ABSTRAK
Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari . Pangan seperti kedelai adalah yang mayoritas dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, Distributor mempunyai peran yang sangat penting. Dimana mereka harus selalu menyediakan jumlah kebutuhan pengolah dan pengrajin kedelai yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Distributor harus mempersiapkan persediaan .
Persediaan adalah bagian fungsi operasi yang menimbulkan biaya. Oleh karena itu Pengendalian persediaan yang baik harus dilakukan perusahaan untuk mengefisienkan biaya perusahaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Berapakah total biaya Pengendalian Persediaan yang diterapkan pada PT. X ? 2 .Dapatkah penerapan sistem pengendalian persediaan Lot size Reorder Point menurunkan biaya simpan di PT.X?. 3. Bagaimanakah peran pengendalian persediaan dalam mengefisienkan biaya persediaan?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena meneliti suatu obyek, dan memberikan gambaran mengenai hubungan antara fenomena yang ada, serta menganalisisnya, sehingga mendapatkan kesimpulan. Perhitungan menggunakan metode probabilistik dikarenakan data permintaan bersifat tidak tetap.
Setelah melakukan penelitian didapat hasil sebagai berikut : total biaya pengendalian persediaan : merek “Bola” Rp.36,887,127.50; “Panda” Rp33,741,840.00 ; “WB” Rp26,967,833.40. Penerapan sistem ini dapat menurunkan biaya simpan sebesar Rp.49.306.402,00 atau sebesar 52.06%. Pengendalian persediaan ini memiliki peran menurunkan biaya keseluruhan sebesar Rp 46,196,402.00 atau sebesar 47.33% .
Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode Q,R dapat menurunkan total biaya dalam pengendalian persediaan, saran : metode Q,R ini dapat dimplementasikan pada perusahaan untuk meminimalkan kelebihan atau kekurangan persediaan.
ABSTRACT
The food is an important need in everyday life. Foods such as soybeans that is consumed by the majority of the people in Indonesia. in meeting the needs, distributors have a very important role. They should always provide the amount of processing needs and soybean producers who can then be consumed by the public. Distributor must prepare the inventory.
Inventory is a function that increases operating costs. Therefore, a good inventory control should do enterprises to streamline the costs of the company. Formulation of the problem in this study are as follows: 1. how many the total cost of inventory control is applied to the PT.X? 2.Can the application of inventory control system Lot Size Reorder Point decrase the cost savings in PT.X?. 2. What is the role of efficient inventory control inventory costs? 3. What is the role of efficient inventory control inventory costs?
The method used in this research is descriptive method, to examine the object, and gives an overview of the relationship between phenomena, and analyzing it, so get the conclusion. calculations using probabilistic methods due to demand data is variable.
After doing the research , we got the result as follow : total inventory control cost : Brand “Bola” Rp.36,887,127.50; “Panda” Rp.33,741,840.00; “WB” Rp.26,967,833.40. implementation of this system can decrease inventory cost Rp.49,306,402.00 or 52.06%. Inventory control has a role decrease overall cost of Rp. 46,196,402.00 or 47.33%.
The results of the survey show that the of Q, R method can decrease the total cost of inventory control. Suggestion: Q, R method can be implemented on the company to minimize excess or shortage of supplies.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN ... 8
2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 8
2.2 Proses Transformasi ... 9
2.3 Persediaan ... 11
2.3.1 Pengertiaan persediaan ... 11
2.3.2 Pengertian Pengendalian Persediaan ... 12
2.3.3 Fungsi Persediaan... 13
2.3.4 Jenis-Jenis Persediaan ... 14
2.3.5 Biaya-Biaya Persediaan ... 15
2.4. Sifat Permintaan ... 17
2.5 Model Persediaan ... 18
2.5.2 Model Probabilistik ... 23
2.5.2.1 Reorder Point ... 25
2.5.2.2 Safety Stock ... 27
2.5.3 Model dan Metode Peramalan Permintaan ... 28
2.5.3.1 Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average) ... 30
2.5.3.2 Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) ... 31
2.5.3.3 Metode Kuadrat Terkecil (Least Square) .. 31
2.5.3.4 Kesalahan Peramalan ... 33
2.5.4 Kerangka Pemikiran ... 34
BAB III OBYEK PENELITIAN & METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Obyek Penelitian ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Tingkat Permintaan ... 46
4.2 Peramalan Permintaan ... 48
4.2.1 Metode Rata-rata ( Moving Average) ... 51
4.2.2 Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) ... 53
4.2.3 Metode Kuadrat Terkecil ( Least Square) ... 55
4.2.4 Penentuan Metode Peramalan ... 58
4.3 Pembagian Hasil Peramalan ... 59
4.4 Biaya Pengendalian Persediaan ... 61
4.4.1 Biaya Pemesanan ... 62
4.4.3 Pengendalian Persediaan Kebijakan Perusahaan ... 65
4.4.4 Pengendalian persediaan dengan metode Q,R ... 69
4.4.4.1 perhitungan kedelai merek Bola... 69
4.4.4.2 Perhitungan kedelai merek Panda ... 74
4.4.4.3 Perhitungan kedelai merek WB ... 78
4.4.5 Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
5.1 Simpulan ... 84
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persediaan Kacang Kedelai (Merek Bola, Panda, dan WB) . 4
Tabel 4.1.1 Permintaan Kacang Kedelai (periode Mei 2008-April 2009) 46
Tabel 4.1.2 Permintaan Kacang Kedelai (periode Mei 2009-April 2010) 47 Tabel 4.1.3 Permintaan Kacang Kedelai (periode Mei 2010-April 2011) 48 Tabel 4.2.1 Peramalan Menggunakan Metode Moving Average... 52
Tabel 4.2.2 Peramalan Menggunakan Metode Exponential Smoothing .. 54
Tabel 4.2.3 Peramalan Menggunakan Metode Least Square ... 56
Tabel 4.2.4.1 Perbandinga MAD dari 3 Metode ... 58
Tabel 4.2.4.2 Hasil Peramalan Permintaan Menggunakan Metode Least Square ... 59
Tabel 4.3.1 Jumlah dan Presentase Permintaan Kedelai Bola, Panda,WB (Periode Mei 2010- April 2011) ... 60
Tabel 4.3.2 Peramalan Permintaan Kedelai Bola,Panda,WB (periode Mei 2011-April 2012) ... 61
Tabel 4.4.1 Biaya Pemesanan kedelai Merek Bola, Panda,WB ... 62
Tabel 4.4.2.1Perhitungan Persentase Biaya Penyusutan kacang Kedelai (periode Mei 2010 – April 2011) ... 63
Tabel 4.4.2.2 Perhitungan Persentase Biaya Depresiasi Gudang (periode Mei 2010 – April 2011) ... 64
Tabel 4.4.2.3 Persentase Biaya Pengendalian Persediaan ... 65
Tabel 4.4.3.1 Pembelian Persediaan kedelai Merek Bola ... 66
Tabel 4.4.3.2 Pembelian Persediaan kedelai Merek Panda ... 67
Tabel 4.4.3.3 Pembelian Persediaan kedelai Merek WB ... 68
Tabel 4.4.3.4 Biaya pengendalian Persediaan kedelai Dengan Kebijakan Perusahaan ... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5.1 Biaya total sebagai fungsi kuantitas pemesanan ... 20
Gambar 2.5.2 Penggunaan persediaan dari waktu ke waktu ... 22
Gambar 2.5.4 Bagan kerangka pemikiran ... 36
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.X ... 39
Gambar 3.2 Proses Distribusi Persediaan Barang ... 41
Gambar 4.1.4 Grafik Permintaan Kacang kedelai (periode Mei 2008-April 2009) ... 49
Gambar 4.1.5 Grafik Permintaan Kacang kedelai (periode Mei 2009-April 2010) ... 50
Gambar 4.1.6 Grafik Permintaan Kacang kedelai (periode Mei 2010-April 2011) ... 50
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERAMALAN PERMINTAAN ... 89 LAMPIRAN B TABEL Z ... 90 LAMPIRAN C TABEL NORMAL PROBABILITY AND
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari . pangan seperti beras adalah makanan pokok untuk masyarakat Indonesia. Kebutuhan beras setiap tahunnya mencapai 32.7 juta ton (http://industri.kontan.co.id), yang dicukupi oleh pertanian lokal dan impor. Begitu pula dengan kedelai. Hasil olahan kacang kedelai yakni tahu, tempe, susu kedelai, tepung kedelai, tausi, dan tauco yang memiliki kandungan protein, sehingga banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia (khususnya pulau jawa) sebagai pengganti daging, karena harganya yang relatif lebih murah.
Jumlah kebutuhan kedelai setiap tahunnya tidak sebanyak beras yakni kurang lebih 2,2 juta ton ,namun sebanyak 1,6 juta ton dicukupi oleh produk impor (http://id.wikipedia.org/). Oleh karena itu mempersiapkan persediaan menjadi penting. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi ketika terjadi gagal panen, keterlambatan pengiriman, lonjakan permintaan dan permasalahan lainnya.
bulan lamanya. Namun, ketika suhunya terlalu panas atau terlalu lembab membuat kedelai hanya tahan 1 sampai 2 minggu saja. Kerusakan kedelai yang dini, membuat kedelai hanya dapat dijual setengah dari harga normal. Hal tersebut jelas menjadi suatu kerugian bagi perusahaan. Untuk mengoptimalkan persediaan dibutuhkan manajemen persediaan.
Metode Lot Size-Reorder Point (Q,R method) digunakan manajemen persediaan untuk menangani masalah persediaan. Metode ini adalah pengembangan dari metode EOQ untuk menghitung jumlah pesanan yang optimal. Adanya keterbatasan EOQ yang memiliki asumsi bahwa permintaan yang harus konstan, membuat metode Lot size–Reorder Point (Q,R method) adalah jawaban untuk menangani permasalahan permintaan yang variabel.
PT.X adalah salah satu distributor kedelai di daerah Bandung. Perusahaan ini bagi masyarakat, membantu tersalurnya kedelai impor kepada pengrajin-pengrajin untuk mengolah kembali kedelai menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan sebagainya. Perusahaan ini dapat menyerap sebagian masyarakat sebagai tenaga kerja untuk menurunkan tingkat pengangguran, serta memberikan keuntungan pada industri lain yang menjadi pemasok serta memudahkan konsumennya untuk mendapatkan kedelai. Bagi pemerintah, perusahaan ini membantu perputaran uang di kota bandung, peningkatan penghasilan pajak untuk pemerintah serta peningkatan taraf hidup masyarakat.
persediaan yang optimal. Dengan Jumlah persediaan yang optimal akan berdampak pada biaya persediaan yang dikeluarkan akan lebih efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya yang tidak perlu dikeluarkan. Oleh karena adanya permintaan yang bervariabel acak sesuai dengan persyaratan model probabilistik Lot Size Re-order Point (sistem Q,R), penulis mencoba melakukan penelitian tentang “Analisis Penggunaan Metode Pengendalian Persediaan Lot Size-Reorder Point (Q,R method) guna Mengefesienkan Biaya persediaan Kedelai pada PT.X.”
1.2 Identifikasi Masalah
Kedelai dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kedelai hitam dan kedelai putih. Kedelai hitam biasanya banyak digunakan untuk penyedap rasa seperti kecap. Kedelai putih biasa digunakan untuk pembuatan tahu, tempe, susu kedelai, tausi dan tauco dan lain-lain. Kualitas kedelai dibagi beberapa grade. Grade pertama adalah kualitas kedelai yang paling baik. Biasanya kedelai jenis ini dijual di negara Jepang dan Amerika karena harganya pun relatif lebih tinggi. Sedangkan grade 2 dan 3 dijual di negara china, dan negara lainnya termasuk Indonesia. PT X menjual jenis kedelai putih. Kedelai putih yang dijual adalah kualitas 2 dan 3 menyesuaikan permintaan konsumen yang rata-rata industri menengah kebawah. Merek kedelai yang dijual oleh PT.X adalah Merek Bola, Panda, dan WB. Perbedaan merek kedelai ini dikarenakan berbedanya harga kedelai yang dijual oleh pemasok.
Tabel 1.1
Persediaan Kacang Kedelai (merek Bola, Panda, dan WB) Periode Mei 2008 – April 2009
Dalam tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah persediaan akhir setiap bulannya memiliki nilai yang positif ,yang dapat disimpulkan bahwa perusahaan selalu memenuhi setiap permintaannya. Namun yang menjadi permasalahan apakah jumlah persediaan yang berlebih ditiap bulannya sudah cukup efisien dalam aspek total biaya. Mengingat bahwa persediaan yang terlalu banyak dapat menyebabkan biaya yang lebih banyak, dan persediaan yang kurang akan menyebabkan perusahaan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Permasalahan yang di identifikasi adalah sebagai berikut :
1. Berapakah total biaya Pengendalian Persediaan yang diterapkan pada PT. X ? 2. Dapatkah penerapan sistem pengendalian persediaan Lot size Reorder Point
menurunkan biaya simpan di PT.X?
3. Bagaimanakah peran pengendalian persediaan dalam mengefisienkan biaya
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui besarnya total biaya pengendalian persediaan yang
diterapkan pada PT.X
2. Untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian persediaan Lot size Reorder Point dapat menurunkan Biaya simpan di PT.X
3. Untuk mengetahui peran pengendalian persediaan dalam mengefisienkan biaya persediaan.
1.4 Kegunaan penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya pengendalian persediaan guna menekan biaya persediaan dan memberikan manfaat yang berguna bagi :
1. Penulis
Dapat memahami dan menerapkan sistem QR ke dalam salah satu sistem di perusahaan. Disamping itu juga untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi di universitas Kristen Maranatha
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan untuk perusahaan dalam mengembangkan perusahaan, terutama dari segi persediaan
Diharapkan penelitian ini yang terbatas ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya terutama dalam hal persediaan. Selain itu untu, penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
1.5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari beberapa bab pembahasan yang akan dijabarkan sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan tentang pentingnya pengaturan persediaan dan masalah persediaan yang akan diteliti di perusahaan PT.X untuk membantu mengefisienkan total biaya perusahaan, serta kegunaan penelitian yang dilakukan.
Bab II. Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir
Menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pengendalian Persediaan, jenis-jenis persediaan dan model pengendalian persediaan.. Menyajikan pula kerangka berpikir penulis sebagai gambaran penelitian ini.
Bab III. Obyek Penelitian & Metode Penelitian
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisikan solusi dari permasalahan pengendalian persediaan yang dialami oleh perusahaan serta mengemukakan hasil penelitian serta membahasnya secara menyeluruh melalui beberapa pendekatan dalam manajemen operasi, khususnya terkait dengan pengendalian persediaan.
Bab V. Simpulan dan Saran
Bab V.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan masalah, maka peneliti memiliki beberapa kesimpulan Kesimpulan ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dari identifikasi masalah. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Total biaya pengendalian persediaan yang diterapkan oleh PT.X adalah sebagai berikut :
a. Kedelai merek Bola : Rp.36,887,127.50. b. Kedelai Merek Panda : Rp33,741,840.00
c. Kedelai merek WB : Rp26,967,833.40
2. Penerapan sistem pengendalian persediaan Lot Size Reorder Point dapat menurunkan biaya simpan pada PT.X penurunan biaya tersebut sebesar Rp.49.306.402,00 atau sebesar 52.06%
3. Peran pengendalian persediaan dalam mengefisiensikan biaya pesediaan pada penelitian ini adalah menurunkan total biaya persediaan. Penurunan total biaya keseluruhan tersebut sebesar Rp 46,196,402.00 atau sebesar 47.33% .
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Chase, Richard B, Jacobs, F. Robert, Aquilano, Nicholas J.,(2006),Operation Management for Competitive Advantage with Global Cases, 11 Edition. Mc th Graw-Hill International edition
Hakim, Arman, Nasution & Prasetyawan,Yudha.(2008). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 1.Graha Ilmu, Yogyakarta
Hanke, John .E and Wichern, Dean W.(2005). Bussiness Forecasting. th
8 Edition. Pearson. Education International.
Heizer, Jay and Render, Barry.(2008). Operation Management. 8th Edition. Pearson Education International.
Inman, R. Anthony .(2001). Inventory Management. Diakses dari
http://www.referenceforbusiness.com/management/Int-Loc/Inventory-Management.html pada tanggal 17 November 2010
Indriantoro, Nur & Supomo, Bamabang .(2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, Edisi 1, BPFE Yogyakarta
Krajewski, Lee J., Ritzman Larry, and Malhotra, Manoj. (2007). Operation Management Processes and Value Chains. 8th Edition. Pearson Education International.
Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Rosda Malau, Srihandriatmo. (2011). Pasokan Bakal Bertambah, Harga Kedelai Merosot
diakses dari http://id.berita.yahoo.com/pasokan-bakal-bertambah-harga-kedelai-merosot-044214217.html Pada tanggal 3 Februari 2011
Mahesa, Raka,dan Raswa,Ewo,(2010). Indonesia Siap Impor Beras 3,2 juta ton, diakses dari http://industri.kontan.co.id, Pada tanggal 3 Februari 2011
Nahmias, Steven. (2001). Production and Operations Analysis, 4 Edition, McGraw-th Hill International Edition
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian, cetakan ke 6, Ghalia Indonesia
Schroeder, Roger G.(2007). Operation Management Cotemporary Concept and Cases. 3th Edition. Mc Graw-Hill International
Vampire1721.(2010). Definisi Peramalan.http://vampire1721.blogspot.com/2010/11 /definisi-peramalan-atau-forecasting.html Pada tanggal 17 November 2011
(2010). Pengenalan SPSS 2 diakses dari http://staff.blog.ui.ac.id/rsuti/files/2010/10/ Pengenalan SPSS2.pdf. pada tanggal 20 Juli 2011
(2009).Arsip untuk September 2009 Diakses dari http://cakmanoe.wordpress.com/ 2009/09/. pada tanggal 20 Juli 2011
Kedelai, Diakses dari http://id.wikipedia.org, pada tanggal 3 Februari 2011
Forecasting used in Ezforecaster . diakses dari http://www.ezforecaster.com/ fcmethod.htm# Logarithmic Function, Pada tanggal 19 April 2011
Pengenalan Microsoft Excel diakses dari http://www.undiksha.ac.id/elearning/staff/ dsnmateri /4/1-203.pdf Pada tanggal 20 Juli 2011