• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Pengendalian Persediaan Dua Eselon dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (JELS) di PT Royal Abadi Sejahtera.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Pengendalian Persediaan Dua Eselon dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (JELS) di PT Royal Abadi Sejahtera."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai pasok. Salah satu perusahaan yang menghadapi hal ini adalah PT Royal Abadi Sejahtera (pemasok). Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur busa poliuretan di Indonesia sejak tahun 1979, dengan kasur busa berbahan dasar prepolymer. Pihak pemasok dan pihak distributor (pembeli) memiliki permasalahan dimana tidak adanya integrasi yang meyebabkan kedua pihak ini memiliki kebijakan masing-masing dalam mengendalikan persediaan. Pihak pemasok menggunakan metode EPQ dalam mengendalikan persediaannya sedangkan pihak pembeli menggunakan metode periodik dalam mengendalikan persediaannya. Perbedaan ini mengakibatkan total biaya persediaan gabungan keduanya menjadi besar.

Untuk menyelesaikan masalah yang diteliti di atas, penulis mengusulkan metode pengendalian persediaan yang terintegrasi antara pemasok dan pembeli. Tahapan pertama dalam melakukan penelitian ini adalah menghitung nilai coefficient of variation untuk mengetahui pola data, kemudian meramalkan permintaan berdasarkan pola data yang cocok untuk dijadikan proyeksi tahun depan. Peramalan tersebut dilakukan secara family agar hasil peramalan menjadi lebih akurat. Setelah melakukan peramalan, dilakukan pengujian kenormalan data. Setelah itu, dilakukan agregasi untuk mewakilkan beberapa item menjadi satu item pengganti. Kemudian, penulis melakukan identifikasi biaya-biaya yang terkait pada pihak pemasok dan pembeli. Dari hasil yang didapat, maka dilakukan perhitungan metode pengendalian persediaan saat ini pada pemasok dan pembeli, kemudian baru dihitung metode pengendalian persediaan usulan menggunakan metode Joint Economic Lot Size (JELS). Setelah itu, dilakukan perbandingan dari segi biaya untuk menunjukan hasil yang didapatkan dengan menerapkan metode usulan.

(2)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR NOTASI ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2

1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-2

1.3.2 Asumsi ... 1-3

1.4 Perumusan Masalah ... 1-3

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 1-3

1.5.1 Tujuan Penelitian ... 1-3

1.5.2 Manfaat Penelitian ... 1-3

1.6 Sistmatika Penulisan... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1

2.1 Manajemen Rantai Pasok ... 2-1

2.2 Manajemen Persediaan ... 2-2

2.3 Peramalan ... 2-4

2.4 Kesalahan Dalam Peramalan ... 2-6

2.4 Uji Kenormalan Data ... 2-7

2.5 Coefficient of Variation ... 2-7

2.6 Pengujian Tracking Signal ... 2-8

(3)

viii

2.9 Metode Joint Economic Lot Size (JELS) ... 2-12

2.9.1 Objek Kajian ... 2-12

2.9.2 Pendekatan dan Asumsi ... 2-12

2.9.3 Algoritman Metode JELS ... 2-14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 3-1

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1

3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-1

3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-1

3.2.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-1

3.2.5 Studi Literatur ... 3-3

3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4

3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-4

3.2.8 Pengolahan Data ... 3-4

3.2.9 Analisis ... 3-11

3.2.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-11

BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1

4.2 Informasi Perusahaan ... 4-2

4.3 Struktur Organisasi ... 4-3

4.4 Aliran Distribusi ... 4-7

4.5 Data Permintaan ... 4-8

4.6 Kapasitas Produksi ... 4-8

4.7 Harga Pada Eselon Pemasok ... 4-9

4.8 Data Biaya Pada Eselon Pemasok ... 4-10

4.8.1 Data untuk Perhitungan Biaya Set Up ... 4-10

4.8.2 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pemasok ... 4-10

4.9 Harga Pada Eselon Pembeli ... 4-11

4.10 Data Biaya Pada Eselon Pembeli ... 4-11

(4)

ix

4.10.2 Data untuk Perhitungan Biaya Kirim ... 4-12

4.10.3 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli ... 4-12

4.10.4 Data untuk Perhitungan Biaya Stockout (Backorder) ... 4-12

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1

5.1 Pengolahan Data ... 5-1

5.1.1 Perhitungan Total Permintaan dalam Satu Family ... 5-1

5.1.2 Perhitungan Coefficient of Variation (CV) ... 5-3 5.1.3 Peramalan Produk ... 5-4

5.1.4 Pemilihan Metode Peramalan Terbaik... 5-4

5.1.5 Uji Validasi Peramalan ... 5-5

5.1.6 Hasil Ramalan ... 5-7

5.1.7 Pengujian Kenormalan Data ... 5-8

5.1.8 Perhitungan Agregasi ... 5-9

5.1.9 Perhitungan Biaya-Biaya ... 5-10

5.1.9.1 Perhitungan Biaya-Biaya pada Pemasok ... 5-10

5.1.9.2 Perhitungan Biaya-Biaya pada Pembeli... 5-17

5.1.10 Pengendalian Persediaan Saat Ini pada Pemasok ... 5-20

5.1.11 Pengendalian Persediaan Saat Ini pada Pembeli ... 5-21

5.1.12 Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Usulan ... 5-23

5.2 Analisis ... 5-26

5.2.1 Analisis Kelemahan Pengendalian Persediaan Saat Ini ... 5-26

5.2.2 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Usulan ... 5-26

5.2.3 Analisis Perbandingan Total Biaya ... 5-27

5.2.4 Analisis Perbandingan Biaya Pesan ... 5-28

5.2.5 Analisis Perbandingan Biaya Kirim ... 5-29

5.2.6 Analisis Perbandingan Biaya Simpan Pembeli ... 5-30

5.2.7 Analisis Perbandingan Biaya Stockout ... 5-30

5.2.8 Analisis Biaya Set Up ... 5-31

5.2.9 Analisis Perbandingan Biaya Simpan Pemasok ... 5-32

5.2.10 Analisis Sensitivitas ... 5-32

(5)

x

5.2.10.2 Analisis Sensitivitas Biaya Simpan Pembeli ... 5-35

5.2.10.3 Analisis Sensitivitas Waktu Delay ... 5-36

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 6-1

6.1 Kesimpulan ... 6-1

6.2 Saran ... 6-2

6.2.1 Saran untuk Perusahaan ... 6-2

6.2.2 Saran untuk Penelitian Lanjutan ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... xvii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI... xviii

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Beberapa ukuran kesalahan peramalan 2-6

4.1 Data permintaan periode 2013 dalam satuan meter 4-8

4.2 Data kapasitas keseluruhan 4-8

4.3 Data kapasitas D-13 Hard Putih 4-9

4.4 Harga pada eselon pemasok 4-9

4.5 Harga pada eselon pembeli 4-11

5.1 Data permintaan periode 2013 dalam satuan meter 5-1

5.2 Data permintaan periode 2013 dalam satuan rol 5-2

5.3 Perhitungan total permintaan dalam satu family 5-2

5.4 Perhitungan CV busa D-13 Hard Putih 5-3

5.5 Rangkuman MAD dan metode terpilih 5-4

5.6 Hasil uji tracking signal 5-6

5.7 Peramalan untuk item family D-13 Hard Putih 5-7

5.8 Bobot item family 5-7

5.9 Peramalan untuk seluruh item D-13 Hard Putih 5-8

5.10 Pengujian kenormalan D-13 Hard Putih 5-8

5.11 Skala perbandingan agregat 5-9

5.12 Perhitungan permintaan agregat 5-9

5.13 Biaya set up mesin pembuat busa D-13 5-10

5.14 Biaya penerangan 5-11

5.15 Total biaya set up family 5-11

5.16 Biaya depresiasi bangunan gudang 5-12

5.17 Biaya beban listrik 5-13

5.18 Biaya pemakaian listrik 5-13

5.19 Total biaya listrik 5-13

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.21 Estimasi jumlah item yang disimpan untuk D-13 Hard

Putih 5-15

5.22 Nilai untuk setiap item untuk D-13 Hard Putih 5-15

5.23 Rangkuman persentase biaya simpan pemasok 5-16

5.24 Perhitungan biaya pesan pembeli 5-17

5.25 Perhitungan biaya kirim pembeli 5-17

5.26 Rangkuman persentase biaya simpan pembeli 5-18

5.27 Keuntungan di pembeli 5-19

5.28 Perhitungan biaya penalti 5-19

5.29 Total biaya stockout 5-19

5.30 Data eselon pemasok 5-20

5.31 Data eselon pembeli 5-21

5.32 Data awal perhitungan JELS 5-23

5.33 Ringkasan biaya total dari masing-masing metode 5-25

5.34 Rangkuman biaya pengendalian persediaan saat ini 5-26

5.35 Rangkuman biaya pengendalian usulan 5-27

5.36 Perbandingan total biaya 5-27

5.37 Perbandingan biaya pesan 5-28

5.38 Perbandingan biaya kirim 5-29

5.39 Perbandingan biaya simpan pembeli 5-30

5.40 Perbandingan biaya stockout 5-30

5.41 Perbandingan biaya set up 5-31

5.42 Perbandingan biaya simpan pemasok 5-32

5.43 Hasil analisis sensitivitas 5-33

6.1 Ketentuan penerapan metode usulan di pemasok 6-1

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Jaringan pada supply chain 2-1

2.2 Algoritma metode JELS 2-14

3.1 Flowchart metodologi penelitian 3-2

3.2 Flowchart pengolahan data 3-5

3.3 Algoritma metode JELS 3-9

4.1 Struktur organisasi PT Royal Abadi Sejahtera 4-3

4.2 Aliran distribusi PT Royal Abadi Sejahtera 4-7

5.1 Peta kontrol tracking signal metode siklis 5-6

5.2 Ringkasan biaya total dari masing-masing metode 5-25

5.3 Grafik perubahan biaya pemasok 5-28

5.4 Grafik perubahan biaya pembeli 5-28

5.5 Analisis sensitivitas biaya kirim terhadap nilai ETC 5-34

5.6 Analisis sensitivitas biaya simpan pembeli terhadap

nilai ETC 5-35

(9)

xiv

DAFTAR NOTASI

Pertama

Notasi Pengertian Muncul

Halaman

μ Rata-rata permintaan 2-7

σ Standar Deviasi 2-7

CV Coefficient of Variation 2-7

MAD Mean Absolute Deviation 2-6

RSFE Running Sum of the Forecast Error 5-6

dt Permintaan aktual untuk periode t 2-7

dt’ Hasil ramalan untuk periode t 2-7

m Rata-rata produksi per hari 2-9

u Rata-rata permintaan per hari 2-9

f Frekuensi pemesanan 2-10

t Periode pemesanan 2-10

A Panjang periode pemesanan 2-10

E Inventori maksimum 5-20

s Reorder point 2-13

D Rata-rata forecast demand per bulan 2-13

p

P1/ Kapasitas produksi per bulan 2-13

p Kecepatan produksi 2-13

n Frekuensi pengiriman dari pemasok kepada pembeli 2-13 Q Lot pengiriman untuk setiap

pengiriman dari pemasok kepada pembeli 2-13

K Biaya set up pemasok 2-13

A Biaya pesan pembeli dengan ukuran pemesanan

(10)

xv

DAFTAR NOTASI

Pertama

Notasi Pengertian Muncul

Halaman

F Biaya transportasi / pengiriman untuk pembeli

dengan lot pengiriman sebesar Q 2-13

b

h Biaya simpan per unit per bulan untuk pembeli 2-13

v

h Biaya simpan per unit per bulan untuk pemasok 2-13

S Safety sock 2-13

) (Q

L Lead time =pQb 2-13

b waktu delay 2-13

 Biaya stockout (backorder) 2-13

N Hari kerja 5-22

k Faktor pengaman (safety factor) 5-22

) (

'

k

F Proporsi permintaan tidak dipenuhi dari stock 5-22

) (k

F Tingkat pelayanan (service level) 5-22

) (k

Partial expectation (Ekspektasi parsial) 5-22

(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran A Peramalan Item Family A-1

Lampiran B Pengujian Kenormalan Data Menggunakan SPSS B-1 Lampiran C Pengendalian Persediaan Saat Ini di Pemasok C-1

Lampiran D Pengendalian Persediaan Saat Ini di Pembeli D-1

Lampiran E Simple Case E-1

(12)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan era globalisasi yang semakin maju, akhirnya persaingan

antar setiap usaha pun semakin meningkat. Harga barang yang murah dan

pelayanan yang cepat pun menjadi pilihan utama bagi setiap konsumen. Dalam

menghadapi hal ini, banyak perusahaan yang berlomba-lomba mencari strategi

untuk mendapatkan harga yang kompetitif. Salah satu perusahaan yang

menghadapi hal di atas adalah PT Royal Abadi Sejahtera.

PT Royal Abadi Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur busa poliuretan di Indonesia sejak tahun 1979, dengan kasur busa

berbahan dasar prepolymer. PT Royal Abadi Sejahtera terletak di daerah Padalarang, tepatnya di jalan Cimareme No 275. Perusahaan ini memiliki dua

jenis produk utama, yaitu busa (foam) dan kasur (matrass). Selain itu, perusahaan

ini juga bekerja sama dengan beberapa distributor di beberapa kota di Indonesia

untuk memasarkan produknya.

PT Royal Abadi Sejahtera (pemasok) memiliki permasalahan dimana pihak

pemasok dan pembeli memiliki kebijakan masing-masing dalam melakukan

pengelolaan persediaannya sehingga terjadi perbedaan terhadap nilai lot yang

diproduksi oleh pemasok dengan lot pemesanan yang dilakukan oleh pembeli.

Akibatnya total biaya pengendalian persediaan keduanya menjadi besar. Hal ini

tentunya akan menimbulkan masalah pada jaringan rantai pasok karena setiap

pihak tersebut hanya memikirkan metode pengelolaan persediaan yang

menguntungkan bagi pihaknya sendiri saja. Oleh karena itu, penting untuk

diperhatikan mengingat keuntungan bagi salah satu pihak saja belum tentu

menguntungkan bagi pihak lainnya, sehingga keuntungan bersama antar kedua

pihak tersebut sulit untuk tercapai.

(13)

Bab 1 - Pendahuluan 1-2

Universitas Kristen Maranatha pengendalian persediaan yang lebih baik. Dengan menggunakan metode

pengendalian persediaan yang terintegrasi ini, diharapkan kedua pihak tersebut

menjadi satu rantai yang memiliki daya saing yang tinggi demi kemajuan

bersama.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah tidak adanya integrasi yang baik

antara pihak pemasok dan pembeli, sehingga hal ini akan mengakibatkan

perbedaan nilai lot produksi di pemasok dengan lot pemesanan yang dilakukan

oleh pembeli. Hal ini akan mengakibatkan biaya persediaan gabungan keduanya

menjadi besar (belum optimal) karena salah satu pihak tidak berada pada level

yang minimum. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perbaikan dalam metode

pengendalian persediaan ini, agar dapat meminimasi total biaya secara

keseluruhan.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

1.3.1 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus, maka penulis memberikan

batasan-batasan masalah. Berikut adalah pembatasan-batasan masalah yang diberikan, yaitu :

1. Pihak yang diamati hanya pihak pemasok dan pembeli saja (2 eselon).

2. Jenis produk yang akan diteliti adalah busa tipe D-13 Hard Putih dimana

permintaan pada jenis busa ini adalah permintaan yang paling banyak

dilakukan dan bersifat repetitif.

3. Penulis akan meneliti satu pembeli saja, yaitu pembeli yang memiliki

skala yang lebih besar dibandingkan pembeli lainnya yaitu sekitar 20%

dari keseluruhan pembeli. Selain itu pembeli ini juga bersifat independen

dari pembeli lainnya, sehingga produksi dapat dilakukan tanpa menunggu

permintaan dari pembeli lainnya.

4. Data permintaan yang digunakan adalah data permintaan pada periode 1

(14)

Bab 1 - Pendahuluan 1-3

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang

digunakan konstan selama penelitian berlangsung.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan diselesaikan penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini di PT Royal Abadi Sejahtera?

2. Bagaimana metode usulan pengendalian persediaan yang tepat untuk

diterapkan di PT Royal Abadi Sejahtera?

3. Apa keuntungan yang diperoleh perusahaan jika menerapkan metode

usulan?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Untuk menjawab perumusan masalah yang ada, kemudian disusun tujuan

penelitian ini, yaitu:

1. Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian saat ini di PT Royal

Abadi Sejahtera saat ini.

2. Memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk

diterapkan di PT Royal Abadi Sejahtera.

3. Mengidentifikasi keuntungan yang diperoleh jika perusahaan menerapkan

metode usulan.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis membawa manfaat bagi perusahaan

dan juga bagi penulis, yaitu:  Bagi perusahaan

 Mendapatkan jaringan yang lebih terkoordinasi sehingga akan

(15)

Bab 1 - Pendahuluan 1-4

Universitas Kristen Maranatha  Meningkatkan daya saing pihak yang terlibat dalam rantai pasok yang

terkait.  Bagi penulis

 Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan kajian

supply chain management.

1.6 Sistmatika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pemahaman terhadap urutan-urutan penulisan

mengenai Tugas Akhir ini, maka perlu disajikan sistematika penulisan yang akan

dibahas sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Berisikan gambaran umum tentang penelitian, yang di dalamnya terdapat latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisikan tentang pengantar teori-teori yang mendukung pembahasan dari

penelitian yang akan dilakukan.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Menguraikan langkah-langkah mengenai kerangka penelitian, dari awal sampai

akhir.

Bab 4 Pengumpulan Data

Berisikan data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian

Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis

Melakukan pengolahan terhadap data-data sesuai dengan metode yang digunakan

dan membahas tentang analisis terhadap hasil dari pengolahan data yang telah

(16)

Bab 1 - Pendahuluan 1-5

Universitas Kristen Maranatha

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

Merupakan suatu bentuk kesimpulan dari hasil analisis terhadap pengolahan data

serta disesuaikan dengan tujuan awal dan berisikan tentang saran-saran mengenai

(17)

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis yang di atas, maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Kelemahan metode perusahaan saat ini, yaitu tidak adanya integrasi antara

pemasok dan pembeli yang mengakibatkan total biaya gabungan keduanya

menjadi tinggi. Hal ini ditunjukan bahwa pada pembeli, total biaya yang

dihasilkan pun tinggi dimana biaya tersebut adalah biaya pengiriman, yaitu

sebesar 93,15%. Hal ini terjadi karena pada metode pengendalian

persediaan saat ini, periode pemesanan sangat pendek (7 hari) sehingga

perusahaan lebih sering memesan dengan biaya pesan yang mahal.

2. Metode yang tepat untuk pengendalian persediaan di PT Royal Abadi

Sejahtera adalah metode pengendalian persediaan yang terintegrasi, yaitu

metode Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan menerapkan metode JELS ini, pihak pemasok dan pihak pembeli mengalami penurunan biaya

yang cukup signifikan. Berikut ini adalah ketentuan penerapan metode

JELS yang disarankan.

Tabel 6.1

Ketentuan penerapan metode usulan di pemasok

No Parame te r Notasi Total Satuan 1 Jumlah lot produksi ekonomis nQ 1.415 rol

2 Frekuensi pengiriman n 1 kali

3 Jumlah lot pengiriman Q 1.415 rol

Tabel 6.2

Ketentuan penerapan metode usulan di pembeli

No Parame te r Notasi Total Satuan 1 Jumlah lot pemesanan ekonomis nQ 1.415 rol

2 Frekuensi pengiriman n 1 kali

3 Jumlah lot pengiriman Q 1.415 rol

4 Reorder point s 801 rol

(18)

Bab 6–Kesimpulan dan Saran 6-2

Universitas Kristen Maranatha 3. Keuntungan yang diperoleh jika menerapkan metode usulan adalah

mendapatkan penghematan dari segi biaya sebesar Rp4.851.380,21 per

tahun atau sebesar 78,04% per bulan.

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Perusahaan

1. Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan usulan metode pengendalian persediaan yang diberikan dan tidak terpaku dengan metode pengendalian

persediaan yang hanya menguntungkan pihak sendiri saja, karena besarnya

penghematan yang didapatkan dari metode usulan sangat besar.

2. Perlunya perhatian perusahaan dalam menekan komponen biaya-biaya

yang dapat mempengaruhi hasil perhitungan metode usulan secara

signifikan. Hal ini dapat dilihat pada analisis sensitivitas.

3. Perlunya koordinasi antar pihak perusahaan dalam melakukan

pengendalian persediaan ini sehingga antar setiap pihak yang terlibat

mendapatkan keuntungan untuk hubungannya dalam satu mata rantai.

6.2.2 Saran untuk Penelitian Lanjutan

1. Metode JELS yang diusulkan lebih baik tidak hanya mengamati satu

pembeli saja, tetapi mengamati seluruh pembeli yang ada diperusahaan

tersebut (Single Vendor Single Buyer dapat diubah menjadi Single Vendor

Multi Buyer).

2. Mengamati seluruh jenis produk yang dimiliki oleh setiap pembeli.

3. Mengembangkan metode JELS yang dapat mempertimbangan perubahan

variabel yang fluktuatif seperti pola distribusi data, lead time dan

(19)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

1. Bedworth, David D., Bailey, James E.; “Integrated Production Control

System”, John Wiley & Sons, Inc., 2nd ed., 1987.

2. Ben-Daya, M., Hariga, M.; “Integrated Single Vendor Single Buyer Model

with Stochastic Demand and Variable Lead Time”, Int. J. Production

Economics, Vol.92, 2004, pp. 75-80.

3. Cachon, Gerard., Terwiesch, Christian.; “Matching Supply with Demand”,

McGraw-Hill Education., 2006.

4. Chopra, Sunil., Meindl, Peter.; Supply Chain Management Strategy,

Planning & Operations, Pearson Education, Inc., 3rd., 2007.

5. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB., 2006.

6. Smith, Spencer B.; “Computer-Based Production and Inventory Control”, Prentice-Hall International, Inc., 1989.

7. Tersine, Richard J.; “Principles of Inventory and Material Management”,

Prentice-Hall International, Inc., 4th ed., 1994.

8. Yamit, Zulian.; “Manajemen Persediaan”, EKONISIA Fakultas Ekonomi

Gambar

Tabel
Tabel
Tabel 6.2 Ketentuan penerapan metode usulan di pembeli

Referensi

Dokumen terkait

Alam at : Jorong Kapuah Nagari Tanjung Barulak Kecamat an

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemberdayaan memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat dengan kinerja karyawan, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

b) Mendapatkan keterangan atau catatan tertentu tentang aktivitas yang menonjol pada saat pembelajaran berlangsung. c) Mengetahui pelaksanaan tindakan khususnya

sehlngga kami turut bertanggung jawab bahwa karya ilmiah tersebut telah memenuhi syarat kaidah ilmiah, norma akademik, dan norma hukum, sesuai dengan Peraturan Menten

Analisa dalam Tugas Akhir ini adalah bertujuan untuk mengetahui besarnya sediment transport yang memasuki Pelabuhan Perikanan Cilacap dan penyebab

b.25 Rancangan Layar Halaman Lihat Nilai Siswa (Staf TU) Pada halaman nilai siswa ini Staf TU dapat melihat data mengenai nilai setiap pelajaran dari masing-masing siswa per-

Dari hasil analisis keselamatan termohidrolika dapat disimpulkan bahwa iradiasi pelat EBU U-7Mo/Al dan U-6Zr/Al yang dilaksanakan secara bersamaan di dalam stringer

Penelitian selanjutnya di lakukan oleh Zahreni & Pane (2012) menggunakan teori Ajzen & Fisbein (1975) yang menyatakan bahwa intensi berwirausaha merupakan