• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teknik Tanya Jawab ... 8

1. Pengertian Teknik Pembelajaran ... 8

2. Pengertian Teknik Tanya Jawab ... 11

(2)

B. Hakikat Menulis ... 13

1. Pengertian Menulis ... 13

2. Menulis Karangan ... 15

3. Komponen-komponen dalam Menulis ... 17

4. Tahapan-tahapan Menulis ... 19

5. Tes Menulis ... 20

6. Penilaian Hasil Tulisan ... 22

C. Teknik Tanya Jawab dalam Pembelajaran Menulis Karangan Bahasa Jerman ... 24

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 36 1. Kemampuan Menulis Siswa Sebelum Menggunakan

Teknik Tanya Jawab ... 36 2. Kemampuan Menulis Siswa Sesudah Menggunakan

Teknik Tanya Jawab ... 37 3. Perbedaan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Bahasa Jerman

Sebelum dan Sesudah Diberikan Teknik Tanya Jawab ... 38 a. Uji Normalitas Data ... 38 b. Uji Homogenitas Variansi Data Pretest dan Posttest ... 39 4. Efektivitas Teknik Tanya Jawab dalam Pembelajaran Menulis Karangan

Bahasa Jerman ... 40 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara untuk mengungkapkannya yaitu dengan lisan maupun tulisan. Dalam hal menggunakannya, dapat dipelajari dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Asing terutama bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Selain itu terdapat beberapa kompetensi komunikatif yang mencakup tata bahasa, kosakata, ketepatan keterampilan berbahasa, keterampilan komunikatif, serta interaksi budaya.

Sebagai salah satu pokok dalam pembelajaran bahasa, menulis merupakan suatu kegiatan yang dapat dikembangkan untuk mengasah kemampuan mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan maupun pengalaman dalam bentuk komunikasi tidak langsung (tertulis). Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk menuangkan ide pikiran dalam bentuk kalimat yang runtun secara tepat. Dengan menulis juga dapat meningkatkan kreativitas dalam berpikir. Selain itu, apa yang telah diungkapkan dapat dipahami oleh orang lain.

(5)

akan mengangkat tentang penulisan karangan atau dengan kata lain mengarang. Menulis karangan dapat dilakukan siapa saja apabila dapat memenuhi beberapa aspek, seperti menuangkan ide pikiran dalam bentuk kalimat yang runtun, dan tujuan isi tulisan tersebut agar dapat dipahami oleh orang lain.

Menulis karangan tidak hanya dalam bahasa Indonesia saja, tetapi juga dalam bahasa Asing seperti bahasa Jerman. Namun dalam menulis karangan bahasa Jerman ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, agar karangan tersebut dapat dipahami oleh orang yang sudah mengenal bahasa Jerman.

Namun semua hal itu tidaklah mudah, mengingat bahwa dalam menulis dibutuhkan beberapa aspek yang harus dipenuhi seperti kemampuan berpikir yang baik, penguasaan materi yang akan ditulis, pengetahuan bahasa tulis, serta motivasi yang kuat. Selain itu, dengan banyak berlatih menulis, akan menumbuhkan motivasi menulis. Penguasaan teori dan praktek dalam menulis pun sangat diperlukan.

(6)

dan unsur luar selain bahasa untuk mengemukakan ide dan pikirannya seluas-luasnya dalam bentuk tulisan. Seperti yang diungkapkan oleh Iskandarwassid (2008:248). Penulis juga pernah mengalami kesulitan dalam menulis karangan pada saat di bangku perkuliahan, hal yang menjadi hambatan yaitu sulitnya menyusun kalimat-kalimat agar menjadi urutan yang logis dan tepat.

Syarif et al. (2009:13) mengungkapkan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa yakni faktor psikologis dan faktor teknis. Faktor psikologis di antaranya meliputi faktor pembiasaan yang mendorong siswa untuk menulis dengan kualitas tulisan yang baik. Faktor lainnya yaitu faktor kebutuhan, di mana siswa dituntut untuk menulis karena didorong oleh keinginannya untuk menulis. Faktor utama yang kedua yaitu faktor teknis, yaitu penerapan konsep dalam menulis berupa teori-teori yang diperoleh siswa tentang bahan yang harus ditulisnya serta pengetahuan tentang cara penulisan bahan yang harus ditulisnya serta pengetahuan tentang cara penulisan bahan yang telah diperolehnya.

(7)

penelitian Variani (2007 : 65) bahwa teknik tanya jawab sebagai aktivitas pramenulis efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan. Pada dasarnya teknik ini dipakai untuk mengetahui pemahaman siswa serta pengetahuan siswa. Salah satu kelebihan dari teknik tanya jawab ini yaitu mengarahkan siswa untuk berpikir secara tepat, logis dan sistematis. Oleh karena itu, sebaiknya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan harus disusun secara teratur dan sistematis, sehingga secara otomatis siswa akan menjawabnya dengan urutan yang sistematis pula, begitu juga pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara tertulis, yang nantinya akan menghasilkan tulisan siswa dengan urutan yang logis dan tepat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah teknik ini efektif untuk siswa dan mengangkatnya dalam sebuah judul penelitian “Efektivitas Penggunaan Teknik Tanya Jawab Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Bahasa Jerman”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah dijabarkan dalam latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang diidentifikasikan yakni sebagai berikut:

1. Apakah siswa kurang terbiasa dalam menulis dengan hasil yang baik? 2. Apakah siswa tidak terdorong keinginannya untuk menulis?

3. Sejauh mana kesulitan siswa dalam menerapkan konsep menulis berupa teori-teori?

(8)

5. Apakah kondisi dan suasana kelas yang kurang mendukung pada saat pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman menyebabkan siswa kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman?

6. Apakah siswa sering melatih kemampuan menulisnya?

7. Bagaimana teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menulis karangan bahasa Jerman selama ini?

8. Apakah teknik tanya jawab efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Begitu luasnya ruang lingkup permasalahan yang telah dijabarkan, maka penelitian ini hanya dibatasi pada kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman menggunakan teknik tanya jawab dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman.

D. Rumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan seperti berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sebelum diberikan teknik tanya jawab?

(9)

3. Apakah terdapat perbedaan pada kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sebelum diberikan teknik tanya jawab dan sesudah diberikan teknik tanya jawab?

4. Bagaimana efektivitas teknik tanya jawab dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sebelum diberikan teknik tanya jawab.

2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sesudah diberikan teknik tanya jawab.

3. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sebelum diberikan teknik tanya jawab dan setelah diberikan teknik tanya jawab.

4. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas teknik tanya jawab dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

(10)

Adapun manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi berbagai pihak, di antaranya:

1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana efektivitas teknik tanya jawab ini dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman.

2. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis agar terkesan lebih menarik.

3. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai alternatif teknik pembelajaran yang dapat dipilih untuk pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman. 4. Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat sebagai suatu sumber informasi

mengenai teknik tanya jawab sebagai teknik pembelajaran alternatif dalam menulis karangan bahasa Jerman.

(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan pretest dan posttest. Penelitian ini hanya melibatkan satu kelas yaitu kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cimahi dengan melakukan perlakuan (treatment) yang diawali dengan pemberian tes awal (pretest) dan diakhiri dengan pemberian tes akhir (posttest).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian pretest posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design). Desain ini digunakan dalam desain eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok yaitu kelas yang menggunakan teknik tanya jawab tanpa menggunakan kelompok pembanding. Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Pretest Posttest Satu Kelompok

O1 = tes awal (pretest) yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

sebelum diberikan perlakuan.

X = perlakuan (treatment) berupa pengajaran menulis karangan bahasa Jerman dengan menggunakan teknik tanya jawab.

(12)

O2 = tes akhir (posttest) yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah diberikan perlakuan.

Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep menulis karangan siswa sebelum diberikan materi pembelajaran menulis karangan menggunakan teknik tanya jawab. Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan materi pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman dengan menggunakan teknik tanya jawab.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu penggunaan teknik tanya jawab dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman. Sementara variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa, hasil pembelajaran menulis karangan yang dipengaruhi oleh penggunaan teknik tanya jawab.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

(13)

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cimahi pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes ini dilakukan di kelas eksperimen berupa tes menulis karangan bahasa Jerman.

Tes ini dilakukan dua kali, yakni tes awal (pretest) pada awal pertemuan dan tes akhir (posttest) pada akhir pertemuan. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan atau proses pembelajaran dalam suatu materi yang akan dipelajari. Sementara itu, posstest bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan siswa sesudah diberikan perlakuan dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jerman dengan mengggunakan teknik tanya jawab.

F. Instrumen Penelitian

(14)

Genial Agar perbandingan hasil tes dapat diandalkan, maka pretest dan posstest dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang sama. Untuk menilai hasil tes tersebut, digunakan aspek penilaian karangan berdasarkan kriteria penilaian oleh Nurgiyantoro (2010:440), yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Aspek Penilaian Karangan

No. Komponen yang Dinilai Rentang Skor Skor

1. Isi gagasan yang dikemukakan 13 – 30 30

2. Organisasi isi 7 – 20 20

3. Tata bahasa 5 – 25 25

4. Gaya pilihan struktur dan kosakata 7 – 15 15

5. Ejaan dan tata tulis 3 – 10 10

Jumlah 100

(15)

yang tepat. Kelima, ejaan dan tata tulis yang menilai penggunaan tanda baca serta ketepatan dalam menuliskan huruf atau kata.

Skor dalam penilaian yang diberikan berdasarkan kriteria tersebut adalah jumlah skor dari tiap komponen yang dinilai dengan jumlah skor keseluruhan adalah 100 yang selanjutnya disebut sebagai nilai akhir.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan pretest, treatment, dan posttest. Sebelum dilaksanakan treatment, siswa akan diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam menulis karangan, kemudian tahap akhir setelah diberikan treatment, siswa diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengolah dan mengkaji data yang telah didapat untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman dengan teknik tanya jawab. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Memeriksa hasil dari pretest dan posttest kemudian ditabulasikan untuk

(16)

b. Untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas sampel terlebih dahulu, kemudian dilakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t, yang ditujukan untuk mencari perbedaan antara pretest dan posttest.

c. Untuk mengetahui efektivitas teknik tanya jawab dalam penelitian ini, maka dilakukan perbandingan skor gain. Gain skor digunakan untuk membandingkan selisih antara skor pretest dan posttest.

H. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat beberapa prosedur yang akan dilaksanakan, yakni sebagai berikut:

1. Melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan beberapa materi yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Mengajukan proposal penelitian.

3. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah yang akan dilaksanakan penelitian untuk memperoleh informasi tentang permasalahan dalam pembelajaran bahasa Jerman.

4. Membuat surat izin penelitian ke SMAN 6 Cimahi. 5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 6. Menyusun instrumen penelitian.

7. Memberikan pretest sebagai tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa. 8. Memberikan treatment atau perlakuan kepada siswa dengan menggunakan

(17)

9. Memberikan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.

10. Mengolah dan menguji data yang diperoleh dari penelitian dengan perhitungan uji t.

11. Menyusun kesimpulan hasil pengolahan data penelitian.

I. Hipotesis Statistik

Langkah terakhir yang dilakukan adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : µSsP = µSbP

H1 : µSsP > µSbP

Keterangan:

µSsP = kemampuan menulis karangan bahasa Jerman siswa sesudah perlakuan

µSbP = kemampuan menulis karangan bahasa Jerman siswa sebelum perlakuan

Dari penjelasan mengenai pengujian hipotesis di atas, apabila terbukti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan bahasa Jerman siswa sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan, maka H0 diterima

dan H1 ditolak. Sebaliknya apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara

(18)

Salah satu cara untuk membuktikan apakah hipotesis yang dikemukakan diterima atau ditolak adalah dengan menggunakan rumus perhitungan statistik melalui uji t, yaitu uji taraf signifikansi yang dijabarkan sebagai berikut.

Gambar 3.2

Rumus Uji t

Keterangan:

Md : mean (rata-rata) dari deviasi (d) antara posttest dan pretest

xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi N : banyaknya subjek

Df : atau db adalah N – 1

=

�2

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian yang dilaksanakan terhadap siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 6 Cimahi tahun ajaran 2012/2013 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata pretest, kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sebelum diberikan teknik tanya jawab berada dalam kategori cukup.

2. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata posttest, kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman sesudah diberikan teknik tanya jawab berada dalam kategori baik.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman antara sebelum dan sesudah diberikan teknik tanya jawab. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jerman.

(20)

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Mengingat teknik tanya jawab terbukti efektif, maka teknik ini disarankan untuk dapat digunakan sebagai teknik pembelajaran alternatif, khususnya teknik pembelajaran dalam menulis karangan bahasa Jerman.

2. Mengingat materi yang diajarkan relatif bervariasi, guru seyogyanya mempersiapkan pembelajaran secara matang mengenai materi yang akan diajarkan, sehingga pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung teknik ini dapat digunakan secara tepat dan efektif.

3. Mengingat penggunaan teknik ini membutuhkan alokasi waktu yang cukup, maka guru disarankan untuk memanfaatkan keterbatasan alokasi waktu yang diberikan dengan sebaik mungkin, karena selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru ditugaskan untuk mengarahkan siswa agar menulis karangannya dengan baik serta memenuhi kriteria-kriteria penulisan yang ditetapkan sebagaimana teknik pembelajaran yang telah diberikan.

4. Mengingat kompetensi pembelajaran menulis memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, guru seyogyanya mengarahkan siswa untuk mengasah kemampuannya dalam menulis melalui latihan-latihan lainnya di samping menggunakan teknik pembelajaran ini.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Funk, H. Koenig, M. Koithan, U. (2002). Genial, Deutsch als Fremdsprache für Jugendliche. Berlin dan München: Langenscheidt.

Gani, E. (2002). Efektivitas Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing: Studi Kasus pada Seorang Pelajar dari Belanda. Makalah Pada

FBSS UNP, Padang.

Ghazali, S. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Hantschel, H. Klotz, V. Krieger, P. (2010). Mit Erfolg zu Start Deutsch Testbuch. Stuttgart: Ernst-Klett-Sprachen GmbH.

Hardjono, T. Marbun, E.M. Nainggolan, S (2008). Kontakte Deutsch 1. Jakarta: Katalis.

Heuken SJ, A. (2008). Teknik Mengarang. Yogyakarta: Kanisius.

Iskandarwassid, dan Suhendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Mahfuddin, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Tidak diterbitkan.

(22)

Murtaqi, I. (2011). Pengertian Menulis. Tersedia: http://www.imammurtaqi.com [27 Januari 2012]

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Popham, W.J. Baker, E. L. (1992). Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah, N.K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudjana, D. (1983). Metoda dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipatif. Bandung: Theme.

Sudrajat, A. (2008). Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com [21

Februari 2011]

Suhadi. (2007). Memenangkan Lomba Mengarang. Jakarta: Balai Pustaka.

Suhendar, M.E. dan Supinah, P. (1993). Efektivitas Metode Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.

Surkamp, C. (2010). Metzler-Lexikon Fremdsprachendidaktik. Weimar: Metzler.

(23)

Uno, H.B. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Variani, D. (2007). Efektivitas Aktivitas Pramenulis dengan Teknik Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Mahasiswa

Semester Empat FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wijaya. (2005). Tahapan dalam Menulis. Tersedia:

http://indonesiaindonesia.com/f/12246-tahapan-menulis/ [15 Maret 2012]

Wikipedia. (2011). Schreiben. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Schreiben [8 Februari 2012]

Yatmoko, S.F. (2011). Tes Keterampilan Berbahasa. Tersedia: http://susilofy.wordpress.com [21 April 2012]

Gambar

Gambar 3.1 Desain Pretest Posttest Satu Kelompok
Tabel 3.1
Gambar 3.2 Rumus Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu contoh dari pernyataan ini adalah ketika Kenneth Thompson (salah seorang pemrogram sistem operasi UNIX membuat sebuah program proses login pada tahun 1983 ketika

hal ini penulis lakukan agar penulis mendapatkan data sebelum penulis memasuki lapangan, sehingga penulis mengetahui permasalahan-permasalahan di Lia Garment sehingga

Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani pengguna pestisida nabati di Desa Lubuk Bayas Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016 untuk mengetahui hubungan antara

Dengan melihat kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia, keadaan sosial ekonomi sebagian besar petani Indonesia, program Internasional mengenai kegiatan pertanian

Ketika mahasiswa pribumi yang memiliki latar belakang budaya asli Indonesia dihadapkan pada realitas bahwa ia menjadi kelompok minoritas bagi Tionghoa yang juga memiliki

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.. Audit Mutu

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “ Pengaruh Pembuatan Keputusan Kepala Madrasah dan Partisipasi Guru Terhadap Implementasi RKM di Ma Swasta

Namun masalah yang ada, masih banyak yang melakukan sistem persediaannya (pencatatan data, pemesanan obat, pengupdetan) secara manual, sehingga kerap kali terjadi kesalahan