iv
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO 599 K/PDT/2012 TENTANG GUGATAN GANTI KERUGIAN ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM OLEH BANK AKIBAT
PENOLAKAN PENCAIRAN DEPOSITO
Oleh :
Sendy Meliantha J 110110070426
ABSTRAK
Hubungan bank sebagai penyedia jasa perbankan bagi masyarakat sebagai nasabah sering menimbulkan masalah bagi kedua belah pihak. Bagi bank, kredit macet adalah masalah yang paling sering muncul atau terjadi, nasabah atau debitur tidak membayar kreditnya ke bank sesuai dengan jumlah dan jadwal yang disepakati. Sedangkan bagi nasabah, permasalahan yang sering muncul adalah manakala bank lalai atau tidak melayani nasabah sesuai dengan yang dijanjikan dalam produk-produk jasanya. Salah satu permasalahan yang terjadi mengenai sengketa perbankan berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No 599 K/PDT/2012 antara PT. Bank Mandiri (Tergugat) dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara (Penggugat). Permasalahan berkenaan dengan hal tersebut yaitu tindakan pihak bank yang menahan pencairan deposito milik nasabah dan pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung Nomor 599 K/Pdt/2012 yang memutus gugatan perbuatan melawan hukum ditinjau dari KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-analitis. Data-data yang relevan dengan penelitian ini lebih difokuskan pada data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif –analitis.
Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa, tindakan bank menahan pencairan deposito milik nasabah akibat adanya tindak pidana penggelapan, disebabkan bank tidak menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian, kurang memiliki pengawasan internal yang cukup untuk kompleksitas kegiatan usahanya. Akibat dari kesalahan tersebut tidak dapat di bebankan kepada nasabah dengan menahan dana
milik nasabah, karena antara nasabah dan bank terdapat