• Tidak ada hasil yang ditemukan

D I N A S P R A S A R A N A J A L A N, T A T A R U A N G D A N P E R M U K I M A N J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "D I N A S P R A S A R A N A J A L A N, T A T A R U A N G D A N P E R M U K I M A N J"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P E S I S I R S E L A T A N D I N A S P R A S A R A N A J A L A N , TATA R U A N G D A N P E R M U K I M A N Jln.. Jendr.. Sudirman. Sago. –. Painan,. Telp.. (0751). 7464130,. Fax.. (0756). 7454057. PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN. (RTBL) KAWASAN RUMAH SAKIT BARU PAINAN. LAPORAN AKHIR.

(2) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. BAB. I. 1.1. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG bertujuan. perwujudan. mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata,. lingkungan.. Penataan. Bangunan. dan. Lingkungan. adalah. kegiatan. berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi. yang. dan kehidupan. masyarakat.. pelindungan. lingkungan,. serta. peningkatan. vitalitas. ekonomi. Perkembangan atau perubahan ini pada dasarnya disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dan berbagai aktivitas yang tidak dapat dikendalikan. Keterbatasan sumber. Bangunan sebagai dominasi wujud fisik kota, merupakan hal yang penting dalam. daya kota serta aturan hukum yang belum tepat, mengakibatkan ketidakmampuan dalam. membentuk wajah dan citra kota. Perkembangan fisik ini cenderung belum. mengendalikan kerusakan fisik kota. Banyak elemen pengaturan bangunan (GSB, Tinggi,. memperhatikan aspek-aspek pengaturan bangunan secara spesifik dan khusus. KLB, ARP, Set-back, dll.) saat ini hanya menggunakan rencana-rencana kota yang bersifat. sesuai dengan potensi lingkungan sehingga perkembangan yang terjadi lebih cenderung bersifat ”unplaned” (tidak terencana atau terencana secara alami). Perkembangan ini dapat bersifat positif bila aturan yang terbentuk mengacu pada kepentingan lingkungan secara bersama, dan akan bersifat sebaliknya bila perkembangan yang berjalan merupakan perwujudan kepentingan masing-masing individu. Oleh. mencakup analisis pengaturan bangunan secara spesifik dan mendalam serta masih lebih bersifat universal. Menghadapi perkembangan ini, sudah saatnya jika perencana dan perancangan kota perlu semakin luwes dalam arti bahwa aspek-aspek mikro harus mampu untuk diangkat lebih tinggi. Hal ini sangat membantu dalam mengarahkan pembangunan fisik kota yang diidamkan. Salah satu produk rencana kota yang tengah banyak dikembangkan dalam. karenanya. penyusunan dokumen. RTBL, selain. sebagai Pemenuhan. aspek legal-formal, yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan. sangat makro seperti RTRW, RUTRK, dan RDTRK di mana seringkali materinya belum. bangunan. dan Lingkungan pada kawasan. terpilih,. juga sebagai. dokumen panduan/pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan. menghadapi tuntutan pengaturan ini adalah penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai suatu produk dari urban design sebagaimana yang akan disusun oleh Pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan untuk Kawasan Rumah Sakit Baru Painan.. kriteria. Dari tahun ke tahun Kota Painan mengalami perkembangan yang relatif pesat,. lingkungan yang berkelanjutan meliputi:. baik aspek fisik maupun non fisik. Pembangunan fisik kota ditandai dengan. pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas. bertambahnya ruang terbangun dan penambahan prasarana kota. Dalam RTRW. hidup masyarakat melalui. Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2030, Kawasan Rumah Sakit Baru. bangunan dan lingkungan kawasan perencanaan. tata bangunan. dan. terpilih. perbaikan kualitas. supaya memenuhi. lingkungan dan ruang publik,. merupakan salah satu merupakan salah-satu kawasan yang ditetapkan sebagai Halaman 1 - 1.

(3) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. kawasan. prioritas yang. memiliki pengaruh. penting. dalam pengembangan. RTBL juga dokumen. ekonomi, sehingga perlu dikendalikan dan ditata dengan baik.. 2. Fokus. ditetapkan sebagai kawasan prioritas karena kawasan ini di persiapkan untuk sakit,. gedung. kawasan berskala. sesuai Pedoman. RTBL (Permen PU. dengan. fokus. pada. lingkungan. dalam. No. 06/PRT/M/2007).. penciptaan ide-ide kreatif. 1. Menciptakan suasana kondusif dalam rangka pembangunan bangunan gedung hijau;. Zona Campuran yang terletak di Nagari Painan Sub BWP 1 Kawasan ini rumah. disusun. konservasi. sebagai target hijau kawasan yang mana :. Penetapan Kawasan yang Diproritaskan Penanganannya yaitu Kawasan Koridor. fasilitas. yang. upaya. Upaya tersebut diharapkan tercapai. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Painan 2012-2031,. pemindahan. merupakan. pada. desain. lingkungan. yang. dapat menghemat penggunaan sumber. daya tak terbarukan/fossil fuel; dan. DPRD dan sarana prasarana. 3. Pendetilan tata cara pelaksanaan di tingkat basis masyarakat. penunjang parawisata. Lokasi Kawasan koridor zona Campuran. Potensi. Permasalahan.  Pengembangan.  Pembebasahan. sarana pelayanan umum berupa Rumah Sakit Umum Daerah  Pengemban gan kantor DPR  Pengemban gan jasa perhotelan. 1.2. Dasar Penetapan. lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana.  Besarnya biaya pematangan lahan..  Perlu dikembangkan,. ditata,diperbaiki, dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar tertentu berdasarkan pertimbangan ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan.  memiliki nilai penting dari sudut pengembangan kota atau wilayah dan kepentingan ekonomi, sosial-budaya.. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN. 1.2.1 Maksud Maksud. dari. penyusunan. kegiatan. Pembangunan. Rencana. Tata. Bangunan. dan. Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru Painan, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. ini adalah. agar. tersusunnya Dokumen. perencanaan yang. dapat. memberikan arahan lingkungan, arahan arsitektur serta indikator untuk pengendalian ruang secara fisik dalam upaya mendorong investasi dibidang property yang sekaligus dapat menumbuh kembangkan sektor lain di kawasan Rumah Sakit baru Painan.. 1.2.2 Tujuan Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah terarahnya penyelenggaraan penataan. Selain hal tersebut diatas RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya. bangunan dan lingkungan di Kawasan Rumah Sakit Baru Painan, Kecamatan IV. pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,. Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, sesuai. spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan pembangunan. fisik agar. suatu sesuai. dengan. lingkungan/ kawasan, menjamin aspirasi. dan. kebutuhan. implementasi. masyarakat. dalam. pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan. RTBL disusun diharapkan dapat mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.. Umum. dengan. Peraturan. Menteri Pekerjaan. No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan. dan Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan tata bangunan dan dan lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh UU No.28/2002 tentang Bangunan Gedung. 1.2.3 Sasaran Sasaran dari kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Rumah Sakit Baru Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah : 1. Tersusunnya. Dokumen. Rencana. Tata. Bangunan. dan Lingkungan. (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat pada Halaman 1 - 2.

(4) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat. . digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan. sosial, dan budaya.. lingkungan di kawasan tersebut; 2. Tersusunnya Naskah. . Peraturan Bupati tentang penetapan Dokumen RTBL . Selatan sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan tersebut; Dokumen. terdiri dari Panduan. prinsip – prinsip. merupakan. penjabaran. peruntukan. adalah penetapan fungsi-fungsi bangunan (peruntukan lahan mikro),. pada. tiap. kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum, dan fasilitas sosial. b. Rencana Umum (design plan). Rencana peruntukan lahan mikro. kawasan perencanaan) di Kawasan Rumah Sakit Baru. . Rencana perpetakan dan Rencana tapak. Painan, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan sebagai acuan. . Rencana sistim pergerakan. pengembangan dan penataan kawasan perencanaan tersebut sesuai yang. . Rencana prasarana dan sarana lingkungan. tertera dalam rencana investasi.. . Rencana wujud bangunan. pengembangan, pada. dan gambaran. c.. Rencana Detail (design-guidelines). . . Lingkup Substansi penyusunan RTBL Kawasan Rumah Sakit Baru Painan Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah sebagai berikut :. b.. f.. Perumusan potensi, masalah, dan pemecahannya untuk penyusunan RTBL. . Penyusunan materi pokok rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang terdiri dari : a.. Program Bangunan dan Lingkungan. bangunan. yang. lebih. Lebih rinci, menjelaskan arah bentuk, dimensi, gubahan, perletakan. Arahan Pengendalian Pelaksanaan (development guidelines). . Rumusan arahan substansi teknis kelanjutan dari rencana dan program sebagai masukan teknis bagi peraturan daerah tentang bangunan. pada. lingkungan. tertentu,. yang. pengembangan. lingkungannya telah mengacu kepada RTBL yang disusun . Arahan bersifat lokal sesuai dengan batasan lingkungan yang dikendalikan, aturan yang bersifat performance-based sebagai bagian. penyusunan RTBL. . tata. e. Administrasi pengendalian program dan rencana (administration guidelines). Mengumpulkan data primer dan sekunder baik kualitatif maupun kuantitatif Menganalisa data sebagai bahan untuk merumuskan masalah sebagai dasar. teknik. d. Program Investasi. Mengumpulan Data sebagai bahan analisis.. rencana. dan signage, pedestrian, Street Funiture dan lain-lain.. Kawasan Perencanaan adalah kawasan Rumah Sakit Baru, yang terletak di Kota. 1.3.2 Lingkup Substansi. panduan. responsif. 1.3.1 Lingkup Wilayah Perencanaan. Painan tepatnya di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.. Bersifat. memperjelas pencapaian kualitas minimal visual dan lingkungan yang. RUANG LINGKUP PEKERJAAN. a.. telah. Rancangan Tiap Blok Pengembangan dan Simulasi. . rancangan. yang. jumlah, besaran dan luasan bangunan. Termasuk di dalam program. keseluruhan simulasi. kaveling/blok. lahan. Pengembangan Rancangan yang. konsep RTBL, perancangan bangunan dan lingkungan. . Program. ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, baik yang menyangkut jenis,. Rancangan Tiga Dimensi (gambaran mengenai simulasi penerapan seluruh. 1.3. Program ditetapkan setelah mempertimbangkan konsep keberagaman kawasan (diversity), seperti keseimbangan pengembangan fungsi. pada Kawasan Rumah Sakit Baru, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir 3. Tersusunnya. Dengan mempertimbangkan faktor kelayakan baik segi ekonomi,. yang tidak terpisahkan dari RTBL . Merupakan ketentuan umum penata-laksanaan atau manajemen pelaksanaan.. Halaman 1 - 3.

(5) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Gambar 1.1 Deliniasi Kawasan Perencanaan (Kawasan Rumah Sakit Baru). Halaman 1 - 4.

(6) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 1.4. SISTIMATIKA PENULISAN Dalam Laporan Antara ini Penyusunan Kegiatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru Painan. Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 4 Bagian, dengan. sistematika sebagai berikut:. BAB – 1. Pendahuluan Berisikan latar belakang, kasuk, tujuan dan saasaran kegiatan penyusunan RTBL kawasan Rumah Sakit Baru , ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup wilayah dan substansi penyusunan RTBL, keluaran dari penyusunan RTBL kawasanRumah Sakit Baru yang terdiri dari beberapa dokumen, dasar hukum penyusunan RTBL dan sistimatika dari penyusunan Laporan Pendahuluan untuk kegiatan RTBL kawasan Rumah Sakit Baru Painan Kabupaten Pesisir Selatan. BAB – 2. Gambaran Umum Bab ini menjelaskan gambaran umum tentang kawasan perencanaan yang akan dilakukan perencanaan yang dilihat dari berbagai aspek.. BAB – 3. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan Bab ini berisikan tentang konsep yang akan dikembangkan untuk kawasan perencanaan, yang erdiri dari konsep penzoningan, tata letak, konsep pengembangan jaringan utilitas, tata bangunan dan lingkungan dan konsep intensitas ruang kawasan. BAB – 4. Rencana Umum Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan Bab ini berisikan rencana umum yang akan dikembangkan dikawasan perencanaan. BAB – 5. Rencana Investasi Bab ino berisikan indikasi program dan tahapan pelaksanaan rencana yang akan dilakukan pada kawasan perencanaan. BAB – 6. Pedoman dalam Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan. BAB – 7. Ketentuan Dalam Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan. Halaman I - 5.

(7) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. BAB. GAMBARAN UMUM KAWASAN. II. 2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PESISIR SELATAN b). 2.1.1 Kedudukan Kota Painan Dalam Konstelasi Regional Kawasan Perencanaan yakni Kawasan Carocok terletak di Kota Painan tepatnya di Kecamatan IV Jurai. Dilihat dari konstalasi regional, maka Kota Painan dapat dianggap suatu titik diantara titik-titik yang menjadi pusat-pusat pelayanan. Pusat pelayanan dapat dilihat dari elemen pembentuk ruang wilayah secara nodelitas dalam bentuk pergerakan, jaringan yang terbentuk, simpul-simpul yang. Padang – Painan - Mentawai Pergerakan pada rute ini umumnya dimotifasi oleh kegiatan rekreasi antara kawasan Kepulauan Mentawai dengan Kota Padang yang dilalui dengan memanfaatkan rute pelayaran pariwisata via Painan. Rute ini juga dijadikan rute alternatif pergerakan distribusi hasil tangkapan ikan laut di wilayah perairan Pesisir Selatan dan Mentawai.. ada, hirarki kota dan cakupan pelayanan. Untuk lebih jelas konstelasi Kota. Dari pola pergerakan tersebut kota Painan dilewati oleh arus. Painan berdasarkan lima hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :. pergerakan antara dua kabupaten yang bermotifasi rekreasi terutama rekreasi maritim dan pengelolaan hasil kelautan.. A. Movement /Pergerakan Pergerakan yang terjadi dilihat dari lingkup eksternal Kota Painan antara lain: a). B. Network/Jaringan Status Jaringan jalan Kota Painan dikaitkan dengan kawasan eksternal kota dilalui oleh jaringan jalan nasional yaitu rute Kota Padang (Provinsi Sumatera. Padang – Painan – Muko-Muko – Bengkulu Pergerakan dari kota-kota besar Sumatera Barat menuju Bengkulu. Barat) – Kota Bengkulu (Provinsi Bengkulu).. (Muko-Muko dan Kota Bengkulu) pada umumnya dimotivasi oleh. Sementara jaringan pergerakan Painan – Mentawai dilayani dengan jalur. bekerja dan memasarkan hasil pertanian. Sedangkan pergerakan dari. pelayaran wisata bahari maupun perahu tangkapan perikanan laut dengan. Bengkulu ke Sumatera Barat dimotivasi oleh rekreasi dan pendidikan.. pemanfaatan Dermaga TPI maupun pelabuhan pantai.. Dari pola pergerakan oleh. arus. tersebut terlihat bahwa Kota Painan dilewati. pergerakan. antara. dua. perdagangan, pendidikan dan rekreasi.. propinsi. yang. bermotivasi. C. Node/Simpul-simpul Kota Painan merupakan simpul pertemuan antara utara, selatan dan Barat Sumatera Barat yang menuju Propinsi Bengkulu. Halaman II - 1.

(8) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. D. Hirarki Kota Dilingkup eksternal (Sumatera Pusat. Kegiatan. Lingkungan. Tabel 2.1 Rencana Sistim Perkotaan di Kabupaten Pesisir Selatan. Barat) Kota Painan direncanakan untuk dengan. kedudukan. sebagai. kota. satelit. penunjang Kota Padang sebagai ibukota Provinsi E. Surfaces/Permukaan (Cakupan Wilayah Pelayanan) Kota Painan, selain sebagai pusat pelayanan bagi Kota Painan sendiri, juga sebagai pusat pelayanan bagi daerah sekitarnya yang terdiri dari kecamatankecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan dan jalur wisata untuk wilayah Mentawai dan Bengkulu. Dari kelima elemen yang telah diuraikan menunjukkan. HIERARKI PERKOTAAN. PUSAT PENGEMBANGAN. PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah Promosi) PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Tapan. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan). Tarusan, Kambang, Indrapura, Pasar Baru, Lunang. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan). Barung-Barung Belantai, Asam Kumbang, Lumpo, Pasar Kuok, Surantih, Koto Baru Lengayang, Balai Selasa, Air Haji, Muaro Sakai, Ampiang Parak Lubuk Sarik, Lakitan Sindang Silaut dan Kumbung. pentingnya posisi. Kota Painan dalam pergerakan orang dan barang, dan sebagai pusat pelayanan. Oleh sebab itu perencanaan kota Painan hendaknya juga mempertimbangkan peranan kota dalam lingkup eksternal dan kemungkinan tumbuh kembangnya kota akibat peran yang diembannya tersebut.. Sumber: RTRW Kabupaten Pesisir Selatan. B. Kedudukan Kota Painan terhadap Kawasan Sekitarnya Rencana kedudukan Kota Painan terhadap wilayah disekitarnya adalah:. a) 2.1.2 Kedudukan Kota Painan Dalam Rencana Tata Ruang Kabupaten. Sistem Perkotaan Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari Pusat Kegiatan Wilayah Promosi, Pusat Kegiatan Lokal, Pusat Pelayanan Kawasan dan Pusat Pelayanan. Rencana kedudukan Kota Painan terhadap wilayah provinsi dengan Kota Padang sebagai ibukota provinsi adalah Kota Painan diarahkan sebagai kota satelit pendukung bagi fungsi pelayanan Kota Padang sebagai ibukota. A. Rencana Sistim Perkotaan di Kabupaten Pesisir Selatan Didalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan 2010 - 2030, Rencana. Painan. provinsi. b). Sementara kedudukan Kota Painan terhadap wilayah Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kota Painan diarahkan sebagai Ibukota Kabupaten Pesisir. Lingkungan.. Selatan dan akan dikembangkan menjadi Kota Besar.. Sistim perkotaan painan terdiri dari:. Dengan di arahkannya Kota Painan sebagai Kota Satelit pendukung Kota Padang. a). Pusat Kegiatan Wilayah Promosi di Kabupaten Pesisir Selatan berada pada wilayah Pusat Pengembangan Tapan,. dan pengembangan pelayanan Kota Painan sebagai pusat Pelayanan tingkat kabupaten sehingga menjadi kota besar dibutuhkan wilayah pendukung sebagai wilayah pengembangan kota. Keterbatasan lahan yang ada di Kawasan Painan akan. b). Pusat Kegiatan Lokal berada pada wilayah Pusat Pengembangan Painan.. didukung oleh wilayah Nagari Sago Salido, dan Nagari Salido sebagai pendukung. c). Pusat Pelayanan Kawasan di Kabupaten Pesisir Selatan berada pada. pengembangan kota, dengan arti kata Nagari Sago Salido, dan Nagari Salido. wilayah Tarusan, Kambang, Inderapura, Pasar Baru, dan Lunang.. dijadikan sebagai arah pengembangan Kota Painan.. d). Pusat Pelayanan Lingkungan berada pada wilayah Barung-Barung Belantai, Asam Kumbang, Lumpo, Pasar Kuok, Surantih, Koto Baru Lengayang, Balai. C. Rencana Pengembangan Kota Painan. Selasa, Air Haji, Muaro Sakai, Ampiang Parak, lubuak Sariak, Lakitan,. Kebijakan dasar dalam pengingkatan sarana dan prasarana di Kabupaten Pesisir. Sindang, Silaut, dan Kumbung.. Selatan adalah pengembangan sistim transportasi dan fasilitasnya, pengembangan. Halaman II - 2.

(9) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. pengelolaan. persampahan. melalui. pembangunan. Tempat. Pembuangan. Akhir,. b). pengembangan sistim penyediaan air bersih, sarana dan prasarana kemasyarakatan,. Kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan suaka alam adalah. dan penanganan bencana.. Pulau Penyu.. Kebijakan dasar dalam pengembangan keruangan di Kota Painan adalah. a). b). c). Potensi bencana alam yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan. Painan – Bengkulu, dan pengembangan jalan arteri primer jalur Painan –. ruang adalah terdiri dari potensi Gempa dengan tingkat kerawanan tinggi,. Tapan – Sungai Penuh. Pengembangan jalur ini merupakan pendukung. Tsunami dengan perkiraan ketinggian antara 4 meter hingga 24 meter dan. terhadap kedudukan Kota Painan terhadap konstelasi regional provinsi. jangkauan 50 meter hingga 200 meter serta titik rawan tsunami berada. sehingga dengan pengembangan jalur tersebut, Kabupaten Pesisir Selatan. pada ketinggian kurang dari 10 meter dari permukaan laut. Banjir yang. memiliki akses langsung ke Provinsi Bengkulu dan Provinsi Jambi.. pernah melanda Kawasan Salido, dan Abrasi Pantai disepanjang pesisir. Pengembangan sistim jalur lingkar dalam kabupaten yaitu pada jalur. pantai Sago hingga Painan.. alternatif lingkar utara pada jalur Barung-Barung Belantai – Asam. Program pengembangan PKL Painan adalah:. Optimalisasi Kawasan Terminal Sago Painan dengan peningkatan kualitas terminal. dan. peningkatan. kelas. terminal. menjadi. kelas. B. dan. pengembangan areal terminal menjadi 3 Ha. d). pergerakan barang-barang produksi dan komoditi serta potensi alam lainnya akan dibangun terminal barang sebagai simpul pergerakan barangbarang produksi dan komoditi serta potensi alam.. e). Pengembangan. Pelabuhan. Panasahan. sebagai. pelabuhan. barang,. pelabuhan penumpang, pelabuhan perikanan, dan pengembangan untuk pariwisata dengan pengembangan pelabuhan sebagai kawasan marina. f). Untuk pengembangan kualitas ruang di Kota Painan dan pembentukan citra kawasan di Kota Painan ditetapkan kawasan Pelabuhan Panasahan. a). Peningkatan pelayanan rumah sakit M. Zein dari kelas-B menjadi kelas-A.. b). Peningkatan sarana prasarana pasar regional.. c). Peningkatan pelayanan terminal dari tipe-C menjadi tipe-B.. d). Pengembangan sapras terminal barang dan sapras angkutan masal.. e). Pelayanan air minum.. f). Pembangunan sekolah tinggi.. g). Pembangunan sekolah SMA/U unggulan.. h) Sarana dan prasarana Lingkungan. i). TPA regional dan pengembangan.. E Program Sarana dan Prasarana Minimum PKL Painan:. dan Kawasan Pacar Bulan (Pantai Carocok dan Bukit Langkisau) sebagai. Program sarana dan prasarana minimum untuk mendukung pengembangan. Kawasan Strategis Tingkat Kabupaten.. Kota Painan adalah. D. Kebijakan Dasar Keruangan. Kebijakan dasar dalam pengelolaan keruangan adalah: a). Bencana Alam. Dengan pengembangan jalan arteri primer ( Jalan Negara ) Jalur Padang –. Kumbang – Lumpo – Painan. c). Suaka Alam. Kawasan Lindung Setempat Sempadan Pantai 100m dari titik pasang tertinggi, sempadan sungai 50m100m kawasan tidak terbangun dan 10m-15m pada kawasan terbangun, sempadan Mata air 50m-100m dari titik sumber, ruang terbuka hijau.. 1. Sektor Pemerintahan a). Pengembangan perkantoran pemerintahan.. b). Peningkatan terminal sago (Tipe-B).. c). Peningkatan. pengelolaan. sampah. dan. penyediaan. TPA. ramah. lingkungan d). Alokasi lahan untuk kasiba dan lisiba.. Halaman II - 3.

(10) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. e). Pembangunan sistim drainase perkotaan.. 2.2. f). Pembangunan shelter evakuasi tsunami.. 2.2.1 Letak Geografis. g). Peningkatan sarana air bersih dan sanitasi lingkungan.. h). Pembangunan jalan dan jembatan.. i). Peningkatan sarana listrik dan telekomunikasi.. j). Penyusunan sistim transportasi lokal. k). Pembangunan. gedung. penyelamat. dan. Kawasan perencanaan berada pada Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan dan berada pada Koordinat 100° 32’ - 100° 47’ Bujur Timur dan 1° 9,70’ - 1° 22,70’ Lintang Selatan, dengan luas daerah 374,25 Km2 atau 6,5% dari luas. penyediaan. peralatan. peringatan dini bahaya gempa dan tsunami. l). GAMBARAN UMUM KECAMATAN IV JURAI. Rencana induk sistim proteksi kebakaran.. 2. Sektor Perdagangan dan jasa:. Kabupaten Pesisir Selatan. Wilayah perencanaan terdiri dari wilayah lautan, dataran,. pebukitan, dan. pegunungan. Wilayah. . Sebelah Utara. : Kecamtan Bayang. . Sebelah Selatan. : Kecamatan Batang Kapas. b). Pembangunan pasar modern painan.. . Sebelah Barat. : Samudera Indonesia. c). Pembangunan perhotelan dan restoran.. . Sebelah Timur. : Kabupaten Solok. d). Pembangunan ruang terbuka hijau.. 4. Sektor Pariwisata: a). Pengembangan kawasan Panasahan, Carocok, Bukit Langkisau. b). Pembangunan Kereta Gantung.. c). Pembangunan outlite-outlite Cendra Mata.. 5. Sektor Pendidikan: a). Pembangunan perguruan tinggi.. b). Pengembangan sarana dan prasarana ibadah.. 6. Sektor Kebudayaan: b). Pengembangan gedung olah raga dan kesenian.. a). Pembangunan taman budaya.. 7. Sektor Perikanan Laut: Peningkatan tempat pelelangan ikan. 8. Sektor Pelabuhan: Peningkatan pelabuhan (regional) panasahan.. pada. berikut.. Pembangunan jalan lingkar zona utara kota. Pengembangan RSUD Painan.. berada. ketinggian 2 – 15 meter dari permukaan laut, dengan batas administrasi sebagai. a). 3. Sektor Kesehatan:. perencanaan. Wilayah perencanaan berada dalam 1 (satu) wilayah Kecamatan, yaitu Kecamtan IV Jurai, yang difokuskan pada 2(dua) nagari yaitu Nagari Painan Utara dan Nagari Painan Selatan, dengan luas 100,43 Km2 atau 26,83% dari luas Kecamatan IV Jurai. Tabel 2.2 Luas Deerah Menurut Nagari Kecamatan IV Jurai Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. Nama Nagari Painan Painan Selatan Painan Timur Salido Bungo Pasang Salido Sago Tambang Salido Sari Bulan Koto Rawang Bukik Kaciak Lumpo Sungai Sariak Lumpo Gunuang Bungkuak Lumpo. Luas (Km2) 8,94 32,56 67,87 11,90 8,66 9,90 3,72 3,97 3,64 20,70 19,60 21,41. Persentase (%) 2,39 8,70 18,13 3,18 2,31 2,65 0,99 1,06 0,97 5,53 5,24 5,72. Halaman II - 4.

(11) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 13 14 15 16 17 18 19 20. Ampang Tareh Lumpo 20,30 Ampuan Lumpo 19,50 Balai Sinayan Lumpo 17,59 Lumpo 17,59 Taratak Tangah Lumpo 22,50 Batu Kunik Lumpo 20,40 Limau Gadang Lumpo 21,50 Sungai Gayo Lumpo 22,00 Total Luas wilayah 374,25 Administrasi Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. 5,42 5,21 4,70 4,70 6,01 5,45 5,74 5,88 100,00. Morfologi pada wilayah perencanaan terdiri dari: a.. Morfologi Tinggi, berada pada sebagian besar wilayah Nagari Sago Salido, Nagari Salido, dan Nagari Painan serta sebagian kecil Nagari Bungo Pasang Salido.. b.. Morfologi Cukup Tinggi, berada pada sebagian wilayah Nagari Sago Salido, sebagian Nagari Salido, dan sebagian Nagari Painan. c.. Morfologi Sedang, berada pada sebagian Nagari Bungo Pasang Salido, dan Sebagian Nagari Painan. d.. 3.2.2 Klimatologi. Pasang Salido, dan Sebagian Nagari painan.. Keberadaan wilayah Perkotaan Painan yang berada pada Pesisir Barat Pulau Sumatera berbatasan. Morfologi Kurang, berada pada sebagian Nagari Salido, Sebagian Nagari Bungo. langsung. dengan Samudera Hindia disebelah. barat. mengakibatkan suhu udara cenderung selalu panas dan kelembaban yang rendah. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 299,6 mm/tahun dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan bulan Desember. Sedangkan curah hujan. e.. Morfologi Rendah, berada pada sebagian Nagari Painan.. Tutupan permukaan wilayah perencanaan terdiri dari wilayah genangan berupa lautan dan daerah aliran sungai, hamparan pasir, dataran, perbukitan dan pegunungan.. minimum pada bulan Mei. Jumlah hari hujan rata-rata setiap bulannya berkisar antara 13 – 15 hari perbulan sehingga rata-rata setiap tahunnya tidak terdapat bulan kering. Kondisi curah hujan tergolong sangat buruk hingga sangat baik. Suhu udara berkisar antara 26,18°C – 33,12°C rata-rata setiap bulannya dengan suhu minimum rata-rata bulanan terjadi pada bulan April hingga bulan Juni, sementara suhu maksimum rata-rata bulanan terjadi pada bulan Januari hingga bulan Mei. Sementara kelembaban rata-rata sebesar 80%.. 2.2.4 Geologi Secara umum geologi dibentuk dari satuan formasi Alluvium dan satuan formasi Painan. Dengan umur Aluvium pada Holocene masa Quarter. Sedangkan umur formasi Painan pada Miocene masa Tersier. Untuk Satuan geologi permukaan atau disebut juga satuan jenis tanah terdiri dari jenis tanah Alluvial, Andosol, dan Latosol. Tanah aluvial adalah tanah yang. Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 30 – 80 Kilometer perjam dengan arah. dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki. angin bergerak dari arah barat ke timur hingga dari arah barat laut ke tenggara.. sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Jenis tanah ini masih. Sementara lama penyinaran matahari rata-rata 11 jam setiap harinya.. muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran sepanjang aliran sungai. 2.2.3 Morfologi Morfologi. merupakan. tingkat. kelerengan. lahan. yang. ada. pada. wilayah. perencanaan dimana kelerengan lahan tersebut dikelompokkan kedalam morfologi datar, landai, perbukitan, Perbukitan/ Pergunungan.. Tanah Andosol berasal dari bahan induk abu vulkan. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam. Latosol umumnya dijumpai pada daerah Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut. Jenis tanah Alluvial terdapat pada sebagian Nagari Sago Salido,. Halaman II - 5.

(12) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. sebagian Nagari Salido, sementara jenis tanah Andosol terdapat pada sebagian. dataran celah dimanfaatkan untuk lahan pertanian sehingga potensi air tanah. Nagari Painan, dan Nagari Bungo Pasang Salido. tanah jenis Latosol terdapat. termasuk terbatas setempat dan langka.. terdapat pada Nagari-Nagari yang ada di Kecamatan IV Jurai. 2.2.6 Penggunaan Lahan. 2.2.5 Hidrologi. Penggunaan lahan merupakan pencerminan dari kegiatan manusia di suatu. 1. Hidrologi Permukaan. wilayah. Setiap aktivitas kegiatan manusia, selalu memerlukan tanah/lahan. Hidrologi permukaan terdiri dari sungai besar yang mengalir dari timur kearah. sebagai landasan tempat melakukan aktivitas kegiatan tersebut. Selain itu. barat. Sungai-sungai tersebut memiliki hulu pada kawasan hutan lindung (Taman. penggunaan lahan merupakan suatu indikator penting dalam pengamatan. Nasional Kerinci Seblat) sungai-sungai yang melewati wilayah perencanaan terdiri. terhadap kondisi sosial ekonomi dan kultural pada suatu wilayah.. dari Batang Salido dan Batang Painan. Batang Salido memiliki panjang aliran 18,16 km dengan luas daerah aliran sungai. Penggunaan lahan di Kecamatan IV Jurai secara umum masih bercorak agraris,. sebesar 85,10 km². Batang Painan merupakan sungai terpendek di Kecamatan IV. dimana penggunaan lahan didominasi oleh kegiatan lahan non perkotaan. Lebih. Jurai dengan panjang aliran 13,61 km dan luas daerah aliran sungai sebesar. jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kecamatan IV Jurai dapat dilihat pada. 23,36 km². sementara debit rata-rata Batang Salido dan Batang Painan adalah. tabel 2.3.. 0,305 meter kubik perdetik, dan 0,084 meter kubik per detik. Batang salido. Tabel 2.3 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan IV Jurai. alirannya melewati Nagari Tambang, Nagari Bungo Pasang Salido, dan Nagari Salido. Sementara Batang Painan alirannya melewati Nagari Painan.. No. 1 2. 2. Air Tanah Ketersediaan air tanah di Kecamatan IV Jurai dapat dikelompokkan menjadi baik/terbatas setempat, terbatas setempat/langka. Daerah dengan kondisi air tanahnya baik/terbatas setempat barada pada Nagari Sago Salido, Nagari Salido, dan. Nagari. Painan.. Sementara. kawasan. dengan. potensi. air. terbatas. setempat/langka pada Nagari Bungo Pasang Salido. Sebagian besar kawasan pemukiman pada wilayah perencanaan (Nagari Sago Salido, Nagari Salido, dan Nagari Painan) berada pada daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 2 – 10 meter dari permukaan laut sehingga potensi air tanah termasuk tinggi. Sementara pada Nagari Bungo Pasang Salido dengan kawasan. permukiman. yang. berada. pada. celah. diantara. perbukitan. dan. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sumber:. Penggunaan Lahan. Luas (Ha). Lahan Sawah 1.288 Bangunan dan Halaman 1.889 Sekitarnya Tegal dan Kebun 5.928 Ladang Huma 236 Penggembalaan dan Padang 24 Rumput Sementara tidak diusahakan 1.676 Ditanami Pohon dan Hutan 4.687 Rakyat Hutan Negara 14.141 Perkebunan 2.364 Lahan Kering Lainnya 1.360 Rawa-rawa 4.435 Tebat, Kolam, dan Empang 14 Jumlah 37.380 Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. Persentase (%) 3,45 5,05 15,86 0,89 0,06 4,48 12,54 37,83 6,32 3,64 11,86 0,04 100,00. kecendrungan pemukiman berada pada lereng perbukitan dikarenakan wilayah. Halaman II - 6.

(13) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 2.2.7 Karakteristik Kependudukan. Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan IV Jurai Tahun 2013. Aspek kependudukan dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek kependudukan terutama. yang. memiliki. pengaruh. timbal. balik. dengan. pertumbuhan. perkembangan sosial dan ekonomi. Selain itu, analisis kependudukan dilakukan untuk. memahami. faktor-faktor. sosial. kemasyarakatan. yang. mempunyai. perkembangan wilayah serta hubungan kualitas di antara faktor-faktor tersebut. Penduduk merupakan modal dasar dalam setiap proses pembangunan di suatu kawasan. karena. penduduk. adalah. subjek. sekaligus. objek. bagi. upaya. pembangunan yang dilaksanakan. Oleh sebab itu dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan faktor penduduk memegang peran penting. a. Distribusi Penduduk Jumlah penduduk di Kecamatan IV Jurai tahun 2013 adalah 44.823 jiwa dengan penyebaran terbanyak berada di Nagari Painan Salido yakni 7.327 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan IV Jurai adalah 119 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan IV Jurai Dapat dilihat pada 3.20.. b. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut jenis kelamin ini dilakukan dengan menghitung jenis kelamin (sex ratio) yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu daerah dalam waktu tertentu. Sex ratio ini memiliki pengaruh yang penting terhadap sosial ekonomi masyarakat, serta perilaku penduduknya. Tabel mengenai jumlah penduduk menurut jenis. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. Nagari. Jumlah Penduduk (Jiwa) 5.653 4.454 4.822 7.327 3.786 4.562 1.741 1.378 1.404 1.009 751 616. Luas (Km2). Painan 8,94 Painan Selatan 32,56 Painan Timur 67,87 Salido 11,90 Bungo Pasang Salido 8,66 Sago Salido 9,90 Tambang 3,72 Salido Sari Bulan 3,97 Koto Rawang 3,64 Bukik Kaciak Lumpo 20,70 Sungai Sariak Lumpo 19,60 Gunuang Bungkuak 21,41 Lumpo 13 Ampang Tareh Lumpo 1.086 20,30 14 Ampuan Lumpo 975 19,50 15 Balai Sinayan Lumpo 602 17,59 16 Lumpo 984 17,59 17 Taratak Tangah 1.045 22,50 Lumpo 18 Batu Kunik Lumpo 731 20,40 19 Limau Gadang Lumpo 986 21,50 20 Sungai Gayo Lumpo 911 22,00 Total 44.823 374,25 Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2) 632,33 136,79 71,05 615,71 437,18 460,81 468,01 347,71 385,71 48,74 38,32 28,77 53,50 50,00 34,22 55,94 46,44 35,83 45,86 41,41 119,77. kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.4.. Halaman II - 7.

(14) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Fungsi ruang yang ada pada wilayah Kecamatan IV Jurai yaitu: 1. Kawasan Lindung yang terdiri dari Kawasan Sempadan Sungai yaitu kawasan. Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan IV Jurai Tahun 2013 No.. Nagari. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. Painan Painan Selatan Painan Timur Salido Bungo Pasang Salido Sago Tambang Salido Sari Bulan Koto Rawang Bukik Kaciak Lumpo Sungai Sariak Lumpo Gunuang Bungkuak Lumpo Ampang Tareh Lumpo Ampuan Lumpo Balai Sinayan Lumpo Lumpo Taratak Tangah Lumpo Batu Kunik Lumpo Limau Gadang Lumpo Sungai Gayo Lumpo Total. 13 14 15 16 17 18 19 20. yang berada disepanjang aliran Batang Salido, dan Batang Painan. Sementara kawasan sempadan pantai adalah kawasan disepanjang pasisir pantai Nagari. Jens Kelamin (Jiwa) Jumlah Laki-laki Perempuan (Jiwa) 2.185 2.838 5.653 2.178 2.276 4.454 2.401 2.421 4.822 3.680 3.647 7.327 1.834 1.952 3.786 2.235 2.327 4.562 876 865 1.741 671 707 1.378 720 684 1.404 499 510 1.009 369 382 751 305 311 616 529 462 273 486 515 380 507 426 22.161. 557 513 329 498 530 351 479 485 22.662. 1.086 975 602 984 1.045 731 986 911 44.823. Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. Sago Salido, Nagari Salido hingga Nagari Painan. 2. Kawasan budidaya terdiri dari kawasan pertanian di seluruh nagari wilayah perencanaan, perikanan darat di seluruh nagari wilayah perencanaan, Kawasan Perikanan laut di areal tangkapan ikan laut Nagari Sago Salido, Nagari Salido, dan nagari Painan, kawasan permukiman di seluruh nagari, kawasan perkantoran di Nagari Painan dan Sago Salido, kawasan wisata di Nagari Salido dan Nagari Painan, dan kawasan tambang di Nagari Salido dan Bungo Pasang Salido, serta sarana dan prasarana lingkungan yang ada. Sementara Pola Pemanfaatan ruang yang ada untuk bagian wilayah yang berupa daratan terdiri dari: 1. Lahan Terbangun, dengan peruntukan berupa permukiman atau terdiri dari perumahan yang tersebar diseluruh nagari, perkantoran pemerintahan seperti yang ada pada Nagari Painan dan Nagari sago, fasilitas sosial/umum yang ada disetiap Nagari, kegiatan komersial (perdagangan dan jasa), dan lain-lainnya. 2. Lahan belum terbangun atau lahan yang terselip diantara lahan-lahan terbangun diatas yang berprospek pengembangan akan menjadi lahan terbangun seperti lahan perkarangan ataupun kebun yang berada pada areal permukiman. 3. Lahan pertanian berupa lahan perkebunan maupun persawahan seperti perkebunan kelapa ataupun perkebunan campuran pada Nagari Sago Salido,. 2.2.8 Pola Pemanfaatan Ruang. Nagari Salido, ataupun persawahan pada Nagari Painan.. Fungsi ruang yang ada pada Kecamatan IV Jurai terdiri dari kawasan lindung dan. Untuk bagian yang berupa bukan daratan atau cendrung berupa perairan dan. kawasan budidaya dimana kawasan lindung terdiri dari Sempadan Sungai dan. lahan basah dengan bentuk-bentuk pemanfatannya adalah berupa:. Sempadan Pantai. Sementara kawasan budidaya terdiri dari Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Permukiman, perdagangan dan jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata.. 1. Badan Air yang terdiri atas sungai dan saluran yang perlu dipertahankan keberadaannya serta tanggul dan dinding tepi sungai atau saluran. 2. Vegetasi bakau yang cendrung pada habitat basah atau tergenang seperti vegetasi bakau yang ada pada kawasan Panasahan. Halaman II - 8.

(15) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Laut yang terdiri pesisir pantai, wilayah laut dan pulau-pulau kecil yang ada pada laut tersebut.. D. Fungsi pendidikan Pendidikan tingkat kabupaten ditandai dengan adanya 2 unit sekolah tinggi yaitu STIA, dan STIH. Sementara tingkat kecamatan ditandai dengan adanya. 2.2.9 Karakteristik Struktur Ruang. SMU, MAN, dan SMK. Sementara tingkat nagari terdiri dari SMP, SD, dan. Struktur ruang kawasan kecamatan IV Jurai terutama di kawasan Kota Painan terdiri dari tiga tingkatan pelayanan yaitu tingkat regional kabupaten, tingkat kawasan kecamatan, dan pelayanan tingkat nagari dengan fungsi-fungsi yang terdiri fungsi perkantoran pemerintahan, fungsi perdagangan dan jasa, industri, pendidikan, kesehatan, pertahanan keamanan dan ruang terbuka.. bupati dan DPRD serta perkantoran SKPD. Kantor bupati dan DPRD terletak di Nagari Painan, sementara kantor SKPD-SKPD tersebar di Nagari Painan dan Nagari Sago Salido. Perkantoran pemerintahan tingkat kecamatan ditandai dengan kantor kecamatan dan kantor setingkat kecamatan seperti UPTD, KUA, Perkantoran. tersebut. Kesehatan tingkat kabupaten ditandai dengan adanya RSUD M. Zein, sementara tingkat kecamatan ditandai dengan adanya Puskesmas. Sementara. F. Fungsi Pertahanan dan Keamanan. Perkantoran pemerintahan tingkat kabupaten ditandai dengan adanya kantor. BPP.. E. Fungsi Kesehatan. untuk tingkat nagari terdiri dari Pustu, Poskesdes, dan Posyandu.. A. Fungsi perkantoran pemerintahan. dan. taman Kanak-Kanak.. tersebar. di. Nagari. Salido.. Sementara. perkantoran tingkat nagari tersebar di seluruh nagari. B. Fungsi perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa tingkat kabupaten ditandai dengan besarnya sarana perdagangan dan jasa serta kelengkapan jenis sarana perdagangan dan jasa. Sarana perdagangan seperti pasar terdiri dari pertokoan pedagang besar, showroom. Jasa perbankan dan jasa pelayanan ditandai dengan tingkatan sarana berupa Kantor Cabang seperti Kantor Cabang Bank BRI, Telekom, dan PLN. Fungsi perdagangan dan jasa tingkat kabupaten berada di Nagari Painan,. Pertahanan dan Keamanan tingkat kabupaten ditandai dengan adanya Korem, Polsek, dan Polisi Militer, sementara tingkat kecamatan terdiri dari Polsek dan Koramil. Untuk tingkat nagari ditandai dengan adanya Pos Polisi, Pos Kamtib, ataupun Poskamling. G. Fungsi Pariwisata Pariwisata dilihat dari asal pengunjung, kelengkapan sarana dan prasarana. Fungsi pariwisata tingkat kabupaten terdiri dari wisata pantai carocok dan bukit langkisau, sementara pariwisata tingkat kecamatan berupa objek-objek wisata yang tersebar di seluruh Nagari. Sementara objek wisata tingkat nagari terdiri dari tempat-tempat aktifitas berwisata masyarakat dalam suatu nagari seperti tepian mandi dan tempat-tempat pelaksanaan acara hiburan skala nagari. H. Fungsi ruang terbuka. sementara tingkat kecamatan berada di Nagari Salido. Sementara tingkat. Ruang terbuka tingkat kabupaten berupa gelanggang olah raga, sementara. nagari tersebar di seluruh nagari.. tingkat kecamatan ditandai dengan adanya gedung olahraga ataupun lapangan. C. Fungsi industri Industri tingkat kabupaten terdiri dari pabrik es dan workshop aspal curah. Sementara industri tingkat kecamatan berupa industri makanan dan minuman. olah raga maupun pemakaman umum. Sementara ruang terbuka tingkat nagari ditandai dengan adanya taman-taman maupun areal bermain skala nagari.. seperti rumah makan dan kerajinan. Sementara industri tingkat nagari terdiri warung-warung makanan dan minuman. Halaman II - 9.

(16) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 2.2.10 Kecenderungan Pola Perkembangan Ruang. 2.2.11. Kondisi Sarana dan Prasarana Kecamatan IV Jurai A. Sarana Pendidikan. Kecendrungan pola perkembangan ruang ditandai dengan tingkat kepadatan kawasan. serta. arah. pergerakan. pembangunan. kawasan,. seperti. Di Kecamatan IV Jurai terdapat 46 unit Paud dan Taman Kanak-Kanak,. tingkat. sementara Sekolah Dasar dan Ibtidayah sebanyak 33 unit dengan jumlah.. kepadatan tinggi bergerak kearah tingkat kepadatan rendah, pengembangan. Sekolah Menengah Pertama dan Tsanawiyah sebanyak 8 unit. Untuk Sekolah. areal pemukiman baru maupun pembukaan dan pembangunan jalan baru.. Menengah Atas dan Madrasah Aliyah sebanyak 7 unit. Di Kecamatan IV Jurai. Pada wilayah kecamatan IV Jurai terutama pada kawasan Kota Painan titik. juga terdapat 1 unit Perguruan Tinggi.. pusat pengembangan kawasan ditandai dengan dua pasar yang terdapat di. B. Sarana Kesehatan. Pasar Salido, dan Pasar Painan, dengan pola dasar kawasan berupa pemukiman memanjang. jalan. (pola. linear).. Kawasan. disekitar. pasar. tersebut. Kualitas SDM yang memadai juga dapat dipengaruhi oleh tigkat kesehatan. terus. penduduk. Agar kondisi kesehatan penduduk tetap sehat, maka penyediaan. berkembang seiring pertambahan jumlah penduduk sehingga pemukiman yang. sarana kesehtan dan tenaga kesehatan harus memadai, baik kuantitas maupun. semula berada disepanjang jalan mulai membentuk blok sejajar jalan. (pola blok liner).. Dan. terus. berkembang. sesuai. dengan. pertambahan. kualitas.. penduduk,. Jumlah sarana kesehtan seperti puskesmas dan puskesmas pembantu pada. pertambahan fungsi, dan keadaan alam.. tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu. Pola perkembangan Nagari Painan semakin kempleks dengan dijadikannya. puskesmas 3 unit dan puskesmas pembantu 11 unit serta posyandu sebanyak. Nagari. 64 buah.. Painan. sebagai. pusat. pemerintahan. kabupaten.. Keadaan. alam. membentuk pola pergerakan pengembangan Nagari Painan kearah timur. Arah Tabel 2.6 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Nagari Kecamatan IV Jurai Tahun 2013. pengembangan ketimur ini dapat dilihat dengan adanya kavling-kavling siap bangun dan pembukaan jalan baru baik jalan perkerasan maupun pengaspalan. Sementara pola perkembangan Nagari Salido semakin komplek dengan adanya akses menuju Nagari Lumpo sehingga pola perkembangan kawasan menuju kearah utara dan sebagian kecil kearah timur. Dengan. dijadikannya. sago. sebagai. areal. pengembangan. perkantoran. pemerintahan mempercepat arah pola pembangunan kearah utara selatan dan timur. Sementara Nagari Bungo Pasang Salido pola perkembangan kawasannya masih berupa pemenuhan lahan-lahan kosong disepanjang jalan menuju Nagari Tambang. Jika dilihat dari pola sebaran bangunan, pola perkembangan ruang masih didominasi pada sisi jalan-jalan utama kawasan, hanya saja pada Nagari Sago telah mulai perkembangan perumahan-perumahan baru yang berada tidak pada sisi ruas jalan utama kawasan.. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16. Nama Nagari Painan Painan Selatan Painan Timur Salido Bungo Pasang Salido Sago Tambang Salido Sari Bulan Koto Rawang Bukik Kaciak Lumpo Sungai Sariak Lumpo Gunuang Bungkuak Lumpo Ampang Tareh Lumpo Ampuan Lumpo Balai Sinayan Lumpo Lumpo. Jenis Sarana Kesehatan (Unit) Pos Puskesmas Pustu Kesehatan Posyandu Nagari 1 1 4 1 4 1 4 1 11 1 6 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 3 1 4 1 2 1 2 Halaman II - 10.

(17) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 17 18 19 20. Taratak Tangah Lumpo Batu Kunik Lumpo Limau Gadang Lumpo Sungai Gayo Lumpo Jumlah. Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. 3. 1 1 11. 1 6. 2 2 3 2 64. D. Sarana Perdagangan Sarana perdagangan di Kecamatan IV Jurai terdiri dari 3 unit pasar, 2 unit BPR, 3 unit Bank, 6 unit KUD, 7 unit KPN. Sementara usaha jasa terdiri dari usaha perbengkelan, penginapan, servis elektronik, salon kecantikan, foto kopi, penyewaan CD/VCD dan bilyard. Serta usaha Makanan dan minuman. Jumlah. C. Sarana Keagamaan. pedagang dirinci menurut jenis usaha di Kecamatan IV Jurai terdiri dari 10. Sarana ibadah yang ada terdiri dari 41 unit masjid dan 48 unit mushalla, serta. pedagang besar, dan 200 pedagang eceran.. langgar sebanyak 10 unit yang tersebar di Kecamtan IV Jurai. E. Sarana Pemerintahan. Tabel 2.7 Jumlah Sarana Ibadah Menurut Nagari Kecamatan IV Jurai Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20. Nama Nagari Painan Painan Selatan Painan Timur Salido Bungo Pasang Salido Sago Tambang Salido Sari Bulan Koto Rawang Bukik Kaciak Lumpo Sungai Sariak Lumpo Gunuang Bungkuak Lumpo Ampang Tareh Lumpo Ampuan Lumpo Balai Sinayan Lumpo Lumpo Taratak Tangah Lumpo Batu Kunik Lumpo Limau Gadang Lumpo Sungai Gayo Lumpo Jumlah. Sarana pemerintahan di Kecamatan IV Jurai terdiri dari sarana perkantoran pemerintah baik tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, maupun. Jenis Sarana Ibadah (Unit) Masjid Mushalla Langgar 5 5 3 2 1 2 4 1 6 7 2 4 7 3 2 5 1 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 41. Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. 3 2 2 2 1 3 2 48. nagari. Hal ini dikarenakan kecamatan IV jurai merupakan pusat pemerintahan tingkat kabupaten sehingga sarana perkantoran untuk tingkat diatas maupun dibawah pemerintahan kabupaten terdapat di Kecamatan IV Jurai. F.. Sarana Kebudayaan dan Rekreasi Di Kecamatan IV Jurai terdapat objek wisata Alam, Bahari, dan Objek Wisata Sejarah. Sebahagian besar wisatawan merupakan wisatawan domestic. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pada tahun 2012 tercatata sebanyak 100.575 yang terdiri dari 159.985 Wisatawan Domestik dan 590 Wisatawan asing.. 1 10. Halaman II - 11.

(18) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. buah kondisi ringan. Seperti halnya di Kabupaten Pesisir Selatan, sarana. Tabel 2.9 Jumlah Objek wisata Menurut Jenisnya Kecamatan IV Jurai Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20. Nama Nagari Painan Painan Selatan Painan Timur Salido Bungo Pasang Salido Sago Tambang Salido Sari Bulan Koto Rawang Bukik Kaciak Lumpo Sungai Sariak Lumpo Gunuang Bungkuak Lumpo Ampang Tareh Lumpo Ampuan Lumpo Balai Sinayan Lumpo Lumpo Taratak Tangah Lumpo Batu Kunik Lumpo Limau Gadang Lumpo Sungai Gayo Lumpo Jumlah. Wisata Alam. Sumber: Kecamatan IV Jurai Dalam Angka tahun 2014. 1 1 1 1 1 5. Jenis Wisata Wisata Bahari 1 1 1 3. angkutan umum yang ada di Kecamatan IV Jurai terdiri dari sarana angkutan pedesaan roda empat dan angkutan umum kendaraan roda dua (ojek). Jumlah kendaraan roda empat atau lebih di Kecamatan IV Jurai adalah 331 unit,. Wisata Sejarah. kendaraan roda dua sebanyak 1.919 unit, sementara kendaraan pendukung 1 1. lainnya berupa bendi sebanyak 8 unit, becak sebanyak 131, sepeda sebanyak 1.671 unit. Selain sarana transportasi, prasarananya juga telah tersedia, diantaranya adalah jaringan jalan. Panjang jalan di Kecamatan IV Jurai sampai akhir tahun 2009 tercatat sepanjang 208,90 km yang terdiri dari 17 km jalan negara, dan sisanya merupakan jalan kabupaten jalan kabupaten. Berdasarkan kondisi jalan, maka tercatat sepanjang 87,60km dalam kondisi baik, 66,90 Km berkondisi sedang, 13,20 Km berkondisi rusak dan sepanjang 41,20 dalam keadaan rusak berat. Sarana pendukung transportasi lainnya di Kecamatan IV Jurai terdiri dari Terminal. sago. (terminal. angkutan. Kabupaten),. Pelabuhan. Panasahan. (Pelabuhan Regional Kabupaten), TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Pangkalan Ojek, dan Halte. Terminal Angkutan Sago telah lengkap fasilitasnya, dan sesuai rencana tata ruang Kabupaten Pesisir Selatan, terminal Angkutan Sago tersebut akan ditingkatkan kelas terminalnya. Pola pergerakan angkutan penumpang dilayani dengan kendaraan angkutan Kota, Angkutan Pedesaan, Angkutan Kota. Sarana penunjang pariwisata yang ada di Kecamatan IV Jurai yaitu 6 hotel dan. Dalam Provinsi, dan Angkutan kota Antar Provinsi. Sementara angkutan barang. 1 losmen/penginapan, 23 rumah makan/restoran, 568 perdagangan besar dan. dilayani dengan truk roda 4, truk roda 6, dan truk roda 10. Sementara. eceran.. transportasi laut saat sekarang hanya melayani perjalanan wisata bahari.. G. Prasarana Transportasi Panjang jalan di Kecamatan IV Jurai sampai akhir tahun 2013, tercatat sepanjang 126 Km, yag terdiri dari 73,7 Km jalan aspal, 249 Km jalan diperkesras, dan 27,4 Km Jalan tanah. Sementara itu jumlah jembatan yang ada di Kecamatan IV Jurai tercatat sekitar. Pelabuhan Panasahan Painan telah dilakukan pembangunan secara bertahap dan kelengkapan fasilitasnya akan terus ditingkatkan. Rencana fasilitas yang akan dibangun di Pelabuhan Panasahan terdiri dari Dermaga, Causway, Trestle, Areal darat, Kolam Pelabuhan, Genset, Terminal, Kantor, Gudang, Lapangan Penumpukan, Lapangan Parkir, Jalan Lingkungan, Rumah Dinas, dan Ground Tank.. 37 buah. Berdasarkan kondisinya tercatat 36 buah dalam kondisi baik, dan 1. Halaman II - 12.

(19) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Dilihat dari jenis permukaan jalan, maka terdapat sepanjang 82,90 Km. Kondisi topografi setempat dan sistem saluran alami yang ada, sistem. merupakan jalan aspal, jalan kerikil 37,30 Km, jalan beton sepanjang 19 Km,. drainase terbagi menjadi 4 (empat) wilayah pengaliran drainase. Pembagian. jalan tanah sepanjang 69,70 Km.. dan penetuan. keempat wilayah pengaliran diatas bentuk dari ketinggian. punggung topografi dan arah pengaliran dari sistem drainase setempat. H. Prasarana Air Bersih Kebutuhan. akan. air. Keempat sistem drainase tersebut adalah: bersih. di. Kecamatan. IV. Jurai. dilayani. dengan. 1. Saluran primer yang aw Ilyas Yacub melewati Wismadio Anordio dan terus. pemanfaatan air sungai, mata air, sumur gali, dan PDAM, keadaan alam yang. melintasi pingiran Bukit Langkisau yang berakhir di Pantai Carocok. Titik. bergunung dan berbukit serta hulu sungai yang berada pada kawasan hutan. terjauh yang dilayani oleh drainase ini adalah punggung bukit sekitar Gor. lindung memberikan potensi yang besar terhadap ketersediaan sumber air di. Ilyas Yacub, 1,5 km dengan luasan yang dilayani (A.1) adalah 132,65 Ha.. Kecamatan IV Jurai. Potensi sungai ini juga memberikan potensi yang besar. 2. Saluran sekunder yang ber awal dari Taman Kota (Mesjid Baburrahman). terhadap peningkatan pelayanan air bersih melalui pengelolaan PDAM. Air bersih merupakan kebutuha dasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Air juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kualitas kehidupan seseorang, keluarga dan masyarakat di Kecamatan IV Jurai sampai dengan tahun 2013 jumlah pelanggan PDAM sebanyak 7.506 pelanggan. Pelanggan tersebut terdiri dari 7.032 rumah tangga, 173 kantor pemerintah, 218 dunia usaha, 61 sosial, dan 22 kran umum. I. Prasarana Sanitasi dan Drainase Pengelolaan sanitasi di Kecamatan IV Jurai dikelola secara individu atau perorangan dan belum adanya IPAL komunal, dengan memanfaatkan jamban keluarga pada perumahan penduduk ataupun sarana pengolahan air kotor yang ada pada perkantoran (Kecuali RSUD yang menggunakan IPAL). Sarana sanitasi tersebut lebih berbentuk pada septiktank. Sementara di kawasan tertentu di Kecamatan IV Jurai masih ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai jamban. Pola drainase di Kecamatan IV Jurai terdiri dari drainase jalan yang dialirkan ke sungai yang ada didalam kawasan baik sistim terbuka maupun tertutup. Akan tetapi sebagian besar kawasan permukiman di Kecamatan IV Jurai lebih mamanfaatkan porisifitas tanah sebagai prasarana drainase.. terus melewati Kodim Kab, Pessel dan berakhir di drainase primer di Jalan Darwis. Titik terjauh yang dilayani oleh saluran sekunder adalah ujung jalan Setia Budi dan sekitarnya dengan jarak 0,45 km dengan luasan yang dilayani alah A2. Adalah 132,65 Ha 3. Drainase saluran primer yang berawal dari kantor Dinas PSDA melewati SMK I Painan dan berakhir di sungai atau batang painan. 4. Drainase saluran sekunder yang melayani wilayah Painan Timur dan berakhir di sungai atau batang painan. J. Prasarana Listrik Jumlah pelanggan listrik PLN di Kecamtan IV Jurai pada tahun 2013 sebanyak 6.413 pelanggan yang terdiri dari 5.663 pelanggan rumahtangga, 121 pelanggan pemerintah, 489 pelanggan dunia usaha, dan 140 pelanggan sosial. Bila rumahtangga di Kecamtan IV Jurai tercatat 9.739 rumahtangga, maka masih terdapat sekitar 4.208 rumahtangga atau 44,79% lagi yang belum menikmati listrik PLN. K. Prasarana Komunikasi Prasarana komunikasi yang ada pada Kecamatan IV Jurai terdiri dari telepon kabel, telepon seluler, televisi dan radio. Berdasarkan data tahun 2008 dan data pada tahun 2011 terjadi kenaikan pada jumlah pengguna televisi yaitu. Halaman II - 13.

(20) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. dari 9.067 menjadi 9.121 pada tahun 2011. Sementara dari jumlah pengguna. antara 5% - 20%, tingkat kepadatan sedang ditandai dengan persentase Koefisien. radio dan telepon kabel tidak ada peningkatan maupun penurunan.. Dasar Bangunan antara 20% - 75% sementara tingkat kepadatan tinggi,. Prasarana komunikasi menggunakan telepon seluler sangat banyak digunakan oleh penduduk Kecamatan IV Jurai karena hampir seluruh pemukiman di Kecamatan IV Jurai telah dicakupi sinyal telepon seluler. Hanya beberapa kawasan di Nagari Tambang dan Nagari Lumpo yang belum dicakupi sinyal telepon seluler. Sedangkan perkembangan sektor komunikasi dalam hal ini pos dan giro di Kecamatan IV Jurai dapat dilihat dari perkembangan surat. persentase Koefien Dasar Bangunan lebih dari 75%. Kawasan dengan intensitas bangunan tinggi berada pada kawasan Painan Utara, Painan Selatan, dan Kampung Lua, serta Pasar Salido, sementara kawasan dengan intensitas bangunan sedang barada pada Painan Timur, Balai lamo, Koto Salido, Bungo Pasang. Kawasan dengan intensitas rendah berada pada kawasan Sungai Nipah, Laban Salido, Karang Sago, Baru Sago, dan Sianik Sago.. yang dikirim. Pada tahun 2009 jumlah surat yang dikirim tercatat sekitar. Ketinggian bangunan di wilayah perencanaan pada umumnya terdiri dari. 18.473 pucuk surat, pada tahun 2010 turun menjadi 7.458 pucuk surat dan. bangunan satu lantai, dua lantai, dan tertinggi tiga lantai. Bangunan dengan. pada tahun 2011 turun menjadi 270 pucuk surat.. tinggi 3 lantai merupakan beberapa bangunan perkantoran, sementara bangunan dengan dua lantai berupa bangunan perkantoran, pertokoan, dan sebagian kecil rumah tinggal. Sementara bangunan satu lantai merupakan mayoritas bangunan. L. Prasarana Persampahan Pengelolaan persampahan di Kecamatan IV Jurai terdiri dari dua pola utama yaitu individu dan komunal. Pola pengelolaan individu dilakukan secara dibakar, dikubur, maupun dibiarkan membusuk. Sementara pengelolaan komunal dilakukan dengan cara dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan sampah. Pengelolaan sampah secara individu dilakukan pada kawasan dengan. rumah tinggal, dan beberapa perkantoran dan pertokoan. Pada umumnya di Nagari Painan, garis sempadan bangunan rata-rata berkisar antara 2m – 4 meter, sementara di Nagari Sago Salido, Salido, dan Bungo Pasang, rata-rata garis sempadan bangunan berkisar antara 3m – 10 merskipun ada beberapa beberapa bangunan dengan garis sempadan bangunannya antara 2m – 3 meter.. pemukiman renggang seperti kawasan Painan Utara, Painan Timur, Sago, Bungo pasang, Lumpo, Tambang, dan sebagian kawasan Salido. Sementara kawasan dengan pemukiman padat seperti kawasan Muaro Painan dan sebagian. besar. kawasan. Salido,. dan. kawasan. perkantoran. Painan,. pengelolaan sampahnya dilakukan secara komunal dengan cara dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan sampah.. B. Arsitektur Bangunan Arsitektur. bangunan. A. Intensitas Bangunan. Kecamatan. IV. Jurai. memiliki karakter yang berbeda-beda seperti rumah tradisional, rumah panggung bahkan rumah tipe moderen.. Akan. keseluruhan 2.2.12 Tata Bangunan dan Lingkungan Ruang Kota Painan. di. ataupun. baik. fasade. tetapi. jika. dilihat. secara. dari. bentuk. atap,. jendela,. bangunan,. pada. umumnya. bangunan berkarakter bangunan modern dengan corak gaya tropis mediteranian.. Intensitas bangunan di kawasan perencanaan bervariasi sesuai dengan tingkat kepadatan bangunan baik tingkat kepadatan rendah, sedang, maupun tinggi. Tingkat kepadatan rendah ditandai dengan persentase Koefisien Dasar Bangunan Halaman II - 14.

(21) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Gaya tropis mediteranian ini memiliki karakter jendela yang tinggi, ventilasi terpisah dan berbentuk susunan kotak-kotak, serta bentuk atap perisai. Ada beberapa bangunan pemerintahan memiliki karakter fasade tropis mediteranian akan tetapi pada atap menggunakan. bentuk. atap. gonjong. sebagai. penampilan ciri bangunan Minang Kabau.. Sementara. pada. beberapa. bangunan. perbankan. dan. pertokoan. 2.3. GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN. 2.3.1 Lokasi Kawasan Perencanaan Lokasi kawasan perencanaan RTBL Kawasan Rumah Sakit Baru Kabupaten Pesisir Selatan terletak di sekitar Jalan Painan- -Sei, Nipah, Kamp. Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, KabupatenPesisir Selatan tepatnya di dua nagari yakni Nagari Painan Selatan dan Painan timur.. mulai. menampakkan corak tropis minimalis ataupun modern minimalis dengan menampilkan fasade bangunan berupa bidang-bidang luas dengan pewarnaan kontras.. C. Penandaan Lingkungan Penadaan lingkungan pada wilayah perencanaan terdiri dari papan merek, papan informasi, dan tugu atau monumen. Sementara landmark wilayah berupa jalan dua jalur sebagai jalur utama pada kecamatan IV Jurai dan Kota Painan.. 2.3.2 Kondisi Fisik Kawasan Kawasan Perencanaan secara fisik terletak pada ketinggian sekitar 20 – 130 m di atas permukaan laut (dpl) dengan kemiringan lereng tanah : agak curam (15% 25%) dan sangat curam (40%- 60%). Kondisi Geologi kawasan umumnya terdiri dari Painan Formation. dengan Jenis Tanah adalah Podsolik. kondisi hidrologi. adalah Akuifier (Bercelah atau Sarang) Produktif kecil atau daerah air tanah langka. Halaman II - 15.

(22) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 2.3.3 Kondisi Guna Lahan Sekitar. 2.3.5 Ketersediaan Utilitas Kota. Penggunaan lahan di sekitar kawasan perencanaan umumnya merupakan lahan non. Kawasan perencanaan secara umum basih merupakan lahan non terbangun. terbangun yang terdiir dari hutan sekunder, ladang dan semak belukar.. sehingga dilihat dari aspek ketersediaan utilitas kota belum memiliki kelengkapan sarana dan infrastruktur yang memadai. Untuk pengembangan kedepan seperti penyediaan air bersih di sekitar kawasan perencanaan terdapat satu titik sumber air bersih yang mana dengan pengembangan teknologi masalah penyediaan air bersih dapat lebih efektif dan efisien dalam penyediaannya. Sedangkan untuk. jaringan listrik, dikawasan perencanaan telah dilalui oleh. jaringan listrik dan untuk kedepannya dengan adanya pembangunan rumah sakit baru dan perkembangkan kegiatan atau aktifitas lain yang akan dikembangkan di kawasan perencanaan,. maka diperlukan penyediaan pembangkit dan gardu. induk. 2.3.4 Aksesibilitas Kondisi jalan menuju kawasan perencanaan saat ini masih berupa jalan tanah dan berbatu. Kawasan perencanaan ini merupakan koridor jalan baru yang telah direncanakan sebagai jalan negara nantinya yang mulai dari Kota Painan menuju Sei Nipah. Sekitar 1 km meter jalan menuju kawasan perencanaan sudah dibuka dengan lebar sekitar 10 m karena saat ini akan dilakukan pembangunan Rumah Sakit baru. Sementara kondisi jalan selanjutnya masih berupa jalan setapak yang hanya bisa di lalui oleh sepeda motor.. Untuk utilitas telekonunikasi, kawasan ini belum terlayani jaringan telepon kabel. Dengan beroperasinya sistem jaringan telepon seluler. akan memberi alternatif. bagi penduduk untuk melakukan komunikasi. Namun demikian dengan adanya pembangunan rumah sakit dan pengembangan kegiatan pendukung aktifitas rumah sakit untuk pengembangan telekomunikasi yang bersifat kabel tetap diperlukan dan direncanakan. Kondisi saluran drainase di sekitar kawasan secara. umum. belum. ada. dan. harus. direncanakan dan ditata dengan baik agar pengaliran air hujan di atas permukaan tanah dapat secepatnya dialirkan menuju ke sungai/ saluran pembuangan sehingga tidak terjadi pengikisan terhadap badan jalan dan genangan air hujan. Saat ini drainase yang ada baru pada pembukaan jalan baru menuju lokasi rumah sakit baru.. Halaman II - 16.

(23) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. BAB. III. 3.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN. KONSEP DASAR PENATAAN KUALITAS FUNSIONAL. 3.1.1 Konsep Pengembangan dan Pengendalian Kawasan INTEGRATION. •. Mendorong. tumbuhnya. kegiatan. terpadu sesuai dengan. yang. ENVIRONMENTAL HARMONY. •. Memperbaiki. sistem. sirkulasi. Menjaga. &. memelihara. daerah-daerah. hijau, aliran sungai & berkontur curam. daya dukung. lahan •. •. Pencapaian. tingkat. kualitas. pada. kenyamanan. lingkungan. dan. (Physical. Environmental Quality) yang baik.. kawasan perencanaan sehingga tingkat pencapaian dan pengaturan sirkulasi yang lebih baik melalui pemisahan yang jelas. FUNCTIONAL EFFICIENCY. •. SENSE OF PLACE & IMAGE. dari berbagai kegiatan dan moda sirkulasi. inovasi. dengan. kegiatan. lingkungan di kawasan perencanaan dengan. sebagai pusat pelayanan umum (Rumah. fungsi dan peranannya, sehingga kawasan ini. Sakit). memiliki. citra. sehingga. kawasan. mempertimbangkan. Ketersediaan. prasarana. dan. yang. menunjang. untuk. perancangan. atau. bangunan. karakter. ini. dapat. yang. dan. khas,. menjadi. ciri. (landmark) sebagai kawasan Pusat Pelayanan. sarana. Kesehatan dan Penunjang Pariwisata. pelayanan, tersedianya beberapa fasilitas kegiatan COMMERCIAL VIABILITY. Pelayanan Kesehatan •. Memberi kerangka ruang yang fleksibel untuk. Mengendalikan. tata. guna. lahan. yang. dan. diarahkan agar kemampuan lahan kawasan. utilitas yang lebih efisien dan ekonomis. dapat dimanfaatkan sesuai dengan the highest. sehingga. and the best use dari lahan kawasan tersebut. Pengadaan. sistem optimasi. pemanfaatan lahan.. infrastruktur dan. produktivitas. sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi bagi kawasan.. Halaman III - 1.

(24) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. c. Penataan Bentuk Bangunan Dan Tapak Bangunan. Hal –Hal yang Perlu diperhatikan dalam Penataan Kawasan Perencanaan : 1. Penguatan tebing Pada Kawasan Perencanaan yang memiliki kontur yang cukup. . tajam :. Arahan bentuk bangunan dengan pertimbangan fungsi dan aktivitas yang akan ditampung di dalam bangunan tersebut, sehingga karakter bangunan. a. Retaining Wall. yang terbentuk dapat mencerminkan aktivitas dan fungsi bangunan .. b. Pembuatan Talut / Terasering. . 2. Pembangunan Jaringan Drainase. Arahan bentuk bangunan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan kawasan.. 3. Pembatasan Kawasan Terbangun 4. Memperhatikan bahan atau Jenis konstruksi bangunan. 3.1.3 Konsep Tata Guna Lahan dan Peruntukan Ruang. 5. Pengendalian intensitas kawasan (Kepadatan Rendah). Konsep tata guna lahan dalam kawasan perencanaan pada prinsipnya akan. 6. Pengaturan Sirkulasi Kawasan (Pembatasan Moda Kendaraan). memperkuat karakter guna lahan yang sudah ada saat ini dalam upaya untuk meningkatkan permeabilitas kawasan. Permeabilitas yang tinggi hanya bernilai. 3.1.2 Pengembangan Tapak Kawasan. bila. a. Pengembangan Tata Letak Bangunan . suatu. tempat. keanekaragangan. memberikan. suatu. kawasan. pilihan. pengalaman.. merupakan. unsur. Oleh. yang. karena. penting. itu. dalam. Tata letak bangunan harus mempertimbangkan kemudahan aksesibilitas dan. perancangan lingkungan. Keanekaragaman suatu tempat menyiratkan tempat. kemudahan pencapaian dalam konteks aktivitas pengguna bangunan dan. dengan bentuk yang berbeda.. faktor keamanan bangunan. . . Arahan pengarahan, pengendalian dan pembatasan pengembangan fungsi. Bentuk bangunan yang berbeda, kegiatan yang berbeda dan orang yang berbeda. dan luasan bangunan baik secara horisontal maupun pengembangan. akan memberikan campuran persepsual yang kaya. Pemakai yang berbeda akan. secara vertikal.. memberikan penafsiran tempat tersebut dengan cara yang berbeda. Sehingga. Arahan tata letak bangunan harus mempertimbangkan fungsi dan aktivitas. kawasan ini akan memiliki makna yang beranekaragam.. bangunan karena berhubungan dengan kondisi-kondisi tertentu, seperti kontrol terhadap kebisingan lingkungan, kenyamanan aktivitas bangunan. Keanekaragaman tidak hanya sekedar menempatkan fungsi yang berbeda namun. ataupun keamanan aktivitas dan fungsi bangunan.. fungsi tersebut harus saling mendukung, setidaknya dalam satu kawasan terdapat dua fungsi yang saling mendukung yaitu fungsi primer dan fungsi. b. Penataan Orientasi Bangunan . sekunder. Fungsi primer akan menjadi magnit dalam kawasan, sedangkan fungsi respon. sekunder yang kurang menarik pendatang ditempatkan diantara dua magnit.. bangunan terhadap kondisi lingkungan seperti, penghawaan, pencahayaan,. Dengan demikian tata guna ini mendukung fungsi primer memberikan dukungan. kebisingan,. pada fungsi sekunder.. Pengarahan. orientasi. bangunan. aksesibilitas. dan. dengan. sebagainya,. mempertimbangkan sehingga. tercipta. standar. kenyamanan bangunan terhadap aktivitas yang ada. . Pengarahan orientasi bangunan dengan mempertimbangkan faktor non. Keanekaragaman guna lahan didalam kawasan yang meliputi perdagang dan. fisik, seperti pengaruh sosial dan budaya masyarakat, sehingga diharapkan. jasa, perkantoran, ruang terbuka hijau, pendidikan, peribadatan merupakan. pola orientasi bangunan dapat memperkuat nilai sosial budaya dan roh. potensi untuk dikembangkan sebagai magnit pergerakan bagi pengunjung.. kawasan.. Halaman III - 2.

(25) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Tabel 3.1 Rencana Peruntukan Lahan Kawasan Perencanaan. Arahan pengembangan guna lahan Kawasan Perencanaan dilihat dari karakter spasialnya adalah pola perdagangan yang terbentuk secara organik mengikuti alur pergerakan dan memiliki keteraturan. Permasalahan sarana dan prasarana. Kode. pendukung kegiatan perdagangan masih menjadi kendala dalam pengembangan. A. Rumah Sakit Umum Daerah. 3,19. kawasan. B. Area Pengembangan RSUD. 2,50. C. Area Pemakaman. 3,91. D. Perdagangan dan Jasa. 2,21. E. Taman Hijau. 2,16. F. Perumahan. 5,48. G. PKL Area. 0,65. H. Outbond dan Playground Area. 3,55. I. Villa. 1,17. J. Penginapan. 1,57. K. Sekolah Kesehatan. 1,12. L. Food Court. 0,29. seimbang dan keterpaduan masing-masing sektor aktivitas yang ada di Sekitar. M. Rest Area. 0,45. Kawasan Perencanaan.. N. Hutan Sekunder. 13,44. O. Perkebunan. 12,81. P. Jalan Utama. ini. dan. sebagian. masih. terjadi. percampuran. fungsi. kegiatan. perdagangan dan hunian sehingga menimbulkan dampak negatif. Konsep perencanaan dari tata guna lahan dan ruang di kawasan rumah sakit baru Kabupaten Pesisir Selatan diarahkan untuk dikembangkan menurut peruntukkan yang ditetapkan di kawasan tersebut. Pengembangan guna lahan melalui alokasi peruntukkan bangunan dan lingkungannya didasarkan atas kebutuhan, potensi dan permasalahan kawasan yang ada serta tidak lepas dengan analisis tata bangunan dan lingkungan yang telah ditetapkan. Pengembangan guna lahan diarahkan dengan berpedoman pada prinsip keragaman yang. Peruntukan Lahan. Jumlah. Luas (Ha). 5,88 60,38. Sumber: Hasil Analisa dan Rencana, 2015. Zonasi peruntukan lahan disusun dengan mempertimbangkan beberapa aspek: a. Fasilitas penunjang utama yang dibutuhkan rumah sakit (harus saling berdekatan). b. Elevasi/ garis kontur tanah (yang memungkinkan untuk dilakukan pembangunan). c. Pelestarian lingkungan.. Halaman III - 3.

(26) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. Halaman III - 4.

(27) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 3.2. RENCANA BLOK DAN SUB BLOK PERUNTUKAN LAHAN. 12.Blok Food Court 13.Blok Rest Area. Tujuan utama pengembangan blok didalam penataan bangunan dan lingkungan. 14.Blok Hutan Sekunder. di. 15.Blok Perkebunan. Kawasan. Perencanaan. adalah. untuk. merinci. pengembangan. kawasan. berdasrkan tema-tema yang akan di tampung didalam masing masing Blok .. 16.Blok Jalan Utama. Dasar pertimbangan pengembangan blok didalam kawasan perencanaan adalah : Perencanaan blok kecil lebih banyak memberikan pilihan untuk pencapaian atau pemilihan route-route daripada blok-blok yang besar. Dengan perencanaan blokblok kecil akan meningkatkan permeabilitas visual dimana dalam satu route akan lebih banyak persimpangan / simpul yang dilihat akan memberikan keuntungan bagi perencanaan ruang ruang komersial. Untuk mencapai permeabilitas yang optimal akan tergantung pada perencanaan blok dan perencanaan jalan. Keduanya saling memberikan pengaruh dan berkaitan. Perencanaan jalan dalam kawasan perencanaan didasarkan atas route dan selanjutnya dibentuk hubungan baru yang akan memberikan ruang untuk perencanaan bangunan sesuai dengan rencana pengembangnnya. Perencanaan blok akan meningkatkan keanekaragaman kegiatan yang akan di tampung didalam kawasan Selanjutnya blok didalam kawasan perencanaan dibagi menjadi 9 blok Penataan Kawasan yang meliputi : 1. Blok Rumah Sakit Umum Daerah 2. Blok Area Pengembangan RSUD 3. Blok Area Pemakaman 4. Blok Perdagangan dan Jasa 5. Blok Taman Hijau 6. Blok Perumahan 7. Blok PKL Area 8. Blok Outbond dan Playground Area 9. Blok Villa 10.Blok Penginapan 11.Blok Sekolah Kesehatan. Halaman III - 5.

(28) Laporan Akhir Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Rumah Sakit Baru - Kabupaten Pesisir Selatan. 3.3. KONSEP INTENSITAS BANGUNAN. bangunan menciptakan batas ruang yang membantu terwujudnya sistem ruang. Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dan konfigurasi dari elemen-elemen: blok, kaveling/petak lahan, bangunan, sereta ketinggian dan elevasi lantai bangunan, yang dapat menciptakan dan mendefinisikanberbagai kualitas ruang kota yang akomodatif terhadap keragaman kegiatan yang ada, teruma yang belangsung dalam ruang-ruang publik.. Secara umum, tata bangunan dibentuk oleh suatu batas khayal ambang volume (building envelope) yang tercipta dari penggabungan ketinggian maksimum bangunan serta batasan luas bangunan. Pendekatan ini dilakukan untuk menjamin terpeliharanya kelenturan (fleksibilitas) yang tinggi dalam perancangan bangunan dengan tetap mengupayakan terpenuhinya peruntukan lahan, serta mengenali batasan dari intensitas pembangunan yang dapat ditampung dalam suatu sub-blok.. Tata Bangunan juga merupakan sistem perencanaan sebagai bagian dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya, termasuk sarana dan prasarananya pada suatu lingkungan binaan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dengan aturan tata ruang yang berlaku dalam rencana Perencanaan, dan rencana rincinya. Tujuan yang ingin dicapai adalah menetapkan bentuk, besaran dan massa yang dapat menciptakan serta mendefinisikan ruang (luar) yang akomodatif terhadap berbagai bentuk kegiatan yang mengambil tempat dalam kawasan.. terbuka.. Penataan. bangunan bertujuan untuk: 1. Menentukan garis sempadan, ”setback” bangunan dan jarak bebas antar bangunan. Sasaran dari perancangan arsitektur kota adalah untuk menciptakan citra dan identitas arsitektural di kawasan perencanaan, sehingga terwujud suatu ”sense of place”. Hal tersebut dicapai dengan mengupayakan keterpaduan konsep arsitektur dan konsep ruang luar dalam lingkungan kota, serta menyelaraskan kinerja arsitektural berdasarkan fungsi. Diharapkan suatu tingkat kinerja perancangan arsitektur tertentu dapat terwujud pada kawasan perencanaan. Hal ini mencakup citra bangunan, bahan, warna, tekstur, pola tampak dan detail. Sebagian besar bangunan di kota dirancang dalam gaya arsitektur modern yang kurang kontekstual dengan arsitektur setempat. Oleh karena itu bangunanbangunan yang ada jalan Samudera sebagai koridor jalan utama lain disekitarnya. 2. Menentukan kepadatan (bulk) bangunan. harus. 3. Menentukan besar sosok serta proporsi massa bangunan. dibandingkan. 4. Menentukan ketinggian bangunan. keterkaitannya secara arsitektural dengan lingkungan kota .. 5. Merekomendasikan ambang volume bangunan (building envelope) 6. Merekomendasikan tata letak bangunan, dari segi orientasi, ekologi dan iklim 7. Mengupayakan keterpaduan konsep arsitektural yang selaras antara kinerja dan fungsi.. memiliki. kualitas. perancangan. bangunan-bangunan. arsitektural. lain,. namun. yang tetap. jauh. lebih. baik. memperhatikan. Bangunan baru, baik untuk fungsi komersial maupun hunian, seharusnya tidak sekadar meniru bentuk atau detail arsitektur tradisional. Penjiplakan mentahmentah akan justru meremehkan arti serta nilai arsitektur tradisional setempat dengan segala aspek sosial-budayanya. Namun demikian, beberapa pelajaran. Tata bangunan di kawasan Perencanaan mencakup bentuk dan pengelompokan. dapat dipetik dari arsitektur tradisional setempat, diantaranya menyangkut. massa bangunan yang membantu terciptanya suatu lingkungan kota yang. penyelesaian perancangan terhadap aspek iklim, cuaca, sinar matahari, suhu. terpadu. Faktor utama dalam menentukan bentuk dan massa bangunan adalah. udara, ventilasi, hubungan antara ruang luar dan ruang dalam, bahan bangunan,. kaidah-kaidah di balik wujud fisik kawasan tersebut. Bentuk dan massa. tata hijau, kinerja struktur serta ekspresi atap.. Halaman III - 6.

Referensi

Dokumen terkait

Konversi ransum yang hampir sama diduga disebabkan penambahan enzim fitase pada berbagai level dalam penelitian ini juga memberikan pengaruh yang tidak nyata

Sekolah atau Madrasah adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat dengan jenjang pendidikan dasar dan Menengah secara

Teknik wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi jenis informasi akuntansi yang dimiliki, dokumen, catatan atau laporan yang dimiliki, informasi

Langkah 6: Buat lembar hitungan (tally sheet) dengan memasukkan data angka ke dalam kelas yang telah ditentukan. Setelah pemasukan angka angka sedemikian

ƒ Menyimpan suatu blok dari main memory yang sering diakses oleh CPU.. Dalam operasinya, pertama-tama CPU akan mencari data di L1, kemudian di L2, dan

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan kerjasama Tim Dosen pada mata kuliah geometri analit. 2) meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dan 3)

Perusahaan dengan likuiditas tinggi akan memiliki risiko yang relatif kecil sehingga kreditur merasa yakin dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan dan investor akan