• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN 2018"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL

Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018

ID Proposal: cdd5830b-8c3d-41d4-b6d7-ba35f223d535 Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

Fenomena Sexual Harassement pada Wanita Pekerja di Kota Makassar

Bidang Fokus RIRN / Bidang Unggulan Perguruan

Tinggi

Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang

Ilmu

Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian

Lapangan Dalam Negeri (Kecil)

Pembangunan dan penguatan sosial budaya

Budaya dalam upaya mencegah dan menangani akibat dari kekerasan, radikalisme, kekerasan berbasis gender,

anak, etnisitas, agama, dan identitas lainnya, serta dalam upaya mengembangkan kesejahteraan dan

keunggulan prestasi

Bidang Manajemen Yang Belum Tercantum

Kategori (Kompetitif

Nasional/

Desentralisasi/

Penugasan)

Skema Penelitian

Strata (Dasar/

Terapan/

Pengembangan)

SBK (Dasar, Terapan, Pengembangan)

Target Akhir

TKT

Lama Penelitian

(Tahun)

Penelitian Kompetitif Nasional

Penelitian Dosen Pemula

SBK Riset Pembinaan/Kapasitas

SBK Riset

Pembinaan/Kapasitas 3 1

2. IDENTITAS PENGUSUL

Nama, Peran

Perguruan Tinggi/

Institusi

Program Studi/

Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index

DYAN FAUZIAH SURYADI Ketua Pengusul

Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YPUP Makassar

Manajemen 6659577 0

ROHANI S.E., M.M Anggota Pengusul 1

Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YPUP Makassar

Manajemen 6659604 0

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)

Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan

(2)

penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor

Mitra Nama Mitra

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN Luaran Wajib

Tahun

Luaran Jenis Luaran

Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,

atau status lainnya)

Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan

sejenis lainnya)

1

Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

accepted/published

Jurnal Ilmiah AKMEN STIE NOBEL Makassar (ISSN 1829- 8524)

Luaran Tambahan

Tahun

Luaran Jenis Luaran

Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,

atau status lainnya)

Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan

sejenis lainnya)

1

Publikasi Ilmiah Jurnal

Internasional

submitted

1

Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi

submitted

1

Prosiding dalam pertemuan ilmiah Nasional

terdaftar

1

Prosiding dalam pertemuan ilmiah Internasional

terdaftar

1 Buku Ajar (ISBN) draft

5. ANGGARAN

Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan

maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.

Total RAB 1 Tahun Rp. 19,445,000 Tahun 1 Total Rp. 19,445,000

Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Biaya

Satuan Total

HONOR Honorarium Pembantu

Lapangan (1 org x 20 hari) OH 20.00 75,000 1,500,000

HONOR Honorarium Pengolah Data org 1.00 1,500,000 1,500,000

HONOR Honorarium Reviewer

Monev Internal org/lap 1.00 300,000 300,000 BELANJA BARANG NON

OPERASIONAL LAINNYA

Konsumsi Responden (2

org x 2 bulan) OB 40.00 30,000 1,200,000

BELANJA BARANG NON

OPERASIONAL LAINNYA Nasi Dos Monev Internal org 30.00 30,000 900,000 BELANJA BARANG NON

OPERASIONAL LAINNYA Snack Monev Internal org 30.00 15,000 450,000 BELANJA BAHAN Bahan Kajian dan Teori paket 1.00 800,000 800,000

(3)

Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Biaya

Satuan Total

BELANJA BAHAN Binder Clips dos 5.00 20,000 100,000

BELANJA BAHAN CD RW pak 1.00 200,000 200,000

BELANJA BAHAN Desain dan Cetak Poster

Hasil Penelitian Buah 1.00 500,000 500,000 BELANJA BAHAN Highlighter Stabilo Warna Buah 5.00 10,000 50,000

BELANJA BAHAN Isi Stapler dos 2.00 5,000 10,000

BELANJA BAHAN Kertas HVS A4 70 gr dos 4.00 200,000 800,000

BELANJA BAHAN Paper Clips dos 5.00 15,000 75,000

BELANJA BAHAN Penggandaan dan Jilid

Laporan rangkap 4.00 250,000 1,000,000

BELANJA BAHAN Pulpen dos 5.00 30,000 150,000

BELANJA BAHAN Souvenir Responden buah 20.00 75,000 1,500,000

BELANJA BAHAN Spanduk Monev Internal Buah 1.00 150,000 150,000

BELANJA BAHAN Stapler buah 2.00 30,000 60,000

BELANJA BAHAN Tinta Printer Paket 4.00 300,000 1,200,000

BELANJA PERJALANAN LAINNYA

Pengambilan Data (3 orang

x 10 minggu) OM 30.00 100,000 3,000,000

BELANJA PERJALANAN LAINNYA

Perjalanan Responden (20

org x 2 bulan) OB 40.00 100,000 4,000,000

(4)

RINGKASAN

Perempuan yang secara fisik dianggap lemah, seringkali menjadi sasaran empuk atas ketidakadilan dalam dunia kerja. Ketidakadilan tersebut dapat terjadi dalam hal pembagian tugas, salary, dan korban pelecehan seksual. Korban self harassment pada wanita bekerja terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, baik berupa pelecehan secara fisik maupun verbal.

Sebagian dari wanita bekerja ini justru tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami self harassment karena mereka mengkategorikan self harassement hanya pada batas fisik saja. Self harassement pada wanita bekerja ini seringkali dilakukan oleh atasan korban dengan menggunakan kekuasaannya. Pelaku seringkali memberi ancaman atas keberlangsungan karir korban demi memperoleh tindakan seksual yang diinginkan. Akibatnya, sebagian korban menjadi diam saja atas perlakuan tersebut karena takut penurunan jabatan atau bahkan kehilangan pekerjaan. Tuntuan ekonomi yang membuat mereka tak mampu menolak atau hanya sekedar menyuarakan apa yang dialaminya.

Penelitian ini berfokus pada self harassment yang dialami oleh wanita di tempat kerja dan bagaimana kerjadian tersebut berdampak pada tingkat stres kerja karyawan yang lebih lanjut berdampak pada produktivitas kerjanya.

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain fenomenologi. Penelitian ini diawali dengan menemukan wanita pekerja yang mengalami self harassment di tempat kerja, kemudian peneliti melakukan deep interview pada korban untuk menggali lebih dalam informasi yang relevan. Selain itu, peneliti melakukan observasi terhadap korban untuk mengetahui tingkat stres kerja karyawan dan juga mewawancarai beberapa rekan kerja untuk mengetahui bagaimana keseharian korban setelah mengalami self harassment. Selanjutnya, peneliti kemudian mendeskripsikan seluruh hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

wanita bekerja, self harassment, stres kerja, produktivitas kerja, deep interview

LATAR BELAKANG

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

Kata kunci maksimal 5 kata

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan

yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian

tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.

(5)

Dewasa ini, self harassement menjadi sebuah masalah besar yang terus menghantui masyarakat khususnya pada wanita yang dianggap lemah secara fisik. Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, mencatat tiga kekerasan terhadap perempuan dalam tiga ranah yakni : 1) ranah personal/privat artinya pelaku adalah orang yang memiliki hubungan darah (ayah, kakak, adik, paman, kakek), kekerabatan, perkawinan (suami) maupun relasi intim (pacaran) dengan korban; 2) Ranah Publik dan Komunitas, jika pelaku dan korban tidak memiliki hubungan kekerabatan, darah ataupun perkawinan. Bisa jadi pelakunya adalah majikan, tetangga, guru, teman sekerja, tokoh masyarakat, ataupun orang yang tidak dikenal; 3) Ranah Negara, pelaku kekerasan adalah aparatur negara dalam kapasitas tugas.1

CATAHU 2018 menunjukkan hal yang baru, berdasarkan laporan kekerasan di ranah privat/personal yang diterima mitra pengadalayanan, terdapat angka kekerasan terhadap anak perempuan yang meningkat dan cukup besar yaitu sebanyak 2.227 kasus. Sementara angka kekerasan terhadap istri tetap menempati peringkat pertama yakni 5.167 kasus, dan kemudian kekerasan dalam pacaran merupakan angka ketiga terbanyak setelah kekerasan terhadap anak yaitu 1.873 kasus. Kekerasan di ranah publik mencapai angka 3.528 kasus (26%), di mana kekerasan seksual menempati peringkat pertama sebanyak 2.670 kasus (76%), diikuti berturut- turut: kekerasan fisik 466 kasus (13%), kekerasan psikis 198 kasus (6%), dan kategori khusus yakni trafficking 191 kasus (5%), dan kasus pekerja migran 3 kasus. Tiga jenis kekerasan yang paling banyak pada kekerasan seksual di ranah komunitas adalah pencabulan (911 kasus), pelecehan seksual (708 kasus), dan perkosaan (669 kasus). Data tersebut menunjukkan bahwa perempuan mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh siapa saja yang tidak hanya terjadi dirumah, dikantor, bahkan diruang publik pun perempuan berpotensi mengalami yang namanya pelecehan seksual.

Salah satu bentuk pelecehan seksual adalah sexual harasement yang terjadi tempat kerja antara lain tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan akan kenikmatan seksual, dan perlakuan seksual karena jenis kelamin2.Self harrasement tidak hanya berdampak terhadap dunia kerja korban, tetapi korban juga mengalami penderitaan fisik, mental, emosional, dan keuangan yang dapat menghancurkan korban.

The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) melaporkan bahwa wanita pekerja memiliki resiko mengalami stress kerja yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki dan salah satu sumber stress terbesarnya adalah sexual harassement. Seorang karyawan tentu saja dihadapkan pada posisi sulit ketika mereka menerima perilaku pelecehan seksual dari atasannya.

Di satu sisi mereka menjadi korban dan ingin menuntut keadilan dari pelecehan seksual yang mereka terima, akan tetapi di sisi lain mereka tidak bisa berbuat apa-apa apabila mengingat

(6)

bahwa pelaku pelecehan seksual adalah atasan mereka sendiri. Ada ketakutan apabila mereka melaporkan kejadian ini akan dipecat atau dimutasi karena dianggap berbohong atas laporannya.

Hal ini memicu pergolakan batin pada diri karyawan yang menjadi korban pelecehan seksual dan menjadi tertekan saat bekerja3.

TINJAUAN PUSTAKA

Sexual Harrasement

Sexual harassement merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non fisik yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, merendahkan martabat seseorang, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan mengancam keselamatan. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang menjadi korban pelecehan tersebut. Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, yakni meliputi: main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks atau gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual hingga perkosaan. Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.4

Ada dua tipe sexual harassement, quid pro quo harrasement dan hostile environment harrasement. Pada quid pro quo harrasement, tindakan diimplikasikan dengan sentuhan ataupun komentar bersugesti. Dikatakan self harassement, jika korban kehilangan manfaat ekonomi dan sebagai akibat dari penolakan atas permintaan dan perlakuan seksual pelaku. Dalam quid pro quo harrasement, pelaku yang memegang kendali terhadap target dan keterlibatan korban dalam pekerjaan. Tipe kedua adalah hostile environment harassment, lebih menimbulkan banyak pertanyaan. Hostile environment harassment terjadi ketika perilaku seksual pelaku yang tidak diinginkan memiliki salah satu dari dua jenis dampak. Ini mengganggu kinerja atau menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat, ofensif, atau mengancam. Perilaku tersebut mengubah pengalaman pekerja di tempat kerja, yang menyebabkan lingkungan kerja menjadi tempat yang

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam bidang

yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian

ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian

pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun

terakhir.

(7)

dituntut secara seksual, mengintimidasi, atau menyinggung. Pelaku dapat menjadi supervisor atau rekan kerja yang membuat komentar ofensif atau kontak fisik yang tidak perlu secara berulang kali pada korban.5

Stres Kerja

Menurut Wirawan (2012) stres merupakan reaksi yang tidak diharapkan muncul sebagai akibat tingginya tuntutan lingkungan kepada seseorang.6 Menurut Ivancevich dan Matteson, seperti dikutip oleh Luthans (2011), mengatakan bahwa stres kerja didefinisikan sebagai sebuah respon adaptif (tanggapan penyesuaian) dimediasi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologi, sebagai akibat dari aksi lingkungan, situasi atau peristiwa yang menyebabkan tuntutan fisik dan atau psikologi secara berlebihan terhadap seseorang. Sedangkan Beehr and Newman seperti dikutip oleh Luthans (2011) mengartikan stres kerja sebagai sebuah kondisi yang terjadi sebagai hasil interaksi antara pegawai dengan pekerjaan mereka dan dikarakteristikan atau ditandai oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka.7

Model of Stressors, Stress, and Outcomes8

(8)

Penelitian Terdahulu

Isu tentang self harassement menjadi daya tarik bagi para peneliti sehingga penelitian tentang self harasement terus mengalami perkembangan. Mueller et al, meneliti tentang sexual harassment in the workplace. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang mengalami self harassment mengalami penurunan motivasi kerja, stress kerja, ketidakpuasan kerja, dan beberapa dampak negatif lainnya9. Dwiyanti meneliti tentang pelecehan seksual pada perempuan di tempat kerja (studi kasus kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta). hasilnya menujukkan bahwa

(9)

ada tiga faktor-faktor utama penyebab terjadinya pelecehan seksual di kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut: 1) budaya lingkungan kerja yang di dominasi oleh laki-laki dan bersifat maskulin. 2) karakteristik korban yang rentan tertimpa pelecehan seksual adalah perempuan yang sudah menikah. 3) karakter pelaku yang kebanyakan adalah para laki-laki yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dari yang dilecehkan. Lalu, resistensi yang dipilih oleh para korban adalah diam, dan lebih memilih menghindar. Korban merasa apa yang terjadi dengan mereka tidak akan di tindak lanjuti oleh atasannya karena atasannya kebanyakan adalah para pelaku pelecehan seksual itu sendiri.10

Kurnianingsih mengemukakan dampak individual sexual harassment terdiri dari dampak fisik, psikologis dan finansial. Selain dampak individual, pelecehan seksual terhadap perempuan juga menimbulkan dampak organisasional. Dampak organisasional meliputi turnover, menurunnya produktivitas dan munculnya hambatan dalam perkawanan atau persekutuan kerja dengan pekerja laki-laki karena perempuan akan menghindari lakilaki yang diketahui sebagai pelaku pelecehan seksual, akibatnya organisasi secara total memperoleh pengaruh negatif dan pada akhirnya kapabilitas perusahaan dalam memberikan pelayanan dan jasa kepada masyarakat pun menurun11. Chan et al mengemukakan bahwa individu yang mengalami sexual harrasement memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah, komitmen organisasi rendah, produktivitas kerja yang rendah, dan tingginya tingkat stress kerja. Selain itu, korban juga mengalami masalah kondisi fisik dan psikologi.12 Akhtar mengemukakan bahwa jenis sexual harassment yang dialami korban adalah sexually coloured remarks dan korban memilih untuk diam atas kejadian yang dialami karena takut kehilangan pekerjaan.13 Herlambang mengemukakan bahwa bahwa pelecehan seksual merupakan faktor terbesar kedua setelah perkembangan teknologi yang berdampak pada stress kerja karyawan14. Saputri dalam penelitiannya menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. Semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah produktivitas kerja, begitu sebaliknya semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja15.

(10)

METODE

Penelitian ini bersifat kualitatif yakni mengekplorasi dan memahami makna yang-oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell, 2009)16. Desain penelitian ini adalah fenomonologi yang bertujuan untuk memahami pengalaman-pengalaman hidup seseorang, bagaimana sebuah kejadian memberi dampak pada kehidupan sehari-harinya.

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita pekerja yang pernah dan sedang mengalami self harrasement di tempat kerja. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan face-to-face untuk melakukan deep interview pada korban. Jika diperlukan, peneliti juga akan melakukan interview pada rekan kerja yang mampu memberikan informasi relevan. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada korban untuk mengetahui tingkat stres yang dialaminya.

Analisis data pada penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Adapun prosedur dalam menganalisis data dalam penelitian ini sebagai berikut17 :

1. Membuat daftar pertanyaan penting tentang bagaimana individu mengalami topik tersebut (horizontalisasi data). Menyusun daftar pertanyaan yang tidak berulang dan tumpang tindih.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.

Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah

dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat

berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,

mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di

bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian

yang diusulkan.

(11)

2. Mengambil pernyataan penting tersebut kemudian mengelompokkannya menjadi unit informasi yang lebih besar (unit makna).

3. Menulis deskripsi tentang “apakah” yang dialami oleh para partisipan dengan fenomena tersebut (deskripsi tekstural).

4. Menulis deskripsi tentang “bagaimana” pengalaman tersebut terjadi (deskripsi struktural) dan peneliti membahas tentang latar dan konteks dimana fenomena tersebut dialami.

5. Menulis deskripsi gabungan tentang fenomena tersebut dengan memasukkan deskripsi tekstural dan deskripsi struktural.

Diagram Alir/ Tahapan Penelitian

Fenomena Sexual Harassment pada Wanita Pekerja di Kota Makassar

JADWAL

No Nama Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan Penelitian 2 Identifikasi Masalah 3 Studi Kepustakaan/ Kajian Literatur 4 Desain Penelitian

5 Kordinasi kesediaan korban sebagai subjek penelitian

6 Penyusunan Instrumen Penelitian (daftar pertanyaan deep interview)

7 Pengumpulan Data/ Informasi Penelitian 8 Pengelompokkan dan Analisis Data 9 Deskripsi data

10 Penyusunan Laporan Kemajuan Penelitian

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

Latar Belakang

Masalah

1

Kajian

Literatur &

Informasi Relevan

2

Analisis

Data Hasil Deep Interview

4 Deskripsi

Hasil Penelitian

5

Publikasi

Penelitian Desain

Penelitian

3

(12)

11 Pelaksanaan Monev Internal

12 Penyerahan Laporan Kemajuan Penelitian kepada LPPM

13 Pengunggahan Laporan Kemajuan Penelitian pada Simlitabmas 14 Pembuatan Poster Ilmiah

15 Pengunggahan Dokumen Belanja Penelitian pada Simlitabmas

16 Penyerahan Dokumen Penggunaan Anggaran kepada LPPM

17 Penyusunan Laporan Akhir Penelitian 18 Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian 19 Penyerahan Laporan Akhir Penelitian

kepada LPPM

20 Pengunggahan Laporan Akhir Penelitian pada Simlitabmas

DAFTAR PUSTAKA

1. Lembar Fakta dan Poin Kunci Catatan Tahunan (CATAHU) 2018 Komnas Perempuan Tahun 2018 Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme

2. Bolland, Mary L. 2005. Sexual Harassment in the Workplace. Edisi I. Sphinx Publishing An Imprint of Sourcebooks, Inc. United State of America

3. Pranantya, Rizki Ahidika. 2016. Iklim Organisasi Dan Sifat Pekerjaan Sebagai Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi, Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Serta Kinerja Karyawan, Jurnal Manajemen Vol. 6 N0. 1 Juni 2016

4. Buku Suplemen Bimbingan Teknis Kesehatan Reproduksi: Pelecehan Seksual, Unesco, November 2012

5. Howard, Linda Gordon. 2007. The Sexual Harassment Handbook. Career Press. Franklin Lakes United State of America

6. Wirawan. 2012. Menghadapi Stres dan Depresi: Seni Menikmati Hidup Agar Selalu Bahagia.

Platinum

7. Luthans, Fred. 2011. Organizational Behavior. Twelfth Edition. New York: The Mc Graw Hill Companies Inc

8. Ivancevich, Konopaske, Matteson. 2008. Organizational Behavior and Management Eight Edition. New York: Mc Graw-Hill Companies Inc

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.

Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

(13)

9. Mueller et al, Sexual Harassment In The Workplace Unanticipated Consequences Of Modern Social Control In Organizations. Work And Occupations Vol 28 No 4 November 2001

10. Dwiyanti F. Pelecehan Seksual Pada Perempuan Di Tempat Kerja (Studi Kasus Kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta). Jurnal Kriminologi Indonesia Volume 10 Nomer 1, Mei 2014 29-36

11. Kurnianingsih, Sri. Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan Di Tempat Kerja. Buletin Psikologi, Tahun XI, No. 2, Desember 2003 ISSN : 0854 – 7108

12. Chan Et Al. 2008. Examining The Job-Related, Psychological, And Physical Outcomes Of Workplace Sexual Harassment: A Meta-Analytic Review. Psychology Of Women Quarterly Hal 362–376

13. Akhtar, Chesfeeda. Sexual harassment at workplace and in educational institutions: A case study of District Srinagar, Kashmir. International NGO Journal Vol. 8(3), pp. 54-60, March 2013

14. Herlambang, Bayu Pradana. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stress kerja pada wanita bekerja di wilayah Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Skripsi 2013 15. Saputri, Neti Edyun, Hubungan Antara Stress Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

Skripsi 2012

16. Creswel, John. 2009. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, and Mixed.

Pustaka Pelajar : Yogyakarta

17. Cresswell, John. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih diantara Lima Pendekatan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

.

(14)

LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama DYAN FAUZIAH SURYADI S.E., M.M.

NIDN/NIDK 0929058903 Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

E-mail [email protected]

ID Sinta 6659577

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Buku

No Judul Buku Tahun

Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)

Perolehan KI

No Judul KI Tahun

Perolehan Jenis KI Nomor Status KI

(terdaftar/granted) URL (jika ada)

(15)

B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama ROHANI S.E., M.M

NIDN/NIDK 0909057501 Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli E-mail

ID Sinta 6659604

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

No Judul Artikel

Peran (First author, Corresponding

author, atau co-author)

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

ISSN

URL artikel (jika ada)

Buku

No Judul Buku Tahun

Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)

Perolehan KI

No Judul KI Tahun

Perolehan Jenis KI Nomor Status KI

(terdaftar/granted) URL (jika ada)

(16)

LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI

(17)

PERSETUJUAN USULAN

Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan

Pemberi Persetujuan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga Pengusul

4 Oktober 2018 5 Oktober 2018 HARRY YULIANTO S.E., M.Si

Ketua LPPM STIE YPUP

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

STIE YPUP

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan ini, khamir mutan strain R210 ditumbuhkan dalam medium tapioka iradiasi 10 kGy dengan kondisi lingkungan fermentasi yang berbeda (pH, suhu, agitasi

Pancasila secara terminologis menurut Asmoro Achmadi ialah lima sila/ aturan yang menjadi ideologi bangsa dan negara, pedoman bermasyarakat, dan pandangan

Berton et al (2009) juga mengemukan jika persepsi terhadap barang mewah menjadi faktor penentu niat beli dari konsumen, dimana dibagi menjadi dua yaitu: persepsi

PLTU yang menjadi objek penelitian adalah PLTU Suralaya unit 1-4 yang memiliki transformator pemakaian sendiri yaitu unit SST (Station Service Transformator)

Penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintahan. Karena sistem akuntansi pemerintahan merupakan

Selain itu, garap bagian dhawah balungan .3.2 .3.2 .3.2 (Dw A4-A6 dan B4- B6), menurut wilayah pathet slendro sanga yang digunakan pada gending Plara-lara, maka garap genderan

Mouse adalah salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan pada sebagian besar pemakaiannya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor pada posisi tertentu

Class objectoutputstream adalah kelas yang digunakan untuk mengirimkan objek menjadi stream yang kemudian dapat dikirimkan ke file atau ke socket (jaringan)..