KONTRIBUSI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan
Oleh : Widya Utami
0900843
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
Oleh Widya Utami
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Widya Utami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
Widya Utami NIM. 0900843
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan ketika masih digunakannya sistem manual di dalam mengolah data/informasi keuangan yang menyebabkan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kota Bandung dirasa kurang optimal. Dengan adanya masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: 1)Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2)Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 3)Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Secara umum penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta di dalam proses pengumpulan datanya digunakan angket tertutup terhadap pegawai yang mengoperasikan SIMDA keuangan secara langsung terdiri dari sub bag keuangan,bidang pendidikan SD/MI, bidang SMP/MTS, bidang SMA/SMK, PPTK , dan bidang pendidikan formal/informal dengan jumlah populasi yang dijadikan sekaligus sampel berjumlah 32 responden.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil untuk variabel X (penggunaan SIMDA keuangan)termasuk kedalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk variabel Y (efektivitas kerja pegawai) dikategorikan sangat kuat. Untuk harga dari koefisien korelasi diperoleh kategori cukup kuat. Nilai yang diperoleh dari koefisien determinasi variabel X dan Y sebesar 20,6%. Sedangkan untuk uji linear regresi diperoleh nilai persamaan yaitu Y= 27,77+0,447X yang berarti Jika tidak ada kontribusi penggunaan SIMDA Keuangan maka besarnya nilai efektivitas Kerja pegawai adalah sebesar 27,77. Jika koefisien regresi X yaitu, penggunaan SIMDA Keuangan sebesar 0,447 dapat dikatakan bahwa, setiap menggunakan SIMDA keuangan mengakibatkan efektivitas kerja sebesar 0,447.
Abstract
This research is motivated from the problem when it was used in the manual system of data processing / information that led to the financial effectiveness of the employee in the Office of the city of Bandung is less optimal. With the research problem is formulated as follows: 1) How does the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance in Bandung City Department of Education, 2) How employee effectiveness in Bandung City Department of Education, 3) How big is the contribution of the use of Regional Management Information System ( SIMDA) Finance of the effectiveness of employees working in Bandung City Department of Education.
In general this research to gain an overview of the contribution of the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance to employee effectiveness in Bandung City Department of Education.
This research was conducted using the method of quantitative and descriptive approach in the process of data collection used a closed questionnaire to employees who operate direct financial SIMDA sub bag consists of financial, educational Primary School / Junior High field / MTS, the field of SMA / SMK, PPTK, and formal education / informal to be used as well as the population sample was 32 respondents.
Based on the results of data processing results obtained for variable X (the use of financial SIMDA) included into the excellent category. As for the variable Y (employee effectiveness) categorized as very strong. For the price of the correlation coefficient obtained strong enough category. Values obtained from the coefficient of determination variables X and Y of 20.6%. As for the test of linear regression equations obtained value is Y = 27.77 +0.447 X which means if there is no financial contribution SIMDA then use the value of employee work effectiveness is equal to 27.77. If the regression coefficient of X, the use of 0.447 SIMDA Financial can be said that, each using financial SIMDA resulting effectiveness of 0.447.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A.Kajian Pustaka ... 8
1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8
2. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) 21 3. Konsep Dasar Efektivitas Kerja Pegawai ... 27
B.Kerangka Pemikiran ... 35
C.Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
B.Definisi Operasional ... 42
1. Kontribusi ... 42
2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan .. 42
3. Efektivitas Kerja Pegawai ... 43
C.Metode Penelitian ... 46
D.Teknik Pengumpulan Data ... 48
1. Menentukan Alat Pengumpul Data ... 48
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 49
3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket) ... 50
E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 55
1. Tahap Persiapan ... 55
2. Tahap Pelaksanaan ... 56
3. Tahap Pengumpulan Data ... 56
F. Teknik Pengolahan Data ... 56
1. Seleksi Angket ... 57
2. Pengolahan Data... 58
G.Pengujian Hipotesis ... 62
1. Analisis Koefisien Korelasi... 62
2. Analisis Regresi dan ANOVA ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A.Hasil Penelitian ... 68
1. Analisis Data ... 68
2. Mengukur Kecenderungan Jawaban Responden ... 68
3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku... 74
4. Uji Normalitas Data ... 76
5. Pengujian Hipotesis ... 78
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 93
A.Kesimpulan ... 93
B.Rekomendasi ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 97
DAFTAR TABEL
2.1. Komponen Fisik SIM ... 19
3.1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
3.2. Skala Likert ... 50
3.3. Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan... 52
3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai ... 53
3.5. Uji Reliabilitas Instrumen ... 55
3.6. Rekapitulasi Angket Terkumpul ... 58
3.7. Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 58
4.1. Hasil WMS Variabel X “SIMDA Keuangan” ... 69
4.2. Hasil WMS Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 71
4.3. Hasil Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 75
4.4. Hasil Uji Normalitas Data Variabel X (SIMDA) Keuangan ... 76
4.5. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) ... 77
4.6. Kesimpulan dari hasil Uji Normalitas DataVariabel X dan Variabel Y . 78 4.7. Korelasi Pearson untuk Pengujian Hipotesis ... 79
4.8. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 80
4.9. Hasil Perhitungan Analisis Koefisien Regresi ... 81
DAFTAR GAMBAR
2.1. Transformasi data menjadi informasi ... 18
2.2. Tampilan Aplikasi SIMDA Keuangan ... 25
2.3. Kerangka Pemikiran ... 38
2.4. Hubungan Antar Variabel ... 39
4.1. Kecenderungan jawaban responden Variabel X “Penggunaan SIMDA Keuangan” ... 71
4.2. Kecenderungan jawaban responden Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 75
4.3. Diagram Frekuensi Data Variabel X (SIMDA) Keuangan... 76
4.4. Diagram Frekuensi Data Variabel Y (Efektifitas Kerja Pegawai)... 77
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi dan Angket Penelitian
LAMPIRAN 2 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument
LAMPIRAN 3 Perhitungan Pengolahan Data
LAMPIRAN 4 Tabel-tabel Statistik
LAMPIRAN 5 Korespondensi
LAMPIRAN 6 Perkembangan Bimbingan Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat penting,
karena itu keberadaannya dalam organisasi atau perusahaan sangat berpengaruh
besar terhadap keberlangsungan suatu organisasi. Peran sumber daya manusia
tentunya bergerak sesuai dengan perkembangan zaman yang terus menerus
menuntut sumber daya manusia untuk mengikuti perubahan yang terjadi di era
globalisasi. Salah satunya adalah mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Dengan teknologi informasi organisasi dapat memenuhi kebutuhannya akan data
dan pengolahannya secara cepat, lengkap dan terperinci agar tujuan dari apa yang
sudah ditargetkan/direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
Teknologi informasi adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan
bagi sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk
mengembangkan keefektivitasan kerja dan mereposisi peran sumber daya
manusia dalam menghadapi tantangan arus globalisasi karena dinamika kehidupan
manusia senantiasa berkembang seiring dengan perubahan lingkungannya, baik
internal maupun eksternal. Lingkungan internal manusia berkaitan dengan tingkat
penguasaan pengetahuan dan keterampilan, keluasan, wawasan, habit, perasaan,
harapan, kebutuhan, filosofi, dan keyakinan diri. Lingkungan eksternal
menyangkut berbagai unsur yang ada di luar diri manusia, baik fisik maupun
sosial, seperti: alam sekitar, teknologi, sarana/prasarana, ekonomi, bisnis,
pemerintah, politik, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya, dan hubungan
internasional.
Semuanya harus saling bersinergi untuk menciptakan peran optimalisasi
peran sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Menurut
pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 65-66) yang menyebutkan bahwa:
organisasi akan sangat ditentukan oleh mutu kinerja sumber daya manusia yang ada di dalammya. Sedangkan, Awal abad 21 : memposisikan peran sumber daya manusia dalam generasi knowledge management yang harus peka terhadap informasi global yang bersifat virtual dan menumbuhkan persaingan global yang seolah tanpa batas (borderless).
Merujuk pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 66) bahwa era generasi pada
saat ini, kendali organisasi ada di tangan sumber daya manusia yang menguasai
perkembangan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin luas, menjadikan
komputer sebagai alat bantu yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu
organisasi, yang salah satunya adalah yang berkaitan dengan pengolahan data.
Dengan hadirnya teknologi komputer dan seluruh perkembangannya maka setiap
unit pekerjaan yang ada di suatu organisasi dapat menggunakan komputer sebagai
alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja. Namun disini
peneliti memfokuskannya pada efektivitas kerja.
Efektivitas merupakan suatu kondisi pokok dalam mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dan efektifvitas berarti dimana
tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan
menggunakan sumber-sumber yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai
kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah
sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Seperti di
ungkapkan oleh Adnan Said (1981:83) batasan efektivitas adalah sebagai berikut:
Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana. Baik dalam penggunaan sasaran waktunya. Dengan kata lain efektivitas adalah berusaha melalui efektivitas tertentu, baik fisik maupun non fisik guna memperoleh hasil yang maksimal.
Dengan kata lain efektivitas kerja merupakan kemampuan melakukan
sesuatu tepat pada tujuan awal yang telah dirumuskan. Semakin efektivnya kerja
pegawai maka dapat menjadikan suatu organisasi menjadi lebih kuat dalam
menjalankan seluruh daya upaya dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.
Dengan penggunaan sistem komputerisasi di dalam sebuah organisasi maka
dan informasi bagi unit-unit organisasi serta dalam menetapkan berbagai
kebijakan dan perencanaan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun
pada tingkat operasional dengan adanya berbagai data dan informasi yang akurat,
tepat dan cepat yang berguna untuk pengambilan keputusan sejalan dengan
tingkat perkembangan yang semakin pesat.
Dalam rangka pencapaian keefektivitasan kerja, teknologi informasi saat ini
memiliki pengaruh yang penting dalam segala aspek kehidupan, baik dari segi
politik, bisnis, dan perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi. Sama halnya dengan
pengolahan data keuangan karena dapat dipercaya dapat membantu di dalam
menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan mengefektivkan waktu.
Sesuai dengan agenda pemerintah yang ingin mewujudkan pemerintahan
yaitu good governance, yaitu pilar transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan
keuangan daerah, laporan pertanggungjawaban seharusnya menjadikan sarana
koreksi dari kalangan stakeholders (pemakai laporan), baik kalangan eksekutif
sendiri sebagai sarana koreksi sendiri, bahan evaluasi dan bahan pengambilan
keputusan, maupun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi, dan masyarakat luas untuk menilai
tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan agenda tersebut. Oleh
karena itu Pemerintah Daerah saat ini dituntut untuk bisa menghasilkan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) yang memiliki nilai akuntabilitas dan transparansi
yang tinggi. Untuk dapat menghasilkan data/informasi keuangan tersebut tentunya
memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, disertai dengan pembelajaran
terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah agar dapat
memahami dan melaksanakan sistem yang baru dalam pengelolaan keuangan
daerah serta menghasilkan data/informasi keuangan secara tepat dan tepat waktu.
Kenyataannya Berdasarkan hasil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
pada tahun 2008 menemukan laporan pertanggungjawaban yang masih belum
tepat dalam proses pengerjaannya. Modul Bimbingan Teknis Administrator
SIMDA (2009:01), di dukung dengan pendapat Usmansyah (Warta Pengawasan
keuangan daerah yang berbasis pada buku kas umum (BKU) dengan landasan
hukum Indonesia Compstabilitieits Wesr (ICW) yang digunakan untuk mencatat
transaksi keungan pemerintah, dengan seabrek proses mekanisme anggaran yang
lain, dan di antaranya dikenakan pula yang disebut Manual Keuangan Daerah
(MAKUDA). Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009:02).
Dari uraian diatas terdapat penjelasan bahwa proses data/informasi
keuangan masih saja terdapat kesalahan dan kekeliruan hal ini terjadi kerena tidak
mendukungnya teknologi informasi yang didalamnya terdapat aplikasi yang
digunakan untuk membantu proses pekerjaan pada saat itu, ini menjadi tolak ukur
peneliti dalam melihat bahwa kurang efektiv dan efisiennya proses dibelakang
pengerjaannya. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan wawancara dengan
Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung, bahwa yang menjadikan hal
itu terjadi karena pada waktu itu sistem yang digunakan masih berbentuk manual
dengan banyaknya jumlah data yang harus diproses, di dukung pula dengan beban
kerja pegawai yang mengerjakan banyak pekerjaan secara bersamaan. Sehingga
apabila terjadi kesalahan dalam proses pelaporan harus dilakukan dengan
memakan waktu yang lama serta terjadi banyak sumber daya yang dikeluarkan
dengan percuma.
Maka saat ini Pemerintah kota dan Kabupaten mulai menggunakan Sistem
Informasi dan Keuangan Daerah yang dibuat oleh BPKP tepatnya dari bagian
Deputi IV Pengawasan Bidang Penyelenggaran Keuangan Daerah dengan
menggunakan teknologi informasi yang berhubungan dengan database. Teknologi
informasi itu adalah Sistem Informasi Manejemen Daerah (SIMDA) Keuangan
versi 2.1. Program aplikasi ini sudah mengadopsi berbagai perundang – undangan
yang terkait, seperti subtansi yang diatur dalam UU 17/2003 tentang Keuangan
Negara, UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan juga sudah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Sehingga pencatatan, pendokumentasian,
dan pelaporan secara manual beralih kepada sistem yang komputerasi yang
terintegrasi pada setiap satuan kerja selaku pengguna anggaran.
Kebijakan pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah Daerah telah
yang merupakan pengganti dari PP No.11 Tahun 2001 tentang Informasi
Keuangan Daerah. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi adalah
dengan menerapkan sistem aplikasi teknologi komputer sebagai alat bantu dalam
proses akuntansi. Terdapat banyak software aplikasi akuntansi berbasis komputer
saat ini adalah produk dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
yang dikhususkan untuk Pemerintah Daerah yaitu Sistem Informasi Managemen
Daerah (SIMDA) Keuangan versi 2.1 yaitu aplikasi komputer Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah (SAPD) terpadu yang dibangun sebagai alat bantu Pemerintah
Daerah dalam menjalankan sistem akuntansinya mulai dari menyelenggarakan
sampai dengan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah, hal
senada juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu mulai
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan
sejak tahun 2009.
Dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan, Dinas Pendidikan Kota
Bandung berharap dapat mendukung efektivitas kerja pegawai dalam
melaksanakan tugas dari seluruh satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Oleh karena itu, timbul ketertarikan penulis untuk meneliti apakah terdapat
kontribusi pengaplikasian SIMDA Keuangan terhadap efektivitas kerja di dalam
satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung.Sehingga penulis bermaksud
mengangkat judul “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan
Kota Bandung.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan gambaran umum mengenai ruang lingkup
penelitian. Rumusan masalah ini dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan ataupun
dalam bentuk pernyataan yang memerlukan jawaban dalam penelitian yang akan
datang.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka masalah dalam penelitian ini
1. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.
2. Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota
Bandung.
3. Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kota Bandung.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan
Kota Bandung.
b. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang hal-hal berikut :
1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas
Pendidikan Kota Bandung.
2. Efektivitas kerja pegawai dengan adanya aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota
Bandung.
3. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan
keilmuan Jurusan Administrasi Pendidikan. Khususnya tentang
efektivitas kerja dari pegawai.
2. Praktis
a. Memberikan masukan bagi pegawai dalam meningkatkan efektivitas
kerjanya dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.
b. Bagi Lembaga umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan masukan bagi efektifitas kerja pegawai yang menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di
Dinas Pendidikan Kota Bandung.
c. Untuk peneliti selanjutnya semoga menjadi motivasi untuk mencari
ilmu lebih baik lagi dan meningkatkan wawasan peneliti dalam
bidang sistem informasi manajemen sehingga peneliti dapat
mengaplikasikannya dilapangan dan bermanfaat di dunia kerja
kedepannya.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: BAB I tentang pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi, BAB II terdiri dari kajian pustaka, kerangka
pemikiran, dan hipotesis penelitian, BAB III terdiri dari metode penelitian yang
berisi penjabaran yang rinci mengenai metode apa saja yang dipakai dalam
melaksanakan penelitian dan mengolah data dalam penelitian, BAB IV terdiri dari
hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari pemaparan data, dan
pembahasan data, BAB V kesimpulan dan saran, yang menyajikan penafsiran dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara tertentu yang digunakan sebagai alat bantu
dalam mencapai tujuan penelitian. Sama seperti yang diungkapkan oleh
Sugiyono (1998:39) bahwa: “Metode adalah suatu cara bekerja untuk dapat memahami objek yang diteliti.” Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat serta sesuai dengan masalah yang sedang diteliti diharapkan dalam
melaksanakan penelitian ini, dapat memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dan
akan mendapatkan hasil yang akurat.
Pada Bab III ini akan dibahas mengenai: lokasi penelitian, populasi dan
sampel, definisi operasional, metode dan teknik pengumpulan data, prosedur
pelaksanaan pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
A.Lokasi,Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Bandung Jalan.
Ahmad Yani No.239 Bandung, yang terdiri dari: Sekretariat, Sub Bidang
Keuangan, Sub Bidang PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub
Bidang PSMAK, dan Sub Bidang Umum dan Kepegawaian.
2. Populasi Penelitian
Di dalam pelasanaan sebuah penelitian pastinya diperlukan sumber
data, dimana data yang diperoleh dari lapanagan kemudian dilakukan proses
analisis dan digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang terdapat di
dalam penelitian atau pengujian hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai di Dinas Pendidikan Kota
Bandung yang terdiri dari Sekretariat, Sub Bidang Keuangan, Sub Bidang
PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub Bidang PSMAK, dan Sub
Bidang Umum dan Kepegawaian yang merupakan pegawai yang
memgoperasikan langsung dari SIMDA Keuangan. Adapun populasi dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung
3. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006:91) “sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan menurut
Arikunto (2006:131) “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau mewakili populasi yang diteliti)”.
Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi
akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup
dengan menggunakan menggunakan sampel yang mewakilinya, dalam hal ini
sampel harus representatif .
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling
dimana keseluruhan dari populasi akan dijadikan sampel. Pada dasarnya
peneliti melakukan hal ini karena jumlah pegawai yang memang benar-benar
menggunakan SIMDA Keuangan ini terbatas pada bagian-bagian tertentu
saja tetapi untuk keseluruhan dari proses mengoperasian SIMDA Keuangan ini
NO POPULASI JUMLAH
1. Sub Bidang Keuangan 5
2. Bendahara Dinas 6
3. PPTK Dinas 13
4. Bidang Pendidikan Dasar SD/MI 2
5. Bidang SMP/MTS 2
6. Bidang SMA/SMK 2
7. Bidang PNFI 2
berpengaruh total kepada seluruh unsur yang ada di Dinas Pendidikan Kota
Bandung. Maka sampel penelitian ini yaitu : Sub Bidang Keuangan, Bendahara
Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang SMP/MTS, Bidang
SMA/SMK, dan Bidang FNFI.
B.Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian yang terjadi, maka perlu dijelaskan
beberapa penjelasan sehingga terdapat kesepahaman berpikir antara pembaca dan peneliti yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu : “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manjemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas
Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung”.
1. Kontribusi
Menurut Purwadarminta (1992:731) menyatakan bahwa kontribusi adalah “pengaruh atau daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkekuatan”. Dimana dalam penelitian ini kontribusi atau pengaruh yang ditimbulkan oleh
variabel X yaitu Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Keuangan terhadap variabel Y yaitu Efektivitas Kerja Pegawai.
2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan adalah aplikasi
yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), dimana tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk
mempercepat proses reformasi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini
dilatarbelakangi dengan langkanya sumber daya manusia pemerintah daerah yang
memiliki latar belakang akuntansi. Sehingga, Pemerintah Daerah mengalami
kesulitan didalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah ini dapat berjalan
efektif apabila fungsi-fungsi pengelolaan keuangan berjalan secara terintegrasi.
Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, penganggaran, penatausahaan, serta
akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah tersebut, dikembangkan secara
terintegrasi dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang ada dalam pengelolaan
keuangan daerah. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Fungsi Perencanaan, didalam SIMDA Keuangan sebelum memasuki
tahap penganggaran mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun
dan menetapkan terlebih dahulu program-program dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran tersebut.
b. Fungsi Penganggaran, dengan telah ditetapkannya program dan
kegiatan barulah pemerintah daerah dapat melakukan proses
penginputan data anggaran.
c. Fungsi Penatausahaan, dengan telah ditetapkannya APBD (yang
dihasilkan dari SIMDA Keuangan), maka berdasarkan APBD tersebut
pemerintah daerah dapat melaksanakan realisasi kegiatannya dan
seluruh dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan penatausahaan ini
dihasilkan dari aplikasi simda.
d. Fungsi Pertanggungjawaban dan Pelaporan,berdasarkan anggaran dan
penatausahaan, aplikasi SIMDA dapat secara otomatis menyusun
laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan
Laporan Arus Kas. Tidak hanya laporan pokok saja, tetapi juga
dihasilkan laporan-laporan yang dapat membantu pemerintah daerah
didalam melakukan analisa dan verifikasi.
3. Efektivitas Kerja Pegawai
Menurut Handoko (1997:7) menjelaskan bahwa : “Efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan”.
Sedangkan menurut Zulkifli Amasyah (2003:130) menjelaskan bahwa: “ Efektivitas adalah kegiatan mulai dari adanya fakta kegiatan sehingga menjadi
data, baik yang berasal dari hubungan dantransaksi internal dan eksternal maupun
Jadi dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah dimana kemampuan yang
dimiliki untuk menentukan tujuan dan prasarana yang tepat yang di mulai dari
adanya fakta dari kegiatan-kegiatan yang menjadikan data yang berasal dari
hubungan internal maupun eksternal untuk mencapai sasaran dengan tepat.
Selanjutnya pengertian dari kerja Menurut Liang Gie (1981:73) yang dimaksud dengan kerja adalah : “Kerja adalah keseluruhan pelaksanaan aktivitas- aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai
tujuan tertentu atau mengandung suatu maksud tertentu. Terutama yang
berhubungan dengan kelangsungan hidupnya.” Adapun pengertian efektivitas
kerja itu sendiri seperti dikemukakan oleh Sondang P.Siagian (1985:151), sebagai
berikut: “Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang
telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan dinilai baik
atau tidak sangat tergantung pada bila mana cara melaksanakannya dan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk itu.” Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh
W.Surakhmad (1980:89) bahwa: “efektivitas kerja adalah tingkat hingga dimana
suatu tindakan atau aktivitas tujuan yang telah di tetapkan.”
Setelah dilakukan penjelasan di atas mengenai apa yang dimaksud dengan
efektivitas, kerja dan efektivitas kerja maka dapat di tarik sebuah kesimpulan
sederhana bahwa efektivitas kerja pegawai adalah di mana penyelesaian pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang pegawai dengan memanfaatkan waktu yang tepat
dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang tepat guna mencapai tujuan dari
organisasi itu sendiri.
Sedangkan untuk pengukuran dari efektivitas kerja itu sendiri seperti
dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (1985:32) yang mengemukakan bahwa
efektivitas kerja dapat diukur melalui berbagai hal, sebagai berikut:
a. Kejelasan tujuan yang akan dicapai. Proses pencapaian tujuan
organisasi dengan lebih lancar, tertib, dan efektif apabila dalam diri
anggota organisasi lebih tertanam kesadaran dan keyakinan yang
mendalam bahwa tercapainya tujuan organisasi adalah dengan
dasarnya dapat dilihat dari kemudahan dalam melakukan sesuatu,
kesesuaian hasil dengan standar dan target kerja yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitas, sehingga dapat berdampak kepada tujuan-tujuan
mereka sendiri dalam bekerja.
b. Ketepatan waktu. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuia dengan
waktu yang ditentukan dengan memiliki kedisiplinan waktu,
penggunaan waktu dan ketetapan waktu dalam menyelesaikan tugas.
c. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap. Strategi yang
diterapkan seyogyanya diikuti dengan kebijakan pelaksanaan yang
jelas. Kebijakan tersebut memerlukan analisa yang matang. Analisa
yang matang memerlukan sistem informasi bagi pimpinan dan dalam
hal tersebut dapat berkembang apabila kemampuan mengolah data,
sebagai bahan baku informasi, dapat ditumbuhkan dan dimiliki.
Jelasnya bahwa kegiatan perumusan kebijaksanaan harus mampu
menjembatani tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan operasional.
d. Pemahaman terhadap rencana. Memahami rencana yang telah
dirumuskan atau dibuat. Serta direalisasikan dalam pekerjaan yang
meliputi pemahaman terhadap tujuan, pembuatan jadwal, membuat
rincian tugas dan pemahaman terhadap target. Jika organisasi menerima
pendapat bahwa merumuskan rencana hakekatnya berarti memutuskan
apa yang akan dikerjakan oleh organisasi di masa depan. Jelaslah
bahwa salah satu criteria efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi
itu mampu untuk: 1) Memperkenalkan keadaan yang dihadapi,
2)Mengambil keputusan dalam menghadapi masa depan yang pasti
mengandung unsure ketidakpastian. 3)Meningkatkan orientasi masa
depannya, 4)Mengambil resiko yang diperhitungkan,
5)Memperhitungkan factor-faktor hambatan yang diduga akan dihadapi
dalam berbagai segi kehidupan organisasi, 6)Memperhitungkan situasi
lingkungan yang akan timbul. Baik yang bersifat politik, ekonomi,
memperhitungkan keenam faktor di atas akan terlihat dalam rencana
yang matang.
e. Tersedianya sarana dan prasarana yang tepat. Memang harus diakui
bahwa pada umumnya oraganisasi dihadapkan pada situasi kelangkaan
sepanjang menyangkut sarana dan prasarana. Akan tetapi situasi
kelangkaan itu tidak boleh mengurangi tekad dan kemauan untuk
bekerja keras. Bahkan salah satu indicator efektivitas kerja adalah
kemampuan bekerja secara produktif dengan sarana dan prasarana yang
tersedia dan yang mungkin disediakan oleh organisasi.
f. Pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Jelasnya tujuan, tepatnya
strategi, efektifnya proses kebijakan, matangnya perencanaan dalam
program dan kemampuan memanfaatkan sarana dan prasarana terbatas
masih harus dicerminkan oleh kegiatan operasional yang efektif daqn
efisien. Alasan mengatakan demikian karena dengan pelaksaaanlah,
organisasi semakin didekatkan dengan tujuan.
g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik. Mengingat
manusia yang tidak sempurna dank arena mempunyai
kekurangan-kekurangan, efektivitas kerja menurut terdapatnya pengawasan dan
pengendalian.
C.Metode penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2009:160) bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk memecahkan problematika yang sedang
dihadapi pada masa sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali
berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi
pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data dan laporan,
dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan
secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.”
Sedangkan untuk ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang
dikemukakan oleh W.Surakhmad (1985:53) adalah sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada
pada masa sekarang atau pada masalah yang aktual
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan
kemudian dianalisa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara yang
ada di dalam penelitian yang mengambarkan dan berusaha untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi dari berbagai fenomena yang terjadi sekarang ini.
Ada beberapa alasan peneliti mengapa mempergunakan metode
deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Waktu yang digunakan relatif singkat, data yang diperlukan dapat
terkumpul.
2. Memudahkan dalam pengolahan.
3. Tidak memerlukan kehadiran peneliti saat pengisian data oleh
responden.
4. Pengumpulan data lebih efisien bila dilihat dari segi waktu, biaya,
dan tenaga.
Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif itu sendiri, menurut
Suharsimi Arikunto (1998:86), adalah: “ Pendekatan penelitian yang dilakukan
dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh
gambaran umum dan sekaligus kesimpulan mengenai masalah yang diteliti”.
Untuk ciri-ciri dari penelitian kuantitatif dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
1. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu
yang akan diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan
terentu untuk mengetahui akibat-akibatnya.
2. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang
dilakukan secara terencana, sistematis dan terkontrol dengan ketat,
baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain factorial.
3. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil dari
pada proses.
4. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan
data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang
didedukasi dari dalil atau teori; dan
5. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan menghasilkan
penemuan-penemuan baik dalam bentuk teori baru ataupun perbaikan teori
lama.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus ditempuh
untuk mendapatkan data dari problematika yang akan di pecahkan. Teknik
pengumpulan data adalah suatu upaya dalam mengumpulkan data dan
informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Menentukan Alat Pengumpul Data
Upaya di dalam mendapatkan data yang akan diolah dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data adalah berupa angket.
Upaya yang dilakukan oleh peneliti didalam memperoleh data yang akurat dari
penelitian, peneliti menggunakan media komunikasi tertutup yaitu dengan
menyatakan pertanyaan dalam bentuk tulisan yang disusun untuk mendapatkan
informasi dari para responden atau bisa di sebut juga sebagai angket. Bentuk
terstruktur atau disebut juga angket tertutup, di mana setiap pernyataan disertai
dengan alternatif jawaban.
Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2005:131) “ Angket adalah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan
respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Tujuan dari
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai sustu
masalah dan responden tanpa rasa khawatir bila responden memberikan
jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
pertanyaan. Dengan teknik penyebaran angket ini peneliti mengharapkan dapat
mendapat jawaban dari permasalahan yang sedang di teliti dalam penelitian ini.
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data merupakan langkah selanjutnya setelah
menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data diperlukan agar
data yang terkumpul bersifat valid dan reliabel. Langkah-langkah yang di
tempuh adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan topik atau permasalahan yang menjadi bahan kegiatan
dari penelitian.
b. Menentukan variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel X Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Variabel Y
Efektivitas Kerja Pegawai.
c. Menentukan indikator dari masing-masing variabel tersebut dan
mengidentifikasikan sub indikatornya, yaitu dimana variabel X
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan
Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai dengan beberapa indikator
seperti yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya.
d. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X dan Y.
e. Menyusun pertanyaan dari masing-masing variabel disertai dengan
f. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, yaitu
dengan menggunakan Skala Likert dengan 4 (empat) pilihan
jawaban Sugiyono (2009:135).
Tabel 3.2 Skala Likert
3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket)
Sebelum penyebaran angket dilakukan, alangkah baiknya apabila
diadakan uji coba angket terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengetahui
kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket mulai dari
maksud dari pertanyaan/pernyataan, alternatif jawaban maupun jawaban.
Setelah di uji coba angket, maka dilakukan analisis statistik untuk
menguji tingkt validits dan realibilitasnya. Dengan diketahui tingkat validitas
dan realibilitas alat pengumpul data, di harapkan hasil penelitiannya memiliki
validitas dan realibilitasnya dapat di pertanggungjawabkan.
Untuk uji coba angket ini peneliti melakukan uji coba angket terhadap
10 orang responden yang diambil di luar sampel, yaitu pegawai Kantor
Bappeda Kota Bandung pada tanggal 3-4 Juli 2013.
1. Uji Validitas
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Suharsimi Arikunto (1995:63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas dalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.
Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item-item
instrument penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah Korelasi Product
Moment Perason, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:225).
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Mendukung 4
Mendukung 3
Cukup Mendukung 2
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
= koefisien korelasi
= Jumlah responden
∑ = Jumlah perkalian X dan Y ∑ = Jumlah skor tiap butir ∑ = Jumlah skor total
∑ = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
Uji validitas dilakukan dengan analisis item, yaitu dengan
mengkorelasikan antara item-item instrumen dengan skor total.
Perhitungannya, dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi spss (
statistical package for social science ) versi 16.00. Interpretasi terhadap
korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2013:178) bahwa :
“ analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut fositif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.”
Namun pada uji validitas dalam penelitian ini sampelnya berjumlah 10
orang maka besarnya korelasi setiap faktor tersebut adalah 0,666 ke atas yang
di sesuaikan dengan tabel product moment.
Untuk mengetahui nilai signifikansi validitas tiap item yaitu dengan
membandingkan nilai korelasi dengan nilai pada taraf
kepercayaan 95%, apabila maka item tersebut tidak valid.
Sebaliknya apabila maka item tersebut dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba angket dengan rumus diatas
di kantor Bappeda Kota Bndung pada tanggal 3-4 Juli 2013 dengan jumlah
responden berjumlah 10 orang pegawai, adapun hasil dari rekapitulasi hasil uji
coba validitas dari variabel X (Sistem Informasi Manjemen Daerah) SIMDA
[image:31.595.118.509.242.760.2]Keuangan dan Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai ) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan
No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut
1. 0.839 0.666 Valid Digunakan
2. 0.874 0.666 Valid Digunakan
3. 0.791 0.666 Valid Digunakan
4. 0.704 0.666 Valid Digunakan
5. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang
6. 0.943 0.666 Valid Digunakan
7. 0.759 0.666 Valid Digunakan
8. 0.675 0.666 Valid Digunakan
9. 0.743 0.666 Valid Digunakan
10. 0.669 0.666 Valid Digunakan
11. 0.854 0.666 Valid Digunakan
12. 0.874 0.666 Valid Digunakan
13. 0.704 0.666 Valid Digunakan
14. 0.351 0.666 Tidak Valid Dibuang
15. 0.839 0.666 Valid Digunakan
16. 0.759 0.666 Valid Digunakan
17. 0.874 0.666 Valid Digunakan
18. 0.930 0.666 Valid Digunakan
19 0.854 0.666 Valid Digunakan
20. 0.743 0.666 Valid Digunakan
21. 0.943 0.666 Valid Digunakan
22. 0.839 0.666 Valid Digunakan
23. 0.930 0.666 Valid Digunakan
24. 0.874 0.666 Valid Digunakan
25. 0.854 0.666 Valid Digunakan
26. 0.669 0.666 Valid Digunakan
27. 0.759 0.666 Valid Digunakan
28. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang
29. 0.751 0.666 Valid Digunakan
30. 0.839 0.666 Valid Digunakan
31. 0.555 0.666 Tidak Valid Dibuang
32. 0.839 0.666 Valid Digunakan
33. 0.930 0.666 Valid Digunakan
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap angket variabel X dapat
disimpulkan bahwa 30 item pertanyaan dinyatakan valid dan 4 item pertanyaan
dinyatakan tidak valid, sedangkan untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa
No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut
1. 0.736 0.666 Valid Digunakan
2. 0.779 0.666 Valid Digunakan
3. 0.774 0.666 Valid Digunakan
4. 0.867 0.666 Valid Digunakan
5. 0.943 0.666 Valid Digunakan
6. 0.910 0.666 Valid Digunakan
7. 0.696 0.666 Valid Digunakan
8. 0.779 0.666 Valid Digunakan
9. 0.878 0.666 Valid Digunakan
10. 0.717 0.666 Valid Digunakan
11. 0.878 0.666 Valid Digunakan
12. 0.943 0.666 Valid Digunakan
13. 0.522 0.666 Tidak Valid Dibuang 14. 0.434 0.666 Tidak Valid Dibuang
15. 0.943 0.666 Valid Digunakan
16. 0.867 0.666 Valid Digunakan
17. 0.230 0.666 Tidak Valid Dibuang
18. 0.910 0.666 Valid Digunakan
19 0.722 0.666 Valid Digunakan
20. 0.678 0.666 Valid Digunakan
21. 0.360 0.666 Tidak Valid Dibuang
22. 0.878 0.666 Valid Digunakan
23. 0.722 0.666 Valid Digunakan
24. 0.375 0.666 Tidak Valid Dibuang
25. 0.736 0.666 Valid Digunakan
26. 0.943 0.666 Valid Digunakan
27. 0.424 0.666 Tidak Valid Dibuang
28. 0.943 0.666 Valid Digunakan
29. 0.867 0.666 Valid Digunakan
30. 0.878 0.666 Valid Digunakan
31. 0.696 0.666 Valid Digunakan
32. 0.910 0.666 Valid Digunakan
33. 0.678 0.666 Valid Digunakan
28 item pertanyaan dinyatakan valid dan 6 item pertanyaan dinyatakan tidak
valid. Dengan saran dari pembimbing maka item yang tidak valid tidak
digunakan atau dibuang.
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
sudah dianggap layak . Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat di andalkan
sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah
(konstan). Pengujian realibilitas instrumen dilakukan dengan metode Cronbach
Alpha, dimana realibilitas atau di bandingkan dengan
(product moment) dan jika nilai koefisien reabilitas Cronbach Alpha lebih besar dari , maka dikatakan reliabel. Untuk mencari nilai
realibilitas instrumen digunakan rumus Sugiyono (2013:365);
[ ∑ ]
= Nilai Reliabilitas instrumen ∑ = Mean kuadrat kesalahan
= Varian total
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Sedangkan rumus Sugiyono (2013:365) untuk varian total dari varian item
adalah :
∑ ∑
Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS
terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel
[image:34.595.113.514.194.663.2]tersebut reliabel seperti tertera dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Uji Realibilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Keterangan
Variabel X SIMDA
Keuangan 0,759287 0,666 Reliabel
Variabel Y Efektivitas
Kerja 0,758508 0,666 Reliabel
E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data
Prosedur yang terdapat pada penelitian ini merupakan tata cara
pengumpulan data yang terdiri dari beberapa langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Berikut adalah 3 (tiga)
tahapan yang harus di tempuh diantaranya:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan syarat-syarat tentang
surat perizinan penelitian, antara lain:
a. Pengajuan surat dimulai dengan pengesahan proposal oleh
Pembimbing Akademik, Ketua Dewan Skripsi dan Ketua Jurusan
Administrasi Pendidikan
b. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada Dekan
FIP UPI.
c. Mengajukan surat pengantar dari Dekan FIP untuk memperoleh surat
pengantar dari Rektor UPI yang selanjutnya disampaikan kepada
Kantor Kesatuan Bnagsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Kota
Bandung.
d. Surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari Kesbang tersebut,
Kemudian disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan di mulai dari setelah diketahuinya uji coba angket
yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket dan mendapatkan
hasil bahwa instrumen tersebut telah memiliki kriteria valid dan reliabel. Langkah
selanjutnya dalah dengan menyebarkan instrumen yang sudah dinyatakan valid
dan reliabel tersebut kepada keseluruhan sampel penelitian yang dijadikan subek
penelitian sebenarnya.
Penyebaran instrumen dilakukan untuk memperoleh data sebenarnya yang
dapat digunakan dalam penelitian, kemudian dapat diolah dan dianalisis sesuai
dengan prosedur dan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian
ini sehingga dapat diperoleh hasil dan kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran
angket di lakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung pada hari Senin 15 Juli
2013 dan terkumpul pada tanggal 19 Juli 2013.
3. Tahap Pengumpulan Data
Angket yang tersebar ditujukan kepada Pegawai Dinas Kota Bandung
yang menangani langsung dari proses penggunaan SIMDA Keuangan untuk
Lembaga. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data angket
dengan mendatangi langsung setiap responden yang dituju atau yang
bersangkutan, responden tersebut terdiri dari : , Sub Bagian Keuangan, Bendahara
Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pedidikan Dasar SD/MI, Bidang Pendidikan
SMP/MTS, Bidang Pendidikan SMA/SMK, dan Bagian Pendidikan Formal dan
Informal dengan total responden berjumlah 32 orang.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu bagian yang penting di dalam
melakukan penelitian karena dengan pengolahan data kita dapat merumuskan
dengan permasalahan yang diajukan.” Untuk itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya sebagai berikut :
1. Seleksi Angket
Pada tahap ini setelah setelah angket-angket diisi oleh para responden,
maka angket dikumpulkan kembali untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa
kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk kelengkapan
dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang tercecer atau tidak.
Untuk pengertian angket dikemukakan oleh Sugiyono (2013:199) bahwa : “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung dan dikirim melalui pos atau
media internet.
Sejalan dengan pendapat tersebut peneliti menyebarkan angket secara
langsung kepada responden tetapi untuk jenis angket yang disebarkan berupa
angket tertutup yang berisikan pertanyaan/pernyatan yang harus diisi oleh para
responden tanpa terbebani oleh adanya peneliti dan responden diberikan
kebebasan dalam mengisi angket tersebut.
Selanjutnya peneliti memeriksa dan menyeleksi terhadap seluruh data
yang terkumpul dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya
dalah sebagai berikut :
a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul
b. Memeriksa semua pertanyaan dalam angket untuk memastikan jawaban
sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak
terdapat kekerangan jumlah lembar dalam tiap angket.
d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih
lanjut. Adapun rekapitulasi angket terkumpul untuk diolah adalah
Tabel 3.6
Rekapitulasi Angket Terkumpul untuk Diolah
Jumlah Sampel
Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul Dapat Diolah
32 32 32 32
e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap
item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang
telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
proses penelitian. Setelah dilakukan uji coba angket yaitu uji validitas dan
realibilitas untuk melihat tingkat keabsahan dari instrumen (angket), maka baru
dilaksanakan pengolahan data. Adapun runtutan dalam melaksanakan pengolahan
data adalah sebagai berikut:
a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y dengan
menggunakan Weighted Means Score (WMS) rumusnya Sudjana
(1996:67) adalah sebagai berikut :
̅ ∑
Dimana:
̅ = Rata-rata skor responden
∑ = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden
[image:37.595.113.519.152.698.2]Adapun penentuan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan
tabel konsultasi hasil perhitungan Kecenderungan Jawaban Responden
sebagai berikut :
Tabel 3.7
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Nilai Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y
3.01-4.00 Sangat Mendukung Sangat Baik Sangat Baik
2.01-3.00 Mendukung Baik Baik
[image:37.595.143.569.666.753.2]b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk setiap variabel
dengan menggunakan rumus sebagai berikut(Akdon,2005:86):
[ ̅ ]
Dimana:
= Skor Baku
= Skor Mentah
= Standar Deviasi
̅ = Rata-rata (mean)
Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :
2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana
(1996:47) :
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana (1996:47)
yaitu rentang dibagi banyak kelas.
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus Sudjana (1996:67) :
̅ ∑ ∑
6) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana
(1996:95) yaitu:
c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik
statistik apa yang akan digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik
parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan
digunakan teknik statistik non parametrik, rumus yang digunakan dalam
pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Akdon (2005:171) yaitu:
∑
dimana:
= chi kuadrat yang dicari
= frekuensi yang diharapkan
= frekuensi hasil penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas
adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang
digunakan seperti :
a. Menentukan skor tertinggi dan terendah
b. Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :
c. Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana
(1996:47):
d. Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana
(1996:47) yaitu rentang dibagi banyak kelas.
e. Membuat tabel distribusi frekuensi
̅ ∑ ∑
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana
(1996: 95) yaitu:
∑ ∑
2) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval
ditambah 0,5 Akdon (2005:169).
3) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus
Akdon (2005:169) :
̅
4) Mencari luas 0-Zdari tabel kurva normal dari 0-Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas, Akdon (2005:170).
5) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka
baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali
untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan
dengan angka pada baris berikutnya, Akdon (2005:170).
6) Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden, Akdon (2005:170).
7) Mencari frekuensi hasil penelitian dengan cara mengalikan tiap
kelas interval pada tabel distribusi frekuensi, Akdon (2005:170).
8) Mencari chi kuadrat hitung dengan cara menjumlahkan
hasil perhitungan, Akdon (2005:170).
9) Membandingkan nilai dengan . Dengan kriteria
sebagai berikut, Akdon (2005:170) :
a. Jika , artinya distribusi data tidak normal
G.Pengujian Hipotesis
1. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari
derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan
kekuatan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Adapun hal-hal yang
akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut
a. Korelasi Pearson Product Moment
1) Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan
definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut.
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi
dengan Y
Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0
Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja
Pegawai.
Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale
2) Aktifkan Data View kemudian masukkan data X dan Y
3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate. Maka
aka tampil kotak dialog.
4) Sorot variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara
memindahkan variabel X dan Y mengklik tanda
6) klik Option dan tandai pilihan pada kotak Meanand Standart deviation.
Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog awal.
7) Klik OK, maka akan tampil tabel hasil korelasi produk momen pearson
Hasil Korelasi Pearson Product Moment
a. Bagian pertama Descriptive Statistics menyajikan variabel Penggunaan
SIMDA Keuangan (X) dan variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y). Pada
bagian ini disajikan data Mean, Standar Deviasi dan Jumlah responden
dari masing-masing variabel.
b. Bagian kedua menyajikan hasil koefisien korelasi Pearson Product
Moment antara kedua variabel tersebut. Untuk menbuktikan hipotesis
terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dilakukan Uji
Signifikansi pada tabel korelasi dengan langkah sebagai berikut:
Cara pertama: Uji signifikansi ditunjukkan oleh Tabel Correlations.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik
sebagai berikut:
Hipotesis bentuk kalimat
: Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai hubungan secara
signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai
: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan
secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kaidah keputusan:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka diterima dan ditolak,
artinya tidak signifikan
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka ditolak dan diterima,
Cara kedua
Dengan cara membandingkan dengan jika
maka terima , yang artinya Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas
Kerja Pegawai, namun jika maka tolak yang
artinya terima yaitu Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai
hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai
b. Uji Linieritas Regresi dan ANOVA
Uji/analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai
dependen (Variabel Y) jika variabel independen (variabel X) diubah.
Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0
adalah sebagai berikut
1. Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan
dengan mengisi kolom-kolom berikut.
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y
Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0
Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA
Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja
Pegawai.
Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale
3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linear. Maka
aka tampil kotak dialog.
4. Dari kotak dialog tersebut, klik Penggunaan SIMDA Keuangan (X), lalu
masukkan pada kotak Independent(s)dan klik Efektivitas Kerja Pegawai
(Y), lalu masukkan pada kotak Dependent(s) dengan mengklik tanda
5. Klik Statistics: pilih Estimates, Model Fit, R squared change dan
Descriptive lalu klik Continue
6. Klik Plot, lalu masukkan SDRESID kotak Y dan ZPRED
kotak X, lalu klik Next.
7. Masukkan ZPRED kotak X dan DEPENDNT kotak Y .
8. Klik Next. Kemudian pilih Histogram dan Normal probability plot. Jika
sudah selesai klik Continue sehingga muncul Linear Regression:Plot .
9. Klik Save, pada Predicted Value pilih Unstandarized dan Prediction
Intervals klik Mean dan Individu kemudian klik Continue.
10. Klik Options, (pastikan bahwa taksiran Probability dalam kondisi
default sebesar 0,05), lalu klik Continue.
11. Kemudian klik OK
Hasil Regresi Linear
1. Tabel Descriptive Statistics menyajikan variabel (X) terhadap variabel
(Y)
2. Dari hasil tabel Model Summary , pada bagian ini ditampilkan nilai R
dan koefisien Determinasi . Semakin kecil angka
semakin lemah hubungan kedua variabel.
3. Hasil dari uji ANOVA, pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh
adalah nilai F dengan tingkat probabilitas Sig tertentu, jika
probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi variabel Y
4. Hasil dari uji Coefficients, pada bagian ini dikemukakan nilai (constant)
dan nilai B serta harga dan tingkat signifikansi. Dari tabel
5. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen
6. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik sebagai berikut.
: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh secara signifikan
dengan Efektivitas Kerja Pegawai
: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh secara
signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kaidah Keputusan :
Jika nilai , maka ditolak dan diterima, artinya
signifikan
Jika nilai , maka diterima dan ditolak, artinya
tidak signifikan
7. Hipotesis dengan teknik probabilitas (0,05) diuji dirumuskan secara
statistik sebagai berikut:
Hipotesis bentuk kalimat
: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh signifikan dengan
Efektivitas Kerja Pegawai
: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh signifikan
dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kaidah keputusan:
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai