun 1872 – 1895. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan:1. Untuk mengetahui bagaimana perluasan wilayah perkebunan yang dilakukan Kolonialisme Belanda; 2. Untuk mengetahui bagaimana konflik pertanahan di Sunggal; 3. Untuk mengetahui apa peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam perang sunggal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni Heuristik dengan pendekatan studi pustaka (Library Research ) dan penelitian lapangan (Field Research) yang di lakukan di Kecamatan Medan Sunggal Kotamadya Medan. Data penelitian ini dikumpulkan dan diperoleh dengan menggunakan teknik studi pustaka, observasi langsung di Kecamatan Medan Sunggal, Kotamadya Medan dan beberapa daerah yang di sebutkan oleh narasumber, dan wawancara Datuk Badiuzzaman serta keturunan kerabatnya.

Hasil penelitian menunjukkan: 1. Kolonialisme Belanda memperluas Wilayah Perkebunan di seluruh Wilayah Hindia Belanda hingga ke Deli wilayah Sunggal, hal ini dapat di lakukan setelah Sultan Mahmud Perkasa Alam bersedia tunduk pada kekuasaan Hindia Belanda.;2. Datuk Badiuzzaman Surbakti dengan sengaja tidak dilibatkan dalam urusan sewa tanah, sehingga menimbulkan konflik yang berkepanjangan; 3. Datuk Badizzaman Surbakti mempunyai Peranan penting dalam perang sunggal, peranannya adalah: sebagai negoisator pasukan Datuk kecil Surbakti dengan Deli dan Belanda walaupun akhirnya mereka tertipu yang mengakibatkan Datuk Kecil Surbakti dan Datuk Sulung Barat akhirnya ditahan, sebagai pemimpin yang memfasilitasi segala kebutuhan perang serta memberi informasi kepada seluruh pasukan perang melalui jasa informannya yakni para perlanja Sira (pedagang garam), setelah ditahannya datuk Kecil surbakti dan Datuk Sulung Barat Beliau mengubah pola perang dari perang frontal menjadi perang sporadis dengan membakar bangsal bangsal tembakau, sebagai pemimpin yang taat pada ajaran agama islam beliau membangun mesjid yang di berinama mesjid Datuk Badiuzzaman Surbakti, agar masyarakat Sunggal bisa menjalan ibadah agamanya.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini dengan judul PERANAN DATUK BADIUZZAMAN SURBAKTI DALAM PERANG SUNGGAL PADA

TAHUN 1872 - 1895. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Skripsi ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan berbagai pihak baik secara material maupun secara moral oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya ayahanda dan ibunda tercinta, Pdt. P. Munthe. Sp.d dan M. Br Tarigan yang senantiasa sabar dalam membesarkan, memberikan kasih sayang, motivasi,nasehat,dan doa, dan menjadi sumber inspirasi serta memenuhi kebutuhan penulis dalam menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.

(5)

3. Bapak Dra. Yushar Tandjung, M.Si selaku dosen penasehat akademik selama penulis menimba ilmu di Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Bapak Pristi Suhendro selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis.

5. Ibunda Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen penguji dan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak memberi masukan kepada penulis.

6. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku dekan Fakuktas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan

7. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si dan Pembantu Rektor Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Camat Medan Sunggal yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian ini.

9. Ketua Umum Yayasan Keluarga Besar Datuk Badiuzzaman Surbakti Alm. Datuk H. Khairil Anwar Surbakti, SE, MH yang telah banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini melaui tulisan serta catatan keluarga.

(6)

11.Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah terutama stambuk 2007 Reguler: Arnold Purba, Asroy Purba, Supri Surbakti, Richa, Afri, Monika, Riska, Ajir, jhon fawer, Nupung, Hendri, Iven, Maliki dan teman- teman lainya, serta adik-adik stambuk Arief, Mora, Duem, Marolop, Mel Gibson serta yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. 12.Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Berastagi.

13.Teman-teman dan adik-adik dalam Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA FIS) dan IMKA RUDANG MAYANG UNIMED: Pele, nando, Danial, Heri, Vera serta teman- teman lainnya yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

14.Abangnda Hendra Tarigan, Oktorius Nainggolan, Derby Purba, David, Koko Sinaga, Nugroho Wicaksono, Admaja Sembiring yang banyak member arahan serta motivasi buat Penulis.

15.Abangnda Rajab Lubis dan Dionisius Sihombing yang selalu membantu , beri arahan dan motivasi bagi penulis.

16. Bapak/Ibu/ Abang anggota DPRD Deli Serdang: Ruben Tarigan, SE, Renjo Siregar, H Sitanggang, Iqbal, yang telah banyak membantu penulis menghadapi kasus yang sedang melibatkan penulis, terkhusus buat Abangnda Reki Nelson Barus, SH yang selalu membantu serta memberi arahan dan motivasi kepada penulis.

17.Daniel Tarigan yang membujuk serta mendorong penulis untuk melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi.

(7)

Hanya doa yang penulis panjatkan kiranya Tuhan yang membalas segala kebaikan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan bagi kemajuan pendidikan, terima kasih.

Medan,Februari 2012 Penulis

JEFTA PRANATA MUNTHE

(8)

i DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i

Abstak ……….. iii KATA PENGANTAR ... iv

Bab I PENDAHULUAN A. Latar belakang Maslah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Konsep Peranan ... 6

Pemerintah ... 8

Pemerintahan ……… 8

Sistem Pemerintahan ……… 9

Kedudukan ... 10

Konflik ... 11

Perang ... 13

C. Kerangka Berpikir ... 15

(9)

ii

B. Sumber Data ... 18

C. Lokasi Penelitian ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

E. Teknik Analisis Data ... 19

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

B. Sejarah Singkat Kedatukan Sunggal ……… 21

C. Perluasan Wilayah Perkebunan Yang Dilakukan Oleh Kolonialisme Belanda ……… 29

D. Konflik Pertanahan Di Sunggal …………..……… 39

E. Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti Dalam perang Sunggal ………..……… 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 74

B. Saran ………. 77

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad 19 dalam sejarah merupakan abad terjadinya penetrasi birokrasi dan kekuasaan kolonialisme Belanda yang di barengi dengan Kapitalisme di beberapa wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31 Desember 1799, peran VOC diambil alih Pemerintah Hindia Belanda. Kerajaan Belanda menempatkan Gubernur Jendral di Batavia sebagai perpanjangan tangannya. Melalui Jenderal intensifikasi perdagangan dan mengeksploitasi di giatkan demi mengisi kas Kerajaan Belanda yang deficit, termasuk pengiriman ekspedisi militer dan sipil keluar pulau jawa. Pada pertengaha abad 19,sejulah pegusaha Belanda dan Eropa lainnya telah membnuka perkebunan tembakau yang besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

(11)

2

tradisional adalah milik para Datuk/ raja Urung mereka. Keberhasilan perusahaan perkebunan mencari tanah karena adanya dukungan politik dari Sultan Deli dan Pemerintah Kolonial Belanda.

Pemerintah Belanda dan Sultan Deli memiliki kepentingan tersendiri. Pemerintah Belanda berusaha menciptakan kawasan Sumatera Timur/ Deli menjadi daerah penghasilan Komoditi perdagangan untuk pasar perdagangan Eropa. Tujuan ini sesuai dengan politik terbuka (opendoor Politiek) yang dijalankan Pemerintah Belanda mulai 1870. Opendoor Politiek di jalankan dengan maksud mencari investor asing agar mau menanamkan modalnya dalam industri perkebunan di Indonesia. Untuk mencari ambisi besar itu ada dua kebijakan penting yang diambil pemerintah colonial yakni pertama , menerapkan Undang-Undang Agraria 1870 perangkat Hukum untuk memperoleh akses konsesi dan menjaga “rust en orde” (stabilitas keamanan dan ketertiban) di wilayah Hindia Belanda, termasuk Deli.

(12)

3

terbuka dengan pemerintah Belanda. Konflik ini sesungguhnya juga merupakan akses terjadinya kontak langsung antara masyarakat dengan tatanan tradisional dengan system ekonomi modern/ kapitalisme.

Konflik terbuka antara rakyat Sunggal di bawah Datuk Badiuzzaman dengan Belanda dikenal dengan Perang Sunggal terjadi 15 mei 1872, tepat dua tahun setelah undang-undang agraria diterapkan di Hindia Belanda. Ini membuktikan bahwa konflik itu (latar belakang perjuangan Datuk Badiuzzaman) erat sekali kaitannya dengan masalah tanah.

Perang sunggal yang biasa disebut Batak Oorlog (perang Batak) yang terjadi tahun 1872-1895, merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Sumatera Utara. Datuk Badiuzzaman Surbakti memiliki peranan penting dalam perlawanan rakyat Sunggal terhadap Belanda dan Kesultanan Deli.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang “Datuk Badiuzzaman Surbakti” ini

peneliti mengangkat permasalahan di atas menjadi sebuah tulisan dalam bentuk tentang:

Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti Dalam Perang Sunggal pada tahun 1872-1895

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

(13)

4 2. Konflik Pertanahan di Sunggal.

3. Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam perang Sunggal.

C. PembatasanMasalah

Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian yaitu: Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam Perang Sunggal tahun 1872-1895.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perluasan wilayah perkebunan yang dilakukan Kolonialisme Belanda.

2. Bagaimana konflik pertanahan di Sunggal.

3. Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam perang Sunggal.

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perluasan wilayah perkebunan yang dilakukan Kolonialisme Belanda.

(14)

5

3. Untuk mengetahui peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam perang Sunggal.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca mengenai Peranan Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam Perang Sunggal Pada tahun 1872 – 1896.

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

(15)

74 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya penulis menarik kesimpula sebagai berikut:

(16)

75

peraturan pada satu pihak menjamin kepentingan kaum modal swasta , di pihak lain melindungi hak-hak kaum pribumi.

2. Datuk Sunggal dengan sengaja tidak dilibatkan dalam urusan sewa tanah dan inilah yang menimbulkan konflik terbuka dengan pemerintah Belanda. Konflik ini sesungguhnya juga merupakan akibat dari kontak langsung antara masyarakat dengan tatanan tradisional dan sistem ekonomi kapitalistik yang datang dengan modal besar dan didukung oleh kekuatan hukum dan politik yang kuat.

3. Datuk Badiuzzaman Surbakti mempunyai peranan penting dalam perang Sunggal pada tahun 1872 – 1896. Beberapa peranannya adalah:

a. Datuk Badiuzzaman Surbakti sebagai Raja Urung Sunggal Serbanyaman beserta seluruh kerabat dan orang-orang dekatnya, termasuk orang-orang Batak Karo dari pegunungan mengadakan rapat di sebuah kebun lada. Rapat itu dihadiri oleh Datuk Kecil (Mahini), Datuk Jalil, Datuk Sulong Barat, Nabung Surbakti sebagai komandan pasukan Karo dari pegunungan, dan Tuanku Hasyim mewakili Panglima Nyak Makam sebagai komandan Lasykar Aceh, Alas, Gayo.

b. Sejak Datuk Badiuzzaman Sri Indra Pahlawan Surbakti mengambil sikap menentang penjajahan Belanda, maka perlawanan terhadap penjajahan Belanda mendapat dukungan yang sangat besar dari masyarakat Sungga serta Masyarakat dari dataran tinggi Karo.

(17)

76

kurir-kurirnya yang berperan sebagai pedagang garam(perlanja sira), sekaligus sebagai penyampai pesan (musuh berngin), logistik, dan juga pasukan. Dengan cara itu sehingga para pejuang Sunggal mendapat bantuan logistik dan pasukan.

d. Setelah Datuk Kecil Surbakti dan Sulung Barat di tangkap, Datuk Badiuzzaman Surbakti menebar semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan mengubah pola perjuangan dari perang frontal menjadi serangan sporadis ke bangsal-bangsal tembakau milik perusahaan perkebunan Eropa dengan tujuan memberikan rasa tidak aman bagi Tuan Kebon Eropa bersama keluarganya dan menghentikan produksi perkebunan dan ekspansi areal perkebunan. Tembakau yang disimpan di bangsal-bangsal dan siap untuk diekspor dibakar sebagai tindakan balasan terhadap aksi penyerobotan tanah-tanah rakyat Sunggal oleh perusahaan perkebunan tembakau dan dilindungi pasukan Belanda yang ditempatkan di setiap emplasmen perkebunan. Setiap bangsal tembakau yang akan diserang/dibakar ditempelkan terlebih dahulu tanda adat “musuh berngin”.

e. Datuk Badiuzzaman Surbakti mendirikannya sebuah masjid pada tahun 1885. Masjid ini di beri nama Masjid Datuk Badiuzzaman Surbakti.

(18)

77 B. Saran

1. Memperkenalkan kepada masyarakat Karo dan Melayu khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya bahwa Datuk Badiuzzaman Surbakti mempunyai Peranan penting dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.

2. Mengajak masyarakat Karo dan Melayu khususnya dan pemerintah umumnya untuk lebih menjaga dan melestarikan warisan-warisan budaya sebagai identitas etnis dan juga bangsa yang berharga, atau juga digunakan untuk kepentingan yang lebih luas seperti pariwisata dan muatan lokal anak sekolah.

(19)

78

Daftar Pustaka

Abdurahman, Dudung.2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar Ruzz Media

Bangun, Teridah. 1986. Manusia Batak Karo. Jakarta, Inti Idayu Press

Berry, David. Pokok Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: CV. Rajawali

Iver. M C. 1980. Jaring Jaring Pemerintahan . Jakarta: Aksara Baru

Lukmansinar. Tengku.2007. The History Of Medan In The Olden Times. Medan: Perwira

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra TimuR Laut. Jakarta: KPG(Kepustakaan Populer Gramedia)

Poesponegoro. Marwati Djoened, Notosusanto. Nugroho. 1993. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka

Said, Mohammad. 1990. Koeli Kontrak Tempo Doeloe. Medan: PT. Harian Waspada.

Simajuntak, Bungaran Antonius.2004. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak. Yogyakarta: Jendela

Simajuntak, Bungaran Antonius.2009. Pikiran Kritis Untuk Rakyat Indonesia. Jakarta: YayasanObor Indonesia

Sinuhaji, Wara. 1985. Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia. Medan: USU Press

Sitepu, Bujur. 1993. Ola Lupa Taneh Karo Simalem Ras Pijerpodi Karo. Medan, Man Merga Silima Tutur Siwaluh Rakutna telu.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo

//www.investmedan.com/index.php?hal=penampils&isi_id=148&isi_nama_menu =Medan%20Sunggal

Referensi

Dokumen terkait

BAB III PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Dari penelitian yang kemudian dijabarkan dan dianalisis, dapat ditarik kesimpulan bahwa Humas MPR RI mempunyai peranan yang penting dalam mensosialisasikan Empat

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepala desa mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sikap patriotisme pada masyarakat..

yang dapat penulis berikan antara lain sebagai berikut : Perlu adanya kajian mendalam tentang Peranan Tentara Pelajar dalam Perang Empat Hari di solo pada tahun 1949 yang masih

5.2 Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Usia Menikah pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru kelas dalam menanamkan disiplin dini pada kelas I SDIT AL- Insyirah sangat penting, peranannya antara lain : Guru sebagai

Usaha implementasi kebijakan-kebijakan tersebut, kecil penting untuk dikaji karena mempunyai sehingga UKM di Indonesia betul-betul menjadi peranan yang krusial dalam

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis tentang peranan Kuribayashi Tadamichi mempertahankan Jepang pada Perang Iwojima yang tercermin dalam novel