• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK SINEKTIK DALAM BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA : Penelitian Quasi Eksperimental terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK SINEKTIK DALAM BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA : Penelitian Quasi Eksperimental terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Fhitrye Kartika MA (0806353). Penerapan Teknik Sinektik dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)

Kebutuhan akan pengembangan kreativitas merupakan isu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa berperilaku kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik sinektik dalam bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest yang tidak ekuivalen. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII bilingual yang terdiri dari dua kelas yaitu VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t independen untuk mengetahui perbedaan data hasil pretest-postest antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) profil kreativitas siswa berada pada kategori sedang, (2) proses penerapan teknik sinektik sesuai dengan tahapan terbentuknya kreativitas pada siswa, (3) teknik sinektik dapat meningkatkan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi hasil penelitian ditujukan bagi pihak-pihak terkait yaitu: Konselor, sekolah, dan peneliti selanjutnya.

(2)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

(3)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui kreativitas yang dimilikinya, manusia memberikan bobot dan makna terhadap kehidupan. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kreativitas berlangsung dalam setiap dimensi dan aktivitas kehidupan manusia. Kehidupan ini sendiri mengimplikasikan adanya kreativitas sebab kreativitas itulah yang memberi isi, corak, dan nuansa kepada manusia.

Sampai saat ini, kreativitas menjadi isu penting dalam dunia pendidikan karena masih banyak pola pembelajaran yang menghambat perkembangan kreativitas siswa. Peluang untuk munculnya siswa yang kreatif akan lebih besar dari guru yang kreatif pula. Guru yang kreatif mengandung pengertian ganda yaitu guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam membimbing siswa dan mengandung arti sebagai guru yang senang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam hidupnya. Dengan demikian, guru mampu mengapresiasi ekspresi kreativitas dan menjadi teknik identifikasi anak didiknya.

(4)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rekomendasi bagi pihak-pihak terkait yaitu sekolah, guru BK atau Konselor sekolah dan peneliti selanjutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu pembaca diharapkan agar mengkaji lebih jauh lagi guna mendapatkan keterangan yang lebih mendalam. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dalam menyelesaikan studi di Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung, Desember 2012

(5)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari segala bantuan dari semua pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd selaku ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan serta Dr. Ipah Saripah, M.Pd selaku sekretaris jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

2. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd selaku pembimbing 1 juga sebagai pembimbing akademik atas segala perhatian dan kesabarannya telah memberikan arahan, motivasi, saran, diskusi yang nyaman dan memberikan kemudahan dalam berfikir hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Nurhudaya, M.Pd selaku pembimbing 2 atas segala perhatian selama membimbing, memberikan arahan dalam berpikir dan selalu memotivasi dalam banyak hal serta saran yang memberikan kemudahan dalam penulisan skripsi. 4. Dr. H. Nandang Budiman, S.Pd , M.Si selaku wali tingkat mahasiswa 2008 yang

telah membimbing dan selalu memotivasi dalam banyak hal.

5. Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd yang membantu dalam penilaian program intervensi dan Dr. Ilfiandra M.Pd , Dr. Ipah Saripah, M.Pd , serta Drs. Yaya Sunarya, M.Pd yang membantu dalam penilaian instrumen penelitian

6. Seluruh staf dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingann FIP UPI yang telah memberikan dan membekali ilmu yang bermanfaat selama perkuliahaan dan seluruh staf tata usaha jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI yang telah memberikan kemudahan dan bantuan selama perkuliahan.

(6)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang Bapak pimpin dan seluruh staff BK yaitu Dra. Partinah, Drs. Setiadi M.Pd , Emma Amalia S.Pd , Lilis Ooy, S.E , Elin Lindiawati, S.Pd yang telah meluangkan waktunya dan memberikan kemudahan untuk membantu penulis selama proses penelitian juga seluruh siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 yang telah bersedia menjadi siswa binaan selama proses penelitian.

8. Orangtua tercinta yang selalu tulus memberikan doa, motivasi, kasih sayang, kehangatan keluarga dan pengorbanan baik moril maupun materil dan kakak tersayang Ina, Yudi, Depi yang selalu memberikan doa dan dukungan sehingga penulis tetap semangat menyelesaikan skripsi.

9. Suami tercinta Meidi Firmansyah yang selalu membimbing dengan penuh kasih sayang dan kesabaran serta perhatian sehingga penulis sangat menikmati perjalanan dalam menuntaskan penelitian ini.

10.Teman-teman seperjuangan angkatan 2008 atas kebersamaan dan kerjasamanya selama menjalani masa-masa kuliah terutama sahabat-sahabat tercinta Ichiers : Dewi, Bibeh, Wulan, Hani, Nisha, Desi, Icha yang telah memberikan banyak kesan dan kenangan di masa-masa perkuliahan sampai saat ini.

11.Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap agar amal baik semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Bandung, Desember 2012

(7)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

(8)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Asumsi ... 8

F. Hipotesis ... 8

G. Metodologi Penelitian ... 8

BAB II TEKNIK SINEKTIK DAN KREATIVITAS SISWA ... 10

A. Konsep Kreativitas ... 10

1. Definisi Kreativitas ... 10

2. Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat ”P” ... 10

3. Proses Terbentuknya Kreativitas ... 13

4. Perkembangan Kreativitas ... 14

5. Ciri-Ciri Pribadi Kreatif ... 16

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 21

7. Kendala dalam Pengembangan Kreativitas ... 22

8. Cara-Cara Mengembangkan Kreativitas ... 24

9. Rumusan Kreativitas yang Menjadi Acuan Penelitian ... 25

10.Peran Bimbingan dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa ... 27

B. Konsep Teknik Sinektik ... 28

1. Definisi Teknik Sinektik ... 28

2. Tujuan dan Asumsi dalam Teknik Sinektik ... 28

3. Aktifitas Metoforis dalam Teknik Sinektik ... 29

4. Strategi dalam Teknik Sinektik ... 32

C. Konsep Layanan Bimbingan Klasikal ... 34

(9)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Desain Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

C. Definisi Operasional Variabel ... 49

D. Instrumen Pengumpul Data ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 47

F. Prosedur Penelitian ... 48

G. Proses Pelaksanaan Teknik Sinektik ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 112

A. Kesimpulan ... 112

B. Rekomendasi ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(10)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Strategi Ke-1 (Menciptakan Suatu yang Baru

dengan Metafora) ... 32

Tabel 2.2 Tahapan Strategi Ke-2 (Mengakrabkan Sesuatu yang Asing Melalui Analogi-Analogi yang Sudah Dikenal dengan Baik) ... 33

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Pola Skor Angket Kreativitas Siswa ... 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Kreativitas Siswa ... 42

Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 47

Tabel 4.1 Kategorisasi Kreativitas Siswa ... 51

Tabel 4.2 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Rasa Ingin Tahu yang Mendalam ... 53

Tabel 4.3 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Bersifat Imajinatif ... 55

Tabel 4.4 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Tertantang oleh Kemajemukan ... 56

Tabel 4.5 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Sikap Berani Mengambil Resiko ... 58

Tabel 4.6 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Sikap Menghargai ... 60

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretest Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 81

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Varians Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 82

Tabel 4.9 Hasil Uji-t Independen Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 82

Tabel 4.10 Hasil Uji t Independen Data Pretest Kreativitas Siswa pada Setiap Aspek Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 84

Tabel 4.11 Hasil Uji-t Independen Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 85

(11)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Perbandingan Kategorisasi Kreativitas Siswa ... 52 Grafik 4.2 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Rasa Ingin

Tahu yang Mendalam ... 54 Grafik 4.3 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Bersifat

Imajinatif ... 55 Grafik 4.4 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Tertantang

oleh Kemajemukan ... 57 Grafik 4.5 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Berani

Mengambil Resiko ... 59 Grafik 4.6 Kategorisasi Kreativitas Siswa pada Aspek Sikap

Menghargai ... 60 Grafik 4.7 Rata-Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 83 Grafik 4.8 Rata-Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol pada

Setiap Aspek ... 85 Grafik 4.9 Rata-Rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 86 Grafik 4.10 Rata-Rata Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol pada

(12)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(13)

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat-Surat Penelitian ... 119

2. Pengembangan Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ... 125

3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 132

4. Rekap Data Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol (Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji-t Independen Sample) ... 136

5. Program Intervensi ... 147

6. Jadwal Penelitian, Daftar hadir Siswa dan Pedoman Wawancara ... 191

7. Hasil Lembar Kerja Siswa ... 198

8. Dokumentasi Kegiatan ... 220

(14)

1

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk di muka bumi yang dianugrahi kreativitas tanpa henti dan tanpa batas yang kemudian berdampak luas pada peradaban manusia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Munandar (2009:6) bahwa kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, terutama dalam bidang pendidikan. Kreativitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Dengan demikian, pendidikan yang mendukung pengembangan kreativitas adalah pendidkan yang dapat merangsang siswa untuk kreatif sehingga tidak hanya mementingkan pengembangan kemampuan kognitif tetapi juga mementingkan kemampuan afektif siswa.

Kebutuhan akan pengembangan kreativitas merupakan isu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru yang kurang memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir dan bertindak dalam memecahkan suatu masalah dapat menghambat pengembangan kreatif siswa. Sebagaimana yang diungkapkan Juliantine (2010:9) bahwa untuk mengembangkan kreativitas dibutuhkan guru yang memiliki kemampuan kreativitas tinggi, sehingga guru dapat mengembangkan proses kreatif seperti kebebasan pada siswa untuk berpikir secara kreatif, kritis, dan inovatif. Dengan demikian, guru tidak akan bisa mengembangkan kemampuan kreatif siswa jika kemampuan kreatif guru itu sendiri rendah dan terbatas.

Pentingnya kreativitas tertera dalam peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:

(15)

2

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam rumusan Standar Pendidikan Nasional tersebut, menekankan adanya harapan agar melalui pendidikan dapat dikembangkan kreativitas siswa sejak dini dan siswa dapat menerapkannya dalam aktivitas kehidupanya sehari-hari. Dengan demikian, kreativitas sangat penting dan sangat dibutuhkan terutama berkaitan dengan pembangunan bangsa Indonesia yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas tinggi.

Peraturan pemerintah yang mendukung pengembangan kreativitas siswa di sekolah belum dapat direalisasikan oleh mayoritas guru di lapangan. Sebagaimana yang diungkapkan Munandar (2009:11) yaitu kebanyakan guru di sekolah masih menjejalkan bahan pengetahuan dan siswa menerima begitu banyak cekokan dalam arti instruksi bagaimana melakukan sesuatu di sekolah maupun di rumah sehingga menghilangkan hampir semua kesempatan siswa untuk mengembangkan kreativitas. Dengan demikian, guru diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan pribadi yang kreatif seperti menghargai hasil-hasil pemikiran kreatif dan respek terhadap ide yang tidak biasa dari siswa.

Suatu penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kreativitas anak Indonesia sangat memprihatinkan yaitu penelitian (Supriadi, 1994:85) yang dilakukan Hans Jellen dari Universitas Utah, AS dan Klaus Urban dari Universitas Hannorver, Jerman terhadap anak-anak berusia 10 tahun (dengan sampel 50 anak di Jakarta) menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak-anak Indonesia adalah yang terendah diantara anak-anak-anak-anak seusianya dari 8 negara lainnya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak Indonesia masih kurang dibandingkan tujuh negara lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai pijakan bagi pendidik untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui pelaksanaan pendidikan yang lebih efektif.

Temuan penelitian berikutnya yang dilakukan Rahmat Aziz (2009, terdapat pada http//:kreativitas-penyesuaian-sosial-siswa-Indonesian-Pshycological-Journal-pdf/ ) terhadap 48 siswa kelas tujuh sekolah menengah

(16)

3

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kreatif siswa berada pada kategori rendah sehingga mempengaruhi kemampuan penyesuaian sosial siswa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pribadi kreatif siswa yang berada pada kategori rendah kurang memiliki dorongan untuk menjalin hubungan sosial. Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kreatif tinggi namun tidak mampu mewujudkan pribadi kreatifnya menjadi perilaku nyata akan mengalami hambatan dalam menghasilkan produk kreatif karena dimensi pribadi kreatif bersifat lebih menetap dibandingkan dengan proses kreatif yang cenderung berubah ditempat yang berbeda.

Menurut Semiawan (2010: 71) kreativitas manusia sangat bergantung kepada kecerdasan berpikir dan kecerdasan emosional yang dikontrol oleh otak kiri dan otak kanan. Walaupun kreativitas pada akhirnya merupakan hasil kerja otak kanan dan otak kiri, tetapi otak kanan memegang peran sangat dominan dalam menentukan kreasi dan inovasi. Kecerdasan otak kiri yang mengandalkan logika memang sangat penting dalam kehidupan manusia, tetapi tanpa disertai dengan kecerdasan otak kanan orang tidak akan kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, diperlukan upaya guru untuk mengembangkan model pendidikan dan bimbingan yang lebih efektif untuk menumbuhkan keseimbangan antara fungsi otak kanan dan otak kiri dalam pengembangan kreativitas siswa.

Perkembangan kreativitas pada individu sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari kerja otak individu. Menurut Hana (2009, terdapat pada http://hana3.wordpress.com/2009/03/16/materi-kreativitas-peserta-didik/)

(17)

4

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berbeda juga unik. Dengan demikian, karakteristik tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya pribadi kreatif siswa pada usia remaja.

Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung dengan pertimbangan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di SMP Negeri 4 Bandung yaitu Dra. Hj. Partinah pada hari selasa tanggal 4 September 2012 pukul 08.00 WIB di ruang BK, menjelaskan bahwa “suasana belajar di kelas bilingual terlihat lebih tegang dan jadwal belajar siswa pun lebih padat dibanding dengan kelas regular,

tanpa guru sadari proses pembelajaran di kelas bilingual hanya menekankan

pada pencapaian kemampuan intelektual dan mengenyampingkan kemampuan emosional siswa”. Untuk itu, proses pembelajaran siswa di kelas bilingual dapat menghilangkan kesempatan siswa dalam mengembangkan kreativitasnya.

Pengembangan kreativitas (Munandar, 2009: 21) dapat terwujud di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa memandang usia maupun tingkat pendidikan tertentu. Untuk itu, konselor di sekolah dapat mewujudkan potensi siswa dan melatih keterampilan siswa dalam memecahkan masalah secara kreatif. Dengan memadukan kreativitas dalam semua layanan bimbingan, guru BK diharapkan dapat melaksanakan layanan bimbingan yang inovatif untuk mendukung perkembangan kreativitas siswa. Untuk itu, guru BK dapat menciptakan inovasi baru dalam layanan bimbingan klasikal dengan menerapkan suatu teknik bimbingan yang diadaptasi dari salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.

(18)

5

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sinektik menggunakan analogi dan metaforis (kiasan) untuk mengembangkan kemampuan berfikir dari berbagai sudut pandang. Dalam hal ini, siswa membuat hubungan perumpamaan atau perbandingan suatu objek.

Hasil-hasil penelitian yang mengungkapkan keberhasilan penerapan teknik sinektik di sekolah antara lain: (1) hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyadiprana (1997:81) menunjukkan bahwa penerapan teknik sinektik dalam mengembangkan kreativitas siswa terbukti secara menyakinkan lebih efektif dari pada teknik pembelajaran konvensional, baik dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif maupun dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan: (2) hasil penelitian yang dilakukan Wati (2006:495) menunjukan bahwa penerapan teknik sinektik dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa memiliki keunggulan dalam melatih sistematika berpikir siswa sehingga memotivasi untuk berbuat lebih kreatif. Untuk itu, teknik sinektik perlu dikembangkan juga dalam layanan bimbingan dan konseling melalui kegiatan bimbingan klasikal untuk meningkatkan pribadi kreatif siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka teknik sinektik penting untuk diujicobakan dalam bidang layanan bimbingan dan konseling terutama untuk meningkatkan kreativitas siswa. Dengan demikian, judul penelitian yang diajukan adalah “Penerapan Teknik Sinektik dalam Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung

Tahun Ajaran 2012-2013 )”.

B. Rumusan Masalah

(19)

6

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belakang dengan kenyataan di lapangan terutama di kelas bilingual yang menunjukkan bahwa sistem pembelajaran di kelas bilingual telah membuat siswa merasa stress dan tertekan. Selain itu, upaya guru dalam merealisasikan potensi siswa sering menggunakan cara paksaan agar siswa belajar yang menyebabkan kekakuan berimajinasi pada siswa sehingga tidak memiliki ruang untuk berkreativitas. Tanpa disadari bahwa proses pembelajaran di kelas bilingual lebih mengutamakan kemampuan kognitif siswa dan menghiraukan kemampuan afektif siswa.

Dalam meningkatkan kreativitas siswa dapat dilakukan melalui kegiatan layanan bimbingan klasikal yang kreatif dan inovatif. Maka yang menjadi fokus dalam penelitian adalah pengembangan suatu teknik layanan bimbingan yang efektif untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual. Teknik bimbingan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa adalah teknik sinektik yang dirancang untuk mendorong kondisi - kondisi psikologis siswa sehingga dapat mengembangkan kreativitas pada dimensi person yaitu pribadi kreatif siswa. Berkaitan dengan pemanfaatan teknik sinektik tersebut maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas penerapan teknik sinektik dalam bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa?”. Adapun pertanyaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seperti apa profil kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 ?

2. Bagaiamana bentuk penerapan teknik sinektik dalam bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 ?

(20)

7

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai penggunaan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa. Adapun tujuan secara khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai profil kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013.

2. Untuk mengetahui bentuk penerapan teknik sinektik dalam bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013.

3. Untuk mengetahui efektivitas teknik sinektik dalam bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua hal yaitu: 1. Manfaat Teoritis

a. Memperoleh pemahaman mengenai tingkat kreativitas siswa, khususnya pada siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan pengembangan kajian ilmu bimbingan dan konseling dalam penerapan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi konselor sekolah dan peneliti yaitu sebagai berikut:

(21)

8

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Peneliti memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan teknik sinektik khususnya untuk meningkatkan kreativitas siswa.

E. Asumsi

Asumsi penelitian mengenai efektivitas teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan kreativitas pada remaja seiring dengan tahapan operasional formal yaitu berada pada tahap yang sangat potensial bagi pengembangan kreativitas.

2. Setiap individu memiliki tingkat kreativitas yang berbeda sehingga perlu pemahaman terhadap ciri-ciri pribadi kreatif dari masing-masing individu sebagai dasar dalam mengembangkan kreativitasnya.

3. Informasi mengenai karakterisitik pribadi kreatif siswa sangat penting untuk meningkatkan efektivitas layanan bimbingan di sekolah, baik berupa layanan individual, kelompok maupun klasikal.

4. Teknik layanan bimbingan yang kreatif dan inovatif dapat menciptakan situasi yang baru, tidak monoton dan menarik sehingga siswa akan lebih terlibat dalam kegiatan bimbingan yang dilakukan.

5. Sinektik merupakan teknik bimbingan yang bersifat menyenangkan karena melibatkan siswa dalam diskusi yang imajinatif dan menghasilkan strategi pemecahan masalah yang berbeda sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa.

F. Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian yang dapat dikemukakan adalah teknik sinektik melalui bimbingan klasikal efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa.

G. Metode Penelitian

(22)

9

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diangkakan. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap tingkat efektivitas teknik sinektik dalam bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses anilisis dan penafsirannya dengan menggunakan perhitungan statistik.

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental atau penelitian eksperimen yang tidak sebenarnya karena dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam metode ini, desain penelitian yang digunakan adalah pretest–posttest yang tidak ekuivalen (Taniredja, 2011:56) yaitu jenis

rancangan yang biasa dipakai pada penelitian eksperimen dan menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya. Sehingga, ada pemberian tes awal sebelum diberi perlakuan dan tes akhir setelah diberi perlakuan terhadap kelas eksperimen. Sedangkan, kelas kontrol hanya dijadikan sebagai pembanding dalam menguji efektivitas teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa.

(23)

37

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Poerwanti, 2000:32) yaitu data penelitiannya bersifat numerik yang berupa gejala atau peristiwa yang diangkakan. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap tingkat efektivitas teknik sinektik dalam meningkatkan kreativitas siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses anilisis dan penafsirannya dengan menggunakan perhitungan statistik.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental atau penelitian eksperimen yang tidak sebenarnya karena dalam penelitian ini subyek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa adanya. Penggunaan metode Quasi Experimental dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas yang ada telah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan lagi pengelompokkan secara acak. Dengan demikian, populasi dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang berbeda yaitu kelas VII B yang dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas VII A yang dijadikan sebagai kelas eksperimen. Dalam hal ini, kelas VII A diberikan perlakuan yaitu penerapan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa sedangkan kelas VII B hanya dijadikan sebagai kelas kontrol atau pembanding dalam menguji efektivitas teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa.

3. Rancangan Penelitian

(24)

38

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya. Sehingga, ada pemberian tes awal sebelum diberi perlakuan dan tes akhir setelah diberi perlakuan dalam dua kelompok yang berbeda yaitu kelas VII B sebagai kelompok kontrol dan kelas VII A sebagai kelompok eksperimen yang digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok eksperimen O1 X O3

Kelompok Kontrol O2 - O4

Keterangan :

X : Perlakukan dengan penerapan teknik sinektik

O1 : Pre-tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada

kelas eksperimen

O2 : Pre-tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada

kelas kontrol

O3 : Post-tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada

kelas eksperimen

O4 : Post-tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada

kelas kontrol

B. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Bilingual SMPN 4

Bandung tahun ajaran 2012-2013 yang berlokasi di Jalan Samoja No. 5 Bandung.

Dalam menentukan subjek penelitian digunakan teknik sample populasi.

(25)

39

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berlaku untuk seluruh populasi. Dengan demikian, hasil penelitian akan digeneralisasikan untuk populasi penelitian yaitu siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung.

Berdasarkan tahapan perkembangan kreativitas, siswa kelas VII SMP berada pada tahap operasional formal sehingga sudah memiliki kemampuan untuk berpikir sistemik yang dapat menunjang siswa untuk mengembangkan kemampuan kreatifnya dalam memecahkan suatu masalah. Dalam penelitian ini siswa kelas VII bilingual dipilih sebagai subjek penelitian dikarenakan ada perbedaan antara proses pembelajaran di kelas regular dan kelas bilingual. Suasana belajar di kelas bilingual terlihat lebih tegang dan jadwal belajar siswa pun lebih padat dibanding dengan kelas regular. Sehingga, tanpa guru sadari proses pembelajaran di kelas bilingual hanya menekankan pada pencapaian kematangan intelektual dan mengenyampingkan kematangan emosional siswa. Untuk itu, proses pembelajaran siswa di kelas bilingual dapat menghilangkan kesempatan siswa dalam mengembangkan kreativitasnya. Dalam menguji efektivitas teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa dilakukan penempatan kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Dalam hal ini, siswa kelas VII A bilingual sebagai kelas eksperimen dan VII B bilingual sebagai kelas

kontrol. Dengan demikian, penelitian ini memilih siswa kelas bilingual sebagai populasi dalam penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel

(26)

40

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Teknik Sinektik

Dalam penelitian ini, teknik sinektik dimaksudkan sebagai layanan bimbingan klasikal yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap siswa kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun pelajaran 2012-2013 dengan menggunakan analogi melalui aktivitas metafora (kiasan) untuk mengembangkan kemampuan kreatif siswa. Aktivitas metafora dalam teknik sinektik terdiri dari tiga jenis analogi, yaitu: (a) analogi personal adalah siswa merasakan langsung menjadi objek yang akan dibandingkan, (b) analogi langsung adalah siswa membandingkan dua objek yang berbeda, dan (c) konflik padat adalah siswa menggunakan dua kata yang berlawanan. Melalui ketiga jenis analogi tersebut siswa dapat membangun hubungan perumpamaan dan perbandingan suatu objek atau gagasan dengan cara menukarkan posisi keduanya sehingga siswa dapat menilai suatu masalah secara kreatif dari sudut pandang yang berbeda.

2. Kreativitas

Dalam penelitian ini, penelaahan kreativitas difokuskan pada dimensi person yaitu mengukur ciri-ciri pribadi kreatif siswa kelas VII bilingual SMP

Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 yang menunjukkan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun ide yang relatif

berbeda dan lebih bermakna. Ciri-ciri pribadi kreatif yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Rasa ingin tahu, adalah suatu sikap yang ditunjukkan siswa untuk selalu terdorong mengetahui segala sesuatu lebih mendalam dan senang mengajukan banyak pertanyaan.

b. Bersifat imajinatif, adalah suatu sikap yang ditunjukkan siswa untuk mampu memperagakan atau membayangkan sesuatu yang berbeda secara luas dan mendalam.

(27)

41

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

beranekaragam, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, dan tertarik pada tugas-tugas yang sulit.

d. Sifat berani mengambil resiko, adalah suatu sikap yang ditunjukkan siswa melalui keberaniannya memberikan jawaban atau menyampaikan pendapat walaupun belum tentu benar dan siap menerima kritikan orang lain.

e. Sifat menghargai, adalah suatu sikap yang ditunjukkan siswa untuk dapat menghargai kemampuan, kesempatan atau peluang, hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain.

D. Instrumen Pengumpul Data 1. Jenis Instrumen

Jenis instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah instrumen angket yang mengungkap profil kreativitas siswa. Angket disusun sesuai dengan rujukan definisi operasional variabel dan menggunakan pernyataan positif. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jenis angket yang memiliki empat alternatif jawaban dengan menggunakan skala dalam bentuk daftar checklist () yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS). Adapun bentuk jawaban dan pemberian skor ialah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pola Skor Angket Kreativitas Siswa

Pernyataan Pola Skor

SS S KS TS

Positif 4 3 2 1

2. Langkah-Langkah Pengembangan Instrumen

(28)

42

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pernyataan-pernyataan dalam bentuk angket. Kisi-kisi instrumen kreativitas siswa disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Pengembangan Kreativitas Siswa

No Aspek Indikator Pernyataan (+)

No Item

1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

a. terdorong mengetahui segala sesuatu lebih banyak

b. senang mencoba sesuatu yang baru c. senang mengamati

d. senang bereksperimen

e. ingin mencari pengalaman-pengalaman baru 1 3 4 5 6 5

2. Bersifat imajinatif

a. memikirkan hal-hal yang belum pernah terjadi

b. memikirkan sesuatu yang baru

c. meramalkan apa yang akan dikatakan orang lain

d. memiliki firasat yang akan terjadi

e. membuat cerita tentang tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang belum pernah dialami 8 9 10 11 12 14 6

3. Tertantang oleh

kemajemukan

a. tertantang oleh situasi yang tidak dapat diiramalkan keadaannya

b. mencari penyelesaian tanpa bantuan orang lain

c. tidak cenderung mencari jalan keluar yang gampang

d. mencari cara terus menerus agar berhasil

16

17

18

19

(29)

43

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. mencari jawaban-jawaban yang lebih sulit f. dapat bekerja sendiri

g. kemampuan mengembangkan dan merinci suatu gagasan

20 21 22

4 Berani mengambil resiko

a. berani mengakui kesalahan

b. berani memberikan gagasan dan usul yang berbeda terhadap suatu masalah

c. berani menerima tugas yang sulit

d. tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain e. melakukan hal yang diyakini meskipun

berbeda

f. Berani mengambil resiko dari tugas yang rumit 23 24 25 26 27 28 29 7

5 Sikap Menghargai

a. menghargai hak sendiri dan orang lain

b. menghargai diri sendiri dan prestasi sendiri

c. menghargai kesempatan yang diberikan

31 32 34 36 37 38 40 7

3. Penyusunan Butir Pernyataan

Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan-pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi dan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian (terlampir).

4. Pengujian Instrumen

(30)

44

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Uji Validitas Rasional

Telaah butir-butir pernyataan instrumen atau lebih dikenal dengan penimbangan (judgment) alat pengumpul data bertujuan untuk melihat kesesuaian antara konstruk instrumen dengan landasan teoritis, kesesuaian konstruk instrumen dengan ketepatan bahasa baku dan berfungsi sebagai uji validitas rasional. Penimbangan (judgment) dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar Bimbingan dan Konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam format penimbangan, pernyataan dikelompokan dalam kualifikasi memadai (M) dan tidak memadai (TM). Kategori antara memadai atau tidak memadai sebuah instrumen penelitian dinilai dari konstruk instrumen, konten instrumen, dan redaksi instrumen tersebut. Pernyataan yang berkualifikasi memadai (M) dapat langsung digunakan sebagai butir item dalam instrumen penelitian sedangkan pernyataan yang berkualifikasi tidak memadai (TM) dilakukan revisi atau perbaikan lebih lanjut agar layak digunakan sebagai butir item dalam instrumen penelitian. Setelah uji kelayakan instrumen, langkah selanjutnya dalam penelitian adalah melakukan uji validitas item.

b. Uji Validitas Item

(31)

45

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

moment atau metode Pearson (Taniredja, 2011:134) dengan rumus sebagai

berikut:

Gambar 3.1

Rumus Korelasi Product Moment atau Metode Pearson

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y

N = jumlah subjek

∑ XY = jumlah perkalian antara skor x dan skor y X = jumlah total skor X (jumlah variable item) Y = jumlah total skor Y (jumlah variable total) X2 = jumlah dari kuadrat X (jumlah variable item) Y2 = jumlah dari kuadrat Y (jumlah variable total)

Kriteria yang digunakan adalah item yang memiliki r hitung > r tabel

dinyatakan sebagai item yang valid dan dapat digunakan dalam skala. Dengan df= n-1 = (40-1), pada tahap kepercayaan 95% diperoleh harga r

tabel sebesar 0,339. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh 8 item yang

tidak valid sehingga jumlah item sebelum uji coba yang berjumlah 40 item menjadi 32 item (terlampir).

c. Uji Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen dan untuk menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya. Menurut Taniredja (2011:43) instrumen yang sudah dipercaya adalah yang reliabel karena dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Adapun rumus Spearman-Brown (split half) menurut Taniredja (2011:43) adalah sebagai

[image:31.595.136.511.173.574.2]
(32)

46

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

[image:32.595.115.513.81.458.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2

Rumus Spearman-Brown (split half) Keterangan :

R = nilai koefesien reliabilitas

r = korelasi antar item belahan pertama dengan item belahan kedua

Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan excel, diperoleh nilai reliabilitas (r hitung) sebesar 0,833 yang menunjukkan lebih besar dari t

tabel dengan taraf nyata 0.05 atau dengan tingkat kepercayaan 95% sehingga instrumen dapat dikatakan relibel. Artinya instrumen ini mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item dengan konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan tujuan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana dampak implementasi teknik sinektik dalam layanan bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa. Data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan Standar Interval

Perhitungan kategorisasi jenjang untuk melihat gambaran dari profil kreativitas siswa dilakukan dengan menggunakan patokan skor ideal yang terdiri dari kategorisasi rendah, sedang dan tinggi. Dengan perhitungan sebagai berikut:

a. Menentukan skor maksimal ideal (SMI) yakni skor maksimal dikalikan dengan jumlah item ( SMI = SM x jumlah item).

b. Menentukan rata-rata atau mean ideal (MI) yakni ( MI = SMI ÷ 2 ). c. Menentukan standar deviasi ideal yakni mean ideal (MI) dibagi tiga

( sd = MI ÷ 3 )

r r R

 

(33)

47

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Setelah diketahui mean ideal dan standar deviasi ideal, maka dapat dilakukan penentuan kriteria tingkat kreativitas siswa dengan menggunakan tabel selang interval katagori.

2. Uji Normalitas Data

Data dari setiap variabel perlu diuji normalitasnya. Riduwan (2012:121) mengungkapkan bahwa pengujian normalitas lebih cepat dapat dikerjakan dengan kompoiter. Dalam hal ini, program SPSS dapat dimanfaatkan untuk menguji normalitas data. Kriteria untuk menafsirkan apakah distribusi data tersebut normal atau tidak, yaitu apabila nilai sig lebih besar dari 0.05 maka data variabel tersebut berdistribusi normal. Namun apabila nilai sig lebih kecil dari 0.05 maka data variabel tersebut berdistribusi tidak normal.

3. Uji Homogenitas Data

Untuk menguji tingkat homogenitas data, peneliti menggunakan pendekatan program SPSS. Dengan criteria pengujian homogenitas (Riduwan, 2012:120) sebagai berikut:

Jika F hitung ≥ F table, berarti Tidak Homogen dan Jika F hitung ≤ F table, berarti Homogen

Dengan demikian, apabila nilai sig lebih besar dari 0.05 maka data variable tersebut homogen. Namun apabila nilai sig lebih kecil dari 0.05 maka data variable tersebut tidak homogen.

4. Menguji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian yaitu membuktikan bahwa teknik sinektik efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa digunakan “Pengujian Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent Sampel t-test)” yaitu melalui

(34)

48

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada pretest dan perbandingan nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada posttest.

Dalam hal ini data diolah dengan menggunakan program SPSS agar lebih akurat. Kriteria untuk menafsirkan kelompok yang besar pengaruhnya terhadap pengembangan kreativitas, yaitu jika nilai t-hitung > t-tabel maka H0

ditolak, artinya ada perbedaan antara kedua kelompok. Sedangkan jika nilai t-hitung < t-tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan antara dua

kelompok. T-tabel dengan derajat kebebasan (df) n-2, dengan pengujian 1 sisi (signifikansi = 0.05).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam peneltian yang dilaksanakan meliputi beberapa langkah sebagai berikut:

1. Tahapan Awal

Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, yaitu:

a. Mengurus surat izin penelitian ke jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan sampai dengan Dinas Pendidikan

b. Mengurus surat izin penelitian ke SMP Negeri 4 Bandung

c. Mengkonsultasikan jadwal penelitian pada koordinaor BK dan konselor sekolah.

d. Mempersiapkan angket untuk pengumpulan data

e. Mempersiapkan media dan prosedur pelaksanaan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa

2. Tahap Pelaksanaan

(35)

49

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Penerapan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas pada siswa kelas VII A (kelas eksperimen) SMP Negeri 4 Bandung

c. Melakukan tes akhir atau postest terhadap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan teknik sinektik terhadap kelas eksperimen untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan angket yang sama pada pretest.

3. Tahap Akhir

Melakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik inferensial yaitu membandingkan hasil dari pretest dan posttest. Selanjutnya dibuat kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut dan digeneralisasikan kepada seluruh populasi penelitian yaitu siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013.

G. Proses Pelaksanaan Teknik Sinektik 1. Tahap Pretest

Pre-test merupakan tes awal yang dilakukan kepada sampel penelitian sebelum dilakukan perlakuan (treatment). Pretest dilakukan untuk mengetahui gambaran umum kreativitas siswa dengan menggunakan instrumen angket. Pretest ini diberikan kepada seluruh siswa kelas VIIA (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIIB (sebagai kelas kontrol). Sebelum pretest dimulai, peneliti mengkondisikan kelas terlebih dahulu, meminta sampel untuk mempersiapkan alat tulis, kemudian membagikan angket kreativitas siswa, memberitahukan tujuan pelaksanaan pretest dan setelah siswa siap, peneliti membacakan petunjuk pengerjaan angket.

2. Pelaksanaan Teknik Sinektik

(36)

50

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan hasil-hasil yang lama dengan cara yang baru dan cara pandang yang lebih kreatif. Selanjutnya, strategi kedua yaitu membuat yang asing menjadi familiar (making the strange familiar) dirancang untuk membuat gagasan-gagasan yang baru dan tidak familiar menjadi lebih bermakna. Kedua strategi tersebut menggunakan tiga jenis analogi yang sama yaitu analogi langsung, analogi personal, dan konflik padat namun memiliki sasaran dan struktur kegiatan yang berbeda.

Setiap pertemuan diawali dengan latihan-latihan peregangan melalui aktivitas metafora yang terdiri dari analogi langsung, analogi personal, dan konflik padat. Latihan-latihan peregangan tersebut dilakukan agar siswa menjadi terbiasa berpikir dari sudut pandang yang berbeda melalui analogi-analogi sebagai pengalaman sinektik. Kemudian, setelah siswa merasa dirinya nyaman dan tertarik mengikuti kegiatan senektik maka diterapkan dua macam strategi dalam teknik sinektik yaitu membuat sesuatu yang baru (creating something new) dan membuat yang asing menjadi familiar (making the

strange familiar) yang telah dirancang dalam satuan kegiatan layanan.

3. Tahap Posttest

(37)

112

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penelitian tentang penerapan teknik sinektik dalam bimbingan klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan menjadi masukan bagi kajian ilmu bimbingan dan konseling dalam menerapkan teknik sinektik untuk meningkatkan kreativitas siswa.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum profil kreativitas pada dimensi pribadi kreatif siswa kelas VII bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013 berada pada kategori sedang yaitu siswa cukup memiliki dorongan untuk berperilaku kreatif karena hanya memiliki rasa ingin tahu yang cukup mendalam, cukup memiliki kemampuan berimajinasi namun belum berani mengambil resiko untuk menghadapi tugas-tugas yang majemuk sehingga siswa belum benar-benar menghargai kemampuan diri sendiri sebagai pribadi yang kreatif. Namun tidak menutup kemungkinan kecenderungan pribadi kreatif siswa dapat berubah menurun pada kategori rendah apabila tidak ada upaya penanganan lebih lanjut.

2. Bentuk tahapan pelaksanaan teknik sinektik yang diterapkan dalam layanan bimbingan klasikal memiliki tahapan yang sesuai dengan proses terbentuknya kreativitas sehingga teknik sinektik dapat mendukung pengembangan kreativitas.

(38)

113

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demikian, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan menerapkan teknik sinektik dinilai efektif dan dapat diandalkan dalam meningkatkan kreativitas siswa kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2012-2013.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan tindak lanjut bagi pihak sekolah dan peneliti lain. Adapun rekomendasi yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah

a. Sekolah dapat menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong aktualisasi potensi kreatif siswa, seperti penghapusan hukuman yang bersifat mengancam, penerapan kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan siswa berperan aktif, pemberian penghargaan bagi siswa yang meraih prestasi akademik maupun non-akademik.

b. Sekolah dapat menyiapkan para pendidik yang tidak hanya kompeten dibidangnya tetapi juga menghargai adanya perbedaan karakteristik siswa terutama pada siswa bilingual dan mampu menciptakan suasana kelas yang merangsang siswa untuk berperilaku kreatif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas dalam mengeluarkan gagasan-gagasan atau ide-ide kreatifnya.

2. Bagi Konselor Sekolah

(39)

114

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Konselor sekolah atau guru BK dapat mengoptimalkan kemampuan dan pemahaman mengenai kreativitas dan cara mengembangkannya. Misalnya dengan pembuatan media pendukung seperti, spanduk yang berisikan kalimat pendorong kreativitas, seperti “Jadilah Siswa Pelopor Kreatif dan Inovatif” dan menjadi teladan bagi siswa sebagai pribadi yang kreatif.

c. Konselor sekolah atau Guru BK dapat menggunakan teknik sinektik dalam penyusunan program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kreativitas siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas kajian kreativitas, tidak hanya pada dimensi persons tetapi juga mengkaji dimensi proses, press, dan produk kreatif agar hasil penelitian lebih komprehensif. Selain

(40)

115

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: ABKIN.

Arikuntoro. (2007). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta

Aziz, Rahmat. (2008). Hubungan Antara Kreativitas dengan Penyesuaian Sosial Siswa [online].. Tersedia pada: http//:kreativitas-penyesuaian-sosial-siswa-Indonesian-Pshycological-Journal-pdf/ (30 November 2011)

Astika, Gusti. (2012). Model Kelas Biligual Di Sekolah Bertaraf Internasional Sebuah Pemikiran Konsptual. [online]. Tersedia pada : http //: gurupembaharu.com/home/model-kelas-biligual-di-sekolah-bertaraf-internasional-sebuah-pemikiran-konsptual/ (01 Desember 2012).

Beetlestone, Florence. (2011). Creative Children, Imaginative Teaching. (Strategi Pembelajaran untuk Melesatkan Kreativitas Siswa diterjemahkan oleh Narulita Yusron). Bandung : Nusa Media.

Craft, Anna. (2004). Creativity Across the Primary Curriculum. (Me-Refresh Imajinasi dan Kreativitas Anak-Anak, diterjemahkan oleh Suharsono). Depok : Cerdas Pustaka.

Bakharuddin. (2012). Meningkatkan Kreativitas Guru dan Siswa. Tersedia pada:http://www.bakharuddin.net/2012/06/meningkatkan-kreatifitas-guru-dan-siswa.html) (18 November 2012).

Djatmiko, M. Budi. (2011). Business eith Creative Learning. Bandung: Thabi’ Press.

Djunaedi, Dedi. (2008). Mengembangkan Kreativitas Siswa Dalam Belajar.

[Online]. Tersedia:

http://klipingut.wordpress.com/2008/01/04/mengembangkan-kreativitas-siswa-dalam-belajar/ (28 November 2011)

Ghufron, Nur., Risnawati, Rini. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Arruz Media.

Hana. (2009). Materi Kreativitas Peserta Didik. [Online]. Tersedia:

(41)

116

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Developmental Psycology. (Psikologi

perkembangan, edisi kelima, diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta : Erlangga.

Joyce, Bruce & Weil, Marsha. (2005). Models of Teaching. (Model-Model Pembelajaran edisi kedelapan diterjemahkan oleh Achmad Fawaid). Jakarta : Pustaka Pelajar

Juliantine, Tite. (2009). Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani. Tesis Megister : PPS UPI. Tidak diterbitkan

Kurnia, Anton. (2005). Mega Creativity (5 Langkah Berpikir Jenius). Bandung: Nuansa.

Masbied. (2010). Meningkatkan Kreativitas Anak dalam Belajar Matematika.

[online]. Terdapat pada :

http://www.masbied.com/2010/03/20/meningkatkan-kreativitas-anak-dalam-belajar-matematika/#more-2407 (25November2011).

Michalko, Michael. (2012). Cracking Creativity the Secrets of Creative Genius (Business, Education, Personal). Yogyakarta : Andi.

Mulyadiprana, Ahmad. (1997). Penerapan Model Sinektik dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa. Tesis Magister pada PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar, Utami. S.C. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Poerwanti, Endang. (2000). Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Perilaku (program Penulisan Buku Teks Ditjen Dikti). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:Rineka Cipta.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula). Bandung : Alfabeta.

Sayogya, Tut. (2008). Creative Mind “Kekuatan Visualisasi”. Jakarta: Gramedia

(42)

117

Fhitrye Kartika Ma, 2013

Penerapan Teknik Sinektik Dalam Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. (Penelitian Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII Bilingual SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebastian,Yoris. (2010). “Oh My Goodness” Buku Pintar Seorang Creative Junkies. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Semiawan, Conny R. (2012). Kreativitas Keberbakatan (Mengapa, Apa, dan bagaimana. Jakarta: PT.Indeks.

Suhermas AS.,Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya”. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Supriadi, Dedi. (1985). Kontribusi Kualitas Interaksi Anak-Orang Tua Dalam Keluarga dan Siswa-Guru Di Sekolah Terhadap Kepribadian kreatif. Tesis Magister PPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Supriadi, Dedi. (1994). Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung: Alfabeta.

Taniredja, Tukiran., Mustafidah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: ANDI.

Wati, Sakdiah. (2006). Penerapan Model Sinektik dalam Meningkatkan Kreativitas Menulis Siswa. Disertasi Doktor PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Winardi. (1991). Kreativitas dan teknik-Teknik Pemikiran Kreatif Dalam Bidang Manajemen. Bnadung: Aditya Bakti.

---. (2005). peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1  Rumus Korelasi Product Moment  Gambar 3.2  Rumus atau Metode Pearson .................
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.2 Pola Skor Angket Kreativitas Siswa
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Kreativitas Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Produksi Dan Pemanfaatan Protease Dari Bacillus subtilis Dan Bacillus pumilus untuk Unhairing Kulit Sapi Sebagai Bahan Baku Kerupuk Rambak.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Kemampuan mahasiswa PPL dalam perencanaan Pembelajaran menurut persepsi guru pamong pada kriteria baik untuk indikator merencanakan pengelolaan, indikator

Komik legenda pohon maja sebagai media penyampaian cerita rakyat daerah Majalengka memiliki tahapan yang lazim dalam proses pembuatannya. Diantaranya adalah, penyusunan

Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terintegrasi dengan Pendidikan Lingkungan hidup selalu dikaitkandengankedupan. siswa, serta merangsang siswa untuk

Hasil: Berdasarkan uji hipotesis dengan metode Mc Nemar didapati nilai p sebesar 0,021 (CI 95%) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian limfadenitis TB pada

Di samping pola dasar pembelajaran kewirausahaan, skenario dan prosedur implementasi desain pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat dijadikan 2 pilar utama dalam

Apabila besar sudut H lebih besar 15º maka bentuk profil wajah adalah cembung, sedangkan bila lebih kecil dari 7º maka bentuk profil wajah adalah cekung karena letak Pog’ lebih