• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING DI KOTA BANDUNG."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI

PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING

DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Sulastri

0905961

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Pengaruh Peran Pelatih terhadap

Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri

Puteri Gading Di Kota Bandung

Oleh Sulastri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sulastri 2013

(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Influence The Role of Trainer Toward Trainee’s Motivation at Martial Art of Puteri Gading Training in Bandung

The problem which discussed in this research about influence the role of trainer who called variable x toward trainee motivation so called variable y at martial art of Puteri Gading ini Bandung. The purpose of this research was to determine : 1) The role of trainer in training process the trainee 2) Trainee’s motivation in following the training; and 3) Influence the role of trainer toward trainee’s motivation. This research discussed about concept : Training Concept, Motivation Concept, and Trainer Concept. Research methode used was descriptive research with quantitative approach and causal research design. Data collection techniques are using questionnaires, interviews, participant observation, documentary studies, and literature studies. The populaion in this research is trainee at martial art of Puteri Gading in Bandung for 56 people with sample of 49 people. The empirical result showed that : 1) The trainer is able to performs various role, namely as a planner, implementer, and evaluator in the training process; 2) Trainee’s motivation of martial art of Puteri Gading has variated, everybody have motivation which different seen from they intrinsic motivation and extrinsic motivation. Instrinsic motivation for preventive purpose. The greatest motivation is extrinsic that the trainer; 3) Influence the role of trainer toward trainee’s motivation is positive an signifficant. The role of trainer able to influence trainee’s motivation because his attitude and personality is friendly, always trying to build intimacy and communication wtih trainee so that they showing improvement to exercise. This matter proved with calculation result namely that t-value obtained was 4,942 an greater than t-table is 1,678 and value of

(6)

ABSTRAK

Pengaruh Peran Pelatih terhadap Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading di Kota Bandung

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh peran pelatih yang disebut variabel x terhadap motivasi peserta yang disebut variabel y pada pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Peran pelatih dalam proses melatih peserta; 2) Motivasi peserta dalam mengikuti pelatihan; dan 3) Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan. Penelitian ini mengkaji mengenai konsep-konsep yaitu : Konsep Pelatihan, Konsep Motivasi, dan Konsep Pelatih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian kausal. Metode pengumpulan data menggunakan survey. Alat pengumpul data yang digunakan yakni kuesioner, wawancara, observasi berperanserta, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Populasi dari penelitian ini adalah peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung sebanyak 56 orang dengan sampel sebanyak 49 orang. Hasil temuan didapatkan bahwa : 1) Pelatih mampu menjalankankan berbagai peran, yakni sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi dalam proses melatih; 2) Motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading beragam, setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda dilihat dari motivasi intrinsik dan ekstrinsiknya. Motivasi intrinsik untuk tujuan preventif. Motivasi yang paling besar adalah motivasi ekstrinsik yakni pelatih; 3) Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan adalah positif dan signifikan. Peran pelatih mampu mempengaruhi motivasi peserta pelatihan karena sikap dan kepribadiannya yang ramah, selalu berusaha menjalin keakraban dan komunikasi dengan peserta sehingga peserta menunjukkan peningkatan motivasi berlatih. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yakni bahwa nilai t hitung didapatkan sebesar 4,942 dan lebih besar

dibandingkan t tabel sebesar 1,678 dan dan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar

(7)

DAFTAR ISI

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C.Pertanyaan Penelitian ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A.Konsep Pelatihan ... 9

1. Pelatihan dalam Konteks Pendidikan Luar Sekolah ... 9

2. Pengertian Pelatihan ... 9

3. Unsur-unsur Pelatihan ... 10

4. Prinsip-prinsip Pelatihan ... 12

5. Tujuan Pelatihan ... 14

6. Manfaat Pelatihan ... 14

7. Asas Pelatihan ... 15

8. Pelatihan Beladiri ... 17

B.Konsep Motivasi ... 18

1. Pengertian Motivasi ... 18

2. Teori Motivasi ... 20

3. Fungsi Motivasi ... 24

4. Macam-macam Motivasi ... 24

C.Konsep Pelatih ... 25

1. Pengertian Pelatih ... 25

2. Kompetensi, Syarat dan Sikap Pelatih ... 25

3. Teori Pelatih ... 28

(8)

b. Peranan (Role) ... 29

4. Peran Pelatih ... 30

5. Tugas Pelatih ... 34

D.Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 35

1. Penelitian tentang Motivasi Peserta dalam Mengikuti Proses Pelatihan Beladiri di Gelanggang Pemuda Bandung (Rian Arianto:2005) ... 35

2. Penelitian tentang Peran Instrukur dalam Meningkatkan Motivasi dan Tingkat Kemampuan Peserta Pelatihan Seni Beladiri Tarung Derajat (Boxer) di Kota Bandung (Aria Hidayatullah:2009) ... 36

E. Kerangka Berpikir dan Paradigma Penelitian ... 39

F. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Metode Penelitian ... 41

E. Definisi Operasional ... 43

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 45

G.Alat Pengumpul Data ... 47

1. Angket Tertutup (Kuesioner) ... 47

2. Wawancara Tidak Terstruktur ... 48

3. Observasi Berperanserta ... 48

4. Studi Dokumentasi ... 48

5. Studi Kepustakaan ... 48

H.Sumber Data ... 49

I. Prosedur Pengumpulan Data ... 49

1. Tahap Persiapan ... 49

2. Tahap Pelaksanaan ... 50

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

1. Uji Instrumen ... 51

a. Uji Validitas ... 51

b. Uji Reliabilitas ... 53

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data) ... 54

3. Uji Hipotesis ... 56

a. Anilis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 56

(9)

4. Metode, Media dan Materi Serta Kurikulum Pelatihan Beladiri Puteri

Gading ... 69

5. Ciri Khas Puteri Gading ... 71

6. Tradisi dan Janji dalam Beladiri Puteri Gading ... 72

7. Sistem Evaluasi Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 73

B.Gambaran Umum Responden ... 73

C.Gambaran Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading ... 77

D.Gambaran Motivasi Peserta Beladiri Puteri Gading ... 93

E. Deskripsi Hasil Analisis Data ... 105

1. Hasil Pengujian Instrumen ... 105

a. Uji Validitas ... 105

b. Uji Reliabilitas ... 106

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data) ... 108

3. Uji Hipotesis ... 109

a. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 109

b. Uji t-test ... 110

c. Koefisien Determinasi ... 111

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

1. Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading dalam Proses Melatih Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 111

2. Motivasi Peserta dalam Mengikuti Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 114

3. Pengaruh Peran Pelatih terhadap Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A.Kesimpulan ... 119

B.Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel

3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Independen/bebas (x) ... 45

3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Dependen/terikat (y) ... 46

3.3 Klasifikasi Jawaban Skala Likert ... 47

3.4 Indeks Koefisien Reliabilitas ... 54

4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 74

4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 75

4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital ... 76

4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Tahun Masuk ... 76

4.6 Gambaran Penguasaan Materi oleh Pelatih ... 77

4.7 Gambaran Penguasaan Teknik Penyampaian Materi oleh Pelatih ... 78

4.8 Gambaran Cara Penyampaian Materi oleh Pelatih ... 78

4.9 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Emosi Peserta ... 79

4.10 Gambaran Pengenalan Pelatih terhadap Ciri Umum Fisik Peserta ... 79

4.11 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Kesehatan Peserta ... 80

4.12 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Ekonomi Peserta ... 80

4.13 Gambaran Pengetahuan Pelatih terhadap Pekerjaan Peserta ... 81

4.14 Gambaran Pengetahuan Pelatih terhadap Daerah Asal Peserta ... 81

4.15 Gambaran Kemampuan Pelatih dalam Mengidentifikasi Kebutuhan Peserta Pelatihan ... 82

4.16 Gambaran Kemampuan Pelatih Menjelaskan Tujuan Pelatihan kepada Peserta Pelatihan ... 82

(11)

4.21 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Nasihat kepada Peserta ... 85

4.22 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Pujian Kepada Peserta ... 86

4.23 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Memberikan Hukuman ... 86

4.24 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Hadir Tepat Waktu ... 87

4.25 Gambaran Kemampuan pelatih untuk Hadir pada Setiap Pertemuan ... 88

4.26 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Mengganti Jadwal Pelatihan ... 88

4.27 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberi Bantuan kepada Peserta ... 89

4.28 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Memonitoring Perkembangan Peserta ... 89

4.29 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Memberikan Tes kepada Peserta pada Setiap Akhir Pertemuan ... 90

4.30 Gambaran Kemampuan Pelatih Mengevaluasi Kekurangan Peserta ... 91

4.31 Gambaran Kemampuan Pelatih Mengevaluasi Dirinya Sendiri ... 91

4.32 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Solusi kepada Peserta ... 92

4.33 Gambaran Motivasi Peserta untuk Kesehatan Diri ... 93

4.34 Gambaran Motivasi Peserta untuk Menjaga Diri ... 94

4.35 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengetahui Tentang Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 94

4.36 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengetahui Tujuan Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 95

4.37 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengikuti Pelatihan Berdasarkan Rekomendasi dari Teman/keluarga ... 96

4.38 Gambaran Motivasi Peserta dalam Mengikuti Pelatihan berdasarkan Keunikan ... 96

4.39 Gambaran Motivasi Peserta tentang Bakat yang Sudah Dimiliki Sebelum Mengikuti Beladiri Puteri Gading ... 97

4.40 Gambaran Motivasi Peserta tentang Kesesuaian Beladiri Puteri Gading dengan Bakat yang Dimiliki ... 98

(12)

4.42 Gambaran Motivasi Peserta tentang Kesiapan Peserta untuk Mengasah

Kemampuan Beladiri melalui Kegiatan Tukar Pikiran dengan Pelatih .... 99

4.43 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Sumber Belajar yang Dapat Memenuhi Kebutuhan Pelatihan ... 100

4.44 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Kemampuan Diri pelatih dalam Mendorong Semangat Peserta ... 101

4.45 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Sikap Pelatih ... 101

4.46 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Metode Pelatihan yang Digunakan Pelatih ... 101

4.47 Gambaran Motivasi Peserta Mengenai Kepuasan terhadap Sarana dan Prasarana yang Tersedia ... 102

4.48 Gambaran Motivasi Peserta Berdasarkan Dukungan dari Lingkungan Keluarga Peserta ... 103

4.49 Gambaran Motivasi Peserta Berdasarkan Dukungan dari Lingkungan Teman Peserta ... 103

4.50 Gambaran Motivasi Peserta Mengenai Kepuasan Terhadap Biaya yang Dikeluarkan ... 104

4.51 Hasil Uji Validitas Variabel Peran Pelatih (x) ... 105

4.52 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Peserta Pelatihan (y) ... 106

4.53 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Pelatih (x) ... 107

4.54 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Peserta Pelatihan (y) ... 107

4.55 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading (x) dan Variabel Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading (y) ... 108

4.56 Hasil Uji Koefisien Regresi ... 109

(13)

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar

2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 39

2.2 Hubungan Antara Variabel x terhadap Variabel y ... 40

4.1 Bagan Asal Usul Munculnya Thifan Pokhan ... 59

4.2 Lambang Swastika (Hindu) ... 64

4.3 Lambang Tao (Budha) ... 64

4.4 Lambang Segitiga Sama Kaki dan Bintang Segi Enam (Yahudi) ... 64

4.5 Gerakan Kayang ... 67

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat-surat dalam Proses Penelitian

a. Lembar Bimbingan Skripsi

b. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing

c. Surat Permohonan Izin Penelitian

d. Surat Keterangan dari Lembaga

2. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

a. Kisi-kisi Penelitian

b. Angket/Kuesioner

c. Pedoman Wawancara

d. Pedoman Observasi

3. Data Peserta Pelatihan Puteri Gading Tahun 2013

4. Pengolahan Data

a. Langkah-langkah Analisis Data

b. Hasil Pengolahan Data Kuesioner

c. Tabel Distribusi r

d. Tabel Distribusi t

5. Dokumentasi

a. Foto Kegiatan

b. Format Identifikasi

c. Format Monitoring

d. Format Evaluasi

e. Artikel Surat Kabar

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber manusia merupakan salah satu pilar untuk

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan dalam

pembangunan suatu negara. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan bertujuan untuk

mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yang bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan keterampilan serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan dapat

diselenggarakan melalui 3 sistem yaitu sistem persekolahan (formal), dikeluarga

(informal), dan diluar sistem persekolahan (nonformal). Pendidikan Luar Sekolah

atau pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang

diselenggarakan di luar sistem sekolah baik yang dilembagakan maupun yang

tidak dan dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik dalam

rangka mencapai tujuan belajar.

Jalur Pendidikan Luar Sekolah mencakup keluarga, kelompok belajar,

kursus-kursus, dan satuan lain yang sejenis. Satuan lain yang sejenis termasuk

didalamnya adalah kelompok bermain, penitipan anak, pusat magang, panti

asuhan, gerakan pramuka, kegiatan transformasi edukatif melalui media massa,

serta pelatihan (training) yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.

Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh

keterampilan dan pengetahuan. Pelatihan juga berarti menuntun dan mengarahkan

perkembangan diri peserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan sikap

yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu. Pelatihan merupakan salah satu

upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia.

Pelatihan ada yang bertujuan secara organisasional atau untuk kepentingan

organisasi dan ada yang bertujuan untuk diri pribadi. Tujuan pelatihan merupakan

suatu pernyataan atas perubahan yang terjadi setelah peserta pelatihan

(16)

2

mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang. Keberhasilan

suatu pelatihan dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya adalah masukan

sarana (instrumental input) berupa sumber belajar, masukan mentah (raw input)

berupa peserta, dan proses kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan proses

pembelajaran pelatihan, sumber belajar berinteraksi dengan peserta pelatihan guna

mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran ini meliputi

kegiatan bimbingan atau konseling hingga evaluasi dari sumber belajar kepada

peserta pelatihan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih mengutamakan peranan

sumber belajar untuk membantu peserta pelatihan agar mereka dapat mencapai

tujuan belajarnya. Wujud pelatihan beragam, tergantung tujuan yang telah

ditetapkan oleh suatu organisasi/lembaga atau perusahaan dimana seseorang

bernaung. Wujud pelatihan diantaranya adalah pelatihan beladiri. Pelatihan

beladiri adalah upaya untuk mengembangkan keterampilan dan sikap seseorang

agar dapat melindungi diri dari segala bentuk ancaman yang datang dari luar.

Salah satu wadah pelatihan beladiri yang ada di Kota Bandung adalah

pelatihan beladiri Puteri Gading. Beladiri Puteri Gading merupakan salah satu

cabang ilmu olahraga beladiri dan merupakan bagian dari beladiri Thifan Pokhan

Tsufuk. Pelatihan beladiri ini dikhususkan untuk muslimah. Wanita merupakan

sasaran strategis bagi tindak kejahatan dan kekerasan. Hal ini diakibatkan karena

adanya anggapan bahwa wanita adalah kaum lemah. Wanita lebih rentan

mendapatkan ancaman berupa kekerasan seksual dan kejahatan lainnya seperti

penculikan, penodongan, dan penjambretan. Berdasarkan anggapan tersebut diatas

maka wanita harus memiliki ilmu beladiri untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

Selain itu beladiri Puteri Gading memiliki daya tarik tersendiri, diantaranya

adalah gerakan yang lemah lembut layaknya seseorang yang sedang menari

(17)

3

materi dengan baik. Pelatih harus memiliki kemampuan memahami berbagai

karakteristik individu peserta pelatihan. Seorang pelatih yang baik harus ahli

dibidang pelatihan yang dijalaninya, diantaranya menguasai materi yang akan

disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan klasifikasi ilmu yang ditekuninya.

Pelatih harus mengetahui dan memahami tujuan dari pelaksanaan suatu pelatihan.

Selain itu pelatih harus bersikap terbuka karena sikap terbuka berguna untuk

menumbuhkan semangat belajar peserta pelatihan dan dapat menjadi sarana untuk

membina hubungan yang baik dan erat dengan peserta.

Pelatih merupakan cerminan atau teladan bagi peserta. Peserta menganggap

bahwa seorang pelatih adalah ahli dalam segala hal dan pandai memainkan

berbagai peran. Apa yang diperoleh peserta dari pelatih akan senantiasa memberi

kesan kepada peserta selama mereka mengikuti proses pelatihan maupun ketika

mereka telah selesai mengikuti pelatihan. Ada peserta yang ingin seperti

pelatihnya seandainya jika suatu hari ia menjadi pelatih. Namun ada juga yang

tidak ingin menjadi seperti pelatihnya sehingga ia ingin menjadi lebih baik dari

pelatihnya. Setiap tindakan pelatih akan selalu diamati oleh peserta pelatihan.

Tanpa disadari peserta sering kali meniru sikap, gaya dan cara berbicara

pelatihnya atau dengan kata lain menjadi duplikat dari pelatihnya. Pelatih harus

bisa memberikan motivasi kepada peserta pelatihan.

Selain peran pelatih motivasi juga turut mempengaruhi proses belajar

individu peserta. Motivasi merupakan dorongan yang datang dari dalam maupun

luar diri peserta. Motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor yakni perbedaan

individual peserta pelatihan itu sendiri. Mulai dari status sosial, ekonomi, budaya,

tingkat pengetahuan dan sebagainya. Motivasi berguna untuk memudahkan

peserta dalam menyerap materi yang disampaikan. Apabila mereka mempunyai

motivasi yang tinggi maka daya serap mereka akan materi yang disampaikan akan

kuat. Begitu pula sebaliknya, apabila motivasi rendah maka daya serap mereka

akan materi pun akan lemah. Motivasi muncul apabila seseorang memiliki

keinginan yang kuat terhadap sesuatu hal. Ia akan berusaha mencapai tujuan

tersebut dengan mencari informasi dari berbagai pihak berkaitan dengan kegiatan

(18)

4

maka ia akan memilih untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi kenyataannya

walau kegiatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan dan minatnya, namun ada

peraturan yang bertentangan dengan kemauan/kehendak peserta pelatihan itu

sendiri. Sebagian ada yang menerima penegakan aturan-aturan tersebut, tetapi ada

juga yang tidak mau mengikuti aturan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang

ia ikuti.

Dari hasil pantauan yang telah dilakukan peneliti selama di lapangan,

ditemukan permasalahan bahwa motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading

beragam. Motivasi sebagian peserta dalam mengikuti proses pelatihan masih

rendah dikarenakan adanya penegakan peraturan dari pelatih yang menurut

mereka sulit untuk diikuti, sehingga memilih untuk berhenti mengikuti rangkaian

proses pelatihan. Namun ada pula peserta yang memiliki motivasi tinggi karena

meilhat dari pola sikap dan komunikasi pelatih dan ingin menjadi seperti pelatih

sehingga masih bertahan mengikuti proses pelatihan beladiri Puteri Gading. Oleh

karena itu peranan pelatih dalam proses pelatihan sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan semangat peserta pelatihan sehingga mereka dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang seutuhnya dan memperoleh hasil dari pelatihan itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai ada tidaknya pengaruh dari peran pelatih terhadap motivasi

peserta pelatihan dalam mengikuti proses pelatihan. Oleh karena itu peneliti

(19)

5

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Adapun identifikasi masalah yang ditemukan peneliti dilapangan adalah

sebagai berikut :

1. Beladiri Puteri Gading tidak memfokuskan peserta untuk menjadi atlet

beladiri melainkan agar peserta memiliki bekal untuk dapat mempertahankan

diri dari ancaman luar.

2. Beragamnya motivasi sebagian peserta dalam mengikuti proses pelatihan

karena adanya penegakan peraturan baru yang berubah menyebabkan mereka

lebih memilih untuk berhenti dipertengahan proses pembelajaran pelatihan

beladiri Puteri Gading. Namun ada pula yang bertahan mengikuti kegiatan

pelatihan beladiri ini hingga sekarang dan sudah ada yang menjadi pelatih.

3. Jadwal pelatihan hanya dilakukan satu kali pertemuan dalam sepekan.

4. Proses pelatihan yang bertahap seperti penambahan jurus yang dilakukan tiap

satu kali pertemuan dan untuk menempuh ujian kenaikan tingkat setiap ±4

bulan sekali membuat peserta yang kurang sabar cenderung lebih cepat bosan.

5. Jika peserta tidak hadir dalam satu kali pertemuan maka peserta tidak

diperbolehkan untuk menambah jurus dan harus mengikuti pertemuan

berikutnya oleh pelatih.

6. Penerapan sistem PR (Pekerjaan Rumah) dari pelatih berupa pengulangan

jurus minimal 5 kali dalam satu minggu dan peserta wajib melaporkan

pengerjaan PR melalui buku monitoring.

7. Pelatih beladiri Puteri Gading membimbing peserta pelatihan dalam

memahami materi ranah psikomotorik berupa gerakan-gerakan/jurus.

8. Pelatih beladiri Puteri Gading membina ranah kognitif peserta, yakni

memberikan informasi baru yang berkaitan dengan Puteri Gading dan

informasi yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits.

9. Pelatih Puteri Gading selalu memotivasi peserta, motivasi yang diberikan

pelatih berupa motivasi negatif berupa hukuman pengulangan jurus atau

(20)

6

10. Pelatih selalu selalu mengevaluasi setiap gerakan-gerakan atau jurus peserta

dan jika ada kekurangan atau kesalahan gerakan dari peserta maka pelatih

akan merevisi gerakan peserta.

11. Pelatih selalu bersikap terbuka kepada peserta, yakni ketika peserta

mengalami kesulitan atau kendala dalam mengikuti pelatihan ini maka pelatih

membantu memberikan solusi atau jalan keluar kepada peserta.

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi masalah, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah “Bagaimana pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung dilihat dari peran pelatih

dalam proses melatih dan motivasi peserta pelatihan?”

C.Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peran pelatih dalam proses melatih peserta pelatihan beladiri Puteri

Gading?

2. Bagaimana motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan beladiri

Puteri Gading?

3. Bagaimana pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan Puteri

Gading?

D.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang ingin dijawab atas rumusan

permasalahan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk :

1. Mengetahui tentang peran pelatih dalam proses melatih peserta pelatihan

(21)

7

E.Manfaat Penelitian

Penelitian dilakukan bertujuan untuk menjawab setiap permasalahan

sehingga akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian ini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat ditarik bahan kajian ilmiah untuk

mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan

khususnya pelatihan beladiri, yakni mengenai peran pelatih dan motivasi peserta

pelatihan.

2. Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para

praktisi tentang pelaksanaan pelatihan khususnya pelatihan beladiri sehingga

mampu menjadi bahan evaluasi dan dapat menjadi acuan untuk penelitian

berikutnya. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat menjadi bahan

pengembangan atau model untuk diterapkan oleh lembaga/instansi penyelenggara

pelatihan beladiri lainnya.

3. Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan pihak

penyelenggara pelatihan beladiri khususnya pelatihan beladiri Puteri Gading agar

pelaksanaan pelatihan berikutnya lebih baik lagi.

4. Sosial

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan

mengenalkan kepada publik tentang pelatihan beladiri Puteri Gading yang selama

(22)

8

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran

garis besar dan menjelaskan isi skripsi hingga dapat menggambarkan hubungan

antara satu bab dengan bab yang lainnya.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka

Bab ini akan menyajikan teori dan kajian yang relevan dengan

judul dan permasalahan. Kajian pustaka berkaitan dengan kajian

teoritis mengenai pelatihan dalam konteks pendidikan luar

sekolah, pelatihan beladiri, motivasi dan peran pelatih.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini akan membahas cara dan bagaimana data diperoleh dan

diproses dengan menggunakan software Microsoft Excel dan

SPSS untuk mengolah data statistik.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat jawaban dari perumusan masalah disertai

analisis dari hasil penelitian.

Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan mengenai

hasil penelitian. Penulis juga akan memberikan rekomendasi

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif yaitu mengungkapkan pengaruh antar variabel dan dinyatakan dalam

angka serta menjelaskannya dengan membandingkan dengan teori-teori yang telah

ada dan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan variabel dalam

penelitian. Variabel yang diteliti yaitu peran pelatih beladiri Puteri Gading sebagai

variabel independen/bebas (x) dan motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri

Gading sebagai variabel dependen/terikat (y).

Metode pengumpulan data menggunakan metode survey. Singarimbun

(2011:3) menjelaskan bahwa penelitian dengan metode survey ini merupakan

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagi alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner adalah alat

pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun

langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam pelaksanaan survey menurut Singarimbun

(2011:12-13) adalah : 1) Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan

survei; 2) Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan; 3)

Pengambilan sampel; 4) Pembuatan kuesioner; 5) Pekerjaan lapangan; 6)

Pengolahan data; 7) Analisa dan pelaporan.

Dengan menggunakan metode survey peneliti dapat memperoleh fakta-fakta

dari gejala yang timbul dan mencari keterangan secara faktual. Dalam metode

survey instrumen penelitian menggunakan pertanyaan/pernyataan terstruktur atau

sistematis yang sama kepada kelompok tertentu sesuai dengan sasaran penelitian

yang kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan

dianalisis. Langkah dari metode survey terdiri dari pengumpulan data,

pengklasifikasian data, dan analisis data kemudian membuat kesimpulan dan

(24)

42

tujuan untuk menggambarkan dan melihat suatu hubungan/pengaruh dan kaitan

antar variabel.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat. Adapun desain penelitian yang peneliti gunakan adalah

desain penelitian kausal. Pengertian desain kausal dikemukakan oleh Hasan

(2002:33) :

“Desain Penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

Desain penelitian kausal bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab

akibat, sehingga diharapkan melalui desain penelitian ini didapatkan pengaruh

peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota

Bandung.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dipusat/sekretariat latihan beladiri Puteri Gading

Thifan di gedung MTC (Metro Trade Centre) Jl. Soekarno Hatta No. 52 D Kota

Bandung.

D.Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi dari suatu objek atau subjek yang

memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2007:117).

(25)

43

sampling. Cara ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil menggunakan

simple random sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Untuk melihat

berapa besar jumlah sampel akan digunakan maka rumus pengambilan sampel

yang dipakai adalah rumus Slovin (Sujarweni & Endrayanto:2012) sebagai

berikut :

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih diinginkan sebesar 5%.

2

Dalam penelitian ini sampel merupakan peserta pelatihan beladiri Puteri Gading

Thifan Kota Bandung berjumlah 49 orang.

E.Definisi Operasional

1. Peran Pelatih adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh

orang yang berkedudukan di dalam forum pelatihan dan turut mempengaruhi

suasana dalam forum tersebut. Apabila seseorang pelatih melaksanakan hak

dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu

peranan (Soekanto, 1982:212). Peran pelatih menurut Sudjana (2007:236)

adalah sebagai pengelola pembelajaran melalui fungsi perencanaan, pelaksaan,

dan evaluasi. Indikator peran pelatih sebagai perencana yaitu : 1) Menguasai

materi pelatihan; 2) Menguasai teknik penyampaian materi; 3) Mampu

memahami karakteristik peserta; 4) Mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar

(26)

44

sebagai pelaksana, yaitu : 1) Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta; 2)

Menjalin keakraban dengan peserta; 3) Mampu memotivasi peserta; 4)

Berkomitmen terhadap kehadiran; 5) Membimbing peserta agar mudah

memahami materi; dan 6) Memonitoring perkembangan pembelajaran peserta.

Indikator sebagai pengevaluasi, yaitu : 1) Mengevaluasi kekurangan peserta

dalam pelatihan; 2) Mengevaluasi kekurangan dirinya sendiri; dan 3) Memberi

masukan berdasarkan hasil evaluasi.

2. Motivasi peserta pelatihan adalah dorongan yang datang dari dalam (instrinsik)

dan dari luar (ekstrinsik) diri peserta pelatihan untuk mengikuti rangkaian

proses pelatihan. Indikator dari motivasi intrinsik yaitu : 1) Mengetahui tujuan

pembelajaran beladiri Puteri Gading dan tujuan diri mengikuti pelatihan; 2)

Mengetahui minat dirinya terhadap beladiri Puteri Gading; 3) Mengetahui

bakat yang ada dalam diri sendiri; dan 4) Mampu menghadapi

kendala/hambatan yang kemungkinan terjadi dalam mengikuti pelatihan.

Indikator dari motivasi ekstrinsik, yaitu : 1) Memiliki ketertarikan terhadap

sumber belajar; 2) Memiliki ketertarikan terhadap metode pelatihan Puteri

Gading; 3) Memiliki kepuasan terhadap sarana dan prasarana yang tersedia; 4)

Adanya lingkungan yang mendukung dalam mengikuti proses pelatihan

beladiri Puteri Gading; dan 5) Memiliki kepuasan terhadap biaya yang

(27)

45

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang

terdapat dalam kegiatan penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk

pernyataan/pertanyaan. Instrumen dalam penelitian ini adalah untuk mencari data

yang dibutuhkan berdasarkan variabel dalam penelitian yaitu instrumen mengenai

peran pelatih beladiri Puteri Gading dan instrumen mengenai motivasi peserta

pelatihan beladiri Puteri Gading. Instrumen untuk variabel independen/bebas

disusun pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel Independen/bebas (x)

Variabel Aspek yang Diamati Indikator

Peran Pelatih beladiri Puteri Gading (x)

a. Perencana 1. Menguasai materi pelatihan 2. Menguasai teknik penyampaian

b. Pelaksana 1. Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta

2. Menjalin keakraban dengan peserta 3. Mampu memotivasi peserta

4. Berkomitmen terhadap kehadiran 5. Membimbing peserta agar mudah

memahami materi

6. Memonitoring perkembangan pembelajaran peserta

(28)

46

Adapun yang menjadi kisi-kisi variabel dependen (y) motivasi peserta

pelatihan beladiri Puteri Gading sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Variabel Dependen/terikat (y)

Variabel Aspek yang Diamati Indikator

Motivasi beladiri Puteri Gading dan tujuan diri mengikuti pelatihan

Mengetahui minat dirinya terhadap beladiri Puteri Gading

Mengetahui bakat yang ada dalam diri sendiri

Memiliki kepuasan terhadap sarana & prasarana yang tersedia

Adanya lingkungan yang mendukung dalam mengikuti proses pelatihan beladiri Puteri Gading

(29)

47

G.Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data

yang berkaitan dengan penelitian. Berikut alat pengumpul data yang digunakan

dalam penelitian ini :

1. Angket/Kuesioner Tertutup

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup

menggunakan skala pengukuran interval dengan model Skala Likert. Kuesioner

tertutup adalah kuesioner yang disajikan dengan alternatif pilihan jawaban yang

sudah disediakan dengan memberikan tanda silang (X) atau checklist (√)pada

jawaban yang dianggap sesuai. Skala pengukuran interval merupakan skala

pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial,

dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu

sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Sugiyono

(2007:134) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban dari skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positf sampai dengan

sangat negatif seperti tabel 3.3. Bobot nilai setiap responden dijumlahkan

sehingga diperoleh skor total.

Tabel 3.3

Klasifikasi Jawaban Skala Likert

Pernyataan

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

(30)

48

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2007:197).

Wawancara dilakukan dengan peserta pelatihan dan pelatih beladiri Puteri Gading

itu sendiri. Sedangkan alat yang digunakan dalam wawancara adalah berpedoman

pada angket.

3. Observasi Berperanserta

Selain angket peneliti menggunakan teknik observasi berperanserta.

Sugiyono (2007:204) menjelaskan bahwa observasi berperanserta adalah

observasi yang dilakukan dimana peneliti ikut terlibat dengan kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan

suka duka dalam kegiatan. Pedoman observasi yang digunakan adalah berupa

daftar cek list mengenai komponen pelatihan, yakni Input yang berkaitan dengan

instrumental input (masukan sarana) yaitu peran pelatih.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu digunakan untuk memperoleh data dari objek yang

diteliti yaitu tentang aktivitas belajar mengajar peserta pelatihan beladiri Puteri

Gading. Studi dokumentasi berupa foto kegiatan saat pelatihan berlangsung dan

dokumen terkait dengan pelatihan beladiri Puteri Gading.

5. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau

(31)

49

H.Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pertama,

data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden yaitu pelatih dan

peserta pelatihan beladiri Puteri Gading secara langsung yang dikumpulkan

melalui instrumen penelitian berupa angket/kuesioner yang diisi oleh peserta dan

wawancara dengan peserta maupun pelatih. Kedua, data sekunder yaitu data

penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian yaitu dokumen tertulis

tentang pelatihan Puteri Gading dan foto kegiatan pada saat berlangsungnya

pelaksanaan pelatihan.

I. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian ini disusun secara sistematis sesuai dengan

rumusan masalah, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Dalam kisi-kisi

instrumen penelitian tercantum judul penelitian, variabel, sub variabel, indikator,

daftar pertanyaan/pernyataan penelitian, responden, teknik pengumpulan data dan

nomor item. Kisi-kisi penelitian disusun sebagai acuan untuk membuat alat

pengumpul data berupa angket, pedoman observasi, dan pedoman wawancara.

b. Penyusunan instrumen

Item pernyataan/pertanyaan yang terdapat dalam angket merupakan

penjabaran dari indikator yang ada pada kisi-kisi instrumen penelitian.

Penyusunan instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian

adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan angket dilakukan setelah kisi-kisi instrumen penelitian disusun.

2) Membuat daftar pernyataan/pertanyaan dengan mengacu pada indikator yang

ada pada kisi-kisi penelitian.

3) Membuat alternatif jawaban, untuk setiap pernyataan atau pertanyaan

(32)

50

4) Membuat petunjuk pengisian angket untuk menghindari kesalahan dalam

pengisian angket.

c. Memperbanyak instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang telah disusun sesuai dengan kisi-kisi penelitian

kemudian diperbanyak sesuai dengan jumlah sampel yang diambil yakni sebanyak

49 orang.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi penyebaran angket kepada responden (peserta

pelatihan beladiri Puteri Gading) sebanyak 49 orang melalui sistem online

facebook dan email berdasarkan data yang peneliti terima dari pelatih. Setelah

angket tersebut diisi oleh responden, responden mengembalikan angket tersebut

dengan sistem online via facebook dan email kemudian mereka melakukan

konfirmasi via SMS.

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Mengolah data merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang terkumpul mempunyai arti dan

dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah :

1) Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden.

2) Pemberian skor pada jawaban responden untuk setiap item sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan yaitu menggunakan skala Likert.

3) Melakukan tabulasi data menggunakan fungsi crosstab pada SPSS.

4) Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen.

5) Melakukan perhitungan statistik berdasarkan variabel penelitian seperti uji

(33)

51

10) Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian

dikaitkan dengan pendapat-pendapat, konsep dan teori-teori serta pengalaman

empirik.

Perhitungan analisis data dalam penelitian ini secara kuantitatif dengan

analisis statisik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan program SPSS 17

dan Microsoft Excel 2007. Statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh

gambaran umum responden beladiri Puteri Gading (usia, pekerjaan, pendidikan

terakhir, status marital, dan tahun masuk pelatihan Puteri Gading), gambaran

peran pelatih beladiri Puteri Gading, dan gambaran motivasi peserta pelatihan

beladiri Puteri Gading menggunakan fungsi Frequency, Descriptive, dan Crosstab.

Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis. Analisis

hipotesis menggunakan perangkat lunak yaitu SPSS. Data yang telah diperoleh

akan diuji dengan model analisis regresi linear sederhana untuk menguji pengaruh

dari variabel independen dan variabel dependennya. Sebelum menguji hipotesis,

yang pertama dilakukan adalah menguji instrumen yang dilakukan dengan

langkah berikut :

1. Uji Instrumen

Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian

sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Alat

pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak

memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi menjadi tidak berguna.

a. Uji Validitas

Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2011:124) validitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin

diukur. Apabila peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data

penelitiannya, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin

diukurnya. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk yaitu rerangka dari suatu

konsep dengan cara mencari apa saja yang merupakan konsep tersebut dan

menentukan tolak ukurnya. Uji validitas umumnya dilakukan dengan mengukur

korelasi antar variabel atau item dengan skor total variabel. Uji validitas

(34)

52

Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel, dimana untuk mencari r tabel adalah

mencari derajat kebebasan df = N–2 dengan signifikansi 5% dan tingkat

kepercayaan 95% menggunakan uji satu sisi (one tail). Uji validitas dilakukan

pada masing-masing variabel penelitian. Cara mengukur variabel konstruk yaitu

mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment, sebagai berikut :

r =

r = koefisien korelasi pearson validitas

x = skor tanggapan responden atas setiap pertanyaan

y = skor tanggapan responden atas seluruh pertanyaan

n = banyaknya jumlah/subyek responden

Dalam program SPSS digunakan Pearson Product Momen Correlation –

Bivariate dan membandingkan hasil uji Pearson Correlation dengan r tabel.

Kriteria diterima dan tidaknya suatu data valid atau tidak dalam program SPSS

(Prayitno, 2012:101) :

Berdasarkan nilai korelasi :

- Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid.

- Jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan signifikansi :

- Jika nilai signifikansi > α (0,05) maka item dinyatakan tidak valid

- Jika nilai signifikansi < α (0,05) maka item dinyatakan valid

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji validitas dilakukan

(35)

53

d) Membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, r tabel didapat dengan cara

menghitung derajat kebebasan df = N – 2.

e) Menyortir item yang valid dan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai

lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang

diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Setiap alat

pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran

yang konsisten (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 2011:142-144). Uji

reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel penelitian. Cara mencari

besaran angka reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha

digunakan rumus berikut (Suliyanto dalam Wibowo, 2012:52) :

r11 =

[

] [

]

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah butir pernyataan/pertanyaan ∑ b² = jumlah varian pada butir

1² = varian total

Menurut Sekaran dalam Wibowo (2012:53) kriteria penilaian uji reliabilitas

jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima

dan diatas 0,8 adalah baik. Beberapa peneliti berpengalaman merekomendasikan

dengan cara membandingkan nilai dengan tabel kriteria indeks koefisien pada

(36)

54

Tabel 3.4

Indeks Koefisien Reliabilitas

No Nilai Interval Kriteria

1 <0,20 Sangat Rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Tinggi

5 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Sumber : Wibowo (2012:53)

Selain itu nilai reliabilitas dapat dicari dengan membandingkan nilai

cronbach’s alpha pada perhitungan SPSS dengan nilai r tabel menggunakan uji satu sisi pada taraf signifikansi 0,05 (SPSS secara default menggunakan nilai ini)

dan df N – k, df = N – 2, N adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah

variabel yang diteliti, kriteria reliabilitasnya yaitu (Wibowo, 2012:52) :

- Jika r hitung (r alpha) > r tabel df maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel.

- Jika r hitung (r alpha) < r tabel df maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut tidak

reliabel.

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji reliabilitas dilakukan

pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor jawaban responden tiap item pertanyaan/pernyataan,

dalam hal ini skor total tidak diikutsertakan.

b) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian scale reliability

analysis.

c) Membandingkan nilai cronbach’s alpha dengan r tabel.

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data)

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas kemudian dilakukan uji

normalitas. Uji normalitas adalah pengujian mengenai kenormalan distribusi data.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu

(37)

55

Pengujian normalitas data (X²) dilakukan dengan cara membandingkan

kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal.

Rumus perhitungan normalitas data adalah menggunakan Chi kuadran hitung

(X²) :

X² =

Sumbr : Sujarweni (2012:49)

Keterangan :

X² = Chi kuadran hitung

fh = frekuensi yang diharapkan

fi = rekuensi/jumlah data hasil observasi

Kriteria :

- Chi kuadran hitung > Chi kuadran tabel maka data tidak berdistribusi normal

- Chi kuadran hitung < Chi kuadran tabel maka data berdistribusi normal

(Sujarweni & Endrayanto, 2012:49)

Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan program SPSS.

Distribusi data dikatakan normal (Wibowo, 2012:72) jika memenuhi kriteria :

- Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < Z tabel; atau

- Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > α (0,05)

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji normalitas data

dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor total jawaban responden tiap variabel.

b) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian non parametric

tests 1 – sample K-S

c) Membandingkan nilai nilai asymp. Sig (2-tailed) dengan nilai signifikasni (α =

(38)

56

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji instrumen dan uji asumsi dasar langkah selanjutnya

adalah menguji hipotesis guna menganalisis data sesuai dengan permasalahan

penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk penggujian hipotesis adalah

metode analisis regresi linear sederhana.

a. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana

Perhitungan persamaan regresi sederhana dilakukan melalui aplikasi SPSS.

Perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel x

dengan variabel y atau dengan kata lain untuk memprediksikan nilai variabel

terikat apabila nilai variabel bebas diubah. Adapun masing-masing substruktur

persamaan regresi sederhana dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

y' = a + bx

Keterangan :

y' = subjek variabel terikat yang diprediksikan

a = nilai konstanta harga y bila x = 0

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel y

x = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

Rumus perhitungan regresi serta perhitungan t hitung (Sujarweni dan

Endrayanto 2012:84) adalah :

a = ∑ ∑

b = ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ²

se =

∑ ∑ ∑

(39)

57

b. Uji t-test

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung

dengan nilai t-tabel. Uji ini dilakukan menggunakan uji t-test satu sisi yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Ho : Peran pelatih tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

motivasi peserta

Ha : Peran pelatih berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi

peserta

Kaidah keputusannya (Riduwan, 2011:103-104)

- Apabila t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti peran pelatih

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta

- Apabila t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti peran pelatih

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta

Atau :

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan

c. Koefisien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap y, dapat

ditentukan sebagai berikut :

KD = r² x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari

(40)

58

Dalam SPSS koefisien korelasi dikenal dengan R square. R square berkisar

pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square semakin

lemah hubungan kedua variabel (Riduwan, 2011:102).

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan

pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor total jawaban responden tiap variabel.

b) Merumuskan hipotesis.

c) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian regression linear.

d) Memasukkan hasil perhitungan ke dalam persamaan regresi.

e) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, t tabel

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah diperoleh temuan-temuan penelitian dari skripsi ini dapat

disimpulkan bahwa :

1. Peran pelatih sangat penting dalam proses rangkaian pelatihan beladiri Puteri

Gading. Pelatih yang menjalankan perannya dengan baik akan mempengaruhi

motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan. Pelatih beladiri mampu

melaksanakan perannya sebagai perencana, pelaksana, dan pengevaluasi.

2. Motivasi peserta mempengaruhi proses pembelajaran. Motivasi tiap peserta

berbeda-beda tergantung tujuan dari mereka sendiri dalam mengikuti pelatihan

beladiri Puteri Gading untuk apa. Motivasi yang paling mempengaruhi peserta

dalam berlatih adalah motivasi ekstrinsik yakni sumber belajar yaitu pelatih.

Sikap dan pengabdian pelatih dapat menjadi teladan bagi peserta. Pelatih

merupakan pemegang kunci keberlangsungan proses pelatihan, terutama dari

sikap dan pembawaan pelatih yang demokratis.

3. Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta adalah positif dan signifikan.

Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji signifikansi (t-test) t hitung sebesar

4,942 yang melebih t tabel sebesar 1,678 dan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0,000 dan lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan nilai konstanta sebesar 16,449 menyatakan bahwa jika

ada pengaruh dari peran pelatih maka motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri

Gading naik sebesar 16,449 satuan koefisien regresi. Sedangkan nilai koefisien

regresi x sebesar 0,451 menyatakan bahwa setiap peningkatan peran pelatih,

maka akan mengakibatkan peningkatan motivasi peserta pelatihan beladiri

Puteri Gading sebesar 0,451 satuan koefisien regresi atau sebesar 45,1%.

Besarnya sumbangan pengaruh peran pelatih terhadap motivasi sebesar 34,2%

(42)

120

B.Saran

Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi

sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun rekomendasi

tersebut adalah :

1. Rekomendasi bagi Penyelenggara Pelatihan Beladiri Puteri Gading

Pihak penyelenggara hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung kebutuhan peserta. Hal ini sangat penting juga untuk menunjang

kinerja pelatih agar pelatih dapat meningkatkan kualitasnya dalam memberikan

materi pelatihan. Sehingga lembaga penyelenggara dapat mencapai tujuan dan

peningkatan kualitas pelatihan secara efektif dan efisien.

2. Rekomendasi bagi Pelatih

a. Pelatih harus benar-benar memahami karakteristik peserta, mengingat keadaan

emosi dan fisik mereka yang berbeda ada yang lemah dan ada yang kuat, untuk

itu diperlukan format identifikasi kebutuhan yang jelas.

b. Pelatih harus lebih meningkatkan kemampuannya. Karena kemampuan pelatih

menjadi faktor ketertarikan peserta yang dapat mendorong semangat mereka

dalam berlatih.

c. Pelatih harus menegakkan aturan yang baku agar peserta menjadi tertib/disiplin

dalam hal administrasi maupun dalam mengikuti proses pelatihan.

3. Rekomendasi bagi Peneliti Lebih Lanjut

Penelitian ini membahas tentang pengaruh peran pelatih terhadap motivasi

peserta pelatihan beladiri Puteri Gading Kota Bandung. Untuk itu peneliti

menghimbau kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai peran

pelatih dan motivasi peserta pelatihan hendaknya meneliti salah satu elemen lain

yang terkait dengan peran pelatih atau motivasi peserta. Banyak faktor lain yang

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adman, Fuad. (2009). Konsep Pelatihan. [Online]. Tersedia :

http://fuadadman.com/wp-content/uploads/2009/08/KONSEP-PELATIHAN.doc [14 Maret 2013]

Alfa, Tahilia. (2012). Teori Perubahan Sosial dan Budaya Karl Marx. [Online]. Tersedia : http://tahiliaalfa21.blogspot.com/2012/06/teori-perubahan-sosial-karl-marx-dan.html [31 Agustus 2013]

Arianto, Rian. (2005). Studi Deskriptif tentang Motivasi Peserta dalam Mengikuti

Proses Pelatihan Beladiri Capoeira di Gelanggang Pemuda Bandung.

Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Baharuddin, H dan Esa Nur Wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Group.

Darwati, Yuli. ( ). Teori-teori dalam Psikologi Sosial. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/document_downloads/direct/44907270?extension=p df&ft=1377930138&lt=1377933748&user_id=19430616&uahk=YPMjKZ0 hJw8PTSZWZhDmnDkFue8 [31 Agustus 2013]

Efendi Hariandja, Marihot Tua. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan

Produktivitas Pegawai. Jakarta : PT Grasindo.

Friedman, Howard S dan Miriam W Schustack. (2008). Kepribadian Teori Klasik

dan Riset Modern. Jakarta : Erlangga.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guntur. (2013). Status dan Peran dalam Batasan Sosiologis. [Online]. Tersedia :

http://ykguntur.blogspot.com/2013/02/statusdan-peran-masyarakat-merupakan.html [31 Agustus 2013]

Habiburrahman. ( ). Thifan Po Khan Aliran Tsufuk. Dokumen Pribadi. Bandung : Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2001). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

(44)

122

Hermana, Apip. (2011). Implementasi Pendekatan Andragogi dalam Pelaksanaan

Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Calon Pelatih Guru Al-quran.

Tesis Magister pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hidayatullah, Aria. (2009). Peran Instrukur dalam Meningkatkan Motivasi dan

Tingkat Kemampuan Peserta Pelatihan Seni Beladiri Tarung Derajat (Boxer) di Kota Bandung. Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung :

Tidak diterbitkan.

PP RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

PP RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta : Gava Media.

Riduwan, dkk. (2010). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik

Penelitan. Bandung : Alfabeta.

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sudjana, Djuju. (2004). Pendidikan Nonformal, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung, Azas. Bandung : Falah

Production.

.(2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung : Falah Production.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

(45)

123

Tindaon, Yosi Abdian. (2012). Pengertian Pengaruh. [Online]. Tersedia : http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html [31 Agustus 2013]

Tn. (2012). Beladiri Thifan Pokhan Tsufuk. [Online]. Tersedia : http://beladirithifan.blogspot.com/2012/06/kungfu-muslim-thifan-pokhan-tsufuk-bab.html [9 Februari 2013]

Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Independen/bebas (x)
Tabel 3.2
Klasifikasi Jawaban Skala Tabel 3.3 Likert
tabel 3.4 berikut ini :
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh Metode Building Learning Commitment dan motivasi terhadap hasil belajar peserta Pelatihan Prajabatan Golongan III di Balai

penyelenggaraan Training Risk Management dengan motivasi kerja peserta pelatihan di Telkom Lea rning Center Bandung, bagaimana kredibilitas trainer dalam

Judul Penelitian :Pengaruh Pelatihan E-Learning Terhadap Motivasi Peserta Dalam Penggunaan Metode E-Learning Di Universitas Padjadjaran Bandung. Soeganda

Variable yang akan diteliti adalah pengaruh motivasi peserta diklat(X) baik motivasi intrinsic yang terdiri dari mendapatkan penghargaan, pujian, nilai yang bagus,

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukan bahwa nilai R square adalah 0,222 yang berarti peran variabel Kompensasi Non Finansial (X) dapat menjelaskan variabel Motivasi

Penelitian mengenai pengaruh dari variabel pelatihan terhadap motivasi kerja menunjukkan bahwa pelatihan secara positif berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan

Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi (X1), pelatihan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah reliabel,

Pengaruh Pelaihan X1, Motivasi X2, Pengawasan X3 dan Komitmen X4 terhadap Kinerja Karyawan Y Berdasarkan hasil dari penelitian di atas menunjukkan bahwa variabel pelatihan, motivasi,