• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Dok. KUR/PRP/FO- 001 No. Revisi 00 Halaman 1 dari 2 Tanggal 01 Juni 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kode Dok. KUR/PRP/FO- 001 No. Revisi 00 Halaman 1 dari 2 Tanggal 01 Juni 2021"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Kode Dok. KUR/PRP/FO- 001

No. Revisi 00 Halaman 1 dari 2 Tanggal

Berlaku

01 Juni 2021

I. INFORMASI UMUM A. Identitas Sekolah

1) Nama penyusun : Dyah Ayu Kusuma Wardani,S.Pd.

2) Institusi : SMK Negeri 1 Jati 3) Program Keahlian : Semua Program Keahlian 4) Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

5) Kelas/Fase/Semester : X/E/Gasal 6) Tahun Pelajaran : 2022/2023 7) Materi Pokok (Kata Kunci) : Aksara Jawa

8) Kode : JAVX-9

9) Alokasi waktu : 2 x 45’

10) Jumlah Pertemuan : 4

11) Moda : Blanded Learning

B. Kompetensi Awal

Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:

Aksara Jawa baik dari buku maupun pembelajaran pada jenjang pendidikan sebelumnya.

C. Sarana dan Prasarana

1. Sarana (alat/bahan) : Laptop, LCD player , HP

2. Prasarana : Ruang kelas, perpustakaan, LMS, dan lingkungan sekolah/rumah

3. Sumber bahan Ajar : Buku Ajar Bahasa Jawa Kelas 10, Pedoman Membaca dan Menulis Aksara Jawa.

D. Target Peserta Didik

Target peserta didik dalam pembelajaran adalah:

1. Peserta didik dengan kemampuan rendah/kesulitan belajar kurang dari sama dengan 30%.

2. Peserta didik dengan kemampuan sedang/regular dan atau tinggi mencapai 70%

atau lebih.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 JATI

Jalan Raya Jati Km.1, Jati Blora Kode Pos 58384 Telepon (0296) 4310065 Faximile. (0296) 4310065 Surat Elektronik: smkn_1jati@Yahoo.com.

Faximili. 0296 465336 Surat Elektronik: smk1blora@yahoo.com

(2)

E. Model Pembelajaran 1. Problem solving

2. LMS berbasis Moodle dan Pembelajaran Tatap Muka II. KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran

Selama dan setelah melalui proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

1. Memahami kaidah membaca aksara Jawa dengan benar.

2. Membaca paragraf berhuruf Jawa dengan benar.

3. Menemukan pokok-pokok isi dari teks bacaan berhuruf Jawa.

B. Pemahaman Bermakna

1. Peserta didik memiliki pengalaman baru tentang membaca aksara Jawa tidak sesulit seperti yang terlihat.

2. Mempelajari aksara Jawa merupakan salah satu bentuk melestarikan budaya Jawa.

3. Kemampuan membaca aksara Jawa merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena sangat jarang sekali orang yang mampu membaca aksara Jawa.

C. Pertanyaan Pemantik

1. Apa sing kok ngerteni saka aksara Jawa?

2. Hurufe ana pira?

3. Maca aksara Jawa kuwi angel apa gampang?

4. Kepiye ta maca aksara Jawa kuwi?

D. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1

a. Pendahuluan (10 menit)

1) Peserta didik sipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (65 menit) 1) Orientasi masalah

a) Peserta didik mencermati contoh teks berhuruf Jawa yang yang telah disajikan.

b) Peserta didik mengidentifikasi uraian yang berkaitan kaidah membaca aksara Jawa.

c) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan tentang membaca aksara Jawa.

(3)

2) Mengorganisasi kegiatan

a) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang.

b) Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan permasalahan yang ditemukan selama mempelajari kaidah membaca aksara Jawa.

c) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada hal yang belum dipahami.

3) Bimbingan Penyelidikan

a) Masing-masing kelompok dibimbing untuk merumuskan hipotesis mengenai solusi masalah yang dihadapi selama mempelajari kaidah membaca aksara Jawa.

b) Masing-masing kelompok peserta didik mengumpulkan informasi dari materi yang telah disampaikan guru dan berbagai sumber lainnya untuk membuktikan kebenaran atas hipotesis yang telah dibuat.

c) Masing-masing kelompok membuat simpulan hasil diskusinya tentang solusi pemecahan masalah selama mempelajari kaidah membaca aksara Jawa dengan bahasa yang santun.

c. Penutup (15 menit)

1) Peserta didik bersama dengan guru membuat simpulan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Guru memberikan umpan balik positif.

3) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dapat diakses melalui laman Learning Management System (LMS).

4) Guru mengakhiri pembelajaran.

2. Pertemuan 2

a. Pendahuluan (5 menit)

1) Peserta didik dipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

3) Peserta didik diingatkan kembali mengenai bagaimana memecahkan permasalahan selama mempelajari membaca aksara Jawa.

4) Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (70 menit)

1) Mengembangkan dan menyajikan hasil

a) Peserta didik diminta untuk membuat kelompok yang beranggotakan 4 orang sama seperti pada pertemuan sebelumnya.

b) Peserta didik dibimbing dan diarahkan dalam menyelesaikan masalah selama memperlajari kaidah membaca aksara Jawa.

(4)

c) Peserta didik diarahkan untuk mengembangkan hipotesis yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

d) Peserta didik diberi kebebasan untuk mengumpulkan informasi dari materi yang telah disampaikan guru dan/atau berbagai sumber lainnya untuk membuktikan kebenaran atas hipotesis yang telah dibuat.

e) Peserta didik membuat simpulan hasil diskusinya.

f) Peserta didik menyajikan laporan hasil diskusinya.

2) Analisis dan Pemecahan masalah

a) Guru bersama peserta didik bersama mengevaluasi hasil kerja peserta didik.

b) Guru meminta peserta didik lainnya untuk menanggapi.

c) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

c. Penutup (15 menit)

1) Peserta didik bersama dengan guru membuat simpulan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Guru memberikan umpan balik positif.

3) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dapat diakses melalui laman Learning Management System (LMS).

4) Guru mengakhiri pembelajaran.

3. Pertemuan 3

a. Pendahuluan (5 menit)

1) Peserta didik sipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

3) Peserta didik diingatkan kembali tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan selama mempelajari kaidah membaca aksara Jawa.

4) Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (75 menit) 1) Orientasi masalah

a) Peserta didik mencermati teks berhuruf Jawa yang yang telah disajikan.

b) Peserta didik mengidentifikasi uraian yang berkaitan kaidah membaca aksara Jawa.

c) Peserta didik mengidentifikasi teknik membaca aksara Jawa.

2) Mengorganisasi kegiatan

a) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang.

b) Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan permasalahan yang ditemukan selama belajar membaca aksara Jawa.

(5)

c) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada hal yang belum dipahami.

3) Bimbingan Penyelidikan

a) Masing-masing kelompok dibimbing untuk merumuskan hipotesis mengenai solusi masalah yang dihadapi selama belajar membaca aksara Jawa.

b) Masing-masing kelompok peserta didik mengumpulkan informasi dari materi yang telah disampaikan guru dan berbagai sumber lainnya untuk membuktikan kebenaran atas hipotesis yang telah dibuat.

c) Peserta didik mempraktikkan apa yang dipelajari selama belajar membaca aksara Jawa.

d) Masing-masing kelompok membuat simpulan terkait belajar membaca aksara Jawa dengan bahasa yang santun.

c. Penutup (10 menit)

1) Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Guru memberikan umpan balik positif.

3) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dapat diakses melalui laman Learning Management System (LMS).

4) Guru mengakhiri pembelajaran.

4. Pertemuan 4

a. Pendahuluan (5 menit)

1) Peserta didik dipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

3) Peserta didik diingatkan kembali bagaimana membaca aksara Jawa.

4) Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (70 menit)

1) Mengembangkan dan menyajikan hasil

a) Peserta didik diminta untuk membuat kelompok yang beranggotakan 4 orang sama seperti pada pertemuan sebelumnya.

b) Peserta didik dibimbing dan diarahkan untuk membaca aksara Jawa.

c) Peserta didik diminta untuk mempraktikkan membaca aksara Jawa 2) Analisis dan Pemecahan masalah

a) Guru bersama peserta didik bersama mengevaluasi hasil kerja peserta didik.

b) Guru meminta peserta didik lainnya untuk menanggapi.

c) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

(6)

c. Penutup (15 menit)

1) Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Guru memberikan umpan balik positif.

3) Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dapat diakses melalui laman Learning Management System (LMS).

4) Guru mengakhiri pembelajaran.

E. Asesmen

1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik) a. Asesmen diagnostik non kognitif:

Untuk mengetahui kondisi peserta didik, dilakukan asesmen diagnostik non kognitif dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan seperti:

1) Mas mbak piye kabare? Padha sehat kabeh ta?

2) Wis padha sarapan apa durung? Aja lali sarapan lho. Saora-orane sarapan luwih pasti tinimbang harapan.

3) Wis padha siap sinau ta?

b. Asesmen Diagnostik kognitif (lisan: luring/tertulis: daring) 1) Apa sing kok ngerteni saka aksara Jawa?

2) Cacahe aksara Jawa nglegena ana pira?

3) Kepiye wujude aksara Jawa?

4) Sapa sing wis isa maca aksara Jawa?

5) Maca aksara Jawa kuwi angel apa gampang?

2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) a. Kepiye carane maca aksara Jawa?

b. Kira-kira perkara apa wae kang dadekake aksara Jawa kuwi angel?

c. Apa wae kang dibutuhake kanggo sinau maca aksara Jawa?

d. Apa mupangate sinau maca aksara Jawa?

e. Coba wacanen aksara Jawa iki!

3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif) a. Instrumen Penilaian

No. Tujuan Pembelajaran

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Contoh Instrumen 1. Selama dan setelah

proses pembelajaran peserta didik mampu memahami konsep berdasarkan rasa ingin tahu tentang aksara Jawa baik

Tes Lisan Tanya Jawab Apa sing kok ngerteni saka aksara Jawa?

(7)

No. Tujuan Pembelajaran

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Contoh Instrumen secara lisan dan/

ataupun tulisan.

2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam belajar membaca aksara Jawa baik secara lisan dan/

ataupun tulisan.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Perkara apa wae kang dadekake aksara Jawa kuwi angel?

3. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu mengidentifikasi kaidah membaca aksara Jawa.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Apa wae kang dibutuhake kanggo sinau maca aksara Jawa lan kepiye carane anggone maca aksara Jawa?

4. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu membaca aksara Jawa.

Unjuk Kerja

Praktik membaca

wacana berhuruf

Jawa

Wacanen wacan iki!

5. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu menemukan pokok- pokok isi yang terkandung dalam wacana berhuruf Jawa.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Jlentrehake isine wacan kuwi!

6. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam wacana berhuruf Jawa.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Jlentrehake piwulang apa kang kok sinaoni saka wacan kuwi!

(8)

No. Tujuan Pembelajaran

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Contoh Instrumen 7. Selama dan setelah

proses pembelajaran, peserta didik mampu menemukan dan mengaitkan relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam wacana berhuruf Jawa dengan kehidupan jaman sekarang.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Sawise maca wacan kuwi, golekana

relevansine karo urip jaman saiki!

8. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik mampu mengalihaksarakan wacana berhuruf Jawa menjadi wacana berhuruf Latin.

Tes Lisan/

Tertulis

Tanya Jawab/

Uraian

Owahana wacan kuwi mawa aksara Latin!

9. Menginterpretasi aksara Jawa secara lisan dan/ataupun tulisan.

Tes lisan/

tertulis

Uraian Kepriye

panemumu saka wacan sing kok waca?

b. Kunci Jawaban:

1. Sri Hertanti Wulan (2010: 20) jlentrehake yen aksara Jawa dilebokake ing sajroning golongan aksara silabik, yaiku aksara kang wujude lambang bunyi sing disusun saka suku kata. Tegese aksara Jawa kuwi minangka lambang bunyi sing kasusun saka suku kata basa Jawa kang diwujudake ing sajroning wujud visual lan bisa digandheng miturut sistem tinamtu saengga dadi seratan kang duweni makna lan lan duweni fungsi minangka alat komunikasi mligine masyarakat Jawa. Artine aksara Jawa kuwi minangka simbol grafis kang dadi asile pagesangan masyarakat Jawa. Aksara Jawa kuwi minangka salah sawijine kabudayan Jawa kang adiluhung, pramila kudu tansah dipunuri-uri/dilestarikake. Wondene wujude aksara Jawa yaiku: carakan (dentawyanjana), pasangan, aksara murda, sandhangan swara, sandhangan pangkon (sigeg), sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, sandhangan rangkep, pratandha, aksara panjingan, aksara swara, aksara rekan, angka Jawa.Unsur-unsur Pawarta 5W+H

(9)

2. Perangan kang dadekake aksara Jawa angel antarane yaiku:

a. Durung apal hurufe.

b. Durung ngerti carane maca.

c. Durung akeh ngerti kosa kata Jawa.

3. Kang dibutuhake supaya bisa maca aksara Jawa antarane yaiku:

a. Ngerti aksara Jawa, pasangan, sandhangan, lan paugeran liyane.

b. Ngerti carane maca.

c. Ngerti kosa kata Jawa.

d. Ngerti anggone medhot tembung.

4. Bacaan berhuruf Jawa

Pandemi Covid-19

Rong taun kepungkur negara iki kena wabah pandemi covid-19.

Pawarta kasebut akeh diandharake ing TV lan surat kabar. Sawise aku lan warga kiwa tengen ngerti kabar kuwi, Pak RT enggal nganakake rapat sore iku.

Ing wiwitan rapat kasebut, Pak RT duwe rencana becik supaya wabah kasebut bisa cepet ilang saka negarane dhewe. Para warga didhawuhi ora kena metu saka omah. Kabeh dalan mlebu desa bakal ditutup sawetara.

Sekolah dipreike lan kabeh gaweyan dipreike sawetara.

Warga kang melu rapat padha sarujuk karo usulane pak RT mau. Pak RT ngendikan, “Wabah iki dudu wabah biasa, awake dhewe kudu padha waspada, jaga jarak saora-orane siji setengah meter, nganggo masker, lan asring wisuh ngganggo sabun. Yen ora ana sing penting tulung aja metu saka omah dhisik. Rencana iku bakal diterapne minggu ngarep lan para warga padha sepakat supaya pandemi cepet minggat.

5. Isine wacan yaiku babagan pandemi covid-19 supaya bisa cepet ilang. Pak RT nggawe rencana supaya wabah kasebut bisa cepet ilang, awake dhewe kudu waspada, jaga jarak aman, nganggo masker, asring wisuh nganggo sabun lan ora metu saka omah yen ora ana bab kang penting.

6. Piwulang kang bisa disinaoni yaiku awake dhewe kudu bisa nerepake protokol kesehatan supaya ora kena covid-19.

7. Relevansine karo urip jaman saiki yaiku nerapke protokol kesehatan kuwi penting banget tumrap kahanan pandemi kaya saiki. Yen bisa njaga protokol kesehatan sing kena paedahe ora mung awake dhewe wae, ning uga wong liya.

8. Mengalihaksarakan aksara Jawa

Pandemi Covid-19

Rong kepungkur negara iki kena wabah pandemi covid-19. Pawarta kasebut akeh diandharake ing TV lan surat kabar. Sawise aku lan warga kiwa tengen ngerti kabar kuwi, Pak RT enggal nganakake rapat sore iku.

Ing wiwitan rapat kasebut, Pak RT duwe rencana becik supaya wabah kasebut bisa cepet ilang saka negarane dhewe. Para warga didhawuhi ora kena metu saka omah. Kabeh dalan mlebu desa bakal ditutup sawetara.

Sekolah dipreike lan kabeh gaweyan dipreike sawetara.

(10)

Warga kang melu rapat padha sarujuk karo usulane pak RT mau. Pak RT ngendikan, “Wabah iki dudu wabah biasa, awake dhewe kudu padha waspada, jaga jarak saora-orane siji setengah meter, nganggo masker, lan asring wisuh ngganggo sabun. Yen ora ana sing penting tulung aja metu saka omah dhisik. Rencana iku bakal diterapne minggu ngarep lan para warga padha sepakat supaya pandemi cepet minggat.

9. Manasuka siswa.

F. Pengayaan & Remedial 1. Pengayaan

Siswa dengan nilai diatas 70, akan melakukan pengayaan dengan mengalihaksarakan wacana berhuruf Jawa menjadi wacana berhuruf Latin.

2. Remedial

3. Siswa dengan nilai di bawah 70, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas 70, kemudian mengerjakan penilaian kembali.

G. Refleksi Peserta Didik & Guru 1. Peserta Didik

Pengalaman baru dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai bakat minat dan kemampuannya serta lebih berhati-hati dalam mengambil sikap

2. Guru

Pengalaman mengajar dengan potensi siswa yang berbeda, dengan cara mengajar yang berbeda dan materi yang berbeda merupakan pengalaman yang menarik dan sangat berharga

III. LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik Petunjuk:

1. Buka laman Learning Management System (LMS) pada browser, kemudian login dengan menggunakan user name dan password masing-masing.

2. Setelah berhasil log in, silakan pilih dan masuk pada mata pelajaran Bahasa Jawa.

3. Klik bab 9 kemudian baca dan pahami bahan ajar yang telah tersedia. Jika diperlukan, silakan men-download materinya.

4. Diskusikan dengan teman satu kelompok. Jika diperlukan, silakan perluas wawasan dengan browsing di internet.

5. Setelah selesai diskusi, silakan upload hasil disuksi pada forum yang telah disediakan.

6. Klik forum asesmen untuk mengerjakan tugas.

7. Setelah selesai mengerjakan, silakan upload tugas sesuai dengan ketentuan yang ada pada LMS.

(11)

8. Jika ada yang belum jelas terkait materi maupun tugas, silakan bertanya pada guru melalui fitur chat atau WhatsApp.

9. Setiap pekan akan ada materi dan tugas baru buat kalian silahkan dicermati dan dikerjakan.

10. Tetap semangat meski belum disemangati ayang, karena masa depan negeri ini ada dipundak kalian.

B. Lembar Pengamatan Diskusi (Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan ) 1. Form Penilaian Proses (Pengamatan Diskusi)

INSTRUMEN PENGAMATAN DISKUSI

No

Nama Peserta

didik

Partisipasi dalam kelompok

Skor Nilai Keaktifan Kerjasama Tanggung

jawab

(12)

2. Rubrik Penilaian Pengamatan Diskusi

RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN DISKUSI

Aspek Skor Kriteria

Partisipasi dalam kelompok

Keaktifan

4 Jawaban/tanggapan sangat baik/sempurna 3 Jawaban/tanggapan baik/benar

2 Jawaban/tanggapan cukup baik/cukup benar 1 Jawaban/tanggapan kurang baik/kurang benar

Kerjasama

4 Siswa sangat aktif kerjasama dalam kelompok 3 Siswa aktif kerjasama dalam kelompok

2 Siswa cukup aktif kerjasama dalam kelompok 1 Siswa kurang aktif kerjasama dalam kelompok

Tanggung jawab

4 Siswa sangat tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

3 Siswa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas 2 Siswa cukup tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas

1 Siswa kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

𝑁𝐼𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100 Keterangan :

Nilai 90 – 100 = Sangat Baik Nilai 76 – 89 = Baik

Nilai 60 – 75 = Cukup Nilai < 59 = Kurang

C. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik 1. Tegese Aksara Jawa

Sri Hertanti Wulan (2010: 20) jlentrehake yen aksara Jawa dilebokake ing sajroning golongan aksara silabik, yaiku aksara kang wujude lambang bunyi sing disusun saka suku kata. Tegese aksara Jawa kuwi minangka lambang bunyi sing kasusun saka suku kata basa Jawa kang diwujudake ing sajroning wujud visual lan bisa digandheng miturut sistem tinamtu saengga dadi seratan kang duweni makna lan lan duweni fungsi minangka alat komunikasi mligine masyarakat Jawa. Artine aksara Jawa kuwi minangka simbol grafis kang dadi asile pagesangan masyarakat Jawa. Aksara Jawa kuwi minangka salah sawijine kabudayan Jawa kang adiluhung,

(13)

pramila kudu tansah dipunuri-uri/dilestarikake. Wondene wujude aksara Jawa yaiku: carakan (dentawyanjana), pasangan, aksara murda, sandhangan swara, sandhangan pangkon (sigeg), sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, sandhangan rangkep, pratandha, aksara panjingan, aksara swara, aksara rekan, angka Jawa.

2. Wujude Aksara Jawa

a. Aksara Carakan lan Pasangan

Miturut Darusuprapta, dkk., (2002: 5), wujude aksara carakan (abjad Jawa) kang digunakake ing ejaan basa Jawi cacahe 20 aksara pokok kang sipate silabik (bersifat kesukukataan). Saben aksara pokok duweni pasangan, yaiku aksara kang ngubungake (menghubungkan) suku kata tertutup konsonan karo suku kata sawise (selanjutnya), kejaba suku kata tertutup wignyan, layar, lan cecak. Wujude kaya mengkene:

Wondene carane ngapale aksara Jawa lan pasangane kaya mengkene:

a. Goleki pasangan lan aksarane sing padha wujude.

(14)

b. Goleki pasangan sing wujude meh padha karo aksarane, nanging ilang salah siji sikile.

c. Goleki pasangan sing meh padha.

d. Yen ws kabeh, gari ngapalke pasangan sing rada angel.

Kuwi amung salah sijine cara kanggo ngapalake aksara Jawa lan pasangane. kajaba kuwi akeh cara kanggo ngapalake aksara Jawa lan pasangane. Semana uga yen awakmu duwe utawa nemokake cara kang luwih efektif kanggo ngapalake ya mangga kersa.

b. Aksara Murda lan Pasangane

Miturut Darusuprapta, dkk., (2002: 11-13), wujude aksara murda ana 7 lan bisa digunakake kanggo nulis gelar, nama diri, nama geografi, nama jangkep pamerintah, lan nama lembaga hukum. Aksara murda ora digunakake ana ing pungkasaning wanda. Aksara Murda cacahe winates, ora kabeh aksara kang kalebu ing aksara carakan ana aksara murdane. Pramila anggone nggunakake aksara murda ora kaya nggunakake aksara/huruf kapital ing aksara latin.

(15)

Nanging yen ing aturan Sri Wedhari, aksara Murda amung digunakake kanggo nulis pakurmatan. Tuladhane nalika nulis Sri Sultan Hamengkubuwana, kudu nggunakake aksara Murda. Wondene wujude aksara murda, pasangane, lan tuladha ukara kaya ing ngisor iki.

(16)

c. Aksara Swara

Aksara swara cacahe ana 5, yaiku kaya ing ngisor iki.

Katrangan:

1) Aksara swara digunakake kanggo nulis aksara vokal kang dadi suku kata, mligine/khususe tembung saka basa manca kanggo negesake anggone ngucap.

2) Aksara swara ora digunakake dadi aksara pasangan, saengga aksara sigegan kang ana ing ngarepe kudu dipungkasi nganggo pangkon.

3) Aksara swara bisa diparingi sandhangan wignyan (…h), layar (…/…), lan cecak (…=…).

d. Aksara Rekan lan Pasanganipun

(17)

Wujud aksara rekan lan pasangane ana 5, kaya ngapa wujude? awakmu bisa ningali ana ing tabel iki.

Katrangan:

1) Aksara rekan cacahe amung ana 5.

2) Aksara rekan digunakake kanggo nulis konsonan tembung manca utawa tembung serapan kang isih dijaga tulisan asline.

3) Aksara rekan bisa dadi pasangan, bisa diparingi pasangan, lan bisa diparingi sandhangan.

e. Angka Jawa

Miturut Darusuprapta, dkk., (2002: 44-45), angka Jawa digunakake kanggo jlentrehake lambang wilangan utawi nomer. Angka Jawa wujude kaya mengkene.

Titikane lan panulisane angka Jawa diapit tandha pangkat (;…;). Tuladha: kc;13;

= kaca 13.

f. Sandhangan

Miturut Darusuprapta, dkk., (2002: 18-32), sandhangan yaiku tandha diakritik kang digunakake kanggo ngowahi swara sajroning aksara Jawa. Wujude yaiku

(18)

ana sandhangan swara, sandhangan panyigeg wanda, sandhangan wyanjana sarta panjingan wa lan panjingan la.

1) Sandhangan swara

Sandhangan swara cacahe ana 5, yaiku wulu, pepet, suku, taling, taling tarung. Wujude kaya ing ngisor iki.

Sandhangan pepet boten dipun-ginakaken kangge nyerat re lan le, gantosipun pa cerek lan nga lelet.

Tuladha:

2) Sandhangan panyigeg wanda

Sandhangan panyigeg wanda ana 4, wujude kaya ing ngisor iki.

(19)

Pangkon bisa digunakake dadi pamisah antarane ukara siji karo liyane kaya dene pada lingsa utawi koma (,). Tuladhane kaya ing ngisor iki.

Pangkon ugi saged dipun-ginakaken kangge ngendhani seratan aksara ingkang susun langkung kalih tingkat. Tuladhane kaya ing ngisor iki.

3) Sandhangan Wyanjana utawi Pratandha Gugus Konsonan

(20)

Sandhangan wyanjana yaiku pratandha aksara konsonan kang rumaket ana ing aksara konsonan liyane sajroning wanda. Sandhangan wyanjana kapantha dadi 5, yaiku kaya ing ngisor iki.

g. Pratandha

(21)

Wujud lan fungsine pratandha bisa dipirsani ana ing tabel ngisor iki.

Mengkono mau wujud-wujude aksara Jawa. Awakmu bisa ngulinakake sinau maca lan nulis sithik baka sithik supaya bisa apal. Kaya dene yen awakmu sinau maca lan nulis huruf hijaiyah (huruf Arab).

(22)

Yen awakmu gelem menelaah, kudune aksara Jawa luwih gampang tinimbang huruf hijaiyah, amarga ing aksara Jawa ora ana tajwid. Nanging kenapa akeh sing muni aksara Jawa kuwi angel??

Kamangka cacahe hurufe mung 20, akeh huruf hijaiyah lan huruf latin. Kajaba kuwi anggone nulis aksara Jawa uga per suku kata ora per huruf. Aksara Jawa uga ora ana Tajwid.

Dadi yen awakmu muni angel kuwi ora merga hurufe sing angel, nanging MINDSET awakmu wis muni angel wiwit jaman SD. Yen awakmu bisa maca lan nulis huruf hijaiyah, kudune maca nulis aksara Jawa luwih guampang.

Coba owahi mindset mu, amerga WONG BISA KUWI JALARAN SAKA KULINA, neng basa kerene WAL BISA MINAL BIASA.

SELALU JAGA KESEHATAN.

TETAP PATUHI PROTOKOL KESEHATAN.

JAGA JARAK AMAN.

SELALU GUNAKAN MASKER.

TETAP SEMANGAT BELAJAR.

MASA DEPAN NEGERI INI ADA DIPUNDAK KALIAN.

D. Tuladha Teks Aksara Jawa

?pnDemi[kop+if\;19;.

?[r=otaunKepu=ku/negraikikenwbhpnDemi[kop+if\;19;.p w/tksebutH[khfianDrR[kai=t,p+,lnSurtKb/.swi[sS

akulnW/gkiwtezenZe/tikb/kuwi,pk\r,t,[a=glZn[kKr p[tSo[raiku.

?ai=wiwitTnRptKsebut\pk\r,t,fu[wxvCnbecikSupy wbhksebutBiscepetHil=sknegr[n[d[w.prw/gfid wuhai[aorkenmetusk[aomh.k[bhfln\mLebu[fsbklFi

tutupSwetr.se[kolhfi[p]ai[klnK[bhg[wynFi[p]ai [kswetr.

?w/gk=[mlurptPdsrujukK[roausulL[npk\r,t,mau.

pk\r,t,zenFikn\wbhaikifufuwbhbiysh,aw[kK[d[w kufupdwsPd,jgjrks[aor[aor[nsijisetezh[mte/,

z=[gomsKe/,lnHs]i=wisuhz=[gosbun.[y[nHoransi=penTi=

tulu=ajmetusk[aomhdisik\,xvCnaikubklFiter[pNmi=gu zxpLnPrw/gpdsepktSupypnDemicepetMi=gt\,

Ing wiwitan kasebut, Pak RT duwe rencana becik supaya wabah kasebut bisa cepet ilang saka negarane dhewe. Para warga didhawuhi ora kena metu saka omah.

Kabeh dalanan mlebu desa bakal ditutup sawetara. Sekolah dipreike lan kabeh gaweyan dipreike sawetara.

Warga kang melu rapat padha sarujuk karo usulane pak RT. Pak RT ngendikan,

“Wabah iki dudu wabah biasa, awake dhewe kudu padha waspada, jaga jarak sak ora- orane siji setengah meter, nganggo masker, asring wisuh ngganggo sabun. Yen ora ana

(23)

sing penting tulung aja metu saka omah dhisik. Rencana iku bakal diterapne minggu ngarep lan para warga padha sepakat supaya pandemi cepet minggat.

E. Link Paugeran Aksara Jawa

1. Paugeran saka bukune Darusuprapta

http://elearning.smkn2blora.sch.id/pluginfile.php/39399/mod_resource/con tent/1/PAUGERAN%20MACA%20LAN%20NULIS%20AKSARA%20J AWA%20MENURUT%20KEPUTUSAN%20TIGA%20GUBERNUR%2 0OLEH%20YAYASAN%20PUSTAKA%20NUSATAMA.pdf

2. Paugeran saka buku Sriwedhari

http://elearning.smkn2blora.sch.id/pluginfile.php/39400/mod_resource/content/1/

PAUGERAN%20MACA%20LAN%20NULIS%20AKSARA%20JAWA%20SRI WEDARI%201926.pdf

F. Glosarium

1. Silabik : Kesukukataan

2. Nglegena/Carakan : Aksara Jawa kang isih utuh durung oleh sandhangan 3. Paugeran : Aturan

4. Pratandha : pertanda G. Daftar Pustaka

1. Darusuprapta. 2022. Pedoma Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

2. Poetoesanparepatan Koemisi Kasoesastran Ing Sriwedari (Soerakarta). 1926.

Paugeran Sriwedari Wawaton Panjeratipoen Temboeng Djawi Mawi Sastra Djawi Dalasan Angka. Landsdrukkerij: Weltevreden.

Mengetahui, Kepala Sekolah

Yuswanto,S.Pd.,M.Psi.

NIP. 19740822 2009903 1 003

Blora, 11 Mei 2022 Penyusun

Dyah Ayu Kusuma Wardani, S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil evaluasi penaw aran administ rasi, t eknis dan harga, sebagai berikut :. No Nama Perusahaan Evaluasi Administ

Pajak pusat adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat (dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak) guna membiayai rumah tangga pemerintahan pusat dan tercantum

Untuk akumulasi 2007 hingga Mei 2012, penghematan subsidi yang diperoleh dari program konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kg mencapai Rp61,6 triliun.. Bayangkan jika

Apabila sensor 2 (sensor yang berada pada posisi tengah conveyor) mendeteksi adanya benda kerja (mengunakan falling pulse), silinder sedan berada pada posisi

Penambahan karyawan belum tentu bisa bekerja sama dengan klaryawan yang

Hasil penelitian dan keseimpulan dari film ini telah merepresentasikan pentingnya pendidikan infomal bagi anak jalanan didalamnya, mulai dari nilai- nilai

Nilai yang konstan pada drying rate dikarenakan moisture content yang tersisa pada batubara hanya sedikit sehingga massa uap air yang berpindah ke udara juga akan semakin sedikit.

Kajian turut mendapati tidak terdapat perbezaan yang signifikan berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap keperluan perkhidmatan kaunseling spiritual mengikut faktor