iv
ABSTRAK
EFEK AIR KELAPA (Cocos nucifera L.)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Paramitha Setiadi, 2013
Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes.,AIF
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Hipertensi juga merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah salah satu dari tumbuhan yang paling banyak manfaatnya di dunia. Seluruh bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan. Salah satu bagian tumbuhan ini yang banyak kegunaannya adalah air kelapa. Air kelapa dipercaya dapat mengurangi frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Saat ini penelitian ilmiah mengenai manfaat air kelapa masih perlakuan. Pengukuran menggunakan sphygmomanometer dengan cara gabungan palpasi dan auskultasi. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang wanita berusia 19-23 tahun yang diberi minum 300 ml air kelapa.
Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah baik sistol maupun diastol sesudah diberi minum 300 ml air kelapa (p < 0,05).
Kesimpulannya adalah air kelapa menurunkan tekanan darah.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF COCONUT WATER
(Cocos nucifera L.) IN DECREASING BLOOD PRESSURE
Paramitha Setiadi, 2013
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes.,AIF
Hypertension is a dangerous disease because there is no specific indication as a warning of it, this disease is also known as silent killer. Hypertension is also one of the risk factors that have big influence on heart disease and blood vessel. Coconut (Cocos nucifera L.) is one of the most beneficial plants in the world. All parts of this plants can be used and give a lot of profits. One of this plant’s parts which have a lot of advantages is that the liquid known as coconut water. Coconut water is believed can reduce the frequency of heartbeat and blood pressure. Nowadays, the scientific research about the advantages of coconut water is still less and limited.
The purpose of this research is that to know whether the coconut water can reduce the blood pressure or not.
The design of this research is quasi-experimental design. The data will be measured is that systolic and diastolic blood pressure in mmHg after and before treatment is given. The measurement will use sphygmomanometer by combining palpation and auscultation. The subjects of this research are 30 females in the range of age between 19-23 years old.
The data will be analyzed by using paired t-test with α = 0.05. The result of
this research shows that systole and diastole blood pressure is decreased after 300cc coconut water was given (p<0.05).
The conclusion is that coconut water can reduce blood pressure.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran ... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 4
2.1.1 Definisi Tekanan Darah ... 4
2.1.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 4
2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah ... 7
2.1.4 Sistem Regulasi Tekanan Darah ... 9
2.1.5 Kelainan Tekanan Darah ... 17
2.2 Kelapa ... 20
ix
2.2.2 Nama Umum Kelapa ... 20
2.2.3 Morfologi Kelapa ... 21
2.2.4 Ekologi Kelapa ... 25
2.2.5 Kandungan dan Manfaat Kelapa ... 27
2.2.6 Jenis-jenis Kelapa ... 30
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 32
3.2 Subjek Penelitian ... 32
3.3 Ukuran Sampel Penelitian ... 32
3.4 Metode Penelitian ... 33
3.4.1 Desain Penelitian ... 33
3.4.2 Variabel Penelitian ... 33
3.4.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33
3.4.4 Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah ... 33
3.4.5 Prosedur Penelitian ... 34
3.5 Metode Analisis ... 34
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 35
3.7 Uji Pendahuluan ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 36
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38
BAB V 5.1 Simpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 44
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Regulasi Tekanan Darah oleh Hormon ... 17
Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7 ... 19
Tabel 2.3 Kandungan Nutrisi Air Kelapa per 100g ... 27
Tabel 2.4 Perbedaan Kandungan Air Kelapa Tua dan Air Kelapa Muda ... 28
Tabel 3.1 Hasil Uji Pendahuluan ... 35
Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistol dan Diastol Sesudah dan Sebelum Minum Air Kelapa ... 36
Tabel L 2.1 Paired Samples Statistics Tekanan Darah Sesudah dan Sebelum Mengonsumsi Air Kelapa ... 45
Tabel L 2.2 Paired Samples Correlations Tekanan Darah Sesudah dan Sebelum Mengonsumsi Air Kelapa ... 45
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengukuran Tekanan Darah Cara Langsung ... 5
Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Cara Langsung Pertama oleh Stephen Hales ... 5
Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah ... 9
Gambar 2.4 Lokasi dan Fungsi Pusat Kardiovaskuler di Medulla Oblongata .. 11
Gambar 2.5 Inervasi Sistem Saraf Asenden Jantung dan Refleks Baroreseptor dalam Regulasi Tekanan Darah ... 13
Gambar 2.6 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron ... 14
Gambar 2.7 Kelapa ... 20
Gambar 2.8 Batang Kelapa ... 21
Gambar 2.9 Akar Kelapa ... 22
Gambar 2.10 Daun Kelapa ... 23
Gambar 2.11 Bunga Kelapa ... 23
Gambar 2.12 Buah Kelapa ... 24
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta Dalam Penelitian
(Informed Consent) ... 44
Lampiran II Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Sesudah dan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Satu dari tiga orang dewasa memiliki peningkatan pada tekanan darahnya, hal ini merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan setengah dari kematian akibat stroke dan serangan jantung di dunia (World Health Organization, 2012). Di
Indonesia, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis (Sedyaningsih, 2010). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dari hasil tersebut, hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% penderita yang mengonsumsi obat antihipertensi. Hipertensi juga merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit
jantung dan pembuluh darah (Riskesdas, 2012).
Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah salah satu dari tumbuhan yang paling banyak manfaatnya di dunia. Seluruh bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, pohon kelapa disebut ‘kalpavriksha’ yang berarti
pohon surga (ICAAP, 2012). Salah satu bagian tumbuhan ini yang banyak kegunaannya adalah air kelapa (Kompas, 2009). Air kelapa memiliki khasiat dan nilai gizi yang baik sekali. Air kelapa dipercaya dapat mengurangi frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Penelitian ilmiah mengenai manfaat air kelapa memang masih terbatas, tetapi salah satunya menyebutkan, tekanan darah pasien
2 1.2 Identifikasi Masalah
Apakah air kelapa menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah air kelapa menurunkan tekanan darah.
1.4 Manfaat Penelitian
Untuk mencari dan memberi informasi tentang air kelapa sebagai obat alternatif untuk hipertensi yang mudah diperoleh, murah, efektif, dan tidak memiliki efek samping.
1.5 Kerangka Pemikiran
Air kelapa mengandung berbagai elektrolit, diantaranya adalah ion kalium (Lingga, 2012). Kalium merupakan ion yang merangsang dilatasi pembuluh darah dengan cara menurunkan potensial membran sehingga kontraksi otot polos dihambat, terjadi penurunan Total Peripheral Resistance (TPR) yang menyebabkan tekanan darah menurun. Kalium juga menghambat kontraksi otot
jantung dengan menghambat konduksi impuls jantung yang berasal dari atrium menuju ventrikel melalui berkas atrioventrikuler yang menyebabkan penurunan frekuensi denyut jantung sehingga cardiac output pun menurun dan akhirnya terjadi penurunan tekanan darah (Guyton and Hall, 2007).
Selain itu, kalium juga menghambat ekskresi Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terjadi inhibisi produksi dari angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat dan menurunkan sekresi hormon aldosteron serta ADH (Anti Diuretic Hormone) oleh kelenjar hipofise. Penurunan sekresi hormon aldosteron
3 dan air serta absorpsi air menyebabkan volume cairan intravaskuler menurun
sehingga venous return pun menurun. Dengan demikian, terjadi penurunan stroke volume dan cardiac output yang akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan
darah (Guyton and Hall, 2007).
1.6 Hipotesis Penelitian
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Air kelapa menurunkan tekanan darah.
5.2 Saran
Air kelapa dapat digunakan sebagai terapi adjuvant untuk menurunkan tekanan
darah.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan
air kelapa lainnya.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan air kelapa dari
daerah lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan air kelapa varietas
yang lainnya.
EFEK AIR KELAPA (
Cocos nucifera L.
) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH
Paramitha Setiadi1, Iwan Budiman2
1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
2. Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Hipertensi juga merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah salah satu dari tumbuhan yang paling banyak manfaatnya di dunia. Seluruh bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan.Salah satu bagian tumbuhan ini yang banyak kegunaannya adalah air kelapa. Air kelapa dipercaya dapat mengurangi frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Saat ini penelitian ilmiah mengenai manfaat air kelapa masih terbatas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah air kelapa menurunkan tekanan darah.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental quasi. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol dalam mmHg sesudah dan sebelum perlakuan. Pengukuran menggunakan sphygmomanometer dengan cara gabungan palpasi dan auskultasi. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang wanita berusia 19-23 tahun yang diberi minum 300 ml air kelapa.
Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah baik sistol maupun diastol sesudah diberi minum 300 ml air kelapa (p < 0,05).
Kesimpulannya adalah air kelapa menurunkan tekanan darah.
Kata kunci : air kelapa, tekanan darah.
ABSTRACT
Hypertension is a dangerous disease because there is no specific indication as a warning of it, this disease is also known as silent killer. Hypertension is also one of the risk factors that have big influence on heart disease and blood vessel. Coconut (Cocos nucifera L.) is one of the most beneficial plants in the world. All parts of this plants can be used and give a lot of profits. One of this plant’s parts which have a lot of advantages is that the liquid known as coconut water. Coconut water is believed can reduce the frequency of heartbeat and blood pressure. Nowadays, the scientific research about the advantages of coconut water is still less and limited.
The purpose of this research is that to know whether the coconut water can reduce the blood pressure or not.
The design of this research is quasi-experimental design. The data will be measured is that systolic and diastolic blood pressure in mmHg after and before treatment is given. The measurement will use sphygmomanometer by combining palpation and auscultation. The subjects of this research are 30 females in the range of age between 19-23 years old.
The data will be analyzed by using paired t-test with α = 0.05. The result of this research shows
that systole and diastole blood pressure is decreased after 300cc coconut water was given (p<0.05). The conclusion is that coconut water can reduce blood pressure.
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena tidak ada gejala khas sebagai peringatan, disebut juga silent killer. Banyak orang memiliki gejala hipertensi yang tidak terdeteksi karena orang tersebut merasa sehat dan energik sehingga sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Satu dari tiga orang dewasa memiliki peningkatan pada
tekanan darahnya, hal ini
merupakan suatu kondisi yang
mengakibatkan setengah dari
kematian akibat stroke dan serangan jantung di dunia (1). Di Indonesia,
hipertensi merupakan penyebab
kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis (2). Berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007, prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dari hasil tersebut, hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% penderita
yang mengonsumsi obat
antihipertensi. Hipertensi juga
merupakan faktor risiko yang paling
berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah (3).
Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah salah satu dari tumbuhan yang paling banyak manfaatnya di dunia. Seluruh bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan. Oleh karena
itu, pohon kelapa disebut
‘kalpavriksha’ yang berarti pohon
surga (4). Salah satu bagian
tumbuhan ini yang banyak
kegunaannya adalah air kelapa (5).
Air kelapa memiliki khasiat dan nilai gizi yang baik sekali. Air kelapa
dipercaya dapat mengurangi
frekuensi denyut jantung dan
tekanan darah. Penelitian ilmiah
mengenai manfaat air kelapa
memang masih terbatas, tetapi salah
satunya menyebutkan, tekanan
darah pasien hipertensi yang rutin mengonsumsi air kelapa turun hingga 71% (6).
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah air kelapa
menurunkan tekanan darah.
METODE
Desain penelitian ini merupakan
eksperimental quasi. Subjek
penelitian terdiri dari 30 orang wanita usia 19-23 tahun yang bersedia dengan sukarela dari awal hingga akhir dan menandatangani
informed consent. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol dalam mmHg sesudah dan sebelum perlakuan. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan
dengan α = 0,05. Penelitian
dilakukan dari Februari sampai Juni
2013 di Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah stetoskop,
sphygmomanometer air raksa, gelas
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah
1. Tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian diukur pada posisi
duduk dengan telapak kaki
menapak lantai tidak menyilang dan tangan kiri diletakkan di atas paha sementara tangan kanan diletakkan di atas meja.
2. Pengukuran menggunakan
sphygmomanometer dengan cara
gabungan palpasi dan auskultasi. 3. Bagian pertengahan lebar manset
sphygmomanometer dipasang di atas
fossa cubiti pada Arteri Brachialis lengan kanan setinggi jantung (ICS IV), manset dipasang sedikit longgar (masih bisa dimasukkan satu jari).
4. Cari denyut Arteri Radialis
kemudian pompa manset secepat mungkin hingga denyut Arteri
Radialis tidak teraba (tekanan
sistolik palpatoir), kemudian
tambahkan tekanan manset sebesar 30mmHg.
5. Letakkan membran stetoskop
pada Arteri Brachialis kemudian turunkan tekanan manset perlahan 2 mmHg per detik sampai terdengar bunyi Korotkoff I yang merupakan tekanan sistol, lanjutkan penurunan tekanan manset hingga bunyi tidak terdengar lagi (Korotkoff V) yang merupakan tekanan diastol.
Prosedur Penelitian
1. Subjek penelitian duduk istirahat selama 5 menit.
2. Periksa tekanan darah subjek
penelitian sebanyak 2 kali dengan selang waktu 5 menit dan diambil rata-ratanya, itulah tekanan darah sebelum perlakuan.
3. Subjek penelitian diistirahatkan selama 5 menit kemudian diberi
minum air kelapa 300 ml dalam sekali minum.
4. Tunggu selama 5 menit,
kemudian lakukan pengukuran tekanan darah setiap 5 menit sampai diperoleh hasil terendah dalam dua kali pemeriksaan berturut-turut, itulah tekanan darah sesudah perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil :
Table 1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum Minum Air Kelapa
menurunkan tekanan darah sistolik yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rata-rata tekanan darah sistolik sesudah minum air kelapa adalah sebesar 92,97 mmHg (SD=6,584), lebih rendah daripada rata-rata tekanan darah sistolik sebelum minum air kelapa sebesar 104,77 mmHg (SD=7,793) (p<0,01).
Air kelapa juga dapat
menurunkan tekanan darah
diastolik yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rata-rata tekanan darah diastolik sesudah minum air kelapa adalah sebesar
60,40 mmHg (SD=7,564), lebih
rendah daripada rata-rata tekanan darah diastolik sebelum minum air
kelapa sebesar 69,37 mmHg
DISKUSI
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap
setiap satuan luas dinding
pembuluh darah dan dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg) atau dalam sentimeter air (cmH2O) (7).
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik (7).
Air kelapa mengandung kadar
kalium yang tinggi. Kalium
merupakan mineral makro yang sangat penting bagi tubuh dan memiliki banyak fungsi, diantaranya
adalah menjaga keseimbangan
cairan tubuh, menyalurkan nutrisi ke dalam sel dan membuang sampah metabolit dari dalam sel, memelihara kesehatan otot dan saraf, membantu sekresi insulin ke dalam darah, memelihara fungsi normal jantung, serta membantu aktivitas lambung selama proses pencernaan makanan berlangsung
(8).Ion kalium yang terkandung
dalam air kelapa yang dapat
menurunkan aktivitas simpatis
sehingga terjadi penurunan
frekuensi denyut jantung. Ion
kalium juga merangsang dilatasi
pembuluh darah dengan cara
menurunkan potensial membran
sehingga kontraksi otot polos
dihambat, terjadi penurunan Total
Peripheral Resistance (TPR) yang
menyebabkan tekanan darah
menurun. Selain itu, ion kalium
dapat bertindak sebagai ACE
inhibitor sehingga terjadi inhibisi produksi dari angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat dan menurunkan sekresi hormon aldosteron serta ADH (Anti Diuretic
Hormone) oleh kelenjar hipofise.
Penurunan sekresi hormon
aldosteron berefek terhadap
penurunan retensi garam dan air oleh ginjal, sedangkan penurunan
ADH menyebabkan penurunan
absorpsi air. Penurunan retensi garam dan air serta absorpsi air
menyebabkan volume cairan
intravaskuler menurun sehingga
venous return pun menurun. Dengan
demikian, terjadi penurunan stroke volume dan cardiac output yang akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah (7).
sebagai terapi alternatif untuk
menurunkan tekanan darah.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan air kelapa lainnya.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan air kelapa dari daerah lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan air kelapa varietas yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. New data highlight increases in hypertension, diabetes incidence. [Online].; 2012. Available from: http://www.who.int/mediacentre/ news/releases/2012/world_health_ statistics_20120516/en/.
3. Riskesdas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. [Online].; 2012 [cited 2013 Januari 12. Available from: http://www.depkes.go.id.
4. ICAAP. Coconut. [Online].; 2012 [cited 2013 Juni 22. Available from: http://www.advanceagriculturalpr actice.in/w/index.php/Coconut#In troduction.
5. Kompas. 7 Alasan Perlu Minum Air Kelapa. [Online].; 2009 [cited 2012
Desember 5. Available from: http://health.kompas.com.
6. Anna LK. Air Kelapa Turunkan Tekanan Darah. [Online].; 2011 [cited 2012 Desember 5. Available from: http://health.kompas.
7. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC, 2007; 111-113, 118, 172-173, 234.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anna, L.K. 2011. Health Kompas, 6 Agustus. [Online], Available: http://health.kompas. Diunduh 5 Desember 2012.
Boron, W.F. and Boulpaep, E.L. 2009. Medical Physiology, 2nd edition, Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal 439-441.
Chan, E. and Elevitch, C.R. 2006. Cocos nucifera (coconut), [Online], Available: http://www.agroforestry.net/tti/Cocos-coconut.pdf. Diunduh 22 Juni 2013.
Coconut Development Board. 2012. Tender Coconut Water. [Online], Available: http://coconutboard.nic.in/tendnutr.htm. Diunduh 22 Juni 2013.
Cuncha, J. 2012. www.medicinenet.com, [Online], Available:
http://www.mwdicinenet.com/low_blood_pressure_treatment/page3.htm. Diunduh 12 Januari 2013.
Dekindo. 2008. Budidaya Kelapa (Cocos nucifera L.). [Online], Available: http://www.dekindo.com/content/artikel/budidaya_kelapa.pdf. Diunduh 22 Juni 2013.
Encyclopedia Britannica. 2013. Encyclopedia Britannica, Inc. [Online], Available: http://www.britannica.com/EBchecked/media/15460/Stephen-Hales-measuring-the-blood-pressure-of-a-mare-by. Diunduh 21 June 2013.
FAO. 2013. Modern Coconut Management. [Online], Available: http://ecoport.org/perl/ecoport15.pl?SearchType=earticleView&earticleId=12 7&page=-1&checkRequired=Y. Diunduh 22 Juni 2013.
Gahenty. 2008. Coconut. [Online], Available:
http://www.flickr.com/photos/gahenty/2630649773/ . Diunduh 22 Juni 2013.
Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11, Jakarta: EGC. hal 111-113; 118; 172-173; 182; 234.
ICAAP. 2012. Coconut. [Online], Available:
http://www.advanceagriculturalpractice.in/w/index.php/Coconut#Introduction . Diunduh 22 Juni 2013.
42 Klabunde, R.E. 2007. Cardiovaskular Physiologi Concept, [Online], Available: http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP001.htm. Diunduh 18 Juni 2013.
Lingga, L. 2012. Terapi Kelapa, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hal 2; 34-49.
Mayo Clinic staff. 2012. Low Blood Pressure (Hypotension). [Online], Available: http://www.mayoclinic.com/health/low-blood-pressure/DS00590. Diunduh 22 Juni 2013.
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2004. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, National Institute of Health Publisher.
Panggabean, M.M. 2010. Penyakit Jantung Hipertensi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. hal 1777.
Persify. 2013. Hipotensi. [Online], Available:
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/hipotensi-_-951000103144. Diunduh 22 Juni 2013.
Plantamor. 2012. Informasi Spesies. [Online], Available: http://www.plantamor.com/index.php?plant=365. Diunduh 22 Juni 2013.
Riskesdas. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. [Online], Available: http://www.depkes.go.id. Diunduh 12 Januari 2013.
Saragih, S.P. 2010. Pengaruh Air Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) terhadap Tekanan Darah Normal pada Perempuan Dewasa. hal 31-35.
Sojourn, P. 2011. Online, Available:
http://myafricansojourn.blogspot.com/2011/05/grand-bassa-buchanan-city-part-1.html. Diunduh 22 Juni 2013.
Tortora, G.J. and Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology, 12th edition, United Sates: John Wiley and Sons,Inc. hal 772-773.
USDA. 2012. Plants Profile. [Online], Available:
http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=CONU. Diunduh 22 Juni 2013.
43 Wikimedia Commons. 2006. Renin Angiotensin Aldosteron System. [Online], Available: http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Renin-angiotensin-aldosterone_system.png. Diunduh 22 Juni 2013.
Wikimedia Commons. 2009. Coconut Tree Ocrhard. [Online], Available: http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Coconut_tree_orchard.JPG.
Diunduh 22 Juni 2013.
Wikipedia. 2013. Coconut. [Online], Available:
http://en.wikipedia.org/wiki/Coconut. Diunduh 22 Juni 2013.
Wikipedia. 2013. Tekanan Darah Tinggi. [Online], Available: http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi. Diunduh 22 Juni 2013.
World Health Organization. 2012. New Data Highlight Increases in Hypertension, Diabetes Incidence. [Online], Available:
http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statistics_ 20120516/en/. Diunduh 27 Juni 2013.
Yogiantoro, M. 2009. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 5, Jakarta: InternaPublishing. hal 1079-1085.