• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TARI REOG PONOROGO SEBAGAI SALAH SATU ASPEK KEBUDAYAAN NASIONAL OLEH NEGARA MALAYSIA DILIHAT DARI PRESPEKTIF HUKUM ADAT DAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN TARI REOG PONOROGO SEBAGAI SALAH SATU ASPEK KEBUDAYAAN NASIONAL OLEH NEGARA MALAYSIA DILIHAT DARI PRESPEKTIF HUKUM ADAT DAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PEMANFAATAN TARI REOG PONOROGO SEBAGAI SALAH SATU ASPEK KEBUDAYAAN NASIONAL OLEH NEGARA MALAYSIA DILIHAT DARI PRESPEKTIF HUKUM ADAT DAN DIHUBUNGKAN

DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Sari Rezeki 110113080145

Kesenian tari tradisional yang merupakan salah satu aspek kebudayaan nasional, hadir dalam suatu masyarakat sebagai bagian dalam suatu rangkaian adat. Pemanfaatan segala bentuk dari kebudayaan nasional oleh rakyat Indonesia asli dibenarkan selama dalam batas penggunaan yang sesuai dengan adat-istiadat, hukum adat masing-masing dari jenis kebudayan tersebut serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan nasional. Lahirnya Undang-Undang No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah sebagai suatu landasan hukum yang melindungi karya cipta secara materil dan moral. Tari Reog Ponorogo merupakan salah satu aspek kebudayaan nasional, namun pada tahun 2007 telah digunakan oleh Pemerintah Malaysia untuk kepentingan komersial tanpa izin Pemerintah Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini penulis bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap kasus pemanfaatan tari Reog Ponorogo oleh Pemerintah Malaysia, yaitu untuk mengkaji dan mengetahui penyelesaian persoalan pemanfaaatan tari Reog Ponorogo sebagai salah satu aspek kebudayaan nasional oleh negara Malaysia dilihat dari perspektif hukum adat dan dihubungkan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian berupa deskriptif analitis melalui penelitian kepustakaan dengan menggunakan studi dokumen dari Perpustakaan Umum Universitas Padjadjaran dan Perpustakaan Hukum Universitas Padjadjaran serta penelitian lapangan dengan menggunakan studi wawancara yang dilakukan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan para seniman kesenian tari Reog Ponorogo, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode yuridis kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa Pengaturan perundang-undangan di tingkat nasional terhadap seni tari yang merupakan aspek kebudayaan nasional meliputi: perlindungan hukum terhadap karya kesenian tari, pengembangan kesenian tari, pelestarian

kesenian tari, pemanfaatan kesenian tari, dan sanksi atas

Referensi

Dokumen terkait

permintaan (the law of demand), besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk yang dibeli konsumen. Semakin besar harga, semakin sedikit jumlah permintaan atas

 Zona perdagangan dan jasa pendukung kegiatan pendidikan tinggi dan pusat pemerintahan serta sebagai pusat pelayanan lingkungan.  Ruang terbuka hijau di sub pusat

Kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku

Seluruh dokumen, data, informasi, dan/atau keterangan yang saya sampaikan, berikan, kirimkan, dan/atau isikan untuk memenuhi persyaratan sebagai mahasiswa Universitas Gadjah

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada Raudlatul Athfal Babussalam rendah.. menggunakan media buah Puzzle angka.

Dari empat peraturan tersebut diatas yang mengakomodasi tentang green construction terbanyak berturut-turut adalah: (1) Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen)

Nath yang selalu membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.. Yohana yang bersedia membantu dalam segala hal yang penulis butuhkan demi

Mungkin benar bahwa pada beberapa tempat dan waktu tertentu token digunakan sebagai sarana penghitungan barang dan sebagai alat bantu berlangsungnya transaksi, namun sulit untuk