ABSTRAK
Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai pasok. Salah satu perusahaan yang menghadapi hal ini adalah PT Royal Abadi Sejahtera (pemasok). Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur busa poliuretan di Indonesia sejak tahun 1979, dengan kasur busa berbahan dasar prepolymer. Pihak pemasok dan pihak distributor (pembeli) memiliki permasalahan dimana tidak adanya integrasi yang meyebabkan kedua pihak ini memiliki kebijakan masing-masing dalam mengendalikan persediaan. Pihak pemasok menggunakan metode EPQ dalam mengendalikan persediaannya sedangkan pihak pembeli menggunakan metode periodik dalam mengendalikan persediaannya. Perbedaan ini mengakibatkan total biaya persediaan gabungan keduanya menjadi besar.
Untuk menyelesaikan masalah yang diteliti di atas, penulis mengusulkan metode pengendalian persediaan yang terintegrasi antara pemasok dan pembeli. Tahapan pertama dalam melakukan penelitian ini adalah menghitung nilai coefficient of variation untuk mengetahui pola data, kemudian meramalkan permintaan berdasarkan pola data yang cocok untuk dijadikan proyeksi tahun depan. Peramalan tersebut dilakukan secara family agar hasil peramalan menjadi lebih akurat. Setelah melakukan peramalan, dilakukan pengujian kenormalan data. Setelah itu, dilakukan agregasi untuk mewakilkan beberapa item menjadi satu item pengganti. Kemudian, penulis melakukan identifikasi biaya-biaya yang terkait pada pihak pemasok dan pembeli. Dari hasil yang didapat, maka dilakukan perhitungan metode pengendalian persediaan saat ini pada pemasok dan pembeli, kemudian baru dihitung metode pengendalian persediaan usulan menggunakan metode Joint Economic Lot Size (JELS). Setelah itu, dilakukan perbandingan dari segi biaya untuk menunjukan hasil yang didapatkan dengan menerapkan metode usulan.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR NOTASI ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2
1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-2
1.3.2 Asumsi ... 1-3
1.4 Perumusan Masalah ... 1-3
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 1-3
1.5.1 Tujuan Penelitian ... 1-3
1.5.2 Manfaat Penelitian ... 1-3
1.6 Sistmatika Penulisan... 1-4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1
2.1 Manajemen Rantai Pasok ... 2-1
2.2 Manajemen Persediaan ... 2-2
2.3 Peramalan ... 2-4
2.4 Kesalahan Dalam Peramalan ... 2-6
2.4 Uji Kenormalan Data ... 2-7
2.5 Coefficient of Variation ... 2-7
2.6 Pengujian Tracking Signal ... 2-8
viii
2.9 Metode Joint Economic Lot Size (JELS) ... 2-12
2.9.1 Objek Kajian ... 2-12
2.9.2 Pendekatan dan Asumsi ... 2-12
2.9.3 Algoritman Metode JELS ... 2-14
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 3-1
3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1
3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1
3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-1
3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-1
3.2.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-1
3.2.5 Studi Literatur ... 3-3
3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4
3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-4
3.2.8 Pengolahan Data ... 3-4
3.2.9 Analisis ... 3-11
3.2.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-11
BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1
4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1
4.2 Informasi Perusahaan ... 4-2
4.3 Struktur Organisasi ... 4-3
4.4 Aliran Distribusi ... 4-7
4.5 Data Permintaan ... 4-8
4.6 Kapasitas Produksi ... 4-8
4.7 Harga Pada Eselon Pemasok ... 4-9
4.8 Data Biaya Pada Eselon Pemasok ... 4-10
4.8.1 Data untuk Perhitungan Biaya Set Up ... 4-10
4.8.2 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pemasok ... 4-10
4.9 Harga Pada Eselon Pembeli ... 4-11
4.10 Data Biaya Pada Eselon Pembeli ... 4-11
ix
4.10.2 Data untuk Perhitungan Biaya Kirim ... 4-12
4.10.3 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli ... 4-12
4.10.4 Data untuk Perhitungan Biaya Stockout (Backorder) ... 4-12
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1
5.1 Pengolahan Data ... 5-1
5.1.1 Perhitungan Total Permintaan dalam Satu Family ... 5-1
5.1.2 Perhitungan Coefficient of Variation (CV) ... 5-3 5.1.3 Peramalan Produk ... 5-4
5.1.4 Pemilihan Metode Peramalan Terbaik... 5-4
5.1.5 Uji Validasi Peramalan ... 5-5
5.1.6 Hasil Ramalan ... 5-7
5.1.7 Pengujian Kenormalan Data ... 5-8
5.1.8 Perhitungan Agregasi ... 5-9
5.1.9 Perhitungan Biaya-Biaya ... 5-10
5.1.9.1 Perhitungan Biaya-Biaya pada Pemasok ... 5-10
5.1.9.2 Perhitungan Biaya-Biaya pada Pembeli... 5-17
5.1.10 Pengendalian Persediaan Saat Ini pada Pemasok ... 5-20
5.1.11 Pengendalian Persediaan Saat Ini pada Pembeli ... 5-21
5.1.12 Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Usulan ... 5-23
5.2 Analisis ... 5-26
5.2.1 Analisis Kelemahan Pengendalian Persediaan Saat Ini ... 5-26
5.2.2 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Usulan ... 5-26
5.2.3 Analisis Perbandingan Total Biaya ... 5-27
5.2.4 Analisis Perbandingan Biaya Pesan ... 5-28
5.2.5 Analisis Perbandingan Biaya Kirim ... 5-29
5.2.6 Analisis Perbandingan Biaya Simpan Pembeli ... 5-30
5.2.7 Analisis Perbandingan Biaya Stockout ... 5-30
5.2.8 Analisis Biaya Set Up ... 5-31
5.2.9 Analisis Perbandingan Biaya Simpan Pemasok ... 5-32
5.2.10 Analisis Sensitivitas ... 5-32
x
5.2.10.2 Analisis Sensitivitas Biaya Simpan Pembeli ... 5-35
5.2.10.3 Analisis Sensitivitas Waktu Delay ... 5-36
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 6-1
6.1 Kesimpulan ... 6-1
6.2 Saran ... 6-2
6.2.1 Saran untuk Perusahaan ... 6-2
6.2.2 Saran untuk Penelitian Lanjutan ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... xvii
KOMENTAR DOSEN PENGUJI... xviii
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
2.1 Beberapa ukuran kesalahan peramalan 2-6
4.1 Data permintaan periode 2013 dalam satuan meter 4-8
4.2 Data kapasitas keseluruhan 4-8
4.3 Data kapasitas D-13 Hard Putih 4-9
4.4 Harga pada eselon pemasok 4-9
4.5 Harga pada eselon pembeli 4-11
5.1 Data permintaan periode 2013 dalam satuan meter 5-1
5.2 Data permintaan periode 2013 dalam satuan rol 5-2
5.3 Perhitungan total permintaan dalam satu family 5-2
5.4 Perhitungan CV busa D-13 Hard Putih 5-3
5.5 Rangkuman MAD dan metode terpilih 5-4
5.6 Hasil uji tracking signal 5-6
5.7 Peramalan untuk item family D-13 Hard Putih 5-7
5.8 Bobot item family 5-7
5.9 Peramalan untuk seluruh item D-13 Hard Putih 5-8
5.10 Pengujian kenormalan D-13 Hard Putih 5-8
5.11 Skala perbandingan agregat 5-9
5.12 Perhitungan permintaan agregat 5-9
5.13 Biaya set up mesin pembuat busa D-13 5-10
5.14 Biaya penerangan 5-11
5.15 Total biaya set up family 5-11
5.16 Biaya depresiasi bangunan gudang 5-12
5.17 Biaya beban listrik 5-13
5.18 Biaya pemakaian listrik 5-13
5.19 Total biaya listrik 5-13
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
5.21 Estimasi jumlah item yang disimpan untuk D-13 Hard
Putih 5-15
5.22 Nilai untuk setiap item untuk D-13 Hard Putih 5-15
5.23 Rangkuman persentase biaya simpan pemasok 5-16
5.24 Perhitungan biaya pesan pembeli 5-17
5.25 Perhitungan biaya kirim pembeli 5-17
5.26 Rangkuman persentase biaya simpan pembeli 5-18
5.27 Keuntungan di pembeli 5-19
5.28 Perhitungan biaya penalti 5-19
5.29 Total biaya stockout 5-19
5.30 Data eselon pemasok 5-20
5.31 Data eselon pembeli 5-21
5.32 Data awal perhitungan JELS 5-23
5.33 Ringkasan biaya total dari masing-masing metode 5-25
5.34 Rangkuman biaya pengendalian persediaan saat ini 5-26
5.35 Rangkuman biaya pengendalian usulan 5-27
5.36 Perbandingan total biaya 5-27
5.37 Perbandingan biaya pesan 5-28
5.38 Perbandingan biaya kirim 5-29
5.39 Perbandingan biaya simpan pembeli 5-30
5.40 Perbandingan biaya stockout 5-30
5.41 Perbandingan biaya set up 5-31
5.42 Perbandingan biaya simpan pemasok 5-32
5.43 Hasil analisis sensitivitas 5-33
6.1 Ketentuan penerapan metode usulan di pemasok 6-1
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Jaringan pada supply chain 2-1
2.2 Algoritma metode JELS 2-14
3.1 Flowchart metodologi penelitian 3-2
3.2 Flowchart pengolahan data 3-5
3.3 Algoritma metode JELS 3-9
4.1 Struktur organisasi PT Royal Abadi Sejahtera 4-3
4.2 Aliran distribusi PT Royal Abadi Sejahtera 4-7
5.1 Peta kontrol tracking signal metode siklis 5-6
5.2 Ringkasan biaya total dari masing-masing metode 5-25
5.3 Grafik perubahan biaya pemasok 5-28
5.4 Grafik perubahan biaya pembeli 5-28
5.5 Analisis sensitivitas biaya kirim terhadap nilai ETC 5-34
5.6 Analisis sensitivitas biaya simpan pembeli terhadap
nilai ETC 5-35
xiv
DAFTAR NOTASI
Pertama
Notasi Pengertian Muncul
Halaman
μ Rata-rata permintaan 2-7
σ Standar Deviasi 2-7
CV Coefficient of Variation 2-7
MAD Mean Absolute Deviation 2-6
RSFE Running Sum of the Forecast Error 5-6
dt Permintaan aktual untuk periode t 2-7
dt’ Hasil ramalan untuk periode t 2-7
m Rata-rata produksi per hari 2-9
u Rata-rata permintaan per hari 2-9
f Frekuensi pemesanan 2-10
t Periode pemesanan 2-10
A Panjang periode pemesanan 2-10
E Inventori maksimum 5-20
s Reorder point 2-13
D Rata-rata forecast demand per bulan 2-13
p
P1/ Kapasitas produksi per bulan 2-13
p Kecepatan produksi 2-13
n Frekuensi pengiriman dari pemasok kepada pembeli 2-13 Q Lot pengiriman untuk setiap
pengiriman dari pemasok kepada pembeli 2-13
K Biaya set up pemasok 2-13
A Biaya pesan pembeli dengan ukuran pemesanan
xv
DAFTAR NOTASI
Pertama
Notasi Pengertian Muncul
Halaman
F Biaya transportasi / pengiriman untuk pembeli
dengan lot pengiriman sebesar Q 2-13
b
h Biaya simpan per unit per bulan untuk pembeli 2-13
v
h Biaya simpan per unit per bulan untuk pemasok 2-13
S Safety sock 2-13
) (Q
L Lead time =pQb 2-13
b waktu delay 2-13
Biaya stockout (backorder) 2-13
N Hari kerja 5-22
k Faktor pengaman (safety factor) 5-22
) (
'
k
F Proporsi permintaan tidak dipenuhi dari stock 5-22
) (k
F Tingkat pelayanan (service level) 5-22
) (k
Partial expectation (Ekspektasi parsial) 5-22
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran A Peramalan Item Family A-1
Lampiran B Pengujian Kenormalan Data Menggunakan SPSS B-1 Lampiran C Pengendalian Persediaan Saat Ini di Pemasok C-1
Lampiran D Pengendalian Persediaan Saat Ini di Pembeli D-1
Lampiran E Simple Case E-1
1-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan era globalisasi yang semakin maju, akhirnya persaingan
antar setiap usaha pun semakin meningkat. Harga barang yang murah dan
pelayanan yang cepat pun menjadi pilihan utama bagi setiap konsumen. Dalam
menghadapi hal ini, banyak perusahaan yang berlomba-lomba mencari strategi
untuk mendapatkan harga yang kompetitif. Salah satu perusahaan yang
menghadapi hal di atas adalah PT Royal Abadi Sejahtera.
PT Royal Abadi Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur busa poliuretan di Indonesia sejak tahun 1979, dengan kasur busa
berbahan dasar prepolymer. PT Royal Abadi Sejahtera terletak di daerah Padalarang, tepatnya di jalan Cimareme No 275. Perusahaan ini memiliki dua
jenis produk utama, yaitu busa (foam) dan kasur (matrass). Selain itu, perusahaan
ini juga bekerja sama dengan beberapa distributor di beberapa kota di Indonesia
untuk memasarkan produknya.
PT Royal Abadi Sejahtera (pemasok) memiliki permasalahan dimana pihak
pemasok dan pembeli memiliki kebijakan masing-masing dalam melakukan
pengelolaan persediaannya sehingga terjadi perbedaan terhadap nilai lot yang
diproduksi oleh pemasok dengan lot pemesanan yang dilakukan oleh pembeli.
Akibatnya total biaya pengendalian persediaan keduanya menjadi besar. Hal ini
tentunya akan menimbulkan masalah pada jaringan rantai pasok karena setiap
pihak tersebut hanya memikirkan metode pengelolaan persediaan yang
menguntungkan bagi pihaknya sendiri saja. Oleh karena itu, penting untuk
diperhatikan mengingat keuntungan bagi salah satu pihak saja belum tentu
menguntungkan bagi pihak lainnya, sehingga keuntungan bersama antar kedua
pihak tersebut sulit untuk tercapai.
Bab 1 - Pendahuluan 1-2
Universitas Kristen Maranatha pengendalian persediaan yang lebih baik. Dengan menggunakan metode
pengendalian persediaan yang terintegrasi ini, diharapkan kedua pihak tersebut
menjadi satu rantai yang memiliki daya saing yang tinggi demi kemajuan
bersama.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah tidak adanya integrasi yang baik
antara pihak pemasok dan pembeli, sehingga hal ini akan mengakibatkan
perbedaan nilai lot produksi di pemasok dengan lot pemesanan yang dilakukan
oleh pembeli. Hal ini akan mengakibatkan biaya persediaan gabungan keduanya
menjadi besar (belum optimal) karena salah satu pihak tidak berada pada level
yang minimum. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perbaikan dalam metode
pengendalian persediaan ini, agar dapat meminimasi total biaya secara
keseluruhan.
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
1.3.1 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, maka penulis memberikan
batasan-batasan masalah. Berikut adalah pembatasan-batasan masalah yang diberikan, yaitu :
1. Pihak yang diamati hanya pihak pemasok dan pembeli saja (2 eselon).
2. Jenis produk yang akan diteliti adalah busa tipe D-13 Hard Putih dimana
permintaan pada jenis busa ini adalah permintaan yang paling banyak
dilakukan dan bersifat repetitif.
3. Penulis akan meneliti satu pembeli saja, yaitu pembeli yang memiliki
skala yang lebih besar dibandingkan pembeli lainnya yaitu sekitar 20%
dari keseluruhan pembeli. Selain itu pembeli ini juga bersifat independen
dari pembeli lainnya, sehingga produksi dapat dilakukan tanpa menunggu
permintaan dari pembeli lainnya.
4. Data permintaan yang digunakan adalah data permintaan pada periode 1
Bab 1 - Pendahuluan 1-3
Universitas Kristen Maranatha
1.3.2 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang
digunakan konstan selama penelitian berlangsung.
1.4 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan diselesaikan penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini di PT Royal Abadi Sejahtera?
2. Bagaimana metode usulan pengendalian persediaan yang tepat untuk
diterapkan di PT Royal Abadi Sejahtera?
3. Apa keuntungan yang diperoleh perusahaan jika menerapkan metode
usulan?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Untuk menjawab perumusan masalah yang ada, kemudian disusun tujuan
penelitian ini, yaitu:
1. Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian saat ini di PT Royal
Abadi Sejahtera saat ini.
2. Memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk
diterapkan di PT Royal Abadi Sejahtera.
3. Mengidentifikasi keuntungan yang diperoleh jika perusahaan menerapkan
metode usulan.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis membawa manfaat bagi perusahaan
dan juga bagi penulis, yaitu: Bagi perusahaan
Mendapatkan jaringan yang lebih terkoordinasi sehingga akan
Bab 1 - Pendahuluan 1-4
Universitas Kristen Maranatha Meningkatkan daya saing pihak yang terlibat dalam rantai pasok yang
terkait. Bagi penulis
Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan kajian
supply chain management.
1.6 Sistmatika Penulisan
Untuk lebih memudahkan pemahaman terhadap urutan-urutan penulisan
mengenai Tugas Akhir ini, maka perlu disajikan sistematika penulisan yang akan
dibahas sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Berisikan gambaran umum tentang penelitian, yang di dalamnya terdapat latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Berisikan tentang pengantar teori-teori yang mendukung pembahasan dari
penelitian yang akan dilakukan.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Menguraikan langkah-langkah mengenai kerangka penelitian, dari awal sampai
akhir.
Bab 4 Pengumpulan Data
Berisikan data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis
Melakukan pengolahan terhadap data-data sesuai dengan metode yang digunakan
dan membahas tentang analisis terhadap hasil dari pengolahan data yang telah
Bab 1 - Pendahuluan 1-5
Universitas Kristen Maranatha
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Merupakan suatu bentuk kesimpulan dari hasil analisis terhadap pengolahan data
serta disesuaikan dengan tujuan awal dan berisikan tentang saran-saran mengenai
6-1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisis yang di atas, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Kelemahan metode perusahaan saat ini, yaitu tidak adanya integrasi antara
pemasok dan pembeli yang mengakibatkan total biaya gabungan keduanya
menjadi tinggi. Hal ini ditunjukan bahwa pada pembeli, total biaya yang
dihasilkan pun tinggi dimana biaya tersebut adalah biaya pengiriman, yaitu
sebesar 93,15%. Hal ini terjadi karena pada metode pengendalian
persediaan saat ini, periode pemesanan sangat pendek (7 hari) sehingga
perusahaan lebih sering memesan dengan biaya pesan yang mahal.
2. Metode yang tepat untuk pengendalian persediaan di PT Royal Abadi
Sejahtera adalah metode pengendalian persediaan yang terintegrasi, yaitu
metode Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan menerapkan metode JELS ini, pihak pemasok dan pihak pembeli mengalami penurunan biaya
yang cukup signifikan. Berikut ini adalah ketentuan penerapan metode
JELS yang disarankan.
Tabel 6.1
Ketentuan penerapan metode usulan di pemasok
No Parame te r Notasi Total Satuan 1 Jumlah lot produksi ekonomis nQ 1.415 rol
2 Frekuensi pengiriman n 1 kali
3 Jumlah lot pengiriman Q 1.415 rol
Tabel 6.2
Ketentuan penerapan metode usulan di pembeli
No Parame te r Notasi Total Satuan 1 Jumlah lot pemesanan ekonomis nQ 1.415 rol
2 Frekuensi pengiriman n 1 kali
3 Jumlah lot pengiriman Q 1.415 rol
4 Reorder point s 801 rol
Bab 6–Kesimpulan dan Saran 6-2
Universitas Kristen Maranatha 3. Keuntungan yang diperoleh jika menerapkan metode usulan adalah
mendapatkan penghematan dari segi biaya sebesar Rp4.851.380,21 per
tahun atau sebesar 78,04% per bulan.
6.2 Saran
6.2.1 Saran untuk Perusahaan
1. Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan usulan metode pengendalian persediaan yang diberikan dan tidak terpaku dengan metode pengendalian
persediaan yang hanya menguntungkan pihak sendiri saja, karena besarnya
penghematan yang didapatkan dari metode usulan sangat besar.
2. Perlunya perhatian perusahaan dalam menekan komponen biaya-biaya
yang dapat mempengaruhi hasil perhitungan metode usulan secara
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada analisis sensitivitas.
3. Perlunya koordinasi antar pihak perusahaan dalam melakukan
pengendalian persediaan ini sehingga antar setiap pihak yang terlibat
mendapatkan keuntungan untuk hubungannya dalam satu mata rantai.
6.2.2 Saran untuk Penelitian Lanjutan
1. Metode JELS yang diusulkan lebih baik tidak hanya mengamati satu
pembeli saja, tetapi mengamati seluruh pembeli yang ada diperusahaan
tersebut (Single Vendor Single Buyer dapat diubah menjadi Single Vendor
Multi Buyer).
2. Mengamati seluruh jenis produk yang dimiliki oleh setiap pembeli.
3. Mengembangkan metode JELS yang dapat mempertimbangan perubahan
variabel yang fluktuatif seperti pola distribusi data, lead time dan
xvii
DAFTAR PUSTAKA
1. Bedworth, David D., Bailey, James E.; “Integrated Production Control
System”, John Wiley & Sons, Inc., 2nd ed., 1987.
2. Ben-Daya, M., Hariga, M.; “Integrated Single Vendor Single Buyer Model
with Stochastic Demand and Variable Lead Time”, Int. J. Production
Economics, Vol.92, 2004, pp. 75-80.
3. Cachon, Gerard., Terwiesch, Christian.; “Matching Supply with Demand”,
McGraw-Hill Education., 2006.
4. Chopra, Sunil., Meindl, Peter.; “Supply Chain Management Strategy,
Planning & Operations, Pearson Education, Inc., 3rd., 2007.
5. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB., 2006.
6. Smith, Spencer B.; “Computer-Based Production and Inventory Control”, Prentice-Hall International, Inc., 1989.
7. Tersine, Richard J.; “Principles of Inventory and Material Management”,
Prentice-Hall International, Inc., 4th ed., 1994.
8. Yamit, Zulian.; “Manajemen Persediaan”, EKONISIA Fakultas Ekonomi