• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style Pada Mahasiswa yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style Pada Mahasiswa yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha Universitas “X” Bandung, dimana terdapat tiga dimensi yaitu Permanence,

Pervasivenes dan Personalization. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner yang merupakan modifikasi alat ukur Attributional Style Questionare (ASQ) yang didukung oleh factor-faktor yang mempengaruhi Explanatory Style yang dikemukakan oleh Seligman (1990). Penelitian dilakukan pada 84 orang responden yang merupakan mahasiswa fakultas psikologi yang

menempuh mata kuliah usulan penelitian lanjutan di Universitas “X” Bandung.

Pemilihan sampel menggunakan metode Purposive sampling. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif

Peneliti melakukan proses try out, dan menemukan dari 54 item pada alat ukur modifikasi dari Attributional Style Questionare (ASQ) ditemukan 6 item yang ditolak dan 48 yang diterima dengan rentang validitas 0,011 – 0,538. Reliabilitas untuk kedua alat ukur tersebut, masing-masing 0.655, yang berarti kedua alat ukur dapat dianggap valid dan reliabel untuk mengambil data.

Dari hasil olah data, peneliti menemukan bahwa 58,3% responden memiliki explanatory style pesimistik dan sebanyak 41,7% responden memiliki explanatory style optimistik. Selain itu, didapat juga data bahwa teori dari Seligman mengenai Explanatory Style tidak sepenuhnya sejalan dengan mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang menempuh mata kuliah Usulan

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 7

1.6 Asumsi ... 13

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Dua cara memandang kehidupan ... 15

2.1.2 Pengertian Explanatory Style ... 16

2.1.3 Dimensi Explanatory Style ... 16

2.1.4 Keuntungan dari optimistic explanatory style ... 19

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi explanatory style ... 20

2.2 Dewasa Awal ... 21

2.2.1 Pengertian Dewasa Awal ... 21

2.2.2 Ciri-ciri dewasa awal ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 23

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 23

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

3.3.1 Variabel Penelitian ... 24

3.3.2 Definisi Operasional... 24

3.4 Alat Ukur ... 26

3.4.1 Sistem penilaian alat ukur ... 27

3.4.2 Data Penunjang ... 27

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 28

3.4.3.1Validitas Alat Ukur ... 28

3.4.3.2Reliabilitas Alat Ukur ... 29

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 31

3.5.1 Populasi Sasaran ... 31

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 31

3.6 Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 33

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 33

4.2 Hasil Penelitian ... 34

4.2.1 Explanatory Style ... 34

4.2.2 Data Penunjang ... 37

4.3 Pembahasan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 41

5.2.1 Saran Teoritis ... 41

5.2.2 Saran Praktis ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

DAFTAR RUJUKAN ... 44

LAMPIRAN Profil Fakultas Psikologi Universitas “X” ... 45

Usulan Penelitian Lanjutan . ... 46

Validitas dan Realibilitas Kuesioner ... 47

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

3.1 Alat Ukur Modifikasi Attributional Style Questionare (ASQ) ... 26

3.2 Sistem Explanatory Style ... 27

4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 33

4.2 Explanatory Style Responden ... 34

4.3 Tabel Profil Responden Dimensi Permanence ... 34

4.4 Tabel Profil Responden Dimensi Pervasiveness ... 35

4.5 Tabel Profil Responden Dimensi Permanence ... 36

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Bagan Kerangka Pemikiran ... 13

(7)
(8)

1.1Profil Fakultas Psikologi Universitas “X”

LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan permasalahan sosial, ekonomi, budaya, politik yang melanda negara dan bangsa, dirasakan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan jasa dan praktek psikologi. Secara spesifik permasalahan tersebut terkait dengan dinamika kehidupan manusia sebagai individu, anggota dari dunia kerja, serta dinamika relasi interpersonal dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Untuk itu Fakultas Psikologi Universitas “X” selalu berupaya meningkatkan SDM maupun fasilitas pendidikannya baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.

TUJUAN PENDIDIKAN

Menghasilkan Sarjana Psikologi yang dapat memahami proses dasar psikologi dan juga melakukan penilaian (assessment) psikologi sehingga dapat mengintepretasikan tingkah laku manusia, baik perorangan maupun kelompok sesuai kaidah-kaidah psikologi.

MATERI KULIAH

(9)

2.1 Pengertian Usulan Penelitian Lanjutan

Mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan merupakan mata kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa yang belum menyelesaikan seminar outline pada mata kuliah Usulan Penelitian. Usulan Penelitian merupakan langkah awal mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi karena didalamnya memaparkan bab 1, 2 dan 3 dari skripsi dengan bobot 1 SKS (Sistem Kredit Semester). Sedangkan mata kuliah skripsi merupakan isi dari bab 4 dan 5 dengan bobot 5 SKS yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 20-25 jam. Pada kurikulum yang dikeluarkan oleh pihak Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, mata kuliah Usulan

(10)

3.1 Validitas kuesioner

Item Perhitungan nilai Status item_01 Correlation Coefficient 0.52

Terima

Sig. (2-tailed) 0.0129

N 84

item_02 Correlation Coefficient 0.303 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0131

N 84

item_03 Correlation Coefficient 0.042 Tolak Sig. (2-tailed) 0.0142

N 84

item_04 Correlation Coefficient 0.334 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0014

N 84

item_05 Correlation Coefficient 0.513 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0069

N 84

item_06 Correlation Coefficient 0.497 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0065

N 84

item_07 Correlation Coefficient 0.441 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0194

N 84

item_08 Correlation Coefficient 0.32 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0087

N 84

item_09 Correlation Coefficient 0.324 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0181

N 84

item_10 Correlation Coefficient 0.505 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0177

N 84

item_11 Correlation Coefficient 0.347 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0107

N 84

item_12 Correlation Coefficient 0.496 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0117

N 84

item_13 Correlation Coefficient 0.324 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0186

N 84

item_14 Correlation Coefficient 0.321 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0068

N 84

item_15 Correlation Coefficient 0.301 Terima

Sig. (2-tailed) 0.003

N 84

(11)

Sig. (2-tailed) 0.014

N 84

item_17 Correlation Coefficient 0.337 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0188

N 84

item_18 Correlation Coefficient 0.343 Terima

Sig. (2-tailed) 0.002

N 84

item_19 Correlation Coefficient 0.404 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0073

N 84

item_20 Correlation Coefficient 0.111 Tolak Sig. (2-tailed) 0.0012

N 84

item_21 Correlation Coefficient 0.392 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0093

N 84

item_22 Correlation Coefficient 0.375 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0202

N 84

item_23 Correlation Coefficient 0.354 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0109

N 84

item_24 Correlation Coefficient 0.37 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0055

N 84

item_25 Correlation Coefficient 0.416 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0064

N 84

item_26 Correlation Coefficient 0.362 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0066

N 84

item_27 Correlation Coefficient 0.037 Tolak Sig. (2-tailed) 0.0149

N 84

item_28 Correlation Coefficient 0.5 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0086

N 84

item_29 Correlation Coefficient 0.339 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0032

N 84

item_30 Correlation Coefficient 0.495 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0154

N 84

item_31 Correlation Coefficient 0.357 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0096

N 84

item_32 Correlation Coefficient 0.538 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0194

N 84

item_33 Correlation Coefficient 0.452 Terima

(12)

N 84 item_34 Correlation Coefficient 0.404 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0078

N 84

item_35 Correlation Coefficient 0.517 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0035

N 84

item_36 Correlation Coefficient 0.436 Terima

Sig. (2-tailed) 0.018

N 84

item_37 Correlation Coefficient 0.307 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0056

N 84

item_38 Correlation Coefficient 0.505 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0183

N 84

item_39 Correlation Coefficient 0.448

Terima

Sig. (2-tailed) 0.0178

N 84

item_40 Correlation Coefficient 0.443 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0141

N 84

item_41 Correlation Coefficient 0.407 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0085

N 84

item_42 Correlation Coefficient 0.366 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0187

N 84

item_43 Correlation Coefficient 0.016 Tolak Sig. (2-tailed) 0.021

N 84

item_44 Correlation Coefficient 0.487 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0182

N 84

item_45 Correlation Coefficient 0.441

Terima

Sig. (2-tailed) 0.0192

N 84

item_46 Correlation Coefficient 0.451 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0143

N 84

item_47 Correlation Coefficient 0.516 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0177

N 84

item_48 Correlation Coefficient 0.483 Terima

Sig. (2-tailed) 0.019

N 84

item_49 Correlation Coefficient 0.392 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0014

N 84

(13)

Sig. (2-tailed) 0.0172

N 84

item_51 Correlation Coefficient 0.417 Terima

Sig. (2-tailed) 0.003

N 84

item_52 Correlation Coefficient 0.415 Terima

Sig. (2-tailed) 0.0051

N 84

item_53 Correlation Coefficient 0.011 Tolak Sig. (2-tailed) 0.0047

N 84

item_54 Correlation Coefficient 0.49 Terima

Cronbach's Alpha N of Items

(14)

Kuesioner Explanatory Style

Berikut ini terdapat 48 pertanyaan. Jawablah setiap pertanyaan tanpa ada yang terlewati.

Biasanya memerlukan waktu 15 menit untuk melengkapinya. Tidak ada jawaban yang

benar atau salah.

Bacalah paparan situasinya dan bayangkanlah seandainya peristiwa tersebut saudara

alami. Mungkin saja saudara tidak pernah mengalami beberapa situasi diataranya, namun

tidak menjadi masalah. Mungkin juga kedua pilihan jawaban yang disajikan tidak terlalu

tepat bagi saudara, namun tetaplah memilih pilihan jawaban yang paling mendekati atau

paling memungkinkan bagi diri saudara.

Demikian pula, mungkin saja saudara tidak menyukai pilihan-pilihan jawaban yang

disajikan, namun janganlah memilih sesuatu yang saudara anggap seharusnya saudara

pilih atau apa yang seharusnya benar menurut orang lain, tapi pilihlah jawaban yang

paling mungkin menggambarkan diri saudara.

1.Pekerjaan yang saudara lakukan bersama tim sangat berhasil.

o Saya benar-benar memperhatikan pekerjaan setiap orang.

o Setiap orang telah mencurahkan waktu dan tenaganya.

2. Saudara rukun kembali dengan pasangan.

o Saya telah memaafkannnya.

o Saya selalu memaafkan.

3. Saudara tersesat saat mencari alamat seorang teman.

(15)

o Teman saya memberikan petunjuk yang salah.

4. Pasangan saudara memberikan hadiah mengejutkan.

o Dia memperoleh kenaikan pangkat.

o Saya telah mengajaknya makan malam istimewa pada malam sebelumnya.

5. Saya lupa tanggal ulang tahun pasangan.

o Saya memang pelupa masalah ulang tahun.

o Saya disibukkan oleh persoalan lain.

6. Saudara menerima sekuntum bunga dari seseorang yang merahasikan identitasnya.

o Saya menarik baginya.

o Saya adalah seorang yang populer.

7. Saudara terpilih menjadi ketua organisasi sekolah.

o Saya mencurahkan waktu dan tenaga untuk berkampanye.

o Saya bekerja keras untuk segala sesuatu yang dikerjakan.

8. Saudara telah melupakan janji penting.

o Terkadang ingatan saya bekerja dengan buruk.

o Terkadang saya lupa mengecek buku agenda.

9. Saudara adalah kandidat (calon) ketua organisasi namun gagal terpilih.

o Saya tidak berkampanye sungguh-sungguh.

o Ketua yang terpilih memang dikenal banyak orang.

10. Saudara berhasil menjadi tuan rumah pesta ulang tahun yang meriah

o Saya tampil sangat istimewa malam itu.

(16)

11. Saudara berhasil menggagalkan suatu tindak kejahatan, dengan cara menelepon kantor

polisi.

o Perilaku-perilaku aneh menarik perhatian saya.

o Saya siap-siaga saat itu.

12. Saudara sangat sehat sepanjang tahun ini.

o Ada beberapa teman yang sakit, sehingga tidak perlu saya tonjolkan

o Saya makan dan istirahat secara cukup dan teratur.

13. Saudara berhutang Rp 10.000 ke perpustakaan karena terlambat mengembalikan

buku.

o Bila saya terlalu asyik membaca buku, saya sering lupa batas waktu

pengembalian buku.

o Saya terlalu asyik membuat laporan tugas sehingga lupa mengembalikan buku.

14. Saudara memiliki koleksi barang yang akan menghasilkan banyak uang.

o Saya selalu jeli melihat peluang bisnis.

o Secara khusus saya ‘tergila-gila’ dengan barang-barang itu sehingga mengoleksinya.

15. Saudara menjuarai lomba karya ilmiah.

o Saya merasa sebagai orang yang tidak terkalahkan.

o Saya telah berlatih keras.

16.Saudara gagal dalam ulangan umum yang akan menentukan penjurusan.

o Saya tidak sepintar teman-teman yang lain.

(17)

17. Saudara telah menyiapkan masakan istimewa bagi keluarga, namun kurang

mengundang selera.

o Saya bukan juru masak yang handal.

o Saya mempersiapkan masakan itu secara tergesa-gesa.

18. Saudara kalah dalam suatu event olah raga, padahal telah berlatih keras.

o Saya tidak berbakat olah raga.

o Saya tidak berbakat dalam cabang olah raga tersebut.

19. Kendaraan yang saudara kendarai kehabisan bensin di suatu jalan yang gelap di larut

malam.

o Saya tidak mengecek sisa bensin yang ada.

o Jarum penunjuk bensin kendaraan dalam keadaan rusak.

20. Saudara kehilangan kesabaran atas perilaku seorang teman.

o Dia selalu menjengkelkan.

o Dia sedang memiliki suasana hati buruk.

21. Saudara mendapat peringatan keras,karena melakukan pelanggaran berulang atas

disiplin sekolah.

o Saya selalu melakukan pelanggaran disiplin.

o Saya terlalu malas untuk mengikuti peraturan sekolah.

22. Saudara meminta seseorang untuk meninggalkan tempat duduknya, namun orang itu

menolak.

o Saya sedang uring-uringan di sepanjang hari itu.

o Saya menggunakan kata-kata kasar saat menyuruhnya pergi.

23. Pembawa acara meminta saudara naik ke panggung, berpartisipasi pada acara yang

(18)

o Saya duduk di bagian yang tepat.

o Saya tampak antusias terhadap acara yang dipandunya.

24. Saudara sering menerima ajakan berdansa pada suatu pesta.

o Saudara bersikap ramah pada situasi pesta.

o Saya berdandan sempurna pada pesta itu.

25. Saya memberi hadiah kepada pacar, namun ia tidak menyukainya.

o Saya tidak mengetahui barang-barang yang layak diberikan.

o Dia memiliki selera yang sangat buruk.

26. Saudara berhasil melewati wawancara kerja dengan sangat baik.

o Saya merasa sangat percaya diri saat wawancara itu.

o Saya sangat baik setiap wawancara.

27. Saya menceritakan suatu cerita lucu, dan semua orang tertawa mendengarnya.

o Cerita itu memang sangat lucu.

o Saya bercerita disaat yang tepat.

28. Guru memberikan waktu yang singkat untuk menyelesaikan suatu tugas, namun

saudara berhasil menyelesaikannya.

o Saya memang terampil untuk menyelesaikan tugas itu.

o Saya seorang yang efisien.

29. Akhir-akhir ini perasaan saudara terombang-ambing tidak menentu.

o Saya belum pernah memiliki kesempatan untuk bersantai.

o Saya sangat sibuk dalam satu minggu terakhir.

30. Saudara mengajak seseorang untuk menonton, namun ia menolaknya.

(19)

o Dia tidak suka menonton.

31. Saudara berhasil menyelamatkan seseorang dari tindak pencopetan.

o Saya mengetahui teknik menyelamatkan orang dari kecopetan.

o Saya mengetahui cara mengatasi keadaan dalam situasi terjepit.

32. Pasangan meminta untuk tidak bertemu selama beberapa waktu agar bisa berpikir

jernih.

o Saya terlalu kekanak-kanakan.

o Saya tidak memiliki banyak waktu yang bisa dihabiskan bersama-sama

dengannya

33. Seorang teman mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan saudara.

o Dia selalu berterus-terang tanpa memikirkan perasaan orang lain.

o Teman saya sedang ‘bete’ dan sayalah yang menjadi sasaran ke’bete’annya itu. 34. Seorang teman mendatangi saudara untuk curhat tentang masalah keluarga.

o Saya adalah orang yang ahli dalam menangani masalah keluarga.

o Saya selalu dapat memberkan saran-saran terbaik.

35. Seorang teman beterima kasih atas bantuan yang telah saudara berikan saat ia

bermasalah.

o Saya senang bisa membantunya mengatasi masalah.

o Saya sangat peduli terhadap orang lain.

36. Saya sangat terkesan pada suatu pesta.

o Setiap orang yang hadir sangat bersahabat.

o Saya adalah orang yang ramah.

(20)

o Saya berolahraga secara teratur.

o Saya sangat menjaga kesehatan.

38. Pasangan saudara tampak menjauh dalam beberapa waktu terakhir ini.

o Ia perlu menjauh selama beberapa hari ini.

o Ia bermaksud menekuni hobbynya yang baru.

39. Dokter mengatakan bahwa saudara terlalu banyak mengonsumsi gula.

o Saya tidak terlalu memperhatikan program diet.

o Saudara tidak bisa menghindari gula, karena ada di setiap makanan yang

dikonsumsi.

40. Saudara diminta ‘menggarap’ proyek penting di organisasi sekolah.

o Saya pernah berhasil menggarap proyek serupa.

o Saya adalah seorang supervisor yang handal.

41. Saudara bertengkar hebat dengan pasangan.

o Saya merasa tertekan sesudahnya.

o Dia akan memusuhi saya sesudah peristiwa ini.

42. Saudara terjatuh di arena ice skating.

o Meluncur di arena es memang sulit.

o Sepatu yang saya kenakan dalam keadaan tidak sempurna.

43. Saudara memenangkan penghargaan bergengsi.

o Saya berhasil menyelesaikan masalah penting.

o Saya adalah pelajar yang berpretasi.

44. Motivasi belajar saudara menurun drastis.

(21)

o Saya memilih bidang studi yang tidak tepat.

45. Saudara memenangkan undian berhadiah.

o Saya berhasil memanfaatkan peluang.

o Saya mengambil nomor yang tepat.

46. Saudara mengalami kenaikan berat badan saat menjalani liburan, dan sulit diturunkan.

o Diet tidak dapat menyelesaikan masalah ini.

o Diet yang telah saya lakukan tidak membuahkan hasil.

47. Saudara dirawat karena sakit, dan hanya sedikit teman yang datang menjenguk.

o Saya sangat rewel saat terbaring sakit.

o Teman-teman sangat lalai menjenguk orang sakit.

48. Petugas kasir menolak kartu kredit saudara saat akan bertransaksi.

o Terkadang saya merasa masih memiliki banyak uang.

o Terkadang saya lupa membayar kartu kredit.

(22)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman semakin dibutuhkan pula individu yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi individu tercermin melalui strata pendidikan yang telah dituntaskannya. Dari waktu ke waktu minat para lulusan SMA berbondong-bondong untuk melanjutkan pendididikan ke jenjang yang lebih tinggi meningkat. Proses menjalani pendidikan S1 di Perguruan Tinggi berlangsung melalui serangkaian aktivitas kurikuler.

Sebelum dinyatakan lulus sebagai sarjana, maka mahasiswa perlu memenuhi beberapa persyaratan akademik , salah satu diantaranya yaitu menyusun tugas akhir (skripsi) yang merupakan persyaratan mutlak yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Demikian pula dengan mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Bandung harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

oleh kurikulum untuk dapat menyelesaikan pendidikan jenjang S1 sebagai Sarjana Psikologi (S.Psi).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), skripsi berarti karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Sedangkan pada Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi

(23)

Universitas Kristen Maranatha ilmiah, yang berisi paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang kajian ilmu psikologi dengan menggunakan kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu psikologi. Setiap mahasiswa Fakultas Psikologi Unviersitas

“X” di Bandung diwajibkan menyelesaikan tugas akhir dengan membuat skripsi

berdasarkan setting yang telah dipilih sesuai dengan bidang minat mahasiswa tersebut sebagai landasan dalam penelitiannya.

Syarat untuk mengontrak mata kuliah skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Bandung adalah telah menyelesaikan Usulan Penelitian yang

diakhiri dengan presentasi Usulan Penelitian dalam forum seminar. Usulan Penelitian adalah langkah awal mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi karena didalamnya memaparkan bab 1,2 dan 3 dari skripsi dengan bobot 1 SKS (Satuan Kredit Semester). Pada kurikulum yang dikeluarkan oleh pihak Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Bandung, mata kuliah Usulan Penelitian dapat dikontrak pada

semester VII dan mata kuliah skripsi dapat dikontrak di semester 8, namun jika mahasiswa belum menyelesaikan usulan penelitian dan melakukan seminar Usulan Penelitian pada semester VII dapat mengontrak ulang mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan pada semester berikutnya.

(24)

Universitas Kristen Maranatha yang dicari, bertemu dengan teman yang memberi informasi yang sedang dibutuhkan, subjek penelitian yang kooperatif dalam proses survey awal. Situasi buruk adalah segala bentuk keadaan atau peristiwa yang mengecewakan, menimbulkan rasa tidak nyaman, kekhawatiran dan rasa tidak puas pada mahasiswa. Misalnya, dosen pembimbing membatalkan jadwal bimbingan yang sudah direncanakan, sulit mencari literatur yang dibutuhkan, subjek penelitian tidak kooperatif saat survey awal.

Merujuk pada kurikulum yang dikeluarkan oleh pihak fakultas, tahun ajaran 2011-2012 merupakan tahun kelulusan bagi angkatan 2007. Dari data tata

usaha Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung pada awal April 2012

(Tahun Ajaran Genap 2011/2012) diperoleh data bahwa terdapat 259 mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitan, dengan perincian angkatan 2002 sebanyak 6 orang (2,3%), angkatan 2003 sebanyak 8 orang (3,1%), angkatan 2004 sebanyak 8 orang (3,1%), angkatan 2005 sebanyak 16 orang( 6,2%) angkatan 2006 sebanyak, 24 orang (9,3%), sebanyak angkatan 2007 sebanyak 88 orang (33,8%), sedangkan angkatan 2008 sebanyak 109( 42,1%). Data tersebut menunjukkan bahwa masa studi tepat delapan semester masih belum dapat dipenuhi yang mengakibatkan mahasiswa tidak lulus tepat waktu.

(25)

Universitas Kristen Maranatha bekerja (30%), malu terhadap teman seangkatan yang telah lulus (100%) dan jadwal bimbingan tidak menentu (20%).

Namun semua mahasiswa tersebut menganggap walaupun mereka mengalami situasi buruk namun mereka masih dapat menyelesaikan Usulan Penelitian Lanjutan. Pandangan mahasiswa terhadap situasi baik atau situasi buruk disebut juga dengan explanatory style.

Menurut Seligman (1990), explanatory style adalah sikap atau gaya kebiasaan seseorang dalam menjelaskan pada diri sendiri mengapa suatu peristiwa baik (good event) atau buruk (bad event) terjadi. Kebiasan berpikir tersebut mencerminkan optimistic explanatory style dan pessimistic explanatory style. Explanatory Style dapat ditelesuri melalui dimensi Permanence, Pervasiveness

(26)

Universitas Kristen Maranatha Dimensi berikutnya yaitu Pervasiveness mahasiswa yang memandang keadaan baik dan buruk secara global atau spesifik. Contoh keadaan mahasiswa yang memiliki sikap optimis dan tidak dapat menyelesaikan Usulan Penelitian tepat waktu akan memandang bahwa dirinya kurang mampu dalam menulis karya ilmiah, namun mahasiswa yang memiliki sikap pesimistik akan menganggap dirinya kurang mampu memahami di semua bidang psikologi.

Dimensi Personalization memandang suatu keadaan baik atau buruk disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Pada keadaan buruk misalnya pada saat bimbingan mendapat banyak kritikan dari dosen pembimbing, mahasiswa yang memiliki sikap pesimistik akan beranggapan dirinya bodoh sedangkan pada mahasiswa yang optimistik akan mengangap bahwa dosen tersebut tidak memiliki pemahaman yang sama dengan dirinya; pada peristiwa baik misalnya subjek penelitian yang kooperatif saat survey awal, mahasiswa yang optimistik menganggap bahwa dirinya memiliki pendekatan yang baik dengan subjek penelitian sedangkan mahasiswa yang pesimistik menganggap bahwa subjek penelitian memang baik pada semua orang.

(27)

Universitas Kristen Maranatha internal, tetapi memandang peristiwa yang baik sebagai hal yang temporer, spesifik dan eksternal. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui gambaran explanatory style pada mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Fakultas Psikologi

Universitas “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran mengenai Explanatory style pada mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan pada Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang mengenai Explanatory Style pada mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan pada Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Explanatory Style bagi bidang ilmu psikologi khususnya psikologi

(28)

Universitas Kristen Maranatha 2. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik

untuk meneliti topik yang serupa dan mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan Explanatory Style.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada dosen pembimbing Usulan Penelitian

Lanjutan di Fakultas Psikologi Universitas “X” agar membantu

meningkatkan optimisme mahasiswa yang pesimis dan mempertahankan optimisme mahasiswa yang optimis

2. Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas “X” mengenai pentingnya optimisme dalam menempuh

mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan

1.5 Kerangka Pikir

Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung sebagai salah satu

universitas swasta ternama di kota Bandung namun angka kelulusan dinilai sebagai masih rendah. Salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi

Universitas “X” adalah menyelesaikan skripsi berupa karya ilmiah untuk

mendapatkan gelar sebagai Sarjana Psikologi (S.Psi). Sebelum mengontrak mata kuliah skripsi, mahasiswa perlu menyelesaikan Usulan Penelitian yang diakhiri dengan presentasi dalam forum seminar. Kurikulum yang dikeluarkan oleh pihak

Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung, mata kuliah usulan penelitian

(29)

Universitas Kristen Maranatha semester 8. Mahasiswa belum menyelesaikan usulan penelitian dan melakukan seminar Usulan Penelitian pada semester VII dapat mengontrak mata kuliah usulan penelitian lanjutan pada semester berikutnya.

Mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan akan menemui keadaan baik dan keadaan buruk dalam prosesnya, keadaan tersebut dapat dipandang dengan sikap optimis dan pesimis oleh mahasiswa. Bagaimana mahasiwa menjelaskan keadaan tersebut disebut sebagai Explanatory Style. Menurut Seligman (1990), explanatory style adalah sikap atau

gaya dalam kebiasaan berpikir seseorang dalam menjelaskan pada diri sendiri mengapa suatu peristiwa baik (good event) atau buruk (bad event) terjadi. Penjelasan dapat berupa positif dan negatif yang menghasilkan optimistic explanatory style dan pesimistic explanatory style.

Optimistic explanatory style adalah sikap seseorang untuk belajar

mengenal dan membentuk diri sendiri daripada pasif menerima (Seligman, 1990:40-51). Terdapat tiga dimensi yang digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan baik (good situation) maupun keadaan buruk (bad situation) yang terjadi pada diri mereka yaitu explanatory style yang terdiri dari dimensi permanence, pervasiveness dan personalization (Seligman, 1995:52-63)

(30)

Universitas Kristen Maranatha telah hilang, anggapan bahwa buku tersebut telah hilang sifatnya menetap. Mahasiswa yang memiliki pessimistic explanatory berada pada suatu keadaan yang baik (good situation) menganggap bahwa keadaan tersebut hanyalah sementara, misalnya mahasiswa yang telah telah menyelesaikan proses survey awal menganggap bahwa dirinya kebetulan bertemu dengan subjek yang sedang diteliti. Mahasiswa yang memiliki sikap optimistic explanatory style merasa bahwa keadaan baik (good situation) bersifat permanen, misalnya pada mahasiswa yang sering melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya memandang bahwa dosen tersebut selalu menyediakan waktu untuk dirinya. Sebaliknya, menganggap bahwa keadaan buruk (bad situation) bersifat temporer, misalnya mahasiswa yang dibatalkan janji bimbingan oleh dosen pebimbing akan menganggap bahwa dosen tersebut sedang sibuk pada hari itu.

Dimensi kedua yaitu Pervasiveness mengenai ruang lingkup pada suatu keadaan atau keadaan, dibedakan menjadi global dan spesifik. Mahasiswa yang memiliki pessimistic explanatory style menjelaskan suatu keadaan buruk (bad situation) sebagai sesuatu yang bersifat global dan menyeluruh dalam segala

(31)

Universitas Kristen Maranatha mendetail, misalnya pada mahasiswa yang telah menyelesaikan bab 1 pada Usulan Penelitian memandang bahwa dirinya hanya bisa menyelesaikan bab 1 tetapi akan sulit untuk menyelesaikan bab 2 dan 3, namun pada mahasiswa yang memiliki optimistic explanatory style menganggap bahwa keberhasilannya dalam

menyelesaikan bab 1 akan berlanjut pada bab 2 dan 3.

Dimensi yang ketiga yaitu dimensi Personalization yang membicarakan mengenai siapa penyebab dari suatu keadaan dilihat dari penyebab internal (diri sendiri) atau eksternal (orang lain/keadaan). Mahasiswa yang memiliki pessimistic explanatory style bila dihadapkan pada suatu keadaan buruk (bad situation)

menghubungkan keadaan tersebut dengan hal yang ada dalam dirinya, namun mahasiswa yang memiliki optimistic explanatory style akan menghubungkan keadaan tersebut dengan hal yang ada di luar dirinya, misalnya pada suatu keadaan buruk ketika mahasiswa banyak dikritik oleh dosen pembimbing sehingga membutuhkan banyak perbaikan, mahasiswa yang memiliki kecenderungan pessimistic explanatory style menganggap bahwa dirinya bodoh namun mahasiswa pada mahasiswa optimistic explanatory style menganggap bahwa dosen pembimbing kurang mengerti maksud dan pemikirannya. Keadaan baik (good situation) pada mahasiswa yang memiliki pessimistic explanatory style dianggap sebagai hal yang diakibatkan dari luar dirinya (eksternal) misalnya

(32)

Universitas Kristen Maranatha style memandang bahwa dirinya bekerja keras untuk menyelesaikan bab 1

tersebut.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi explanatory style individu antara lain figur orang dewasa terutama ibu, anak benar-benar memperhatikan cara ibu menjelaskan keadaan tidak menyenangkan yang terjadi pada diri mereka dan meniru gaya yang dicontohkan ibu saat dirinya mengalami hal yang sama. Ketika ibu marah dan menjadi tidak bersemangat saat seseorang membatalkan janji, mahasiswa juga akan menjadi marah dan menjadi tidak bersemangat untuk mengerjakan Usulan Penelitian Lanjutan jika dosen pembimbing membatalkan janji untuk bimbingan. Faktor lainnya yaitu kritik dari orang dewasa terutama dari dosen dan orang tua, ketika anak mendapat kritikan dari dosen atau orang tua, hal itu akan mempengaruhi cara anak mengkritik dirinya sendiri, yaitu dengan meniru figur pengasuh atau orang tua mereka. Faktor terakhir yang mempengaruhi explanatory style yaitu masa krisis saat masih anak-anak, mengenai kenyataan

hidup dari rasa kehilangan, jika mereka dapat membebaskan diri dari trauma maka mereka akan mengembangkan sikap bahwa keadaan buruk akan dapat diubah dan diatasi, tetapi jika keadaan buruk merupakan hal yang menetap maka orang tua atau pengasuh menanamkan bibit ketidak berdaya pada dirinya (Seligman 1995:63) . Mahasiswa yang menyalahkan diri sendiri ketika gagal, memiliki low self-esteem sebagai konsekuensinya, mereka merasa bersalah dan malu.

(33)

Universitas Kristen Maranatha orang yang pemarah dan sombong. Mahasiswa yang optimis adalah mahasiwa yang mampu bangkit kembali setelah mengalami keadaan buruk (bad situation) dan mengangap hal tersebut sebagai tantangan, tidak menyalahkan diri sendiri dan dapat membangun pertahanan diri yang baik.

(34)

Universitas Kristen Maranatha Kerangka pemikiran diatas dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Explanatory Style

1.6 Asumsi

(35)

Universitas Kristen Maranatha - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung yang sedang

mengontrak UP lanjutan yang memiliki optimistic explanatory style memandang suatu situasi yang baik (good situation) sebagai keadaan yang permanen, universal dan internal

- Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung yang sedang mengontrak UP lanjutan yang memiliki pessimistic explanatory style memandang suatu situasi yang buruk (bad situation) sebagai keadaan yang temporer, spesifik dan eksternal

- Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung yang sedang mengontrak UP lanjutan yang memiliki optimistic explanatory style memandang situasi yang buruk (bad situation) sebagai keadaan yang temporer, spesifik, dan eksternal

- Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung yang sedang mengontrak UP lanjutan yang memiliki pessimistic explanatory style memandang suatu situasi buruk (bad situation) sebagai keadaan yang permanen, universal dan internal

- Faktor yang mempengaruhi explanatory style mahasiswa fakultas

Psikologi Universitas “X” di Bandung yang mengontrak mata kuliah UP

(36)

41 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mengurai mengenai data hasil penelitian, maka disimpulkan menjadi beberapa bagian serta saran dalam penelitian mengenai Explanatory Style pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan sebagai berikut:

 Lebih banyak Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” yang

mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan yang memiliki Pessimistic Explanatory Style daripada mahasiswa yang memiliki

Optimistic Explanatory Style

 Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” yang mengontrak mata

kuliah Usulan Penelitian Lanjutan tidak sepenuhnya sejalan dengan teori Seligman mengenai Explanatory Style.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat dimanfaatkan.

5.2.1 Saran Teoritis

 Disarankan untuk peneliti lain yang tertarik dengan topik ini dapat menggunakan teori penelitian ini sebagai data teori awal penelitian.

 Disaranakan untuk peneliti selanjutnya untuk mencantumkan pertanyaan sudah berapa kali mengambil mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan.  Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa dan melakukan

(37)

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran Praktis

 Sebagai bahan pertimbangan bagi pembimbing dan co-pembimbing mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan dalam mengembangkan metode bimbingan Usulan Penelitian yang dapat membantu meningkatkan optimisme mahasiswa yang pesimis dan mempertahankan optimisme mahasiswa yang optimis misalnya dengan cara konsultasi secara pribadi dengan mahasiswa bimbingan.

(38)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Nazir, Moh,Ph.D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Prasetya, Paulus H., 1996. Terjemahan Kuesioner Optimisme: Attributional Style

Questionare (ASQ). Bandung: Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Psikologi., Februari 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung: Universitas Kristen Maranatha

Santrock, John, W. 2004. Human Development. New York: McGraw-Hill.Co.

Seligman, Martin. E.P.1990. Learned Optimism New York: Pocket Books. New York

Seligman, Martin E.P.1995. The Optimistic Child: A Revolutionary Program That

Saveguards Children Against Depression and Builds Lifelong Resilience. New

(39)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online) (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ , diakses Maret 2012)

Karen Wadey. Explanatory Style (Online). (http://www.positivepsychology.org.uk/pp-theory/optimisim/129-explanatory -styl.html, diakses Maret 2012)

Murwaniati, Niken Karawa. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Jalan di RS “X” Kota Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha

Octavariani, Mita. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style pada Penderita Kanker yang Sedang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit “X” Kota Bandung: Universitas Kristen Maranatha

The Different Explanatory Styles of Optimism and Pessimism (Online)

Referensi

Dokumen terkait

dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut SNP sebagaimana yang

[r]

Perancangan tersebut meliputi perancangan mekanik robot, board utama mikrokontroler ATmega8, driver motor utama, driver motor lengan packbot dan untai yang lainnya

literatur menyebutkan bahwa terapi konservatif pada kasus empiema subdural dapat dilakukan jika memenuhi kriteria berikut yaitu : status pasien yang tidak menurun,

Dengan demikian, untuk mengantisipasi dampak signifikan yang ditimbulkan dari ancaman tersebut maka organisasi perlu menerapkan suatu rencana pemulihan yang

>7.5; 3) mewujudkan manajemen seleksi PPDB yang efektif; 4) mewujudkan PPDB yang efisien; 5) mewujudkan layanan yang baik, memenuhi standar kualitas layanan. Pelaksanaan

Hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa efektivitas penerapan e-SPT masa PPN berpengaruh secara

Keterkaitan antara kebudayaan dan pembangunan pariwisata sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat jawa pada kususnya, keinginan bersentuhan dengan alam