• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TATA KELOLA, 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN TATA KELOLA, 2019"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TATA KELOLA, 2019

B P R S E W U B A L I

J L . I R S O E K A R N O , K E D I R I , T A B A N A N B A L I 0 3 6 1 - 8 9 4 1 4 2 8 0 3 6 1 - 8 9 4 1 5 2 8 3 0 / 4 / 2 0 1 9

(2)

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PT. BPR SEWU BALI TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Laporan pelaksanaan tata kelola/ good corporate governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat.

Laporan pelaksanaan tata kelola (GCG) PT. BPR Sewu Bali secara garis besar mencakup :

✓ Struktur tata kelola (governance structure)

✓ Proses dari pelaksanaan tata kelola (governance process)

✓ Hasil dari pelaksanaan tata kelola (governance outcome)

Pada 11 (sebelas) factor yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip – prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip kehati – hatian dalam kegiatan bisnis sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai pokok yang tertuang dalam tata kelola.

Penilaian tata kelola dilakukan dengan metode self-assessment berdasarkan laporan – laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode (risk based bank rating/ RBBR)

Selain itu, laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan stakeholder guna mengetahui kinerja Bank, tingkat kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku dan nilai – nilai etika yang berlaku secara umum pada industry perbankan serta pelaksanaan prinsip dasar tata kelola yaitu transparansi/ keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewayaran (fairness).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

(3)

Bank merupakan lembaga yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi Bank tersebut di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya bergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat untuk bersedia menyimpan dana pada Bank tersebut.

Pada dewasa ini kompleksitas kegiatan usaha Bank semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan jenis produk dan jasa. Peningkatan kompleksitas kegiatan usaha Bank memberikan dampak yang sangat besar terhadap risiko yang akan dihadapi oleh Bank, sehingga untuk itu diperlukan kompetensi semua organ organisasi yang ada pada Bank dalam melakukan upaya untuk memitigasi risiko kegiatan usaha Bank.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku serta nilai – nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip – prinsip tata kelola anatara lain transparansi/ keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewayaran (fairness). Hal ini sebagaimana diatur dalam POJK No.

4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan SEOJK No. 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat.

1.2 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan prinsip – prinsip tata kelola :

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris c. Penanganan benturan kepentingan

d. Penerapan fungsi kepatuhan e. Penerapan fungsi audit intern f. Penerapan fungsi audit ekstern

g. Penerapan manajemen risiko, termasuk system pengendalian intern h. Batas maksimum pemberian kredit

i. Rencana bisnis BPR

j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan 1.3 TUJUAN

Tujuan pelaksanaan tata kelola di PT. BPR Sewu Bali adalah :

a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan tata kelola dalam segala aspek yang sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang telah ditetapkan Bank

(4)

b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan eksternal serta perundangan yang berlaku

c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada stakeholders

d. Memperbaiki budaya kerja Bank

e. Mengelola sumber daya Bank secara arif

f. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank

BAB II PELAKSANAAN

TATA KELOLA

Pelaksanaan dan penerapan tata kelola PT. BPR Sewu Bali tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Struktur Tata Kelola

Sebagaimana masalah yang dihadapai BPR, masih ada banyak kendala khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) BPR untuk dapat membangun struktur tata kelola yang memadai dalam rangka penerapan tata kelola yang sehat

(5)

Secara umum, jumlah, komposisi dan tingkat kompetensi Direksi PT. BPR Sewu Bali telah memenuhi persyaratan minimum sesuai dengan ketentuan/ regulasi, namun jumlah dan komposisi Dewan Komisaris belum memenuhi ketentuan.

Struktur tata kelola juga telah diperkuat dengan sudah adanya Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan PE Kepatuhan, yang pengangkatannya juga telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan didukung kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya serta memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja.

2. Rapat Umum Pemegang Saham

Sebagaimana diatur dalam undang – undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

RUPS yang dilaksanakan oleh PT. BPR Sewu Bali sepanjang tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. RUPS Tahunan, 25 Maret 2019

RUPS tahunan ini telah mengambil keputusan yaitu :

a. Menerima dan menyetujui laporan pertanggungjawaban keuangan perseroan tahun buku 2018

b. RUPS memberikan pembebasan kepada Dewan Komisaris dari tanggung jawab pengawasan atas operasional perseroan khusus tahun buku 2018.

c. Menyetujui kelebihan biaya yang melebihi dari apa yang telah direncanakan.

2. RUPS Luar Biasa, 25 Maret 2019

RUPS Luar Biasa ini membicarakan hal mengenai POJK No. 5/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Perkreditan Rakyat serta SE OJK No.

8/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016.

3. RUPS Luar Biasa, 26 April 2019

RUPS Luar Biasa ini telah mengambil keputusan yaitu menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) K. Gunarsa untuk melakukan pemeriksaan umum atas laporan keuangan PT BPR Sewu Bali tahun buku 2019

4. RUPS Luar Biasa 25 Oktober 2019

RUPS Luar Biasa ini telah mengambil keputusan yaitu:

1. Menyetujui perubahan/ peningkatan modal dasar sebesar 15 (lima belas) miliyar rupiah sehingga jumlah modal dasar dari semula sebesar 10 (sepuluh) miliyar rupiah menjadi 25 (dua puluh lima) miliyar rupiah 2. Menyetujui tambahan modal disetor sebesar Rp. 3.500.000.000 (tiga

miliyar lima ratus juta rupiah), dan penyetorannya akan dilakukan bertahap yaitu pada bulan Oktober 2019 dan bulan November 2019.

5. RUPS Luar Biasa 11 November 2019 a. Pukul 10.00

RUPS Luar Biasa ini telah mengambil keputusan yaitu:

(6)

1. Menerima pengunduran diri Tuan Drs. I Wayan Ukir selaku Komisaris PT BPR Sewu Bali

2. Menerima pengunduran diri Tuan G P Ngr Pradnyana Ananta, S.Si selaku Direktur Utama PT BPR Sewu Bali.

3. Menyetujui pengajuan Tuan I Dewa Gede Widarma Putra, S.Pi selaku calon Direktur Utama PT BPR Sewu Bali.

4. Menyetujui pengajuan Tuan I Ketut Suarka selaku calon Komisaris PT BPR Sewu Bali.

b. Pukul 15.00

RUPS Luar Biasa ini telah mengambil keputusan yaitu menunjuk Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan untuk melaksanakan fungsi Direktur Non Kepatuhan sampai dengan ditetapkannya Direktur Utama secara definitive.

3. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 3.1 Jumlah komposisi dan kriteria anggota Direksi:

a. Dari Januari 2019 sampai dengan tanggal 11 November 2019 jumlah anggota Direksi sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Direktur Utama, semua anggota Direksi berdomisili di Bali. Setelah tanggal 11 November 2019 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 Direksi hanya terdiri dari seorang yaitu Direktur

b. Komposisi Direksi sebagai berikut :

1. Januari 2019 sampai dengan tanggal 11 November 2019, : - Direktur Utama : G P Ngr Pradnyana Ananta, S.Si

- Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan I Wayan Sudirsa, SH

2. Semenjak tanggal 11 November 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 :

- Direktur : I Wayan Sudirsa, SH

c. Semua anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

d. Anggota Direksi berasal dari pihak independen yakni tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham di BPR Sewu Bali dan juga tidak memiliki hubungan keluarga/ semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/ atau PSP BPR

e. Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan dengan gambaran sebagai berikut :

1. Integritas, mencakup :

- Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak

(7)

pidana tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

- Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku

- Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat

- Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test)

2. Kompetensi, mencakup :

- Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.

- Pengalaman di bidang perbankan dan/ atau bidang keuangan lebih dari 5 (lima) tahun.

3. Reputasi Keuangan, mencakup : - Tidak memiliki kredit macet

- Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan

f. Tidak ada anggota Direksi merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris , Direksi atau Pejabat Eksekutif (PE) pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan.

g. Tidak ada anggota Direksi baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama memiliki saham pada Bank dan/ atau pada perusahaan lain.

Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja Direksi 3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :

Direksi PT. BPR Sewu Bali telah melaksanakan tugas dan bertanggung jawab sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan dan strategi Bank untuk jangka panjang, menengah, maupun tahunan dan disampaikan dalam bentuk rencana bisnis Bank.

b. Mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS tahunan c. Menjalankan pengelolaan BPR secara professional dengan

memperhatikan prinsip kehati – hatian.

d. Merealisasikan pencapaian target/ sasaran kinerja keuangan BPR sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana bisnis dan rencana strategis BPR melalui proses kegiatan operasional yang berdasarkan prinsip – prinsip tata kelola yang baik dan sehat pada seluruh jenjang organisasi BPR

e. Menindaklanjuti hasil temuan audit internal dan eksternal dan hasil pengawasan OJK dan/ atau pengawasan otoritas lain.

f. Menyampaikan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris

(8)

4. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 4.1 Jumlah, komposisi dan kriteria anggota :

a. Dari Januari 2019 sampai dengan tanggal 11 November 2019 jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Komisaris Utama, semua anggota Komisaris berdomisili di Bali.

Setelah tanggal 11 November 2019 Dewan Komisaris terdiri dari 1 (satu) orang yaitu Komisaris Utama

b. Susunan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut :

- Dari Januari 2019 sampai dengan tanggal 11 November 2019 Komisaris Utama : Drs. I Made Widia, Ak. CPA

Komisaris : Drs. I Wayan Ukir

- Tanggal 11 November 2019 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019

Komisaris Utama : Drs. I Made Widia, Ak. CPA

c. Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

d. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan juga tidak memiliki hubungan keluarga/ semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau PSP BPR

e. Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan dengan gambaran sebagai berikut :

1. Integritas, mencakup :

- Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

- Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku

- Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat

- Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test)

2. Kompetensi, mencakup :

- Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.

- Pengalaman di bidang perbankan dan/ atau bidang keuangan lebih dari 5 (lima) tahun.

3. Reputasi Keuangan, mencakup : - Tidak memiliki kredit macet

- Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan

(9)

f. Tidak ada Dewan Komisaris merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris , Direksi atau Pejabat Eksekutif (PE) pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan.

g. Tidak ada Dewan Komisaris baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama memiliki saham pada Bank dan/ atau pada perusahaan lain.

h. Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris 4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris :

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris PT.

BPR Sewu Bali berkewajiban untuk melaksanakannya secara transparan, akuntabel dan independen.

Secara lebih rinci tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 yaitu :

a. Menjalankan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, khususnya untuk memastikan bahwa pengelolaan BPR telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip kehati – hatian, anggaran dasar BPR, serta ketentuan dan perundang – undangan yang berlaku b. Memastikan telah diselenggarakannya secara baik dan benar seluruh

kegiatan usaha BPR dan operasional BPR pada seluruh jenjang organisasi.

c. Memberikan saran – saran kepada Direksi berkaitan dengan isu – isu dan kebijakan strategis.

d. Dewan Komisaris telah meminta Direksi menindak lanjuti hasil temuan audit internal, OJK dan pengawas otoritas lainnya.

e. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya tata kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank

f. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana telah diatur dalam ketentuan BMPK

4.3 Rekomendasi Dewan Komisaris

Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi sehubungan dengan tugas dan tanggungjawab, antara lain sebagai berikut :

- Penunjukkan auditor eksternal - Persetujuan RBB tahun 2020 4.4 Rapat Dewan Komisaris

Pada tahun 2019 Dewan Komisaris PT. BPR Sewu Bali telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali yaitu sebagai berikut :

a. Rapat ke 1, tanggal 25 Januari 2019 bertempat di kantor PT. BPR Sewu Bali membahas secara umum pelaksanaan/ evaluasi tahun buku 2018

b. Rapat ke 2 tanggal 17 April 2019 bertempat di kantor PT. BPR Sewu Bali dengan kesimpulan rapat sebagai berikut :

(10)

1. Effisiensi

Direksi perlu dan harus mengambil langkah – langkah kongkrit untuk meningkatkan effisiensi operasional Bank

2. Kualitas Aktiva Produktif

Direksi harus senantiasa mengupayakan pengendalian aktiva produktif, menyangkut kualitas dan kuantitas dengan cara antara lain :

- Menyalurkan kredit yang sesuai dengan kaedah – kaedah perkreditan yang sehat.

- Meningkatkan kualitas proses perkreditan diantaranya meningkatkan kualitas analisa dan validasi informasi dan sumber data.

- Agunan sebagai back-up terakhir untuk penyelamatan kredit agar dipantau kondisi dan perkembangannya termasuk melakukan proses penilaian ulang (bila dianggap perlu)

3. Dana Pihak Ketiga

Direksi dan staff harus tetap focus menggali sumber dana pihak ketiga karena merupakan sumber dana yang relative murah antara lain dengan cara :

- Selalu mengingatkan karyawan tentang target – targetnya

- Melakukan komunikasi secara rutin dengan nasabah penabung dan deposan

- Lebih mengeffektifkan kunjungan petugas tabungan.

c. Rapat ke 3, tanggal 19 Juli 2019 bertempat di kantor PT. BPR Sewu Bali dengan kesimpulan rapat sebagai berikut :

1. Hal – hal yang perlu dilakukan Direksi dan seluruh staff untuk meningkatkan kinerja BPR

- Agar kita semua melihat dan menganalisa data setiap hari sebagai dasar mengambil keputusan dan mengetahui posisi kita

- Direksi harus memperkuat penguasaan data secara keseluruhan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja dan melakukan kontrol terhadap pekerjaan staff.

- Semua bagian harus dapat menyajikan data yang lebih informatif.

d. Rapat ke 4, tanggal 15 Oktober 2019 bertempat di kantor PT. BPR Sewu Bali. Rapat kali ini khusus membahas perkreditan yaitu :

1. Direksi harus segera melakukan langkah – langkah kongkrit agar rasio NPL terus menurun dan memenuhi kriteria. Langkah – langkah yang perlu dilakukan antara lain:

- Dalam menyelesaikan kredit bermasalah untuk debitur yang susah ditemui dan sering ingkar janji harus segera diselesaikan tanpa menunggu kreditnya jatuh tempo.

(11)

- Minimal seminggu sebelum tanggal kewajiban debitur membayar, harus diingatkan kewajibannya.

- Semua sumber data untuk bahan analisa kredit harus akurat, jelas dan dapat diyakini kebenaran dan kewajarannya.

- Semua sumber data untuk bahan analisa kredit harus akurat, jelas dan dapat diyakini kebenaran dan kewajarannya.

- Perlu diinformasikan kepada debitur agar langsung membayar kewajibannya ke kantor atau transfer. Hal ini dimaksudkan salah satu untuk meningkatkan effisiensi.

2. Peningkatan realisasi kredit yang sehat

Disamping rapat – rapat tersebut, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Kepala Bagian untuk mendengarkan penjelasan tingkat pencapaian dan kendala – kendala yang dihadapi BPR setiap bulannya.

5. Penanganan Benturan Kepentingan

Sampai dengan saat ini PT. BPR Sewu Bali belum menangani benturan kepentingan tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sampai dengan saat ini bank selalu berusaha untuk menghindari transaksi yang mengandung potensi benturan kepentingan

6. Penerapan Funsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 6.1 Fungsi Kepatuhan

Sesuai dengan POJK No 4/POJK.03/2015 pasal 51 dan 52, maka tahun 2017 BPR Sewu Bali telah menunjuk salah satu Direksi untuk membawahkan fungsi kepatuhan yaitu Sdr I Wayan Sudirsa, SH dan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

Sehubungan dengan jumlah modal inti BPR yang kurang dari Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliyar rupiah), maka dalam rangka menjalankan fungsi kepatuhan telah menunjuk dan mengangkat Sdri Priska Claudya Mantik sebagai Pejabat Eksekutif fungsi kepatuhan

Direktur dan PE Kepatuhan telah menyusun dan/ atau mengkinikan pedoman kerja, struktur organisasi, SOP, uraian tugas (job description) dan segala ketentuan internal untuk menjadikan BPR Sewu Bali sebagai Bank yang sehat.

6.2 Fungsi Audit Intern

BPR Sewu Bali telah menunjuk 1 (satu) orang PE yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern yang independen terhadap fungsi operasional. PE Audit Intern dijabat oleh Sdr I Dewa Ketut Ngurah, SE

Pada tahun 2019, PE Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu Direksi dan Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan/ pemeriksaan, mengeluarkan rekomendasi atas hasil pemeriksaan dan melaporkan kembali kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris

6.3 Fungsi Audit Ekstern

(12)

Dalam rangka memenuhi seluruh aspek tata kelola terkait dengan proses penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik, PT BPR Sewu Bali telah melakukan mekanisme yang sepenuhnya patuh kepada ketentuan dalam pasal 62 POJK nomor 4/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola bagi bank perkreditan rakyat, antara lain :

- Akuntan publik dan kantor akuntan publik terdaftar di OJK

- Akuntan publik dan kantor akuntan publik yang ditunjuk tidak melebihi masing – masing 3 (tiga) tahun secara berturut - turut

- Penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik disetujui melalui RUPS

Berdasarkan hal diatas, maka fungsi audit ekstrnal pada BPR Sewu Bali tahun 2019 telah sesuai dengan POJK yaitu :

a. Menunjuk kantor akuntan public (KAP) yang telah terdaftar di OJK yaitu KAP K. Gunarsa

b. Penunjukkan ini berdasarkan hasil keputusan RUPS

c. KAP telah menyampaikan hasil audit kepada Bank dengan tepat waktu dan mampu bekerja secara independen

7. Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern Melalui Surat Keputusan Direksi nomor 004/SK-DIR/BSB/III/2018 tanggal 4 Maret 2018, PT. BPR Sewu Bali telah menunjuk Priska Claudya Mantik sebagai PE Manajemen Risiko.

8. Batas Maksimum Pemberian Kredit

a. Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK dan penyediaan dana kepada pihak terkait

b. Bank telah meminta kepada pihak terkait untuk mengisi formulir penyediaan dana

c. Bank sudah memenuhi ketentuan BMPK

d. Penyediaan dana kepada pihak terkait disetujui oleh salah satu anggota Dewan Komisaris

e. Bank telah menyampaikan secara berkala laporan BMPK kepada OJK

f. Penyediaan dana kepada pihak terkait posisi tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut

NO PENYEDIAAN DANA JUMLAH

DEBITUR BAKI DEBET (000)

1 Pihak terkait 7 197.840.575

9. Rencana Strategis Bank

BPR telah menyusun rencana bisnis yang mencakup rencana strategis jangka panjang dan rencana bisnis tahunan dan telah menyampaikan rencana bisnis tersebut kepada OJK dengan berpedoman pada ketentuan yang mengatur mengenai rencana bisnis bank.

Beberapa poin penting dalam penyusunan RBB adalah sebagai berikut :

a. Analisa makro ekonomi dan industri BPR dalam menentukan besaran rencana bisnis yang akan dijalankan pada tahun mendatang

(13)

b. Asumsi – asumsi keuangan yang digunakan antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi, LPS, pangsa pasar, dan kekuatan serta kelemahan guna mengantisipasi berbagai ancaman serta meraih beberapa peluang penting lainnya untuk rencana kerja tahun depan.

c. Rasio – rasio yang dikenhendaki dalam ukuran BPR yang sehat dan kuat, seperti rasio CAR, Cash Ratio, LDR, NPL, ROA dan ROE

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank

Dalam rangka pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, BPR Sewu Bali telah melakukan antara lain :

a. Bank telah melaporkan kepada OJK tentang laporan penyelesaian pengaduan masalah

b. Laporan tahunan Bank telah disusun dan disajikan kepada OJK

c. Bank telah mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan secara tepat waktu di papan pengumuman BPR dan media cetak

BAB III

Transparansi dalam Pelaksanaan TATA KELOLA

Pelaksanaan transparansi tata kelola, meliputi :

1. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT. BPR Sewu Bali per tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut :

(14)

No Nama Jabatan Komposisi (%) 1 Drs. I Made Widia, Ak. CPA Komisaris Utama 13.93

2 I Wayan Sudirsa, SH Direktur 0

Dewan Komisaris dan Direksi BPR Sewu Bali tidak memiliki saham pada lembaga keuangan lainnya dan perusahaan lainnya

2. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi

a. Hubungan Keuangan

- Dewan Komisaris PT. BPR Sewu Bali tidak memiliki hubungan keuangan dengan pemegang saham pengendali, dengan sesama Dewan Komisaris lainnya maupun dengan Direksi PT. BPR Sewu Bali - Seluruh Direksi PT. BPR Sewu Bali tidak memiliki hubungan keuangan - dalam hal menerima penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman

dari pemegang saham pengendali.

b. Hubungan Keluarga

Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi PT. BPR Sewu Bali tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua berupa hubungan vertical maupun horizontal, termasuk mertua, menantu dan ipar dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/ atau anggota Direksi Bank atau pemegang saham pengendali Bank.

3. Paket atau Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris Dan Direksi

Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura seperti gaji, tunjangan tetap, asuransi, bonus, tunjangan THR dan tunjangan tetap lainnya selama 2019 sebesar Rp. 421.725.000. Sedangkan dalam bentuk natura tidak ada diberikan fasilitas, terlihat pada table berikut :

Jenis Remunerasi

dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Nominal

(Rp) Orang Nominal Remunerasi dalam

bentuk non natura (gaji dan penghasilan tetap lainnya, bonus, THR)

2 150.925.000 2 270.800.000

Fasilitas lainnya dalam

bentuk natura - - - -

(15)

Jumlah Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :

Jumlah Renumerasi per Orang dalam 1 Tahun Jumlah

Direksi Jumlah Komisaris

Di atas Rp 2 Miliyar - -

Di atas Rp 1 Miliyar s.d 2 Miliyar - -

Di atas Rp 500 Juta s.d 1 Miliyar - -

Rp. 500 Juta ke bawah 2 2

4. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Komisaris, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :

Rp. 000

No Jabatan Gaji/ bulan Posisi Desember 2019

Tinggi Rendah

1 Komisaris yang tertinggi dan

terendah 6.500 0

2 Direksi yang tertinggi dan terendah 9.000 0

3 Pegawai yang tertinggi dan terendah 6.000 2.419 4 Direksi tertinggi dan Komisaris

tertinggi 9.000 6.500

5 Direksi tertinggi dan Pegawai

tertinggi 9.000 6.000

5. Jumlah Penyimpangan Internal Tidak ada

6. Permasalahan Hukum

Tidak ada permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi oleh PT. BPR Sewu Bali, baik yang berkaitan dengan penyalahgunaan kredit ataupun simpanan dana masyarakat

7. Pengembangan SDM

Untuk meningkatkan SDM PT BPR Sewu Bali selama 2019 telah mengikuti dan/

atau mengadakan pelatihan bagi karyawan dengan rincian sebagai berikut :

PENDIDIKAN/ PELATIHAN YANG DILAKSANAKAN/ DIIKUTI PT. BPR SEWU BALI

TAHUN 2019

NO TANGGAL PELATIHAN TEMPAT PESERTA PEMBICARA/

FASILITATOR 1 18-Jan-19 MUSDA PERBARINDO INNA GRAND BALI

BEACH I WAYAN SUDIRSA,

SH PERBARINDO

(16)

2 18-Jan-19 SERVICE DAN

BUDAYA RUANG METING

BPR SEWU BALI KARYAWAN BPR

SEWU BALI I NYOMAN SUPARTHA 3 15-Feb-19 LAP WAJIB

KOMISARIS VASINI HOTEL I MADE WIDIA PERBARINDO 4 19-20 MAR 19 MANAJEMEN RESIKO HOTEL PURI NUSA

INDAH PRISKA FERNANDO

AGUSTINUS SIAHAAN 5 12-20 MAR 19 SURVAILEN/ SERTIF

KOMISARIS GOLDEN TULIP

HOTEL I MADE WIDIA,

I WAYAN UKIR LEMBAGA CERTIF

6 22 APRIL - 4

MEI 2019 SURVAILEN/ SERTIF

DIREKSI GOLDEN TULIP HOTEL

G P NGURAH PRADNYANA ANANTA, DEWA GEDE WIDARMA PUTRA

LEMBAGA CERTIF

7 26-Apr-19 WORKSHOP MELAKSANAKAN

KEPATUHAN NIRMALA HOTEL

I WAYAN SUDIRSA, SH

PRISKA CLAUDYA MANTIK

LUCAS S MULIAWAN

8 29-Apr-19 SOSIALISASI EXCHANGE OF INFORMATION

AULA LT. III, KPP PRATAMA

TABANAN

NI PUTU EKA

RATNASARI DIREKTORAT PAJAK

9 29-May-19

STRATEGI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BPR ATAS GUGATAN DEBITUR DAN PIHAK LAIN

VASINI HOTEL I DEWA GEDE WIDARMA PUTRA, SPI

DR SIMON NAHAK, SH., MH NOTARIS

DARMAYANTI, SH., MKN

10 16 JUNI 19 TOURING EDUKASI

DAN LITERASI BEDUGUL

I WAYAN SUDIRSA I DEWA GEDE WIDARMA I PUTU RIZKY I GEDE ARIANA

PERBARINDO

11 18 JULI 19

SOSIALISASI PENYAMPAIAN PELAPORAN YANG BERISI INFORMASI KEUANGAN SECARA OTOMATIS UNTUK PELAKSANAAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

AULA A GEDUNG KEUANGAN NEGARA I

NI PUTU EKA

RATNASARI DIREKTORAT PAJAK

12 6-Aug-19 PELATIHAN PPL HOTEL PURI NUSA INDAH

I DEWA GEDE WIDARMA PUTRA,

SPI

13 15-16 AGST 19 APU PPT ANVAYA HOTEL PRISKA OJK

14 23-Aug-19 POJK 33 TAHUN 2018 HOTEL GOLDEN TULIP ESSENTIAL

I DEWA GEDE WIDARMA PUTRA, SPI

AA MADE BUDIAWAN, ST

15 14 -15 SEPT 19 RAT OBB BALI HOTEL ADI ASRI I WAYAN SUDIRSA,

SH OKE BANK

(17)

16 25 - 26 SEPT 19

MEMBEDAH PERLINDUNGAN HUKUM KREDIT BERMASALAH MELALUI JALUR LITIGASI

HOTEL PURI NUSA INDAH

I DEWA GEDE WIDARMA PUTRA, SPI

NOTARIS I WAYAN SUGITA, SH

KEPOLISIAN POLDA BALI LAWYER

17 27-Sep-19

KEMITRAAN STRATEGIS BPR FINTECH DI ERA MILENEAL

HOTEL NIKKI G P NGURAH PRADNYANA ANANTA

BPR SUKAWATI PANCAKANTI

18 16 OKT 19 IMPLEMENTASI HT

ELEKTRONIK HOTEL PURI SARON

AA MADE BUDIAWAN, ST PRISKA

KANTOR BADAN PERTANAHAN KOTA DENPASAR

19 12-Nov-19 OUTLOOK EKONOMI

2020 PRIME PLAZA

HOTEL

I WAYAN SUDIRSA, SH

DRS. I MADE WIDIA, AK. CPA

PERBARINDO

20 6-Dec-19 GATHERING

PERBARINDO NUSA PENIDA I WAYAN SUDIRSA,

SH PERBARINDO

8. Hasil Self Assesment Pelaksanaan Tata Kelola

Perhitungan secara self assessment sebelum penerapan manajemen risiko atas pelaksanaan tata kelola pada tahun 2019 PT. BPR Sewu Bali menghasilkan nilai komposit 2.02 dengan predikat baik

(18)
(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan Tahap III dalam proses presentasi penyusunan dokumen perencanaan di Provinsi Sumbar Tahun 2015 nantinya, jika Provinsi Sumatera Barat masuk ke Tahap III, akan

penunjukannya dan menunjuk Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk tersebut karena

Menjalankan perannya sebagai akuntan profesional untuk menegakkan tata kelola yang baik.. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporat yang

16).Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/atau

Kekuasaan tertinggi KAP KLMN berada pada Rapat Tata Kelola yang dipimpin oleh Pemimpin Rekan dan dihadiri oleh seluruh rekan akuntan publik. Rapat Tata Kelola

Penulisan tugas akhir ini merupakan syarat yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang..

Dengan kata lain, pada trilaterasi ada sebuah titik yang tidak dikenal, ditetapkan dengan cara mengukur panjang dari setiap sisi pada segitiga antara titik yang

Kantor akuntan publik berafiliasi adalah kantor akuntan publik yang melakukan kerjasama secara langsung dengan satu Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi