• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh : Widya Utami

0900843

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

(SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Oleh Widya Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Widya Utami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Widya Utami NIM. 0900843

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan ketika masih digunakannya sistem manual di dalam mengolah data/informasi keuangan yang menyebabkan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kota Bandung dirasa kurang optimal. Dengan adanya masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: 1)Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2)Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 3)Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Secara umum penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta di dalam proses pengumpulan datanya digunakan angket tertutup terhadap pegawai yang mengoperasikan SIMDA keuangan secara langsung terdiri dari sub bag keuangan,bidang pendidikan SD/MI, bidang SMP/MTS, bidang SMA/SMK, PPTK , dan bidang pendidikan formal/informal dengan jumlah populasi yang dijadikan sekaligus sampel berjumlah 32 responden.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil untuk variabel X (penggunaan SIMDA keuangan)termasuk kedalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk variabel Y (efektivitas kerja pegawai) dikategorikan sangat kuat. Untuk harga dari koefisien korelasi diperoleh kategori cukup kuat. Nilai yang diperoleh dari koefisien determinasi variabel X dan Y sebesar 20,6%. Sedangkan untuk uji linear regresi diperoleh nilai persamaan yaitu Y= 27,77+0,447X yang berarti Jika tidak ada kontribusi penggunaan SIMDA Keuangan maka besarnya nilai efektivitas Kerja pegawai adalah sebesar 27,77. Jika koefisien regresi X yaitu, penggunaan SIMDA Keuangan sebesar 0,447 dapat dikatakan bahwa, setiap menggunakan SIMDA keuangan mengakibatkan efektivitas kerja sebesar 0,447.

(5)

Abstract

This research is motivated from the problem when it was used in the manual system of data processing / information that led to the financial effectiveness of the employee in the Office of the city of Bandung is less optimal. With the research problem is formulated as follows: 1) How does the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance in Bandung City Department of Education, 2) How employee effectiveness in Bandung City Department of Education, 3) How big is the contribution of the use of Regional Management Information System ( SIMDA) Finance of the effectiveness of employees working in Bandung City Department of Education.

In general this research to gain an overview of the contribution of the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance to employee effectiveness in Bandung City Department of Education.

This research was conducted using the method of quantitative and descriptive approach in the process of data collection used a closed questionnaire to employees who operate direct financial SIMDA sub bag consists of financial, educational Primary School / Junior High field / MTS, the field of SMA / SMK, PPTK, and formal education / informal to be used as well as the population sample was 32 respondents.

Based on the results of data processing results obtained for variable X (the use of financial SIMDA) included into the excellent category. As for the variable Y (employee effectiveness) categorized as very strong. For the price of the correlation coefficient obtained strong enough category. Values obtained from the coefficient of determination variables X and Y of 20.6%. As for the test of linear regression equations obtained value is Y = 27.77 +0.447 X which means if there is no financial contribution SIMDA then use the value of employee work effectiveness is equal to 27.77. If the regression coefficient of X, the use of 0.447 SIMDA Financial can be said that, each using financial SIMDA resulting effectiveness of 0.447.

(6)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A.Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8

2. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) 21 3. Konsep Dasar Efektivitas Kerja Pegawai ... 27

B.Kerangka Pemikiran ... 35

C.Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

(7)

B.Definisi Operasional ... 42

1. Kontribusi ... 42

2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan .. 42

3. Efektivitas Kerja Pegawai ... 43

C.Metode Penelitian ... 46

D.Teknik Pengumpulan Data ... 48

1. Menentukan Alat Pengumpul Data ... 48

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 49

3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket) ... 50

E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 55

1. Tahap Persiapan ... 55

2. Tahap Pelaksanaan ... 56

3. Tahap Pengumpulan Data ... 56

F. Teknik Pengolahan Data ... 56

1. Seleksi Angket ... 57

2. Pengolahan Data... 58

G.Pengujian Hipotesis ... 62

1. Analisis Koefisien Korelasi... 62

2. Analisis Regresi dan ANOVA ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A.Hasil Penelitian ... 68

1. Analisis Data ... 68

2. Mengukur Kecenderungan Jawaban Responden ... 68

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku... 74

4. Uji Normalitas Data ... 76

5. Pengujian Hipotesis ... 78

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 93

A.Kesimpulan ... 93

B.Rekomendasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(9)

DAFTAR TABEL

2.1. Komponen Fisik SIM ... 19

3.1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.2. Skala Likert ... 50

3.3. Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan... 52

3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai ... 53

3.5. Uji Reliabilitas Instrumen ... 55

3.6. Rekapitulasi Angket Terkumpul ... 58

3.7. Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 58

4.1. Hasil WMS Variabel X “SIMDA Keuangan” ... 69

4.2. Hasil WMS Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 71

4.3. Hasil Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 75

4.4. Hasil Uji Normalitas Data Variabel X (SIMDA) Keuangan ... 76

4.5. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) ... 77

4.6. Kesimpulan dari hasil Uji Normalitas DataVariabel X dan Variabel Y . 78 4.7. Korelasi Pearson untuk Pengujian Hipotesis ... 79

4.8. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 80

4.9. Hasil Perhitungan Analisis Koefisien Regresi ... 81

(10)

DAFTAR GAMBAR

2.1. Transformasi data menjadi informasi ... 18

2.2. Tampilan Aplikasi SIMDA Keuangan ... 25

2.3. Kerangka Pemikiran ... 38

2.4. Hubungan Antar Variabel ... 39

4.1. Kecenderungan jawaban responden Variabel X “Penggunaan SIMDA Keuangan” ... 71

4.2. Kecenderungan jawaban responden Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 75

4.3. Diagram Frekuensi Data Variabel X (SIMDA) Keuangan... 76

4.4. Diagram Frekuensi Data Variabel Y (Efektifitas Kerja Pegawai)... 77

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi dan Angket Penelitian

LAMPIRAN 2 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument

LAMPIRAN 3 Perhitungan Pengolahan Data

LAMPIRAN 4 Tabel-tabel Statistik

LAMPIRAN 5 Korespondensi

LAMPIRAN 6 Perkembangan Bimbingan Skripsi

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat penting,

karena itu keberadaannya dalam organisasi atau perusahaan sangat berpengaruh

besar terhadap keberlangsungan suatu organisasi. Peran sumber daya manusia

tentunya bergerak sesuai dengan perkembangan zaman yang terus menerus

menuntut sumber daya manusia untuk mengikuti perubahan yang terjadi di era

globalisasi. Salah satunya adalah mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Dengan teknologi informasi organisasi dapat memenuhi kebutuhannya akan data

dan pengolahannya secara cepat, lengkap dan terperinci agar tujuan dari apa yang

sudah ditargetkan/direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Teknologi informasi adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan

bagi sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk

mengembangkan keefektivitasan kerja dan mereposisi peran sumber daya

manusia dalam menghadapi tantangan arus globalisasi karena dinamika kehidupan

manusia senantiasa berkembang seiring dengan perubahan lingkungannya, baik

internal maupun eksternal. Lingkungan internal manusia berkaitan dengan tingkat

penguasaan pengetahuan dan keterampilan, keluasan, wawasan, habit, perasaan,

harapan, kebutuhan, filosofi, dan keyakinan diri. Lingkungan eksternal

menyangkut berbagai unsur yang ada di luar diri manusia, baik fisik maupun

sosial, seperti: alam sekitar, teknologi, sarana/prasarana, ekonomi, bisnis,

pemerintah, politik, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya, dan hubungan

internasional.

Semuanya harus saling bersinergi untuk menciptakan peran optimalisasi

peran sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Menurut

pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 65-66) yang menyebutkan bahwa:

(13)

organisasi akan sangat ditentukan oleh mutu kinerja sumber daya manusia yang ada di dalammya. Sedangkan, Awal abad 21 : memposisikan peran sumber daya manusia dalam generasi knowledge management yang harus peka terhadap informasi global yang bersifat virtual dan menumbuhkan persaingan global yang seolah tanpa batas (borderless).

Merujuk pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 66) bahwa era generasi pada

saat ini, kendali organisasi ada di tangan sumber daya manusia yang menguasai

perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin luas, menjadikan

komputer sebagai alat bantu yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu

organisasi, yang salah satunya adalah yang berkaitan dengan pengolahan data.

Dengan hadirnya teknologi komputer dan seluruh perkembangannya maka setiap

unit pekerjaan yang ada di suatu organisasi dapat menggunakan komputer sebagai

alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja. Namun disini

peneliti memfokuskannya pada efektivitas kerja.

Efektivitas merupakan suatu kondisi pokok dalam mencapai tujuan atau

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dan efektifvitas berarti dimana

tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan

menggunakan sumber-sumber yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai

kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah

sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Seperti di

ungkapkan oleh Adnan Said (1981:83) batasan efektivitas adalah sebagai berikut:

Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana. Baik dalam penggunaan sasaran waktunya. Dengan kata lain efektivitas adalah berusaha melalui efektivitas tertentu, baik fisik maupun non fisik guna memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan kata lain efektivitas kerja merupakan kemampuan melakukan

sesuatu tepat pada tujuan awal yang telah dirumuskan. Semakin efektivnya kerja

pegawai maka dapat menjadikan suatu organisasi menjadi lebih kuat dalam

menjalankan seluruh daya upaya dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.

Dengan penggunaan sistem komputerisasi di dalam sebuah organisasi maka

(14)

dan informasi bagi unit-unit organisasi serta dalam menetapkan berbagai

kebijakan dan perencanaan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun

pada tingkat operasional dengan adanya berbagai data dan informasi yang akurat,

tepat dan cepat yang berguna untuk pengambilan keputusan sejalan dengan

tingkat perkembangan yang semakin pesat.

Dalam rangka pencapaian keefektivitasan kerja, teknologi informasi saat ini

memiliki pengaruh yang penting dalam segala aspek kehidupan, baik dari segi

politik, bisnis, dan perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi. Sama halnya dengan

pengolahan data keuangan karena dapat dipercaya dapat membantu di dalam

menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan mengefektivkan waktu.

Sesuai dengan agenda pemerintah yang ingin mewujudkan pemerintahan

yaitu good governance, yaitu pilar transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan

keuangan daerah, laporan pertanggungjawaban seharusnya menjadikan sarana

koreksi dari kalangan stakeholders (pemakai laporan), baik kalangan eksekutif

sendiri sebagai sarana koreksi sendiri, bahan evaluasi dan bahan pengambilan

keputusan, maupun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi, dan masyarakat luas untuk menilai

tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan agenda tersebut. Oleh

karena itu Pemerintah Daerah saat ini dituntut untuk bisa menghasilkan Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ) yang memiliki nilai akuntabilitas dan transparansi

yang tinggi. Untuk dapat menghasilkan data/informasi keuangan tersebut tentunya

memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, disertai dengan pembelajaran

terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah agar dapat

memahami dan melaksanakan sistem yang baru dalam pengelolaan keuangan

daerah serta menghasilkan data/informasi keuangan secara tepat dan tepat waktu.

Kenyataannya Berdasarkan hasil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

pada tahun 2008 menemukan laporan pertanggungjawaban yang masih belum

tepat dalam proses pengerjaannya. Modul Bimbingan Teknis Administrator

SIMDA (2009:01), di dukung dengan pendapat Usmansyah (Warta Pengawasan

(15)

keuangan daerah yang berbasis pada buku kas umum (BKU) dengan landasan

hukum Indonesia Compstabilitieits Wesr (ICW) yang digunakan untuk mencatat

transaksi keungan pemerintah, dengan seabrek proses mekanisme anggaran yang

lain, dan di antaranya dikenakan pula yang disebut Manual Keuangan Daerah

(MAKUDA). Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009:02).

Dari uraian diatas terdapat penjelasan bahwa proses data/informasi

keuangan masih saja terdapat kesalahan dan kekeliruan hal ini terjadi kerena tidak

mendukungnya teknologi informasi yang didalamnya terdapat aplikasi yang

digunakan untuk membantu proses pekerjaan pada saat itu, ini menjadi tolak ukur

peneliti dalam melihat bahwa kurang efektiv dan efisiennya proses dibelakang

pengerjaannya. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan wawancara dengan

Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung, bahwa yang menjadikan hal

itu terjadi karena pada waktu itu sistem yang digunakan masih berbentuk manual

dengan banyaknya jumlah data yang harus diproses, di dukung pula dengan beban

kerja pegawai yang mengerjakan banyak pekerjaan secara bersamaan. Sehingga

apabila terjadi kesalahan dalam proses pelaporan harus dilakukan dengan

memakan waktu yang lama serta terjadi banyak sumber daya yang dikeluarkan

dengan percuma.

Maka saat ini Pemerintah kota dan Kabupaten mulai menggunakan Sistem

Informasi dan Keuangan Daerah yang dibuat oleh BPKP tepatnya dari bagian

Deputi IV Pengawasan Bidang Penyelenggaran Keuangan Daerah dengan

menggunakan teknologi informasi yang berhubungan dengan database. Teknologi

informasi itu adalah Sistem Informasi Manejemen Daerah (SIMDA) Keuangan

versi 2.1. Program aplikasi ini sudah mengadopsi berbagai perundang – undangan

yang terkait, seperti subtansi yang diatur dalam UU 17/2003 tentang Keuangan

Negara, UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan juga sudah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Sehingga pencatatan, pendokumentasian,

dan pelaporan secara manual beralih kepada sistem yang komputerasi yang

terintegrasi pada setiap satuan kerja selaku pengguna anggaran.

Kebijakan pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah Daerah telah

(16)

yang merupakan pengganti dari PP No.11 Tahun 2001 tentang Informasi

Keuangan Daerah. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi adalah

dengan menerapkan sistem aplikasi teknologi komputer sebagai alat bantu dalam

proses akuntansi. Terdapat banyak software aplikasi akuntansi berbasis komputer

saat ini adalah produk dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

yang dikhususkan untuk Pemerintah Daerah yaitu Sistem Informasi Managemen

Daerah (SIMDA) Keuangan versi 2.1 yaitu aplikasi komputer Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah (SAPD) terpadu yang dibangun sebagai alat bantu Pemerintah

Daerah dalam menjalankan sistem akuntansinya mulai dari menyelenggarakan

sampai dengan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah, hal

senada juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu mulai

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan

sejak tahun 2009.

Dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan, Dinas Pendidikan Kota

Bandung berharap dapat mendukung efektivitas kerja pegawai dalam

melaksanakan tugas dari seluruh satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Oleh karena itu, timbul ketertarikan penulis untuk meneliti apakah terdapat

kontribusi pengaplikasian SIMDA Keuangan terhadap efektivitas kerja di dalam

satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung.Sehingga penulis bermaksud

mengangkat judul “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah

(SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan

Kota Bandung.”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan gambaran umum mengenai ruang lingkup

penelitian. Rumusan masalah ini dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan ataupun

dalam bentuk pernyataan yang memerlukan jawaban dalam penelitian yang akan

datang.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka masalah dalam penelitian ini

(17)

1. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota

Bandung.

3. Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen

Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas

Pendidikan Kota Bandung.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah

(SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan

Kota Bandung.

b. Tujuan Khusus

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

gambaran tentang hal-hal berikut :

1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas

Pendidikan Kota Bandung.

2. Efektivitas kerja pegawai dengan adanya aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota

Bandung.

3. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan

(18)

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan

keilmuan Jurusan Administrasi Pendidikan. Khususnya tentang

efektivitas kerja dari pegawai.

2. Praktis

a. Memberikan masukan bagi pegawai dalam meningkatkan efektivitas

kerjanya dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah

(SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

b. Bagi Lembaga umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan masukan bagi efektifitas kerja pegawai yang menggunakan

aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di

Dinas Pendidikan Kota Bandung.

c. Untuk peneliti selanjutnya semoga menjadi motivasi untuk mencari

ilmu lebih baik lagi dan meningkatkan wawasan peneliti dalam

bidang sistem informasi manajemen sehingga peneliti dapat

mengaplikasikannya dilapangan dan bermanfaat di dunia kerja

kedepannya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: BAB I tentang pendahuluan

yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi, BAB II terdiri dari kajian pustaka, kerangka

pemikiran, dan hipotesis penelitian, BAB III terdiri dari metode penelitian yang

berisi penjabaran yang rinci mengenai metode apa saja yang dipakai dalam

melaksanakan penelitian dan mengolah data dalam penelitian, BAB IV terdiri dari

hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari pemaparan data, dan

pembahasan data, BAB V kesimpulan dan saran, yang menyajikan penafsiran dan

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara tertentu yang digunakan sebagai alat bantu

dalam mencapai tujuan penelitian. Sama seperti yang diungkapkan oleh

Sugiyono (1998:39) bahwa: “Metode adalah suatu cara bekerja untuk dapat memahami objek yang diteliti.” Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat serta sesuai dengan masalah yang sedang diteliti diharapkan dalam

melaksanakan penelitian ini, dapat memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dan

akan mendapatkan hasil yang akurat.

Pada Bab III ini akan dibahas mengenai: lokasi penelitian, populasi dan

sampel, definisi operasional, metode dan teknik pengumpulan data, prosedur

pelaksanaan pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

A.Lokasi,Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Bandung Jalan.

Ahmad Yani No.239 Bandung, yang terdiri dari: Sekretariat, Sub Bidang

Keuangan, Sub Bidang PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub

Bidang PSMAK, dan Sub Bidang Umum dan Kepegawaian.

2. Populasi Penelitian

Di dalam pelasanaan sebuah penelitian pastinya diperlukan sumber

data, dimana data yang diperoleh dari lapanagan kemudian dilakukan proses

analisis dan digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang terdapat di

dalam penelitian atau pengujian hipotesis.

(20)

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai di Dinas Pendidikan Kota

Bandung yang terdiri dari Sekretariat, Sub Bidang Keuangan, Sub Bidang

PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub Bidang PSMAK, dan Sub

Bidang Umum dan Kepegawaian yang merupakan pegawai yang

memgoperasikan langsung dari SIMDA Keuangan. Adapun populasi dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:91) “sampel merupakan bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan menurut

Arikunto (2006:131) “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau mewakili populasi yang diteliti)”.

Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi

akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup

dengan menggunakan menggunakan sampel yang mewakilinya, dalam hal ini

sampel harus representatif .

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling

dimana keseluruhan dari populasi akan dijadikan sampel. Pada dasarnya

peneliti melakukan hal ini karena jumlah pegawai yang memang benar-benar

menggunakan SIMDA Keuangan ini terbatas pada bagian-bagian tertentu

saja tetapi untuk keseluruhan dari proses mengoperasian SIMDA Keuangan ini

NO POPULASI JUMLAH

1. Sub Bidang Keuangan 5

2. Bendahara Dinas 6

3. PPTK Dinas 13

4. Bidang Pendidikan Dasar SD/MI 2

5. Bidang SMP/MTS 2

6. Bidang SMA/SMK 2

7. Bidang PNFI 2

(21)

berpengaruh total kepada seluruh unsur yang ada di Dinas Pendidikan Kota

Bandung. Maka sampel penelitian ini yaitu : Sub Bidang Keuangan, Bendahara

Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang SMP/MTS, Bidang

SMA/SMK, dan Bidang FNFI.

B.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian yang terjadi, maka perlu dijelaskan

beberapa penjelasan sehingga terdapat kesepahaman berpikir antara pembaca dan peneliti yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu : “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manjemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas

Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung”.

1. Kontribusi

Menurut Purwadarminta (1992:731) menyatakan bahwa kontribusi adalah “pengaruh atau daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkekuatan”. Dimana dalam penelitian ini kontribusi atau pengaruh yang ditimbulkan oleh

variabel X yaitu Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Keuangan terhadap variabel Y yaitu Efektivitas Kerja Pegawai.

2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan adalah aplikasi

yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP), dimana tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk

mempercepat proses reformasi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini

dilatarbelakangi dengan langkanya sumber daya manusia pemerintah daerah yang

memiliki latar belakang akuntansi. Sehingga, Pemerintah Daerah mengalami

kesulitan didalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah ini dapat berjalan

efektif apabila fungsi-fungsi pengelolaan keuangan berjalan secara terintegrasi.

Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, penganggaran, penatausahaan, serta

(22)

akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah tersebut, dikembangkan secara

terintegrasi dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang ada dalam pengelolaan

keuangan daerah. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan, didalam SIMDA Keuangan sebelum memasuki

tahap penganggaran mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun

dan menetapkan terlebih dahulu program-program dan

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran tersebut.

b. Fungsi Penganggaran, dengan telah ditetapkannya program dan

kegiatan barulah pemerintah daerah dapat melakukan proses

penginputan data anggaran.

c. Fungsi Penatausahaan, dengan telah ditetapkannya APBD (yang

dihasilkan dari SIMDA Keuangan), maka berdasarkan APBD tersebut

pemerintah daerah dapat melaksanakan realisasi kegiatannya dan

seluruh dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan penatausahaan ini

dihasilkan dari aplikasi simda.

d. Fungsi Pertanggungjawaban dan Pelaporan,berdasarkan anggaran dan

penatausahaan, aplikasi SIMDA dapat secara otomatis menyusun

laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan

Laporan Arus Kas. Tidak hanya laporan pokok saja, tetapi juga

dihasilkan laporan-laporan yang dapat membantu pemerintah daerah

didalam melakukan analisa dan verifikasi.

3. Efektivitas Kerja Pegawai

Menurut Handoko (1997:7) menjelaskan bahwa : “Efektivitas adalah

kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan”.

Sedangkan menurut Zulkifli Amasyah (2003:130) menjelaskan bahwa: “ Efektivitas adalah kegiatan mulai dari adanya fakta kegiatan sehingga menjadi

data, baik yang berasal dari hubungan dantransaksi internal dan eksternal maupun

(23)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah dimana kemampuan yang

dimiliki untuk menentukan tujuan dan prasarana yang tepat yang di mulai dari

adanya fakta dari kegiatan-kegiatan yang menjadikan data yang berasal dari

hubungan internal maupun eksternal untuk mencapai sasaran dengan tepat.

Selanjutnya pengertian dari kerja Menurut Liang Gie (1981:73) yang dimaksud dengan kerja adalah : “Kerja adalah keseluruhan pelaksanaan aktivitas- aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai

tujuan tertentu atau mengandung suatu maksud tertentu. Terutama yang

berhubungan dengan kelangsungan hidupnya.” Adapun pengertian efektivitas

kerja itu sendiri seperti dikemukakan oleh Sondang P.Siagian (1985:151), sebagai

berikut: “Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang

telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan dinilai baik

atau tidak sangat tergantung pada bila mana cara melaksanakannya dan berapa

biaya yang dikeluarkan untuk itu.” Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh

W.Surakhmad (1980:89) bahwa: “efektivitas kerja adalah tingkat hingga dimana

suatu tindakan atau aktivitas tujuan yang telah di tetapkan.”

Setelah dilakukan penjelasan di atas mengenai apa yang dimaksud dengan

efektivitas, kerja dan efektivitas kerja maka dapat di tarik sebuah kesimpulan

sederhana bahwa efektivitas kerja pegawai adalah di mana penyelesaian pekerjaan

yang dilakukan oleh seorang pegawai dengan memanfaatkan waktu yang tepat

dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tujuan yang telah ditetapkan dengan

menggunakan sarana dan prasarana yang tepat guna mencapai tujuan dari

organisasi itu sendiri.

Sedangkan untuk pengukuran dari efektivitas kerja itu sendiri seperti

dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (1985:32) yang mengemukakan bahwa

efektivitas kerja dapat diukur melalui berbagai hal, sebagai berikut:

a. Kejelasan tujuan yang akan dicapai. Proses pencapaian tujuan

organisasi dengan lebih lancar, tertib, dan efektif apabila dalam diri

anggota organisasi lebih tertanam kesadaran dan keyakinan yang

mendalam bahwa tercapainya tujuan organisasi adalah dengan

(24)

dasarnya dapat dilihat dari kemudahan dalam melakukan sesuatu,

kesesuaian hasil dengan standar dan target kerja yang sesuai dengan

kualitas dan kuantitas, sehingga dapat berdampak kepada tujuan-tujuan

mereka sendiri dalam bekerja.

b. Ketepatan waktu. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuia dengan

waktu yang ditentukan dengan memiliki kedisiplinan waktu,

penggunaan waktu dan ketetapan waktu dalam menyelesaikan tugas.

c. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap. Strategi yang

diterapkan seyogyanya diikuti dengan kebijakan pelaksanaan yang

jelas. Kebijakan tersebut memerlukan analisa yang matang. Analisa

yang matang memerlukan sistem informasi bagi pimpinan dan dalam

hal tersebut dapat berkembang apabila kemampuan mengolah data,

sebagai bahan baku informasi, dapat ditumbuhkan dan dimiliki.

Jelasnya bahwa kegiatan perumusan kebijaksanaan harus mampu

menjembatani tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan operasional.

d. Pemahaman terhadap rencana. Memahami rencana yang telah

dirumuskan atau dibuat. Serta direalisasikan dalam pekerjaan yang

meliputi pemahaman terhadap tujuan, pembuatan jadwal, membuat

rincian tugas dan pemahaman terhadap target. Jika organisasi menerima

pendapat bahwa merumuskan rencana hakekatnya berarti memutuskan

apa yang akan dikerjakan oleh organisasi di masa depan. Jelaslah

bahwa salah satu criteria efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi

itu mampu untuk: 1) Memperkenalkan keadaan yang dihadapi,

2)Mengambil keputusan dalam menghadapi masa depan yang pasti

mengandung unsure ketidakpastian. 3)Meningkatkan orientasi masa

depannya, 4)Mengambil resiko yang diperhitungkan,

5)Memperhitungkan factor-faktor hambatan yang diduga akan dihadapi

dalam berbagai segi kehidupan organisasi, 6)Memperhitungkan situasi

lingkungan yang akan timbul. Baik yang bersifat politik, ekonomi,

(25)

memperhitungkan keenam faktor di atas akan terlihat dalam rencana

yang matang.

e. Tersedianya sarana dan prasarana yang tepat. Memang harus diakui

bahwa pada umumnya oraganisasi dihadapkan pada situasi kelangkaan

sepanjang menyangkut sarana dan prasarana. Akan tetapi situasi

kelangkaan itu tidak boleh mengurangi tekad dan kemauan untuk

bekerja keras. Bahkan salah satu indicator efektivitas kerja adalah

kemampuan bekerja secara produktif dengan sarana dan prasarana yang

tersedia dan yang mungkin disediakan oleh organisasi.

f. Pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Jelasnya tujuan, tepatnya

strategi, efektifnya proses kebijakan, matangnya perencanaan dalam

program dan kemampuan memanfaatkan sarana dan prasarana terbatas

masih harus dicerminkan oleh kegiatan operasional yang efektif daqn

efisien. Alasan mengatakan demikian karena dengan pelaksaaanlah,

organisasi semakin didekatkan dengan tujuan.

g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik. Mengingat

manusia yang tidak sempurna dank arena mempunyai

kekurangan-kekurangan, efektivitas kerja menurut terdapatnya pengawasan dan

pengendalian.

C.Metode penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2009:160) bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk memecahkan problematika yang sedang

dihadapi pada masa sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali

(26)

berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi

pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah

pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data dan laporan,

dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan

secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.”

Sedangkan untuk ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang

dikemukakan oleh W.Surakhmad (1985:53) adalah sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada

pada masa sekarang atau pada masalah yang aktual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan

kemudian dianalisa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara yang

ada di dalam penelitian yang mengambarkan dan berusaha untuk memecahkan

permasalahan yang terjadi dari berbagai fenomena yang terjadi sekarang ini.

Ada beberapa alasan peneliti mengapa mempergunakan metode

deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Waktu yang digunakan relatif singkat, data yang diperlukan dapat

terkumpul.

2. Memudahkan dalam pengolahan.

3. Tidak memerlukan kehadiran peneliti saat pengisian data oleh

responden.

4. Pengumpulan data lebih efisien bila dilihat dari segi waktu, biaya,

dan tenaga.

Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif itu sendiri, menurut

Suharsimi Arikunto (1998:86), adalah: “ Pendekatan penelitian yang dilakukan

dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh

gambaran umum dan sekaligus kesimpulan mengenai masalah yang diteliti”.

Untuk ciri-ciri dari penelitian kuantitatif dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto

(27)

1. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu

yang akan diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan

terentu untuk mengetahui akibat-akibatnya.

2. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang

dilakukan secara terencana, sistematis dan terkontrol dengan ketat,

baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain factorial.

3. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil dari

pada proses.

4. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan

data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang

didedukasi dari dalil atau teori; dan

5. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan menghasilkan

penemuan-penemuan baik dalam bentuk teori baru ataupun perbaikan teori

lama.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus ditempuh

untuk mendapatkan data dari problematika yang akan di pecahkan. Teknik

pengumpulan data adalah suatu upaya dalam mengumpulkan data dan

informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Menentukan Alat Pengumpul Data

Upaya di dalam mendapatkan data yang akan diolah dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data adalah berupa angket.

Upaya yang dilakukan oleh peneliti didalam memperoleh data yang akurat dari

penelitian, peneliti menggunakan media komunikasi tertutup yaitu dengan

menyatakan pertanyaan dalam bentuk tulisan yang disusun untuk mendapatkan

informasi dari para responden atau bisa di sebut juga sebagai angket. Bentuk

(28)

terstruktur atau disebut juga angket tertutup, di mana setiap pernyataan disertai

dengan alternatif jawaban.

Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2005:131) “ Angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan

respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Tujuan dari

penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai sustu

masalah dan responden tanpa rasa khawatir bila responden memberikan

jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan. Dengan teknik penyebaran angket ini peneliti mengharapkan dapat

mendapat jawaban dari permasalahan yang sedang di teliti dalam penelitian ini.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data merupakan langkah selanjutnya setelah

menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data diperlukan agar

data yang terkumpul bersifat valid dan reliabel. Langkah-langkah yang di

tempuh adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan topik atau permasalahan yang menjadi bahan kegiatan

dari penelitian.

b. Menentukan variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel X Sistem

Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Variabel Y

Efektivitas Kerja Pegawai.

c. Menentukan indikator dari masing-masing variabel tersebut dan

mengidentifikasikan sub indikatornya, yaitu dimana variabel X

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan

Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai dengan beberapa indikator

seperti yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya.

d. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X dan Y.

e. Menyusun pertanyaan dari masing-masing variabel disertai dengan

(29)

f. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, yaitu

dengan menggunakan Skala Likert dengan 4 (empat) pilihan

jawaban Sugiyono (2009:135).

Tabel 3.2 Skala Likert

3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket)

Sebelum penyebaran angket dilakukan, alangkah baiknya apabila

diadakan uji coba angket terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengetahui

kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket mulai dari

maksud dari pertanyaan/pernyataan, alternatif jawaban maupun jawaban.

Setelah di uji coba angket, maka dilakukan analisis statistik untuk

menguji tingkt validits dan realibilitasnya. Dengan diketahui tingkat validitas

dan realibilitas alat pengumpul data, di harapkan hasil penelitiannya memiliki

validitas dan realibilitasnya dapat di pertanggungjawabkan.

Untuk uji coba angket ini peneliti melakukan uji coba angket terhadap

10 orang responden yang diambil di luar sampel, yaitu pegawai Kantor

Bappeda Kota Bandung pada tanggal 3-4 Juli 2013.

1. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Suharsimi Arikunto (1995:63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas dalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item-item

instrument penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah Korelasi Product

Moment Perason, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:225).

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Mendukung 4

Mendukung 3

Cukup Mendukung 2

(30)

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

= koefisien korelasi

= Jumlah responden

∑ = Jumlah perkalian X dan Y ∑ = Jumlah skor tiap butir ∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas dilakukan dengan analisis item, yaitu dengan

mengkorelasikan antara item-item instrumen dengan skor total.

Perhitungannya, dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi spss (

statistical package for social science ) versi 16.00. Interpretasi terhadap

korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2013:178) bahwa :

“ analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut fositif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.”

Namun pada uji validitas dalam penelitian ini sampelnya berjumlah 10

orang maka besarnya korelasi setiap faktor tersebut adalah 0,666 ke atas yang

di sesuaikan dengan tabel product moment.

Untuk mengetahui nilai signifikansi validitas tiap item yaitu dengan

membandingkan nilai korelasi dengan nilai pada taraf

kepercayaan 95%, apabila maka item tersebut tidak valid.

Sebaliknya apabila maka item tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba angket dengan rumus diatas

(31)

di kantor Bappeda Kota Bndung pada tanggal 3-4 Juli 2013 dengan jumlah

responden berjumlah 10 orang pegawai, adapun hasil dari rekapitulasi hasil uji

coba validitas dari variabel X (Sistem Informasi Manjemen Daerah) SIMDA

[image:31.595.118.509.242.760.2]

Keuangan dan Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai ) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan

No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut

1. 0.839 0.666 Valid Digunakan

2. 0.874 0.666 Valid Digunakan

3. 0.791 0.666 Valid Digunakan

4. 0.704 0.666 Valid Digunakan

5. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang

6. 0.943 0.666 Valid Digunakan

7. 0.759 0.666 Valid Digunakan

8. 0.675 0.666 Valid Digunakan

9. 0.743 0.666 Valid Digunakan

10. 0.669 0.666 Valid Digunakan

11. 0.854 0.666 Valid Digunakan

12. 0.874 0.666 Valid Digunakan

13. 0.704 0.666 Valid Digunakan

14. 0.351 0.666 Tidak Valid Dibuang

15. 0.839 0.666 Valid Digunakan

16. 0.759 0.666 Valid Digunakan

17. 0.874 0.666 Valid Digunakan

18. 0.930 0.666 Valid Digunakan

19 0.854 0.666 Valid Digunakan

20. 0.743 0.666 Valid Digunakan

21. 0.943 0.666 Valid Digunakan

22. 0.839 0.666 Valid Digunakan

23. 0.930 0.666 Valid Digunakan

24. 0.874 0.666 Valid Digunakan

25. 0.854 0.666 Valid Digunakan

26. 0.669 0.666 Valid Digunakan

27. 0.759 0.666 Valid Digunakan

28. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang

29. 0.751 0.666 Valid Digunakan

30. 0.839 0.666 Valid Digunakan

31. 0.555 0.666 Tidak Valid Dibuang

32. 0.839 0.666 Valid Digunakan

33. 0.930 0.666 Valid Digunakan

(32)
[image:32.595.118.508.139.662.2]

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap angket variabel X dapat

disimpulkan bahwa 30 item pertanyaan dinyatakan valid dan 4 item pertanyaan

dinyatakan tidak valid, sedangkan untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa

No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut

1. 0.736 0.666 Valid Digunakan

2. 0.779 0.666 Valid Digunakan

3. 0.774 0.666 Valid Digunakan

4. 0.867 0.666 Valid Digunakan

5. 0.943 0.666 Valid Digunakan

6. 0.910 0.666 Valid Digunakan

7. 0.696 0.666 Valid Digunakan

8. 0.779 0.666 Valid Digunakan

9. 0.878 0.666 Valid Digunakan

10. 0.717 0.666 Valid Digunakan

11. 0.878 0.666 Valid Digunakan

12. 0.943 0.666 Valid Digunakan

13. 0.522 0.666 Tidak Valid Dibuang 14. 0.434 0.666 Tidak Valid Dibuang

15. 0.943 0.666 Valid Digunakan

16. 0.867 0.666 Valid Digunakan

17. 0.230 0.666 Tidak Valid Dibuang

18. 0.910 0.666 Valid Digunakan

19 0.722 0.666 Valid Digunakan

20. 0.678 0.666 Valid Digunakan

21. 0.360 0.666 Tidak Valid Dibuang

22. 0.878 0.666 Valid Digunakan

23. 0.722 0.666 Valid Digunakan

24. 0.375 0.666 Tidak Valid Dibuang

25. 0.736 0.666 Valid Digunakan

26. 0.943 0.666 Valid Digunakan

27. 0.424 0.666 Tidak Valid Dibuang

28. 0.943 0.666 Valid Digunakan

29. 0.867 0.666 Valid Digunakan

30. 0.878 0.666 Valid Digunakan

31. 0.696 0.666 Valid Digunakan

32. 0.910 0.666 Valid Digunakan

33. 0.678 0.666 Valid Digunakan

(33)

28 item pertanyaan dinyatakan valid dan 6 item pertanyaan dinyatakan tidak

valid. Dengan saran dari pembimbing maka item yang tidak valid tidak

digunakan atau dibuang.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

sudah dianggap layak . Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat di andalkan

sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah

(konstan). Pengujian realibilitas instrumen dilakukan dengan metode Cronbach

Alpha, dimana realibilitas atau di bandingkan dengan

(product moment) dan jika nilai koefisien reabilitas Cronbach Alpha lebih besar dari , maka dikatakan reliabel. Untuk mencari nilai

realibilitas instrumen digunakan rumus Sugiyono (2013:365);

[ ∑ ]

= Nilai Reliabilitas instrumen ∑ = Mean kuadrat kesalahan

= Varian total

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Sedangkan rumus Sugiyono (2013:365) untuk varian total dari varian item

adalah :

(34)

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS

terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel

[image:34.595.113.514.194.663.2]

tersebut reliabel seperti tertera dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.5

Uji Realibilitas Instrumen

Koefisien Reliabilitas Keterangan

Variabel X SIMDA

Keuangan 0,759287 0,666 Reliabel

Variabel Y Efektivitas

Kerja 0,758508 0,666 Reliabel

E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data

Prosedur yang terdapat pada penelitian ini merupakan tata cara

pengumpulan data yang terdiri dari beberapa langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Berikut adalah 3 (tiga)

tahapan yang harus di tempuh diantaranya:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan syarat-syarat tentang

surat perizinan penelitian, antara lain:

a. Pengajuan surat dimulai dengan pengesahan proposal oleh

Pembimbing Akademik, Ketua Dewan Skripsi dan Ketua Jurusan

Administrasi Pendidikan

b. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada Dekan

FIP UPI.

c. Mengajukan surat pengantar dari Dekan FIP untuk memperoleh surat

pengantar dari Rektor UPI yang selanjutnya disampaikan kepada

Kantor Kesatuan Bnagsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Kota

Bandung.

d. Surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari Kesbang tersebut,

Kemudian disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung

(35)

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan di mulai dari setelah diketahuinya uji coba angket

yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket dan mendapatkan

hasil bahwa instrumen tersebut telah memiliki kriteria valid dan reliabel. Langkah

selanjutnya dalah dengan menyebarkan instrumen yang sudah dinyatakan valid

dan reliabel tersebut kepada keseluruhan sampel penelitian yang dijadikan subek

penelitian sebenarnya.

Penyebaran instrumen dilakukan untuk memperoleh data sebenarnya yang

dapat digunakan dalam penelitian, kemudian dapat diolah dan dianalisis sesuai

dengan prosedur dan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian

ini sehingga dapat diperoleh hasil dan kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran

angket di lakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung pada hari Senin 15 Juli

2013 dan terkumpul pada tanggal 19 Juli 2013.

3. Tahap Pengumpulan Data

Angket yang tersebar ditujukan kepada Pegawai Dinas Kota Bandung

yang menangani langsung dari proses penggunaan SIMDA Keuangan untuk

Lembaga. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data angket

dengan mendatangi langsung setiap responden yang dituju atau yang

bersangkutan, responden tersebut terdiri dari : , Sub Bagian Keuangan, Bendahara

Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pedidikan Dasar SD/MI, Bidang Pendidikan

SMP/MTS, Bidang Pendidikan SMA/SMK, dan Bagian Pendidikan Formal dan

Informal dengan total responden berjumlah 32 orang.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu bagian yang penting di dalam

melakukan penelitian karena dengan pengolahan data kita dapat merumuskan

(36)

dengan permasalahan yang diajukan.” Untuk itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya sebagai berikut :

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini setelah setelah angket-angket diisi oleh para responden,

maka angket dikumpulkan kembali untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa

kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk kelengkapan

dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang tercecer atau tidak.

Untuk pengertian angket dikemukakan oleh Sugiyono (2013:199) bahwa : “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung dan dikirim melalui pos atau

media internet.

Sejalan dengan pendapat tersebut peneliti menyebarkan angket secara

langsung kepada responden tetapi untuk jenis angket yang disebarkan berupa

angket tertutup yang berisikan pertanyaan/pernyatan yang harus diisi oleh para

responden tanpa terbebani oleh adanya peneliti dan responden diberikan

kebebasan dalam mengisi angket tersebut.

Selanjutnya peneliti memeriksa dan menyeleksi terhadap seluruh data

yang terkumpul dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya

dalah sebagai berikut :

a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul

b. Memeriksa semua pertanyaan dalam angket untuk memastikan jawaban

sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak

terdapat kekerangan jumlah lembar dalam tiap angket.

d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih

lanjut. Adapun rekapitulasi angket terkumpul untuk diolah adalah

(37)
[image:37.595.153.475.113.178.2]

Tabel 3.6

Rekapitulasi Angket Terkumpul untuk Diolah

Jumlah Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat Diolah

32 32 32 32

e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap

item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang

telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

proses penelitian. Setelah dilakukan uji coba angket yaitu uji validitas dan

realibilitas untuk melihat tingkat keabsahan dari instrumen (angket), maka baru

dilaksanakan pengolahan data. Adapun runtutan dalam melaksanakan pengolahan

data adalah sebagai berikut:

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y dengan

menggunakan Weighted Means Score (WMS) rumusnya Sudjana

(1996:67) adalah sebagai berikut :

̅ ∑

Dimana:

̅ = Rata-rata skor responden

∑ = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden

[image:37.595.113.519.152.698.2]

Adapun penentuan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan

tabel konsultasi hasil perhitungan Kecenderungan Jawaban Responden

sebagai berikut :

Tabel 3.7

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3.01-4.00 Sangat Mendukung Sangat Baik Sangat Baik

2.01-3.00 Mendukung Baik Baik

[image:37.595.143.569.666.753.2]
(38)
(39)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk setiap variabel

dengan menggunakan rumus sebagai berikut(Akdon,2005:86):

[ ̅ ]

Dimana:

= Skor Baku

= Skor Mentah

= Standar Deviasi

̅ = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :

2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana

(1996:47) :

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana (1996:47)

yaitu rentang dibagi banyak kelas.

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus Sudjana (1996:67) :

̅ ∑

6) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana

(1996:95) yaitu:

(40)

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik

statistik apa yang akan digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.

Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik

parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan

digunakan teknik statistik non parametrik, rumus yang digunakan dalam

pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Akdon (2005:171) yaitu:

dimana:

= chi kuadrat yang dicari

= frekuensi yang diharapkan

= frekuensi hasil penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas

adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang

digunakan seperti :

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

b. Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :

c. Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana

(1996:47):

d. Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana

(1996:47) yaitu rentang dibagi banyak kelas.

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

(41)

̅ ∑

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana

(1996: 95) yaitu:

2) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5 Akdon (2005:169).

3) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus

Akdon (2005:169) :

̅

4) Mencari luas 0-Zdari tabel kurva normal dari 0-Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, Akdon (2005:170).

5) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan

angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka

baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya, Akdon (2005:170).

6) Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden, Akdon (2005:170).

7) Mencari frekuensi hasil penelitian dengan cara mengalikan tiap

kelas interval pada tabel distribusi frekuensi, Akdon (2005:170).

8) Mencari chi kuadrat hitung dengan cara menjumlahkan

hasil perhitungan, Akdon (2005:170).

9) Membandingkan nilai dengan . Dengan kriteria

sebagai berikut, Akdon (2005:170) :

a. Jika , artinya distribusi data tidak normal

(42)

G.Pengujian Hipotesis

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari

derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan

kekuatan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Adapun hal-hal yang

akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut

a. Korelasi Pearson Product Moment

1) Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan

definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut.

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi

dengan Y

Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0

Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja

Pegawai.

Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale

2) Aktifkan Data View kemudian masukkan data X dan Y

3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate. Maka

aka tampil kotak dialog.

4) Sorot variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara

memindahkan variabel X dan Y mengklik tanda

(43)

6) klik Option dan tandai pilihan pada kotak Meanand Standart deviation.

Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog awal.

7) Klik OK, maka akan tampil tabel hasil korelasi produk momen pearson

Hasil Korelasi Pearson Product Moment

a. Bagian pertama Descriptive Statistics menyajikan variabel Penggunaan

SIMDA Keuangan (X) dan variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y). Pada

bagian ini disajikan data Mean, Standar Deviasi dan Jumlah responden

dari masing-masing variabel.

b. Bagian kedua menyajikan hasil koefisien korelasi Pearson Product

Moment antara kedua variabel tersebut. Untuk menbuktikan hipotesis

terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dilakukan Uji

Signifikansi pada tabel korelasi dengan langkah sebagai berikut:

Cara pertama: Uji signifikansi ditunjukkan oleh Tabel Correlations.

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik

sebagai berikut:

Hipotesis bentuk kalimat

: Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai hubungan secara

signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan

secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka diterima dan ditolak,

artinya tidak signifikan

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka ditolak dan diterima,

(44)

Cara kedua

Dengan cara membandingkan dengan jika

maka terima , yang artinya Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas

Kerja Pegawai, namun jika maka tolak yang

artinya terima yaitu Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai

hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

b. Uji Linieritas Regresi dan ANOVA

Uji/analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai

dependen (Variabel Y) jika variabel independen (variabel X) diubah.

Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0

adalah sebagai berikut

1. Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan

dengan mengisi kolom-kolom berikut.

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y

Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0

Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA

Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja

Pegawai.

Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale

(45)

3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linear. Maka

aka tampil kotak dialog.

4. Dari kotak dialog tersebut, klik Penggunaan SIMDA Keuangan (X), lalu

masukkan pada kotak Independent(s)dan klik Efektivitas Kerja Pegawai

(Y), lalu masukkan pada kotak Dependent(s) dengan mengklik tanda

5. Klik Statistics: pilih Estimates, Model Fit, R squared change dan

Descriptive lalu klik Continue

6. Klik Plot, lalu masukkan SDRESID kotak Y dan ZPRED

kotak X, lalu klik Next.

7. Masukkan ZPRED kotak X dan DEPENDNT kotak Y .

8. Klik Next. Kemudian pilih Histogram dan Normal probability plot. Jika

sudah selesai klik Continue sehingga muncul Linear Regression:Plot .

9. Klik Save, pada Predicted Value pilih Unstandarized dan Prediction

Intervals klik Mean dan Individu kemudian klik Continue.

10. Klik Options, (pastikan bahwa taksiran Probability dalam kondisi

default sebesar 0,05), lalu klik Continue.

11. Kemudian klik OK

Hasil Regresi Linear

1. Tabel Descriptive Statistics menyajikan variabel (X) terhadap variabel

(Y)

2. Dari hasil tabel Model Summary , pada bagian ini ditampilkan nilai R

dan koefisien Determinasi . Semakin kecil angka

semakin lemah hubungan kedua variabel.

3. Hasil dari uji ANOVA, pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh

adalah nilai F dengan tingkat probabilitas Sig tertentu, jika

probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa

dipakai untuk memprediksi variabel Y

4. Hasil dari uji Coefficients, pada bagian ini dikemukakan nilai (constant)

dan nilai B serta harga dan tingkat signifikansi. Dari tabel

(46)

5. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen

6. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik sebagai berikut.

: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh secara signifikan

dengan Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh secara

signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah Keputusan :

 Jika nilai , maka ditolak dan diterima, artinya

signifikan

 Jika nilai , maka diterima dan ditolak, artinya

tidak signifikan

7. Hipotesis dengan teknik probabilitas (0,05) diuji dirumuskan secara

statistik sebagai berikut:

Hipotesis bentuk kalimat

: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh signifikan dengan

Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh signifikan

dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berda- sarkan wawancara dengan masyarakat yang menggunakan kedua sistem tersebut dapat diketahui bahwa mereka menggunakan kedua sistem tersebut dengan beberapa alasan antara

menjadi lebih parah, yaitu jika bank tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang segera harus dipenuhi, kecuali dengan menarik pinjaman-pinjaman jangka pendek dengan tingkat

[r]

BAB IV : TANGGUNG JAWAB DEALER SEBAGAI PELAKU USAHA TERHADAP INDENTOR DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR SECARA INDENT (Studi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berusaha melakukan penelitian terhadap proses pemanfaatan kembali klise foto yang dapat dilakukan dengan proses

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai Suhu udara di dalam ruangan Warung Nasi Ampera Cabang Padasuka memadai.... 57 Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai Kualitas udara di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM TAHUN 2016..

Khairul Rasyid, NIM 090304011 dengan judul skripsi STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Paya Bakung, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang).. Telah