• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH V PROVINSI PAPUA (PUNCAK JAYA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH V PROVINSI PAPUA (PUNCAK JAYA)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH V PROVINSI PAPUA (PUNCAK JAYA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN ANGGARAN 2021

(2)

RINGKASAN EKSKLUSIF ... II

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tugas dan Fungsi ... 3

1.3. Struktur Organisasi ... 18

1.4. Isu Strategis ... 18

BAB II Perencanaan Kinerja ... 20

2.1. Rencana Kinerja Tahunan Mengacu Pada Renstra 2015 – 2019 ... 20

2.2. Perjanjian Kinerja ... 23

2.3. Metode Pengukuran ... 27

2.4. Target Tahun ini Menurut Renstra ... 28

BAB III Kapasitas Organisasi ... 29

3.1. Sumber Daya Manusia (SDM) ... 29

3.2. Sarana dan Prasarana ... 31

3.3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ... 32

BAB IV Akuntabilitas Kinerja ... 34

4.1. Capaian Kinerja ... 35

4.2. Paket Strategis ... 48

4.3. Perbandingan Kinerja Organisasi ... 48

4.4 Realisasi Anggaran ... 48

BAB V Penutup ... 50

(3)

LAKIP SATKER PJN WIL III PROV. PAPUA (TANAH MERAH)

I

TA 2021

PENGANTAR

Pertama – tama kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena dengan rahmad dan bimbingan Nya sehingga kami dapat menyelesaikan LAKIP ini dengan baik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja PJN Wilayah V Provinsi Papua (Puncak Jaya) Tahun 2021 merupakan salah satu perwujudan laporan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dan merupakan laporan tahun pertama dari pelaksanaan Renstra 2020-2024 Kabinet Kerja juga sebagai laporan pertanggungjawaban dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi.

Melalui LAKIP tahun 2021, Satuan Kerja PJN Wilayah V Provinsi Papua (Puncak Jaya) melaporkan kinerjanya yang diukur dari pencapaian kinerja misi, sasaran, program, dan kegiatan yang dilakukan pada tahun 2021, sesuai yang tertuang dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2021. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan merujuk pada indikator kinerja output dan outcome yang telah ditetapkan dan direalisasikan per tahun.

Dengan disusunnya LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Satuan Kerja PJN Wilayah V Provinsi Papua (Puncak Jaya), sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya.

Ucapan Terimakasih juga kami haturkan kepada kepada pihak – pihak yang terlibat dalam pencapaian kinerja kami, Utamanya Para Penyedia Jasa, Direksi Teknis, Jajaran Staf pada Satuan Kerja PJN Wilayah V Provinsi Papua (Puncak Jaya) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena serta Pihak – pihak yang terkait yang tak bisa kami sebutkan satu per satu.

Demikian LAKIP Satuan Kerja PJN Wilayah V Provinsi Papua (Puncak Jaya) tahun 2021 ini kami susun untuk dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Puncak Jaya, Januari 2021

SATUAN KERJA WILAYAH V PROVINSI PAPUA (PUNCAK JAYA)

Ovide S. Mangontan, ST NIP. 19811001 200912 1 001

(4)

II Tujuan & Sasaran

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah "Andal, Responsif, Inovatif Dan Profesional Dalam Pelayanan Kepada Presiden Dan Wakil Presiden Utnuk Menwujudkan Visi Dan Misi Presiden Dan Wakil Presiden: ‘’Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkeprobadian Berlandaskan Gotong Royong ‘’”. Selanjutnya Misi Kementerian PUPR yang tercantum dalam Renstra Kementerian PUPR sebagai dukungan dalam melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagai berikut:

1. Memberikan dukungan teknis dan administratif yang responsive kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan dan penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Menyelenggarakan pembangunan, pelayanan dan pengelolaan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal dan terpadu dengan pengembangan wilayah serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

3. Menyelenggarakan pembinaan jasa konstruksi yang berkualitas dan pengembangan inovasi penyelenggaraan pembangunan Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat.

4. Meningkatkan profesionalisme SDM Aparatur, efesiensi dan efektifitas serta akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan di Kementrerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Guna mendukung Visi Kementerian Pekerjaan Umum di atas, Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tujuan dalam menyelenggarakan jalan nasional pada periode 2020- 2024 terdiri dari 4 butir sebagai berikut :

1. Mewujudkan konektifitas jalan nasional yang andal dan prima dalam mendukung perwujudan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong;

2. Meningkatkan standar pelayananjalan nasional sesuai kebutuhan dan standar;

3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan teknis dalam program penyelenggaraan jalan nasional;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya dan kelembagaan di Lingkungan Ditjen Bina Marga.

Tujuan dan sasaran Ditjen Bina Marga 2020-2024 secara terstruktur dirumuskan dalam peta strategi (strategy map) mengikuti konsep Balanced Scorecard (BSC), dan dikelompokan ke dalam 4 perspektir, yakni :

1. Stakeholder perspectives (SP), mewakili perspektif kepentingan rakyat Indonesia, yang memandatkan pelaksanaan pemerintahan (termasuk penyelenggaraan jalan) untuk periode 2020-2024 kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih (berikut dengan jajaran Kabinetnya).

(5)

LAKIP SATKER PJN WIL III PROV. PAPUA (TANAH MERAH)

III

TA 2021

2. Customer perspectives (SP), mewakili perspektif kepentingan pengguna (customer) jalan yang dilindungi haknya untuk mendapatkan layanan jalan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Internal Business Perspectives (SP), mewakili perspektif internal Ditjen Bina Marga untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara jalan (pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan) dengan sebaikbaiknya, secara efekif dan efisien sesuai kaidah peraturan perundang- undangan yang berlaku.

4. Learning and growth perspectives (SP), mewakili perspektif Ditjen Bina Marga dalam menyediakan sumber daya (SDM, keuangan, kelembagaan, sarana prasarana serta informasi pendukung) yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi yang diembankan.

Masing-masing tujuan Ditjen Bina Marga tersebut diatas, mewakili setiap perspektif dalam Balanced Scorecard (BSC), yakni:

1. Tujuan pertama, mewakili tujuan dari stakeholders perspectives (pemberi mandat) yang dalam periode RPJMN 2020-2024 menginginkan terwujudnya konektivitas jalan nasional (Agenda Pembangunan Nasional PN.5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar yang diturunkan dalam PP2 (Infrastruktur ekonomi) dengan sasaran utama yaitu meningkatnya konektivitas wilayah);

2. Tujuan kedua, mewakili tujuan dari customer perpectives, yakni pengguna jalan nasional dapat memperoleh kinerja pelayanan jalan nasional melalui pengurangan waktu tempuh yang dicapai melalui peningkatan aksesibilitas, rating kondisi jalan, dan rating keselamatan jalan nasional.

3. Tujuan ketiga, mewakili tujuan pada level Internal Business Perspectives, yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Bina Marga (sesuai UU No 38 Tahun 2004 maupun Permen PUPR 03/PRT/M/2019) melalui serangkaian kegiatan yang tercakup dalam program penyelenggaraan jalan, yang implementasinya dilaksanakan oleh setiap Unit Eselon II Pusat maupun UPT/Balai di Lingkungan Ditjen Bina Marga

4. Tujuan keempat (T.4) mewakili tujuan pada level Learning and Growth Perspectives, sebagai upaya dari Ditjen Bina Marga untuk memenuhi modal dasar organisasi agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Dalam konteks manajemen kinerja, modal dasar organisasi ini mencakup aspek SDM, pendanaan, sarana dan prasarana pendukung, sistem informasi, regulasi (NSPK), dan tata kelola/kelembagaan.

Sasaran Ditjen Bina Marga untuk periode 2020-2024 dalam menyelenggarakan jalan terdiri dari 3 jenis sasaran yakni:

1. Sasaran Strategis (SS) yakni sasaran Ditjen Bina Marga yang menjadi sasaran pembangunan nasional di bidang jalan dan juga menjadi sasaran strategis di tingkat Kementerian PUPR. Dalam Balanced Scorecard, sasaran ini berada pada level Stakeholders Perspectives yang mencerminkan pemenuhan terhadap keinginan pemberi mandat penyelenggaraan jalan kepada Ditjen Bina Marga, yakni masyarakat luas melalui UU 38 Tahun 2004 tentang Jalan yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah (Presiden dan Wakil Presiden terpilih c.q Menteri PUPR c.q Dirjen Bina Marga);

(6)

IV Marga yang merupakan hasil (outcome) dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Bina Marga. Dalam struktur Balanced Scorecard, sasaran ini berada pada level Customer Perspectives yang mencerminkan wujud layanan publik yang dihasilkan oleh Ditjen Bina Marga (melalui program penyelenggaraan jalan) yakni pelayanan jalan nasional melalui pengurangan waktu tempuh yang dicapai melalui peningkatan aksesibilitas, rating kondisi jalan, dan rating keselamatan jalan nasional.

3. Sasaran Kegiatan (SK) yakni sasaran sebagai keluaran (output) dari masing- masing kegiatan yang tercakup dalam program penyelenggaraan jalan yang dilaksanakan oleh tiap unit kerja Pusat maupun Balai di Lingkungan Ditjen Bina Marga. Dalam struktur Balanced Scorecard, sasaran ini berada pada level Internal Business Process Perspectives (IBPP) dan Learning and Growth Perspectives (LGP) yang secara umum akan mencakup seluruh kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi dari Ditjen Bina Marga sesuai Peraturan Menteri PUPR 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR Renstra BPJN Wamena sebagai bentuk penjabaran atas Renstra atau RPJM Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2020 - 2024 merupakan wujud penetapan rencana yang sekaligus berfungsi sebagai pengendali pelaksanaan. BPJN Wamena sebagai Unit Kerja/

UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Marga menjalankan tugas dan fungsi serta menetapkan tujuannya sejalan dengan tujuan dan sasaran strategis Kementerian PUPR dan Ditjen Bina Marga sebagai berikut:

1. Mendukung tercapainya konektivitas jalan nasional yang andal dan prima dalam lingkup wilayah penanganan BPJN Wamena;

2. Mendukung tercapainya peningkatan standar pelayanan jalan nasional sesuai kebutuhan dan standar;

3. Mendukung tercapainya peningkatan efektivitas pelaksanaan kegiatan teknis dalam program penyelenggaraan jalan nasional;

4. Mendukung tercapainya peningkatan kualitas sumber daya dan kelembagaan di Lingkungan BPJN Wamena.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Dokter – Ilmu Kedokteran Forensik Pendidikan Dokter - Ilmu Penyakit Dalam Pendidikan Dokter – Ilmu Penyakit Syaraf Pendidikan Dokter – Obstetri Ginekologi

Ada 2 cara yang bisa ditempuh dalam menyiapkan laporan akhir proyek, yaitu dibuat sendiri-sendiri dengan sudut pandang yang berbeda antara kontraktor dan konsultan

Gangguan perilaku tidur REM terjadi pada saat fase tidur REM dan sebagian besar (60%) bersifat idiopatik, sisanya kemungkinan disebabkan oleh gangguan sistem

Penelitian ini hanya sebatas pada tiga faktor yaitu faktor profil risiko ( risk profile ), rentabilitas ( earnings ) dan permodalan ( capital ) sehingga

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform

Hasil analisis menunjukkan di lokasi kajian terdapat 18 kelas penutupan lahan, yang terdiri dari; hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan rawa pasang

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Nilai kekerasan daerah HAZ lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah base metal disebabkan karena daerah HAZ adalah bagian logam yang terkena efek pemanasan langsung dari